Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
Kehidupan dan Tradisi Masyarakat Baduy
Feb 10, 2025
Kuliah tentang Kampung Baduy
Identitas dan Adat Baduy
Kampung Gajebo terletak di desa Kanekes, Banten.
Penduduk Baduy sangat patuh pada adat dan menolak budaya modern.
Leluhur Baduy percaya bahwa orang modern sering merugikan.
Terdapat dua kelompok: Baduy Dalam (lebih tertutup) dan Baduy Luar (lebih terbuka).
Baduy Dalam: pakaian hitam putih, ikat kepala putih.
Baduy Luar: penampilan lebih terbuka, beberapa mengikuti gaya kota.
Lingkungan dan Keberlanjutan
Sungai Ciujung mengalir dari kampung Gajebo hingga kota Rangkas Bitung.
Ada aturan adat untuk menjaga kebersihan dan kelestarian hulu sungai.
Rumah penduduk Baduy berbentuk panggung dan harus menghadap selatan.
Penganut kepercayaan Sendawihwitan menjadikan arah selatan sebagai kiblat.
Mata Pencaharian
Gula kaung (gula aren) adalah salah satu mata pencaharian utama.
Air nira diambil dari pohon aren, disadap dua kali sehari.
Proses pembuatan gula dilakukan di saung untuk menghindari bahaya asap di rumah.
Gula kaung dari Baduy dikenal dengan rasa manis yang pas.
Kesehatan dan Pengobatan
Amak Sarbani, ketua kampung, menggunakan pengobatan tradisional dari daun hutan.
Ada kepercayaan bahwa penyakit dapat disebabkan oleh roh jahat.
Kapuru (jimat) dipakai oleh setiap warga untuk melindungi diri.
Adaptasi Teknologi
Masyarakat Baduy mulai mengadopsi teknologi seperti handphone untuk belajar.
Meski ada larangan sekolah, mereka memanfaatkan HP untuk membaca dan belajar.
Kehidupan Sosial
Malam hari, warga berkumpul untuk kegiatan Ngawangkong.
Bahasa yang digunakan adalah Sunda Buhun, berbeda dari Sunda Priangan.
Perempuan bertanggung jawab menyediakan makanan untuk pria.
Prinsip Hidup
Penyimpanan hasil panen dilakukan di lewit (lumbung padi).
Padi dari lewit digunakan hanya untuk acara khusus.
Kegiatan ke Kota
Kunjungan ke Pasar Subuh Rangkas Bitung untuk menjual gula kaung.
Suasana pasar ramai di pagi hari, dari jam 5 sampai 8 pagi.
Makanan favorit di kota adalah tahu dari kampung Muhara, yang berbeda dari gula kaung.
Kesimpulan
Masyarakat Baduy bangga akan pilihan hidup berdampingan dengan alam.
Mereka melihat diri sebagai penjaga sungai dan hutan yang kaya akan tradisi.
📄
Full transcript