Transcript for:
Memahami Konsep Kebahagiaan yang Sejati

Akalmu jangan disuplai hal-hal yang merusak. Hatimu jangan dikotori oleh hal-hal yang membuat kita buta, membuat kita gelap. Kalau isi pikiranmu bareng rusak semua, cara pandangmu terhadap hidup juga rusak. Hati jadi kunci arah perjalanan kita kemana.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillahirrahmanirrahim Jadi bahagia itu jangan hanya sekedar pokoknya saya ingin bahagia kita harus jelas dulu ingin bahagia yang apa Kebahagiaan yang lahiria ataukah kebahagiaan batin atau kebahagiaan yang hakiki? Ini nanti beda-beda. Mungkin kemarin teman-teman bingung konsepnya campur-bawur jadi satu. Bahagia itu ya di hati. Ada yang bilang bahagia itu ya kalau kita senang, sehat, sejahtera.

Ada yang bilang bahagia itu ya ketika kita dekat dengan Allah, ketika kita ma'rifat dan lain sebagainya. Oleh hamka, untuk lebih mudahnya, ayo kita bagi saja. Ada kebahagiaan lahir ya, ada kebahagiaan batin, ada kebahagiaan hakiki. Hakiki itu hakikat sejati. Puncaknya kebahagiaan Jenis-jenis kebahagiaan ini Saling berkait Untuk bisa bahagia secara batin lahir kita harus bahagia untuk bisa menemukan kebahagiaan hakiki, batin harus beres, lahir juga harus beres, sudah bahagia tapi kalau kita berhenti di kebahagiaan lahir saja bisa saja kita tidak mendapat kebahagiaan batin dan tidak ketemu kebahagiaan hakiki Itulah mengapa banyak orang kaya, banyak orang sukses tapi tidak bahagia.

Kenapa kebahagiaan yang dia miliki hanya kebahagiaan lahir. Dia belum menggarap ranah kebahagiaan batin Jadi nanti ketika membahas tema kebahagiaan Kalau menurut Hamka, ayo kita cek ya Ada kebahagiaan lahir ada kebahagiaan batin ada kebahagiaan hakiki kalau kebahagiaan lahir itu fisikal kalau kebahagiaan batin itu hati dan akal kalau kebahagiaan hakiki itu eksistensial berhubungan dengan kesejatian kita sebagai manusia Pak, saya sudah mencapai kebahagiaan hakiki, Pak. Kamu punya duit? Tidak punya, Pak. Sulit.

Jadi, kenapa? Karena kalau kamu shortcut tiba-tiba kebahagiaan hakiki, kamu merasa ma'rifah. Tapi kebahagiaan lahir Mau tidak terpenuhi Bisa saja nanti Modal kebahagiaan hakiki Itu kamu gadaikan Untuk kebahagiaan lahir Itulah mengapa kadang-kadang Ada orang agamanya pinter Mantep, batinnya luar biasa Tapi ya dia pakai Itu semua untuk Mencari keuntungan lahirnya Jadi karena dia yang bawah belum beres, tiba-tiba merasa sudah atas atau sebelumnya belum nyampe sih sebenarnya, hanya actingnya saja. Banyak orang sekarang acting. ada yang acting jadi orang pintar, ada yang acting jadi ulama, ada yang acting, banyak orang acting, kamu harus hati-hati hari ini karena sekarang fasilitasnya memungkinkan, kamu ingin jadi apa saja, apalagi dunianya dunia media sosial dunia digital kamu bisa jadi apa saja yang kalian inginkan kalian ingin jadi paling hebat bisa Kalau di dunia nyata pendia, pengkalem, tapi begitu masuk dunia medsos, gowanus, itu banyak yang kayak gitu.

Jadi kamu bisa berubah 180 derajat. Kadang orang kaget, ah orangnya cuma kayak gini. Tapi postingannya, nanti kan ngeri-ngeri, itu acting namanya.

Nah, kebahagiaan juga begitu. Banyak orang yang acting bahagia. Padahal dia bahagia benar apa enggak, hanya dia yang tahu.

Baik, kita lanjutkan ya, karena masih agak panjang ini penjelasan-penjelasan beliau. Sekarang kita jelajahi jalan-jalan menuju kebahagiaan. Untuk menuju kebahagiaan, kita harus memperhatikan dua aspek.

Yang pertama aspek material dalam kehidupan kita, yang kedua aspek imateri. Yang pertama apa? Aspek materialnya. Saratnya untuk kita bahagia nanti secara paripurna tuntas adalah sehat badan dan sehat jiwa.

Sehat badan yang paling awal, karena kalau fisik kita tidak sehat, jiwa kita juga tidak akan optimal. Sepinter apapun misalnya, Pak saya itu puinter lho Pak, akal saya itu buat mikir apa saja bisa. Tapi kamu ringkih gampang sakit.

Waktunya enak-enak ngomong malah batuk. Nggak sehat kan? Nggak bisa optimal. Maka kesehatan nomor satu, kalau kalian ingin bahagia.

Sejak sekarang kamu rancang sendiri hidupmu biar kamu tetap sehat sampai besok. Sedah sihat apapun kamu, kalau sakit selesai sudah. Kamu sendiri yang atur hidupmu, mungkin yang tiap hari melekan di kafe-kafe. Mulai kamu manage. Hidupmu butuh istirahat, meskipun bukan berarti.

istirahat terus ya pak saya ini jaga kesehatan loh pak saya tiap hari gak ngapa-ngapain biar sehat gitu ya, berdoa jadi cari rumus sehat yang positif ya termasuk kesehatan jiwa kesehatan jiwa Kesehatan jiwa itu berarti kamu menjaga pikiranmu, menjaga hatimu. Kalau fisik tadi jangan dimasuki misalnya oleh makanan-makanan yang tidak bergisi, makanan-makanan yang mengacaukan kesehatan, jiwa rohani juga begitu. Akalmu jangan disuplai hal-hal yang merusak, hatimu jangan dikotori oleh hal-hal yang membuat kita buta, membuat kita gelap.

Kalau isi pikiranmu barang rusak semua, cara pandammu terhadap hidup juga rusak. Kalau hatimu gelap, hatimu sakit, hidupmu akan nabrak-nabrak. Karena hati itu kan yang mengorientasikan diri kita. Hati jadi kunci arah perjalanan kita kemana.

Kalau akal itu kan dia menguatkan, mendukung, atau melemahkan. Dua-duanya penting. Kalau ingin bahagia, sehat badan dan sehat jiwa jadi kunci. Seandainya semua hal beres, hanya kesehatan badan dan jiwa saja yang tidak beres itu namanya tidak beres juga. Jadi jangan dikira kesehatan itu supaya, ala pak sehat itu kan fisik saja.

Iya, tapi tanpa itu hidupmu akan tidak akan bermakna. Jadi jaga kesehatan makanya, mensana dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Maksudnya dalam pengertian seperti yang saya jelaskan tadi.

Meskipun kalau dibalik juga bisa, dalam jiwa yang sehat akan ada badan yang sehat. Jiwa sehat itu berarti kan berpikirnya jernih, hatinya juga terang. Kalau orang berpikirnya jernih, badannya mesti sehat, kenapa? dia tahu apa yang membuatku sehat dan harus aku lakukan, apa yang membuatku sakit dan harus aku jauhi kok kamu ngaku pinter tapi tidak tahu caranya hidup sehat berarti kamu kurang pinter jadi orang pinter itu Tahu cara menjaga kesehatannya Nah, jadi ini rumus pertama Kalau ingin bahagia Sehat jiwa, sehat raka Halo, lagu Indonesia Raya itu kan, bangunlah jiwanya, bangunlah badannya.

Jadi dua-duanya harus bangun, harus sehat semuanya. Dan saling mempengaruhi, tidak bisa sehat salah satu saja. Harus dua-duanya sehat, sakit di salah satu alamat yang lain terpengaruh. Baik, di buku dijelaskan lebih detail oleh Hamka, cara untuk kita meraih kebahagiaan jiwa itu ilmu. dan melakukan hal-hal yang dapat menyucikan diri dulu pernah dijelaskan panjang lebar hubungannya ilmu dengan kebahagiaan waktu kita membahas Sokrates dan Pelatu karena ini termasuk yang diambil oleh Hamgah bahwa orang bahagia itu kuncinya ilmu Kok ada orang ilmunya tinggi tapi tidak bahagia?

Berarti dia sebenarnya belum terlalu tinggi ilmunya. Kalau sudah tinggi ilmunya, dia tahu caranya bahagia. Yang kedua, ini juga menarik.

Kalau ingin bahagia, harus punya teman yang baik. Circle yang cocok, sederhananya itu. Kalau temenmu ngaco semua, ya sulit kamu bahagia. Kamu bisa terseret ngaco, atau bertahan mati-matian biar enggak kacau dan energimu habis di situ. Jadi, pokoknya saya tidak mau, Pak.

Saya punya teman itu, Pak, hidupnya. Saya tidak mau ikut-ikutan dia, misalnya. Iya sih, kamu bisa begitu.

Tapi kalau tiap hari begitu, waktumu habis untuk bertahan. Kayak orang sepak bola, ya. Kalau waktumu habis untuk bertahan, saya cahaya lama-lama mesti kebobolan.

Jadi, kalau memang sama sekali kamu tidak bisa melawan sirkelmu, ya minggir dulu. Jadi, kalau lingkunganmu memang tidak mendukung pertumbuhanmu, minggir saja, tidak apa-apa. Karena kamu butuh teman yang baik untuk menularkan kebaikan pada dirimu.

Makanya ada syair jawa yang dulu dari... Sunan Bonang itu obatnya hati Itu wongkang soleh Kumpulono Deket-deketlah dengan orang soleh Biar ketularan soleh Biar vibrasi dan frekuensimu Nyambung dalam Kesolehan Tapi kalau temenmu Tidak beres semua Ya kamu Ketularan juga frekuensi Vibrasi tidak beres Jadi cari circle yang cocok untuk pertumbuhan cita-citamu. Kalau kamu inginnya jadi pemain band, kan kamu harus deket-deket teman-teman yang senang musik.

Kalau kamu ingin jadi apa, deket-deket dengan teman yang sesuai dengan apa keinginanmu tadi. Ini circle. jadi cari teman yang baik yang mendukung kebahagiaanmu jangan cari teman yang mengacaukan ritme hidupmu apalagi yang benci kamu apalagi yang dendam padamu apalagi yang dengki padamu kamu tidak akan tenang hidupmu Hai baik jadi ini yang pertama ya untuk bahagia sehat jiwa raga teman baik nanti kamu cari dalam hidupmu masing-masing mana yang sudah saya miliki dan Yang mana yang belum?

Kalau belum hadirkanlah. Akan jadi syarat kebahagiaanmu. Yang ketiga, kalau ingin bahagia harus mau berpikir. Ini kelihatannya simple, bukan otomatis, apa ada orang yang tidak mikir?

Menurutmu kan begitu, tapi sebenarnya banyak. Ya, banyak orang yang tidak mau mikir. Bahkan yang muda-muda ini banyak loh kadang kalau saya tanya Gimana mas Rencana mau ke masa depan?

Alapak saya mengalir saja Itu kan alamat, kamu tidak mau mikir tentang hidupmu. Kamu tidak sungguh-sungguh merenungi hidupmu, menemukan titik-titik kebijaksanaan, mencari titik-titik keputusan yang penting, yang membuatmu jadi lebih baik, lebih baik. Saratnya tetap mau berpikir. Hari ini kan hidup ini rasanya diombang-ambingkan dari satu viral ke viral yang lain. Kamu nggak pernah berpikir, apa ya saya harus mengikuti viral itu, apa ya saya harus update yang seperti itu, kan kamu nggak pernah mikir begitu.

Jadi ini seolah-olah biasa pak, orang hidup mesti mikir, tapi sebenarnya banyak orang yang kalau bahasa saya autopilot saja hidupnya. Autopilot itu kan serutin, terus diulang, ulang tiap hari. Makanya kadang-kadang kalian kaget, loh sudah rebu lagi ya pak, cepet ya. Alaya kalian memang hidupmu gak pernah direnungi, berjalan begitu saja gak berpikir, iya sulit kamu sampai di titik bahagia karena kamu terlombang ambing terus kesana kemari oleh aliran hidupmu. Syaratnya orang bahagia berpikir.

Kata Hamka, dengan berpikir kita ketemu kebijaksanaan. Kebijaksanaan itu kan... humus hidup yang tidak hanya benar, tapi juga tepat hidup yang tidak hanya benar tapi pener kata orang Jawa itu kebijaksanaan, tidak sekedar punya koleksi ilmu tapi juga tahu bagaimana mengaplikasikannya sesuai ruang dan waktu yang tepat, untuk sampai di titik-titik semacam ini mau tidak mau, kita harus berpikir itu kalau ditarik-tarik lebih jauh berarti kamu harus belajar cara berpikir yang benar dan disiplin yang mengajari kita cara berpikir yang benar itu logika, ilmu mantek adanya di filsafat sayangnya kadang-kadang filsafat kamu anggap haram terima kasih Sudah males mikir, filsafatnya haram, ya selesai. Jadi, kamu kehilangan modal besar yang diberikan oleh Allah padamu. Keistimewaan puncak kebanggaan manusia, yaitu nantik berfikir.

Oke, terus selain berpikir kita juga bekerja. Atau boleh berkiprah, boleh berkarya sama. Yang berhubungan dengan nilai diri dan kemanfaatan diri kita. Itu akan jadi sumber kebahagiaan.

Jadi pekerja tidak terbatas yang karir yang menghasilkan uang, itu iya. Tapi mungkin ada orang yang berkarya, beraktifitasnya secara tidak langsung menghasilkan uang, tapi dalam rangka penegasan makna diri, nilai diri, dan lain sebagainya. Jadi ini juga jadi kunci kebahagiaan.

Kemarin waktu siapa tokohnya itu mungkin di Russell atau siapa itu kan disebut pekerjaan. Bekerja itu kebanggaan. Jadi sama-sama stresnya, mending stres karena pekerjaan daripada kamu stres karena nganggur. Jadi itu istimewanya kerja. Dulu kita pernah membahas satu sesi itu kan tentang kerja.

Yang di situ disebut kerja itu rahmat. Kerja itu ibadah. Kerja itu.

itu amanah, kerja itu izah, kemuliaan diri. Kalian tidak boleh beralasan Pak saya ngelamar sana ngelamar sini Tidak diterima Kalau itu kan karir namanya Kamu kan juga Sambil nunggu lamaranmu diterima Kan bisa beraktivitas ini Beraktivitas itu Mungkin tidak menghasilkan uang Tapi berkontribusi entah apa Terhadap dirimu maupun lingkungan Sekelilingmu Jadi Itu yang disebut kerja Karena orang itu Kalau tidak ngapa-ngapain itu biasanya merasa dirinya hampa, tidak bernilai. Di antara krisis kalau dalam psikologi itu ada namanya later life crisis.

Later life crisis itu krisis usia-usia akhir. Itu biasanya orang-orang sepoh-sepoh 60 tahun ke atas yang sudah pensiun itu, krisisnya adalah dia krisis merasa tidak bernilai. Wah saya sudah pensiun ini, sudah tidak menghasilkan apa-apa, saya sudah tua merepotkan orang saja.

Merasa tidak bernilai. Makanya kadang-kadang beliau-beliau yang sudah sepuh itu kadang-kadang kalau di rumah itu tidak mau diam. Melakukan apa saja, nyapulah ya apalah. Ini karena memang kerja itu pride, kebanggaan sebagai manusia.

Kemudian, penting juga kalau kita ingin bahagia, kita harus siap introspeksi diri. Siap mukhasabah. Kenapa?

Karena kita manusia itu selalu banyak kekurangan. Kita bukan makhluk yang sempurna. Kita punya alat-alat hebat. tapi kadang-kadang kita tidak mampu menggunakannya dengan pas disitu penting kita instrupeksi hidup ini sudah seharusnya pelajaran apa yang bisa aku ambil dari kemarin-kemarin namanya instrupeksi diri ngecek diri kita sampai umur sekian aku sudah ngapain aja ya kita instrupeksi diri kalian mungkin usia-usia 20-25an lah usia kalian ya kan kelihatannya masih bujangan semua kelihatannya ya mungkin ada yang lebih ada yang 27 ada yang 30 saya gak tau mungkin ada yang S2 S3 itu kan usia-usia quarter life.

Usiamu seperapat itu kalau umur manusia sekitar 100, kamu namanya kan quarter life, sudah perempatan. Orang-orang quarter life itu cirinya gampang. Dia gelisah tentang masa depan. Besok saya kerja apa pak? Saya ini kira-kira ada judulnya enggak ya pak?

Ada lah ya, pikiranmu enggak jauh-jauh dari situ tetap. Nanti suami saya siapa ya pak? Istri saya siapa ya pak?

Terus masa depanku kok rasanya gelap. ya Pak ya itu ciri-ciri quarter life jadi itu kenapa kalau saya kan selalu guruannya seputar-seputar itu, karena saya tahu di usia-usiamu yang menggelisahkanmu hal-hal itu makanya kamu ketawa, sebenarnya menertawakan dirimu sendiri ya Baik, tapi kan dulu waktu sesi humor itu orang yang masih bisa menertawakan dirinya sendiri, alamat dia masih sehat, jiwanya, Alhamdulillah, enggak apa-apa. Oke ya, itu istimewanya.

Kadang-kadang orang timur itu kan gitu, nggak bisa itu masih bisa ketawa, cengengas, cengenges. Kayak ditanya dosennya, nggak bisa jawab kan terus, bisa kamu jawab? Nggak bisa ya Pak, itu gitu ya.

Ngomong nggak bisanya, nggak pakai sedih, tapi pakai cengengesan. Itu efeknya lebih mengerikan daripada... Baik, intro peksi ya, yuk kita cek diri kita, kita baca, kita menghasabai kurang apa Kira-kira yang lebih mungkin saya itu meningkat di bagian mana Karena di antara penyesalan hidup adalah ketika kita sadar kemarin-kemarin saya belum memberikan versi terbaik diriku dalam hidup.

Coba kemarin saya begini, coba kemarin saya begitu, itu biasanya penyesalan hari ini. Kenapa ada logika coba-coba tadi? Karena kemarin saya belum melakukan yang terbaik. Kalau sudah melakukan yang terbaik, semampu kita, meskipun hasilnya tidak memuaskan, ya kita bisa legowo. Ya nilai saya jelek, tidak apa-apa, ya mungkin memang segitu kemampuan saya, saya sudah maksimal.

Kita tidak maksimal, tidak memberikan yang terbaik. Begitu nilai saya jelek, kita akan kecewa. Ah, coba kemarin saya agak serius sedikit ya.

Coba kemarin saya agak mempeng sedikit belajarnya. Di titik ini, ayo instrupeksi. Jangan jatuh dua kali di titik yang sama.

Baik, ini yang kedua Jadi berpikir bekerja intropeksi diri Yang ketiga Dalam aspek material kebahagiaan, ada dua karakter kunci kalau kita ingin bahagia. Yang pertama, kemampuan untuk kona'ah. Yang kedua, kemampuan tawakal. Jadi tadi kan sudah ada lima, sekarang tambah dua. Kona'ah dan tawakal.

Kona'ah itu kemampuan kita untuk untuk mencukupkan diri dengan apa yang kita punya. Jadi, korna'ah bukan berarti anti dunia. Korna'ah itu sikap batin kita yang punya apa saja kita merasa cukup.

Jadi punyanya hanya motor satu Oh iya pak cukup kok pak motor satu Itu saya kan mobilitasnya paling kemana Itu namanya orang kona Kuliah ternyata nilai saya kebanyakan B pak Tapi tidak apa-apa cukup itu pak B Semetik lulus ini hanya kona A Ini contoh saja yuk Jadi maksudnya apa kona A itu Kalau menurut Menurut Hamka, orang kona'ah itu orang yang mencukupkan sesuatu yang dia butuhkan. Jadi mencukupkan diri dengan hal yang diperlukan oleh dirinya. Bukan berarti tidak bekerja. Ayo bekerja.

Tapi hasilnya apapun dan berat apapun akan saya anggap cukup untuk hidupku. Ini namanya orang kona'ah. Orang kona'ah itu tidak banyak menuntut dan mengeluh.

Apa adanya saja kita nikmati. Ini orang kona'ah. Di antara cara mudah untuk segera bahagia, itu membangun jiwa yang kona'ah. Kita selama ini sering salah rumus. Ketika ingin bahagia kita, target ini, target itu.

Yang belum kita miliki, akhirnya bahagia kita lama. Kalau ingin segera bahagia, ayo kita hidupkan kona'ah saat ini, otomatis kita akan bahagia saat ini juga. Kita akan Alhamdulillah, ya Allah Alhamdulillah kebutuhan saya terpenuhi. Yang kedua, tawakkal. Tawakkal itu satu sikap batin yang kita hidupkan setelah ikhtiar kita jalankan.

Itu tawakkal. Saya sudah berusaha maksimal Pak Semampu saya. Apapun hasilnya saya pasrahkan pada Allah Itu tawakkal namanya Saya sudah ke dokter pak Sudah minum obat pak Tapi masih batuk Ya pasrahkan Allah Itu namanya tawakkal Jangan belum minum minum obat, belum periksa, belum apa sejak awal sudah pasrah saja pada Allah ya bukan tawakal itu namanya jadi tawakal itu kita lahirkan setelah ikhtiar maksimal dijalankan ini akan meminimalisir rasa kecewa, rasa tidak puas terasa hasil dari yang kita lakukan jadi dua rumus ini di kornal Kona'ah dan Tawakkal bisa membuat kita segera bahagia. Tidak harus menunggu nanti, besok tidak harus tergantung ini, tergantung itu. Baik, yuk meskipun Kona'ah dan Tawakkal ini lebih mudah diceramahkan daripada dijalankan.

Karena tidak gampang membentuk jiwa Kona'ah, apalagi yang mudah-mudah cita-cita. masih panjang, keinginannya masih macam-macam tapi boleh pelan-pelan kamu latih sejak sekarang, karena akan jadi senjata yang kuat ketika hidupmu dalam kesulitan, keterburuan, dan lain sejenisnya latihan kona'ah dan tawakal