Intro Gimana bisa jadi perempuan hebat semacam ini? Amalnya apa? Sekarang kita masuk pada amal ibadahnya.
Jadi kalau ibu ingin naikkan level mendekati Syedah Aisyah, kan ada level ingatan itu 4 ya ibu? 1. Cepat ingat, lama lupa. 2. Lambat ingat, lambat lupa.
Cepat ingat, sulit. Jadi bukan mau ingat, mau lupa susah. Mau lupa. Mau lupa susah. Biasanya kan yang begitu utang ya.
Ini yang kelima, cepat ingat, sulit lupa. Amalannya apa? Yuk kita bagi dua saja.
Satu, amalan sholatnya. Itulah sebabnya kenapa tadi saya sebutkan di awal tentang saudara beliau Abdurrahman ini. Sepeninggal Nabi SAW.
Sayyidah Aisyah itu masih konsisten mengerjakan semua-semua arahan Nabi. Saya ulang. Sayyidah Aisyah r.a.
sepeninggal Nabi s.a.w. suami beliau tercinta, itu masih konsisten mengerjakan semua arahan Nabi, termasuk dalam ibadah ritualnya. Saya gambarkan ya Bu ya. Duhanya dalam satu hadis.
Jadi saya gak bicara tentang tahajudnya karena levelnya terlampau tinggi. Duhanya dulu aja. Artinya Sayyidah Aisyah bukan hanya menjaga sholat fardu tapi sholat sunnah. Jadi kalau level ibu ingin naik kecerdasan meningkat, anak juga ingin meningkat, maka tingkatkan sholatnya.
Saya ulangi ya, tingkatkan apa? Sholatnya. Nah, meningkatkan sifat ibadah ritual itu, itu salah satu bagian dari amalan takwa namanya.
Amalan apa? Takwa. Ini saya urutkan supaya mudah dipahami. Takwa itu adalah kondisi terdekat dengan Allah. Kondisi terdekat dengan Allah.
Jalannya dibangun lewat ibadah. Untuk mencapai takwa itu, lewatnya ibadah. Salah satunya sholat.
Salah satunya sholat. Disebutkan kalimat takwa dan derivasinya, turunannya, itu sebanyak 240 kali dalam Al-Quran. Di antara penyebutan itu, ada yang menunjuk jalan-jalan takwa di antaranya sholat. Al-Baqarah ayat 2-3. ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا هُدَلِّلْ Siap.
Siapa mutakin orang takwa di ayat itu? Ayat 3-nya. Baik. Dan dia konsisten meningkatkan sholatnya.
Poin saya bukan di kalimat terjemahannya. Poin saya lihat sini. Coba ibu bedakan tulisan sholat di ayat 3 di Al-Baqarah dengan ayat 238. Ketika kita membuka Al-Baqarah di ayat 238 Saat Allah berfirman Hafidhu alas salawati Tulisannya begini Alif, Lam, Sad, Lam, Waw, Alif, Ta, Maftuha Begini Salawat Silahkan cek di Musab Tapi ketika Allah berfirman di Al-Baqarah ayat 3 Al-Ladhi Mina yu'minuna bilaghaibi wa yuqimuna as-salah Perhatikan, tulisannya begini Lihat mushafnya, terjemahan, kalau tidak percaya Alif, lam, sad, lam, uwaw, fatah, tegak, begini Tak marbutah Silahkan cek Apa bedanya, jika kita mengacu kepada Al-Baqarah ayat 238, hafidhu ala salawat, sebegini, ini maksudnya salat fardu, salat wajib. Ada berapa jumlahnya?
5 waktu. 2, 4, 4, 3, 4, itu rumusnya. 2 subuh, 4 duhur, 4 asar, 3 maghrib, 4 isya.
2, 4, 4, 3, 4, 5 waktu. Banyak tidak? Banyak, karena itu jumlahnya lima kan?
Jama. Tapi kalau ibu ingin menambah dari yang fardu itu dengan tambahan sunnah, sebelum subuh ada dua rakaat. Sebelum buhur ada empat rakaat. Nggak sampai empat, bisa dua. Setelah Dhuhr, dua rakaat.
Setelah Maghrib, dua rakaat. Setelah Isya, dua rakaat. Malam, tahajud. Nah kalau itu ditambahkan pada yang fardu, bukan sekedar yang fardu saja, maka robah kalimatnya dari ciri yang pertama begini, kepada yang kedua. Ada bagian yang kedua begini.
Alladhina yu'minuna bilghaybi wayuqimunas. Nah, ini bentuk yang kedua. As-salah alif lam suad lam huwaw fatah tegak tak marbutah.
Nah, orang takwa di Quran itu disifatinya dengan yang ini, yang kedua. Jadi ketika ibu ingin meningkatkan diri menjadi pribadi lebih takwa, naik levelnya, yang Allah tantang, challenge dari kita adalah naikkan dari yang fardu. Kalau salat lima... 5 waktu itu wajib.
Jadi yang tidak ingin naik level pun, tetap 5 waktu juga. Ibu pengen levelnya naik, tapi jumlahnya tetap sama. Apa bedanya dengan yang standar? Jelas?
Nah, ketika disebutkan naikkan takwanya, tingkatkan takwanya, salah satu caranya sholat. Begitu ini optimal, naik-naik apa kaitan taqwa dengan kehidupan kita? Tadi saya contohkan Sayyidah Aisyah begitu tinggi ilmunya.
Hubungan taqwa dengan ilmu ditemukan di Quran surah kedua al-Baqarah. Di ayat 282, satu-satunya ayat paling panjang dalam al-Quran. Lihat langsung ke bagian bawah, paling pojok sebelah kiri. Lihat ujung ayatnya. Quran surah kedua al-Baqarah ayat 282. Sebelah kiri, lihat ujung paling bawah Wattakullah Tingkatkanlah takwamu kepada Allah Wayu'allimukumullah Semakin meningkat takwamu Allah tanamkan, ajarkan, dan tambahkan pengetahuan pada dirimu Jadi, akselerasi, percepatan pengetahuan itu bukan hanya ditempuh dengan ikhtiar kita untuk menghafal dan belajar.
Kalau pengen cepat dapat aksesnya, dekati pemiliknya. Yang punya ilmu siapa? Allah. Yang punya harta siapa?
Allah. Ya, Alhamdulillah Allah titipkan pengelolaan sebagai amanah tempat ini kepada Bu Anita. Punya akses dengan Bu Anita, cepat nih bisa pesen tempat ini. Bahkan kita bisa pesen Bu, kalau bisa besok-besok di depan ada dom.
Supaya yang di luar itu bisa lebih nyaman Sepakat? Insya Allah jadi pahala misalnya Itu bisa lebih cepat diwujudkan Ketimbang saya bilang sama Tehnanet Atau Bu Novi misalnya Kenapa? Karena aksesnya cepat Sekarang anda bayangkan Yang punya ilmu siapa?
Kalau kita mendekati Allah Maka Allah sendiri yang menyampaikan Aku berikan percepatan tambahan pengetahuan Di luar batas standar manusia Itulah sebabnya orang dulu itu tahu betul Kalau ingin cepat pintar yang diajarkan Solat dulu bu Pernah dengar Abdullah bin Mas'ud? Abdullah bin Mas'ud itu belajar bahasa Persia dan Ibn Abbas itu belajarnya cuma 3 hari. Langsung menguasai bahasa asing, 3 hari.
Pernah dengar Ibn Sina? Afisena? Bapak kedokteran, Afizena itu Ibu bapaknya paham betul tentang fikih ini Ini ada nasabnya, maka dari kecil Yang diajarkan cuma dua, Quran dan sholat Quran dan sholat Afizena, cek di sejarahnya Kalau lupa sesuatu, itu bukan buka buku datang ke masjid, solat dua rokaat dan ingat apa yang tadi terlupa semua makanya kalau ibu cek kenapa Nabi mengajarkan pada orang tua dengan ketat, dari kecil anak itu ajarkan solat pernah dengar hadis ini?
usia tujuh tahun ajarkan anakmu apa? kalau sepuluh tahun masih bandel, maka lakukan apa? pukul bukan, itu terjemahannya kurang tepat, bukan dipukul Bukan dipukul, terjemahannya adalah berikan pelajaran yang membuat dia mengerti. Doroba itu bukan hanya memukul, asalnya memberi pelajaran, memberi contoh.
Doroba Allahu ma'asala, Allah ngasih contoh. Di Arab itu ngasih contoh, kebiasaannya... Mukul dengan halus.
Di kita tidak harus mukul. Uang jajan tahan. Itu bisa begitu.
Nah kenapa dari kecil itu sholat yang ditekankan? Dua tujuannya. Supaya anak jadi baik.
Yang kedua dekat dengan Allah. Kepintarannya meningkat. Tapi orang tua sekarang saya perhatikan luar biasa advance.
Anak tekanya sudah manasik gitu. Hai Nabi tekankan sholat ini sudah manasik ya level kelima tuh Hai ikan level 2 jelas ya wattaqallahu ya'an lima kumla sekarang lihat cara salatnya Syeda Aisyah saat duha duha itu Salat Fardu atau Salat Sunnah? Perhatikan. Kesaksian dari keponakan beliau. Aku ke rumah bibiku dan menyaksikan bibiku sedang salat duha.
Dalam satu riwayat membaca surat Tur, surah ke-52. Ketika sampai pada bacaan tasbih, beliau bertasbih dan menangis dalam tasbihnya. Perhatikan baik-baik ya, semua biografi, cerita tentang orang-orang hebat di masa lalu selalu memberikan kita informasi, tidak pernah mereka membaca apapun kecuali paham apa yang dibaca itu. Minimal tahu artinya bu. Ini ya, saya tuliskan.
Saking paham dan mengerti tentang ayatnya, saya lihat bibi saya itu bukan sekedar baca, baca diulang, baca diulang, sampai menangis. Sesegukan kalau bahasa kita itu, saking merasakan dalamnya ayat itu untukmu. Karena lama, ini baru satu ayat Karena lama baca itu Saya putuskan saya ke pasar dulu Untuk beli sesuatu Begitu saya kembali Saya lihat bibi saya masih baca ayat itu Dan masih nangis seperti tadi Ibu kesini Lihat teman ibu sedang sholat. Baca Al-Ikhlas, saking ikhlasnya nangis misalnya. Baru nyebut Allahus Soman, ingat semua masalah misal.
Nanti ada sanadnya bu. Al-Ikhlas itu ada sanadnya. Nanti saya cerita di akhir ya, tolong diingat. Misalnya begitu Allahusamad diulang-ulang Sudah lima menit belum selesai Ibu putuskan saya ke Kosambi dulu aja deh Nanti kesini lagi Begitu kesini lagi masih di ayat yang sama Masih nangis dan itu yang dikerjakan Salat sunnah Itulah sayidah insya Allah Jadi kalau sekarang kita berpikir ingin menaikkan level dan meneladani, cara pertamanya adalah satu, jangan biarkan semua ibadah kita itu hampa makna.
Jangan biarkan tidak mengerti apa yang kita kerjakan dan kita lakukan dalam ibadah kita. Karena di Islam itu unik, semua ibadah itu ada artinya bu. Ada petunjuknya. Ini sindiran yang halus dari Allah ya, bukan dari saya.
Di Quran surah ke-29 ayat 45. Bahasa tafsirnya gini, ini gak ditemukan di terjemahan. Bahasa tafsirnya, maaf, akan ditemukan orang sholat yang tidak paham, tidak mengerti apa yang dibaca dan dilakukan dalam sholat. Saya bacakan ayatnya.
Utslu ma'uhya ilaika minal kitab. Utslu. Kalau ibu buka mushab, disitu terjemahannya bacalah. Coba lihat. Utslu.
Terjemahannya apa? Bacalah. Ada yang bawa mushab? Terjemahannya apa disitu?
Bacalah kan? Utslu, tahan. Utslu, bacalah kan?
Sekarang saya tanya, wahyu pertama turun apa? Ikra, apa artinya ikra? Kalau sama-sama terjemahkan, kenapa kalimatnya beda? Satu utslu, kedua ikra.
Bu, kalau ikra, ikra. Tuh, ikra. Dari kata kiroah, kiroatun. Artinya, baca tanpa menuntut paham. Yang penting baca.
Jelas? Kalau Utslu dari kata Tilawah Tilawah Punya tiga arti Satu, baca Dua, pahami yang dibaca itu Tiga, amalkan sesuai pemahaman dari bacaan tadi. Baca, pahami, amalkan, kerjakan.
Itu tilawah. Baik, kenapa wahyu yang pertama bacaannya ikhraq bukan utzlu? Karena Nabi itu gak pernah belajar baca.
Lagi paham, gak pernah sekolah, gak pernah baca, ummi sifatnya, ummi. Seperti dilahirkan oleh ibu, ummi itu maksudnya seperti yang baru dilahirkan oleh ibunya. Ada gak anak yang baru lahir langsung bisa baca? Ya, begitu lah.
lahir ini Budi ini ibu Budi orang lahir itu nggak bisa baca nggak paham pengetahuan Nabi itu sifatnya ummi maksudnya kayaumiwiladati ummihi seperti hari dilahirkan ibunya nggak bisa baca Gak pernah sekolah, gak punya guru Jadi bagaimana bisa paham? Baca saja gak bisa Maka turunlah kalimatnya Ikra bukan Utslu Ikra Muhammad baca Jawabannya apa? Ma'anabe kari Saya gak bisa baca Kalau ayatnya turun Utslu Salah ayatnya Karena memerintahkan paham Baca saja gak bisa Apalagi paham Jelas?
Tapi setelah ayat turun Ayat turun diajarkan sholat Dibimbing malaikat Jibril Turun perintahnya Muhammad jangan sekedar dengar bacaan Jibril Belah Majar, pahami dari jibril. Amalkan dari pemahaman itu. Baca Quran dengan artinya sampai paham, itu tilawah namanya. Makanya saat ada orang baca Quran, tapi tidak ada penerjemah, disebutnya kori kan?
Kori, karena dia cuma kira. Tapi ketika di sampingnya ada yang menerjemahkan bacaan itu, siapa namanya? Sari tilawah.
Karena yang pertama menerjemahkan tilawah itu, ibu sari. Karena itu disebut sari tilawah. Kau.
Kalau yang menerjemahkan Adi, maka Adi Tila'awah. Jadi sebetulnya namanya Tila'awah saja, tidak ada sari-nya. Sari itu bahasa kita, karena yang pertama terjemah, ibu, sari. Sekarang lihat, balik ke Sayyidah Aisyah tadi.
Sayyidah Aisyah. Paham tidak beliau apa yang dibaca? Mengerti tidak? Kenapa? Karena paham ayatnya.
Perhatikan. Utslu ma'uhya ilaihka minal kitab. Muhammad sebelum tunaikan sholat, baca dulu.
Pahami dulu ketentuan dalam sholat. Pahami dulu yang mau engkau baca dalam sholat. Wa'akimi sholat setelah paham, baru kerjakan sholat.
Itu yang menjadikan solat kita itu jarang khusyuk. Eh kita maaf. Itu yang menjadikan orang-orang yang solat itu jarang khusyuk. Karena gak ngerti yang dibaca.
Coba jujur ya saya tanya nih. Ibu ribuan kali ruku dan sujud. paham gak yang dibaca dalam ruku? ngerti gak yang dibaca dalam sujud? nah itu yang menjadikan ketika sholat setan itu begitu leluasa menggoda ini dari nabi ya, kisih-kisihnya nih ada di Abu Daud ada setan khusus, catat nih, setan khusus yang tugasnya menggoda orang sholat.
Tadi kan kita sepakat kurikulum fikih kuburan ya. Tambahan satu lagi nanti kita belajar insya Allah fikih setan. Belum pernah ada kan?
Malaikat ada 10, setan jenisnya ada 9 yang pokok. Perhatikan, kalau tidak tahu setannya, kita tidak tahu di mana jebakannya. Karena selama ini ternyata yang menjebak bukan hanya Batman, tapi setan. Nah, Nah ada setan khusus menggoda orang sholat. Tahu namanya siapa?
Namanya khanzab. Tugasnya dimulai kapan? Saat kita mulai bertakbir.
Jadi gini kondisinya nih. Sebelum takbir, Nabi yang mengatakan nih, riwayatnya sebelum takbir itu kita bisa fokus. Siap-siap. Tapi begitu tangan diangkat dan lisan mengucapkan, Allahu Akbar, Fayaqulu shaitanu. Maka Nabi mengatakan setan mulai bertugas.
Udh qurqadah, udh qurqadah. Dia akan menampilkan kepada kita semua apa yang bisa diingat. Sehingga orang sholat itu tidak fokus sholatnya. Bahkan dia bisa mengingat apa yang tidak ingin dia ingat.
Dan ada orang sholat bahkan yang lupa berapa rokaat sedang menunaikan sholatnya. Pernah terjadi? Allahu Akbar. Tadi saya lupa ya, status belum diupdate. Yang di Instagram, ya Allah tadi nyimpan sendal di mana.
Eh jemuran belum diangkat. Itu semua. Baru takbir.
Apa yang mencegah kita supaya bisa mengatasi godaan tadi? Salah satunya, perhatikan. Lisan berkata, fikiran menerjemahkan, hati meresapi.
Saya ulangi. Lisan berkata, ikrarum bilisan. Fikiran menerjemahkan, terjemah tulang akli.
Hati meresapi, tasdikum bil kalbi. Idealnya begini, Bu. Allahu Akbar Tangan diangkat, buang urusan dunia ke belakang Dunia jangan dibawa-bawa Lisan mengucapkan kenapa dunia jangan dibawa, apapun statusnya Punya kedudukan, punya harta, punya ilmu, sudah Sekarang saat sholat kamu hamba Yang mungkin wafat dalam sholatmu itu Buang semua dunia ke belakang Kata Hanya Allah yang paling agung.
Perhatikan baik-baik. Kalimat ini begitu diucapkan Allahu Akbar, terjemahkan di fikiran kita supaya setan tidak sibuk mengganggu fikiran kita. Ya Allah, Engkau yang Maha Agung.
Lalu resapi dengan hati, katakan dalam hati, Ya Allah, aku taubat selama ini bahkan sebelum sholat, mungkin merasa yang paling hebat, merasa yang paling agung, merasa yang paling besar, yang paling hebat dibandingkan dengan suami, yang paling agung dibandingkan dengan suami. dibandingkan dengan teman yang paling perkasa dibandingkan dengan tetangga aku tobat ya Allah itulah sebabnya ketika mengatakan Allahu Akbar selanjutnya Allahumma ba'id baini wa baina khatai ya ya kama ba'adta bainal mashriqi wal perhatikan ya Allah aku mengakui dalam sholat pun ini aku masih banyak dosanya masih banyak salahnya itu baru takbir lu digambarkan lah kemudian apa yang kita bawa itu dan berharap rahmat Allah Karena panggilan sebelum sholat itu panggilannya begini Wa'annahum ilaihi raji'un Hei orang yang sholat Al-Baqarah ayat 46 Hei orang yang sholat Kalau pengen khusyuh Rasakan mungkin ini panggilan terakhir dalam sholatmu Mungkin dalam sujudmu engkau wafat Itu kata Allah Makanya imam di Kalimantan yang imamin subuh kemarin sungguh beruntung Begitu sujud meninggal Kan sebelum sholat dipanggil dulu kan Ya Ibu Siti, ada Siti disini? Ada. Ibu Nia, ada? Dah, ini pasti gak ada.
Ini pasti gak ada. Ibu Sisuka, pasti gak ada. Ibu Sisuka dipanggil Allah, artinya apa? Meninggal.
Kita, lima kali setiap hari dipanggil oleh Allah. Lima kali. Pasti meninggal tidak?
Tahu waktunya kapan? Mungkin hari ini? Kalau sudah tahu mungkin meninggal hari ini, kenapa masih sibuk dengan dunia?
Kenapa kita tidak kelola dunia itu untuk mendapatkan Ridulullah? Maka dibalik, solatnya Bunda Aisyah, Sayyidah Aisyah radiyallahu ta'ala anha, tidak pernah mengucap sesuatu ketuali paham apa yang diucapkannya. Dan itu yang mengajarkan siapa?
Bapaknya. Bu Abu Bakar itu diminta oleh Nabi jadi imam, selalu menolak jawabannya. Jangan saya Nabi, jangan saya Kenapa?
Karena beliau itu kalau sudah takbir Itu langsung nangis Nyambungnya itu lama Bayangkan Sahabat Nabi, dekat dengan Nabi Kecil gaul dengan Nabi, dewasa jadi sahabat Nabi Mengeluarkan semua hartanya untuk Nabi Berjuang dengan Nabi Wafatnya dikubur di samping Nabi Anaknya jadi menantunya Anaknya nikah dengan Nabi Nabi menantunya di surga bersama Nabi Itu masih punya pribadi Saat tak Takbir, baru baca takbir, langsung gemetar tangannya nangis, karena merasa masih ada dosa dalam dirinya. Ya Allah, saya masih banyak dosa. Ya Allah, makin banyak orang mengagumkan saya, padahal saya baru mengatakan, engkau yang paling agung. Sementara orang menganggap saya hebat, mengagumkan saya, menganggap saya punya kuasa, menganggap saya punya harta, saya tobat, Ya Allah, saya masih banyak salahnya. Itu Abu Bakar.
Dan diwariskan sifat itu pada putrinya. Diwariskan pada siapa? Putrinya.
Maka cara yang pertama, tingkat kentakwa, belajar ini, coba mulai sekarang perbaiki sholatnya. Gak usah dipaksakan semua dulu, satu-satu. Sekarang saya pengen belajar tentang takbir. Apa maksudnya, apa artinya, apa hikmahnya, praktekan dalam hidup.