Transcript for:
Profil dan Pemikiran Notonagoro

musik musik Sotonagoro yang memiliki nama kecil Sukanto merupakan putra dari Bupati Kartosuro. Notonagoro memiliki latar belakang pendidikan hukum dan indologi yang didapat dari Universitas Leiden, Belanda. Notonagoro kemudian menikah dengan putri dari Pakubwono ke-10 Surakarta, Kustiraden Ayukustima yang akhirnya memiliki dua orang anak, Mayastuti dan Kusmokam Darima, serta lima cucu dan sepuluh cicit. Video itu ya, yang sangat diperhatikan adalah pendidikan mengenai sekolahnya semua putra-putrinya, judulnya itu. Misalnya ada mahasiswa atau apa yang kurang bisa ini, kalau itu mesti dikasih sama bapak.

Itu kasiat sekali waktu rumah kita kebanjisan itu, semua buku-bukunya macam-macam buku-buku hilang maksudnya hilang tulisannya, udah kena lendut-lendut Yang lebih merasa terpukul Bukul dengan hilangnya buku-buku daripada benda-benda yang lain. Satu lemari itu, itu juga salah satunya yang katanya waktu itu Eyang juga ngelap satu-satu. Yang bahasanya kursi, kursi segala macam nggak terlalu diiniin, tapi bukunya. Berarti kan memang buat Eyang pengetahuan itu sangat luar biasa. Eyang itu selalu menjadi panutan dari seluruh saudaranya.

Jadi enggak cuma mahasiswa saja yang takut sama Eyang, tapi seluruh saudaranya juga sama Eyang itu segen sekali. Kestiaannya kepada ibu saya itu sangat mengagumkan Karena waktu itu ibu saya itu 25 tahun, bapak saya 40 tahun menikahnya Selama ibu saya meninggal, itu bapak saya sudah tidak mau sama sekali untuk menikah lagi. Walaupun saya banyak asisten-asisten, asistim-asistim. Iya, saya kan orangnya tinggi besar, putih gitu.

Di magamnya Eyang Putri kan ada kayak kotaknya gitu. Setiap kali datang ke magam, selalu itu beliau buka untuk ngobrol dengan Eyang. Jadi dibuka supaya ada komunikasi gitu. Beliau tidak mau dikijing, yang dari marmer, yang mewah, yang apa itu enggak mau. Tapi dari paduk.

Lothar Nagoro dimakamkan di Makam Raja Imogiri pada tahun 1981. Lothar Nagoro berjasa menjadi pemimpin Fakultas Hukum pada tahun 1949, sekaligus memperakarsai adanya gabungan Fakultas Umum dan Filsafat yang dimimpin pula oleh Lothar Nagoro pada periode 1958 hingga 1962. Prof. Notonagoro itu mendirikan Fakultas Pesawat di UGM Yogyakarta. Prof. Notonagoro menjadi promotor ketika Enzio Sukarno, presiden pertama kita, itu mendapatkan ugrah-gelar Dr. Honoris Causa dari UGM. Itu yang menjadi landasan utama adalah pernyataan Ingeniur Soekarno bahwa Pancasila itu filosofi se-Grodz lahir. Ya, saya mengenal Prof. Noton Agur sejak tahun 1975. Nah, itu juga sekaligus. mengikuti kuliah beliau, jadi memberikan kuliah dan semangatnya luar biasa.

Dia seorang ilmuwan, sekaligus semangat ilmiahnya. Jadi kuliah itu misalnya listrik padam itu tetap ada sore sampai malam pakai lilin misalnya. Ini kan semangat ilmiah yang saya kira layak ditiru. Kataan tokoh-tokoh BPUPKI dan PPKI itu dikumpulkan yang memang kategorinya filsafati untuk merumuskan isi arti Pancasila yang kefilsafatan. Jadi beliau itu sangat berjasa, terutama yang pertama adalah merumuskan isi arti Pancasila yang kefilsafatan.

Yang kita kenal isi arti yang abstrak, umum, universal. Yang dimaksudkan dengan konsep filsafat Nota Nagora tentang abstrak, umum, universal itu adalah kata Tuhan manusia satu rakyat adil itu berlaku untuk siapa saja. Sedangkan umum kolektif artinya Pancasila itu berlaku untuk bangsa dan masyarakat Indonesia Yang ketiga, sinular konkret, artinya nilai-nilai Pancasila itu dilaksanakan dalam kehidupan setiap pribadi bagi warga negara. Sedangkan yang dimaksudkan dengan empat kebiasaan itu, mencakup kebijaksanaan, kesederhanaan, keteguhan, dan keadilan. Yang dimaksudkan dengan kebijaksanaan itu adalah kesatuan antara akal, rasa, dan kendala.

Sedangkan yang dimaksudkan dengan kesederhanaan itu artinya kemampuan membatasi diri dalam hal-hal. hal-hal kemewahan. Kemudian yang dimaksudkan dengan keteguhan adalah kemampuan membatasi diri dalam hal penderitaan dan yang keadilan itu artinya mampu memberikan kepada orang lain sesuai dengan hal. Hakikat manusia, menurut Notonagoro, yaitu terdiri atas unsur-unsur yang majemuk tunggal atau monopluralis. Pada susunan kodratnya, Manusia tersusun ke atas jiwa dan raka.

Sebagai kedudukan kodratnya, manusia memiliki kedudukan sebagai makhluk mandiri dan makhluk Tuhan. Dia mampu membangkang dari pemikiran Han Kelsen dan... dan Nabi Hasbi tentang Grundnorm, lalu beliau mengangkat dan mengembangkan tentang stat fundamental norm.

Noto Nogoro, tepatnya pada Dies Natalis Universitas Erlangga. Yang pertama 10 November 1955 Beliau berbicara tentang pokok-pokok kaedah negara yang fundamental Stat fundamental Pokok kaedah negara yang fundamental itu adalah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Pembukaan Bahwa sejujurnya kemerdekaan itu Tidak ada yang bisa Tidak ada yang bisa Bersumber dari agar kebiasaan yang ada di Indonesia Dengan yang sama-sama lukis Tapi secara hukumnya Maka diurusnya disebutkan Ada sesuatu yang tidak dapat dirubah Dari pandang siang itu karena apa kalau sangat beristirahat hingga mental norm kemudian kemudian terdiri kalau pindah undang-undang saya tidak berubah kemudian pembukaannya itu tidak dapat dirubah hai hai Kami mahasiswa, gajah pada semua Ku berjanji memenuhi panggilan bangsa ku Di dalam manca silam Selalu lulus aku, hujung-hujung kebuddhisaan