Transcript for:
Konsep dan Hakikat Agama Islam

Intro Intro Intro Intro Intro Intro Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah, alhamdulillahiladzi an'amana biniamatil imani wal islam. Ashadu an la ilaha illallah wa ashadu anna sayyidana wa habibana Muhammad sallallahu alaihi wasallam anna hu la nabiyya wa la rasulina. Allahumma salli wa sallim ala hadan nabijil karim wa ala alihi wa ashabihi ajma'in wa man tabi'ahum bi ihsanin ila yawmiddin Puji dan syukur, mari sama-sama kita haturkan kehadiran Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua.

Selanjutnya, salawat dan salam turun untuk junjungan kita. Yakinnya Nabi Muhammad SAW Mengawali perkuliahan kita pada kesempatan kali ini Mari sama-sama kita berdoa kepada Allah SWT Semoga Allah senantiasa memberikan kita ilmu yang bermanfaat Ilmu yang dapat kita gunakan dalam kehidupan dunia Menuju kebahagiaan hidup di akhirat Bertemu kembali kita pada mata kuliah pendidikan agama Islam dengan materi kita yang kedua itu adalah hakikat agama. Adapun peta pembahasan kita pada materi yang kedua ini adalah A. Konsep agama B.

Konsep agama Islam C. Makna Islam dalam kehidupan D. Islam dan pengembangan berpikir A. Konsep agama 1. Pengertian Agama Secara bahasa, kata agama berasal dari bahasa sanskerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu A yang kedua Gama A berarti tidak, sedangkan Gama berarti kacau Jika seandainya dua kata ini digabungkan dengan kata agama, maka artinya adalah sesuatu yang tidak kacau.

Sedangkan secara istilah, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa agama adalah sebuah sistem yang mengatur tata keimanan atau kepercayaan. dan peribadatan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, serta tata keidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. 2. Unsur Agama Agama terdiri dari beberapa unsur.

Yang pertama itu adalah kredial, yaitu kepercayaan atau keyakinan. Setiap agama pasti mengajarkan tentang keyakinan atau kepercayaan terhadap sesuatu yang maha. Maha mengetahui, maha berkuasa, maha dahsyat, dan sebagainya. Dan itulah yang disebut dengan Tuhan. Unsur yang kedua itu adalah ritual.

Ritual di mana adanya sebuah proses penyembahan atau sebuah tindakan. atau perilaku yang menunjukkan penyembahan kepada yang maha tadi atau kepada Tuhan tadi karena ketika itu manusia merasakan dirinya adalah makhluk yang lemah ataupun makhluk yang rendah sedangkan unsur yang ketiga itu adalah moral yaitu tata nilai yang mengatur tentang pola interaksi manusia Dengan manusia lainnya Dan tidak saja antara manusia dengan manusia Tapi nilai itu juga mengatur pola interaksi manusia dengan alam sekitarnya Baik dengan hewan Ataupun dengan tumbuhan dan seterusnya Maka setiap agama pasti memiliki tiga unsur ini Jika seandainya tidak ada tiga unsur ini maka tidaklah bisa sesuatu itu dikatakan sebagai sebuah agama Tiga, klasifikasi agama. Klasifikasi agama dapat kita bagi di sini kepada tiga kategori.

Yang pertama kita melihatnya dari segi sumber. Nah, kalau kita lihat dari segi sumber, agama itu terbagi kepada dua. Yang pertama agama Samawi, yang kedua itu adalah agama Ardi.

Ada pun yang dimaksud dengan agama Samawi adalah agama yang datang dari Allah SWT yang diturunkan kepada para nabi dan rasul dengan wahyu yang disampaikan oleh Jibril AS dan agama itu adalah agama Islam. Sedangkan agama Ardi itu adalah agama yang lahir dari pemikiran manusia yang ada di permukaan bumi. Perupa perenungan, kontemplasi, filsafat, dan sebagainya Sehingga kemudian melahirkan sebuah keyakinan atau kepercayaan Ini seperti agama Hindu, agama Buddha Agama-agama tersebut dilahirkan oleh tokoh-tokoh keagamaan Sedangkan dari segi misi, agama itu dapat dibagi kepada dua Yang pertama ada agama misionari, ada agama yang non-misionari Ada pun yang dimaksud dengan agama misionari adalah agama yang memiliki tujuan untuk didakwahkan atau untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia seperti agama Islam Agama Islam ini adalah agama yang didakwahkan kepada seluruh umat manusia Agama Kristen juga merupakan agama misionari dimana mereka mengajarkan nilai-nilai keagamaan mereka dan mengajak orang lain Untuk masuk ke agamanya Sedangkan agama non-misionari Itu adalah agama Yahudi Dimana mereka hanya tertutup untuk kelompok tertentu saja Tidak didakwahkan atau tidak disampaikan Dan tidak mengajak orang lain Untuk bisa masuk ke agama Yahudi Dan yang berhak sebagai untuk memiliki agama Yahudi itu adalah Hanyalah orang-orang yang memiliki darah Yahudi Secara geografis, agama itu dibagi kepada tiga. Ada agama Semitik, ada agama Non-Semitik, dan ada agama Universal.

Agama Semitik ini adalah agama yang berkembang di Timur Tengah secara umum. Atau di daerah atau kawasan Syam, seperti Palestina, atau sekarang Jerusalem. Disitulah yang dimaksud dengan agama semitik tadi Seperti agama Yahudi Ataupun Nasran Sedangkan non-semitik itu adalah agama yang muncul dan berkembang di luar Timur Tengah Secara umum Seperti agama Buddha, Hindu yang lahir di India Atau agama-agama lain Sedangkan yang terakhir itu adalah agama universal Sama agama yang Bersifat umum menyeluruh kepada seluruh umat manusia Jadi tidak tertentu pada golongan tertentu saja Atau kelompok tertentu saja Tapi kepada seluruh umat manusia Siapapun itu Dan itulah satu-satunya agama yang disebut dengan agama Islam Empat, fungsi agama Agama memiliki beberapa fungsi.

Yang pertama sebagai sarana pendidikan, di mana agama itu mendidik manusia agar menjadi manusia seutuhnya. Karena agama menyadarkan tentang hakikat manusia, agama mengajarkan tentang tujuan penciptaan manusia, dan agama mengajarkan tentang bagaimana manusia menghadapi kehidupan setelah kehidupan dunia. Yang kedua, agama itu adalah jalan menuju keselamatan, di mana setiap agama itu mengajarkan kebaikan kepada pemeluknya.

Dan yang ketiga, agama itu adalah jembatan perdamaian dunia, di mana setiap agama itu mengajarkan tentang kedamaian. Nah, jika seandainya setiap pemeluk agama mengamalkan hal tersebut, maka terciptalah kedamaian pada kehidupan dunia. Sedangkan yang ketiga, yang selanjutnya, agama sebagai benteng kekuatan.

Di mana agama tersebut menjadi sumber kekuatan bagi manusia. Maka ketika manusia dihadapkan kepada peristiwa-peristiwa besar dalam dirinya atau dalam kehidupannya, maka mereka akan menjadikan agama sebagai benteng. Selanjutnya, yang terakhir, agama itu sebagai identitas diri. Dimana agama itu menjadi identitas kita.

Apakah seorang muslim kah? Seorang kristian kah? Atau seorang nasrani kah?

Seorang yahudi kah? Pengikut hindu kah? Buddha kah?

Maka agama itu menjadi identitas setiap kita. 5. Urgensitas agama Ada beberapa hal yang menjadi urgensitas agama. Yang pertama, agama sebagai asas kehidupan atau sebagai landasan dalam kehidupan. Maka tidak bisa kehidupan manusia itu dipisahkan dari agama.

Yang kedua, agama sebagai asas dalam berpikir. Maka agama menjadi onorma yang mengatur manusia untuk berpikir mendorong manusia untuk berpikir Oleh sebab itu, dalam berpikir manusia tidak bisa menjauhkan dirinya dari nilai-nilai agama Selanjutnya yang keempat adalah agama sebagai asas dalam berperilaku asas dalam bersikap asas dalam berbuat Sehingga dengan demikian, dalam bertindak, dalam berperilaku, agama menjadi nilai atau panduan bagi manusia pada kehidupan Yang terakhir, agama sebagai asas bernegara, dimana dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, agama menjadi nilai yang mengatur kerukunan dalam keberagaman dalam terbentuknya sebuah kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis B. Konsep Agama Islam 1. Pengertian Islam Islam secara bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu Aslama Yuslimu Islaman yang artinya tunduk atau bisa juga berserah diri. Sedangkan secara istilah, dalam sebuah hadis Rasulullah SAW yang potongannya saya sebutkan di sini, Al-Islamu an tashhada anna la ilaha illallah wa anna muhammadan rasulullah wa tuqimassalati wa tuqtiyaz zakah wa tasumar ramadhan wa tahujjal bait in istata'ata ilaihi sabila. Kata Rasulullah SAW, Islam itu adalah engkau bersaksi.

Bahwasanya tiada Tuhan melainkan Allah, dan engkau bersaksi bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah. Dan kemudian mendirikan salat, kemudian membayarkan zakat, kemudian berpuasa di bulan Ramadan, dan kemudian melaksanakan ibadah haji jika seandainya memiliki kemampuan. Maka hal ini terangkum dalam rukun Islam. Dua, unsur agama Islam.

Agama Islam memiliki tiga unsur. Yang pertama itu adalah akidah, yaitu setiap hal yang dijelaskan dalam Islam berkaitan dengan kepercayaan, berkaitan dengan keyakinan. Dan dalam Islam diajarkan bagaimana manusia itu meyakini Allah SWT sebagai Tuhan, Yaitu Tuhan yang disembah dan juga Tuhan yang mengatur, mencipta dan mengatur alam semesta Makanya makalah ini dengan akidah Islamnya Unsur yang kedua itu adalah syariah Dimana Islam mengatur tentang hukum perbuatan manusia Bagaimana hubungan manusia, perbuatan manusia kepada Allah SWT Atau manusia kepada manusia yang lainnya Ini semuanya dijelaskan, diatur dalam Islam.

Maka perbuatan manusia kepada Allah disebut dengan dan perbuatan manusia kepada sesama manusia disebut dengan disebut juga dengan ibadah mahadah seperti sholat, dekat, haji, dan sebagainya. Dan hubungan manusia atau perbuatan manusia kepada sesama manusia yang disebut dengan Nah, belum minan nas tadi. Dikategorikan sebagai ibadah gairu mahdah Seperti interaksi ataupun perbuatan manusia Berupa mu'amalah dalam kehidupan sehari-hari Sedangkan unsur yang ketiga dalam Islam itu adalah akhlak Yaitu nilai-nilai moral, nilai-nilai etika Yang diajarkan dalam Islam dalam bergaul, berinteraksi dalam kehidupan Apakah itu interaksi kita? kepada sesama manusia bagaimana kita untuk senantiasa tolong-menolong, berkata jujur dan sebagainya, atau interaksi manusia dengan alam sekitarnya dimana manusia harus menjaga lingkungan, bersikap baik kepada hewan dan tumbuhan, karena semuanya itu memiliki kebaikan bagi diri manusia itu sendiri Tiga, prinsip agama Islam. Ada beberapa hal yang menjadi prinsip dalam agama Islam.

Yang pertama itu adalah al-musawah, yaitu kesetaraan. Di mana Islam tidak memandang satu suku atau satu ras, satu bangsa, atau satu bentuk tubuh atau satu jenis kelamin tertentu lebih tinggi, lebih mulia di hadapan yang lain. Tetapi kemudian Islam mengajarkan bahwasannya Allah SWT tidak membedakan satu pun di antara manusia kecuali hanyalah ketakwaan mereka di hadapan Allah SWT. Jadi dijelaskan dalam Al-Quran, إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ Sesungguhnya, yang paling mulia di antara kita di hadapan Allah itu adalah orang yang paling bertakwa. Prinsip yang kedua itu adalah al-hurriyah, yaitu kebebasan ataupun kemerdekaan.

Di mana setiap manusia yang lahir ke permukaan bumi ini diakui sebagai insan yang merdeka. Manusia yang bebas, manusia yang diberikan fitrah oleh Allah SWT. Sehingga dengan demikian mereka yang menentukan bagaimana arah kehidupan mereka selanjutnya.

Tapi Allah SWT menanamkan sebuah fitrah, telah menanamkan sebuah keyakinan pada setiap manusia, di mana mereka tunduk dan patuh kepada Allah SWT sebagai zat yang telah menciptakannya. Makanya dalam sebuah hadis dikatakan oleh Rasulullah SAW, Kullu mauludin yu'la tu'alal fitrah. Maka setiap anak yang dilahirkan itu dalam keadaan fitrah, Fitrah tersebut diartikan juga oleh ulama sebagai seseorang yang merdeka.

Yang ketiga adalah al-idalah. Prinsip yang ketiga itu adalah keadilan. Islam mengajarkan keadilan.

Setiap hukum yang disyariatkan dalam Islam itu adalah bertujuan untuk mewujudkan keadilan dalam kehidupan. Makanya Allah perintahkan dalam Al-Quran, Ya ayuhal-ladhina amanu kunu qawwamin lillahi syuhada abilqis Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran Karena Allah SWT Dan kemudian Wala yajrimannakum syana'anu qawmin ala alla ta'dilu i'dilu huwa akrabu littaqwa Maka Allah perintahkan berbuat adillah kalian Karena keadilan itu lebih dekat kepada ketakwaan Prinsip yang keempat itu adalah al-mu'akhah, persaudaraan. Islam mengajarkan setiap orang yang beriman, mereka itu adalah bersaudara. Bahkan persaudaraan mereka itu lebih kuat daripada persaudaraan bertali darah ataupun persaudaraan sebangsa dan setanah air. Karena orang yang bersaudara karena iman, Itu tidak saja pada kehidupan dunia, tapi juga akan berkekalan pada kehidupan akhirat.

Allah katakan dalam Al-Quran, إِنَّ مَلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَاتٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ Ketahuilah sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara, maka perbaikilah urusan di antara mereka. 4. Karakteristik agama Islam Agama Islam memiliki beberapa karakteristik yang membuat dia sempurna, yang membuat dia itu istimewa, dan kemudian Islam menjadi agama yang tidak ada satupun agama di permukaan bumi ini yang bisa menyaingi kemuliaannya. Seperti kata Rasulullah SAW, Al-Islamu ya'lu wa la yu'ala alih.

Islam itu tinggi dan tidak ada yang bisa mengalahkan ketinggiannya. Maka yang menjadi karakteristik dari agama Islam, yang pertama Islam itu adalah agama Tauhid. Di mana Islam mengejarkan monotheism, yaitu keyakinan kepada Tuhan yang Esa berbeda dengan agama-agama lainnya.

Allah jelaskan dalam Al-Quran, وَإِلَٰهُ كُمْ إِلَٰهُ وَاحِدٌ Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa. قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ Katakanlah. Allah itu adalah Tuhan yang Esa karakteristik yang kedua itu adalah Islam agama Syumudiyah atau agama yang universal yaitu kepada seluruh umat manusia tidak terkecuali satu pun tidak hanya untuk orang Arab saja atau tidak hanya untuk kelompok tertentu saja bangsa tertentu saja tapi kemudian kepada seluruh umat manusia sebagaimana Allah jelaskan وَمَا أَرُسَلْنَا كَإِلَّا كَافَةً لِلنَّاسِ كَتَهُوا إِلَّا تِدَاكَ kami utus engkau, wahai Muhammad melainkan untuk seluruh umat manusia Selanjutnya yang ketiga, yang menjadi karakteristik agama Islam adalah, Islam adalah agama yang tasamuh, yaitu agama yang toleran, agama yang tidak memaksakan nilai-nilainya kepada siapapun.

Karena Allah katakan dalam Al-Quran, لا إِكْرَا حَفِدْ دِينَ, tidak ada paksaan dalam beragama. Selanjutnya, Islam adalah agama yang tawazun. Yaitu agama yang seimbang, mengajarkan keseimbangan kepada pemeluknya, keseimbangan antara hidup di dunia, dan begitu juga dengan kehidupan akhirat. Kita diperintahkan untuk mencari bekal untuk kehidupan akhirat, tapi kita tidak boleh lupa akan nasib kehidupan kita di permukaan bumi.

Selanjutnya yang kelima, Islam itu adalah agama yang syamilah. Islam adalah agama syamilah atau agama kamilah, agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Mulai kehidupannya dari bangun tidur sampai tidur kembali.

Semuanya diatur dalam Islam. Begitulah Islam. Makanya Allah katakan dalam Al-Quran, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا الْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافًا Ohai orang-orang yang beriman, masuklah kamu. Kedalam Islam itu secara sempurna, secara paripurna. Tidak pada aspek-aspek tertentu saja.

Tidak hanya pada peribadatan saja. Tapi juga dalam mu'amalahnya. Begitu juga dalam nilai-nilai moral dan etikanya. Dan yang keenam, karakteristik dari Islam itu adalah agama kamilah. Agama yang sempurna dan telah disempurnakan oleh Allah SWT.

Sehingga tidak ada cacat dalam agama Islam Tidak ada kurang dalam agama Islam Sehingga tidak akan ada lagi Nabi dan Rasul yang diutus setelah Rasulullah SAW Untuk menyempurnakan agama Islam Sebagai mana dijelaskan dalam Al-Quran Al-Yawma akmal tulakum dinakum wa atmamtu alaikum ni'mati wa raditulakumul islamadina Jadi Allah telah sempurnakan Islam Sebagai ajaran ataupun agama yang diutus kepada Rasulullah SAW agar disampaikan kepada seluruh umat manusia. C. Makna Islam dalam kehidupan Islam adalah rahmat bagi alam semesta. Maka bagi mereka yang menerima Islam, Maka mereka akan mendapatkan rahmat dari Allah SWT Atee'ullah wa atee'ur rasul la'allakum turhamun Taatilah Allah dan taatilah Rasul Mudah-mudahan kamu mendapatkan rahmat Begitulah mereka yang tunduk dan patuh kepada ajaran Islam Sedangkan bagi orang yang menolak Maka rahmat Allah bagi mereka itu adalah Mereka tidak dibinasakan seperti orang-orang sebelumnya Mereka masih diberikan kesempatan untuk hidup, mereka masih diberikan kesempatan untuk bertawabat, mereka masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk kembali ke jalan yang benar, dan mereka masih diberikan kesempatan untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di akhirat. Sedangkan dahulu, mereka yang menolak ajaran Islam, mereka yang menolak ajaran para nabi dan rasul, dibinasakan oleh Allah SWT.

Seperti apa yang terjadi pada kaum Nabi Saleh, ataupun pada kaum Nabi Lut, ataupun juga pada kaum Nabi Shu'aib. Mereka semua itu dibinasakan, tidak tersisa satupun diantara mereka oleh Allah SWT. Maka pada kehidupan sekarang ini, rahmat Islam atau Islam menjadi rahmat bagi orang-orang yang tidak beriman itu, ketika Allah tidak membinasakan mereka, ketika Allah memberikan kesempatan bagi mereka, untuk bertaubat, untuk mendapatkan kebahagiaan hidup akhirat. D.

Islam dan pengembangan berpikir. Islam dan pengembangan berpikir, maka dapat di sini kita pahami, yang pertama, Islam memotivasi manusia untuk berpikir. Islam memotivasi manusia untuk menggunakan akalnya dalam memahami berbagai hal dalam kehidupan.

Dalam Al-Quran Allah katakan, قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ بَدَى الْخَلْقَةِ Allah memerintahkan kepada kita untuk berjalan di permukaan bumi dan memperhatikan bagaimana dimulainya penciptaan. Maksud melihat itu adalah agar kita memikirkan. berfikir tentang apa yang telah diciptakan oleh Allah SWT.

Yang kedua, Islam meninggikan derjat orang-orang yang berilmu. Allah mengangkat derjat orang-orang yang beriman dan lebih tinggi lagi bagi mereka yang berilmu di hadapan Allah SWT. يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَدٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ Jadi Allah mengangkatkan derjat orang-orang yang beriman dan lebih tinggi lagi mereka yang berilmu beberapa derjat dari yang lainnya. Sedangkan yang terakhir, Islam sangat membenci kejumudan dimana manusia tidak menggunakan akal fikirannya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

Makanya dalam sebuah ayat Allah katakan Katakanlah apakah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran Jadi maksudnya disini Allah bertanya bukan berarti Allah ingin mendapatkan jawaban Tapi ini adalah litawbih Artinya Allah tidak pernah menyamakan antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu Orang yang berilmu itu diangkatkan terjatnya Sedangkan orang yang tidak berilmu itu tidak mendapatkan kemuliaan apapun di sisinya Maka oleh sebab itu, jadilah orang yang berilmu Tentu kemudian ilmu itu didasari dengan keimanan Maka dari penjelasan kita yang kedua ini dapat kita pahami Bahwasannya Al-Islam adalah agama satu-satunya yang diterima di sisi Allah SWT dengan segala kebenaran yang disampaikan oleh Rasulullah SAW maka oleh sebab itu mari kita berpegang teguh dengan ajaran Islam ini sebagai jalan dalam kehidupan dari dunia untuk menuju akhirat nantinya inna dina indrallahil islam ketahuilah sesungguhnya agama itu di sisi Allah hanyalah agama Islam Demikianlah penyampaian kita pada kesempatan kali ini. Mohon maaf atas segala khilaf dan salah. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.

Qulukawli hadha astaghfirullahaliyawalakum. Subhanakallahumma wabihamdika ashadu an la ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih