Transcript for:
Proses Respirasi Anaerob dan Fermentasi

Halo apa kabar kembali lagi di channel bioma TV hari ini Mari kita bahas tentang materi respirasi anaerob dan fermentasi di video-video sebelumnya kita sudah membahas mengenai respirasi aerob yang merupakan metode utama untuk memproduksi ATP dalam jumlah yang sangat banyak melalui 4 tahapan utama yaitu, masih ingat? Ya, glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krep, dan transport elektron, serta kemiosmosis. Di mana pada tahapan rantai transport elektron dan kemiosmosis ini dibutuhkan 1 molekul oksigen sebagai penerima elektron terakhir dan membentuk H2O atau air.

Jadi dapat kita simpulkan bahwa respirasi aerob ini tidak akan terjadi atau tidak akan berjalan tanpa adanya oksigen sehingga munculah istilah aerob yang berarti membutuhkan oksigen atau kerjanya bergantung pada keberadaan oksigen nah tetapi ada beberapa metode produksi ATP lain yang tidak bergantung pada keberadaan oksigen yaitu respirasi anaerob dan fermentasi yang akan kita bahas hari ini Perlu kita ketahui dulu nih bahwa respirasi an aerob dan fermentasi ini selain memiliki persamaan, yaitu dapat menghasilkan ATP tanpa membutuhkan oksigen, juga memiliki perbedaan dalam prosesnya. Apa perbedaannya? Kalau pada respirasi an aerob, tahap rantai transport elektron itu masih digunakan, namun penerima elektron terakhirnya bukan oksigen, melainkan molekul lain. Contohnya, untuk beberapa bakteri akan menggunakan ion sulfat sebagai aseptor terakhir dalam respirasi anaerob. Dan sebagai gantinya, ion sulfat akan berikatan dengan ion hidrogen membentuk senyawa hidrogen sulfida, di mana senyawa ini memiliki bau seperti telur busuk, beracun, dan juga tidak berwarna.

Sedangkan fermentasi merupakan proses menghasilkan ATP tanpa membutuhkan oksigen, sehingga rantai transport elektron tidak digunakan dalam proses ini. Pada proses fermentasi, dihasilkan 2 ATP dan juga 2 asam pirufat untuk 1 molekul glukosa. Tetapi, asam pirufat yang merupakan hasil oksidasi oleh NAD+, tidak akan masuk ke dalam tahap siklus krebs, namun akan terjadi reaksi lain tergantung pada jenis fermentasinya.

Sehingga, Ada 2 macam fermentasi yang akan kita bahas disini yaitu fermentasi alkohol dan juga fermentasi asam laktat. Oke, mari kita bahas satu per satu. Yang pertama akan kita bahas yaitu fermentasi alkohol. Nah teman-teman, tahapan pertama pada fermentasi alkohol ini adalah glikolisis, di mana 1 molekul glukosa akan dioksidasi melalui 10 tahapan yang telah kita pelajari sebelumnya. untuk menghasilkan 2 molekul asam pirufat dan 2 molekul ATP serta 2 molekul NADH.

Kemudian 2 asam pirufat ini nantinya akan mengalami dekarboksilasi oksidatif untuk menghasilkan 2 asetil dehid. Nah teman-teman perubahan 2 asam pirufat menjadi 2 asetil dehid akan memicu pelepasan 2 karbon dioksida. Kemudian di tahap terakhir 2 asetil dehida akan mengikat ion hidrogen yang berasal dari pengurayan NADH membentuk etanol atau alkohol.

NAD+, hasil pengurayan dari NADH, akan digunakan kembali untuk proses glikolisis selanjutnya. Sehingga hasil dari fermentasi alkohol ini adalah 2 etanol, 2 karbon dioksida, dan 2 ATP. Oke teman-teman, perlu kalian ketahui bahwa beberapa organisme dapat melakukan proses fermentasi alkohol ini seperti bakteri dan juga ragi yang merupakan salah satu dari kingdom fungi fermentasi ragi telah lama digunakan oleh manusia untuk menghasilkan bir dan wine serta untuk pembuatan roti kalian pernah gak sih lihat roti yang mengembang?

kira-kira kenapa ya roti itu bisa mengembang? ternyata pada proses pembuatan roti gelembung karbon dioksida yang dihasilkan dalam fermentasi alkohol pada tahap pengubahan pirufat menjadi acetaldehyde akan menyebabkan adonan roti mengembang Oke, itu tadi penjelasan mengenai fermentasi alkohol. Sekarang kita lanjut ke fermentasi yang kedua, yaitu fermentasi asam laktat. Tahap pertama dalam fermentasi asam laktat juga dimulai dengan glikolisis. Tetapi, kali ini pirufat yang dihasilkan tidak akan mengalami dekarboksilasi oksidatif, melainkan akan mengalami reduksi, di mana pirufat akan mengikat ion hidrogen yang berasal dari pengurayan NADH membentuk asam laktat berjumlah 2. Selain itu, pada tahap ini juga tidak terjadi pelepasan karbon dioksida.

Nah kemudian NAD plus hasil pengurayan dari NADH akan digunakan kembali untuk proses glikolisis selanjutnya. Sehingga hasil dari proses fermentasi asam laktat ini adalah 2 asam laktat dan 2 ATP. Beberapa bakteri dapat melakukan fermentasi asam laktat ini dan menghasilkan asam laktat yang berperan dalam protein susu. untuk menghasilkan tekstur seperti gel dan aroma unik pada yoghurt. Selain pada bakteri, fermentasi asam laktat juga dapat dilakukan oleh manusia.

Kok bisa ya? Pada manusia seperti kita, fermentasi asam laktat akan terjadi ketika kebutuhan oksigen tidak tercukupi. Salah satu penyebabnya karena bekerja terlalu berat atau saat kita berolahraga. Fermentasi asam laktat sering terjadi pada sel otot, sehingga dapat dikatakan bahwa Selain melakukan respirasi aerob, tubuh kita juga dapat melakukan fermentasi asam laktat dalam kondisi tertentu yang tidak memungkinkan. Nah teman-teman, asam laktat yang dihasilkan dalam fermentasi ini dapat menjadi senyawa toksik atau beracun ketika terakumulasi atau terkumpul pada satu titik di bagian tubuh tertentu.

Kok bisa? Ya, karena asam laktat yang menumpuk ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan seperti nyeri otot, Pegal, kaku, hingga kram. Tetapi kalian nggak perlu khawatir, teman-teman. Setelah kita beristirahat, biasanya rasa sakit tersebut akan hilang. Karena darah akan membawa kelebihan asam laktat pada otot menuju ke hati, untuk diubah kembali menjadi asam pirufat.

Keren kan ya? Nah, ketika oksigen tersedia cukup banyak, maka asam pirufat akan kembali melakukan respirasi aerob. Oleh karena itu, olahraga yang disarankan tidak boleh berlebihan karena akan mengurangi jumlah oksigen di dalam tubuh kita.

Demikianlah pembahasan mengenai respirasi anaerob dan fermentasi. Semoga ilmunya bermanfaat dan sampai ketemu di video berikutnya.