Catatan Kuliah: Ekonomi, Kesenjangan Sosial, dan Kesejahteraan di Jepang dan Negara Lain
Pendahuluan
Jepang telah bergabung dengan ekonomi global selama lebih dari 30 tahun.
Meskipun GDP Jepang stagnan dan mengalami resesi, masyarakat Jepang tetap bahagia dan memiliki umur panjang.
Kondisi Ekonomi
Kebutuhan hidup di Jepang relatif terjangkau.
Terdapat kesamaan dengan Australia, di mana pekerjaan dengan standar hidup rendah jarang ditemukan.
Gini Coefficient
Definisi: Mengukur kesenjangan kekayaan/income di suatu negara.
0: Kesetaraan total - Semua orang menerima gaji dan memiliki kekayaan yang sama.
1: Ketimpangan parah, di mana ada orang kaya dan sangat miskin berjiran.
Gini coefficient di Indonesia termasuk rendah dibandingkan dengan negara seperti Singapura, China, dan AS.
Kesenjangan Sosial
Di negara maju seperti AS dan China, pertumbuhan ekonomi tidak diimbangi dengan pemerataan kekayaan.
Banyak orang berpenghasilan tinggi, tapi banyak juga yang hidup dalam kemiskinan.
Di Indonesia, kesenjangan sosial dirasakan oleh individu meskipun Gini coefficient masih rendah.
Kualitas Hidup di Jepang dan Australia
Jepang dan Australia menunjukkan bahwa kesenjangan sosial bisa rendah meskipun ekonomi stagnan.
Pemerintah dan masyarakat berkolaborasi untuk memastikan distribusi sumber daya yang lebih merata.
Masyarakat Jepang menemukan kebahagiaan meskipun dalam kondisi ekonomi yang tidak berkembang.
Perspektif Hidup Sehat
Masyarakat Jepang tidak selalu mengejar ambisi tinggi untuk menjadi kaya.
Banyak yang memilih untuk bekerja di bidang yang disukai dan menghargai proses, tanpa merasa tertekan untuk memiliki ambisi yang tinggi.
Nilai-Nilai Kunci
Mengetahui Batasan Diri: Menghargai proses dan tidak memaksakan diri untuk menjadi orang lain.
Hobi dan Tempat Pelarian: Orang Jepang memiliki hobi yang membantu mereka mengatasi stres, meskipun ada juga yang menyalurkan stres ke alkohol.
Menjelajahi Budaya Baru: Melakukan perjalanan untuk merelaksasi dan menemukan budaya baru bisa membantu mengurangi stres dan menghilangkan rutinitas.
Fenomena Bailan
Di China, Gen Z menghadapi kesulitan dan mengadopsi fenomena bernama "Bailan" (let it rot), menunjukkan sikap putus asa terhadap kehidupan.
Di Indonesia, beberapa Gen Z juga menunjukkan sikap serupa, yang berpotensi memicu depresi.
Kesimpulan
Hidup sederhana tidak salah; bisa membawa kebahagiaan tanpa tekanan untuk kaya.
Penting untuk mempertimbangkan gaya hidup yang realistis dan menjawab pertanyaan tentang apa yang diinginkan dalam hidup dan di kota mana ingin tinggal.