Ketika akan memulai usaha, memiliki ide yang fresh, out of the box, itu adalah hal yang luar biasa ya. Tapi, andai kan kok mentok? Meniru itu diperbolehkan, sasa aja.
Toh banyak juga yang melakukannya. Ayam goreng roket chicken itu meniru KFC. Burger meniru McDonald's. Jadi meniru itu adalah hal yang wajar dan itu banyak dilakukan oleh banyak pengusaha Nah saat ini ada usaha yang sangat laris sekali Bahkan biasanya kalau usaha itu rame di awal lalu sepi kemudian itu tidak terjadi di usaha ini Usaha ini itu namanya migacoan Dia itu rame terus bahkan di Jepara kota yang terkenal sangat menakutkan bagi pengusaha kuliner Karena ini sudah banyak contohnya yang buka rame di awal terus sepi Nah di Jepara saat ini migacoan itu tot tetap rame.
Nah, lalu pertanyaannya kenapa ya? Apa yang membuat migacawan itu tetap rame sampai sekarang? Dan mengapa jika ada orang yang mau buka usaha, sebaiknya tidak meniru migacawan? Padahal dia itu kan gampang dibuat, juga laris. Kenapa sebaiknya tidak meniru migacawan?
Baik, daripada penasaran, yuk kita simak ulasannya di video ini. Alasan kenapa mie gacohan itu rame dan masih rame sampai sekarang Yang pertama tentu karena produknya Mie orang Indonesia adalah pengkonsumsi mie nomor 2 terbanyak di dunia Jadi kalau ada usaha yang jual mie Ya tentu di atas kertas kemungkinan produk itu diterima sangat besar Selanjutnya apalagi ketika produk itu pedas Seperti mana yang kita ketahui orang Indonesia itu suka dengan makanan pedas Dan ada satu lagi kunci nih teman-teman Kalau teman-teman Teman-teman perhatikan ada 3 kunci yang membuat makanan itu enak. Yaitu sajikan dalam keadaan panas, pedas, dan renyah atau kriuk. Itu tuh kayak cara gampang yang apapun kalau makanannya dimodel seperti itu. Panas, pedas, kriuk.
Itu akan jadi enak. Nah, Mika Coan melakukan itu. Selanjutnya tentang harganya. Mika Coan itu pinter ya.
Menjaga harga produknya ada di sekitaran 10 ribuan. Jadinya kesannya murah. Dan kesan murah itu membuat orang akan menambah produk yang dibeli Aku mau tanya nih ke temen-temen ya Pernah nggak ke Migacoan terus cuma pesen mie sama es teh? Meskipun itu tentu saja diperbolehkan ya Tapi kayaknya kebanyakan nih yang datang di Migacoan Cuma pesen mie sama es teh itu kok kayaknya jarang sekali Kebanyakan orang itu ya ketika pesen mie sama es teh Juga akan pesen makanan yang lain Ya karena kesannya murah tadi kan Sehingga membuat orang itu pengen beli yang lainnya Atau adakah teman-teman disini yang kalau datang ke Megacowan itu cuma beli mie sama estehnya aja?
Tulis di kolom komentar ya Alasan selanjutnya kenapa Megacowan itu masih rame sampai sekarang adalah tempatnya Tempat itu tidak hanya sekedar lokasinya aja yang strategis Tapi juga pengelolaan tata letaknya, kerapian penempatan meja kursinya, cahayanya, terangnya luas tempatnya tinggi atapnya lega ketika udara bisa masuk ke keseluruhan tempat jadi kita itu ketika di dalam enggak sumpah secara gak sadar itu membuat orang nyaman di tempat yang seperti itu dan alasan selanjutnya adalah citra mie kacauan yang baik mie kacauan wuih keren dan citra yang baik ini penting ya sehingga salah satu efeknya harga mie yang 10ribuan tadi kesannya itu gede murah banget Coba deh dibandingkan dengan produk yang sama yang dijual di pinggir jalan itu yang gerobakan, mie dengan merek yang kurang terkenal, dengan harga Rp10.000. Orang itu tidak menilainya sangat murah Nah kombinasi dari itu semua Produk yang pas, harga yang sesuai, tempatnya bagus, citra mereknya baik Membuat mie gacuan itu rame dan diminati sampai sekarang Dan sebagai informasi, usaha yang menjual mie kayak mie gacuan ini Itu kan ada banyak ya Yang kurang lebihnya sama, baik produknya Dan dia itu juga ada di lokasi yang strategis Harganya itu juga mirip-mirip lah Tapi menurutku tempat mie gacuan itu Kayak yang paling pas Ya meskipun ini kembali lagi ke soal selera ya Tapi menurutku kayak pemilihan warna logonya, lampunya, desain ruangannya, eksterior-interiornya Menurutku Miga Chawan itu yang paling enak Sebelum orang makan di dalam, lihat dari luar aja itu udah enak Atau kalau menurut teman-teman bagaimana? Silahkan tulis di kolom komentar ya Pemilihan konsumen itu menentukan apakah usaha kita nanti bakalan rame atau kurang diterima Bagi beberapa orang yang kalau usaha modal nekat aja yang penting dimulai dulu Nggak mikirin sasaran pembeli mana yang hendak dituju Akhirnya ketika dia menjual suatu produk yang ia pilih, itu kurang laris Misalnya nih, mentang-mentang suka pizza, punya ruku kosong, di sebuah kota yang kurang rame di suatu kabupaten, ya meskipun pizza yang ia jual rasanya enak jualannya itu kurang rame, kenapa?
ya karena penggemar pizza itu kurang banyak berbeda dengan mie mie gacawan menjual mie, penikmat mie itu kan pembelinya banyak kau lah udah, cocok habis ada kegiatan sekolah atau habis kuliah bisa rame-rame datang untuk makan mie orang kantoran nih, juga cocok-cocok aja kalau mau makan mie gacawan mau ngajak bos oke, gak malu-maluin bahwa han mau ngajak bos Bos makan mie di Migacoan juga asik-asik aja. Anak kecil nih mau makan mie juga bisa seleranya masih masuk. Ibu-ibu atau orang-orang komunitas nih mau kumpul-kumpul sambil makan santai di Migacoan juga bisa. Migacoan itu juga cocok kalau dibungkus makanya nggak heran banyak juga kan grabnya dan sejenisnya itu di Migacoan. Nah pemilihan sasaran pembeli yang luas itu tadi tentu menguntungkan Migacoan.
Makanya pembelinya itu bisa sangat buahnya. Aku Aku nggak yakin deh kalau misalnya gacowan itu jualannya pizza nih misalnya nih. Itu akan bisa seramai sekarang. Atau kalau menurut teman-teman bagaimana? Silahkan tulis di kolom komentar ya.
Nah lalu pertanyaannya begini ya, kenapa sebaiknya kalau orang mau punya usaha, bingung ini modulan apa ya? Kok sebaiknya tidak jualan mie kayak mie gacawan? Meskipun bikinnya gampang, meskipun sudah terbukti banyak orang yang suka dengan mie gacawan.
mie pedas alami kacauan alasannya ini aku mau cerita ya Jadi ada temenku yang jualan mie ala-ala mie kacauan ini di Jepara terus dia memilih buat nutup usahanya padahal lumayan ya adalah yang beli Pas tak tanyain, dia jawab alasannya karena migacoan yang asli itu mau buka di Jepara. Pas kebetulan sewa tokonya mau habis, sekalian aja temenku itu nggak meneruskan alias menutup besahannya. Dia itu takut kalah saing sama migacoan.
Ya kalau tak pikir-pikir sih, ya iya sih ya. Karena gini ya, kita itu kalau mau buka usaha, bingung mau jual produk apa, meniru itu adalah hal yang sasah aja nggak masalah. Banyak juga kan usaha yang melakukannya kayak tadi. Tadi yang aku sebut di awal, roket cikan miru KFC, burger miru McDonald. Itu ya sah-sah aja, boleh.
Nah, tapi meskipun meniru, ya mesti tetap punya posisi tawar yang menarik. Misalnya nih, harganya lebih murah, rasa lebih enak, kuantiti di harga yang sama lebih banyak, atau tempat yang lebih deket. Nah, jualan mie yang mirip mie gacawan, ketika nanti mie gacawan yang asli itu datang, gimana coba ngalahinya?
Mie gacawan itu kan rasanya oke, tapi... Harga sudah murah, tempat tentu ciamik. Ditambah dia itu memiliki nama besar.
Jadi keputusan temanku buat mundur sebelum bertarung. Ya bisa tak maklumin sih ya. Daripada tidak sadar diri yang ada nanti malah dia itu bakal kalah saing.
Ruki. Ya, meskipun menariknya nih, Mi Gacawan itu sebenarnya dia itu hadir belakangan, alias dia itu sebenarnya ya produk tiruan. Eluh, produk tiruan?
Iya, dari artikel yang aku baca di travelingyuk.com, Mi Kofi... itu sebenarnya hadir lebih dulu di tahun 2010 di kota Malang sebelum Migha Chawan itu buka di tahun 2016 di Malang juga nah ketika pada akhirnya Migha Chawan itu bisa lebih unggul secara jumlah gereh secara keramaian Secara nama dia itu lebih terkenal Itu ia lakukan dengan seberdaya yang amat sangat sungguh luar biasa besar Mi New Mind ini hadir tahun 2021 ya Ini franchise Ini tuh kayak mi ala-ala Mi Gacuan gitu Nah modal yang dikeluarkan untuk memiliki usaha yang seperti ini Itu sangat besar Mencapai kayaknya kalau nggak salah 2 miliar Artinya kalau mau menyaingi Mi Gacuan yang besar Butuh tampil besar juga Nah kalau kita itu modalnya bermiliar-miliar Biar gitu sih gak apa-apa ya. Rugi gak masalah mungkin. Tapi kalau kita sebagai calon pemilik usaha baru yang pas-pasan.
Buka mie ala mie gacawan. Terus nanti saingannya sama mie gacawan asli. Atau ala mie gacawan yang besar.
Apa gak kegiles? Mau ikut keluarin modal besar. Belum tentu juga kan bakalan menang lawan mie gacawan. Ya kalau menurutku ya mending nyari usaha yang lain aja. Kayak usaha itu cuma mie pedas doang.
Atau kalau menurut teman-teman bagaimana? Nah tetep nih. Mekat saing mie gacuan atau lebih baik nyari produk yang lainnya?
Silahkan tulis di kolom komentar ya. Masa depan mie gacuan kalau menurut aku sih cerah ya. Karena seperti yang sudah aku sampaikan di awal, produknya mie yang adalah makanan favorit di Indonesia.
Pedas, orang Indonesia pada suka, lalu ada kriuknya, dan juga secara harga mie gacuan. itu ramah di kantong tempatnya juga oke bagus banget malah kalau aku bilang adapun kalau teman-teman mengalami atau menyaksikan bahwa ada usaha kekinian yang berguguran itu disebabkan karena produknya sekedar unik aja sekedar beda bukan produk yang memang secara historis itu diminati. Lalu juga tempatnya nanggung. Tapi kalau untuk Miga Coan, dia itu jual produk mie yang secara historis selalu diterima oleh pasar Indonesia.
Tempatnya dia itu juga nggak nanggung. Bener-bener all out. Bagus.
Nah, kalau menurut teman-teman sendiri bagaimana? Apa yang menyebabkan migacawan kayaknya masih lama bertahan? Atau adakah di sini yang merasa bahwa migacawan itu sebentar lagi akan sepi? Tulis pendapatmu di kolom komentar ya!