Laporan Data Ekonomi Amerika dan Kepanikan Pasar Dunia
Poin Utama
Laporan data ekonomi Amerika yang lebih lemah dari perkiraan menyebabkan kepanikan di pasar dunia.
Data tersebut dimanipulasi untuk meningkatkan kekhawatiran masyarakat.
Dua pemain utama dalam manipulasi informasi: State actor (negara superpower) dan Globalis Cabal (kelompok yang memanipulasi informasi untuk keuntungan finansial).
Manipulasi Media dan Pengaruhnya
Media-media utama di Indonesia sering mengutip berita dari negara barat tanpa analisa mendalam.
Pengamat dan guru besar di Indonesia sering hanya mengamplifikasi kekhawatiran yang diinginkan oleh globalis cabal.
Analisa yang tidak mendalam membuat publik menjadi lebih khawatir tanpa alasan yang jelas.
Contoh Analisa Abal-Abal
The Fed dan kebijakan suku bunga: Terdapat narasi bahwa The Fed gagal menahan inflasi meskipun sudah menaikkan suku bunga.
Reaksi pasar: Indeks Kospi Korea Selatan merosot 8,8%, pasar saham Eropa melemah lebih dari 2%, dan Bitcoin turun signifikan.
Ketidakpastian kondisi ekonomi membuat para trader menjual saham dan membeli surat berharga.
Tekanan dari banker kepada The Fed untuk memangkas suku bunga lebih cepat.
Analisa Data Saham Amerika
Sejak 2022, saham-saham utama mengalami kenaikan tinggi dan cepat.
Nvidia naik 1111% dari Oktober 2022 ke Juni 2024.
GE Aerospace naik 357% dari Mei 2022 hingga Juni 2024.
Meta (Facebook) naik 489% dari Oktober 2022 ke Juni 2024.
Sejarah bursa saham Amerika menunjukkan bahwa Agustus sering menjadi bulan penurunan, dengan puncak bottom di September dan Oktober.
Kebiasaan Investor Besar
Window dressing: Praktik mempercantik portfolio keuangan pada akhir tahun untuk menarik perhatian investor.
Saham-saham sering dipompa naik untuk waktu yang lama sebelum jatuh.
Investor yang tidak berpengalaman cenderung membeli saham di harga tinggi dan kemudian rugi saat harga turun.