Transcript for:
Pengertian dan Pembagian Sifatul Huruf

Baik, kita lanjutkan di materi sifatul huruf. Karena mau minta tolong... Yang belum pernah baca siapa ya?

Coba resen atau langsung buka mic-nya aja. Tolong bacakan pengertian sifatul huruf yang belum pernah baca. Omunabil nanti yang manfaat ya Oh, naam Yang keafiah Silahkan baca Alhamdulillah Silahkan minta tolong ya Yang bagian atas Pengertian sifatul huruf Secara bahasa Kata sifat merupakan bentuk jama dari kata sifah.

Sifah adalah makna yang melekat pada sesuatu, baik secara hisi atau indrawi, maupun secara maknawi. Secara istilah, makna sifat, yaitu keadaan tertentu yang datang pada huruf, tatkala mengucapkannya. Pengertian lain dari sifatul huruf adalah tata cara mengucapkan huruf dari makhraj secara benar, sehingga dapat dibedakan dengan huruf lain jadi kita lebih ke yang secara bahasa dulu, makna yang melekat pada sesuatu baik secara hisi atau indrawi jadi maksudnya bisa terlihat bisa nampak, misal kapas Kapas itu warnanya putih, kapas itu lembut. Kalau batu itu warnanya ada yang hitam, ada yang putih. Dia kasar, dia berat.

Ada yang halus juga, ada yang tajam. Nah ini kan secara indrawi bisa kita lihat, bisa kita pegang. Sifat juga bisa juga maknawi, sesuatu yang dimaknai.

Jadi tidak terlihat tapi kita tahu. Kayak misal sifat baik, atau sifat jahat, sifat nakal, sifat marah. Itu kan kita tahu tuh seperti apa. Walaupun sifat-sifat demikian kan nggak nampak ya secara indrawi.

Tapi makna marah itu adalah ketika apa gitu. Kalau senang itu ketika apa. Kan bisa. Ada maknanya tersendiri dari sebuah sifat.

Itu dari bahasa. Kemudian secara istilah, di sini Ana bawakan dari dua kitab ya. Sifat yaitu keadaan tertentu yang datang pada huruf tatkala mengucapkannya. Pengertian lainnya, tata cara mengucapkan huruf dari makroch yang benar.

Jadi intinya adalah, kita kan sudah tahu nih. Kita sudah tahu bagaimana makroj huruf yang jumlahnya ada 29. Dari alif sampai iya, kita sudah tahu makrojnya di sini, di sini, di sini. Tapi untuk mengeluarkan huruf dari makrojnya harus kita ketahui apa sifatnya. Sehingga dikatakan, ada yang mengatakan tata cara mengucapkan huruf.

Karena ketika kita mengeluarkan huruf, kita mengeluarkan bunyi huruf. Harus disertai dengan sifat-sifat yang ada pada huruf. Seperti itu ya. Jadi keadaan-keadaan yang dimiliki oleh huruf harus kita penuhi.

Ini untuk pengertian. Kemudian manfaat kita mempelajari sifatul huruf. Selain kita kemarin belajar makhorijul huruf. Ini ada tiga poin kurang lebihnya. Yang Anda ambil.

Minta tolong. Tadi siapa? Umi Nabil? Nah, Ustazah. Salam.

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Kaifah haluki. Alhamdulillah, Nabi Khair.

Wa kaifah haluki, Ustazah. Alhamdulillah, Nabi Khair Aydon. Minta tolong bacakan. Nah, manfaat mempelajari sifatul huruf.

Satu, mendapat... dapat membedakan huruf-huruf yang sama mahrutnya. Dua, dapat mengucapkan huruf sesuai dengan mahruj dan sifatnya sesuai dengan kelapalan huruf Arabia.

Yang ketiga, dapat mengetahui jenis-jenis huruf yang kuat dan lemah. Baik, terima kasih. Ya, terima kasih.

Ya, terima kasih. Ya, terima kasih. Yang pertama, dapat membedakan huruf-huruf yang sama mahrujnya. Jadi kan...

Kemarin kita sudah tahu, dalam satu makroj ada tiga huruf yang keluar darinya. Misal apa? Coba sebutkan. Yang satu makroj tapi keluar tiga huruf. Apa?

Makroj apa? Pasin, son, zai, taza. Ya, jadi ada yang pertama.

Di ini ya, di torpulisan ya, banyak ya. Ada ta, dal, sama, to. Kemudian, ta.

Zal dan Vod Zai, Sin dan Vod Nah ini kan keluar dari satu makroj Tiga huruf yang keluar dari Satu makroj Dalto keluar dari Ujung lidah menempel Pada pangkal dua gigi seri atas Ujung lidah yang bagian punggung Kemudian Zai, Sin, Vod Ujung lidah yang bagian depan menempel Pada dua gigi seri bawah Sa'zalwa, yaitu punggung ujung lidah menempel pada ujung dua gigi seri atas. Mereka itu kan keluarnya dari makroch yang sama, tapi mereka itu bunyinya beda. Karena apa?

Ya karena ada sifat-sifat yang melekat pada masing-masing huruf. Sehingga walaupun mereka sama makrochnya, cara pengucapannya itu beda. Misal gini analoginya. Jadi dalam satu ibu ya, itu kan ada beberapa anak. Nah masing-masing anak itu kan walaupun mereka satu ibu, keluar dari rahim yang sama itu kan pasti sifatnya beda-beda.

Yang akan membedakan antara anak satu dengan anak yang lain. Sama halnya huruf seperti itu. Walaupun mereka keluar dari makroj yang sama, tapi mereka memiliki sifat yang berbeda.

Sehingga akan membedakan satu huruf dengan... Huruf yang lain. Tak akan berbeda dengan huruf dal.

Tentu juga akan berbeda dengan huruf to. Zai, sin, sot, masing-masing akan berbeda. Walaupun mereka keluar dari tempat yang sama. Sa, zal, do, seperti itu juga.

Jim, sin, sot, apa? Jim, sin, ya, itu juga akan berbeda. Walaupun keluar dari makrot yang sama.

Jadi analoginya seperti itu, agar mudah diingat. Walaupun dari ibu yang sama, dari rahim yang sama, masing-masing anak itu akan memiliki sifat yang berbeda. Huruf juga seperti itu, keluar dari makroj yang sama, tapi masing-masing memiliki sifat yang berbeda. Sehingga pengucapannya akan beda dari masing-masing huruf, dan akan bisa terbedakan antara satu huruf dengan huruf yang lain, yang sama makrojnya. Kemudian yang kedua, dapat mengucapkan huruf sesuai dengan makhraj dan sifat, sesuai dengan pelafalan huruf Arabiyah.

Karena Al-Quran diturunkan dengan bahasa Arab, dengan dialeknya orang-orang Quraysh zaman dulu. Dan harus kita jaga keaslian pengucapan Al-Quran itu. Karena dia usulnya adalah riwayah. Harus kita jaga.

keaslian dari sisi riwayahnya itu. Nah, yang kita masih agak susah ya, beberapa di antara kita mengucapkan huruf dal itu tidak seperti orang-orang Arab. Kita mengucapkan huruf dal itu seperti huruf D. Karena kita memang dialek sehari-hari kan menggunakan bahasa daerah, bahasa Indonesia, D, di mana dia, dari, dua, kan gitu. Untuk dal, ada beberapa yang masih terbawa dengan dialek yang kita gunakan sehari-hari.

Misal untuk orang yang menggunakan bahasa Indonesia dalam sehari-hari, itu kan mengucapkan dal itu D gitu. Shadida, Ihdina, itu nggak pas ya. Pelafalan huruf Arabiah tidak mengenal huruf dal yang terkenal.

Yang ada yaitu dal. Del, del, gitu. Ya, makrochnya di mana? Pada punggung ujung lidah menempel pada pangkal dua gigi seri atas. Tidak ditempelkan ke gusi.

Itu pelafalan yang benar. Misal kebawa dialek lokal. Misal Jawa gitu ya. Kebetulan ada juga orang Jawa. Dalnya ini orang Jawa itu udah di makroch yang benar ya.

Tapi sifatnya salah. Dal itu memiliki sifat jahar. Tidak adanya aliran nafas. Tapi kalau orang Jawa itu biasanya masih kayak medok. Medok itu kayak ada anginnya gitu Misal kata bukan Bukan itu bahasa jawanya Dudu Dudu itu keluar banget banyak anginnya Dudu Padahal sudah di makros yang benar Dudu Harusnya kan seperti itu kalau Pelafan Arab ya Dal domah Dudu Tapi yang salah Untuk yang masih kebawah dialek daerahnya Orang Jawa biasanya ya Yang masih medok Itu kebawahnya du, du, du, kayak gitu.

Nah, ini nggak boleh. Makanya kita harus belajar makroj sepakat dengan sifat sehingga kita bisa tahu hurufnya keluar dari mana dengan cara seperti apa. Nah, gitu ya. Kemudian yang terakhir, kita bisa mengetahui jenis-jenis huruf yang kuat dan lemah. Jadi nanti ada yang huruf, misal huruf lemah.

Salah satunya. Huruf paling lemah disini huruf H Huruf H ketika sukun Karena dia lemah maka biasanya gak terdengar Ah ah ah Gitu Padahal dia juga ada sifat rokoah Dia harus tetap nampak Walaupun dia lemah Makanya harus butuh effort yang lebih Untuk mengalirkan H ini Dan mengeluarkannya dari makroch yang tepat Ah ah Gitu Ah ha Gitu Jadi biar tidak terdengar kurang alir atau kurang turun makrochnya. Biasanya kan terlalu nanggung. Karena memang ini kan sifatnya lemah. Ini manfaat mempelajari sifatul huruf.

Kemudian sifatul huruf secara umum dibagi menjadi dua. Sifat lazimah dan sifat aridoh. Anak minta tolong siapa yang belum pernah baca. Buka mikrofonnya, tolong. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ustazah.

Kaifahalikum. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah biukhair wa kaifahalukaka. Alhamdulillah biukhair a'idhan, Ustazah.

Alhamdulillah. Minta tolong ya. Alhamdulillah.

Pembagian sifatul huruf secara umum, sifat huruf. dibagi menjadi dua zimah, yaitu sifat-sifat asli yang senantiasa menyertai sebuah huruf dalam kondisi apapun. Dua, sifat aridoh, yaitu sifat-sifat tambahan yang tidak selalu menyertai sebuah huruf, hanya muncul dalam keadaan tertentu atau kadang ada dan kadang tidak.

Baik, terima kasih. Amin. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ustazah. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Jadi ada dua sifat secara umum yang dimiliki oleh huruf hijaiyah.

Seluruh huruf hijaiyah. Ada sifat lazimah dan sifat aridah. Sifat lazimah adalah sifat-sifat asli atau sifat-sifat inti yang senantiasa menyertai sebuah huruf dalam kondisi apapun.

Kalau sifat aridah itu sifat tambahan. yang tidak selalu menyertai sebuah huruf. Kadang ada, kadang tidak.

Misal sifat lazimah dalam sebuah huruf itu, dia dalam keadaan apapun ya, fathah, ketika dia fathah, ketika dia kasro, ketika dia doma, ketika dia tashdid, ketika dia sukun, ketika tanwin, apapun keadaannya, sifat-sifat lazimah ini harus nantiasa melekat pada huruf. Sedangkan sifat aridoh, Sifat tambahan itu adalah sifat yang tidak selalu menyertai huruf. Hanya muncul dalam keadaan tertentu saja. Misal, kalau yang sifat lazimah tadi. Misal adalah pada huruf ta.

Pada huruf ta, dia memiliki sifat hams. Dia memiliki sifat syidah, istifal, infitah. Ketika ta-nya berharokat kasroh, fathaboma, ketika suku.

Apapun itu, maka sifat-sifat tadi ya. Hamz, syiddah, istifal, infitah harus nantiasa melekat pada huruf ta. Tidak boleh tidak. Makanya kadang kalau teman-teman mengucapkan huruf ta tanpa adanya hamz, aliran suara biasanya dikoreksikan sama pengajar. Berikan hamz pada huruf ta.

Ta. Huruf kaf juga. Ka. Sehingga pengucapannya tidak ta, ta, ka.

Tidak begitu. Tapi ada anginnya sedikit. Ketika kasro pun juga. Ada anginnya yang keluar sedikit. Kalau sifat aridoh, sifat-sifat tambahan.

Jadi kadang ada, kadang enggak. Contohnya adalah sifat tafsim. Pada huruf ro, di mana tafqim atau suara yang menebal ini hanya terjadi ketika ro-nya itu fathah atau domah. Atau harokat-harokat turunan fathah dan domah.

Seperti itu. Dibaca tartik, dibaca tipis ketika ro-nya dalam keadaan kasroh atau harokat-harokat turunan dari kasroh. Seperti itu.

Kemudian nanti ada bacaan ikhlaq, ada bacaan ikhfa, ada bacaan ilhar. Ini ketika huruf tertentu, misal izhar halki. Nun sukun bertemu huruf-huruf yang keluar dari makroch halki. Atau huruf-huruf halki yang jumlahnya enam dibacanya jelas. Ini nunnya ini hanya dibaca jelas ketika bertemu dengan enam-enam huruf halki.

Dibaca izhar hanya ketika bertemu dengan Huruf-huruf halkiyah ketika bertemu dengan huruf lain, misal bertemu dengan huruf ba, dia tidak dibaca jelas, dia dibacanya ikhlab. Nah inilah yang disebut dengan sifat aridoh. Kadang ada pada keadaan tertentu, tidak ada dalam keadaan tertentu juga. Biasanya sifat aridoh ini lebih lazim kita sebut dengan hukum tajwid.

Lebih sering kita kenal dengan hukum-hukum tajwid. Jadi nanti ada ilham, ada ikhwa, ada tafrim, ada tartik. Itu berkenaan dengan hukum-hukum tajwid. Yang insya Allah setelah makroj dan sifat selesai, kita akan masuk untuk mengetahui hukum-hukum tajwid.

Atau keadaan dari huruf atau sifat-sifat aridoh dari... Beberapa huruf. Nah, sifat lazimah itu ada dua.

Yang memiliki lawan dan tidak memiliki lawan. Kita balik di sini. Minta tolong siapa yang belum baca pembagian sifat lazimah.

Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, mu'amiyuk, fahaluk. Alhamdulillah, Nabi Khair. Fahaluk. Alhamdulillah, Nabi Khair Aydan.

Minta tolong dibacakan pembagian sifat lazima. Pembagian sifat lazima, sifat lazima huruf, sifat lazima huruf dibagi menjadi dua, yaitu sifat yang memiliki lawan. Yaitu sifat-sifat, sifat-sifat pokok, sifat-sifat pokok yang pasti dimiliki oleh huruf-huruf hijaiyah. Terus sifat yang tidak memiliki lawan, yaitu sifat-sifat khusus yang hanya dimiliki oleh beberapa huruf saja, tidak dimiliki oleh seluruh huruf hijaiyah.

Terima kasih. Allahumma amin jadi sifat lazima ada dua sifat yang memiliki lawan dan tidak memiliki lawan kalau memiliki lawan itu sifat-sifat pokok yang wajib atau yang pasti dimiliki oleh huruf-huruf hijaiyah misal kalau orang gitu analoginya kalau orang itu kan pasti kalau nggak pendek berarti tinggi kalau nggak gemuk kurus kalau nggak... apa lagi ya, sifat-sifat yang ada lawannya, nah itu pasti dimiliki jadi tidak mungkin seseorang itu memiliki sifat yang tinggi dan pendek, gak bisa pasti kalau gak tinggi Gak bisa orang itu gemuk atau kurus, pasti di antara satunya. Misal matanya, ada yang belok gitu, ada yang sipit. Jadi di antaranya, itu wajib.

Itu adalah sebuah ciri khas khusus dari orang. Ini analogi kalau kita membicarakan orang. Nah begitu juga sama huruf. Huruf itu wajib memiliki sifat.

Nah sifat-sifat yang memiliki lawan. Bisa dilihat yang bawahnya ini ada kotak-kotak itu ya. Kalau sifat yang tidak memiliki lawan adalah sifat khusus.

Yang dimiliki oleh beberapa huruf saja. Nanti kita akan tahu ada di situ istitola, takrir, seperti itu ya. Beberapa sifat-sifat yang hanya dimiliki oleh beberapa huruf.

Misal istitola dimiliki oleh huruf bot. Tidak dimiliki oleh huruf-huruf selainnya. kemudian tidak memiliki sifat istitola tapi kalau misal sifat hams atau jahar itu pasti dimiliki oleh semua huruf-huruf hijaiyah yang jumlahnya 29 begitu juga nanti dengan itu pasti dimiliki oleh semua huruf-huruf hijaiyah tapi kalau sifat yang tidak memiliki lawan karena dia khusus, maka dia hanya akan dimiliki oleh beberapa huruf saja.

Dot itu memiliki sifat isitola. Atau misal takrir. Takrir itu adalah sifat khusus yang hanya dimiliki oleh huruf ro. Ini perbedaan antara sifat yang memiliki lawan dan tidak memiliki lawan.

Hari ini insya Allah kita akan belajar sifat yang memiliki lawan terlebih dahulu. Silahkan diperhatikan. Sifat-sifat memiliki lawan yang kotak-kotak itu ya. Anak akan berikan penjelasan nanti.

Nggak ada di slide, jadi silahkan dicatat. Jadi, dari sisi keadaan pita suara. Keadaan pita suara dan aliran nafas ada sifat yang disebut dengan jahar dan hamas. Dari sisi apa tadi? Pita suara.

Keadaan pita suara dan aliran nafas ada sifat jahar dan hamas. Nanti kalau anak terlalu cepat bisa dikasih tahu. Alfan Ustazah dari sisi keadaan pita suara dan aliran apa Ustazah? Aliran nafas.

Oh ya baik, Alfan Ustazah. Naam lah Mbak Ustazah, nanti kalau anak terlalu cepat boleh di-stop ya. Kemudian yang kedua dari segi aliran suara. Kemudian dia keluar sifat syidah, bainiah, dan rokoa Jadi aliran suara, sifat-sifatnya ada syidah, bainiah, dan rokoa Yang ketiga, dari sisi terangkatnya pangkal lidah dan suara tafkhim atau suara tebal.

Tafkhim itu tebal. Dari sisi terangkatnya pangkal lidah dan suara tafkhim, suara yang menebal. Itu ada sifat istilah dan istifal.

Yang berikutnya. Dari sisi terkumpulnya suara antara lidah dengan langit-langit. Terkumpulnya suara antara lidah dengan langit-langit.

Ada sifat itbak dan infitah. Kemudian yang terakhir, dari sisi ringan atau beratnya pengucapan. dari Sisi ringan atau beratnya pengucapan Ada sifat idlak dan ismat Sudah ya?

Idlak dan apa? Apa? Yang terakhir Iya, idlak dan Dari sisi ringan dan beratnya pengucapan Ucapan, ringan dan beratnya pengucapan. Itu izrak dan izran.

Sudah semua? Sudah semua? Kalau sudah, minta tolong salah satu bacakan yang secara bahasa dan secara istilah dari Jahar. Siapa yang belum pernah baca?

Kak Ike? Bismillah. Anak baca ya, Un.

Terus saja? Ya, sebentar. Nanti Umu Zaid baca yang hamas ya.

Baik. Baik Ustazah. Kak Ika minta tolong.

Yang mana Ustazah? Yang jahar. Secara bahasa sama secara istilah saja.

Jahar secara bahasa, jahar adalah jelas. Sedangkan secara istilah yaitu kejelasan suara pada pendengaran akibat menutupnya dua pita suara. Adanya getaran pada keduanya dua pita.

suara serta banyaknya udara yang tertahan jadi yang di kotak ini ya, kalau yang di pengertian itu Ana ambil dari kitab Asyafi'i ya, yang kitab lajud lengkap, yang cover warna putih, yang tebal itu tapi yang kotak ini Ana buat ringkasan agar lebih bisa dipahami dari pengertian Pengertian penyebab ciri utama sama huruf-huruf yang termasuk dalam sifat ini. Ini ana bahasnya kalau di kitab biasanya kan hams dulu. Karena yang ada rumusnya itu hams dulu.

Tapi ini ana bahas dari sisi jahar dulu. Kenapa? Karena antara hams sama jahar itu lebih kuat sifat jahar.

Jadi ana bahas dari yang lebih kuat dulu. Jahar. Pengertiannya adalah jelasnya suara. Jelasnya suara. Ketika kita mengucapkan huruf-huruf dalam keadaan sukun, maka suaranya akan jelas.

Dan tertahannya aliran nafas ketika mengucapkan huruf-huruf jahar. Nah teman-teman untuk memahami pengertian ini, pahami atau highlight bagian penyebab. Anak akan bacakan.

Penyebab jahar adalah kedua pita suara tertutup. Nah, silahkan dipahami baik-baik. Pita suara kan kemarin sudah Anda tunjukkan gambarnya ya. Atas, bawah.

Ada dua kan. Sisi atas sama sisi bawah. Pita suara itu kan di akosol halt ya. Tenggorokan bawah.

Kalau kedua pita suara tertutup, maka akan adanya getaran pada pita suara. Analoginya seperti ini. Teman-teman coba kalau kita...

dua telapak tangan dua telapak tangan kita tangan kanan sama tangan kiri telapak kanan dan telapak tangan kiri itu kita tutup kita benturkan maka akan muncul apa coba? muncul suara suara tepuk gitu kan dan ini terdengar dengan jelas atau misal telapak tangan kita kita benturkan dengan meja Maka adanya sebuah suara yang jelas Karena apa? Karena adanya getaran ketika dua benda itu saling berbenturan Ini pelajaran ketika kita zaman sekolah dulu ya Suara itu kan terbentuk dari gelombang suara Adanya gesekan gitu kan Adanya gesekan pada sebuah benda tertentu gitu Nah, kalau di sini kan makor jul huruf bukan benda ya, tapi lebih ke organ.

Nah, kalau... Kedua pita suara itu saling bertemu, tertutup. Tertutup itu kan berarti rapat ya. Mereka berbenturan kan. Begitu.

Maka akan adanya getaran pada pita suara. Nah, getaran inilah yang menghasilkan suara dari huruf-huruf yang jahat akan terdengar jelas. Ini yang pertama.

Jadi ketika pita suara tertutup, maka suaranya akan terdengar jelas. Kenapa? Karena adanya getaran pada pita suara.

Ini yang pertama. Yang kedua, kalau pita suara itu tertutup, maka pasti tidak ada aliran udara dari paru-paru. Gimana dia mau keluar udaranya?

Kalau pintunya saja tertutup. Tidak adanya aliran. udara dari paru-paru keluar mulut karena kedua pita suara tertutup.

Ini poinnya, silakan diingat baik-baik, cara berpikirnya adalah seperti itu. Penyebab utamanya kedua pita suara tertutup sehingga adanya getaran yang kuat yang menghasilkan suara lebih jelas dan tidak adanya aliran udara dari paru-paru keluar mulut. Huruf jahar ada 19 huruf Selain huruf-huruf hamas Kita masuk ke huruf hamas Eh, afan, afan, afan Ke sifat hamas Kita masuk ke sifat hamas Tadi siapa yang mau bacakan? Minta tolong Hames secara bahasa Anak Ustazah Nah, minta tolong Secara bahasa Secara bahasa Hames adalah khofa yang artinya tersembunyi.

Sedangkan secara istilah, yaitu samarnya suara pada pendengaran, akibat terbukanya pita suara, tidak adanya getaran pada keduanya, dua pita suara. Serta banyaknya nafas atau udara yang mengalir. Jadi kebalikan dari jahar.

Kalau hams itu samarnya suara dan banyaknya aliran nafas ketika kita mengucapkan huruf-huruf hams. Penyebabnya apa? Nah kalau yang jahar tadi karena kedua pita suara tertutup, nah kalau hams itu kedua pita suara terbuka.

Sehingga kalau kedua pita suara itu terbuka, tidak adanya benturan, tidak adanya gesekan antara. kedua pita suara, maka tidak ada getaran. Kalau kita tidak menepukkan kedua telapak tangan kita, maka tidak ada getaran, tidak ada suara apapun yang terdengar.

Ketika kita tidak menepuk permukaan meja dengan telapak tangan kita, maka tidak ada getaran, tidak ada suara yang timbul atau bunyi yang timbul. Nah, ini yang pertama. Kedua, pita suaranya terbuka berarti suaranya terdengar lemah. Karena apa? Karena tidak ada getaran pada pita suara.

Ini yang pertama. Nah, kalau kedua, karena pita suaranya terbuka, maka banyaknya aliran udara dari paru-paru keluar mulut. Karena kan pintunya kebuka tuh.

Makanya dia bisa keluar dengan banyak. Nah yang harus kita ingat adalah rumus ini, rumus sifat hamas. Ada 10 huruf yang terangkum dalam kalimat. Ini huruf-huruf hamas.

yang harus kita hafal rumusnya coba kalau kita praktekkan gimana sih maksudnya hames itu kita sukun ya, semua huruf-huruf ini kita sukun F F kalau kita taruh telapak tangan kita di depan mulut terus kita bunyikan huruf-huruf hames F maka terasa sekali ada hembusan udara atau nafas di depan di telapak tangan kita Atau misal Ya kan? Ada udara kan di telapak tangan kita? Silahkan sambil dipraktekan.

Misal huruf Kuat sekali hembusan nafas kita. Terasa juga. Begitu juga dengan huruf Shin, kho, sod, sin, kaf, dan ta. Itu pasti ada aliran udaranya.

Gitu ya. Jadi misal mau membedakan antara huruf jahar sama hames. Gini teman-teman. Kalau jahar, karena dia itu kan pita suaranya bergetar. Maka coba sentuh deh.

Sentuh bagian leher. Yang paling bergetar, nah itulah tempat-tempat pita suara. Ketika kita mengucapkan huruf jahar, huruf jahar itu kan selain huruf-huruf hamas ya. Saya ambil contoh huruf hamzah.

Ketika kita sukun, coba sambil pegang lehernya, cari bagian pita suara yang ketika kita bicara itu bagian yang paling bergetar. A, A, A. Nah, ini akan terasa sekali. Ketika kita mengucapkan huruf jahar, maka pita suara ini akan terasa. Ketika kita pegang itu akan terasa bergetar. Itu salah satu cara mengidentifikasi ini jahar atau hames.

Kalau jahar, dia pasti bergetar kuat. A, coba kalau huruf fa tadi. Af, af.

Maka ketika kita begitu, maka di leher itu kayak nggak ada yang getar, kan? Karena pita suaranya tidak bergetar. Af, af.

Begitu. Kemudian untuk jahar. Coba kita taruh telapak tangan kita di depan mulut.

Apakah ada hembusan nafas? Maka jawabannya pasti tidak. Jadi begitu cara mengidentifikasi. Kalau nanti teman-teman nggak hafal huruf hams yang rumusnya ini, fahad sahusyaksun sakat, kalau bisa dihafal, kalau misalnya nanti pas ngeblank, pas lupa, terus ditanyain untuk huruf hamsah ini, dia, dia, Jahar atau hams gitu Maka nanti teman-teman sukunkan huruf hamzahnya A Oh dia ada getaran di Pita suara Kalau ada getaran berarti jahar Terus coba hamzah Kalau kita sukun ada gak ya Aliran udara Oh gak ada ya benar berarti dia adalah jahar Gitu cara identifikasinya Begitu juga dengan Huruf Hams Cara identifikasinya ada dua.

Misal huruf Shin gitu. Ash. Ash. Oh, di bagian pita suara nggak bergetar nih. Coba kalau dari angin keluar nggak ya.

Ash. Oh, ada. Berarti Shin ini adalah hams. Gitu cara untuk mengidentifikasi ya.

Jadi diidentifikasi dipegang pita suaranya. Sama dirasakan aliran nafas pakai telapak tangan. Sampai sini sudah jelas apa belum Untuk sifat hamas dan jahat Jelas Insya Allah Insya Allah jelas Adakah yang mau bertanya Sebelum kita lanjutkan ke sifat berikutnya Tidak ada pertanyaan Kita lanjutkan untuk sifat berikutnya dari aliran suara.

Ada sifat syiddah, rokoah. Jadi antara syiddah sama rokoah ada sifat bayiniyah atau tawasud. Minta tolong salah satu bacakan. Baik yang sudah pernah baca atau belum.

Kenapa Ustazah? Yang syiddah ya Ustazah? Iya.

Secara bahasa syiddah adalah kuah yang artinya kuat, sedangkan secara istilah yaitu tertahannya aliran suara akibat dari tertutupnya mahrot pengertiannya ya, ini aja cukup Allah ma'amin jadi kalau dari pengertian ya, ringkasannya yang anak buatkan ini di kotak, tertahannya aliran suara ketika mengucapkan huruf-huruf syidda ya Penyebabnya apa? Penyebabnya apa? Makhlod tertutup sempurna.

Atau kita sebut juga dengan sandaran makrochnya itu kuat. Ciri utamanya apa? Ketika kita mensukunkan huruf-huruf yang syidah, maka suaranya langsung terputus.

Aliran suaranya. Aliran suaranya itu terputus. Atau suaranya tertahan.

Atau suaranya itu tercekat. Huruf syidah berjumlah delapan. Ajit, kotin, bakat. Rumusnya itu. Coba kita...

Kita, bentar-bentar. Dari huruf, 8 huruf ini, Ajit Kotin Bakat, terdiri dari 5 huruf kol-kolah. Huruf-huruf kol-kolah itu kan ada Mbak Jimdal, Mbak Judi Toko ya, Mbak Jimdal, Tok dan Of.

Ditambah 3 huruf tambahan. Ada Hamzah, Kaf dan Tak. Biasanya anak sampaikan kepada Tolibah, biasanya begini.

Kalau teman-teman susah mengingat rumus ajit koting bakat, pakai rumus yang sudah kita kenal aja nggak apa-apa. Rumus kol-kolah itu kan baju di toko. Itu kan lebih mudah untuk kita ya. Baju di toko.

Ditambah. Akata. Akata.

Baju di toko akata. Baju di toko akata. Akata nama orang ya.

Baju di toko akata. Berarti ba, jim, dal, to, pof, hamzah, kaf, dan ta. Jadi untuk huruf-huruf kol-kolah itu pasti sifatnya syiddah.

Sifat-sifat kol-kolah itu pasti syiddah. Ditambah huruf hamzah, kaf, dan ta. Untuk huruf kaf sama ta, dia ini selain syiddah juga hamas. Tadi ya, sudah kita pelajari.

Kaf sama ta itu selain dia syiddah, dia hamas. Karena nanti biasanya... Untuk huruf-huruf yang memiliki sifat rohoah atau mengalirnya suara, biasanya sih kebanyakan memiliki sifatnya hams.

Selain mengalirnya suara, pasti mengalirnya udara. Tapi khusus untuk kaf dan ta, dia memiliki sifat Hams, shiddah dan hams. Tidak rokoah.

Kaf sama ta'itu tidak bisa rokoah. Hamzah juga. Penyebabnya apa? Makrochnya tertutup sempurna. Misal pada hamzah.

Hamzah itu kalau kita sukun, berarti pita suaranya dalam keadaan terbuka atau tertutup. Tertutup. Iya, tertutup ya. Tertutup.

Sehingga sandaran makrochnya ini kuat kalau makrochnya tertutup sempurna. Kemudian jim. Jim itu tertutup atau terbuka?

Posisi tengah lidahnya. Tertutup, Ustazah. Iya, tertutup. Karena dia nempel dengan kuat.

Antara tengah lidah dan langit-langit, dia menempel secara kuat. Kemudian dal dan huruf-huruf lainnya, ini juga tertutup makrotnya secara sempurna, sehingga tidak ada aliran suara. Jadi huruf-huruf kol-kolah belum kita kasih kol-kolah ya, bunyinya kan ad.

Ad-ab-ab-ab, bunyinya seperti itu. Karena makrosnya tertutup secara sempurna. Huruf ba itu kan menutup ya, menutup bibirnya. Kedua bibirnya tertutup secara sempurna.

Jadi penyebab utama dari shidah adalah karena makrosnya tertutup secara sempurna. Sehingga tidak ada aliran suara yang melewati makros. Gitu ya. Ini.

Poin penting yang harus diingat pada sifat syidah. Makroj tertutup sempurna sehingga suaranya tidak akan melewati makroj. Jelas? Insya Allah. Insya Allah.

Insya Allah. Sekarang kita lanjut ke Rokowa. Minta tolong Kak Dini, tolong bacakan secara bahasa dan istilah. rohkohah secara bahasa rohkohah adalah aling yaitu lunak sedangkan secara istilah yaitu mengalirnya suatu huruf yaitu mengalirnya suara huruf ketika melewati makhroj wa jazakillah khairan kakak wa jazakillah khairan Allahumma amin Jadi pengertian itu kan mengalirnya suara secara sempurna, maksudnya banyak aliran suaranya ketika mengucapkan huruf rohoa. Penyebabnya apa?

Sandaran makrochnya lemah. Kalau sandaran makrochnya lemah, tidak tertutup secara sempurna, maka ada suara yang keluar, yang dari tenggorokan keluar lewat mulut. Itu bisa melewati makroch.

Karena tidak tertutup secara sempurna. Makrochnya tidak tertutup secara sempurna. Ada bagian, walaupun misal nanti satu organ menempel pada organ tertentu, walaupun dia menempel, tapi menempelnya ini tidak sampai menutup.

Sehingga ada bagian yang bisa untuk mengalir suara. Misal, contohnya huruf fa. Huruf Fa ini selain tadi dia memiliki sifat hamas, dia juga memiliki sifat rokoah.

Af, af, kemudian huruf Shin, ash, huruf Ha, ah, huruf Goy, aw. Nah penyebabnya itu tadi ya, penyebab utamanya karena sandaran makrojnya lemah. Sehingga yang harus diperhatikan pada...

sifat rohoah ini adalah teman-teman untuk menempelkan makroj jangan ditekan dengan kuat, misal tadi huruf fa, huruf fa misal kita tempelkan bibir bawah kita dengan ujung gigi seri atas secara kuat kita tekan kuat-kuat maka yang terjadi suara, aliran suaranya tidak akan bisa keluar tapi kalau Kita kasih tekanan secara lembut saja. Kita tempelkan saja. Maka suaranya bisa keluar. Sama halnya dengan goin. Beberapa kesalahan dalam goin itu adalah tidak menyempurnakan sifat rohkoh.

Goin itu rohkoh ya. Dia bukan syidah. Bisa ngalir. Kesalahan yang terjadi adalah ketika teman-teman itu terlalu menekan.

tekan makrochnya, sehingga akan terdengar seperti huruf G, maka dia tidak bisa mengalir. Coba kalau kita tekan kuat-kuat. Tidak bisa.

Tidak bisa. Kalau kita tekan secara lembut, tidak kita tutup makrochnya dengan kuat, seperti itu. Makanya kemarin, Ketika kita membahas makroj huruf goin Jangan tempelkan ya Jangan tempelkan kuat Jangan bunyikan seperti huruf G Huruf G sama huruf goin itu makrojnya sama Tapi kalau huruf G itu terlalu menekan Tapi untuk goin itu tidak menekan Hanya ditempelkan saja secara lembut Ini untuk rokoah Jadi rokoah itu tidak boleh kita tekan, gak boleh kita tampilkan makrocinya secara kuat secara lembut saja, sehingga membuat sandaran makrocinya dilemahkan untuk menunaikan sifat rohoa adalah membuat sandaran makrocinya lemah gitu, sampai sini jelas?

adakah yang bingung? Baik, kalau gitu kita lanjutkan untuk satu lagi sifat bayiniyah. Minta tolong salah satu bacakan. Assalamualaikum Ustazah.

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Kaifahaluk kakak. Alhamdulillah bihoir Ustazah. Kaifahaluk ya Ustazah.

Alhamdulillah nabi khair Aydon. Minta tolong bacakan bayiniyah kakak. Bayiniyah.

Di antara sifat sidah dan sifat rohoa, terdapat sifat pertengahan, yakni tawasud atau bainiyah. Secara bahasa, bainiyah adalah iktidal yang artinya pertengahan. Sedangkan secara istilah, yaitu mengalirnya sebagian suara, sebagian suara huruf ketika melewati mahrot. Tidak mengalir sempurna seperti rohoah.

Dan juga suara tidak tertahan sempurna seperti siddah. Jazakallah khairan. Wa'iyaki ustadah. Allahumma amin. Jadi kalau baininya itu sifatnya pertengahan.

Antara sifat siddah dan rohoah. Mengalir suaranya sebagian. Tidak sempurna.

Karena apa? Karena makrochnya tidak tertutup sempurna. sehingga ada bagian makhrods untuk keluarnya suara, sehingga suara ini akan mengalir sedikit hanya ada lima huruf yang memiliki sifat bainnya yang terangkum dalam kata lin, umar, lam, nun, ain, mim, dan ro untuk Lam dan ro nanti ketika kita sudah membahas di sifat khusus, sifat yang tidak memiliki lawan, yaitu sifat inhirof, nanti teman-teman akan lebih paham kenapa dia bainiah. Tapi Ana akan jelaskan untuk nun, ain, dan mim, kenapa dia itu bainiah.

Perhatikan ya, di sini nggak Ana tulis, jadi silahkan ditambahkan di catatan Antuna jika perlu. Nun sama mim, kenapa dia memiliki sifat bainiah? Padahal makrochnya itu tertutup. Coba kita tempelkan makrochnya nun.

Ujung lidah kita tempelkan ke gusi. Gusi dua gigi seri atas. An. An. Harusnya kan bunyinya nggak ada aliran tuh.

An. Kemudian mim. Mim adalah keluar dari asyafatan.

Dalam keadaan kedua bibir itu tertutup secara rapat. Am. Am.

Loh, tapi kenapa ada aliran? Udah aliran suara yang keluar. Karena penyebab nun dan mim bisa keluar suaranya, bisa mengalir suaranya.

Karena nun sama mim memiliki dua makroj. Ingat, nun dan mim memiliki dua makroj. Ini penyebab mereka memiliki sifat bainia.

Walaupun makrojnya tertutup, walaupun lidahnya itu nempel ke gusi, walaupun kedua bibirnya itu tertutup secara rapat, Tapi suara nun dan mim keluar dari al-khoyyum, dari rongga hidung. Sedangkan misal, kalau kita tutup lubang hidung kita, kita tutup khoyyumnya, apakah dia masih keluar atau tidak? Coba ya. Tidak bisa.

Ketika kita tutup keduanya, Tutup makrosnya Nun di lidah, tutup makrosnya Mim di lidah, dan menutup dua lubang hidung kita, maka dia nggak bisa keluar. Tapi kan ketika kita mengucapkan Nun sama Mim itu kan nggak mungkin dengan nutup hidung ya. Sehingga suaranya bisa keluar dari hidung. Ini penyebab utama kenapa Nun dan Mim memiliki sifat baininya.

Kemudian untuk Ain. Kenapa AIN itu memiliki sifat Baini ya? Coba Ana mau kembali ke makroj ya, materi makroj. Ana tunjukkan gambar untuk makroj AIN. Ya, perhatikan.

Bagian katup epiglottisnya itu kan dia bergerak ke arah dinding tenggorokan. Ketika kita mengucapkan Ain, ketika kita sukunkan dan kita bunyikan panjang, bunyinya seperti ini. Apakah bisa terdengar lebih panjang lagi? Tidak bisa.

Dia tidak bisa seperti rohkoh. Tidak bisa seperti rohoah yang alirannya panjang. Misal huruf shin tadi ya. Shin itu bisa alirannya suaranya panjang. Kita bunyikan selama mungkin sampai nafas kita habis.

Misal shin. Kita bunyikan sepanjang apapun sampai nafas kita habis. Maka ini sifat rohoah.

Tapi kalau ayn. Bisa ngalir tapi tidak bisa panjang. Makanya dia dihukumi sifat bainia.

Kenapa alasannya? Karena ketika katup epiglottis itu bergerak ke arah dinding tenggorokan, maka dia nanti akan nabrak ke dinding tenggorokan dan mentok. Jadi kalau sudah mentok katup epiglottisnya ke dinding tenggorokan, maka makrochnya akan tertutup, tidak bisa ngalir lagi. Itu untuk Ain.

Kenapa dia memiliki sifat bainia. Kenapa dia bisa mengalir rokoah sedikit. Ada alirannya.

Ya karena katup epiglottisnya bisa kita gerakkan. Bukan, bukan. Bukan karena kita gerakkan.

Afan, anak ulang. Kenapa Ain itu memiliki aliran suara yang sedikit. Karena dia ada celahnya.

Di sini yang bagian biru ini kan ada celahnya. Karena makrosnya tidak tertutup secara sempurna. Ada celah untuk mengalirkan suara yang berasal dari pita suara.

Tapi kenapa pada akhirnya nanti suaranya berhenti seperti hiddah? Karena katup epiglottisnya nanti akan berhenti menabrak ke dinding tenggorokan. Sehingga makrosnya tertutup sempurna.

Sehingga suaranya yang dari pita suara itu tidak akan bisa melewati tenggorokan. Gitu alesannya. Jadi dia bisa mengalir walaupun hanya sedikit.

Itulah kenapa sifat bainia ini namanya sifat pertengahan antara shiddah dan rohowa. Shiddah itu kan harusnya makhluk tertutup sempurna. Sama halnya dengan nun sama mim tadi kan harusnya. Nun sama Mim itu tertutup lho makrochnya.

Karena dibenturkan antara dua organ pelafalan. Tapi kenapa dihukumi by Nia? Ya karena ada makroch lainnya.

Dia memiliki dua makroch yang bisa untuk mengalirkan suara. Lain juga tadi ya sudah barusan Ana sebutkan. Untuk Lam dan Ro, insya Allah akan Ana sampaikan alesannya.

Kenapa dia bisa by Nia. Ketika nanti kita sudah membahas sifat inhiruf. Baik, sampai sini untuk sifat huruf.

Adakah yang mau bertanya? Kita bahasnya dikit-dikit ya. Pelan-pelan, tidak apa-apa ya. Tidak sesuai dengan silabus yang sudah Anda bagikan. Yang penting, teman-teman.

Malah seperti ini Masya Allah Masya Allah Bisa maksud Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Allahumma amin Wafikunna barakallah Jadi kita pelan-pelan Tapi kita bahasnya itu secara mendalam Jadi biar teman-teman tuh gak hanya tau Gak hanya Ngafalin aja Huruf-huruf Hambus kenapa ya dia kok bisa ngalir suara nafasnya gitu huruf-huruf tawasud kenapa dia cuman setengah huruf-huruf syiddah untuk menghafal sebenarnya mudah ya teman-teman tapi yang paling penting ketika kita belajar sebuah ilmu adalah lebih penting untuk memahami daripada menghafal jadi walaupun sedikit yang kita pelajari Tapi insya Allah kita bahas dengan detail, jadi teman-teman diharapkan bisa lebih paham daripada hanya sekedar menghafal. Iya ustazah Biar sedikit-sedikit tapi ngerti Daripada nanti makin banyak Aduh kecampur-campur tuh nanti Sampai sini ada yang mau bertanya tidak Dengan kaitannya dengan Tadi dari awal Sifatul huruf sampai Sampai bainiah ini Kalau tidak ada, kita akhiri dulu, kita cukupkan. Insya Allah kita lanjut di hari Senin.

Oh iya, Afan, Ana mau bertanya sama teman-teman. Nanti Kak Ike dan Kak Dini, Ana minta tolong ya buat pollingnya. Kemarin kan Ana sempat libur ya, karena kodorulah sakit tuh di hari apa itu ya. Ana biasanya tetap Ana ganti kalau misal ada libur.

Kalau misal Ana ganti di hari Sabtu besok tanggal 24, kira-kira teman-teman bisa atau tidak? Ataupun misal nanti tanggal 24 nggak bisa, Ana ganti di tanggal 31. Nanti Kak Ika dan Kak Dini minta tolong buatkan polling. Lebih banyak teman-teman yang bisa hadir di tanggal 24 atau 31 Agustus.

Jamnya sama ya, 5.30 insya Allah. Itu ya Kalau tidak ada pertanyaan kita akhiri Jadakunallahu khairan barakallahu fikuna Ahsanallah ilaikum Anam mohon maaf jika ada kesalahan Tetap semangat belajar teman-teman Semoga Allah karuniakan kita ilmu yang bermanfaat Semoga Allah karuniakan Lisan yang lurus Lisan yang mudah Untuk mengucapkan huruf-huruf Al-Quran Sehingga kita bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai bacaannya Rasulullah salallahu alaihi wasalam kita ucapkan hamdallah dan doa ke peraturan majelis alhamdulillahi rabbil alamin subhanakallahumma wabihamdika asyhadu an la ilaha ila anta astagfirullah wa atubu ilaih assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh