Transcript for:
Pemahaman Islam yang Mendalam

Kenalkan, sebelumnya saya Muhammad Iskildo Lapsor, kader kompaksi, alumni juga dari Fakultas Jariah Hukum. Di sini saya diminta oleh... Pak Nitya untuk menjelaskan sedikit mengenai Mata Yokei Selamang sebagai pengantar disini saya akan insya Allah berupaya semaksimal mungkin agar yang tadinya padi Bisa kalian konsumsi sebagai nasi yang nikmat Berbicara Islam, Islam itu sebenarnya adalah pendorongan hidup Banyak orang yang salah dalam memahami Islam Islam hanya dianggap sebagai ritual-ritual saja Hanya dianggap sebagai praktek-praktek saja Dan hal-hal anggapan-anggapannya yang berupa hanya sebatas kegiatan fisik Ini boleh, itu tidak boleh, ini salah Itu benar, banyak sekali pemahaman-pemahaman Islam yang saat ini beredar di masyarakat di dunia, masyarakat kita, usaha Indonesia, yang bisa saya bilang sangat sempit, kurang menyeluruh, dan kurang mendalam. Di sini saya akan mencoba mensalipatikan Islam dari berbagai macam sudut pandang, berbagai macam pemikiran-pemikiran para ulama, berbagai macam pemikiran-pemikiran para kiai, yang mungkin bisa menjadi refleksi.

refleksi untuk kalian calon kader hemi konfaksi semoga bermanfaat kita berbicara Islam tadi saya sudah singgung diawal Islam bisa kita artikan jalan hidup pedoman hidup patokan pedoman dan berbagai macam hal-hal yang menjadi tolak kupur berbagai macam hal-hal yang menjadi indikator kalau kita artikan secara bahasa Islam bisa diartikan asli kata dasarnya aslama itu tunduk, patuh, dan taat bisa kita artikan salama salama itu artinya selamat nah berbicara Islam secara kunci-kunci yang ada dalam agama Islam kita sering kenal dengan istilah rukun iman dan rukun islam dan dimana rukun iman itu ada 6 rukun islam itu ada 5 seperti yang kita kenal di sekolah dulu di madrasah dulu di masjid dulu kita kecil itulah yang selalu diajarkan kita diminta menyebutkan dan menghapalkan rukun Islam ada berapa rukun iman ada berapa lalu kemudian di bedah lebih dalam lagi disuruh ngapalin jumlah nabi jumlah rasul secara urut disuruh ngapalin apa itu takdir apa itu ada mu'alak ada mubrah takdir yang tidak dapat diubah takdir yang dapat diubah dan bagaimana macam hal-hal yang doktor dogmatis yang sebenarnya seharusnya itu bisa dibedah lebih dalam lagi kita ambil dari awal yang pertama mungkin pun iman yang pertama ada syadu'allah ilallah wasyadu'an yang mudah suloh kita hanya memaknai ini hanya sebagai suatu ucapan kalau sahadat hanya sekedar ucapan bagaimana orang bisa bersahadat tentunya kalau sahadat hanya dimaknai sebagai ucapan Yang disaksikan di depan Kiai Di depan Ustadz itu Sangat sungguh-sungguh Sangat diskriminatif terhadap orang-orang Yang tidak bisa berbicara Atau bagaimana dengan kita yang Islam Secara keturunan Secara Islam warisan Kita tidak pernah sadar, kapan sih kita terampil sadar Kalau di sudut pandang kita Seperti itu Itu sungguh sangat mengkerdilkan Islam itu sendiri Oke sekarang Ketika kita berda'at hadu Itu antara Kita bersaksi Atau saya bersaksi Bukan saya mengucapkan Atau bukan saya Melafalkan Bukan, tapi saya bersaksi Artinya bersaksi itu Artinya kita mengakui secara penuh Berikrat secara penuh Bahwa Hanya Allah lah Tuhan kita Dan Nabi Muhammad lah utusan Allah Maksudnya berikrat secara penuh Atau mengakui secara penuh ini Tidak hanya diucapkan tapi juga diamalkan dalam perbuatan, diyakini menggunakan hati, diolah juga menggunakan akal pikiran. Kemudian ada lagi... Kita ambil contoh Solat Solat itu orang zaman sekarang Khususnya Masyarakat Andali Saya memakni solat hanya sekedar aktivitas jungkil balik Blah blah blah blah Allah Akbar Habis itu ruku, sujud, dan berbagai kegiatan fisik yang tidak lebih mirip daripada olahraga. Tapi kalau kita memaknai sholat secara lebih dalam lagi, Kita memaknai sholat itu sebagai suatu Persembahan Sebagai suatu Wujud upaya Pembuktian bahwa kita ini Hanya semata-mata beribadah Untuk Allah Makanya di perintah sholat itu selalu akimu Yang bisa diartikan itu Tegakkanlah atau dirikanlah Bukan laksanakanlah Namanya tegak dan berdiri itu harus terus menerus Tidak ada kata patah Tidak ada kata bengkok Terus menerus itu Itu artinya sebenarnya secara hakikat Salat itu 24 jam Yang dimana maksudnya 24 jam ini Adalah kita senantiasa Mengabdi berserah diri Tunduk ta'at patuh Kepada Allah secara hakikat seperti itu Makanya kan ada adalil yang bilang Aku menciptakan kalian semua Jin dan manusia hanya semata-mata Untuk mengabdikan diri Kalian kepadaku mengabdikan diri kalian kepada ku kemudian setelah itu ketika kita memaknai sholat itu sendiri harusnya itu tadi kan 24 jam secara hakikat tapi secara syariat yang wajib lima waktu ada pun sholat-sholat sunnah-sunnah yang lain itu bisa sebagai tambahan tambahan ada punya wajibnya ngecek syariat tapi secara kekat itu 24 jam kemudian Kita ambil contoh yang lainnya puasa. Puasa itu selalu dimaknai hanya semata-mata menahan lapar dan haus.

Hanya semata-mata, oh udah gue gak makan, gue gak minum. Dari mulai ajan subuh sampai ajan maghrib. Padahal puasa itu tidak sesempit itu maknanya. Kalau kita artikan puasa atau shawm atau siam itu artinya menahan diri dari segala. Maksudnya segala ini.

Ini apa? Apa-apa yang merusak jiwa dan raga kita. Apa-apa yang merusak fitrah kita sebagai manusia.

Itu kita latih, kita tahan dengan metode puasa. Karena puasa ini, itu tadi secara syariat kembali, mungkin Ramadan yang wajib 30 hari. Ada pun yang hakikatnya, aslinya puasa yang benar itu lagi-lagi 20. 24 jam jadi kita itu enggak bisa hanya momen-momen tertentu untuk menahan segala hal yang rusak bahwa memang pada hakikatnya kita sebagai manusia itu memang harus suci fitrah jadi yang sudah sewajarnya sudah selainnya kalau kita menahan diri kita dari hal-hal yang rusak selama terus selama 24jam nah maksudnya disariatkan puasa 30 hari satu bulan ya seenggaknya minimal dalam satu tahun adalah sebulan tapi yang aslinya sebenarnya itu 24 jam terus menerus kemudian kalau kita ambil contoh lain dari rukun Iman, iman, batama iman kepada Allah Kita hanya Apa ya, istilahnya Mengenal Allah itu hanya Ya sekedar cukup tahu Mengamalkan Bukan mengamalkan, menghab mengapalkan asmaul husna yang mungkin kita hanya mengenal sejauh itu padahal harusnya kita mengetahui Allah itu dengan sungguh-sungguh memang kita tidak harus mengetahui secara penuh Secara utuh.

Karena sampai kapanpun. Tidak akan ada yang bisa memahami Allah. Mengetahui Allah secara penuh.

Tapi kita harusnya ada usaha. Untuk mengenal Tuhan kita lebih dekat. Mengenal Tuhan kita lebih dalam. Mengenal Tuhan kita lebih intens. Nah.

Kalau ada anggapan kalian bilang cinta sama Allah. Apa yang dilakukan orang yang mencintai. Ya mengenal lebih dekat.

Hai memahami mencoba mengambilkan mencoba mendalami lebih dalam lagi bukan hanya sekedar tahu kalau hanya sekedar itu bukan cinta namanya kalian cinta pada manusia kalian mengejar-ngejar dia secara barbar secara menggunakan tindakan-tindakan tidak masuk tapi kenapa ketika Usaha kalian biasa-biasa aja Karena kuncinya adalah Kalau kita mengenal Allah pun kita mengenal diri sendiri Dan bahwa untuk mengenal Allah Itu merupakan suatu kewajiban Yang lebih dalam lagi Akan dibahas dalam ilmu tawhid Untuk mengenal Allah Lebih dalam Kemudian ada satu Kita ambil contoh lagi Satu lagi yaitu rukun iman Iman kepada Rasul Nah iman kepada Rasul Itu sebenarnya Sebenarnya kita harus memaknai, membedakan apa itu Nabi Abdul Rasul bahwa Nabi itu adalah suatu jabatan. Rasul itu ada suatu tugas, suatu fungsi, suatu amanah. Jadi Nabi itu jabatan.

Makanya semua Rasul itu pasti Nabi, tapi tidak semua Nabi adalah Rasul. Karena banyak orang yang bisa menerima wahyu, tapi dia tidak punya tugas untuk mendakwahkannya. Makanya Nabi Rasul yang kita kenal ada 25. Dan yang paling agung, yang paling utama, yang paling terakhir penutup para Rasul itu Nabi Muhammad Nah Nabi Muhammad pun dalam hal kondisi realita umat saat ini hanya dipahami dari sebatas pakaian-pakaiannya saja Nabi Muhammad pakai jubah, pakai jenggotan, bentuk-bentuk fisiknya saja yang ditiluk Itu suatu hal yang aneh menurut saya, kalau kalian mau meniru Nabi Muhammad benar-benar meniru contohlah Nabi Muhammad nekonta, kalian nekonta juga Nabi Muhammad rumahnya 2x1,5 meter, rumah kalian juga harusnya 2x1,5 meter suatu hal yang sangat aneh apabila kalian bilang kami meniru Nabi tapi menirunya hanya setengah-setengah hanya hal-hal yang kalian sukai saja, tapi hal yang tidak kalian sukai, kalian tidak tiru Nabi Muhammad Dihina-hina oleh orang kafir Dia tidak marah, apakah kalian bisa seperti itu Nah itu dia yang kurang Dari realita Dari pemahaman umat zaman sekarang Jadi hanya memahami Nabi Muhammad Hanya dari sudut pandang fisik Sudut pandang jasad Sudut pandang Nabi Pakai pakaiannya apa Nabi bagaimana Bentuk tubuhnya Berjenggot dan macam-macam Tapi tidak pernah secara dalam Secara Nih niat secara sengaja mendalami Nabi Muhammad dari berbagai macam aspek. Aspek sosialnya, aspek keilmuannya, intelijensi, hanya tidak pernah, bukan tidak pernah, sangat jarang-jarang sedikit umat Islam saat ini yang mendalami itu. Seperti contoh bagaimana Nabi Muhammad mengatur strategi mendamaikan orang-orang yang bersengketa saat peletakan batu hajar aswat, itu dibutuhkan suatu intelijensi.

Regensi yang tinggi Dibutuhkan suatu kebijaksanaan yang luar biasa Kenapa kita tidak menilu hal itu Jadi Jangan sampai kita menilu Nabi Muhammad Hanya sebatas satu aspek Atau satu dimensi Tilulah contohlah aspek-aspek Yang lainnya yang lebih luas Dan yang lebih mendalam Nah berbicara Berbicara Jalan Islam Jadi Islam itu sendiri Kita harus harusnya memahami dari berbagai macam sudut pandang Islam itu terlalu sempit terlalu kerdil Hai apabila kita hanya memahami satu sudut pandang Islam itu akan kecil Islam itu akan besar karena umatnya sendiri Islam itu dilihat Islam itu dipandang gimana sebagaimana umatnya yang mewakili Islam berperilaku bersikap berilmu pengetahuan banyak stigma stigma buruk tentang Islam Islam itu teroris, Islam itu keras, Islam itu radikal, Islam itu bla bla bla bla Dan berbagai macam stigma negatif yang lainnya Karena itu adalah wujud dari umat Islam itu sendiri yang sangat-sangat sempit dalam memahami Ajaran Islam itu sendiri bahwa Islam tidak pernah salah, kadapun kesalahan itu karena penganutnya Bukan karena Islam, kita tidak bisa menjeneralisasi Satu kesalahan dari umat Islam Yang diperbuat menjadi itu salah ajarannya Atau salah agamanya Bahwa Islam itu selalu mengajarkan ajaran-ajaran yang baik Bahwa memang tegas, haruslah tegas Tapi harus pada tempatnya Jadi Islam ini suatu pedoman hidup yang kompleks Yang komplit Yang kita bisa gunakan dalam momentum Keadaan, kondisi, situasi apapun Ada kalanya saatnya tegas, ada kalanya saatnya memaklumi. Nah ini yang sering menjadi permasalahan. Jadi kita ini terlalu sering menghakimi dan terlalu sering salah menempatkan. Sebagai contoh, ketika kita melihat ada orang membakar kemenyan, kita langsung menghakimi orang ini kafir, orang ini sirik, orang ini bid'ah. Padahal penghakiman atau pelebelan hal-hal seperti itu, Itu bukan hak kita Bahwa Nabi Muhammad Saja punya diingatkan oleh Allah Bahwa Nabi Muhammad Untuk melabeli Untuk menyatakan Orang-orang orang ini ABCD itu bukan tugasmu tugasmu hanyalah berdakwah dan menyampaikan kebaikan bahkan Nabi Muhammad pun yang manusia paling sempurna tidak diberi wenang oleh Allah untuk menghakimi apalagi kita yang bukan siapa-siapa Nabi bukan ilmu ya segitu gitu aja cetek baca buku males hidupnya enggak jelas gitu soal menghakimi orang itu sangat memalukan saya bilang memalukan karena harusnya kita sadar diri dulu Bahwa ada salah satu hadis kunci bilang Bahwa kunci untuk mengenal Tuhan adalah mengenal diri kalian sendiri Kalau lebih dahulu siapa mengenal dirinya sendiri maka dia akan mengenal Tuhannya Itu tadi, ketika ajaran Islam ini sangat komplit, bisa ditempatkan di mana saja, dan selalu mampu menjawab perkembangan zaman.

Jadi seperti salah satu contoh, tadi saya sudah bilang, bahwa untuk pelebelan itu bahwa sirik, kafir, bid'ah itu adanya di niat bukan ditindakan apakah kita bisa tahu niat hati orang itu Suatu keanehan orang Indonesia Kemenyan dibilang sesat Tapi aromaterapi dibilang sunnah Padahal tujuannya sama-sama bikin wangi Itu aneh Ada istilah syariah Dikit dibilang itu sesuai ajaran Syariah Islam padahal enggak juga Kadang banyak orang yang hanya Melebeli syariah Hanya labelnya doang padahal Bukan Banyak aja di jangka sekarang untuk menarik masa Untuk menarik Meningkatkan penjualan dan lain-lain Hal-hal hal yang kita tidak tahu itu maksudnya apa tapi saya lihat realitanya terjadi seperti itu itu tadi contoh penghakiman kemudian ada lagi contoh dalam menganalisa hal-hal yang seharusnya dianalisa dengan akal sehat ada juga yang harusnya cukup dipercaya dalam hati kadang realita umat zaman sekarang itu selalu Sering salah menempatkan Apa yang disebut Bagaimana menilai dengan akal sehat Bagaimana menilai dengan hati Kita ambil contoh Apa contohnya? Bentar Kita ambil contoh Oke, dalam menganalisa suatu permasalahan Contoh misalnya gini, ada suatu Ada suatu, apa ya Oke, kita dalam menganalisa suatu Keilmuan misalnya Kita kadang pasrah saja menerima itu Percaya saja percaya Padahal harusnya kalau hal-hal yang berbohong kemur Terusnya dianalisa dengan akal sehat Sedangkan hal-hal yang lain yang harusnya dianalisa dengan akal sehat Kita langsung emosi emosi menggunakan dengan hati padahal itu hal-hal yang kurang tepat penempatannya bahwa dalam konstruksi tubuh manusia sendiri kita mengenai jasad dan ada ruh yang dimana ruh inilah menghidupkan segalanya dalam kajian yang lebih dalam lagi dalam tasawuf misalnya ruh itu dari Allah dan kembali ke Allah makanya setiap ada orang meninggal kita sebut innalillahi wa innalillahi wajihun hanya dan sesungguhnya Aku dari Allah dan daripada Allah aku kembali Nah sebenarnya konsep Innalillahirrahmanirrahim ini Adalah konsep yang seharusnya juga Diamalkan oleh orang yang sedang hidup Bahwa kita seharusnya sadar secara penuh Bahwa asal-muasal kita Adalah dari Allah, kita adalah ruh Yang asal-muasal dari Allah Lalu Allah meniupkan ruh Kepada jasad kita Yang akhirnya menjadilah kita sekarang ini Bahwa definisi mati yang sebenarnya Adalah terpisahnya ruh dengan jasad Nah dalam ruh ini Allah menganugahi kemampuan berpikir Kemampuan abstrak dan kemampuan konkret Yang dimana kemampuan konkret ini diperankan oleh akal Dan kemampuan abstrak ini diperankan oleh hati Jadi manusia itu seharusnya mampu menganalisa Mampu memutuskan secara seimbang Menggunakan dua komponen ini Akal dan hati Enggak semua hal di dunia ini harus diilmiahkan Enggak semua hal di dunia ini harus menggunakan Akal sehat, bahwa ada hal-hal yang di luar akal sehat itu kita tidak bisa sampai ke situ Dan juga tidak semua hal di dunia ini harus digunakan dengan hati Rasaan, kita tidak bisa hanya merabak-rabak saya rasa, saya kira Kadang ada momen-momen tertentu yang kita harus menggunakan kemampuan akal sehat kita untuk memutuskan sesuatu Nah, hal-hal yang terbaik adalah Ketika kita mampu menyeimbangkan kedua komponen ini Menyeimbangkan kedua alat yang dianugrahi oleh Allah SWT ini Seperti contoh gini, kita ambil suatu kasus Contoh gini Allah menurunkan Ada suatu dalil yang bilang Aku meninggalkan untuk kalian pertama Al-Quran Kedua Sunnah, ketiga Kemampuan berpikir atau bisa kita sebut akal sehat atau hati atau yang kalau saya memaknainya dua komponen tadi yang dimana maksudnya Al-Quran dan As-Sunnah ini kan secara teks dia tetap secara teks tidak pernah berubah tapi secara implementasi, secara penafsiran, secara aplikasi, secara penerapan itu harus senantiasa menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Nah disinilah peran akal dan hati kita untuk senantiasa mengkontekstualisasikan, mengupdate, atau mengapa ya istilahnya ya Membumikan ajaran Islam itu agar senantiasa sesuai dengan perkembangan zaman Makanya diberikanlah bekal, akal, dan hati untuk memutuskan, untuk menggali, untuk mengeluarkan suatu kebijaksanaan seperti contoh kita ambil kasus ada satu ada satu dalil bahwa apabila kamu berkata ah kepada orang tua maka itu sudah dosa nah ah ini kalau kita memahami secara kaku ya dengan kata-kata doang kalau ngomong ah padahal sebenarnya kita ngedumel dalam hati ah pun atau kita ngetik ah di whatsapp untuk ibu atau bapak kita itu sudah berdosa jadi kita tidak bisa memahami ajaran teks-teks dalam agama sependek itu bahwa sebenarnya Pada hakikatnya manusia itu selalu senantiasa tersesat Makanya di Surat Al-Fatihah itu Selalu kita mengucapkan Ihdinasirotol mustakin Yang artinya tunjukkanlah kami jalan yang lurus lulus artinya kita itu enggak pernah bisa lurus jadi harus senantiasa meminta petunjuk pada Allah minta petunjuk kepada Allah kemudian mengkaji teks-teks dalil Dalil yang ada di agama Dan senantiasa Merasa bahwa diri kita kurang agar Terpacu, termotivasi Untuk selalu belajar, belajar, dan belajar Entah itu belajar Melalui baca buku Entah itu belajar melalui diskusi Entah itu belajar melalui memaknai Pengalaman sendiri Itu harus senantiasa dilakukan Bahwa perjalanan manusia itu Tidak pernah ada ujungnya Yang kita sebut Kita sudah sampai Sebenarnya itu masih masih sedang proses bahwa proses itu pun walaupun kita sudah terpisah dengan jasad dan ruh kita sudah terpisah atau dalam bahasa manusia kita sebut mati itu pun belum final itu pun belum selesai masih ada perjalanan-perjalanan lainnya yang harus kita tempuh dalam wujud kita yang berbeda jadi sebenarnya tujuan saya disini ke untuk kalian calon Salah satu cara kompaksi adalah Sengaja untuk Membuka pikiran kalian Memantik kalian Membuka pikiran kalian Buka, istilahnya manas-manasin biar kalian ini tergelitik untuk mikir, tergelitik untuk menganalisa, tergelitik untuk menggali Oh apa sih yang selama ini salah dari gua atau gua ada yang kurang Bahwa kunci perubahan adalah ada di kesadaran Bagaimana kita mau berubah kalau kita tidak sadar dimana kita salah Jadi sebagai Apalagi umat Islam Kita sebagai umat Islam Umatnya Nabi Muhammad Kita harus Senantiasa Mengikuti, mencontoh Meniru Segala macam hal-hal Yang baik Segala macam hal-hal Yang luar biasa dari Nabi kita Jadi jangan hanya mencontoh Dari ritual-ritualnya saja Jangan hanya mencontoh Dari pakaian-pakaiannya saja Bukan kan berarti itu tidak penting itu penting tapi sebisa mungkin kita harus menseimbangkan semuanya jadi kalau kita kenal dalam prinsip beragama itu ada yang namanya tawasud dan namanya tasamuh ada nama tawazun ada yang namanya tidak kita kenal itu yang dimana tawasud ini artinya moderat atau tengah-tengah kemudian tawasud ini artinya seimbang tasamuh ini artinya toleransi itidaknya adil yang dimana ketika kita memanfaatkan sip ini harus senantiasa kita terapkan dalam hidupan secara lebih sebagai contoh dalam prinsip tawassud tawassud itu dalilnya ada di hadits al-hoi ul umuri al-shatuhah ada juga umat tanwa saton di Alquran yang dimana Allah sebaik-baiknya perkara adalah yang tengah-tengah maksudnya tengah-tengah Tengah ini apa? Enggak condong ke kiri, enggak condong ke kanan Dan mampu mengakomodir, mampu menyimpulkan suatu kesimpulan Yang terdiri dari berbagai macam aspek Sehingga posisinya yang moderat ini menjadi bisa diterima di segala tempat Di segala pandangan, di segala kalangan Itulah solusi-solusi, itulah cara berpikir pikir yang paling baik yaitu jago pikiran tengah-tengah.

Kita ambil contoh dalam hal nasionalis dan agamis. Sebenarnya dua kutub ini tidak diperlukan untuk berseberangan bahwa anas, ras, dan agamis bisa kita satukan. Sampai kapanpun agama memang harus tetap lestari. Bagaimana melestarikan suatu ajaran agama dalam suatu wilayah itu dengan adanya negara? Begitupun negara.

Negara akan hanya... hanya menjadi suatu robot benda mati benda yang tidak berarti atau hanya suatu label saja apabila tidak diisi dengan nilai-nilai ketuhanan yang ada di agama banyak argumen cinta tanah air tidak penting yang penting cita agama bahwa cita-cita penting sekarang ini saya tanya kalau kalian sholat di suatu negara yang perang bisakah kalian sholat dengan tenang tentu saja tidak bisa makanya memerlukan negara yang damai agar beribadah pun bisa dengan tenang nah itulah pentingnya cinta tenang air atau nasionalisme itu contoh pengambilan kasus tengah-tengah atau tawasud jadi menempatkan diri dalam posisi tengah-tengah, tidak condong agama penting negara tidak penting tidak condong ke yang satunya negara penting, agama tidak penting jadi kita mengintegrasikan keduanya kalau dalam dikisah saya itu istilahnya ada persinggungan antara agama dan negara jadi dia suatu irisan yang saling mengengkapi kemudian ada lagi Tawazun Tawazun ini artinya seimbang jadi dalam hal dalam hal memahami segala sesuatu kita harus bisa seimbang senantiasa mempertimbangkan semua aspek Jadi kalau dalam suatu kajian Barat ada namanya Edward de Bono dia menulis buku judulnya The Six Thinking Heads yang dimana Artinya 6 topi berpikir bahwa dalam memutuskan sesuatu harus manusia itu harus menggunakan 6 topi. Maksudnya 6 topi ini apa? Pertama topi data atau topi berpikir berdasarkan data-data. Yang kedua topi berpikir berdasarkan analisa yang dimana analisa ini netral.

Ya analisa ini netral. Kemudian tiga tipe berpikir positif yang dimana harus dicari dalam satu keputusan ini positifnya apa, positifnya apa, positifnya apa Yang keempat, topi berpikir negatif Bahwa dalam setiap keputusan pasti ada negatifnya Dan ini pun kita... Kita harus mengambil sudut pandang negatif ini agar kita tidak menjadi orang yang sembrono.

Bahwa terlalu berprasangka positif itu akan menimbulkan sembrono. Sembrono tapi selalu berpikiran positif itu akan menghilangkan waspada Selalu berpikiran negatif akan menibukan sembrono Jadi harus seimbang dua-duanya Kemudian ada topik kreativitas Yang bahwa kita harus mencari alternatif-alternatif lain Yang di luar alternatif positif negatif atau di luar baik dan buruk Ada hal-hal yang bisa kita putuskan Tidak hanya dengan sudut pandang baik dan buruk Itu Dan kemudian terakhir Topi untuk memutuskan bahwa Dari semua kesimpulan itu Tetap harus ada keputusan Kita tidak bisa ngambang, mikir-mikir apa-apa, tapi tidak punya keputusan bahwa kunci perubahan itu pun ada di keputusan. Kemudian ada selanjutnya, tesa mulut.

Tesa mulut itu tadi saya bilang toleransi bahwa Toleransi itu tadi kita tidak bisa melabel orang dengan sembarangan Pelabelan hanya bisa dilakukan oleh otoritas yang berwenang Dalam hal hukum pelabelan Hanya bisa dilebeli oleh hakim Yang ada di pengadilan Makanya kita Dikenal di setelah hukum itu orang yang Baru ditangkep itu masih Tersangka, kan masih kita sangka Berarti dia belum tentu salah atau benar Jadi yang beranggota kan dia salah atau benar adalah hakim Begitupun dalam hal agama Siapa hakim tertinggi dalam agama di Islam yaitu Allah Yang dimana salah satu asmaulusnya adalah al-hakim Jadi pelebelan orang ini kafir atau tidak orang ini sirik atau tidak hanya Allah yang berhak melabeli label secara pasti adapun label-label dari kita adalah label yang sifatnya potensial label-label yang hanya kemungkinan kita pun tidak bisa memaksakan label tersebut tadi yang terakhir ada yang namanya itidal atau berperilaku adil dimana berperilaku adil ini harus kita selalu apa ya kita selalu amalkan jadi jangan sampai kita memutuskan sesuatu itu melihat backgroundnya melihat latar belakangnya jadi ada ketidakgernihan dalam Dalam hal memutuskan Jadi misalnya kita dalam Menganalisa suatu masalah Jadi kita Misalnya ada A dan B Sedang bertengkar Kita diminta mendamaikan Karena kita punya masalah dengan si A Waktu yang lalu Kita condong memenangkan si B Itu tidak boleh Karena menimbulkan keputusan yang tidak adil Atau keputusan yang tidak jernih Adil pun bisa dimaknai Penempatan Memposisikan Sesuai dengan yang pantas Sesuai dengan penempatannya Seperti contoh Anak SD kelas 1 Dikasih jajan Rp. 5.000 Kakaknya SD kelas 5 Kasih jajan Rp. 15.000 Itu secara jumlah secara kuantitas tidak adil Kalau kita lihat dari kuantitas Tapi secara kepantasan Itu hal yang adil Karena Umum anak kelas 6 SD Memiliki kebutuhannya lebih banyak Daripada anak kelas 1 SD Itu tadi hal-hal simple yang sebenarnya luput dari kita sehari-hari selaku umat Islam khususnya umat Islam di Indonesia terlalu sering menghakimi terlalu sering melebeli terlalu sering mengambil keputusan secara cepat tanpa dipertimbangkan lebih dahulu kalau kita mengurangi setelah Daniel kahneman ada thinking fast and slow yang itu bahwa thinking fast itu adalah cara berpikir monyet jadi kalau orang yang asal menghakimi itu menurut Daniel kehadapan adalah cara berpikir monyet ya berarti dia monyet kan gitu jadi manusia itu yang yang bener itu harus thinking slow jadi bener-bener berpikir menggunakan berbagai macam pertimbangan yang ada pertimbangan yang memungkinkan pertimbangan yang sebisa mungkin adil untuk semua pihak ada pun stigma stigma Saya juga disini ingin sedikit menjawab terkait stigma-stigma tentang HMI Yang katanya HMI itu sesat, HMI itu liberal, HMI itu bukan NU bukan Muhammadiyah, HMI itu bla bla bla Dan berbagai macam stigma yang ada Jadi kalau kita memahami Islam itu, tadi saya bilang di awal Islam itu saking komplitnya, saking lengkapnya Sehingga menimbulkan berbagai banyak Macam cabang Logikanya gini Pohon makin gede Makin banyak yang dinaungin Dan yang dinaungi oleh pohon itu Kepentingannya berbeda-beda Jadi sebenarnya Islam ini Kenapa kita sebut banyak cabangnya Karena kepentingan umat manusia Dari zaman ke zaman Selalu berbeda-beda Dan Islam Mengakomodir itu semua Makanya kita tidak bisa langsung Melebeli ini Melebeli hal ini sesat bahwa setiap ajaran setiap manhaj setiap kita sebut lebih suai organisasi memiliki ciri khas sendiri-sendiri jadi ambil kita contoh PMI bisa dia NU yang dimana enuh ini ahlus sunawa dan maaf bermasyarakat dalam masyarakat ilmu tauhid Imam as'ari dan imamat turi di dalam masa masyarakat tahu Imam Junaid al-baghdadi dan Imam Ghazali dalam masyarakat bermasyarakat Imam Shafi'i Imam Hanbali Imam Hanafi Imam Maliki Hanafi Shafi'i Hanbali 4 nah begitu pun IMM yang merupakan anak banum dari Muhammadiyah badan otonom yang dimana mereka pun sebenarnya mirip dengan itu secara ajaran tapi hanya beda cara mendakwa Nah, Helmy sendiri terbuka untuk semua cabang ajaran Islam, semua golongan Islam, semua aliran berbuka ke dalam Islam karena Helmy menjunjung prinsip universal.

universalitas menjunjung prinsip kita menerima semua ajaran as yang penting dia bukan aja bisa menyesat rapat atau ukurnya ya ajaran Islam yang bener itu simpel sebenarnya hanya cukup diberiman kepada Allah beriman kepada Rasulullah mengakui Rasulullah sebagai nabi yang akhir nabi terakhir melaksanakan hukum Islam mempercayai Rukun iman itu sudah sangat cukup Untuk terhindar dari label sesat Ada pun hal-hal lain di luar itu Itu hanyalah firko, hanyalah cabang-cabang Dalam pemahaman beragama Yang bisa kita diskusikan Bisa kita Bisa kita obrolin lah Bisa kita kaji Dari berbagai macam sudut pandang Yang dimana hal-hal disebut-disebut Cabang-cabang agama Bukan hal-hal yang prinsipil Ada pun hal-hal yang prinsipil Bagi HMI, PMI, IMM IMM itu selalu sama karena Islam pun secara prinsip selalu sama ada pun yang berbeda hanyalah cabang-cabangnya terakhir sebelum saya tutup tadi saya mudah-mudahan sedikit refleksi ini, sedikit intermezzo ini bisa membuka cakrawala pikiran kalian bisa membuka sudut pandang kalian agar lebih luas lagi dan bisa Bisa menggelitik kalian untuk belajar lebih banyak lagi. Karena ada dua hal menurut saya yang harus senantiasa kita pegang. Yang pertama tadi Ihdina Siroto Mustaqim.

Bahwa kita ini harus merasa diri kita ini selalu kurang. Diri kita ini selalu tersesat. Agar kita mau belajar lebih banyak. Berusaha lebih banyak.

Bekerja lebih keras. Dan hal-hal yang lain yang memacu kita untuk menjadi lebih baik. Dan satu lagi.

Ini. Itu menurut saya ada man'arrafanabsofakotarrafarabahu. Bahwa kalau kalian ingin kenal Tuhan.

Sebelumnya kenalah diri kalian dulu. Yang kita artikan tadi. Man'arrafanabsofakotarrafarabahu adalah.

Barang siapa mengenal dirinya. Maka ia mengenal Tuhannya. Sekian terima kasih. Kalau ada yang salah.

Dari saya mohon maaf. Nanti mungkin bisa kita diskusikan lagi. Nanti bisa kita tanyakan. lagi bisa kita obrolin kalau ada yang salah dari saya tolong disampaikan melalui saya langsung bisa ke panitia bisa dan kalau ada kesempurnaan hanyalah milik lo bila hidayah wa taufiq wa la huma fiqila komitoik wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh walaikum warahmatullahi wabarakatuh walaikum warahmatullahi wabarakatuh gue ngeliat disini udah 41 soalnya oh iya