Transcript for:
Kesehatan Tubuh dan Pikiran Seimbang

Kenapa sehat badannya? Karena fikirannya sehat. Kenapa fikirannya sehat?

Karena hatinya sehat. Al-fil jasadi mutwa. Ketahuilah di dalam jasad ini ada segumpal, ada sekepal.

Iza sholahat. Kalau yang segumpal ini, sekepal ini baik. Sholah al-jasudu kulluh. Maka yang lain ikut jadi baik Dari ujung rambut sampai ujung mata Ujung kaki semuanya sehat Tapi kalau dia sudah rusak Yang lain ikut menjadi rusak Ngaji memperbaiki hati Baca Quran memperbaiki hati Zikir memperbaiki hati Solawatan memperbaiki hati Kumpul silaturahim memperbaiki hati Ini yang hadir ini semua hatinya sudah sehat-sehat semua insyaallah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bapak, Ibu, Abang, Kakak, Adik, Jamaah, Sahabat Dimanapun berada Di tanah ini kita akan bangun kelas Satu lantai ini ada empat kelas Keatasnya insyaallah empat lantai Karena itulah yang paling tinggi anak-anak bisa naik ke atas Ma'ahat Az-Zahra, Pondok Pesantren, Tafis Al-Quran Mari kita support pembangunan kelas Ma'ahat Az-Zahra Melalui nomor rekening 700 767-7777-227.

Sekali lagi, 767-7777-227. Atas nama pendidikan Haji Rohana, nomor rekening BSI, Bank Syariah Indonesia. Nomor 767-7777-227. Atas nama pendidikan Haji Rohana. Niatkan untuk almarhum-almarhumah.

1, 2, 3, semen batu batu. kata kerikil posen pintu sampai pahalanya karena anak-anak penghapal Quran belajar disini petang siang dan malam mengalir pahalanya sampai hari kiamat Insyaallah barakallahu fikum Allah memberkahi rezeki Bapak Ibu semua wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh hai hai Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kalau sudah pakai baju katun, jangan lagi pakai minyak angin. Saya tidak berpantun karena cuaca terlalu dingin.

Di Indonesia, yang paling panas itu di Nusa Tenggara Barat, yang nomor dua di kampung saya di Riau. Jadi karena panitia khawatir saya kedinginan, dikasih jaket dua lapis. Sampai di sini kepanasan. Mestinya. Ustadz Abdul Somad itu jangan sampai kedinginan karena dia datang dari tempat yang panas, tapi ternyata kalau hati kita sama, maka mau panas, mau dingin, semuanya tenang, adem, ayem, tentrem.

Mudah-mudahan kita semua selalu dalam keadaan istiqomah, sehat, walafiat, suhir, dan batin. Para alim, para ulama, para kiai, hadratul muhtaramin, wal mukarramin, Bapak anggota dewan, Bapak kapolres, kapolsek, dandim, dan ramil, hadirin hadirat, muslimin muslimat, mu'minin mu'minat, solihin solihat, yang belum kawin dan belum sunat. Semua yang hadir ini insyaallah dimuliakan Allah subhanahu wa ta'ala. Amin ya rabbal alamin. Jangan bersedih, aku di sini.

Ini ungkapan untuk mengusir rasa sedih saya, karena tadi ditolak waktu mau ngasih buku. Jadi kami Ustadz Luqman dari Pontianak, Ustadz Somad dari Pulau Sumatera, yang satu dari Kalimantan, yang satu dari Seberang, dibawa ke Merapi Merbabu untuk disadarkan tentang hakikat diri bahwa kamu bukan apa-apa dan kamu bukan siapa-siapa. Kalau kita tidak dibawa ke Merapi Merbabu, kita merasa sudah sangat tinggi.

Ternyata di Merapi Merbabu kita tidak dianggap. Padahal mau memberi, Masya Allah, Tabarakallah. Itu perasaan ditolak itu tidak bisa diceritakan, itu mesti dialami.

Bapak ibu kan bisa ketawa gitu kan, enggak mengalami rasa sakitnya. Nah, maka ungkapan dalam beberapa. Apa beda takut dengan sedih? Ala inna awliya Allah.

Orang-orang yang menolong agama Allah, orang-orang yang ditolong Allah, wali-walinya Allah, sifatnya dua. La khawfun alaih. tidak ada rasa takut, tidak ada rasa sedih.

Jadi kalau masih ada rasa takut, masih ada rasa sedih, jangan mimpi jadi wali Allah. Wali murid cukup. Ustaz Soman, Ustaz Soman, itu wali. Oh, Masya Allah.

Saya nanya sama temannya. Saya bilang ada yang ngomong dia itu wali. Kata temannya, gimana mau wali, orang sama istrinya orang wani.

Wali itu takutnya kepada Allah SWT. Dua sifatnya. La khawfun, gak takut.

Wa lahum yahzanun, tidak sedih. Apa beda takut dengan sedih? Takut itu masa depan.

Sedih itu masa lalu. Contohnya sedih ditolak. Sedangkan masa depan itu takut.

Apa yang akan terjadi di masa akan datang. Tapi kalau kita tinggal di kota, itu rasa takut itu lebih tinggi tingkat kecemasannya. Takut nanti enggak punya rumah, takut enggak punya kendaraan, yang sudah punya takut belum lunas, karena baru DP ansuran 2 bulan. Takut nanti anaknya enggak makan, takut enggak sekolah, takut enggak renovasi rumah.

Takut, takut. Tapi ketika di Merapi merbabu, kita enggak ada rasa takut. Tidak punya uang, tidak bisa merokok, tembakau banyak. Terlalu bersama para asatis, ustadz-ustadz ketika ustadz dibawa naik mobil Al-Shafiq.

Itu apa yang Ustadz lihat ke bawah? Lihat cabai yang lagi menghijau, merah, Masya Allah. Ini tinggal bawa-bawa bakwannya aja lagi.

Rasa takut, rasa cemas itu. tingkatnya lebih tinggi kalau di kota, itu maka tadi kalau semua ngomong Ustadz Luqman ngomong, Habib Muhammad bin Anis ngomong Bapak Ibu saya lihat dari ujung ke ujung ngomong ketawanya itu lepas Kenapa bisa lepas, gak ada yang tertahan? Karena memang dia tidak ada rasa takut, tidak ada rasa cemas.

Lepas semua. Kalau orang tingkat ketakutan cemasnya tinggi, dia gak bisa ketawa gitu, tertahan dia. tidak bisa lepas sampai ujung nah ada pun masa lalu kita jangan sedih masa lalu banyak dosa, banyak silap banyak salah, mudah-mudahan semua dosa kita dimasukkan di masa lalu diampunkan Allah subhanahu wa ta'ala.

Majlis kita majlis ilmu, majlis ilmu itu majlis zikir. Kalau kamu lewat di taman-taman surga, maka jangan cuma lewat saja, mampir, ikut, makan, minum di taman surga. Lalu kemudian sahabat nabi nanya, Ya Rasulullah, taman surga itu kan nanti di akhirat, apakah ada taman surga di dunia? Ada taman surga di dunia. Di mana taman surga?

Majlis ilmi, majlis-majlis. ilmu adalah taman-taman surga. Karena setiap ustad kita memuji Allah, Alhamdulillah, bersolawat, Allahumma salli ala sayyidina Muhammad, menghormati orang tua, menyayangi anak muda, di dalamnya ada zikir mengingat Allah, di dalamnya ada doa, maka dipisah antara laki-laki dan perempuan. Karena dikhawatirkan ikhtilat tidak turun rahmat Allah. Selesai acara pengajian, apa kata malaikat dalam kitab musnad Ahmad bin Hanbal, kumu maghfuran lahir.

lakum saat selesai kajian saat kita berdiri bubar kumu ma'furan lakum berdirilah kamu semua dosa-dosa kamu diampunkan mengampunkan dosa bukan cuma sholat sunat taubat mengampunkan dosa bukan cuma istighfar mengampunkan dosa dengan datang ngaji dan Alhamdulillah Ustadz Salim Afillah mengkhususkan waktunya hari Rabu dari Pagi, siang, sore, petang baru beliau pulang ke Yogyakarta. Rabu. Saya juga di Pekanbaru Riau.

Setiap Rabu baca Riau Dusolehin dari subuh. Tapi kalau saya ngaji memang dari dulu. saya hutan ke hutan, pergi ke gunung kalau Ustaz Salim, Afilah kan tidak beliau dari mulai Jepang, Korea, Eropa tapi masih mau datang itu sesungguhnya adalah kemuliaan yang dimiliki oleh masyarakat Merapi Merbabu Kita doakan Ustaz Salim panjang umur, sehat badan.

Mudah-mudahan kita semua, itu namanya takbir susulan. Allahu Akbar. Ustaz Salman itu...

Kadang-kadang kalau ngaji takbir, kadang-kadang enggak takbir. Ini sudah beberapa menit kok enggak ada takbirnya? Takbir saya itu tergantung situasi.

Kalau saya lihat udah ada dua yang nguap, itu baru saya takbir. Karena takbir itu kan untuk mengusir setan. Jadi kalau waktu ngaji ada yang ngantuk, itu dua kemungkinan. Yang pertama digoda setan, yang kedua cacingan. Tapi kita di Merapi Merbabu, sayur-mayurnya segar, hewan-hewan ternaknya segar, makanannya sehat.

Makanya dengar pengajian empat ustadz sekaligus. Jarang-jarang empat ustadz. Masya Allah, tabarakallah.

Itu yang paling, apa tadi? Sebelum kena angin motor masih pakai sorban. Berangkat dari Jogja, turun dari hotel, silakan naik Alphard. Sampai di jalan, turun derajat motor.

Sampai Merapi Merbabu, mobil paling mahal, dua pintu. Langsung, aceh, angin cepat. Masya Allah, tabarakallah. Ini baru sampai ke Merapi Merbabu, baru pagi, belum zuhur, belum tergelincir matahari, sudah menaiki tiga kendaraan.

Ini mau pulang ini, datang muncul rasa takut. Jangan-jangan pulang naik para layang Langsung ke Jogokarian Masa lalu Sudah lewatkan semua Yang salah, yang silap Siapa yang tidak punya salah Di antara kita ini semua Siapa yang paling banyak ngomongnya Dialah yang paling banyak salahnya Makanya insyaallah saya gak terlalu panjang Kullu bani Adam, semua anak cucu keturunan Adam, khatta'un, orang-orang yang silap salah, wa khairul khatta'inat tawwabun, sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang bertawbat, bukan tauco. Taubat minta ampun kepada Allah SWT Tidak ada alasan masyarakat merapi merbabu untuk tidak taubat Pendok pesantren ada Ustadz yang ngajar Ustadz salim ada kajian awal bulan ada kajian pekanan kami pula kematang kemari setiap tahunan, setiap bulan Agustus, bulan lalu September sekarang Agustus, ada tahunan ada bulanan, ada pekanan, ada pondok pesantren ada masjid belum selesai insyaallah setelah kita pulang dari sini selesai masjid ini insyaallah jadi tentang masalah masa lalu, jangan terlalu disedihkan serahkan semuanya ke kepada Allah, Bismillahirrahmanirrahim, tatap masa depan, la hawla, wa la quwata, illa billahi'l-aliy'il-azim, jangan terlalu memandang masa lalu, sampai kehabisan energi, untuk menatap masa depan, yang lalu, biarlah berlalu, akan datang, diulang lagi, jangan, yang sudah lalu itu, putuskan semuanya, serahkan semuanya kepada Allah, apakah taubat saya diterima, Terima Pak Ustadz.

Aku menurut prasangka hambaku. Kepada aku. Udah-udahan dengan husnuzan kita pada Allah. Semua silap, salah, dosa kita diampunkan Allah SWT.

Amin ya Rabbal. Alamin. Nah sekarang masa depan. Ada ketakutan. Kalau terlalu takut melihat masa depan.

Takut pensiun. Takut mati. Takut sakit.

Maka itu berpengaruh kepada pikiran. Kalau sudah pikirannya macam-macam, gula darah naik, diabetes, meletus, asam urat turun, naik asam lambung, naik diabetes, naik kolesterol, naik jantung koroner, naik tekanan darah, berbagai macam penyakit datang. Tapi saya yakin dan percaya, melihat dari tatapan mata cerahnya wajah Bapak Ibu hadirin hadirat, semuanya dalam keadaan sehat walafiat insyaallah.

Kenapa sehat? badannya, karena pikirannya sehat, kenapa pikirannya sehat? karena hatinya sehat ketahuilah di dalam jasad ini ada segumpal, ada sekepal kalau yang segumpal ini, sekepal ini baik maka yang lain ikut jadi baik, dari ujung rambut sampai ujung mata, ujung kaki, semuanya sehat tapi kalau dia sudah rusak yang lain ikut menjadi rusak ngaji memperbaiki hati baca quran memperbaiki hati zikir memperbaiki hati solawatan memperbaiki hati kumpul silaturahim memperbaiki hati Ini yang hadir ini semua hatinya sudah sehat-sehat semua insya Allah.

Hati itu saat dia menghadap Allah SWT. Tidak ada gunanya harta. Tidak ada gunanya anak Kecuali orang yang datang menghadap Allah Dengan hati yang salim Itulah mengapa yang pertama Nyampaikan tausiah Ustaz Karena semua berawal dari dari hati nyambung semua masya Allah, kalau hatinya sudah salim, ngomongnya salim mata salim pendengarannya salim ide-idenya pun salim tidak hanya mengenai mengejar popularitas tidak hanya melihat terbang ke atas tidak hanya memikirkan diri keluarga anak-anak tapi bagaimana dakwah saudara-saudara di Merapi Merbabu Bagaimana keadaan santri-santri Bagaimana Menteri dari seluruh Indonesia didatangkan.

Ada program beasiswa. Selesai mondok nanti kuliahnya di mana? Selesai kuliah nanti penempatannya di mana? Dibangunkan masjid yang cantik, yang indah. Ada yang putra, ada yang putri.

Mudah-mudahan dengan hati yang salim, dengan pikiran yang salim, amal-amal kita juga semua adalah amal yang soleh, bukan somat. Amal-amal soleh inilah yang akan kita bawa menjadi bekal menghadap Allah SWT. Hidup ini cukup dipikirkan. Ada masalah, pikirkan sekali. Kalau ada jawabannya, temukan.

Nggak ada jawabannya, Tidak usah dicari. Karena memang tidak ada jawabannya. Apa yang mesti kita pikirkan?

Pikirkan saja yang ada solusinya. Buat acara tablik akbar. Penggalangan dana. Datang uang.

Masjid selesai. Selesai satu masjid. Selesai satu pondok, apakah selesai masalah? Fa'idha faraghta. Fansab.

Selesai satu pondok, buat pondok lagi. Selesai satu masjid, buat masjid lagi. Tapi jangan sombong, jangan angkuh. Wa'ilah rabbika faragab.

Bukan kamu Tapi Allah SWT Tetap berharap kepada Allah SWT Terus Ustadz Salmat Dengan Ustadz Salim, dengan Habib Muhammad bin Anis Dengan Ustadz Luqman, dengan Ustadz Faizar Dengan Ustadz Ahmad Ini berapa lama berjalan ini Sampai Malaikal Maut datang Mencabut nyawa kami satu persatu Kalau Kalau Malaikal Maut Israel itu Nyabut nyawa berdasarkan Akte kelahiran Saya terus terang kehilangan semangat Karena saya yang paling tua diantara mereka Tapi karena saya yakin Bahwa malaikat itu gak ngeliat Angka kelahiran Bisa jadi yang paling muda Meninggal duluan Banyak kejadian demikian Maka Jangan pernah merasa berputus asa Kita hanya disuruh berbuat Lalu kalau kita sudah berbuat Waku li'malu Beramallah Yang melihat amat Amalmu Allah. Tahun lalu dibawa oleh Ustaz Salim Afillah ke tempat mata air. Menyaksikan pipa-pipa air. Di tempat saya yang namanya pipa air itu di dalam tanah.

Di Merapi Merbabu pipanya di atas. Itu airnya ngalir ke atas semua. Ternyata sekarang airnya sudah jadi dan kita semua minum sampai kemari.

Dan sampai ke Yogyakarta. Acara-acara kita air. AM3 Masya Allah Datang seorang Namanya Saad Umi Matas ibu saya meninggal Apakah kalau saya bersedekah Pahalanya sampai Kata Nabi Bersedekahlah Kata Nabi Memberi air minum Kalau kita belum mampu Buat sumur bor Dan sini memang gak perlu Karena airnya alami Maka kita tinggal support Berapa botol berapa kotak, berapa drigen, berapa truk, berapa tanki maka itu hadiahnya Tuh pahala almarhum almarhumah mengalir sampai hari kiamat jadi tinggal yang kita pikirkan ke depan ini adalah apa kira-kira yang akan kita tinggalkan kalau kita mati Misal, kalau Ustadz Luqman pergi menghadap Allah, beliau meninggalkan 1 juta ton tiap bulan yang akan diteruskan oleh program beras berbagi dengan pasukan paskas beliau seluruh Nusantara.

Ada yang beliau tinggalkan. Allahu Akbar. Kenapa Ustadz Takbir Allahu Akbar?

Ada pasukan paskas langsung angkat tangan di belakang. Kalau Ustadz Faizal, beliau sudah meninggalkan buku rukyah. Berapa banyak istri, anak, suami yang selama ini diganggu jin, hantu, genderuwa, sundil, bolong, nyiblorong.

Beliau sudah selamatkan. Ada yang beliau tinggalkan. Kalau Ustadz Salim, beliau sudah meninggalkan. Apa itu apel yang dipotong-potong itu? Lapis-lapis keberkahan.

Pondoknya ada, santrinya ada, masjidnya ada, bukunya ada, ceramahnya ada, youtubenya ada, mengalir. Habib Muhammad bin Anis bin Syaf jangan tanya lagi, basket syariahnya ada. ada bolanya ada anak-anak muda nawak malangnya ada terus kita mikir sejenak kalau kita ninggal yang kita tinggalkan ini apa hari mau mati meninggalkan belang gajah mati meninggalkan gading manusia mati meninggalkan kredit Coba kita pikirkan Pikirkan kalau kita mati meninggalkan apa?

Banyak sekarang orang mikir apa yang akan saya lakukan setelah saya pensiun. Pusing, ngumet, sakit kepala, mikirkan apa nanti setelah pensiun. Yakin benar dia... bahwa dia akan pensiun. Dia enggak tahu malaikat maut datang sehari menjelang pensiun.

Banyak orang terlalu memikirkan keriput kerut wajahnya. Memikirkan kulit wajahnya. Dia enggak tahu sebelum keriputnya datang. datang sebelum kerutnya datang cacing tanah sudah datang duluan kita hanyalah setumpuk daging busuk yang akan menjadi santapan cacing tanah yang disombongkan itu apa, yang membuat sakit kepala itu apa, yang dibanggakan itu apa kamu keluar dari rahim ibumu, gak tahu apa-apa, jangankan ilmu, jangankan S1 S2 Es Loro, Es Telu, Es Doger, Es Cendol, Es Bandung. Nama sendiri pun dikasih orang lain.

Ada diantara bapak ibu ini yang lahir sudah tahu namanya sendiri. Namanya, apalagi pakaiannya, apalagi warisannya. Kita enggak tahu apa-apa. Dan ketika kita lahir tidak bawa apa-apa.

Kita lupa, kita diingat. kan lagi dalam acara Akikah, nanti datang ya anak saya Akikah, sebenarnya kita diingatkan, inilah panjangmu cuma sejengkal, tapak kakimu dua jari, enggak bawa apa-apa, inilah kamu Abdul Somad 40 tahun yang lalu, kamu bukan apa-apa. Apa?

Dan bukan siapa-siapa. Lalu kemudian sekarang bisa bicara, bisa berjalan, bisa melihat. Sampai pada akhirnya nanti kembali lemah.

Dibaca tiap malam Jumat. Tahlilan, solawatan, zikir, pindah rumah. Saat kamu sampai usia yang ditetapkan Allah.

Kamu akan kembali ke usia sedia kalah. Dulu pandangannya sejengkal Nanti di hari tua pun mulai rabun Dulu tegaknya tidak bisa lama bergoncang bergoyang. Sampai masanya di hari tua pun lutut mulai gemetar.

Dulu kalau lama berjalan anak-anak kecil minta gendong. Setelah tua kita pun juga tidak bisa lama tegak dan lama berjalan. Sampai pada akhirnya kita menghadap Allah.

Mudah-mudahan kita semuanya husnul. Yang kaya-kaya, yang sombong-sombong, yang hebat-hebat mati. Orang kaya mati. Orang miskin, mati.

Mati pejabat? Mati anggota dewan? Jangan kuat ada orang. Polisi?

Ada pak polisi. Tentara? Ada orangnya. Ustadz?

Kita semua akan mati, pikirkanlah apa yang akan kita tinggalkan. Yatsba'ul mayitas al-hasun, yang mengiringi mayat keliang lahat itu banyak, cuma tiga. Yang pertama, mal, hartanya, mobilnya.

sampai ke pelataran parkir. Selama di Merapi Merbabu ada orang ninggal bawa mobil, bawa motor? Enggak ada.

Yang kedua ahlu keluarganya, istrinya, anaknya, mantunya, cucunya. Cuman sampai di pintu liang lahat ngelihat ke dalam survei. Setelah itu mereka akan pulang.

Yerci Usnani yang dua pulang. Hartanya pulang, keluarganya pulang. Mohon maaf ya Bu jangan marah, jangan tersinggung. Saya boleh nanya.

Kalau bapak ninggal, ibu mau ikut? Jelas pak. Terus yang selama ini katanya kau lah bulan, kau lah bintang, siang dan malam terbayang-bayang, makan tak lelap, tidur tak kenyang?

Itu kira-kira apa? Gombal. Kita semua akan menghadap Allah subhanahu wa ta'ala.

Dua rakaat malam tahajud. Zikir subhanallah, subhanallah, alhamdulillah, alhamdulillah, Allah wakbar, Allah wakbar. Itu yang zikir, bukan wakiyah, wakiyah, wakiyah.

Itulah yang akan kita bawa menghadap Allah subhanahu wa ta'ala. Hidup ini hanya sepotong kenangan, maka tinggalkanlah kenangan yang baik, yang indah. Andai pulang dari Merapi Merbabu, Ustaz Somad pulang ke Riau meninggal di Riau. di dunia andai berakhir usianya menurut catatan di laukil Mahfuz saya ingin yang saya tinggalkan adalah kenangan yang baik-baik semuanya Insyaallah saya selama berjalan dengan Ustadz Salim kenangannya baik jalan dengan Habib Muhammad bin Anis, kenangannya baik.

Jalan dengan Ustadz Luqmanul Hakim, kenangannya baik. Karena kenangan yang baik, itulah maka kami bisa jalan terus bersama. Coba kalau ada sakit hati sekali.

Mungkin sudah tidak datang lagi. Kenapa? Karena sakit hati.

Maka kita perlu menjaga hati. Kita mesti hati hati, supaya jangan sampai sakit. Masya Allah, so sweet. Sudara kini muliakan Allah subhanahu wa ta'ala sampai pada Dan akhirnya kita kembali menghadap Allah. Lalu kemudian yang dikhawatirkan, yang ditakutkan pun hilang.

Takut tidak makan. Mayat tidak makan lagi. Takut tidak kerja. Mayat memang tidak kerja.

Takut tidak putih. Memang mayat akan disantap cacing tanah. Apa yang dikhawatirkan?

Kekhawatiran akan hilang. Digoda setan. Setan itu hanya menggoda ketika darah mengalir.

jerat dam, setan mengalir dalam aliran darah, kalau jantungnya sudah berhenti berdegup jantung berhenti berdetak darah berhenti mengalir setan pun tidak lagi akan ada menggoda, makanya kalau ada diantara bapak, ibu, jamaah yang mengatakan, Ustaz Muhammad, saya lelah baca Al-Azizubillah, saya lelah baca ayat kursi, kapan saya berhenti, tenang, nanti kalau sudah mati, berhenti La'uhuiannahum, kata setan, saya akan goda mereka, sesatkan mereka. Sampai kapan? مَدَمَنْ أَرْوَحُهُمْ فِي أَجِسَدِهِمْ Selama ruh masih bersemayam di dalam jasad. Sebelum sholat, apa kata setan?

Jangan sholat, jangan sholat, jangan sholat. Nanti masih muda, umur masih panjang. Setelah sholat, apa kata setan? Itu kunci ada tinggal di atas TV.

Itu kunci motor tinggal di dapur. Setelah selesai sholat, apa kata setan? Kamulah penghuni surga.

yang lain masuk neraka. Kamu adalah orang yang paling baik, yang lain adalah jahat. Setan langkah pertamanya, menggoda kita untuk jahat.

Kalau dia bergagal menggoda kita untuk jahat, dia akan goda kita mengatakan, engkau lah orang yang paling hebat. Mudah-mudahan dua jalan ini, tidak masuk ke dalam diri kita insya Allah. Kita tidak jahat, dan kita tidak merasa paling hebat.

Kalau memang kaya, kalau memang kaya, Kalau memang hebat, kalau memang jutawan, kalau memang penguasa, selesaikanlah pondok-pondok. Selesaikanlah masjid-masjid. Bukan dilihat dari sebesar apa rumahmu, bukan dilihat dari sebanyak mana motormu, bukan dilihat dari semewah apa kendaraanmu, tapi apa yang akan engkau tinggalkan. Mobil tinggal, motor tinggal, STNK, BPKB, nama kita bertahan di sana hanya satu tahun. Setelah itu mereka akan bawa ke Tantor Samar.

Tamsat tukar nama. Kenapa? Karena Bapak Polisi tidak mau nangkap almarhum.

Nama kita di BPN, Badan Pertanahan Nasional, paling lama bertahan, sebelum surat tanah rumah dijual. Begitu dijual, ganti nama, balik nama, akte notaris bawa ke BPN. Nama kita tidak berlaku.

Nama yang kekal abadi, hanyalah nama yang di dinding masjid. Nah, Nama yang di pondok pesantren. Andai tidak tertulis nama kita di sana. Malaikat mencatat tidak pernah lupa.

Tidak pernah silap. Tidak pernah khilap. Jadi mumpung masih hidup. selama hayat di kandung badan masih bernafas mata masih berkedip tangan masih melangkah tangan masih mengayun insyaallah kita tidak akan pernah berhenti beramal soleh innal insana lafi semuanya rugi orang kaya rugi orang miskin rugi dua kali Orang ganteng, rugi. Yang kurang ganteng, lebih rugi.

Rakyat jelata, rugi. Penguasa, lebih parah ruginya. Masa dengan kekuasaan tidak bisa menolong agama Allah?

Masa dengan harta tidak bisa menolong agama Allah? Masa dengan tanda tangan tidak bisa menolong agama Allah? Sudah diberikan jabatan, diberikan kekuasaan, diberikan harta, tapi tidak dipakai untuk menolong agama Allah. Untuk apa lama-lama hidup di atas dunia? Buat semak merapi merbabu.

Buat macet Yogyakarta. Maka kira-kira apa manfaat kita hidup di atas dunia? Bermanfaat untuk orang-orang terdekat.

Untuk istri. untuk anak, Alhamdulillah Ustaz Somad saya bermanfaat, untuk siapa? untuk istri teman saya na'udzubillah, na'udzubillah na'udzubillah, mudah-mudahan hati kita terjaga dari segala perbuatan maksiat dan dosa insyaAllah bangun pagi menyebut nama Allah Alhamdulillahillazi ahya naba'na ma'amatana wa ilaihin nusur mau memejamkan mata pun menyebut nama Allah, bismillah Allahumma ahya wa amun saat lahir disebutkan nama Allah asuhadu an la ilaha ilayhi Saat akan mati pun juga disebutkan nama Allah dengan talkin bunyi di telinga kanan. Bunga diciptakan Allah waktunya tidak lama.

Hanya sekedar kuntum, mekar, harum, menjadi jambangan di tengah pesta, diletakkan di samping mempelai wanita, disediakan ruang tamu yang harum semerbak, habis itu dia pun layu dan mati. Memang misinya tidak lama, karena memang manfaatnya juga tidak banyak. Tapi kita diberikan Allah 63 tahun.

Umur umatku ini Baina sittin wa sabain Sittin 60, sabain 70 61, 62, 69, 70 Mohon maaf Kalau kebetulan yang sudah ada lebih 70 Mudah-mudahan sehat Khawatir perlu Cemas jangan Kita ingin Supaya semua umur kita ini Berakhir dengan Allahumma khatim nabi husnil khatimah walatakhtim alainah bisu'il khatimah idhamatal insan dalam suhih muslim kalau manusia mati putus semuanya yang tinggi diatas jangan bangga yang rendah di bawah jangan merasa hina yang tinggi diatas sana jangan merasa terbang Melayang yang rendah di bawah. Jangan merasa bukan apa-apa. Karena yang paling mulia nanti adalah yang husnul khatimah. Tempat kita nanti dilihat sesungguhnya di akhirat.

Ketika itulah kita masuk dalam surga jannatul firdaus. Bersama Sayyidina wa maulana wa syafi'ina wa kurrati a'yunina Muhammad. Sallallahu alaihi wasallam.

Bagaimana supaya kita istiqamah? Ngaji, ngaji, ngaji. Bagaimana supaya kita istiqamah?

Mengganti. Menggabungkan diri dengan komunitas jamaah. Jangan sendirian.

Bagaimana supaya kita istiqomah? Selalu jenguk orang sakit. Supaya kita ingat, kita sehat.

Syukuri ni'mat sehat. Bagaimana supaya kita istiqomah? Selalu lihat orang meninggal.

Takziah. Ikut memandikan. Ikut menguburkan.

Supaya kita ingat. Nasihatnya bukan dengan kata-kata. Bukan dengan suara.

Terpenesan langsung ke mata. Melihat jenazah. Melihat orang meninggal dunia.

Bagaimana supaya kita istiqamah? Minta doakan kiai. Minta doa para abaib.

Minta doa para alim ulama. Dengan keyakinan. Maka insyaallah semua akan diberikan kebaikan.

Doakan kita tidak pernah berpisah. Saya sejak hari Jumat, Sabtu, Ahad. Besok nanti malam di Masjid Jogokarian.

Dan besok akan pulang ke Riau. Tapi sesungguhnya kita tidak. tidak pernah berpisah, karena kita selalu ingat dan bersama dalam doa-doa yang kita panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Saya diberi waktu sampai pukul 10.30 sudah sampai masanya. Terima kasih atas segala perhatian.

Mohon maaf segala kesilapan dan kekhilafan. Kalau Tuhan pakai katun, pakai katun diberi teman. Saya tidak pakai pantun, karena sudah diambil oleh Ustadz Luqman.

Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.