[Musik] [Tepuk tangan] [Musik] Halo nama saya Nanda Amalia Saya dari eco21 Purwokerto saya owner dari Ecu 21 Purwokerto Nama saya Ginanjar Alfiansyah saya selaku Manager dari getuk goreng asli Haji thohirin Nama saya pungkuh Jatmiko selaku pemilik pantai kritik Purwokerto Nama saya sumarman pemilik pengrajin Dante di desa Prigen 1990 yang dijual di sini ini adalah makanan khas Banyumas terutama nah salah satunya adalah mendoan dan tempe kripik untuk bahan baku tempe kripik dan mendoan ini diperoleh itu kita memberdayakan beberapa orang untuk kita bina membuat Tempenya sendiri yang khas dari Banyumas itu sendiri serta untuk bahan baku yang lainnya kita ambil dari lingkungan UMKM sekitar untuk pelanggan aja 21 sendiri itu kebanyakan dari wisatawan wisatawan yang datang ke Purwokerto dan juga apa namanya orang-orang sekitaran Purwokerto yang ingin pergi dan membawa oleh-oleh untuk penjualan tempe kripik dan mendoan ini kita diutamakan di toko tapi tidak menutup kemungkinan tempe dan mendoan itu bisa dikirim yang penting adalah pengiriman selama satu hari jadi rata-rata juga ada yang beli dari Surabaya Jakarta Bandung itu menggunakan ekspedisi [Musik] secara singkat itu dari tahun 1918 itu Mbak buyut saya namanya Pak San fir'ad dia Yang Memulai membuat getuk goreng ini jadi suatu saat dia Bikin getuk terus mencoba untuk dijual tetapi Bentuknya itu nggak laku terus dia mencoba berkreasi dengan hasil dagangannya dia dengan menggorengnya itu tidak langsung dijual eksperimen aja untuk dikonsumsi sendiri lalu Seiring berjalannya waktu Mbah saya mencoba untuk dijual di pasarkan ini produk yang iseng-iseng ini gimana kalau kita jual itu namanya Mbah Tohirin ini yang pertama kali menjual fitur bahan baku getuk goreng ini mulai dari singkong ketela itu kita ambil dari daerah sini aja khususnya tetap dari Banyumas ya tetapi kita sering juga ngambil dari Wonosobo gulanya dari somagede Kecamatan Somba Gede Kabupaten Banyumas produk getuk goreng ini kan karena makanan khas asli dari Sokaraja kita prosesnya di sini kita ngolahnya di sini kita bikinnya di sini dan kita menjadikan ini sebagai makanan khas jadi kita pasarkan cukup di Sokaraja aja gitu Jadi kalau ada orang mau beli getuk yang bener-bener asli asli adanya hanya di sungai itu goreng ini sudah dicatatkan sebagai warisan budaya tak benda Belum lama ini tahun 19 atau 18 kemarin kita mendapat penghargaan Jokowi turunan generasi ketiga dari Mbah Niti mulai tahun 67 1967 itu Mbak saya itu dulu udah mulai memproduksi tempe kritik dan sekarang saya generasi yang ketiga gitu bahan baku pembuatan keripik sampai sekarang itu masih tetap kerjasama dengan zamannya mbah jadi sampai sekarang pun pengrajin bahan baku Tempenya juga turun-temurun sampai kecubung di Banyumas saja persisnya di Karang nanas kalau pelanggan konsumen langsung ya banyak biasanya 40% per konsumen langsung yang 60% kita pasarkan untuk pemasaran dalam kota sama pesanan-pesanan dari luar kota wisata luar daerah banyak terutama semuanya kertas hari-hari seperti lebaran Natalan tahun baru itu memang dari luar kota kadang benda [Musik] harapannya lebih terkenal lebih dikenal masyarakat umum khususnya se-indonesia Terus yang jadi kendala sekarang paling masalah bahan baku pada bahan-bahan bakunya dan pasti kadang naik kadang turun terutama bahan baku dari Apa sih itu namanya saya atas nama paguyuban Sari Mulia pengrajin tempel gimana pada jumlah anggotanya sekitar 572 lebih jadi ya pengrajin tempe dari beberapa pengrajin tempe ini kalau dikumpulkan itu satu hari itu sampai 15 tahun perhari untuk pemasaran itu kita masih di 4 Kabupaten yaitu Banjar Cilacap kemudian Purwokerto sendiri kemudian Purbalingga inovasi itu kami sendiri itu kemarin pernah pelatihan di Bogor yaitu akan kami terapkan di sini yaitu dari tempe yang bersih menjadi tempe yang hijau artinya kalau bersih itu belum tentu bersih [Musik] harapan saya dengan adanya PMK 3 ini untuk seniman kemudian para pelaku seni yang ada di Banyumas baik itu seni Lengger seni kuda kepang ataupun bebek kemudian kesenian tradisional buncis kunjungan terus colongan dan lain sebagainya itu tergerak untuk melanjutkan perkembangan keseniannya dengan melalui program-program yang kita laksanakan bersama dan harapan saya juga untuk PMK 3 ini bisa bekerjasama dengan pemerintah pusat yaitu dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud dan juga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif untuk bisa membantu teman-teman yang ada di Banyumas para pelaku seni agar supaya bisa lebih mengedukasi kembali untuk masyarakatnya dan juga adanya Universitas baru untuk seni pertunjukan yang ada di Banyumas [Musik]