Transcript for:
Mempelajari Unsur Intrinsik Prosa Fiksi

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Apa kabar anak-anak hebat? Seram di Butenri hadir lagi nih sebagai salah satu media belajar berbahasa Indonesia Kali ini kita akan belajar tentang Unsur Intrinsik Prosa Fiksi Bagaimana? Apakah kalian sudah pernah mendengar istilah prosa fiksi sebelumnya? bagi yang sudah pasti iya ya aku sudah tahu bagi yang belum buta nri akan sampaikan kepada kalian bahwa prosa fiksi adalah karangan yang di dalamnya ada cerita tentang hal-hal yang hayal bersifat rekaan atau tidak dalam posisi kenyataan nah itu namanya prosa fiksi apakah kalian sudah siap?

ibu Saya kan nggak tahu unsur intrinsik itu apa. Baik, unsur intrinsik adalah unsur yang membangun dari dalam cerita tersebut. Sehingga nanti akan terwujud sebuah cerita yang menarik dan bermanfaat. Bukan hanya sekedar hiburan ya.

Bukan hanya sebagai bacaan tapi memberikan nilai-nilai yang bermanfaat bagi kalian. Kita mulai yuk. Unsur intrinsik. perasa fiksi yang pertama adalah pertama adalah tema anak-anak hebat tema adalah ide cerita yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya nah Bu Tendi sudah menyiapkan sepengal cerita sehingga nanti kita akan belajar bagaimana caranya menyisipkan tema dalam cerita kalian ibu hendak pergi sejenak mencium surganya Wanita yang melahirkanku itu pamit segera menuju Bogor. Memang ribuan kilometer, tetapi aku, kakak, dan ayah merestui itu.

Sayur-mayur dan persiapan sebulan sudah tertata rapi di lemari pendingin. Sedikit mendinginkan kerinduan kami kepada ibu. Namun kami harus rela memberikan... kesempatan ibu untuk merawat wanita yang telah melahirkannya sama seperti yang dilakukan ibu kepadaku nah anak-anak hebat ide cerita yang disisipkan pengarang dalam karyanya ini adalah tentang kasih sayang kasih sayang seorang anak kepada orang tuanya bisa juga kasih sayang orang tua kepada anaknya Ini dia unsur intrinsik yang pertama yaitu tema.

Yang kedua apa ya? Yang kedua adalah toko. Toko adalah pelaku yang menggerakkan alur cerita. Kutenli sudah menyiapkan penggalan cerita untuk kalian.

Si Moli mulai blingsatan mendengar suara sepatu Adi mendekat sudut dapur. Kliek! Suara pintu dapur. dapur mulai mengganggu Molly sisa ikan asin di mulut Molly tampak menarik perhatian Adi pelan tapi pasti Molly geregetan karena tidak dapat beraksi secara maksimal Adi mulai menghampiri aroma yang menusuk hidung dari balik pintu Molly gemetar Molly tak ingin melepaskan sisa ikan asin karena teramat lezat oleh-oleh khas Cirebon yang dibawa Adi tadi malam. Bagaimana anak-anak hebat?

Kira-kira siapa tokohnya? Nah jelas ya si Moli merupakan pelaku yang menggerakkan alur cerita. Nah sedangkan Adi memang tokoh tapi merupakan tokoh sampingan. Karena si Moli merupakan yang utama menggerakkan sebuah cerita.

Baik? Kalau tokoh sudah kalian pahami Berikutnya kita belajar tentang penokohan Penokohan adalah pelukisan perwatakan tentang pelaku dalam cerita Kita interview penggalan cerita yang Butenli siapkan untuk kalian Badan kekar, rambut ikal dan kulit hitam legam Membuat orang yang berpapasan dengan Yoshi berpikir dua kali untuk sekadar menyapa Suaranya yang menggelegar menambah kesangaran putra Pak Elurah ini. Meskipun secara fisik begitu hati Yosi kayak hello kitty.

Kata Marsya sahabat Yosi. Setiap Jumat pagi Yosi selalu berbagi nasi bungkus kepada tetangganya. Aku harus bermanfaat bagi sesama ujar Yosi dalam hati. Nah kalau tokoh tadi adalah pelaku, sekarang penokohan itu adalah perwatakannya. Secara dimensi penokohan terbagi atas tiga.

Yang pertama secara fisik. Nah kalau secara fisik disampaikan badan kekar, rambut ikal, dan kulit hitam legang. Tapi secara dimensi psikologis itu berdasarkan sikap.

atau sifat maka Yosi termasuk yang dermawan dari contohnya secara tersurat Jumat pagi Yosi selalu berbagi nasi bungkus kepada tetangganya Nah itu berdasarkan psikologisnya nah secara dimensi sosiologis atau status sosialnya di masyarakat maka Yosi adalah anak Pak Lura secara tersurat menampaikan dalam pengalan cerita itu berdasarkan dimensi anak-anak hebat Kalau penokohan itu bisa juga disampaikan melalui dua cara. Yang pertama secara langsung dan yang kedua secara tidak langsung. Kalau yang secara langsung berarti disampaikan secara tersurat. Contoh, Yosi adalah anak yang jujur.

Yosi adalah anak yang dermawan. Jadi disampaikan secara langsung. Tapi kalau yang penokohan disampaikan secara tidak langsung bisa. Melalui ujaran tokoh lain, bisa berdasarkan perilaku, pikiran tokoh lain Kemudian dialog antar tokoh, tata kebahasaan tokoh dan bisa melalui lingkungan Nah anak-anak hebat kalau penyampaian secara tidak langsung ada contohnya Meskipun secara visi begitu hati-hati kayak Hello Kitty Nah itu adalah penyampaian dari tokoh lain Ya Tidak menyebutkan secara langsung bahwa si Yosi adalah orang yang dermawan Itu salah satu contoh dari penokohan yang disampaikan secara tidak langsung Berikutnya unsur intrinsik prosafiksi apa yang akan kita temui? Ini dia berkaitan dengan latar Yaitu keterangan waktu, keterangan tempat, dan keterangan suasana dalam cerita Latar ini sangat mendukung agar cerita kalian jauh lebih menarik.

Putenri sudah menyiapkan contoh penggalan cerita yang di dalamnya dominasi oleh latar. Dedaunan kering berjibaku meminta jatah. Untuk sekadar menghela nafas dedaun tak dapat tempat. Si empunya rumah tak lagi memikirkan pohon berumur puluhan tahun yang ada di halaman. Apalagi memikirkan dedaunan kering yang berserakan.

Konon, 14 tahun yang lalu si Aung punya rumah hengkang. Sembari menggeret koper berukuran besar. Suasana rumah semakin mistis.

Tak kala ada sepasang suami istri yang tewas seketika akibat kecelakaan lalu lintas. Persis di depan rumah itu. Darah muncrat mengenai dedaunan kering yang semakin menggunung.

Latar waktu, latar tempat, dan latar suasana sudah Butenri berikan secara dominan dalam penggalan cerita tersebut. Apakah kalian bisa menemukan? Mana ketenangan waktu, mana ketenangan tempat, dan mana ketenangan suasana? Wah, pasti kalian bisa.

Baik, anak-anak hebat. Berikutnya, unsur intrinsik. Prosa fiksi, sudut pandang itu adalah salah satu gaya penceritaan dalam karyanya.

Bu Terry menyiapkan empat penggalan cerita masing-masing untuk sudut pandang. Pertama, orang pertama pelaku utama. Jadi aku bercerita tentang aku. Aku beranjak dari tempat lelah.

Aku mencari kepastian rindu yang mulai bergeser ke amarah. Tak ada jawaban atas pertanyaan rinduku ini. Berhenti begitu saja.

Nah ini adalah aku bercerita tentang aku. Berikutnya adalah orang pertama pelaku sampingan. Aku bercerita tentang orang lain.

Contoh aku mendengar Marni menjerit. Keringat dingin bermunculan di keningnya, tak kalah melihat sepatu melayang di udara. Marni histeris, lalu gelap.

Nah ini tadi sudut pandang orang pertama ada dua contoh. Nah berikutnya ada sudut pandang orang ketiga. Yang pertama adalah sudut pandang orang ketiga terbatas.

Gusti merogoh saku celananya berharap ada sisa uang pemberian emaknya. Dan ada dua keping pecahan seribu di dalam saku. Gusti bisa membeli batagor dengan uang itu.

Art. Artinya adalah menggunakan nama orang atau orang ketiga. Nah bisa menggunakan diaan, bisa menggunakan nama orang.

Tapi sifatnya terbatas jadi yang bisa dilihat oleh mata saja. Kegiatan-kegiatan si pelaku. Beda dengan sudut pandang berikutnya. Sudut pandang orang ketiga serba tahu di sini. Penulis seakan-akan mahatau.

Dia bisa melihat masa lalu dan memprediksi masa depan. Contohnya adalah 10 tahun yang lalu Pak Lura hanyalah petani biasa. Tak terbersih menjadi pemimpin seperti sekarang. Cita-cita Pak Lura sangat sederhana.

Ingin menjadi juragan jagung di desanya. Nah, anak-anak hebat penulis. Mahat tahu, jadi seakan-akan dia mengetahui masa lalunya Pak Lura. Nah itu dia sudut pandang orang ketiga serba tahu.

Jadi ingat ya sudut pandangnya tadi ada orang pertama pelaku utama, orang pertama pelaku sampingan, orang ketiga terbatas dan orang ketiga serba tahu. Berikutnya adalah alur anak-anak hebat. Alur adalah rangkaian.

peristiwa dalam cerita Bu Tenri akan menyampaikan kepada kalian tahapan alur secara sederhana tahapan alur terdiri atas yang pertama adalah pengenalan, yang kedua konflik muncul, yang ketiga konflik memuncak, yang keempat konflik menurun, terakhir adalah penyelesaian nah Bu Tenri sudah siapkan penggalan cerita yang memuat tahap 8 tahapan tadi mulai dari pengenalan sampai dengan penyelesaian yuk kita intip Bagaimana jalan ceritanya Yulita mulai mengayuh sepeda anginnya sembari kedua roda berputar gadis desa ini menikmati pemandangan di sisi kanan dan kirinya tiba-tiba kedua tangan Yulita menarik rem dengan kencang ada lelaki paruh baya menghadangnya Bukan hanya berkaca pinggang di depan Yulita, tetapi lelaki bertopi itu mengumpat kata-kata kasar. Tak berhenti di situ saja, sosok yang tidak dikenali Yulita tersebut justru menghampirinya dan hendak menghardik. Dengan kekuatan super, Yulita balik arah dan meninggalkan lelaki itu.

Belum sempat Yulita berbalik, ada mobil ambulans yang berhenti. Kemudian keluarlah. Empat pria berseragam putih segera mengamankan lelaki tadi Yulita menggerutuh oh Allah oh DGJ katanya begitu baik itu tadi Bu Tentri sudah menyampaikan penggalan cerita yang di dalamnya ada tahapan alur ya Bu Tentri ulang tahapan alurnya mulai dari perkenalan konflik muncul konflik memuncak konflik menurun dan yang terakhir adalah penyelesaian Itu berdasarkan tahapan alur.

Sedangkan berdasarkan jenis alur terbagi atas, alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Jelas ya bergerak ke depan, bergerak ke belakang, dan di dalamnya ada campuran. Itu masing-masing pengertian secara sederhana dari tiga jenis alur. Berikutnya unsur intrinsik prosafiksi adalah gaya bahasa.

Pengumpulan ungkapan kebahasaan dalam karyanya kalian pasti sudah pernah mendengar istilah majas nah itu majas sangat banyak maka Bu Tenri mencoba memberikan gaya bahasa yang berbeda dalam penggalan cerita Bu Tenri, ini dia untuk kalian Dewi malam menjadi saksi cinta Fitri dan Dimas. Seakan-akan menina bobokan isi bumi. Dimas mengelah nafas lega karena telah mencairkan hati Fitri yang beku.

Aku hanyalah pria sederhana yang hanya punya cinta. Ujar Dimas. Sudah ditunggu sekian purnama Fitri baru menampakkan batang hidungnya. Dimas pun menjadi orang yang paling bahagia karena telah menemukan pujaan hatinya.

Suara hantaman menggelegar membelah bumi pun tak akan menggoyahkan cinta di mas kepada Fitri. Wah banyak sekali gaya bahasa yang muncul dalam penggalangan cerita Butenri. Apa saja kira-kira? Personifikasi ada, depersonifikasi ada, metafora ada, litotes ada, eufemisme. Kamudias ada, sinedoks, pars, prototo.

Wah masih banyak lagi yang kalian bisa sebutkan. Untuk gaya bahasa. Nah anak-anak hebat berikutnya adalah amanat.

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengerang melalui karyanya. Ingat karya yang baik bukan hanya segera menghibur. Tetapi akan memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Kita intip yuk penggalan cerita yang sudah Butnelly siapkan untuk kalian. Sampah-sampah berserakan di sepanjang jalan ini. Hal itu.

Itu yang menggelitik hati Ujang. Langkah demi langkah Ujang memunguti sampah tersebut. Di samping kanan kirinya tak tampak tong sampah. Sehingga Ujang harus berjuang keras mengambil bungkus makanan, dedaunan, kertas bekas dan lain-lain. Setelah berjalan sejauh 1 km barulah Ujang bertemu dengan tong sampah.

Dibuanglah sampah yang sedari tadi disimpannya dalam 3 kantong kresek. Begitulah Ujang. Ia tak bisa melihat lingkungan sekitarnya kotor Belum lagi ia berbalik badan ujang terkejut bukan main Papan berukuran 5x5 meter bertuliskan buanglah sampah pada tempatnya Justru beradu tempat dengan tiga kresek yang dibuangnya tadi Nah kalau kalian bisa cermati anak-anak hebat Pesan secara tersirat dan tersurat sudah ada dalam penggalan cerita tersebut. Ingat amanat itu adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya. Secara tersurat sudah ada, buanglah sampah pada tempatnya.

Sedangkan secara tersirat kita sebagai pembaca harus bisa mengenali bahwa apa yang dilakukan oleh ujang tadi menyiratkan bahwa kita Kita harus membuang sampah pada tempatnya. Kita harus menjaga kebersihan. Harus mencintai lingkungan.

Begitu anak-anak hebat. Bagaimana? Apakah kalian sudah semakin memahami pembelajaran kita kali ini? Ini dia kesimpulan untuk materi bersama Seram Ibu Tenri. Unsur intrinsik perosa fiksi terdiri atas tema tokoh.

penokohan, latar, sudut pandang, amanat, alur, dan gaya bahasa kira-kira masih ingat kan apa saja tuh tadi bagaimana caranya dan bagaimana kalian bisa menyampaikannya dalam bentuk cerita berikutnya evaluasi pembelajaran untuk kalian sebagai alat ukur bahwa materi yang Bu Tenri sampaikan tadi benar-benar sudah ada tuh disini ada di Oat otak sudah mengena dan kalian sudah memahaminya ini dia untuk kalian evaluasi pembelajaran tentang unsur intrinsik prosafiksi Yudhistira terdiam dia menginjakkan kaki di anak tangga kompleks Masjid Agung Surabaya hatinya berkecamuk panas membara sama seperti teriknya matahari saat ini Yudhistira ingin mendinginkan hatinya dengan menengadahkan doa kepada sang pencipta Langkahnya terhenti di anak tangga ke sepuluh. Yudhisthira tampak takut sang pencipta tak menghendakinya berpasrah diri. Latar waktu dalam penggalan cerita tersebut adalah pagi hari, siang hari, malam hari, petang hari, atau tengah malam.

Anak-anak hebat, silahkan. Tuliskan jawaban kalian di kolom komentar sehingga Bu Tenri bisa tahu kira-kira jawabanmu apa. Terima kasih dari Bu Tenri sudah belajar bersama Serambi Bu Tenri sebagai salah satu media belajar berbahasa Indonesia. Terima kasih ya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.