Transcript for:
Memahami Hikayat dan Maknanya

Nah, sebenarnya kenapa sih kalian harus mempelajari tentang hikayat? Bayangkan, manusia kecil, kemudian membunuh raksasa yang besar. Jadi, kalau misalnya kalian masih jomblo, bisa jadi kalian itu masih anonim.

Maksudnya adalah, belum diketahui di mana jodohnya. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Halo salam sejahtera bagi kita semua Berjumpa lagi dengan saya Arissa Nur Aini Kali ini kita akan membahas mengenai hikayat. Nah, apakah ada yang tahu hikayat itu apa? Biasanya kalau ditanya hikayat itu apa, sering menjawab hikayat cinta bu.

Nah, kenapa ya harus ada cintanya di belakang? Padahal hikayat itu tidak melulu tentang percintaan loh. Ya, mungkin kalian saja yang bucin, budak cinta. Jadi hikayat itu ternyata merupakan salah satu cerita rakyat yang berkembang di Indonesia Kalau misalnya kalian pernah mendengar cerita rakyat dari Jawa Tengah Misalnya ada terjadinya kota Salatiga atau terjadinya Rawapening Itu merupakan salah satu cerita rakyat Tapi kalau contoh hikayat kalian pernah mendengarnya tidak?

Nah sebenarnya Sebenarnya kenapa sih kalian harus mempelajari tentang hikayat? Yang pertama karena hikayat itu merupakan warisan budaya nenek moyang kita, maka kita harus melestarikannya dengan tetap mempelajari hikayat. Yang kedua di setiap cerita itu pasti ada amanat yang bisa kita ambil hikmahnya. Maka tidak ada salahnya kita memperkaya jiwa kita dengan amanat-amanat yang ada di dalam cerita. Nah sebelum membahas lebih jauh ada baiknya kamu simpan.

Disimak contoh penggalan hikayat berikut ini. Jadi yang punya buku paket BSE bisa kalian buka halaman 108. Disitu ada cerita hikayat Indra Bangsawan. Disimak yuk paragraf pertama dari contoh hikayat tersebut.

Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indra Bungsu dari negeri Kobat Syahriel. Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa kunud dan segdekah kepada fakir dan miskin. Hatta beberapa lamanya, Tuan Putri Siti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki.

Ada pun yang tua keluarnya dengan dengan panah dan yang muda dengan pedang maka baginda pun terlalu amat sukacita dan menamai anaknya yang tua Syahperi dan anaknya yang muda Indra Bangsawan hai hai Nah kira-kira setelah kita membaca contoh hikayat di buku ini apakah ada yang paham maknanya atau maksudnya? Jadi wajar sekali kalau misalnya kalian tidak paham dengan bahasa yang ada di buku ini. ada di hikayat karena memang bahasa di hikayat itu sudah tidak kita gunakan di kehidupan sehari-hari nah yang namanya bahasa itu sebenarnya berubah-ubah lo dari waktu ke waktu seperti akhir-akhir nih Kalian sering ada kata-kata bucin misalnya tadi budak cinta. Kemudian ada kata ANJAY yang katanya itu tidak diperbolehkan. Kemudian ada kata sabi yang ternyata artinya bisa.

Nah walaupun itu bukan merupakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tetapi itu memang merupakan salah satu fungsi bahasa untuk bersosialisasi. Kembali lagi. ke bahasa di dalam hikayat bahasa di dalam hikayat itu pun bahasa yang digunakan pada zaman itu seperti yang kita ketahui bahwa bahasa Indonesia itu sebenarnya turunan dari bahasa Melayu jadi kita masih saudaraan dengan Upin dan Ipin buyut kita mungkin sama siapa tahu buyut kita itu ternyata buyut yang sama dengan Tok Dalang atau dengan Opa hai hai Pasti kalian juga sering ya nonton Upin & Ipin Maksudnya adalah bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia, negara Malaysia itu memang berasal dari bahasa Melayu Hanya saja bahasa Indonesia Bahasa dihikayat itu ternyata lebih tua lagi dari bahasa orang Malaysia pada saat ini.

Karena bahasa dihikayat itu merupakan bahasa Melayu klasik. Nah kalau ada kata klasik itu kan berarti tua atau sudah terdahulu. Jadi pengertian dari hikayat adalah Cerita yang masih menggunakan bahasa Melayu klasik yang berciri khas menonjolkan kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya.

Kok bisa ya menonjolkan kesaktian dan kemustahilan di dalam cerita? cerita coba disimak lagi tadi dari contoh hikayat Indra bangsawan ada kalimat Tuan Putri Siti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki Adapun yang tua keluarnya dengan panah dan yang muda dengan pedang seorang bayi lahir itu kan biasanya bersama dengan Ari-Ari bukan? tetapi untuk Indra Bangsawan dan Syah Peri diceritakan lahirnya itu dengan pedang dan anak panah musik Pertanyaannya adalah perut ibunya itu tidak kenapa-kenapa Jadi kalau misalnya di logika untuk saat ini maka itu tidak akan bisa sesuai dengan kenyataan Nah berarti setelah ini kita akan membahas karakteristik dan ciri-ciri dari hikayat apa saja ciri-cirinya yang pertama hikayat itu bersifat anonim anonim itu apa anonim itu tidak diketahui nama pengasuh Pengarangnya.

Jadi hikayat itu tidak ada nama pengarangnya. Entah siapa yang mengarang cerita-cerita hikayat tersebut. Jadi kalau misalnya kalian masih jomblo bisa jadi kalian itu masih anonim. Maksudnya adalah belum diketahui di mana jodohnya. Gitu nggak sih?

Selanjutnya, ciri yang kedua adalah mengandung hal-hal yang bersifat mustahil, hayalan, yang tidak masuk akal. Tadi diceritakan bahwa Syafri dan Indra Bangsawan lahir dengan pedang dan anak panah. Itu berarti ibunya tanpa harus sesar, perutnya rebek begitu. Atau bagaimana? Kan membayangkannya ngeri ya.

Tetapi itu merupakan salah satu ciri dari hikayat Jadi hal yang tidak masuk akal itu diceritakan Karena apa? Memang hikayat itu kan berkembang pada zaman dahulu Dimana nenek moyang kita itu Untuk ilmu pengetahuannya itu kan sangat minim dan terbatas. Jadi masuk akal kalau misalnya hikayat itu mengandung kemustahilan. Beda dengan orang sekarang yang sudah pandai-pandai dan selalu berdasarkan fakta dan bukti. Selanjutnya karakteristik yang ketiga adalah Menceritakan kesaktian tokoh-tokohnya Jadi di dalam hikayat itu tokohnya pasti memiliki kesaktian Pasti itu Ada yang misalnya tokohnya itu bisa membunuh raksasa Bayangkan manusia kecil Kemudian membunuh raksasa yang besar Padahal kalau kita lihat di televisi Itu biasanya raksasa itu kan dibunuhnya dengan Ultraman Atau dengan robot yang sama-sama besar Nah ini manusia yang bunuh raksasa Itu kan sangat sakti berarti manusianya Kemudian ada lagi Tokohnya bisa berjalan di atas air misalnya Nah kalau sekarang sih bisa Tapi harus naik kapal dulu Kalau orang zaman dulu Tidak bisa naik kapal dulu Katanya bisa benar-benar berjalan tanpa peralatan, jadi bisa kayak ngonggong-ngonggong.

apa sih hewan yang bisa berjalan di atas air itu yang kayak laba-laba itu loh tapi itu manusia ada juga misalnya tokohnya bisa terbang Nah kalau sekarang mau terbang itu kan harus pakai tiket dulu artinya naik pesawat kalau orang zaman dulu itu terbang bener-bener terbang yang kayak di Anglinderma atau di Maklampir itu kan tokoh-tokohnya bisa terbang bebas melayang enak banget ya hai hai Kemudian ciri yang keempat adalah bersifat istana sentris. Ada kata istana di situ, sentris, sentral, center. Oh berarti bersifat istana sentris artinya ceritanya berpusat pada kerajaan. Bisa jadi latar belakang ceritanya memang di kerajaan, bisa juga pokoknya ada nama kerajaan yang dicantumkan di situ.

Ya karena pada zaman dahulu, Memang cerita-cerita itu biasanya untuk mengagumkan raja-raja. Jadi zaman dahulu itu masih ada kayak kasta-kastanya gitu ya. Raja itu yang paling dihormati, yang dijadikan tokoh utama. Nah kalau sekarang tokoh utamanya itu kan bisa berbagai macam, gak harus yang presiden, gak harus raja, tapi masyarakat biasa juga bisa jadi tokoh utama.

Ada Dilan, Lea, itu kan jadi tokoh utama kan? Atau kalian jadi tokoh utama di hati siapa saya juga gak tahu. Ciri selanjutnya, menggunakan banyak kata arkais atau klise. Kata arkais atau klise itu adalah kata yang dipakai tapi kayak cuma jadi tambahan gitu loh.

Dia seperti tidak memiliki makna. anak khusus contohnya ada kata al-kisah syahdan Hatta maka dan lain sebagainya jadi untuk hikayat memang banyak sekali menggunakan kata-kata seperti itu kata-kata Arkais ingat ya ya bagi yang belum subscribe silahkan menekan tombol di bawah ini dan juga aktifkan lonceng agar tidak ketinggalan video-video selanjutnya saya tunggu komentar kalian juga di bawah ini nah itu tadi adalah tentang hikayat jadi kalau misalnya kalian mempelajari tentang hikayat bagaimana sih bu cara untuk mengerti ini hikayatnya cerita tentang apa nah kalau misalnya kalian membaca hikayat kemudian bingung maka jangan artikan hikayat itu seperti kalian mentranslate atau menerjemahkan bahasa Indonesia ke bahasa Inggris atau bahasa Inggris ke bahasa Indonesia yang diartikannya bisa perkata jadi ketika membaca hikayat itu kamu baca secara keseluruhan kemudian kamu ambil inti sarinya Saya contohkan lagi ya, tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indra Bungsu dari negeri Kobat Syahriel. Berarti ada seorang raja dari negeri Kobat Syahriel yang bernama Indra Bungsu.

Setelah berapa lama di atas kerajaan, Tiado juga beroleh putra. Sudah lama menjadi raja tetapi tidak juga memiliki putra. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa kunud dan sedekah kepada fakir dan miskin.

Maka ia memulai. memerintahkan untuk berdoa dan bersedekah kepada fakir miskin. Nah, sampai di sini, kalian tahu kan bahwa dalam menerjemahkan hikayat, itu jangan diartikan satu persatu kata, tapi intinya saja. Lanjut, hatta berapa lamanya Tuan Putri Siti Kendi pun hamilah dan bersalin dua orang putra laki-laki.

Beberapa waktu kemudian, Tuan Putri Siti Kendi hamil dan melahirkan dua orang putra laki-laki. Ada pun yang tua keluarnya dengan panah dan yang muda dengan pedang. Maka Baginda pun amat suka cita dan menamai anaknya yang tua Syahperi dan anaknya yang muda Indra Bangsawan.

Jadi Raja sangat senang dan menamai anaknya Syahperi dan yang muda Indra Bangsawan. Begitu, jadi saya harap... Apa yang sudah saya sampaikan tentang hikayat itu bisa kita pelajari bersama-sama Jadi dalam menerjemahkan hikayat itu kita ambil garis besarnya saja Kalau misalnya ada satu atau dua kata yang kalian tidak paham Maka dilihat konteks kalimatnya saja atau konteks ceritanya Sekian pembelajaran hikayat dari saya Semoga menambah hasanah pembelajaran bahasa Indonesia di masa pandemi ini Saya harap pemaparan saya yang masih kurang ini bisa kalian pahami. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sampai jumpa.