Tini Kartini, salah satu warga desa Ciberum, Kecamatan Kertasare, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menuturkan detik-detik saat gempa makliduduk 4,9 mengguncang wilayah tersebut. Gempa mengakibatkan sebagian rumah Tini Ambruk. Gempa itu ibu ada di mana, Bu? Lagi duduk sana. Oh, lagi duduk.
Lagi duduk, Pak. Lagi ngobrol-ngobrol aja. Pas gitu, langsung itu. Ada getaran-getaran, biasa kan pelan-pelan gitu.
Jemwe pas lama kelamaan besar besar besar mau lari nggak bisa jalan panik langsung ini runtuh bu? iya ini yang pertama bu langsung nggak kelihatan yang dapur sama kamar mandi udah langsung pas ini sudah rubuh baru bisa keluar pintu ini pintu depan nggak bisa dibuka oh susah dibuka bu ya? susah diseret sama suami udah gak bisa jalan, udah funny tapi beruntung tadi bu gak kena sama suami ini ya hampir suami yang mau kena cuman dia langsung berdiri, saya gak bisa jerit-jerit anak atau enggak ada lagi kerja di Yomar siap-siap adalah ada korban jiwa ya ini saat ini bersihkan sendiri berarti Iya tadi sama saudara dibantu-bantu sama saudara nah ini akan mengungsi atau tetap disini rencana ini nanti lihat nanti dulu Kalau mengungsi ya takut ada orang yang gimana, kalau ada orang-orang mengungsi kita ikut.
Hingga Rabu sore tim Star Gabungan masih menginventarisasi dampak rusakan pasca guncangan gempa Magnitudo 4,9 di Desa Ciberum, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Puluhan ambulans disiagakan di lokasi. Informasi selengkapnya kita terhubung dengan kontributor Metro TV Saifal di Kertasari, Kabupaten Bandung.
Selamat sore Saifal. apa hasil inventarisasi dampak gempa hingga sore ini, dan apakah sudah ada laporan jumlah korban jiwa maupun korban luka? Dari siang tadi memang kami melihat tim SAR gabungan, baik itu dari pihak kepolisian, TNI, BPPD, tim SAR, pihak desa, dan juga...
Tim yang lainnya itu kemudian sudah melakukan inventarisasi atau pencatatan baik itu kerusakan rumah masyarakat, baik itu rusak berat maupun rusak ringan hingga kemudian mereka meng-inventarisir korban yang terdampak dari akibat gempa bumi ini. Dan saat ini memang di belakang saya ini masih ada pendataan dari... pihak desa yaitu desa Ciberm kecamatan Kertasari ini dan data yang kami dapatkan untuk hingga sore hari ini yaitu pada pukul 16 yaitu kerusakan berat rumah warga itu sejumlah 335 rumah dan kemudian kerusakan sedang itu ada 258 rumah sedangkan rusak ringan ini yang paling banyak yaitu 620 rumah warga yang rusak untuk satu desa di desa Ciberem sendiri. Sementara kemudian data yang kami dapatkan yang terbaru untuk korban luka-luka itu ada kemudian 8 orang luka berat kemudian ada luka ringan 5 orang dan saat ini memang masyarakat di desa Ciberem ini karena banyak rumah masyarakat rumah warga yang rusak, mereka kemudian membutuhkan tenda dari pemerintah yang memang saat ini tercatat kebutuhan tenda dari pemerintah Pengungsi ini ada sejumlah hampir seribuan atau 925 untuk saat ini. Untuk itu kami dapat sampaikan juga data yang baru saya sampaikan merupakan data yang hingga pukul 16 saat ini dan saat ini pihak desa masih terus melakukan pencatatan dan masyarakat terus datang untuk melaporkan kerusakan rumah mereka selain kemudian pemerintah desa ini jemput bola, mereka juga kemudian menunggu laporan masyarakat apabila ada yang kelewat untuk untuk dilakukan asesmen atau pendataan.
Pak Lery. Baik Saifal, gempa susulan masih terus terjadi. Bagaimana dengan kondisi warga di sana saat ini?
Ya, beberapa menit yang lalu, sekitar 30 menit yang lalu, memang saya sendiri tadi sempat panik karena gempa susulan masih terjadi dan begitu pun masyarakat kemudian masih berjaga-jaga mereka, kemudian tidak... Mereka belum masuk ke dalam rumah mereka dan saat ini mereka masih menempati teras-teras rumah mereka khawatir ada gempas susulan dan memang hingga saat ini masyarakat dihimbau untuk waspada karena gempas susulan bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Baik gempas susulan masih terus terjadi bahkan hingga sore hari ini. Terima kasih kontributor Metro TV Saifal atas informasi Anda.
Selamat kembali bertugas. Jelajahi cara baru mendapatkan informasi. Download Metro TV Extend sekarang.