Menggambarkan kejadian jatuhnya manusia ke dalam dosa.
Karakter utama: Ular, perempuan (Hawa), dan suami (Adam).
Dialog antara Ular dan Perempuan
Ular: Menyatakan bahwa Allah tidak ingin manusia makan dari pohon di Taman Eden.
Perempuan: Menjelaskan bahwa hanya satu pohon yang tidak boleh dimakan (pohon di tengah Taman).
Ular: Menegaskan bahwa tidak akan ada kematian jika mereka memakan buah tersebut, dan malah akan membuka mata mereka untuk mengetahui yang baik dan yang jahat.
Keputusan Perempuan
Perempuan melihat bahwa buah pohon itu:
Baik untuk dimakan.
Menarik hati.
Memberi pengertian.
Ia mengambil buah itu dan memberikannya kepada suami (Adam).
Konsekuensi dari Tindakan
Setelah makan buah:
Mata mereka terbuka, mereka menyadari telanjang dan membuat cawat dari daun pohon ara.
Mereka bersembunyi dari Tuhan ketika mendengar langkah-Nya.
Interaksi dengan Tuhan
Tuhan: Menanyakan kepada Adam di mana dia.
Adam: Mengaku takut karena telanjang.
Tuhan: Menyatakan bahwa mereka telah melanggar perintah dengan makan dari pohon terlarang.
Adam menyalahkan Hawa.
Hawa menyalahkan Ular.
Hukuman
Ular: Dikenakan kutukan, akan menjalar dan memakan debu.
Perempuan: Akan mengalami kesakitan saat melahirkan dan akan bergantung pada suaminya.
Adam: Tanah akan terkutuk karena dia, dan akan bekerja keras untuk mencari rezeki.
Penutupan
Pakaian dari Kulit Binatang: Tuhan memberi pakaian untuk Adam dan Hawa.
Pohon Kehidupan: Manusia tidak boleh mengakses pohon kehidupan untuk hidup kekal.
Pengusiran dari Taman Eden: Adam diusir untuk mengolah tanah dari mana dia diambil, dengan penjagaan di pintu masuk Taman Eden.