Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah, puji dan syukur.
Senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT. Alhamdulillahirrahmanirrahim. Dan juga sholat dan salam kita senantiasa curahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Dan mudah-mudahan teman-teman semua di hari Jumat ini, Allah berikan keluasaan, keberkahan. Allah lindungi senantiasa dan Allah berikan kita keistikomahan sebagai seorang Muslim.
Alhamdulillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah teman-teman sekalian kita sudah masuk ke dalam bab 21 di bedah buku Beyond the Inspiration Ini adalah bukunya, bukunya Beyond the Inspiration ini sudah kita bedah sejak kapan ya? Ya sudah lama lah, sudah 21 episode dan seiring dengan kemudian bedah buku ini saya bertambah subur Alhamdulillah karena selesai bulan Ramadan makanya juga jadi tidak karuan Jadi mohon maaf kalau seandainya ada perubahan-perubahan pada pipi, ada perubahan pada apapun. Dan teman-teman sekalian, kita tanpa banyak berpanjang kalam lagi, kita langsung melanjutkan pembahasan kita kemarin tentang bagaimana manual instruction ini bisa kita tentukan. Singkat cerita kemarin saya sampaikan bahwa ketika saya ingin menceritakan manual instruction yang benar, maka ketemulah saya dengan Ustadz Fatih Karim.
Ustadz Fatih Karim menjelaskan kepada saya, Ba'adah Isya'sampai dengan subuh, seperti apa kemudian Islam itu bekerja. Nah, sebenarnya saya sangat tertarik dengan apa yang disampaikan oleh Ustaz Fatih Karim keseluruhannya. Hanya saja ada satu materi yang memang sangat mengena, yaitu adalah tentang manual instruction. Kalau boleh saya review lagi teman-teman sekalian.
Kita itu sebagai manusia punya keterbatasan, bahwa kita tidak bisa menilai, kita tidak bisa menentukan. Yang mana yang akan menjadi tujuan hidup kita karena kita ketika mengamati manusia, alam semesta, dan kehidupan, kita menemukan keterbatasan-keterbatasan dan kelemahan dalam diri kita. Karena itulah untuk mengetahui siapa Tuhan itu yang sudah kita temukan dengan cara berpikir, kita harus punya external source, kita harus punya sebuah sumber dari luar. Dan ketika kita sudah meyakini bahwa Tuhan itu pasti ada, maka pertanyaan berikutnya adalah Tuhan ini siapa?
Dan Tuhan ini siapa? Pasti akan ada. trace-nya, ada jejaknya.
Dari mana kita tahu jejaknya? Kalau kita berandai-andai, setiap produk pastikan ada manual book-nya, ada manual instruction-nya yang berasal dari pabriknya, ini tujuannya apa dibuatnya, produk ini bisa apa saja, dan seterusnya, maka kita juga pasti sebagai manusia punya manual instruction. Karena kalau seandainya produk-produk yang tidak lebih hebat daripada kita aja punya manual instruction, apalagi manusia, pasti punya manual instruction.
Nah, dan kita juga sudah bahas kemarin bahwa dengan teori falsifikasi kita bisa untuk menentukan manual instruksi mana yang kira-kira paling pas buat manusia. Nah, ketika bahasan ini, Ustadz Fatih Karim menyampaikan pada saya, kalau di dalam Islam, kita meyakini Tuhan itu namanya Allah. Tahu dari mana Tuhan itu namanya Allah? Tahu dari Al-Quran. Nah, kenapa kita harus percaya dengan Al-Quran?
Karena Al-Quran manual buku yang datang dengan penjelas, yang datang dengan bukti. yang datang dengan sebuah argumen, yang datang dengan sebuah proof. Karena gini teman-teman sekalian, kalau Anda di-stop, di-jalan oleh polisi, maka Anda memutuskan mau berhenti atau tidak, Anda pasti melihat polisinya.
Kalau polisinya meyakinkan, Anda stop. Kalau Anda tidak yakin itu polisi, bisa jadi Anda jalan. Artinya, setiap petugas itu pasti bawa sesuatu yang untuk meyakinkan orang-orang bahwa dia adalah seorang petugas.
Misal, Polisi bawa surat tugas, surat tiga tugas untuk melakukan operasi di jalan misalnya. Maka dia memakai segala sesuatu yang membuat kita yakin bahwa dia memang polisi asli. Misal, dia pakai seragam ketika bertugas, dia bawa peluit, dia bawa pistol, dia bawa surat tilang, dia pakai baju yang khas. dan segala macemnya sehingga kita yakin bahwa dia petugas. Sebenarnya setiap petugas pasti akan bawa bukti.
Petugas pasti akan bawa sebuah proof yang menandakan bahwa dia petugas. Ada petugas RT dan RW aja selalu bawa proof, selalu bawa bukti, apalagi petugas yang datang daripada Tuhan. Rasul itu kan artinya petugas. Rasul itu artinya utusan.
Seseorang yang ditugaskan oleh Tuhan untuk melakukan sebuah amanah yang diperintahkan oleh Tuhan. Kan gampangnya begitu. Nah maka Rasul adalah petugasnya Tuhan, pasti dia punya proof. Pasti dia punya bukti bahwa dia berasal dari Tuhan. Nah, apa buktinya?
Di dalam Islam, namanya Al-Quran dan Al-Quran ada buktinya. Bagaimana buktinya? Lalu kemudian dibacakanlah ayat Al-Quran itu kepada saya. Ini adalah semacam perkenalan pertama saya dengan Al-Quran.
Kalau sebelumnya saya cuma baca ayat-ayatnya saja, saya cuma tahu sekilas saja, tapi malam itu adalah pertemuan saya yang pertama, perkenalan saya yang pertama yang akrab dengan Al-Quran. Apa yang dibacakan kepada saya? Yang dibacakan kepada saya adalah surat-surat awal daripada Al-Quran. Setelah Al-Fatihah, maka tentunya suratnya Al-Baqarah. Al-Baqarah, maka kemudian yang kita baca adalah Alif, La, Mim.
Yang Allah pasti lebih tahu maksudnya daripada kita, huruf-huruf yang terputus itu. Maka berikutnya, ayatnya berbunyi, Zalikal kitabu la roi bafi hudal lil mutakin. Kitab ini, tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.
Maka awal-awalnya ini sudah nyombong dalam pandangan saya. Jadi saya tuh ketika dibacakan itu, beh, ngeri sekali. Lah kenapa?
Baru awal-awal, baru kenalan, langsung dikatakan, Dalam kitab ini, tidak ada keraguan di dalamnya. Saya belum bisa baca bahasa Arab pada saat itu, maka saya hanya dibacakan artinya. Setelah Ustadz Fatih Kari membacakan Maka diartikan kepada saya Kitab ini tidak ada keraguan di dalamnya Tidak ada roib Roib artinya adalah ragu Roib artinya adalah lenyap Roib artinya adalah sesuatu yang masih debatable Roib artinya adalah sesuatu yang masih ada persangkaan La roibafi Tidak ada kesalahan Tidak ada keraguan Tidak ada pertentangan Tidak ada sesuatu yang lenyap Semuanya sudah sempurna La roibafi dan merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.
Dan ketika itu saya langsung nanya, Kang, ini apa maksudnya? Karena saya manggilnya Kang waktu itu ya, panggilan di IPB. Kang, ini apa maksudnya? Dia berkata, ya inilah Al-Quran, kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya.
Maksudnya bahwa kitab ini sempurna. Ustadz Fatih Karim mengatakan, iya kitab ini sempurna. Saya bilang, saya protes, baru dibacain satu ayat, saya protes.
Kayaknya nggak ada deh yang dibuat manusia itu sempurna. Karena saya bilang, karena pikir saya, saya kira, karena nggak ada yang ngasih tau saya, Al-Quran itu yang buat manusia. Maka ketika saya sangka Al-Quran yang buat manusia, maka saya bilang nggak mungkin deh ada buatan manusia yang sempurna. Kalau ada manusia yang mengklaim bahwa dirinya buatnya sempurna, berarti itu pasti salah. Kenapa?
Mana mungkin manusia yang tidak sempurna, yang penuh dengan kelemahan, bisa membuat sesuatu yang sempurna? Nggak mungkin. Saya nggak terima.
Saya nggak bisa percaya dengan kitab seperti itu. Kemudian Ustaz Fatih Karim mengatakan, Iya sih, manusia nggak ada yang buatnya yang sempurna, tapi problemnya adalah ini yang buat bukan manusia. Lalu saya bilang, kalau yang buat bukan manusia, yang buat siapa? Yang buat masa ada dengan sendirinya, kan nggak mungkin. Ustaz Fatih Karim berkata, Ini Al-Quran yang buat adalah Tuhan Pencipta Semesta Alam Yang di dalam Islam dikenal dengan nama Allah Maka dia yang membuat Al-Quran, dia yang menurunkannya kepada Nabi Muhammad Ini bukan ditulis oleh manusia Dan orang-orang muslim juga meyakini bahwa ini tidak pernah ditulis oleh manusia Melainkan langsung datang daripada Allah SWT Lalu kemudian saya nanya lagi Maksudnya ini kitabnya, isinya ini langsung dari Tuhan Pencipta Semesta Alam Dia bilang, iya.
Kalau gitu saya bilang, masa Tuhan nulis selalu kasih pada manusia? Ustadz Pati Kari bilang, enggak. Ustadz Pati Kari menjelaskan, ini bukan ditulis oleh Tuhan, tapi ini diturunkan kepada Nabi Muhammad langsung daripada Tuhan Pecipta Semesta Alam lewat metode namanya Wahyu. Nah, Wahyu ini kan nggak harus selalu Tuhan yang nulis selalu kemudian kasih pada manusia. Nggak gitu, tapi ini diturunkan langsung dari Tuhan.
Saya bilang, kalau itu benar, berarti harusnya ada bukti dong. Kalau itu benar, kalau itu bukan hanya klaim Harusnya ada penjelasnya dong Lah kalau ini kemudian tidak ada penjelasannya Ini cuma, ini tidak ada argumennya Ini tidak ada buktinya Berarti ini cuma akal-akalannya muslim aja Ini cuma klaimnya muslim aja Mohon maaf, saya bilangkan Lalu kemudian Fatih Karim bilang, iya justru itu yang kita inginkan Di dalam Islam itu benar-benar kita ditantang Secara pemikiran Untuk meyakini sesuatu memang karena berpikir Saya bilang, wah ini saya cocok Kalau gitu tunjukkan pada saya buktinya Ustadz Fatih Karim Kemudian membacakan ayat yang lain Di dalam surat yang sama Surat Al-Baqarah ayat ke-23 Bunyinya Dan bila kalian tetap dalam keraguan Dengan apa yang kami turunkan terhadap hamba kami Muhammad Maka datangkanlah satu surat yang semacamnya Disitu saya mulai merasa deg-degan lagi Disitu saya mulai merasa dredeg lagi Disitu saya mulai merasa Aduh ini serius ini Diartikan kepada saya, ketika Anda masih punya pertanyaan, masih punya keraguan, Wa'ingkungtum fi roibim, roib diulang lagi, roib, roib tadi kan di awal disebut, Zalikal kitabu la roib, disini diulangin lagi, Wa'ingkungtum fi roib, fi roibim mimman nazalna ala abdina, ketika kalian tetap dalam keraguan, dengan apa yang kami turunkan, terhadap hamba kami Muhammad, Maka datangkanlah satu surat yang semacamnya. Faktu bisurotimimistli. Maka datangkanlah satu surat yang semacamnya.
Kenapa saya merasa sangat deg-degan? Kenapa saya merasa deg-degan? Karena saya baru pertama kali baca kitab suci yang nantangin manusia.
Seolah-olah kitab ini ingin nyombong kepada saya. Seolah-olah ingin nyombong kepada seluruh manusia. Eh manusia-manusia, kalau kalian memang merasa, kalau diri kalian tuh hebat, dan kalian merasa bahwa kitab ini adalah sesuatu yang sia-sia atau sesuatu yang bohongan, maka mudah saja. Kalau bisa, datangkan yang semacamnya.
Kalau Anda bisa mendatangkan yang semacamnya, berarti Anda benar. Tapi kalau Anda tidak bisa, berarti kitab ini jauh di atas Anda. Berarti akal Anda yang Anda banggakan tidak ada apa-apanya di hadapan kitab ini. Berarti kitab ini sesuatu yang lebih tinggi daripada Anda.
Dan Anda boleh ajak seluruh pembantu-pembantu Anda, kata Allah melanjutkan di dalam ayatnya, Anda boleh ajak pembantu-pembantu Anda, baik itu dari golongan manusia, baik itu daripada golongan jin, untuk membantu Anda mendatangkan yang semacam dengan Al-Quran ini, kalau Anda termasuk orang-orang yang memang benar, kalau Anda memang mampu, Ternyata Allah sendiri menjawab di dalam Al-Quran, Dan ketika kalian tidak mampu dan kalian tidak akan pernah mampu, kenapa? Karena di dalamnya ada banyak sekali hal-hal yang mencengangkan. Ternyata ketika saya mendengar itu, ayat yang pertama tadi surat 23, lalu kemudian saya bilang, tadi di awal-awal dikatakan tidak ada keraguan. Ternyata sudah disiapkan argumen, sudah disiapkan sebuah buku.
bukti untuk orang-orang yang nanya kayak saya, benar nih kitab ini nggak ada keraguan, benar nih kitab ini nggak ada kesalahan, maka langsung ditantang. Kalau memang ada kesalahan, coba liatin. Kalau memang ada kesalahan, coba buktikan. Dan kalau Anda masih merasa ragu bahwa kitab ini dari Tuhan, yang menciptakan alam semesta, yang Anda sudah pikirkan bahwa Anda tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan perhitungan maharumit yang telah dia lakukan, yang kalau Anda sudah merasa lemah ketika melihat manusia, alam semesta, dan kehidupan, maka Anda sudah tahu bahwa ada sesuatu di balik ini yang di luar hukum Anda, yang di luar kemampuan Anda, yang di luar yang Anda bisa, maka yakinilah kitab ini punya semua yang dari Tuhan.
Maka dia bisa membuat Anda lemah, dia bisa membuat Anda merasa powerless, dia bisa membuat Anda speechless. Kalau Anda bisa mendatangkan yang semacamnya, berarti kitab ini adalah buatan manusia. Tapi kalau manusia, tidak ada yang bisa mendatangkan yang semacamnya, ini berarti bahwa kitab ini datang daripada Tuhan Pencipta Semesta Alam yang kau sudah pikirkan tadi. Seolah-olah kitab ini ingin berbicara pada saya begitu.
Karena saya nggak tahu tentang sejarah Islam pada saat itu, dan saya belum ada internet untuk saya googling, maka saya tanya sama Ustadz Fatih Karim. Kang, ini... Pertanyaan saya adalah, sudah ada belum orang-orang yang pernah untuk mendatangkan yang semacamnya? Ustadz Fatih Karim sedikit menjelaskan. Yang benci Muhammad itu...
Yang benci Nabi Muhammad itu bukan cuma orang-orang sekarang. Bukan cuma orang-orang yang ada di zaman kita. Tapi orang-orang yang benci dengan Nabi Muhammad itu sudah dari dulu ada. Mereka adalah orang-orang kurais.
Mereka adalah orang-orang yang terpandang. Di antara mereka ada yang hafal ribuan syair. Di antara mereka ada yang hafal ratusan ribu syair.
Di antara mereka ada yang pintar. Dan mereka kerap setiap... tahun mengadakan lomba-lomba syair tapi mereka pun tidak bisa mendatangkan semacam dengan Al-Quran walaupun mereka sangat benci dengan Al-Quran lalu kemudian saya bilang, masuk akal juga kalau seandainya orang-orang Arab yang gak suka sama Muhammad itu dulu ketika mereka ingin membantah Nabi Muhammad gampangnya mereka tinggal membuat yang semacamnya tapi ternyata Ketika mereka melihat Al-Quran, sebencinya mereka dengan Nabi Muhammad SAW, mereka tidak bisa mendatangkan yang semacam dengan Al-Quran.
Saya bilang, masuk akal juga. Lah, kalau zaman sekarang kira-kira gimana? Fatih Karim bertanya. Justru, balik bertanya, justru itulah saya mau nanya, ada nggak yang bisa mendatangkan yang semacamnya?
Waktu itu mulai saya bilang, kalau ini benar, berarti ini adalah satu-satunya kitab. Kitab suci secara resmi. atau yang mengklaim manual booknya manusia secara resmi inilah satu-satunya yang belum pernah saya baca seperti ini sebelumnya.
Menantang manusia. Menyampaikan bahwa kalau manusia meragukan dia, maka dia boleh cari atau boleh buat satu surat yang semacamnya. Al-Quran ada 114 surat.
Surat yang paling pendek mungkin adalah surat favorit Anda ketika sholat subuh. Inna a'to inna kal kawthar fasol li lirof. Atau hafalan yang lain yang sama favoritnya.
Ini adalah kemudian ayat-ayat yang paling pendek di antara 114 itu. Tapi kemudian saya berkata, kalau begitu masa nggak ada yang bisa mendatangkan yang semacamnya? Ustadz Fatihah Karim kembali kemudian mengatakan, coba datangkan yang semacamnya.
Kepala saya itu kayak berkelana kemana-mana. Sama kayak ketika saya menemukan apa beda antara mayit sama orang hidup. Lantas ketika saya ditanya sama seseorang teman saya ketika habis belajar biologi. Lik apa beda mayit sama orang yang hidup lik.
Saya bilang ya satu mati satu hiduplah. Lalu kenapa ada orang hidup ada orang yang mati. Lalu saya bilang ya kalau orang hidup itu jantungnya masih berdetak.
Otaknya masih nyala. Tapi kalau orang mati otaknya sudah nggak nyala. Jantungnya sudah nggak berdetak.
Lalu kemudian dia nanya lagi. Mayat juga punya jantung, kamu punya jantung, kenapa jantungmu berdetak dan kenapa dia nggak berdetak? Iya juga ya saya pikir ya, dan saya nggak punya jawaban.
Sama ketika saya mengamati alam semesta, kemudian saya mendapati bahwa kemungkinan alam semesta terjadi secara coincidence, terjadi secara kebetulan adalah sama seperti posibilitinya adalah seper 10 pangkat 10 pangkat 1, 2, 3. Saya nggak punya jawaban. Bagaimana itu bisa terjadi secara kebetulan? Saya nggak punya jawaban. Sama seperti ketika saya melihat tubuh saya, lalu mendapati bahwa seluruh pembuluh darah saya, dari ubun-ubun sampai dengan ujung kaki saya, itu kalau digabung-gabung satu sama lain, itu panjangnya bisa lebih daripada 40.000 km panjangnya.
Lebih daripada keliling bumi, teman-teman sekalian. Dan itu menjadi sebuah jalan bagi darah yang akan mengitari dari ujung ubun-ubun sampai dengan kaki saya. Jadi darah itu ngitari seluruh pembuluh darah saya, Dan dipompa oleh jantung.
Dan jantung itu bekerja sangat keras. Dan gak berhenti-berhenti dalam sehari, semalam, 24 jam, 7 hari. Selama saya hidup sekarang selama 36 tahun.
Dulu ketika saya masuk Islam selama 18 tahun. Gak pernah minta cuti sama saya. Dan saya gak punya penjelasan kenapa dia bisa begitu. Dan saya gak punya penjelasan bagaimana ketika saya bernafas kurang dari 1 detik. Kemudian saya membawa oksigen masuk ke dalam hidung saya, masuk ke dalam tenggorokan saya, lalu menyebar ke seluruh paru-paru saya, masuk ke bronkus, masuk ke alveolus, lalu dibawa ke seluruh tubuh.
Terjadi siklus krebs, siklus transport elektron, dan glikolisis yang nggak pernah saya tahu dan nggak pernah bisa saya jelaskan secara sempurna. Saya nggak punya jawaban. Banyak hal dalam kehidupan saya.
Ketika saya nggak punya jawaban, banyak hal dalam kehidupan saya untuk menjelaskan semua itu, teman-teman sekalian, sama seperti saya nggak punya jawaban ketika ditantang oleh Quran, apakah kamu bisa mendatangkan yang semacamnya. Lalu kemudian, ketika saya melihat semua itu, kesimpulan saya sementara, ini kita nggak main-main. Nah kenapa?
Kalau dia menantang seluruh manusia, Apalagi ketika saya dikasih tau ini tantangannya bukan cuma satu dua, tantangan ini banyak di dalam Al-Quran. Al-Quran banyak sekali menantang manusia yang bisa mendatangkan semacamnya, maka Al-Quran mengakui bahwa dia bukan dari Tuhan. Tapi kalau manusia itu tidak bisa mendatangkan yang semacamnya, maka ini seharusnya menjadi bukti yang cukup autentik bahwa ini datangnya daripada Tuhan pencipta semesta alam.
Maka apa yang saya katakan? Dari situlah kemudian akal saya nyerah. Dari situlah kemudian hati saya berserah.
Dari situlah kemudian saya mengatakan, Kang cukup, saya sudah mantap untuk masuk Islam. Kenapa? Karena inilah satu-satunya alasan.
Agama yang memiliki argumen bahwa ini datang daripada Tuhan pencipta semesta alam. Maka sebelum subuh, saya berjanji, insya Allah saya mau bersyahadat. Maka ketika sholat subuh, Ustaz Fatih Karim memeluk saya, kemudian dia sholat subuh, lalu kita atur kapan saya syahadatnya.
Dekat-dekat itu kemudian saya syahadat. Dan apa yang terjadi teman-teman sekalian ketika saya masuk Islam? Masya Allah, yang saya temukan lebih daripada itu.
Yang saya dibuka akan lebih daripada itu. Apa yang saya temukan setiap saya baca ayat-ayat Allah? Kadang-kadang saya nangis sendiri Kenapa saya nangis?
Ya Allah Bagaimana mungkin ada orang-orang di luar sana Itu masih menyangka ini dari manusia Gak mungkin dari manusia Semakin kita mempelajari Al-Quran Maka kita semakin mendapatkan bahwa inilah buktinya Maka Masya Allah Setiap petugas daripada Allah Itu pasti punya sebuah argumen Pasti punya sebuah bukti yang menandakan bahwa dia itu daripada Tuhan Daripada Allah SWT Musa membawa tongkat Yang ketika tongkatnya itu kemudian diketukkan, maka membelahlah lautan. Maka diperlihatkanlah bahwa dia benar-benar petugas daripada yang maha kuasa. Ketika tongkatnya diketukkan, berubahlah jadi ulat dan menghabisi sihir-sihir yang lain. Isa bisa menghidupkan orang mati.
Isa bisa mendatangkan makanan dari langit. Yesus, Isa, sama. Mendatangkan makanan dari langit.
Lalu kemudian... membawa kemudian kebaikan-kebaikan yang sangat banyak dengan mujizat-mujizatnya, dengan keajaiban-keajaiban yang dia bawa. Apalagi, Sulaiman bisa berbicara dengan binatang, mengendalikan angin, mengendalikan jin, mengendalikan banyak hal.
Daud bisa melembutkan besi, Ibrahim dibakar nggak mempan. Lalu kemudian semua petugas-petugas itu, mereka membawa satu bukti untuk meyakinkan pada manusia, apa lagi yang kalian mau tanyakan? Apa lagi yang kalian mau ragukan? Kalian mau lihat apa lagi? Oh, kami mau melihat menghidupkan orang mati.
Bisa? Isa lakukan Kami mau melihat bahwa engkau menyelamatkan kami Daripada kejaran Firaun Musa lakukan Kami mau melihat bahwa engkau benar Nuh membuktikan bahwa dia benar Dengan membangun kapal Dalam sejarah itu terus-menerus terjadi Karena manusia itu ketika diminta sesuatu Taatlah pada Tuhanmu Dia akan bilang Buktimu mana kalau kamu dari Tuhan Jangan-jangan kamu ngayal doang Dan memang kita gak boleh sembarang peduli Tiba-tiba saya bilang Percayalah sama saya Felix Yoh Saya adalah nabi setelah Muhammad Kalau anda percaya Murtad anda Kalau anda percaya berarti anda gila Tapi anda harus bertanya, apa buktinya kalau kamu adalah nabi? Kalau kamu adalah nabi, harusnya kamu membawa sesuatu bukti dong.
Nah itu yang ditanyakan pada seluruh nabi. Seluruh nabi bawa bukti yang menandakan bahwa mereka adalah petugas daripada yang maha kuasa, yang menciptakan alam semesta, yang di luar ruang dan waktu, yang di luar seluruh hukum yang manusia kenal. Ini adalah kemudian petugas namanya rosul. Nah teman-teman sekalian, ketika petugas itu membawa sebuah bukti, maka bukti inilah namanya mujizat. Mu'jizat itu asal katanya ajaza.
Ain, jim, dan za. Ain, jim, dan za artinya adalah lemah. Ajaza artinya adalah lemah. Mu'jizat artinya sesuatu yang melemahkan.
Maka mu'jizat itu artinya bukan miracles. Tapi sesuatu yang membuat jadi lemah. Siapa yang jadi lemah? Manusia dan kesombongannya. Manusia dan teknologinya.
Manusia dan apapun yang mereka lakukan semuanya lemah dihadapan mu'jizat. Apa bedanya? Bedanya mu'jizat zaman-zaman dulu itu senantias akan ditarik oleh Allah begitu nabinya wafat atau diangkat. Nabi Musa membelah lautan seselesai Nabi Musa bertugas. Nabi Musa wafat.
Setelah Nabi Musa wafat maka tidak ada lagi yang bisa membelah lautan. Nabi Isa bisa menghidupkan orang mati setelah Nabi Isa diangkat. Nggak ada lagi yang bisa menghidupkan orang mati.
Ya kecuali film ya. Avengers. Lalu ngunah apa lagi? Nabi Daud diberikan sebuah mu'jizat. Setelah Nabi Daud wafat, nggak ada lagi yang bisa melembutkan besi dengan tangannya.
Nabi Sulaiman mengendarai angin. Lalu ngunah memerintah jin bisa berbicara dengan binatang. Setelah beliau wafat, maka tidak ada lagi yang bisa umunan untuk melawan seperti itu.
Kenapa? Karena mu'jizat akan diangkat selepas Nabi itu wafat. Tapi tidak dengan yang terakhir. Nabi Muhammad diberikan mu'jizat Al-Quran.
Ketika Al-Quran itu diturunkan untuk menjadi bukti bagi mereka yang ragu, maka ketika Nabi Muhammad sudah wafat, mu'jizatnya tetap ada di dunia untuk menjadi bukti kepada manusia sampai akhir zaman supaya manusia tidak ada yang bilang, saya nggak dapat bukti. Saya nggak dapat burhan, saya nggak dapat penjelasan, saya nggak ada buktinya kenapa Islam itu benar, maka saya nggak mau masuk Islam. Kalau dulu saya dapat buktinya, kalau dulu saya dapat proof-nya, kalau dulu saya dapat argumennya, saya pasti sudah beriman. Anda sudah diberikan waktu, Anda sudah diberikan proof, tergantung Anda mau baca atau tidak, Anda mau berpikir atau tidak. Maka itulah di dalam Al-Quran berkali-kali ayatnya mengajak.
Ya ulil albab. dan seterusnya, kalian gak mikir, ayo coba mikir, ayo coba gunakan akalnya, bukankah kalian orang-orang yang berpikir, kalau anda berpikir, Al-Quran siap untuk menjadi teman anda yang paling keren, maka kemudian ini yang dikatakan oleh Al-Quran, maka kemudian itu yang saya dapatkan, ketika saya dapatkan, Masya Allah, Al-Quran luar biasa, bayangkan teman-teman sekalian, kenapa dikatakan kalau anda bisa mendatangkan yang semacamnya, maka anda bisa lebih kuat daripada Al-Quran, kenapa tidak bisa? Teman-teman sekalian, nanti lengkapnya akan saya ceritakan pada pertemuan ke depan, tapi coba bayangkan.
Al-Quran itu, itu dibuat dalam bahasa Arab. Al-Quran dibuat dalam bahasa Arab yang jelas. Di dalam Al-Quran pun sudah dikatakan bahwa ini adalah bahasa Arab yang jelas. Tapi orang-orang Arab pun malah banyak yang nggak ngerti dengan Al-Quran.
Orang-orang Arab sangat membanggakan syairnya, tapi begitu mereka melihat Al-Quran, mereka bertekuk lutut dan diem. Dan mereka bilang, ini bukan syair, ini bukan buatan manusia. Kami tahu bagaimana syair bekerja Dan kami tidak tahu bentuk Al-Quran ini kayak apa Tapi keindahannya tidak bisa untuk ditandingi Dan keindahannya adalah salah satu bagian Daripada keajaiban atau mu'jizat di dalam Al-Quran Kalau mu'jizat yang lain adalah mu'jizat yang bisa dilihat oleh mata Maka Al-Quran adalah mu'jizat pendengaran dan mu'jizat akal Maka Allah katakan di dalam Al-Quran Surat Al-Mulk untuk menandakan bagaimana hasrat Al-Quran Walakunnah nasma'au na'kil makunnah fi ashabis sa'ir Kalau saja, kata penduduk neraka sair dulu, sorry bukan dulu, penduduk neraka sair itu berkata, Ya Allah, kalau saja dulu kami ini mau dengar, dan kami ini mau mikir, ma'kunna fi ashabis sair, kami tidak akan pernah masuk neraka sair. Kenapa mereka masuk neraka sair? Mereka nggak menggunakan telinga.
Mereka nggak menggunakan akal. Karena itulah mereka tidak bisa menerima Al-Quran. Zaman dulu ada orang dikasih telinga, dikasih akal, nggak bisa nerima Al-Quran. Gak mau nerima Al-Quran. Kenapa?
Karena Al-Quran adalah mu'jizat telinga dan mu'jizat akal. Kalau orang tuli gimana Ustaz? Alhamdulillah sekarang banyak teman-teman kita teman-teman tuli. Gak punya telinga.
Tapi masih bisa dalam tanda kutip mendengar dengan matanya. Dan dia memikirkan mu'jizat Al-Quran. Dan mereka tetap bisa beriman kepada Allah SWT. Allahu Akbar. Ini yang saya dapat ketika saya dijelaskan oleh Ustaz Fatih Karim.
Maka pada saat itu dan... Inilah anehnya saya lupa tanggal berapa waktu itu. Yang jelas mungkin sekitar bulan-bulan Oktober. Karena sekitar satu bulan setelah itu, atau beberapa pekan setelah itu, langsung saya masuk Ramadan.
Alhamdulillah. Saya masuk Islam kenapa? Karena saya bisa membuktikan bahwa Al-Quran adalah satu-satunya kitab yang punya penjelasan dan punya argumen. Kitab yang punya bukti.
Bukti di dalamnya. Maka sejak itulah saya katakan. Selama tidak ada yang bisa mendatangkan yang semacam dengan Al-Quran.
Maka selama itu pula Felix Shaw masih punya alasan untuk berada di dalam agama Islam. Karena saya tidak menemukan. Sekali lagi. Saya tidak menemukan di dalam kitab-kitab suci agama apapun. Selain daripada agama Islam.
Ada bukti seperti ini. Ini yang saya sampaikan keimanan yang produktif. Kita meyakini sesuatu karena ada bukti. Maka dari situlah. seluruh pertanyaan-pertanyaan dalam hidup kita bisa terjawab.
Kenapa? Karena kita sudah dapat manual book-nya. Karena kita sudah bisa membuktikan pabrik kita dari mana.
Ternyata Tuhan saya namanya Allah, dan manual book-nya adalah Al-Quran. Dari mana? Dari hasil berpikir yang sudah kita buat dari episode ke sebut.
10 sampai dengan episode ke 20 kalau seandainya kita mau masukkan di dalam video-video yang saya buat. Tapi maksudnya adalah dari proses berpikir yang kita lakukan. Demikian teman-teman sekalian ya insyaAllah dirahmati Allah.
Ini yang mau saya sampaikan pada sharing yang sekarang. Yaitu adalah tentang bagaimana Al-Quran menjadi mujizat yang terakhir. Mujizat yang terakhir kali turun yang berbeda dengan mujizat-mujizat yang lain. Kalau mujizat-mujizat yang lain itu hanya berdasarkan mata.
Mujizatnya Musa berdasarkan mata dilihat Laut terbelah, lalu kemudian tongkat jadi ular, tangan yang bercahaya Itu semua dengan mata bisa dilihat Mujizatnya Nabi Isa itu kemudian bisa mendatangkan makanan dari langit Menghidupkan orang mati itu juga bisa dilihat Mujizatnya Nabi Daud, mujizatnya Nabi Sulaiman itu semua bisa dilihat Tapi mujizat semua yang bisa dilihat itu punya satu problem Apa problem mujizat yang bisa dilihat? Bukan mujizatnya yang problem Tapi yang problem adalah orang yang melihat mujizat tadi. Kenapa? Karena mereka senantiasa perlu untuk melihat yang sesuatu itu.
Kalau sesuatu yang dilihat itu hilang, maka hilang pula keyakinan mereka. Maka wajar orang-orangnya Nabi Musa, ketika mereka melihat dengan mata mereka sendiri, laut terbelah. Setelah mereka melihat, mereka malah menyembah sesuatu yang lain. Yang mereka pikir Tuhan itu harus dibuat visual. Maka mereka buat patung gitu kan ya.
Maka mereka buat patung sapi untuk kemudian disembah. Karena mujizatnya dilihat itu problemnya orang senantiasa cari sesuatu yang dilihat. Problemnya adalah mereka akan tidak bisa mewariskan keyakinan itu pada yang di bawahnya.
Karena yang di bawahnya juga harus melihat. Tapi mujizat Al-Quran adalah mujizat pendengaran, adalah mujizat akal. Maka semakin kita menggunakan akal, semakin Al-Quran ini kelihatan kehebatannya. Semakin Al-Quran ini kelihatan kelebihannya. Tapi kalau orang nggak mau mikir, ya susah dijelasin.
Ya maka teman-teman sekalian, kalau kita mau menyampaikan Islam, ya syaratnya orang itu harus mikir. Kalau nggak mikir, ya sampai kapanpun dia akan sulit untuk menerima Islam. Alhamdulillah, mudah-mudahan Allah mudahkan akal kita untuk berpikir yang produktif, yaitu berpikir tentang kebesaran Allah SWT, dan kemudian tunduk akan kebesaran Allah SWT.
Kemarin-kemarin ada yang nanya, fungsi akal di mana? Apakah betul kita harus pakai akal terus? Nanti saya akan jelaskan, tenang kita akan sampai ke sana.
Mudah-mudahan bermanfaat pada episode ini. Kalau ada yang salah saya mohon maaf, ada yang baik hanya berasal daripada Allah SWT. InsyaAllah kita ketemu lagi dalam episode yang berikutnya. Mohon doanya, kalau... Kalau ada kebaikan-kebaikan mudah-mudahan teman-teman bisa menyebarkan juga pada yang lain Sehingga apa yang kita lakukan ini kebaikan-kebaikannya bisa berterusan Karena kalau ada kebaikan yang orang lain dapat dari materi ini juga Maka teman-teman bisa dapat tanpa mengurangi pahala teman-teman sekalian Baik Assalamualaikum Wr.
Wb Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ketika saya masuk Islam Memeluk agama yang baru Saya punya banyak sekali kesulitan untuk memahami Islam Namun akhirnya ketika saya mempelajari dan mempelajari Lalu kemudian melihat referensi demi referensi yang saya dapatkan, Masya Allah Islam itu sangat sempurna, paripurna, indah, istimewa. Dan saya mencoba untuk menyederhanakannya bagi orang-orang awam yang baru mau belajar tentang Islam. Orang-orang yang baru mau tahu tentang Islam. Yang mereka yang berhijrah dan mau mempelajari agamanya. Saya coba sederhanakan, dan akhirnya itulah yang kemudian menjadikan buku Beyond the Inspiration.
Saya buat dari hal yang sangat sederhana untuk menjelaskan kenapa, why, pertanyaan awal tadi. Kenapa sih Islam bisa jaya di masa yang lalu? Intro Dan sekarang Islam itu terpuruk, dan apa solusinya dan apa yang harus kita lakukan agar Islam kembali lagi berjaya? Dengan singkatnya, Islam akan berjaya bila pemikiran Islam sudah berada pada kaum muslimin.
Itulah yang saya tulis dalam buku saya, Beyond the Inspiration.