Catatan Kuliah: Mekanisme Kerja Otot
Pendahuluan
- Materi kali ini membahas sistem gerak, khususnya mekanisme kerja otot.
- Materi ini dianggap sulit dan sering keluar dalam soal UTBK.
- Penting untuk memahami proses mekanisme kerja otot.
Struktur Otot
- Otot terdiri dari:
- Serabut Otot: Mengandung banyak nukleus.
- Myofibril: Bagian dari serabut otot.
- Sarkomer: Unit terkecil dari otot.
Bagian Sarkomer
- Garis Z: Pembatas dari satu unit sarkomer.
- Filamen:
- Filamen Tebal (Myosin): Warna biru, lebih tebal.
- Filamen Tipis (Aktin): Warna hitam, lebih tipis.
- Pita I: Berisi hanya filamen tipis (aktin).
- Pita A: Bagian gelap yang berisi aktin dan myosin.
- Zona H: Bagian tengah yang terlibat dalam kontraksi.
Proses Kontraksi Otot
- Rangsangan: Bahan penghantar, yaitu acetilcholine, merangsang masuknya ion Ca2+.
- Ikatan Ca2+: Ion Ca2+ berikatan dengan troponin, menyebabkan perubahan struktur tropomyosin dan troponin.
- Hidrolisis ATP: ATP dibongkar menjadi ADP dan P, memberikan energi untuk myosin.
- Pengikatan: Kepala myosin berikatan dengan aktin.
- Gerakan: Myosin menarik aktin menuju zona M, menyebabkan pemendekan otot.
- Relaksasi: Ketika ATP habis atau kadar Ca2+ turun, kepala myosin akan lepas dari aktin.
Elemen Penting dalam Proses
- Troponin: Mengikat ion Ca2+.
- Tropomyosin: Mengatur pengikatan antara aktin dan myosin.
- Aktomiosin: Struktur yang terbentuk dari pengikatan aktin dan myosin.
Kesimpulan
- Mekanisme kerja otot melibatkan berbagai tahapan yang saling berkaitan.
- Penting untuk memahami struktur otot dan proses kontraksi untuk menjawab soal terkait.
Catatan ini memberikan ringkasan mengenai mekanisme kerja otot dan bisa digunakan sebagai acuan untuk belajar lebih lanjut.