Kamu pernah nggak sih nyatet pengeluaran kamu dalam satu hari, sebulan, atau bahkan sampai setahun? Kira-kira dalam satu tahun, berapa kali kamu belanja? Kamu tahu nggak, setiap kegiatan ekonomi yang kamu lakuin, mau itu sedikit ataupun banyak, bakal ngaruh ke pendapatan nasional? Kok bisa ya?
Kita jajan aja ngaruh ke pendapatan nasional? Hmm, kalau kita jajan terus? Kira-kira pendapatan nasional bakalan naik nggak ya?
Kalau kita nggak jajan gimana? Apa pendapatan nasional bakalan turun? Daripada nebak-nebak, yuk kita bahas!
Pas kita jajan, uang yang kita pakai buat beli barang ataupun jasa itu bakal dihitung buat jadi Pendapatan yang diterima rumah tangga keluarga atau sering disingkat dengan RTK. Nah, RTK ini yang bakal jadi perhitungan buat produk domestik bruto atau PDB yang akan ngaruh ke pendapatan nasional. Hmm, bentar kak.
Apa tadi? PBB? Bukan, PDB, produk domestik bruto itu adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan sama unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara selama satu tahun. Produk dan jasanya termasuk yang dihasilin sama perusahaan asingnya asal pabriknya masih dalam satu wilayah di suatu negara.
Misalnya, ada perusahaan A dari Jerman yang punya cabang di Indonesia. Nah, hasil produksi pabrik Jerman itu... masuk ke hitungan Produk Domestik Bruto Indonesia loh. PDB itu kalau dalam bahasa Inggris istilahnya Gross Domestic Product atau GDP.
Makin gede GDP suatu negara, maka kinerja perekonomian negara itu dianggap makin baik. Dengan kata lain, GDP itu indikator tingkat pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Maka dapat dihitung GDP itu adalah pendapatan warga negara Indonesia atau Nni di dalam negeri ditambah dengan pendapatan negara asing atau Wni di dalam negeri. Warga negara asing di Indonesia dihitung. Kalau warga negara Indonesia yang lagi di luar negeri kok nggak dihitung, Kak?
Good question. Nah, kalau warga negara Indonesia yang lagi di luar, kayak tenaga kerja Indonesia yang lagi kerja di luar negeri, itu dihitung dalam produk nasional bruto atau sering disingkat dengan PNB yang bahasa Inggrisnya adalah Gross National Product atau GNP. GNP itu perhitungan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilin sama penduduk suatu negara selama satu tahun.
Kalau GDP tadi itu perhitungan dalam wilayah, kalau GNP perhitungan berdasarkan ke warga negaraan atau nasionalismenya. GNP bisa didapat dengan 3 rumus. Yang pertama, GNP sama dengan pendapatan Nni di dalam negeri ditambah dengan pendapatan Nni di luar negeri.
Yang kedua, GNP sama dengan GDP ditambah Nni di luar negeri dikurangin dengan pendapatan Wni di dalam negeri. Pendapatan Nni di luar negeri dikurangin dengan pendapatan Wni di dalam negeri, itu disebut dengan pendapatan neto atas faktor luar negeri. Jadi rumus yang ketiga bisa disimpulkan menjadi GNP sama dengan GDP dikurangin pendapatan neto atas faktor luar negeri.
Udah didapet nih gross national productnya atau produk nasional bruto. Tapi ini masih perhitungan kasar loh. Waktu produksi suatu produk kan ada modal yang dipakai dan biaya di proses produksi. Nah, itu harus dikurangin dulu sama ini biar perhitungannya bersih. Perhitungan bersih ini disebut produk nasional neto atau net national product yang disengkat dengan Gnp.
Nilai Gnp ini didapat dari GNP dikurang dengan penyusutan. Penyusutan yang dimaksud itu adalah modal yang dipakai dalam proses produksi. Kalau Gnp itu buat perhitungan produksi barangnya, nah, buat ngitung penghasilannya kita bisa pakai Net National Income atau NNI.
NNI itu kita ngitung pendapatan nasional berdasarkan jumlah pendapatan yang diterima sama masyarakat orang yang punya perusahaan. Buat ngitung NNI ini ada dua faktor yang harus dipertimbangkan. Ada pajak tidak langsung dan subsidi.
Pajak tidak langsung itu uang yang didapat dari penjual atau produsen. Tapi uang ini nggak bisa dihitung jadi pendapatan perusahaan karena uang pajak ini wajib dikasih ke pemerintah. Kalau subsidi, pemerintah malah ngasih duit ke kita buat jadi modal produksi. Subsidi dari pemerintah ini bikin biaya produksi jadi berkurang. Subsidi ini bisa dihitung jadi pendapatan perusahaannya.
Perusahaan yang dapat subsidi pemerintah ini perusahaan yang tertentu aja ya, kayak perusahaan listrik dan perusahaan minyak. Karena harga-harga tertentu itu dibuat lebih murah, maka subsidi harus ditambahkan ke dalam rumus. Jadi, NNI ini bisa didapat dengan rumus NNI sama dengan Gnp dikurang pajak tidak langsung ditambah dengan subsidi. NNI kan uang yang didapat sama perusahaan. Terus kita gimana?
Nah, buat perorangan, pendapatannya itu disebut pendapatan perseorangan atau bahasa Inggrisnya personal income, disingkat PI. PI ini juga bagian dari pendapatan nasional lho. Pendapatan yang didapat tiap orang tapi harus dikurangi dulu.
Sama pajak perseroan atau pajak perusahaan, terus dikurangin laba ditahan atau laba bersih, terus dikurangin sama iuran asuransi, terus dikurangin lagi sama jaminan sosial, dan ditambah dengan pembayaran pindahan atau transfer payment. Kalau ditulis dalam rumus jadinya gini. Personal income sama dengan NNI dikurangi dengan pajak perseroan, dikurangi dengan laba ditahan, dikurangi dengan iuran asuransi, dikurangi dengan iuran jaminan sosial, kemudian ditambah dengan transfer payment.
Pendapatan yang didapat tiap orang atau PI ini ngaruh loh ke pendapatan nasional. Makin gede pendapatannya, makin gede juga pendapatan nasionalnya. Tapi personal income ini masih harus dibotong lagi.
dengan pajak langsung. Pajak langsung itu pajak yang bebannya nggak bisa dialihin ke orang lain. Harus orang itu sendiri yang bayar. Contohnya itu adalah pajak penghasilan.
Kalau udah dikurangin sama pajak langsung, pendapatannya berubah nama jadi pendapatan yang siap dibelanjakan, atau bahasa Inggrisnya disposable income. DI itu pendapatan yang siap dipakai buat beli barang, jasa, dan tabungan yang bisa dijadiin investasi. Eits, tapi harus dikurangi pajak langsung ya. Nah, DI ini bisa ditulis dalam bentuk rumus DI sama dengan personal income dikurangi dengan pajak langsung. Oke teman-teman, di video ini kita udah bahas tentang konsep pendapatan nasional.
Kalau kita jajan, pengeluaran kita itu dihitung sebagai pendapatan nasional. Pendapatan nasional ini ada banyak perhitungannya. Dari Gross Domestic Product atau GDP, Gross National Product atau GNP, Net National Product atau Gnp, Net National Income atau NNI, kemudian Personal Income atau PI, kemudian yang terakhir Disposible Income atau DI.
Kalau kamu mau ngulang lagi video ini tentang konsep pendapatan nasional, kamu bisa klik timestamp di bawah ini ya. Sampai jumpa di video selanjutnya teman-teman. Dadah!