Intro Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Kali ini kita akan membahas tentang kompetensi guru Yang nanti di dalamnya meliputi Pengertian kompetensi guru, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial Dan seperti apa perbedaan kompetensi kompetensi pedagogis dan andragogik yang pertama yaitu tentang pengertian kompetensi guru di dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik kompetensi sertifikat pendidik Sehat jasmani dan rohani Serta memiliki kemampuan untuk Mewujudkan tujuan pendidikan nasional Kemudian Dalam Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru disebutkan bahwa kompetensi seorang guru yaitu seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Jadi yang disebut kompetensi yaitu terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku Kemudian, macam-macam kompetensi guru diantaranya ada kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial Kompetensi pedagogik itu secara sederhana yaitu cara mengajar Tau seni dalam mengelola pembelajaran kalau kompetensi profesional secara sederhana itu dimanai sebagai pengembangan atau penguasaan materi ajar atau isi dari pembelajaran itu kemudian kompetensi kepribadian itu disebut juga kompetensi personal yaitu sifat atau karakter apa saja yang harus dimiliki oleh seorang guru kompetensi sosial ini yaitu kompetensi atau kemampuan guru terkait dengan komunikasi baik secara tertulis maupun istana dengan siswa, kemudian dengan sesama guru, dengan orang tua siswa, juga dengan masyarakat secara umumnya kemudian yang pertama kompetensi pedagogik yaitu yang pertama kompetensi pedagogik itu dibuti penguasaan karakteristik peserta didik dari semua aspek Jadi sebelum kita mengajar, kita harus menguasai dulu karakteristik peserta didik Semua aspeknya ini maksudnya Mulai gaya belajarnya, kemudian latar belakangnya, tiket kecerdasannya Bahkan kondisi keluarganya kita harus memahami dulu Baru kita bisa membimbing mereka dengan baik Salah satu contoh misalnya Kita mengidentifikasi gaya belajar Pesta didik, gaya belajar itu bisa dikategorisasikan menjadi tiga Auditory, Visual, dan Kinesthetik Sebelum kita melakukan pembelajaran di awal semester itu Kita identifikasi dulu Misalnya, karena yang auditory itu mereka lebih memahami atau lebih mudah menyerap penjelasan dari pendengaran Kemudian yang visual itu dia lebih mudah memahami dari cara melihat yang kinestetik mereka itu lebih mudah memahami dari cara praktek atau mempraktekkan langsung kalau di kelas itu variasi maka pembelajaran kita pun juga harus variasi menyesuaikan gaya belajar siswa misalnya suatu ketika kita akan mempraktekkan materi kita harus manggil yang gaya belajarnya kinesthetik maka dia akan senang sebaliknya ketika praktek kita memanggil atau menyuruh anak yang auditory maka pasti anak itu akan malas untuk mempraktekannya karena dia gaya belajarnya auditory kemudian menguasai teori belajar dan pembelajaran Seperti pada mata kuliah lain, dijelaskan pula tentang teori-teori belajar dan pembelajaran Ini maksudnya supaya selain kita mempraktekkan cara mengajar belajar itu harus ada landasan teorinya saya beri contoh saja misalnya beberapa pendekatan yang bisa dipakai diantaranya ada pihak realistik ada konstruktivistik ada kognitivis Ada multiple intelligence Banyak sekali model-model atau pendekatan pembelajaran Kita harus memahami dulu beberapa pendekatan itu Kemudian kita analisis mana kelebihan dan mana kelemahannya Kemudian mengembangkan kurikulum sendiri Artinya bukan kemudian kita itu membuat kurikulum sendiri Menerapkan sendiri bukan seperti itu Saya beri contoh misalnya dalam K-13 itu Benarnya peluang guru untuk mengembangkan kurikulum sendiri sangat luas sekali Karena di dalam K-13 atau kurikulum nasional atau kurikulum inti itu hanya diseparkan KI dan KDnya Kita bisa mengembangkan dalam bentuk indikator-indikator Indikator itu kita sesuaikan dengan kondisi siswa kondisi sekolah dan kondisi materinya kemudian menyelenggarakan kegiatan yang mendidik dalam menyelenggarakan kegiatan itu atau kegiatan pembelajaran itu kita juga diharapkan bisa memanfaatkan teknologi TIK dalam pembelajaran jadi menyelenggarakan kegiatan yang mendidik maksudnya Mulai dari mengelola, misalnya membuka kelas, keterampilan menjelaskan, mengadakan inovasi, strategi, menggunakan media, hingga mengevaluasi. Itu harus dilakukan. secara kreatif dan inovatif. Di dalamnya juga kita, apalagi di era pandemi ini, penggunaan atau pemanfaatan TIK dalam pembelajaran sangat diharuskan.
Semua guru harus menguasai penggunaan IT itu. Kemudian memfasilitasi pengembangan potensi di serta IT. potensi pesta didik itu setiap anak tidak sama potensi yang dimilikinya dalam teori multiple intelligence itu ada 8 potensi atau 8 bakat yang dimiliki setiap anak ada yang diunggul logikanya, logika itu matematika, fisika dan lain-lain, ada yang unggul sosialnya, ada yang unggul bahasanya, ada yang unggul musiknya ada yang unggul olahraganya ada delapan potensi yang dimiliki di kisah peserta didik dan guru harus memahami itu ingin saya katakan bahwa tidak ada anak yang bodoh semua anak itu cerdas dalam potensi atau bakatnya masing-masing, karena itu guru wajib memfasilitasi pengembangan potensi tersebut kemudian berkomunikasi secara efektif empatik dan santun Efektif itu tepat saran, tepat guna, tepat waktu. Efektif, jadi tidak bertele-tele.
Komunikasi kita itu bermanfaat. Kemudian empatik, memahami dengan karakteristik atau lawan bicara kita. Insanto, saya ingin sampaikan bahwa guru yang cerdas itu bukan karena dia cerdas saja, tapi guru yang cerdas itu yang bisa mencerdaskan siswanya.
sesuai dengan tingkat pemahamannya jadi komunikasi yang baik itu yang menyesuaikan dengan visi siswa bukan berarti nanti ketika menjelaskan guru itu bahasanya terlalu tinggi sehingga malah dipahami oleh siswa kemudian menyelekan evaluasi pembelajaran Memanfaatkan hasil evaluasi pembelajaran Evaluasi ini tidak hanya di akhir saja Tapi bisa dibagi menjadi tiga Ada pre-test, test, dan post-test Jadi pre-test itu dilaksanakan di awal pembelajaran Kemudian di tengah pembelajaran atau proses pembelajaran juga ada evaluasi Kemudian di akhir setiap kompetensi dasar ada evaluasi Hasil evaluasi itu Itu kemudian dimanfaatkan oleh guru untuk perbaikan pada pembelajaran selanjutnya Kemudian melakukan tindakan reflektif Tindakan reflektif ini mencari kelemahan dan kelebihan setiap pembelajaran yang sudah kita lakukan Sehingga menjadi perbaikan pada pembelajaran-pembelajaran selanjutnya pada kompetensi pedagogik ini yang disetapkan yaitu mencapai PAHIKEM yaitu pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan kemudian perbedaan antara andragogik dan pedagogik yang bisa dipahami yaitu dari yang pertama andragogik itu pembelajar orang dewasa disebut peserta didik atau warga didik pembelajar ini maksudnya peserta didiknya itu orang dewasa kemudian pedagogik itu pembelajar atau peserta didiknya itu anak atau siswa jadi pedagogik ini kategori dewasa atau warga didik ini di atas usia sekolah Andagogi gini untuk perkuruan tinggi dan masyarakat Sedangkan pedagogi ini untuk anak usia sekolah Jadi mulai baut sampai SMA Yang kedua guru sebagai fasilitas Yang pedagogi guru sebagai atau memberi instruksi Kalau Anda go-king misalnya di perguruan tinggi, dosen itu sebagai facilitator, jadi tidak setamerta harus mengikuti atau pengembangan materinya itu tidak harus seperti ini, tidak harus seperti itu. Kalau di sekolah, itu guru sebagai pusat atau guru memberikan instruksi mulai dari perencanaan pelajaran materinya medianya hingga evaluasi itu pun semuanya guru yang menentukan kemudian nomor tiga gaya belajar andragogic itu independen tidak terpengaruh gaya belajar di saya kasih contoh mahasiswa misalnya belajarnya itu tidak harus dari buku saja Boleh mengembangkan sendiri dari operasi, kemudian dari media masa, dan lain-lain. Itu diberikan kebebasan dalam belajar. Kemudian kalau pedagogik, kayak belajar.
belajarnya Dependent harus belajar tentang ini dan semuanya ditentukan kemudian nomor keempat andragogik itu motifnya ingin atau butuh belajar kalau pedagogik harus belajar jadi andragogik itu pada dasarnya peserta didik itu butuh belajar jadi tidak serta-merta mereka itu harus belajar nah misalnya boleh saja dalam perkulian saya beri contoh mulai yang memprogram mata kuliah mulai yang memilih dosen, memilih kelas itu mahasiswa sendiri jadi misalnya saya tidak ingin memprogram kelas ini atau mata kuliah ini silahkan saja kalau di sekolah Siswa harus belajar, artinya dalam setiap mata pelajaran itu ada rincian materi, ada rincian kompetensi dasar. Siswa mau tidak mau harus mengikuti atau mempelajari materi itu. Kemudian tujuan pembelajaran pada andragogy itu fleksibel. Bahkan yang kita tentukan, misalnya dosen membuat perencanaan di tujuan pembelajaran itu muncul.
Kemudian, mungkin ketika pembelajaran berlangsung, mahasiswa sudah menempuh atau mempelajari materi itu. Itu pun boleh dirubah di tengah perkulian. Misalnya, kita sudah mempelajari materi ini, Pak. Misalnya, sudah mempelajari materi lain saja. Itu pun boleh.
Kemudian pedagogik tujuan sudah ditentukan sebelumnya Berangkum dalam indikator-indikator yang sudah dibuat oleh guru Kemudian nomor enam menggunakan metode pelatihan arti Misalnya di perguruan tinggi atau di masyarakat menyedikitkan ceramah Tidak seperti di sekolah yang lebih monoton dari guru ke siswa Tapi kalau andragogik itu lebih ke metode pelatihan dosen atau penyelidikan didik hanya menyampaikan garis perisarnya terkait dengan materi kemudian mahasiswa atau peserta didik mengembangkan itu dalam bentuk pelatihan, praktek, observasi, dan lain-lain tapi kalau di pedagogi atau di sekolah itu menggunakan metode pelatihan pasif jadi guru memberikan jerama, mahasiswa mendengarkan, mengerjakan buka, seperti itu Kemudian yang ketujuh, pembelajaran mempengaruhi waktu dan kecepatan. Dengan pedagogi, guru mengontrol waktu dan kecepatan. Jadi di perguruan tinggi misalnya, pembelajaran tidak ada batasan ruang dan waktu. Di luar. kuliah itu lebih banyak kegiatan mahasiswa untuk belajar sedangkan kuliah hanya sedikit waktunya, mungkin hanya 2 jam maksimal dalam 1 minggu dalam 1 mata kuliah tapi di luar itu mahasiswa lebih banyak mengembangkan kegiatan-kegiatan yang mendukung dari perkulian itu kalau di Sekolah, guru mengontrol waktu dan kecepatannya.
Misalnya, kesiakan ini harus selesai jam segini, harus menyelesaikan materi ini, misalnya seperti itu. Yang terakhir, andragogik itu belajar berpusat pada masalah kehidupan nyata. Sedangkan pedagogik belajar berpusat pada isi materi atau isi pembelajaran. Nah, yang materi dipelajari diperkubah tinggi, kemudian dikonteksualisasikan dengan dengan kondisi nyata di lapangan. Misalnya nanti ada materi tentang sertifikasi guru.
Jadi pembelajaran andragogik itu tidak hanya mempelajari tentang materi-materi terkait dengan sertifikasi guru saja. Tapi mahasiswa dituntut untuk memahami kondisi yang sebenarnya yang ada di lapangan. Mulai bagaimana prosesnya, mekanismenya. bahkan hambatan-hambatan yang ada di lapangan dengan cara apa?
diskusi, observasi dan wawancara terhadap guru-guru yang ada di setiap sekolah kemudian kompetensi profesional kompetensi profesional yaitu merupakan kemampuan penguasaan dari pembelajaran secara mendalam Meliputi, menguasai SK, kalau K13 disebut kompetensi inti atau KI, dan KD. Kemudian, menguasai materi pembelajaran dan pola pikir keilmuan. Dari KI dan KD yang sudah ada di kurikulum nasional itu, kemudian dikembangkan dalam bentuk indikator-indikator. Dari indikator itu kemudian dikembangkan menjadi bentuk materi-materi pembelajaran.
Itu untuk menguasainya guru juga mengembangkan sendiri sehingga dapat memahami secara mendalam. Oleh karena itu, guru mengembangkan materi secara kreatif. Tidak hanya dari buku paket saja atau LKI saja yang sudah ditentukan dari sekolah.
Guru mengembangkan lebih dari itu. Jangan sampai buku yang dipelajari oleh guru dan siswa itu sama. Siswa sudah membaca dua buku, guru jangan sampai hanya membaca dua buku saja, tapi lebih dari itu. kemudian mengembangkan keprofesionalannya secara berkelanjutan dengan melakukan reflektif jadi guru itu dituntut belajar seumur hidup tidak ada berhenti belajar pernah saya sampaikan pertemuan sebelumnya bahwa kita belajar itu tujuannya untuk mengajar tapi pada dasarnya mengajarlah hakikatnya kita untuk belajar kemudian mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran selain kita menguasai kurikulum, menguasai materi kita juga dituntut untuk bisa mengembangkan dan menggunakan teknologi yang ada dalam mendukung pelajaran itu sendiri tidak hanya sekedar textbook saja Kompetensi yang selanjutnya yaitu kompetensi pribadian atau kompetensi personal Meliputi beriman dan bertakwa, kemudian mantap dan stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, berakhlak mulia, menjadi tauladan bagi pusatah didik dan masyarakat mengevaluasi kinerja sendiri mengembangkan diri secara berkelanjutan kata kuncinya yaitu teladan adalah pembelajaran terbaik ini diantaranya sifat-sifat atau karakter yang harus dikuasai guru diterapkan oleh guru karena guru itu sebagai aktor atau tauladan bagi peserta didik dan masyarakat di sekitarnya kemudian kompetensi sosial yaitu berkomunikasi secara lisan dan tulisan menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional atau secara tepat kemudian bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, wali murid atau orang tua dan masyarakat bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar Jadi dari sini tampak bahwa kompetensi sosial itu tidak hanya terkait dengan komunikasi antara guru dan siswa saja Tapi juga lebih luas lagi antara guru dengan sesama guru, dengan orang tua siswa, dengan masyarakat yang ada di sekitarnya ini saya beri tambahan ada 3 kata ajaib dalam berusia atau saya singkatkan di ttm meliputi kata tolong terima kasih dan maaf Tiga kata ini sering disampaikan, diucapkan, bahkan dalam bentuk chat, dalam bentuk tulisan pun kita komunikasi, juga sering ditulis Tolong itu diungkapkan ketika kita membutuhkan bantuan Ucapkan terima kasih, karena secara psikologis orang yang mencari kita itu ingin mendapat balasan negatif dari kita tapi kalau kita membalasnya dengan kata terima kasih, maka orang yang membenci kita, mencaci kita itu akan merasa kecewa merasa kalah kemudian yang paling berat yaitu kata maaf setiap perbuatan setiap perkataan, bahkan setiap kita chat atau chat berkomentar di facebook, di youtube, dan lain-lain Jangan lupa diakhiri atau diawali kata maaf Maaf ini pada dasarnya pada kondisi normalnya diucapkan ketika kita salah Tapi tidak hanya itu saja, kondisi yang lebih hebat lagi Bahkan ketika orang lain yang berbuat salah kepada kita Kita juga diharapkan bisa mengucapkan kata maaf Padahal orang lain yang salah pada kita saya beri contoh ketika orang menyerobot antrian depan kita tiba-tiba kemudian kita langsung mengatakan kamu salah maka bisa terjadi percetokan atau percetokan perbengkaran disitu tapi ketika diawali kata maaf maaf antrian anda ada di belakang saya bukan di depan saya, itu lebih sopan emosi bisa diredam dengan adanya kata maaf itu kemudian yang terakhir ada sebuah ungkapan bahwa bila siswa tidak bisa belajar dari cara kita mengajar mungkin kitalah yang harus mengubah cara mengajar kita mungkin cukup sekian dari saya mohon maaf apabila ada sajian dan perkataan yang kurang berkenaan terima kasih semoga bermanfaat Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh