Transcript for:
Sejarah dan Dampak G30S PKI di Indonesia

Usai kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia masih harus menghadapi berbagai pergolakan. Salah satunya Gerakan 30 September, atau yang lebih dikenal sebagai G30S PKI. Gerakan ini tidak terbelakangi dengan munculnya konsep ideologi nasionalisme, agama, dan komunisme atau Nasakom yang berlangsung dari tahun 1959 sampai 1965 di bawah pimpinan Presiden Soekarno. Beliau menginginkan PKI untuk ikut serta dalam konsep Nasakom tersebut. Hal lain yang menyebabkan mencuatnya pergolakan ini adalah ketidakharmonisan hubungan antara anggota militer dan PKI.

Pertentangan itu muncul di antara keduanya dikarenakan adanya rencana tentang Angkatan Kelima yang akan berdiri sendiri dan terlepas dari Abri. Petinggi Angkatan Darat tidak menyetujui rencana tersebut, dan hal ini menimbulkan nuansa curiga-mencurigai di antara militer dan PKI. Saudara usia warah Indonesia, saya di Indonesia yang bertujuan untuk mencukupi sadang dan pangan untuk rakyat Indonesia dari Sabang sampai Baro. Revolusi Indonesia hanyalah bisa selesai kalau bangsa Indonesia bersatu padu.

Bahwa Nasakom bukan saja kita lihat sebagai satu fenomena, tetapi saya meminta kepada seluruh kaum tani, seluruh kaum buruh, seluruh kaum sukarelawan, seluruh angkatan bersenjata supaya berkata, Nasakom jiwaku, Nasakom jiwaku, Nasakom jiwaku. Hanya jikalau demikianlah. Saudara-saudara kita benar-benar bisa melanjutkan revolusi ini sehingga tercapai segala apa yang dimanatkan oleh rakyat Indonesia kepada kita yang hidup sekarang. Sekian saudara-saudara, terima kasih. Bagaimana keadaan paduka, dokter?

Keadaan kesehatan yang mulia bengkana saat ini sangat kritis. Hal itu bukan berarti tidak adanya kemungkinan untuk sembuh. Namun, ada dua kemungkinan terburuk, yaitu dapat menyebabkan kelumpuhan atau bahkan meninggal dunia. Hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai hai Semangat kalian!

Jangan menyepelekan baris berbaris! Sekiranya baris itu nggak penting! Sebelum bisa nembak, harus bisa baris dulu! Itu yang namanya disiplin! Ngerti?

Hormat! Jat! Masih juga salah!

Orang hormat aja nggak becus! Tapi kayak menembak-nembak, goblok! Jangan ngelamun!

Inilah saatnya kita merebut kekuasaan. Kita harus lebih cepat. Kita harus mendahului. Jangan mau didahului. Kita harus terus menghunguskan isu Dewan Jenderal sampai masyarakat percaya bahwa isu itu benar.

Saya yakin bahwa segala suatu lingkungan ini berpihak kepada kita. Para pemuda kita juga berlatih dengan keras di lubang buaya. Dari hari ke hari mereka semakin keras Tapi saya randu, apakah ajang Bukarno sudah semakin dekat Seperti yang sudah dikatakan dokter kepresidenan Cepat atau lambat, ajang itu akan datang Cepat atau lambat, general-general kapitalis itu akan menghimpun kekuatan untuk menghalangi kita Segera hubungi kawan-kawan dan segera menyusun kekuatan Halo, Untung disini Halo Untung, segera ke rumah saya Saya ingin menyampaikan pesan dari kawan Aidil Baik kawan Syam Kawan Kekuai Dik berkesan bahwa gerakan yang kita lakukan merupakan gerakan yang sangat terbatas Dengan sasaran utama adalah para jenderal Yang tergabung dalam apa yang kita sebut dengan Dewa Dina Atau tokoh antiparta Untuk bedanya, nanti akan dibahas saat rapat besar Ada pertanyaan?

Untuk sekarang, belum ada konser Kita harus betul-betul bersiap. Gerakan ini merupakan gerakan yang akan menentukan masa depan kita. Kita akan melahap setiap kesempatan yang ada untuk menentukan kita.

Kita akan berjuang terus agar menang. Jenderal-jenderal kakir itu akan merasakan akibatnya. Sebelum saya menanggapi satu persatu mengenai apa yang dimukulkan oleh Ketua secara gamblang, saya ingin mendapatkan penjelasan dari Ketua. Bukan berarti saya merekukan mengenai hal Dewan Jenderal. Dari mana Ketua mendapatkan info mengenai hal itu?

Terus terang! Saya harus memukakan kekhawatiran saya demi perjuangan dan masa depan partai. Bukan tidak mungkin isu itu sengaja diciptakan lawan kita sendiri dengan tujuan... memancing kita sehingga dipaksa konfrontasi secara terbuka sebelum membahas hal lain saya meminta ketua untuk mengurangkan isu Dewan Jenderal secara terperinci terima kasih silahkan kawan Yono untuk sementara pertanyaan saya sama seperti kawan saya terima kasih Kalau begitu, barangkali kawan Solusi masih punya pertanyaan.

Silahkan. Terima kasih. Untuk menyingkat waktu, saya hanya akan menanyakan hal-hal pokoknya saja.

Pertanyaan yang pertama, yaitu sama dengan pertanyaan kawan Insinyur Satirman. Pertanyaan kedua, apakah hal yang serius serta menyangkut masa depan partai ini sudah pernah? dibicarakan dalam rapat Dewan Harian Polik Biro dan bagaimana pertimbangannya yang terakhir saya ingin minta agar ketua yang terhormat menguraikan secara lengkap mengenai perimbangan kekuatan ABRI terutama apabila nanti perwira-perwira yang progresif revolusioner bertindak mendahului Dewan Jenderal ini betul-betul menyangkut nasib dan masa depan partai terima kasih Saya kira, saya tidak perlu mengatakan kesetiaan bagaimana yang seharusnya diberikan setiap anggota dalam rangka meyakini serta menjelutgi kebesaran partai, keselamatan partai, dan masa depan partai yang ada di atas darat. Saya yakin semua yang hadir di sini pasti memahami bahwa ada saat-saat berpikir, ada saat-saat berbicara, dan ada saat-saat bertindak.

Hari ini saya harus mengatakan bahwa hari-hari besok adalah hari-hari tindakan. Sudah tentu sumber info Dewan... General tidak hanya satu, tapi saya kira badan pusat intelijen harus dapat dipercaya.

Sebab kalau tidak, berarti kita tidak akan punya badan yang bisa dipercaya. Tapi yang paling penting, saya minta kawan-kawan bisa menahan diri, supaya jangan serba ingin tahu. Ini semua demi keadaan darurat kelak, bila terjadi sesuatu di luar rencana kita.

Tidak semua orang mampu menahan siksaan untuk tetap tutup mulut dan tidak membocorkan nama-nama demi keselamatan partai. Karena itu, saya tidak berani menyebutkan perwira-perwira yang berpikiran maju atau penjelasan detail lainnya sehubung dengan pertanyaan terakhir. Secara umum, saya berani menyatakan bahwa pengaruh partai di kalangan angkatan bersenjata umumnya dicereninkan oleh kekuatan partai itu sendiri.

Jadi, pengaruh kita di jalanan... Jawa adalah baik, kecuali di daerah Jakarta Raya, dan yang terbaik adalah Jawa Tengah. Kecuali itu, ada faktor yang memuntuhkan kita, karena ada ketidakompakan di kalangan Dewan Jenderal antara Nasution dan Yanni tentang waktu pelaksanaan perebutan kekuasaan. Sementara Ahli dan Akri dapat kita netralisir karena kedua angkatan ini sedang sibuk dengan urusan interprekan masing-masing.

Sementara Ahli akan membantu memberikan fasilitas. Maaf, interupsi. Apakah Ketua berpendapat suatu aksi akan sukses kalau aksi itu hanya dilakukan di Jawa saja?

Terima kasih Menurut pendapat saya, kunci kemenangan adalah Jawa Siapa yang menguasai Jawa, itu yang menang Jadi Jawa adalah kunci Malam apa ini? Malam Jumat, ada apa? Gak apa-apa, sebaiknya kita tidur. Oh bangun Berserah-serah angin dulu angin Berserah-serah angin Meminti kan angin dulu Kenapa fotonya ditaruh disini sih mas? Iya dong, biar sipuh kalau dandan selalu lihat saya.

Ah, bisa aja. Ya sudah, kita sebaiknya segera tidur. Masih sakit gini mas Kok malah nanya?

Ya kalo sakit boleh tidur kok mas Justru kalo sakit jadi ga bisa tidur Ga berapa itu mas? Rencana musim perjalanan di Jogja Kok kayak kuburan? Kawan-kawan, para jenderal kapir itu menolak buruh dan tani bersenjatai.

Menolak kita sebagai angkatan kelima. Inilah saatnya, inilah malamnya, untuk merebut kembali apa yang dirampok dari rakyat. Hari ini para jeneral-jeneral kabir itu akan merasakan akibatnya Hidup Bung Karo!

Hidup! Hidup Aide! Hidup! Hidup Guru Dantari! Hidup!

Hidup Nesakom! Hidup! Hidup Rakyat!

Ketujuh jeneral itu akan mengadakan Kup atas kepemimpinan Pimpinan Besar Revolusi Panglima Tertinggi Presiden Seumur Hidup Bung Karno Ingat target Nasution, Legend Niani, MyGen Suprapto, MyGen Haryono, MyGen Esparman, Bridgen Panjaitan, dan Bridgen Sutoyo. Ada pertanyaan? Siap!

Tidak ada! Jangan lupa SUBSCRIBE, LIKE, KOMEN dan SHARE... Keluar, Jenderal! Di mana Nasution? Pak Nasution, beliau di Bandung.

Sudah tiga hari di Bandung. Kalian kesini hanya untuk membunuh anak saya. Jangan bergerak, letakkan senjata Menunduk Setia Saya Anas Setia Mas, kok kayak ada orang ya? Kalau gitu saya coba keluar.

Ada apa pada-pada begini? Bapak diminta pangkalan presiden sekarang juga. Sekarang?

Siap, General. Ya sudah, saya mandi dulu kalau begitu Tidur saya mandi, General Paling tidak cuci muka dan berpakaian, Tong Tidak usah berpakaian Rancang kalian! Tahu apa kalian?

Tembak! Apa artinya semua ini? Kami hanya melaksanakan perintah, General.

Perintah siapa? Atasan kami, siapa dia? Silahkan, General, jalan. Apa sebaiknya saya tidak berpakaian dulu?

Tidak usah, General. Cepat, jalan. Hai ada apa keadaan negara genting Pak Bapak Presiden minta Bapak menghadap sekarang baik hai hai Ayo cepat jalan, General! Kok buru-buru gini?

Bu, hubungi penyelidik. Kok telepon saya diputus? Mas? Kalau begini, saya pasti sedang berfitnah.

Bapak Presiden, Menimbuli Istana, General. Ayo cepat jalan. Ngapain malam-malam begini? Jam berapa ini? Hampir pagi, Bapak diminta untuk menghadap Presiden.

Yang benar aja kamu, gak salah dengar kalian. Kami kira tidak, itu perintah kami dapat, General. Kalau begitu, tunggu dulu, saya memperhatikan yang segera.

Tidak usah! Jalan, General! Masuk bu!

Segera masuk ke dalam bu! Selamat malam bu Malam, ada apa? Kami diminta membawa Bapak menghadap Presiden.

Sekarang? Ya, sekarang. Sebentar, Bapak masih tidur. Ada cakrabirawan.

Cakrabirawan? Semuanya tadi datang, tadi jam 8 aja. Kalian datang lagi jam berapa nanti? Tidak bisa bu, bapak disuruh menghadap sekarang juga Ya sudah, tunggu sebentar Ruah Jendral, cepat ruah! Keluar general, atau saya ledakan tempat ini Park general Ada rampok, ada rampok harus baca cerita keluar general pergi beri ajaran terakhir general bantahkan general eh jalan general 4, yang rauh, kita habis waktu Selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam, selamat malam Ini ada surat penyataan tentang Dewan Jenderal Akui, situ anggota Dewan Jenderal Akui kalau Dewan Jenderal itu ada Dan lainnya itu, warga yang merah, bergerak Sebagai warga Ayo, bicara Jangan berbicara, mati di wajah Saya orang yang terpasti, Jendral Rasanya ini, kafir, jahat, setan Keteritan itu pedih, Jendral, pedih Rasa pisau ini juga pedih Tahan tapi tidak seperti penderitaan rakyat masih tutup mulut gimana nasional jawab, ayo jawab saya ini memaham general hari ini saya akan mengatakan kita berdua Harum bakum, Jendral bukan main!

Sampai mengalahkan Bawang Mis dari sendiri! Saya kisahnya buat mampus Jendral! Coba bicara Jendral!

Kalau tidak, Mbak Jendral akan memilih lagi karakter yang itu pun! Bati kau, Jendral! selamat menikmati Terima kasih telah menonton Pada hari ini, 4 Oktober 1965, kita bersama-sama dengan mata kepala masing-masing. Kita menyaksikan pembogaran jenajah para jeneral dengan satu perwira. pertama dalam satu lubang sumur lama jenderal-jenderal kita dan perwira pertama ini telah menjadi korban kebiadaban dari petualang yang dinamakan menggarakkan 30 September Kalau melihat daerah ini ada di kawasan Lubang Buaya.

Daerah Lubang Buaya termasuk lapangan Halim. Kalau sedara melihat fakta dekat sumur ini telah menjadi pusat latihan dari Sukwan dan Sukwati yang dilaksanakan oleh Angkatan Udara. Mereka melatih anggota pemuda rakyat dan gerwani. Satu fakta mungkin mereka latihan dalam rangka pertahanan pangkalan. Tapi menurut anggota Gerwani yang dilatih di sini dan ditangkap di Cirebon adalah pulang dari Jateng, jauh dari daerah tersebut.

Jadi, kalau melihat fakta-fakta, apa yang diamanatkan Presiden dan Pemimpin Besar Repolisi yang sangat kita cintai, bahwa Angkatan Udara tidak terlibat, mungkin ada benarnya, tapi tidak mungkin tidak ada hubungan dari peristiwa ini daripada oknum-oknum Angkatan Udara. Saya sebagai anggota daripada Angkatan Darat mengetok jiwa dan perasaan daripada Patriot Angkatan Udara bila mana benar-benar ada oknum yang terlibat dengan pembunuhan yang kejam dari para jeneral kita yang tidak berdosa ini. Saya berharap anggota Patriot Angkatan Udara membersihkan anggota Angkatan Udara yang terlibat petualangan ini.

Saya berterima kasih akhirnya Tuhan memberikan saya kemampuan untuk berjaya. berikan petunjuk yang terang jelas pada kita sekalian bahwa setiap tindakan yang tidak jujur bahwa setiap tindakan yang tidak baik akan terbongkar saya berterima kasih pada satuan-satuan khususnya resimen paroko, kakao, satuan lainnya serta rakyat yang membantu menemukan bukti ini dan turut serta mengangkat jenazah ini sehingga seluruh korban bisa ditemukan. Para prajurit sekalian, kawan-kawan sekalian, terutama rekan-rekan yang sekarang kami sedang lepaskan.

Bismillahirrahmanirrahim. Hari ini, hari angkatan bersenjata kita, hari yang selalu gemilang. Tetapi yang kali ini, hari yang dihidupkan. Dihinakan oleh pitnahan, dihinakan oleh pengkhianatan, dihinakan oleh penganiayaan.

Tetapi hari angkatan bersenjata kita, kita setuju. Setiap prajurit tetap rayakan dalam hati sanubari kita. Dengan tekat kita. Dengan nama Allah yang maha kuasa.

Bahwa kita akan tetap menegakkan kejujuran. Kebenaran. Keadilan.

Jenderal Suprapto. Jenderal Haryono. Jenderal Parman. Jenderal Panjaitan.

Jenderal Sutoyo. Jenderal Tendang. kemudian kamu semua mendahului kami kami semua yang kamu tinggalkan punya kewajiban meneruskan perjuangan kita meneruskan tugas Angkatan bersenjata kita meneruskan perjuangan TNI kita meneruskan tugas yang suci kamu semua Tidak ada yang lebih tahu daripada kami yang disini Daripada saya sejak 20 tahun kita selalu bersama-sama membela negara kita Perjuangan kemerdekaan kita Membela Bemi Dengan kewajiban kita semua, menegakkan keadilan, kebenaran, kemerdekaan.

Tidak ada yang ragu-ragu, kami semua setia juga mengikuti jalan kamu. Jika memang fitnah mereka itu benar, kami akan buktikan. Rekan-rekan, adik-adik saya sekalian, saya sekarang sebagai yang tertua dalam TNI yang tinggal bersama lainnya. Akan meneruskan perjuangan kamu Membela kehormatan kamu Menghadaplah sebagai pahlawan Pahlawan dalam hati kami seluruh TNI Sebagai pahlawan menghadaplah Kepada asal mula kita Yang menciptakan kita Allah SWT Karena akhirnya Dialah panglima kita yang paling tertinggi Dialah yang menentukan segala sesuatu Juga atas diri kita kita semua. Tetapi dengan keimanan ini juga kami semua yakin bahwa yang benar akan tetap menang dan yang tidak benar akan tetap hancur.

Fitnah fitnah berkali-kali. Fitnah lebih jahat dari pembunuhan. Lebih jahat dari pembunuhan.

Kita semua di fitnah dan saudara-saudara telah dibunuh. Kita diperlakukan demikian. Tapi jangan kita jangan kita dendam hati iman kepada Allah subhanahu wa ta'ala iman kepadanya mengukuhkan kita karena dia perintahkan kita semua berkewajiban untuk menegakkan keadilan dan kebenaran