Trias Politika dan Tantangan Kekuasaan

Sep 1, 2024

Catatan Kuliah: Trias Politika dan Kekuasaan di Indonesia

Pendahuluan

  • Konsep Trias Politika berasal dari bahasa Yunani, berarti politik tiga serangkai.
  • Sistem ini mencegah kekuasaan absolut dalam suatu negara.

Pembagian Kekuasaan di Indonesia

  1. Kekuasaan Legislatif (DPR):

    • Tugas: Membuat aturan.
    • Peran penting dalam mewakili suara rakyat.
    • Kritik: DPR sering disebut "Dewan Penderitaan Rakyat" atau "Dewan Penipuan Rakyat".
    • Ada kekhawatiran tentang koalisi politik yang dapat memonopoli suara (KIM Plus).
  2. Kekuasaan Eksekutif (Presiden dan Kabinet):

    • Tugas: Melaksanakan aturan.
    • Masalah dalam program IKN yang dianggap terburu-buru.
    • Kritik terhadap KPK: Penguatan dan penyidikan kasus korupsi dianggap tidak optimal.
  3. Kekuasaan Yudikatif:

    • Tugas: Menegakkan aturan.
    • Kejanggalan dalam perubahan aturan untuk kepentingan pribadi (contoh: anak presiden).

Kekhawatiran Terhadap Kekuasaan Absolut

  • Potensi satu individu atau keluarga mengontrol kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
  • Bahaya jika keputusan dibuat untuk kepentingan keluarga dan kolega, bukan rakyat.

Analisis tentang DPR dan Partai Politik

  • Threshold 20% dari kursi DPR mempersulit calon independen untuk maju.
  • Ada kekhawatiran tentang monopoli kekuasaan dalam partai politik.

Catatan tentang KPK dan Korupsi

  • Indeks korupsi semakin buruk selama kepemimpinan.
  • KPK dianggap lemah dalam menjalankan tugasnya.
  • Rumor tentang reshuffle kabinet dan hubungan kekuasaan yang mencurigakan.

Kesimpulan dan Harapan

  • Pentingnya check and balance dalam sistem pemerintahan.
  • Harapan agar kekuasaan tidak disalahgunakan.
  • Kebutuhan untuk mengembalikan nilai demokrasi yang kuat di Indonesia.
  • Doa untuk yang terbaik bagi negara dan pemimpin di masa depan.