Transcript for:
Presentasi tentang Vivo V40

Halo guys, David sini, dan Vivo V40. Cepet ya, baru 6 bulan lalu Vivo V30 di launching, sekarang udah ada penerusnya. Mungkin mereka ngejar momen perayaan 10 tahun Vivo saingan di pasar Indonesia ya, jadi V40 ini lebih dikebut lagi, kerasa lebih serius lagi. V40 jadi generasi yang lebih sempurna, yang lebih mantepin nama V-Series, sebagai mid-range all-rounder yang bisa saya rekomenin dengan mudah ke banyak orang. V40 ini susah dicela, walaupun tetep ada lemahnya ya.

Nanti soal itu bakal kita bahas juga. Tapi marilah kita mulai video ini dengan sambutan yang paling meriah buat Vivo V40! Yang akhirnya join yang bersetapi dengan stereo speaker, saudara-saudara.

Serius dah, ini hal remeh yang biasanya auto ada loh di mid-range brand lain. Tapi selalu dicuekin Vivo V-Series, kayak V30 tuh. HP cakep, saya demen, tapi tiap mau rekomenin, selalu harus sebutin speaker mono-nya.

Speaker yang entah kenapa, mono terus. Dari dulu. Ibarat nasi uduk nggak pake taburan bawang goreng di atasnya. Aneh. Nggak apa-apa, tapi aneh.

Kerasa pelit. Untung di V40 ini, vivo taubat ya. Akhirnya nih HP punya 2 speaker di bawah sama bagian earpiece di atas. Suaranya kerasa imbang, nggak berat sebelah, volume rame, vokal jernih, Bas juga berasa ada, tipis tipis. Nice!

Semoga kita nggak perlu ungkit ungkit lagi ya speaker mono. Ini udah stereo, cukup sampe kemaren aja ceritanya. Vivo V40 juga ngasih kejutan pake rating IP68. Artinya, nih HP tetep aman walaupun kecebur dalam air sedalam 1,5 meter selama 30 menit.

Dan, dan ada rating tambahan IP69 juga. Artinya nih HP tahan semprotan air tekanan tinggi dalam jarak dekat. Air panas pun tetep bisa up to 80 derajat celcius, tetep aman. Dasyat sih.

Kemaren baru aja kita bahas oleh phone yang armor ya, itu HP non resmi, HP tempur yang punya rating IP69K. Wajar kalau HP kayak gituan, yang modelan batu bisa tahan semprotan air. Tapi ini...

HP tipis yang elegan kayak vivo V40, bisa punya standar yang sama. Apa apaan ini? Anda bukan orang lapangan cuma nongki di kamar doang, HP yang lebih durable gini selalu disambut lah.

Ngelangkain fitur andalan Samsung yang masih main di IP67 ya, udah hebat, cuma ya 67, atau Xiaomi di IP68. Sekali lagi, nggak nyangka kalau vivo senyet ini. Apalagi pas pertama kali liat model HPnya ya.

Ya ini desain khas V-series, bodi tipis, depan belakang ngelengkung biar kerasa lebih slim lagi. Desainnya juga main cantik aja, lewat warna baru chrome purple. Ini warna yang udah di-spill mau di Ayunda sih, di IG Reel sebulan lalu. Teksturnya matte licin licin ya, ada pantulan cahaya kayak mantik mantik juga, yang emang udah jadi khas HP vivo lah. Jadi nggak nyangka kalau misalnya ada fitur baru kayak tadi.

Selain si ungu ini, ada varian ceramic pitch, sama platinum silver, yang kayaknya lebih polos ya kalau liat gambarnya, yang berubah dari V40, dan lumayan jadi kejutan juga soal desain kamera belakangnya. Bentuknya bulet, ada ring metal mengkilat yang dikasih nama Gemini Ring. Cincin Gemini. Mungkin karena ada 2 kamera 50MP yang bentuknya kembar kayak gini ya. Tapi saya lebih salvok sama logo Zeiss di sampingnya coy.

Otomatis, Vivo V40 ini punya fitur Zeiss yang biasanya cuma ada di HP flagshipnya Vivo. Kali ini udah diajarin ke midrangenya. Sistem Flash Aura Light Portraitnya juga udah diubah lagi, jadi bulet kecil gini, nggak kotak gede kayak V30.

Vivo ngeklaim kalau si kecil ini 33% lebih terang dari generasi kemaren. Nanti pas kita liat hasil fotonya, kita komenin deh. Sekarang soalnya masih ngomongin soal desainnya. Yang framenya ini kebuat dari polycarbonate ya, terus dia dicat metalik sesuai warna belakangnya. Di sebelah kanan ada tombol power dan volume, di atas ada mikrofon dan tulisan professional portrait, di kiri ada polsan aja, di bawah ada SIM tray dual nano SIM, mikrofon, port USB-C, dan speaker.

Soal NFC multifungsi, Zero hardware, V40 udah pasti support lah. Yang saya geregetan, dari HP ini, ada di mesin geternya, yang kerasa murah ala mesin geter HP sejutaan yang nggak mantep, geli-geli doang. Saya hampir keskip soal ini. Nggak nyadar di hari-hari awal cobain nih HP, soalnya pengen nyobain yang baru kan banyak banget.

Dan pas di klik juga nggak nyadar, soalnya vivo matiin di settingan bawaan, nggak ada getaran, jadi... Harus dihidupin manual, dan baru tuh ketauan. Dih, siapa sih orang vivo yang milih buat hemat di bagian receh di HP sebagus ini? Bener bener! Fuuuhhh...

Mungkin dia ngarep ya kalau orang itu nggak nyadar di awal kayak saya, langsung salvok sama bagian bagus yang lain, kayak kapasitas baterai badak 5500mAh. Lagi lagi, HP setipis ini ya, 7,5MAh, 8mm, nggak berat juga di 190 gram, jadi dia nggak sekedar punya rating tahan air yang lebih rapat, tapi punya kapasitas baterai yang lebih tinggi dari HP lain yang lebih tebel. Vivo bener-bener kencengin teknologi Bluevolt battery mereka lah, yang bisa nampung daya lebih banyak di ukuran baterai yang lebih kecil.

Cakep. Buat main MLBB setengah jam, setting Super Ultra 90fps dia makan 10%. PUBG Smooth Extreme setengah jam 7%, dan Genshin Impact Highest setengah jam makan 11%. Awet, pas streaming musik di Youtube, resolusi 1080p, koneksi wifi, indoor, dia makan 10% Kalau speakernya kita mute, 10%nya bisa streaming sampe 2 jam Jadi 2 kali lipat, beda di speakernya Ngecas pun kenceng, pake charger bawaan 80W Flash Charge Colok 10 menit, udah masuk 20% 30 menit, 56% Dan 56 menit, udah full Baterenya mantep Performa ya mantep juga Prosesornya sih, ya sama lah kayak Vivo V30, Snapdragon 7 Gen 3 7 Gen 3. RAM ada yang 8GB, ada yang 12GB, memori internal ada yang 256GB, ada yang 512GB, performanya udah standar midrange, bagus lah.

Nggak pake banyak mikir, tinggal main aja udah nyaman. Dia nggak super kenceng kayak chipset flagship Dimensity 9300 atau Snapdragon 8 Gen 2, Gen 3. Tapi dia bisa main Mobile Legends stabil di mentok 90 fps, udah cakep. Genshin Impact setting HS juga lumayan stabil, dia bisa jaga di 40an fps. Kalau mau lebih enteng, kita tinggal turunin settingan ke medium, dia bisa dapet 50an fps. Bagian yang lumayan ngejutin lagi dari V40, suhu gaming maksimalnya dia lebih tinggi dari V30.

Padahal prosesor keduanya sama. Di V30 kemarin, titik paling tinggi cuma 41 derajat. Adem itu, magicnya Vivo. Tapi di V40, jatuhnya udah lumayan panas ya. Dia 45 derajat di bagian belakang.

Kalau layar lumayan adem, dia di 41. Oh iya, buat displaynya sendiri udah bagus. Vivo V40 pake layar gede 6,78 inci, bezel atas bawah simetris. Panelnya AMOLED, resolusi tayem 1.5K, refresh rate 120Hz, terang juga tinggi, punya peak brightness di 4500 nits, dan mode brightness tingginya di 1200 nits.

Jadi udah aman buat dipake di bosin armatari. Ada in-display fingerprint juga, kacanya juga pake merek langganan vivo buat flagshipnya, kaca dari Scott buatan Jerman, dari kaca sampe ke kamera, semuanya pake brand Jerman ya. ZZ itu kan brand Jerman juga.

Tapi harus diingat, kalau brand-brand yang nempel di kamera HP ini, Perannya buat tuning software aja, buat preset warna, atau filter, sampe ke efek bokehnya, jadi di software aja, bukan mesin kameranya. Di vivo V40, ZEISS ngasih beberapa preset yang biasanya cuma dibagi ke HP flagshipnya vivo ya, jatah kelas atas loh. Kayak efek ZEISS bokeh flare yang bikin cahaya di belakang orangnya tuh jadi lebih sedap, bisa di-custom, ada efek biotar, planar, distagon, sonar, cinematic, cineflare, b-speed, silahkan dipilih aja yang mana yang cocok.

Ada sistem zoom in zoom in juga dari 24mm, 35mm sampe 50mm biar lebih portrait lagi. Sama persis lah ini, kayak flagship X100 seriesnya. Kalau misalnya gelap atau di belakang ada backlight, kita bisa obatin pake flashnya Auralight, yang ukurannya emang lebih kecil, tapi terangnya tetep nampol loh. Soal klaim dia lebih terang 33% dari edisi lalu, Sayangnya saya nggak bisa pastiin ya, nggak megang V30 lagi, dan processing HPnya juga bantu terangin fotonya. Jadi banyak faktor, tapi jelas dia nggak kalah terang dari edisi sebelumnya.

Buat hardware kameranya sendiri, vivo V40 pake 2 kamera 50MP di belakang. 50MP ZEISS OIS dan 50MP ZEISS Ultra Wide Angle, plus kamera depan 50MP. Jadi kalau dihitung depannya, triple kamera 50MP, yang ZEISS semua ya, yang selfie ini namanya ZEISS Group Selfie. Hasil jepretannya cakep, buat mode warna default vivid, warna khas vivo yang nggak terlalu kontras, dia foto-fotonya keliatan lebih terang, warna lebih ngejreng, lebih jelas dari aslinya tanpa ilangin detail.

Kalau pengen warnanya lebih kontras, lebih pekat gitu. Bisa pake mode texture aja, atau ada Z-Snatural yang ngasih warna lebih flat selera lah. Silahkan dipilih rasanya. Yang pasti karakter kameranya tetep sama ya, bahan utamanya itu sama aja. Dynamic range-nya luas, nggak kalah sama cahaya matahari yang kenceng.

atau bayangan gelap juga masih bisa ditunjukin dengan bagus, low light juga bagus, terang, lampu-lampu bisa dijinakin, nggak banyak nge-spill, warna juga tetep kuat, nggak kusam, nggak perlu pake night mode pun udah bagus, mau kamera utama, ultrawide, saya suka. Ini khas V30 yang bikin saya salut sih. Dan dilanjutin di V40, yang motret tinggal fokus ke komposisi sama lighting aja lah.

Kalau emang ada bagian foto yang kurang serak, ada yang ganggu gitu, hapus aja pake fitur AI Eraser. Fitur wajib Android baru lah. Bangun, bangun, bangun Cek-cek, ini adalah hasil perekaman kamera depan dari Vivo V40 di resolusi 4K 30fps. Wih, itu ikbal.

Wih! Kalau dari stabilisasi, nggak terlalu stabil ya masih. goyang kalau 4G, kalau kita 1080 gimana? kalau 1080p, dia baru bisa aktifin stabilisasi, dan itu pun di 30 fps, kalau 1080 60 dia nggak bisa aktifin stabilisasi juga, jadi masih ada PR di videonya ya.

Kayak di kamera belakang tadi juga masih ada jiter-jiternya, walaupun tajem dan terang, tapi ada sedikit jedutan. Kesimpulan buat Vivo V40. Buat harganya, varian paling bawah dia kena di 6,5 juta. Itu naik 500 ribu dari V30 pas awal launching ya.

Varian di atasnya ada yang 7 juta, dan paling tinggi itu 8 juta kembali 1000 perak. Buat saya, harganya itu masih tetap sesuai sama yang kita dapat. Lebih lebih jauh.

juga soalnya. Vivo berani kasih fitur-fitur mahal kayak level proteksi IP69 yang nggak normal ada di HP mainstream. Kayak Vivo V30 pun, dia cuma IP54. Kamera andalan yang sekarang udah kolaborasi sama Zeiss, baterai 5500mAh dengan charging kenceng, layarnya terang, tajem, performa aman, akhirnya stereo speaker juga, dan semuanya dibungkus di satu HP yang ukurannya tipis dan keliatan elegan ini.

Tapi karena Vivo juga nih, yang berani main... Main di mesin geter murah buat V40? Saya lagi-lagi nggak bisa bilang kalau ini HP tanpa celah ya.

Suhu ngegasnya juga lumayan tinggi, mirip saingannya. Dan rekaman videonya udah bagus tapi bukan yang terbaik ya. Perfect?

Jelas nggak? Rekomen? Iya.

Demikian review GadgetIn buat Vivo V40. Like kalau anda suka dengan video ini, dislike kalau nggak suka. Kita ketemu lagi di video selanjutnya. Yo!

Semoga nggak ilang ya V40 One ya. 41, 43? Iya, speaker.