Apakah kamu akrab dengan frasa perubahan iklim? Apakah kamu termasuk yang percaya dengan perubahan iklim? Saat ini sangat percaya dengan perubahan iklim karena seperti sangat merasakan untuk perubahan iklim itu sendiri. Ya, saya percaya. Percaya.
Ya saya percaya untuk saat ini perubahan iklim sangat terasa. Manado, kota pesisir yang merupakan ibu kota provinsi Sulawesi Utara. Memiliki garis pantai sepanjang 18,7 km, Manado adalah kota dengan landscape tepi laut yang indah.
Ditambah lagi dengan pemandangan Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, dan Pulau Siladen di kejauhan yang menambah keelokan kota ini. Tak hanya itu, Pulau Benakin yang disebut memiliki salah satu taman laut terindah di dunia, menjadikan Manado tak hanya indah sebatas di permukaan saja. Namun, di luar segala keindahannya, kota Manado yang terletak di pesisir menjadikannya daerah dengan resiko bencana akibat perubahan iklim yang tinggi. Tapi, sebelum kita membahas hal ini lebih jauh, apa sebenarnya perubahan iklim itu? Menurut United Nations, perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang suhu dan pola cuaca.
Perubahan iklim berdampak luas pada kehidupan makhluk hidup di bumi. Pada kehidupan manusia, perubahan iklim mempengaruhi berbagai aspek kehidupan mulai dari kesehatan hingga ekonomi. Kali ini saya sudah berada di Kampung Kinamang dan saya akan menemui salah satu akademisi di Universitas Samratulangi dan praktisi yang mendampingi nelayan di Sulawesi Utara. Apa sih yang menyebabkan perubahan iklim ini bisa terjadi?
Perubahan iklim itulah yang dalam bahasa aslinya disebut climate change. Tetapi sebenarnya faktor penyebabnya itu selain dengan... teori pemanasan di bumi yang memang berkaitan dengan siklus panas matahari oleh kelompok peneliti tertentu tetapi fakta ilmiah juga menunjukkan bahwa terjadi kerusakan pada lapisan os Osor kita karena kehadiran senyawa-senyawa yang kita kelompokkan sebagai gas rumah kajar. Dan itulah yang kemudian menyebabkan tidak tersaringnya ultraviolet dalam panjang gelombang tertentu yang harus akhirnya menjangkau bumi. Bumi tanpa panas, dengan adanya pemanasan tadi termasuk di lautan, maka tentu akan terjadi perubahan pada iklim.
iklim kita tadi Bapak sudah menjelaskan tentang penyebab dari perubahan iklim ini Nah sekarang saya mau bertanya lagi nih Apa dampak-dampak dari perubahan iklim bagi kita sebagai masyarakat berubahnya pola cuaca Meningkatnya kejadian-kejadian ekstrim, badai, kemudian peristiwa-peristiwa kekeringan dan peristiwa-peristiwa banjir. Maka dalam konteks produksi saja, itu akan menjadi masalah. Bagi petani misalnya yang mau menentukan kapan sebenarnya dia harus melakukan penanaman dan seterusnya karena tumbuhan yang mereka tanam juga membutuhkan kondisi cuaca tertentu begitu juga dengan nelayan Nelayan misalnya yang beraktivitas di laut, ini menjadi sesuatu yang kemudian mereka harus berhitung ulang. Saya pernah melakukan riset terkait cara nelayan membaca situasi, cuaca, dan seterusnya. Ternyata mereka banyak menggunakan indera ya, penglihatan terutama.
Kalau ada begini maka akan terjadi apa? Seingat mereka menurut orang tua begini-begini. Itu ternyata tak bisa, tak bisa lagi berpatokan di situ. Dan semakin rumit mereka menentukan kepastian itu. Nah bagaimana kalau mereka yang tinggal di daerah pesisir atau di pulau-pulau kecil, apa dampak-dampak yang bisa mereka terima ketika menghadapi perubahan iklim ini?
Climate change yang kemudian dikaitkan. dengan masuknya ini kan laut ini memiliki peran menyerap karbon ya terproduksinya karbon yang banyak tadi kemudian menimbulkan masalah di wilayah tropis lebih khusus terhubung karang itulah ada yang disistilah yang disebut dengan Coral bleaching atau pemutihan pada karang sebenarnya itu karena terjadinya peningkatan menurunnya atau makin asamnya air laut. Akibatnya dia kemudian mengalami masalah, ya kayak kropos. Kalau sudah begitu maka masyarakat pesisir akan terkenal operasi, bahkan akan kehilangan sumber-sumber daya yang mereka miliki di wilayah tropis, khusus yang ada di Manado. Dampak yang lain di pesisir, karena mereka tinggal di pesisir Maraki.
Mereka double dampak, apa yang kemudian terjadi di darat mereka terima Karena mereka berada di titik terendah dari pemukiman, pegunungan dan lain-lain Banjir maka tetap mereka yang paling dalam Ya kan, baru di muara sungai mereka sudah kena Jadi dia double effect, double impact of climate change Dan saya kira banyak sekali yang lain, panas Kita tahu bahwa dengan meningkatnya temperatur Meskipun orang berada di tempat yang tidak terkenal pesisir nelayan memiliki daya tahan terlatih sesuai pengalaman hidup tapi belakangan banyak keluar mereka merasakan jauh lebih panas termasuk di melaut sampai ada yang mengatakan ke melaporkan bahwa mata dia bahkan kehilangan penglihatan ketika beraktivitas seperti sekarang ini di laut mereka kan harus memandang ini ya ikan beraktivitas di jarak yang sangat dekat dengan suhu ganas air selain dari atas. Semua berpikir dari atas. Dari atas boleh pakai tenda, boleh pakai kacamata untuk ini. Tetapi tidak untuk panas yang dia rasakan.
Termasuk di Bungkalau. Jadi saya kira dampak di pesisir jauh lebih ini ya. Selain pulau tadi akan bermasalah.
Kemudian persoalan yang penting adalah bahwa mereka semakin sulit memprediksi datangnya kehadiran cuaca yang mereka harus mencimbangkan. yang sebelumnya gampang dilihat, misalnya kalau di Teluk Manado, ada istilah begini. Kalau itu awan sudah membentuk topi di atas Manado Tua, kemungkinan terjadi badan. Jika awan di antara Manado Tua ke arah Tanah Wangko ini telah berwarna hitam, berada di atas permukaan laut, dan tebal membentuk garis, enggak usah ke laut. Tapi tidak untuk sekarang ini, seperti yang terjadi barusan.
Saya duduk di... di tepi pantai sini, melihat ke laut kenapa laut ini bergerak. Sementara informasi BMKG ini, calm, tenang, kok dia begini? Apakah ini local effect? Tapi yang pasti bahwa tadi nelayan pulang belum jam.
Pulang, lari. Dan ya itulah perubahan yang diluar dari yang biasa. Jadi sangat-sangat luas ladang payung.
Inilah detik-detik banjir menerjang Manado Town Square atau Mantos, Kota Manado, Sulawesi Utara pada selasa 7 Desember 2021. Tidak, ...kecamatan di kota Manado, Sulawesi Utara. Dua orang meninggal dunia, sementara satu lainnya... Ya, saat ini saya sudah...
berada di Stasiun Klimatologi Sulawesi Utara, dan sudah bersama dengan saya, yaitu narasumber kita saat ini, Bapak Muhammad Chandrabuwana, sebagai Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Staklim Sulawesi Utara. Oke, baik Pak, saya langsung saja mau bertanya kepada Bapak, apa sih yang menyebabkan perubahan iklim ini bisa terjadi? Kalau kita bicara perubahan iklim ini, sebenarnya banyak faktor.
Jadi ada dari kita sendiri, jadi perkembangan pertumbuhan dari manusia itu sendiri. Jadi semakin banyak populasi manusia, semakin banyak terjadi perubahan lingkungan, kemudian alam itu akan berubah dengan mengikuti dengan kondisi yang terjadi saat ini. Jadi salah satunya adalah dari aktivitas manusia.
Nah baik, seperti yang kita ketahui bahwa beberapa tahun belakangan ini di Sulawesi Utara mengalami banyak terjadi cuaca ekstrim. Nah, apakah ada kecenderungan peningkatan cuaca ekstrim di Manado selama beberapa tahun belakangan ini Pak? Seperti yang kita lihat, kalau untuk cuaca ekstrim sendiri, Kalau dari data, sekali lagi kita bilang dari data, dari data itu adanya kecenderungan untuk peningkatan suhu, kemudian intensitas curah hujan yang semakin meningkat setiap tahunnya, kemudian apalagi ya, ya memang kalau mau tidak mau memang saya katakan.
Peningkatan cuaca ekstrim di beberapa tahun terakhir memang ada. Dari data yang kita punya, kita bisa katakan peningkatan cuaca ekstrim itu ada. Jadi kadang memang di kondisi yang casal-casal kondisi tertentu, kadang-kadang panas seperti ini, tiba-tiba hujan.
Apalagi kan kita di wilayah Sulawesi Utara ini cenderung banyak gangguan itu dari wilayah Samudera Pasifik. Jadi kalau ada siklon sedikit di Filipina atau di mana itu pengaruhnya memang tidak terlalu signifikan tapi minimal ada hujan lebat lah, terjadi hujan lebat, angin kencang seperti itu. Tapi memang tidak separah di wilayah sana. Nah, lantas bagaimana sebaiknya masyarakat menyikapi fenomena cuaca ekstrim ini, Pak? Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat saat itu terjadi?
Lebih sadar akan kondisi, lebih pekah. Dari awal tadi saya bilang, kalau masalah adanya perubahan iklim, apa yang harus dilakukan oleh masyarakat itu kita harus lebih pekah terhadap kondisi. Salah satu contohnya mungkin dengan memperhatikan informasi dari BMKG. apa kondisi apa yang terjadi jadi masyarakat kan harus tahu kemudian dari sisi adaptasi dari kita lihat dari teknologi maksudnya selain dari teknologi masyarakat sendiri ya sebaiknya harus apa namanya lebih pekat terhadap lingkungan jadi kurangi membuang sampah sembarangan jadi kan beberapa tahun ini kadang curah hujan sedikit saja Apalagi di kota Manado itu, itu sudah bisa menyebabkan genangan air karena memang dry nasenya yang buruk gitu kan.
Dari segi dry nasenya yang buruk, nanti ujung-ujungnya, oh ini gara-gara curah hujan, ini masyarakat kan cenderung mencari kesalahan dari kesalahan yang lain seperti itu. Itu mungkin salah satu, itu mungkin ada beberapa contoh yang bisa saya sampaikan. Hai kita ada di sini dia pakai abadzemi kita memang sebenarnya aktivitas bukan nelayan cuma kita tahun 2011 kita terjun ke nelayan dari 2011 terutama juga terangkan bisa soal cuaca-cuaca ekstrim ya melalui tak bisa kan jelas begitu Terus ya, tak ada pemasukan otomatis kan. Jadi memang susahnya.
Ini sudah kurang lebih 3 tahun cuaca tidak mendukung. Jadi ya kadang-kadang memang bisa melaut. Cuma ya, cuma 1-2 jam pulang.
Cuacanya sesuai. Yang memang kan penghasilan pendapatan minim sekali. Ya memang cuaca kan kalau dilaut kan begini. Kadang-kadang jangan terang-liat terang-terang begini.
Padahal tiba-tiba cuaca buruk. Jadi terang langsung lari. Kalau cuma hujan sih enggak masalah. Kalau angin atau ada kilat.
Itu yang terang takut. Jadi terpaksa mesti melaut. Menjaga bumi dari dampak perubahan iklim bukan hanya menjadi tanggung jawab para pemangku kebijakan. Berbagai kebijakan serta kesepakatan sampai pada tingkat internasional hanyalah sebagian dari upaya. Di tingkat individu, perilaku kecil dalam keseharian kita tanpa kita sadari memberikan pengaruh besar dalam jangka waktu panjang.
Saat berbicara mengenai upaya mitigasi perubahan iklim, kita mungkin akan langsung berpikir mengenai mengurangi bahan bakar fosil atau menghemat penggunaan listrik. Namun, tahukah Anda bahwa sampah baik organik maupun non-organik juga merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar? Dekomposisi sampah organik menghasilkan karbon dioksida dan metana, sedangkan produksi material non-organik seperti plastik menggunakan sumber daya seperti air, logam, dan bahan bakar yang pada akhirnya menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Demikian juga dalam proses daur ulangnya. Menurut Balai Lingkungan Hidup Manado, pada tahun 2019, sebanyak 409,7 ton sampah dihasilkan masyarakat kota Manado setiap harinya. Angka ini belum termasuk sampah yang dibuang secara sembarangan. Oke, sudah hadir bersama saya Direktur Climate Institute. Dipersilakan Kak untuk memperkenalkan diri.
Oke, perkenalkan saya Putri Potabuga. Saya Direktur dari Lembaga Climate Institute yang fokus terhadap isu perubahan iklim. Kali ini saya tidak sendiri, ada anak saya. Hai, ini Arsila.
Halo Kak Putri, Halo Angel, Oh iya Kak Putri, apa yang sebaiknya dilakukan oleh warga Manado dalam rangka menekan produksi sampah? Yang harus dilakukan warga Manado terutama dalam penanggulan sampah adalah mengedukasi... dan memilah sampah dari rumah.
Karena yang kita ketahui bahwa TPA adalah tempat pemprosesan akhir, bukan tempat pembuangan akhir. Makanya sampah harus dipilah dari rumah untuk proses awal. Ketika ada proses akhir berarti ada proses awal.
Makanya yang dilakukan warga Manado harusnya mengedukasi dan bisa memilah sampah sebelum ke TPA. Selanjutnya secara umum menurut Kak Putri bagaimana prinsip perilaku ramah lingkungan yang baik? Oke untuk menjadi prinsip yang baik di lingkungan yang harus kita sadari bersama adalah bagaimana mengurangi pola konsumsi di level individu. Ya seperti saya selalu memperlakukan hidup yang lebih ramah lingkungan dengan konsumsi yang tidak boros atau berlebihan.
Oke Kak Putri, jadi goals besar apa sih terkait upaya untuk menjaga lingkungan? Oke harapan besar kami dari teman-teman Climate Institute, selain mengedukasi anak muda, kami juga pengen anak muda menjadi aktor perubahan atau agen change untuk menyorakan isu yang lebih ramah lingkungan atau lebih berpihak kepada lingkungan. Lewat hidup rendah karbon, pilihan cerdas, ubah perilaku teman-teman dengan konsumsi yang lebih ramah lingkungan.
Masalah ke depan juga kita akan menghadapi soal krisis iklim dan keadilan iklim. Maka dari itu, Arsila juga di sini saya hadirkan untuk menjadi pesan tersendiri buat teman-teman bahwa saya ingin anak saya ke depan bukan hanya meraih cita-citanya, tapi hidup di bumi. Kita berkolaborasi dengan Kementerian Perintah dan Kehormatan Manusia. Jadi kita harus menghubungkan keadaan dan keadilan. Dan di sini keadilan dan keadilan adalah kata yang sempurna.
Keadilan dan keadilan berarti banyak. Itu bisa berbagi tentang keuntungan dan kekuatan, apa saja hasilnya dari masalah perubahan keadaan. Tapi juga bisa menjadi sedikit, tapi juga penting, kita fokus pada kehormatan manusia.
Yang, misalnya, adalah hak untuk mencuci air, hak untuk mencuri air, dan sebagainya. Dan ini adalah hal yang kita lakukan. Jadi, menurut Mas Yosi, bagaimana posisi negara dalam upaya untuk mewujudkan keadilan iklim ini sebagai bagian dari penjaminan hak asasi manusia?
Terima kasih Mbak Angel ya. Jadi kalau saya ditanya tentang hak asasi manusia, apa yang disampaikan nanti sama Mbak Angel, itu sebenarnya semuanya relatif sudah. Ada di dalam Undang-Undang Dasar, Pasal 28H Ayat 1, bahwa setiap warga negara itu berhak atas penghidupan yang layak, mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat.
Jadi itu sudah dijamin. di peraturan perundang-undangan yang paling tinggi kita. Kemudian hal itu diatur lagi lebih dalam di dalam undang-undang. Undang-undangnya ada Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang pelindungan dan pengelolaan lingkungan.
Itu bagaimana upaya negara melalui pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang berusaha promosi maupun protek dari hak-hak warga negara dalam bidang HAM. Yang terbaru, kemudian pemerintah juga mengeluarkan undang-undang tentang harmonisasi peraturan perpajakan. Undang-undang tersebut mengatur bahwa entitas bisnis itu akan terkena pajak karbon jika itu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Jadi itu adalah bentuk upaya negara supaya kita bersama-sama menjaga lingkungan kita. Sehingga setiap warga bisa mendapatkan haknya secara penuh. Saya kira kalau peran pemerintah melalui kebijakan-kebijakan tersebut dapat diikuti. ataupun dilaksanakan oleh seluruh warga negara Indonesia, itu akan membuat kita semua akan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Dalam tataran yang kecil, kita bisa mulai dari misalnya membuang sampah pada tempatnya. Memang kelihatannya kecil, tapi harus dimulai dari diri kita masing-masing. Itu kaitannya kenapa kalau ditanya tentang posisi negara, ya mungkin lebih ke arah membuat regulasi dan mendorong.
dan mempromosikan tentang HAM itu sendiri. Saat ini sangat percaya dengan perubahan iklim karena seperti sangat merasakan untuk perubahan iklim itu sendiri. Percaya.
Ya, saya percaya. Ya, saya percaya untuk saat ini perubahan iklim sangat terasa. Untuk dampak sih ada, mungkin karena hujan, hujan yang beras.
Tentu saja saya sangat merasakan dampaknya. Untuk aktivitas saya sangat terganggu karena... Karena banjir dan cuaca buruk itu sangat mengganggu mobilitas karena saya pengendara.
Ya, aktivitas saya terganggu karena kadang-kadang cuaca itu panas, kadang-kadang itu hujan. Jadi cuaca saat ini tidak mengandung. Kalau banjir sih secara langsung tidak, mungkin kalau soal hujan begitu sangat-sangat terasa kalau di daerah sini.
Sangat terganggu dengan aktivitas yang beberapa bulan. Bulan ini, minggu terakhir ini, saya banyak beraktivitas di luar rumah. Jika saya jalan-jalan kemana saja, saya menggunakan motor, itu sangat mengganggu. Dari cuaca, dari badai maupun banjir itu bisa menghambat untuk setiap pergerakan saya. Dampak dari perubahan iklim tidak dirasakan secara merata oleh kita.
Masyarakat seperti Abak Jemmy contohnya, yang hidup di wilayah pesisir dan menggantungkan harapannya pada laut untuk memperoleh. oleh nafkah harus terpapar dengan dampak perubahan iklim lebih daripada yang lain. Hal seperti inilah yang menjadi alasan mengapa keadilan iklim merupakan hal yang perlu kita capai dengan dengan upaya bersama.
Mungkin secara langsung dan tidak langsung itu menjaga kesehatan lingkungan. Bisa dimulai dengan membuang sampah pada tempatnya, jangan membuang di sungai atau di tempat-tempat yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Bisa juga diaplikasikan lewat peneraman pohon di sekitar rumah.
Contohnya seperti membuang sampah pada tempatnya dan sering membersihkan selokan. kita menjaga kelestarian lingkungan, ataupun mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, ataupun bisa kita menghemat energi agar supaya perubahan iklim bisa diperhambat ataupun bisa dicuka.