Bahasa Arab kelas 11, seri belajar tata bahasa Arab, penjelasan huruf jar dan huruf atof. Hayabina nabda hadhid dirosa. Huruf jar adalah huruf yang menyebabkan isim setelahnya menjadi majurur.
Makna huruf jar mirip seperti kata depan atau preposisi dalam bahasa Indonesia. Di antara huruf jar yaitu min, dari, sebagian di antaranya, ila, ke, atau pada, ala, di atas kepada kewajiban, fi di dalam, di pada, an dari, tentang, ka seperti, li milik, untuk, sungguh, bi dengan di. Sebagai mana kita lihat ada beberapa arti kata untuk setiap huruf jar.
Hal ini tergantung pada konteks kalimat yang dimasuki huruf jar tersebut. Terdapat beberapa kaedah yang perlu kita perhatikan ketika menggunakan huruf jar. Yang pertama, Huruf jar bersambung dengan isim yang selanjutnya disebut jar majrur.
Yang kedua, huruf jar tidak bersambung dengan fiil, ia hanya bersambung dengan isim saja. Lalu yang ketiga, isim yang dimasuki huruf jar disebut majrur memiliki tanda berikut. Pertama, harokat kasroh atau kasrotain jika bentuk katanya mufrod, jama taksir, dan jama mu'anasalim.
Huruf ya. jika bentuk katanya musanna dan jama'muzakar salim dan harukat fatha jika termasuk isim ghair monsorif. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah huruf jar dan majrur di mayali berikut ini.
Saya pulang dari rumah sakit. Saya pergi ke apotik. Alkitabu alal maktabi, buku di atas meja, ala di atas.
Anamu fi ghurfatin naumi, saya tidur di kamar tidur. Fi di, baiti ba'idun anil masjidi, rumah saya jauh dari masjid. An dari, anta kal komari, kamu seperti bulan, ka seperti.
Ahmilu saya mengambil wasfatati biyata resep dokter. Dr. Lil Ustazi untuk guru. Li untuk. Azhabu saya pergi ilal mustasva ke rumah sakit.
Bis saya roti dengan mobil. Bi dengan. Perhatikan kata setelah huruf jar.
Yang disebut dengan majurur. Harokat akhirnya yaitu kasroh. Misalnya. Soidali yati.
Maktabi. Gurvati. Masjidi. Komari. Ustazi.
Dan saya roti. Kecuali pada mustashfa yang memiliki alif maksuroh dan tandanya yaitu kasroh mukaddaroh. Selanjutnya ada kata al-masjidani, dua masjid, dan as-saydali yatani, dua apotik. Kita masukkan fi pada kedua kata tersebut. Maka menjadi, Nahtafilu kami merayakan bithikro maulidir rasuli, peringatan maulid nabi, fil masjidaini, di dua masjid.
Nashtaril adwi yata. Kami membeli obat-obatan di dua apotik. Al-masjidani berubah menjadi al-masjidaini dan as-saydali yatani berubah menjadi as-saydali yataini yang tandanya adalah ya. Lalu pada jama'muzakar salim kita punya al-muslimuna orang-orang muslim dan al-salihuna orang-orang yang salih.
Kita masukkan ala pada dua kata tersebut dan berubah menjadi seperti ini. Yajibu ala al-muslimina wajib bagi umat muslim, yaqamatus sholah, mendirikan sholat. Yajibu ala al-saliheenah wajib bagi orang-orang yang sholih, an yashkurullaha, bersyukur kepada Allah.
Al-muslimuna berubah menjadi al-muslimina, dan as-salihoona berubah menjadi as-saliheenah, tandanya yaitu ya. Selanjutnya jama'mu'annas salim. Kita punya al-ustazatu guru-guru perempuan dan al-khadimatu para pelayan perempuan. Kita masukkan li pada dua kata tersebut sehingga menjadi Ahmilul kutuba saya membawa buku-buku lil-ustazati untuk guru-guru perempuan. Hazihil bado'i'u barang-barang ini lil-khadimati milik para pelayan.
Selanjutnya kita bahas mengenai huruf atof. Huruf atof atau harf atof adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata atau kalimat. Makna harful atof Sama dengan kata sambung dalam bahasa Indonesia.
Huruf atof diantaranya lakin akan tetapi, la bukanlah, bal bahkan, suma kemudian, au atau, hatta sehingga, wa dan, fa maka, am atau. Ada beberapa kaedah yang perlu kita perhatikan dalam menggunakan huruf atof ini. Yang pertama, huruf atof.
Atof berfungsi untuk menyambungkan satu kata atau lebih dengan kata berikutnya. Sehingga dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai kata sambung. Yang kedua, kata sebelum huruf Atof disebut Ma'tuf, sedangkan kata setelah huruf Atof disebut Ma'tuf alaih.
Jadi ada Ma'tuf dan Ma'tuf alaih. Yang ketiga, Ma'tuf alaih, kata setelah huruf Atof, mengikuti Ma'tuf hanya dalam hal ikromnya saja. Misalnya rofak dengan rofak, nasob dengan nasob, jar dengan jar, atau jazem dengan jazem.
Sementara jenis, muzakar mu'anasnya, dan adad, mufrad, musanak, jamaknya, tidak mesti sama, boleh berbeda. Untuk lebih jelasnya, lahiz huruf al-atof al-atiyah. Perhatikan huruf atof berikut ini. Ja'a muhammadun wa a'ishatu wa hasanun. Muhammad dan Aisyah dan Hasan telah datang Muhammad sebagai fail keadaannya rofak begitu pula dengan Aisyah dan Hasan sementara jenisnya Muhammad Buzakar sementara Aisyah perempuan Muhammad telah datang kemudian Aisyah kemudian Hasan Muhammad telah datang kemudian Aisyah Selanjutnya, khuzil kitabah awil kirtas, ambillah buku atau kertas.
Alkitabah sebagai maf'unun bih, keadaannya mansub atau nasob. Begitu pula dengan kirtas, keadaannya mansub karena menjadi maf'un pula. Hal abu ka tobi bun am mumar ridun.
Apakah ayahmu seorang dokter, am mumar ridun atau seorang perawat? Tobi bun dan mumar ridun sama-sama dalam keadaan rova dengan tanda dummatin. Akaltu kullal khadrawati, saya makan tiap sayur-sayuran, hatta sabanak hingga bayam.
Al-khadrawati, keadaannya majur, begitu pula dengan as-sabanakhi, keadaannya juga majur. Maqorotul majallata, saya tidak membaca majalah, lakin al-Quran, tetapi membaca al-Quran. Al-majallata maf'udun bih, keadaannya mansub, begitu pula dengan Al-Qur'ana, keadaannya mansub sebagai maf'udun bih. Janjahul mujitahidu lal kaslanu, orang yang bersungguh-sungguh sukses bukan orang yang pemalas. Al-mujitahidu menjadi fa'il keadaannya marfu, begitu pula dengan Al-kaslanu menjadi fa'il keadaannya marfu.
Ja'a mumaridun baltobi'ibun, perawat. Telah datang bahkan dokter. Mumar ridun, fail, keadaannya marfu. Tobi bun juga marfu dengan tanda domaten. Selanjutnya alif.
Ayin hurufal jari wal atfi. Tentukanlah huruf jar dan huruf ato fi mayali berikut ini. Mari kita lihat apakah terdapat huruf jar pada baris pertama ini. Ibrahim toli bun fil madrasatis sanawiyah.
Ibrahim adalah seorang siswa di sekolah menengah. Fi di adalah huruf jar. Yazhabu ilal madrosati.
Dia pergi ke sekolah. Ila ke adalah huruf jar. Sobahan mubakiron. Pagi-pagi sekali. Kul layaum setiap hari.
Wafi yaumin. Min. Wafi.
Dan di hari. Wa. Dan. Huruf atof. Min.
Dari huruf jar. Silahkan lanjutkan pencarian huruf jar dan huruf atof tersebut. Lalu masukkan ke dalam tabel berikut ini. Misalnya tadi kita menemukan fi untuk huruf jar.
Lalu ada ila, wa untuk huruf atofnya dan juga min. Selanjutnya di latihan yang mbak. Isilah tempat yang kosong berikut ini. Bihar fil jar riwal atof dengan huruf jar dan atof.
Berikut tekstnya akan saya jelaskan. Muhammadun yasta zinu. Muhammad meminta izin.
Titik-titik al-amali kerja li'annahu karena ia yash'uru birtifa'id darjatil haroroh berasa ada kenaikan suhu badan, qosa abuhu ayahnya mengukur darjata harorotihi, Suhu tubuhnya, Fil Baiti di rumah, bimiqya silharoroh dengan termometer. Fata ajaba abuhu, maka ayahnya kaget. Binar tifa'i darjatihi harorotih, dengan naiknya suhu badannya. Wada'ahu abuhu, dan ayahnya mengajaknya, titik-titik al-mustashwa rumah sakit, bisa ya roti dengan mobil mubah syaratan secara langsung. Wafil mustaswa dan di rumah sakit, fahas sahut tobi ibu, maka dokter memeriksanya, titik-titik urfati ruangan, titik-titik yarohul iltihabu, yang melihat adanya infeksi atau radang, dakhilal halki di dalam tenggorokan.
Titik-titik huwasababu irtifa'il haroroh, adalah penyebab naiknya suhu badan. Titik-titik jasadi muhammadin, badan muhammad. Ba'da zalika setelah itu, A'fabtabi Ibu Muhammad dan dokter memberi Muhammad wasfatan tibbi yatan, resep dokter, wa naso'iha li shifa'ihi biiznillah, dan nasihat agar ia sembuh dengan izin Allah. Awalan yang pertama, tanah walad dawa'a mengkonsumsi obat salah sama rotin setiap hari titik-titik al-yaum hari. Wasaniandan yang kedua, istirahat rohatan kafiatan dengan cukup.
Wasali sandan yang ketiga, la tasyurabid dukhona marrutan ukhro, jangan merokok lagi, li'anna syurbat dukhon, karena merokok, ro'su kullid da'i, adalah pangkal dari penyakit, titik-titik, ibtaid anil mudakhinin, jauhilah para perokok, warobi andan yang keempat, aksir perbanyaklah, titik-titik, aklil khadrawati, makan sayur-sayuran, titik-titik, alfawakihi, dan buah-buahan. Terima kasih sudah menonton Wa ila liqofi munasabatin ukhra Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh