Transcript for:
Inovasi dan Kreativitas di Pendidikan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Terima kasih, kita tadi sudah dibikin tegang oleh teknologi yang namanya LCD, komputer. Begitulah pengalaman saya juga dengan teknologi Apple, karena Apple itu sangat-sangat eksklusif. Sehingga kalau berhubungan dengan alat-alat yang tidak ilegal, enggak mau nyala dia.

sangat tegak, oleh karena itu marilah kita lupakan kedengaran kita, semua orang bikin selfie dengan ketangganya saya juga akan selfie dengan Pak Sobat Mengapa kita selfie? Karena silaturahim sosial itu sangat penting. Saya melihat bahwa panjang umur orang itu yang paling menentukan itu ternyata adalah persoalan-persoalan sosial. Jadi gak bisa kita hidup mandiri. kemudian egois, cek mati akhirnya haa saudara-saudara terima kasih atas kehadirannya Pak Johan saudara saya ketua majelis guru besar kontribusi majelis guru besar adalah untuk memberi sumbangan pemikiran Bapak Rektor.

Dan Pak Rektor, ketika Pak Rektor masih menjadi ses di Jen Belmawa, statuta UNJ itu pertikaiannya luar biasa, saya memasukkan kata inovasi ke dalam statuta itu. Jadi sampai perang di WA. Ketua Senatnya, Pak Dardiri, Pak Yoyon, Dewan Pertimbangan, saya betul-betul supaya inovasi itu masuk.

Dan akhirnya menjadi kenyataan. Sekarang ini disruptif teknologi. Teknologi disruptif perguruan tinggi akan berjalan. Kalau terjadi disruptif perguruan tinggi, perguruan tinggi yang konvensional ini akan hilang.

Mudah-mudahan yang mudah-mudah itu kalau mengetahui perguruan tinggi kita akan mati. Matinya itu husnul khotimah. Nah saudara-saudara, saya punya teman baru, Pak Johan. Ini ketemu hanya sekali sama-sama menjadi narasumber.

Lalu saya tertarik dengan... dengan apa yang beliau bicarakan, saya tidak gampang tertarik kepada orang. Jadi saya lihat, saya lihat namanya, kemudian saya lihat di Google, saudara juga bisa melihat nama saudara di Google masing-masing. Klik Google, tulis nama saudara, kalau sudah banyak di Google, itu berarti saudara memang hebat.

Pak Johan hebat, saudara tulis di Google, tulis Johan Yoga, di mana-mana ada. Nah itulah. Nah kali ini, Pak Johan akan berbicara. berbicara soal inovasi, supaya menggetarkan kita.

Kita ini manusia insentif, Tuhan juga memberi insentif kepada manusia. Kalau gak ada insentif dari Tuhan untuk subuh pagi hari, gak ada ruang subuh ke masjid. Tadi juga begitu, ketika rektor mengatakan, bagaimana skopus kita, harus kita tingkatkan, gak ada yang tepuk tangan. Ketika Pak Rektor mengatakan, ini remun akan dibayar ke dalam sistem perbankan, semua... Tepuk tangan Ini menunjukkan kita ini adalah manusia insentif Saya juga tepuk tangan tadi Saya juga tepuk tangan Terima kasih Pak Rektor Sistem jenengan yang ciptaan perbankan itu Untuk meningkatkan akuntabilitas Tapi pikirkan Akuntabilitas penerimanya Saya gak tau kalau Pak Rektor Sudah ngirim duit ke Ke rekening saya Oleh karena itu PR saya kepada Pak W2 harus bisa Ada berita bahwa Saya saya menerima duit jadi begitu duit masuk harus ada sistem SMS yang memberitahu ini loh duit kamu sudah masuk ini namanya akuntabilitas dua belah pihak tidak akuntabilitas rektor saja yang dipikirkan akuntabilitas rakyatnya juga harus dipikir karena saya juga kaget itu enggak pernah diberitahu tiba-tiba rekening ditabungan siapa kok jadi banyak sekali sehingga enggak ada uang laki-laki lagi di rumah di rumah jadi saya kalau nyimpan uang di sini uang laki-laki disini saya juga punya uang yang lain disini ditemukan istri ini apa untuk saya Oke silakan itu uang laki-laki lah disini kok disini uang apa ini ini uang sia disitu kok juga tahu juga baiklah Mari kita segera mulai Pak Johan akan membicarakan soal inovasi Mudah-mudahan kita terinspirasi, kita nanti akan selesai ketika agan mulai, kita selesai atau paling tidak jam 12 gak apa-apa lah, Tuhan tahu saya kira, walaupun sholat kita agak mundur, itu kita juga dalam...

kerangka untuk menegakkan keilmuan kita, insya Allah tidak dosa-dosa amat itu saya kira tapi orang yang sholatnya itu tepat-tepat waktu itu ya memang orang yang Islamnya baru gak apa-apa yang sudah lama ya ya biasa saja no face Terima kasih Pak Johan, silakan dan nanti kira-kira presentasinya 45 menit, sisanya tanya-jawab. Dan Bapak Ibu silakan menyiapkan pertanyaan. yang sebaik-baiknya semua saya harap semua disini adalah kelompok orang-orang yang on task karena dalam keadaan gini hanya ada dua kelompok orang on task dan off task yang off task itu physically present but mentally absent jangan sampai ada silahkan Pak Jeroan please ya boleh hai hai Terima kasih, Pak Rufyanto. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi Bapak-Bapak, Ibu-ibu semuanya.

Apa kabar pagi ini? Baik ya, sehat ya? Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih.

Terima kasih kepada Pak Rektor. Tadi malam juga sudah diajak makan di tempat. menunggu Sultan ya sehingga kemarin tuh perutnya sampai duduk di hotel kayaknya full banget sehingga pagi ini sarapannya jadi sedikit ini ya juga terima kasih ini kepada profianto nih jadi kami itu bertemu itu bulan Desember yang lalu, ketika kami sama-sama menjadi narasumber di hadapan ratusan bupati se-Indonesia. Jadi kami berdua ini lumayan juga, jadi kita menceramahi bupati-bupati se-Indonesia. Mungkin Bapak Ibu kalau lihat dari web ya, kita punya 416 orang bupati, baik yang bebas maupun yang gak bebas.

Mudah-mudahan yang gak bebas ini makin sedikit ya. Jadi 416 Kemudian saya Punya seorang sahabat Bupati Kabupaten Agam Di Sumatera Barat Yang saat ini menjadi kepala bidang di Klat Di Klat Untuk Kabupaten Se-Indonesia Kemudian beliau itu kakak kelas saya di SMA dulu Dan juga di ITB Sehingga saya membantu beliau Jadi Bapak Ibu semua Pagi hari ini Saya diamanahi untuk membawakan Sebuah topik Yang kebetulan beberapa tahun terakhir ini memang saya lagi getol-getolnya. Yaitu masalah kreativiti dan inovasi. Jadi kreativiti dan inovasi ini saya pelajari setelah saya pensiun.

Bapak ibu mungkin melihat disini. Kalau bapak ibu lihat gambar ini, bapak ibu pasti tahu saya pensiun dari mana. Saya pensiun dari perusahaan minyak.

Ya, pusan minyak. Karena saya dulu teknik kimia ITB, begitu lulus dari ITB, kemudian diberi kepercayaan untuk bekerja di Amerika. Supaya duitnya banyak, kan Prof. Fianto katakan tadi yang P1, P2, P3, P3 itu yang penting ya.

P1 ini saya pilih kerjaannya di laut. Kenapa di laut? Supaya gajinya dua kali lipat.

Dua kali lipat. Karena ada satu bulan gaji itu tunjangan lepas pantai. Kita kan kalau baru-baru masih.

Masih suah kan masih kere-kere ya, masih suah ITB lagi. Uang kuliahnya cuma 27 ribu satu semester dulu, tahun 1985 saya masuk ITB dulu. Setelah saya bekerja disini 10 tahun, akhirnya keinginan saya pindah ke dunia pendidikan itu makin menjadi-jadi. Karena sebelumnya saya sempat jadi dosen di ITB, tapi akhirnya mengundurkan diri. Akhirnya kemana saya berpindah?

Saya berpindahlah menjadi seorang trainer. Seperti itu Bapak Ibu sekarang ini saya bertinggal di Singapura. Kenapa? Karena saya menjadi seorang international trainer di 9 negara di Asia termasuk di Indonesia. Jadi paling jauh itu daerah tugas saya adalah di Jepang.

Jadi nanti minggu depan itu saya akan berangkat ke Osaka. Tapi orang Osaka sudah katakan cuaca masih sangat dingin. Karena sekarang ada anomali cuaca. Nah makasih harus siap-siap nih pakaiannya. Siap gak nih untuk menghadapi dingin ini?

Oke Bapak Ibu Ibu Jadi pada hari ini Kita akan membawakan sebuah topik yang diberi judul adalah Membangun Budaya Inovasi di Purguan Tinggi Inovasi Tadi Pak Rektor sudah menyinggung juga Bahwa sekarang Seluruh puruan tinggi diberi beban tambahan, harus ada inovasi. Pak Jokowi juga dimana-mana selalu mengatakan inovasi, inovasi, inovasi. Dan kebetulan saya orang yang sudah 5 tahun terakhir ini mendalami bidang ini.

Saya mendalaminya di Singapura, kemudian saya tambah ilmu sedikit di Australia, kemudian saya lengkapi di Oxford di UK. Rasanya ilmunya lumayan lah, yang lumayan itu yang hari ini mudah-mudahan Bapak Ibu-Ibu berkenan menerimanya saya bagi buat Bapak Ibu-Ibu. Sekarang kita mulai dari ada tiga isu penting yang setiap menteri pendidikan berbicara, presiden berbicara, pasti tiga isu penting ini yang dibawa, yaitu pendidikan karakter, pendidikan vokasi, kemudian inovasi.

Oleh karena itulah... Saat ini kita sangat sering mendengar kata-kata inovasi baik di koran, di TV, di mana-mana. Pak Jokowi sudah mengatakan berkali-kali inovasi adalah kunci. jebak rutinitas, ini saya ulang-ulang berkali-kali di mana-mana, cara-cara baru harus dikembangkan oleh perguruan tinggi oleh karena itulah hari ini saya mencoba memberi sedikit bekal buat Bapak Ibu-Ibu mudah-mudahan bekal ini mencukupi karena apa? bekal ini sudah diuji coba kan, diuji coba kan di kota Madia Bandung dan diuji coba kan di kota Madia Surabaya karena itu jadi laboratorium saya karena kemudian saya membantu beliau-beliau yang lagi memimpin di di daerah dulu.

Sekarang, supaya topik kita ini terstruktur, saya gambarkan kira-kira apa overview yang akan kita bicarakan selama kira-kira 45 menit ini. Yang pertama, kita bicara tentang perubahan. Change.

Zaman kita ini berubah. Mahasiswa-mahasiswa yang kita hadapi itu adalah bukan mahasiswa seperti zaman kita dulu. Sehingga kalau kita tidak berubah, kita akan mengalami kesulitan sama mereka. Karena mereka lebih pintar daripada kita. kita untuk hal-hal yang berbau teknologi.

Oleh karena itu pertama kita akan melihat perubahan zaman. Zaman apa kita saat ini berada? Ini disebut namanya zaman intelijen.

Sehingga kita sehari-hari itu dikurung oleh benda-benda yang disebut namanya benda-benda cerdas. Smartphone, smart computer, smart TV semuanya harus smart. Smart UNY, cocok sekali tadi dengan simbolnya semuanya kita.

Smart Laptop. Kemudian ada juga yang mengatakan Kita sekarang berada di Revolusi industri yang keempat Sehingga kalau kita tidak bisa menyesuaikan diri kita Kita akan tertinggal Kemudian perubahan itu Juga mengubah cara kita berpikir Kalau dulu orang berpikirnya linear Sekarang linear yang sudah tidak bisa diterima orang Kita harus non-linear Yang nanti saya sebut namanya adalah Radiant Thinking Kemudian berikutnya lagi Apa perubahan yang terjadi di organisasi Kenapa organisasi-organisasi sekarang dulu yang mapan-mapan Bangkrut Organisasi yang tidak pernah terdengar sekarang tau-tau jaya Kenapa Kenapa Apple bisa lebih mahal daripada perusahaan minyak? Bapak ibu-ibu bisa berpikir kan, Apple bisa lebih mahal daripada perusahaan minyak.

Dulu perusahaan minyak yang paling mahal. Ada emas hitamnya. Karena emas hitamnya malah tidak dianggap lebih berharga daripada benda-benda seperti ini. Kita mau beli benda ini 20 juta. Masuk di kantong aja 20 juta.

Yang kedua, kita masuk ke creativity. Apa itu kreativiti? Kreativiti itu ternyata adalah sebuah kata yang menjadi jembatan dari tiga kata kunci.

Tiga kata kunci itu kita singkat namanya IID. I yang pertama itu namanya iterasi. Iterasi itu adalah kita mengulang-ulang apa yang kita... yang kedua namanya inovasi dan yang ketiga namanya disrupsi nanti kita akan membahas kemudian bagaimana intelijen seseorang yang disebut kreatif karena apa?

karena semua orang dianggap kreatif Kreatif tapi tidak semua orang inovatif. Kemana orang-orang yang kreatif non-inovatif ini berada? Nanti kita lihat bagaimana profilnya.

Dan yang ketiga adalah bagaimana kita bisa mengaktifasi radianting kita. Berpikir secara multi arah, multi dimensi. Karena itulah dasar dari sebuah kreativitas.

Itu kita singgung di bagian kedua. Kemudian di bagian ketiga kita masuk ke intinya yaitu inovasi. Di inovasi ini kita harus punya dasar yang disebut namanya CCTS.

CCTS. CCTS adalah Creative and Critical Thinking Skill. Berdasarkan CCTS itu, nanti kita akan belajar bagaimana model inovasi. Karena saya orang teknik kimia, saya membuat model dari... sebuah inovasi.

Dan Alhamdulillah model saya ini sekarang digunakan di Oxford, digunakan di Harvard, digunakan di seluruh dunia. Karena apa? Mudah dilakukan. Kalau orang luar aja katakan mudah, saya yakin juga bapak ibu-ibu disini juga nanti akan melihat, eh gampang banget. Mudah sekali.

Karena itu nanti kita bisa ajarkan ke mahasiswa kita. Setelah model itu, kita melakukan tiga proses. Yang kita sebut namanya mapping proses, yang kedua namanya generatif proses, dan yang ketiga adalah evaluative proses.

Inilah model dari... sebuah inovasi. Karena ada modelnya, mudah diikuti, mudah dimodifikasi, dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan kita. Kemudian yang terakhir, ini sebagai bonus saja, saya akan membicarakan sedikit tentang apa yang disebut namanya sekolah 2.0.

Mungkin Bapak Ibu terbiasa dengan aplikasi 1.0, aplikasi 2.0. Ternyata sekolah juga ada versi 2-nya. Kenapa?

Kalau sekolah tidak berubah menjadi versi 2, seperti kata Pak, Prof. Chanto tadi, sekolah akan menjadi masa lalu. Nanti buku-buku sejarah kita tidak diisi oleh Gajah Mada dan Ayam Muruk lagi. Nanti akan diisi oleh sekolah. Dulu ada sebuah organisasi yang disebut namanya sekolah. Jadi sekolah akan menjadi sejarah.

Apa yang akan kita lihat? Bagaimana inovasi-inovasi yang harus kita lakukan agar kita bisa mencapai school 2.0? Dan yang terakhir adalah apa ancaman seandainya kita gagal masuk ke sekolah 2.0? Oke Bapak Ibu, inilah kira-kira gambaran umum yang akan kita bahas selama kira-kira 45 menit ini.

Oke, siap kita mulai, ronde satu, ya siap, oke. Sekarang kita mulai yang pertama adalah perubahan. Kalau ada yang bertanya, zaman apa kita sekarang? Nah zaman now, kita lebih spesifik lagi, now itu apa yang terjadi?

Nah macam-macam mulai pikirannya ya Jadi Bapak Ibu, begitu pesatnya perubahan, sehingga orang kadang-kadang juga bingung maka itu orang kreatif juga daripada disebut zaman intelijen zaman industri 4.0 maka itu diambil aja kata-kata umum zaman apa sekarang? zaman now now itu kan sangat general ya zaman sekarang 10 tahun lagi zaman now juga jadi zaman ini akan abadi selamanya orang mengatakan dunia kita itu berubah terus Tidak pernah berhenti. Ada yang mengatakan 4.0. Ini 4.0 kira-kira. Tahun 2017, tahun 2019, tahun 1954, tahun 2015. Itulah puncak dari teknologi digital.

Sehingga disebutlah 4.0. Apa akibatnya berubah? Berubah cara orang bekerja. Berubah cara orang bekerja.

Sehingga orang bekerja sekarang dengan mind. Dengan brain. Tidak perlu seperti kata para rektor tadi.

Memasukkan nilai tidak perlu datang ke kampus lagi. Cukup. Cukup dengan ini, ibu jari main colek aja. Colek-colek sampai.

Kenapa? Zamannya zaman 4.0. Sekarang semuanya juga internet of things. Semuanya di internet.

Kalau yang gak di internet gak laku sekarang. Gak laku. Sehingga sekarang Bapak Ibu melihat ya, toko-toko tradisional mulai tergusur. Mulai tergusur.

Yang kita takutkan apa? Sekolah-sekolah tradisional nanti tergusur. Tadi saya...

saya sempat berbicara dengan sahabat baik saya, Pak Dayat ini, Rektor Umpam. Ya ternyata beliau sudah melakukan apa yang saya mimpikan selama itu, yaitu universitas yang sangat inovatif. Ini air Asia-nya di dalam dunia pendidikan. Kalau kita mengenal air Asia dalam dunia penerbangan, ini Umpam ini akan menjadi air Asia-nya dalam dunia pendidikan. Mudah-mudahan makin maju terus.

Ya Pak ya. Sekarang saya mulai masuk ke spesifik sedikit Zaman Ada tiga zaman yang kita sudah lalui Pertama Sebut zaman yang lainnya zaman industri Kedua Zaman informasi Pertanyaannya adalah Zaman apa kita kira sekarang? Gak boleh jawabnya zaman now I juga depannya Tadi saya sudah sebut-sebut sedikit Yang berhubungan dengan Inteligencia Di Malaysia Kami ada sebuah organisasi, organisasi namanya ICOT, ICOT adalah International Conference on Thinking. Anggotanya ada 98 negara. Kami sudah mencanangkan bahwa abad ke-21 ini disebut sebagai the age of intelligence, the century of the brain, dan million of the mind.

Sehingga intelligence, brain, mind itu adalah tiga yang tidak akan bisa kita hindari saat ini. Bulan lalu, Lalu, seorang profesor saya di ITB berumur 80 tahun. Rupanya beliau itu dari sejak pensiun sampai sekarang, beliau sudah mengimpikan bisa gak intelijensi itu diindustrikan.

Kenapa? Kalau bisa diindustrikan bisa dijual, bisa dimarketkan. Selama ini kita sebagai usernya intelijensi orang lain. Yang kedua kita sebagai agen tunggalnya intelijen orang lain.

Jadi orang luar masuk, kita yang jual atau kita yang pakai. Beliau ini bercita-cita, bisa gak kita menjadi produsernya? Kita bikin pabrik intelijensinya.

Sumbernya apa? Inovasi. Tanpa inovasi gak mungkin pabriknya bisa jadi Sekarang apa kira-kira Namanya intelligent Intelligent adalah Ability to solve a problem Or to create a product Jadi kalau kita tidak bisa menyelesaikan masalah atau kita tidak bisa menciptakan produk artinya kita tidak berintelijen kalau kita hanya sebagai user kita tidak berintelijen ini yang dikatakan oleh sahabat saya mungkin bahwa ibu pernah kenal namanya itu Profesor Horwath karena dari Harvard University yang terkenal dengan multiple intelligence multiple intelligence sekarang apanya kita yang diubah oleh zaman itu yang diubah ternyata adalah pula pikir kita Dulu orang nyaman dengan berpikir linear, linear artinya berpikir satu arah saja.

Sehingga menjadilah pekerja-pekerja yang spesialisasi-spesialisasi. Sehingga kalau ada lima pekerjaan, kita butuh lima orang untuk mengerjakannya. Berubah zaman orang pindah ke yang ketengah yaitu disebut lateral.

Lateral thinking. Lateral thinking artinya apa? Orang bisa mengerjakan lebih dari satu hal. Ternyata di zaman now ini itu tidak cukup.

Lupa. Dua is not enough. Kalau KB mengatakan dua anak cukup.

Kalau di sini katakan dua arah gak cukup. Berapa arah? Sebanyak arah. Yaitu disebut namanya radiant thinking. Radiant thinking.

Oke Bapak Ibu, sebelum saya melanjutkan, ada kabar gembira. Bapak Ibu-Ibu nanti yang berminat dengan materi presentasi saya ini, nanti boleh di copy seluruhnya. Sehingga nanti Bapak Ibu-Ibu ada yang terlewat nanti bisa...

Semakin banyak yang menggunakan slide ini, semakin banyak pahala saya, kata Prof. Yanto tadi. Oke, ini sebut namanya Radian Thinking. Orang berpikir dalam multi arah.

Inilah dasar dari kreativiti. Coba kita lihat, apa perubahan yang terjadi di organisasi? Dulu, orang menjual informasi, maka itu banyak namanya pusat data, pusat data. Kenapa? Karena kita berada di zaman abad 20, yang dasarnya adalah learning.

maka perusahaan-perusahaan mengatakan, we are the learning organization tapi ternyata sekarang seluruh learning organization tuh muncul apple, muncul facebook, muncul google mereka katakan kami is not learning organization, we are the thinking organization sehingga kalau thinking organization, what is the product? the product is not information but innovation Jadi inovasi itu dasarnya adalah berpikir. Pulian berita jelek ini adalah apa?

Pendidikan kita di Indonesia kurang menekankan kepada thinking, lebih menekankan kepada learning. Maka itu pelajaran kita masih banyak, buku kita masih setumpuk. Karena kita lihat, apa efek dari perubahan zaman itu ke dunia pendidikan kita. Ternyata sekarang komponen pendidikan di abad ke-21 itu ada tiga.

Pendidikan karakter yang menjadi tugas pendidikan dasar, akademik yang menjadi tugas pendidikan dasar, pendidikan menengah kemudian disebut namanya 21st century skill yang menjadi tanggung jawab perguruan tinggi maka itu apa yang kita bawakan hari ini itu sangat cocok dengan tugas utama perguruan tinggi saat ini yaitu 21st century skill Apa 21st century skill? Saya mengambil 4 saja yang mungkin kita kembangkan dalam dunia pendidikan. Yang pertama adalah kreatif dan inovatif thinking.

Yang kedua, critical thinking. Yang ketiga, communication. Dan yang keempat adalah collaboration.

Coba bayangkan, anak kita pinter, tapi tidak bisa berkomunikasi. Apakah dia akan berkembang di masyarakat? Tidak berkembang.

Anak kita pinter, tapi tidak bisa bekerja sama dengan orang lain. Atau, Apakah dia bisa berkembang di masyarakat? Tidak bisa.

Kenapa? Sekarang ini gak ada superman. Yang ada adalah super team. Kita tidak bisa pintar sendiri.

Kita harus pintar bersama. Harus pintar bersama. Oke? Sekarang kita masuk ke intinya, kedua, create, creativity.

Bapak ibu saya yakin, kata-kata kreatif ini kayaknya tuh sudah Mendengarnya mungkin ribu kali, beribu kali, kreativiti, selalu biasanya juga kreativiti dikaitkan dengan apa? Inovasi. Karena mari kita lihat, ada tiga kata kunci yang menyebabkan kreativiti ini penting.

Apa itu? Yaitu IID. Apa itu IED? IED adalah iteration. Yang kedua ada innovation.

Yang ketiga namanya disruption. Tiga, IED. Sekarang kita lihat, di mana fungsinya kreativitas itu berada? Kita lihat jembatan berikut ini. Iteration adalah doing the same thing, melakukan hal-hal yang sama setiap saat, itu namanya iteration.

Kemudian orang harus meloncat kepada innovation. What is innovation? Innovation adalah doing the new thing, melakukan hal-hal baru, cara-cara baru, metode baru.

Sekarang dengan perkembangan teknologi, ternyata orang tidak puas dengan inovasi. Orang loncat lagi. Itu namanya disruption. Apa disruption? Doing things differently.

Kata kuncinya adalah differently. Melakukan sesuatu secara berbeda. Apa akibatnya?

Akibatnya fatal. Yang lama itu out of date semua. Obsolite.

Usang. Gak mau dipakai orang. Nah sekarang kita lihat. Apa jembatan-jembatan dari masing-masing IID? Jembatan yang pertama adalah kreativiti Jadi orang bisa berpindah dari iteration to innovation Kalau mereka punya kreativiti Kemudian bagaimana cara berpindah dari innovation ke disruption Mereka harus punya teknologi Dengan jembatan ini Bapak Ibu bisa melihat bahwa kreativitas itu adalah bridging, dia menjembatani antara iteration dan innovation.

Ada orang ingin berinovasi, tapi dia tidak bisa, apa yang dilakukan selalu iteration, kenapa? Lemah kreativitas. Lemah kreatifitinya Mari kita lihat sekarang What is kreatifiti?

Kreatifiti is thinking new thing Jadi Bapak Ibu lihat ya Doing the same thing Doing the new thing Thinking the new thing new thing. Jadi itu aja ada jembatan tiga yang akan bermain selama ini. Tiga hal ini yang akan menentukan apakah seorang ini bisa survive atau enggak. Mari kita lihat.

Bapak Ibu selama ini sering mendengar ya. Semua orang pasti dilahirkan kreatif. Setuju gak Bapak Ibu dengan istilah ini?

Setuju? Semua orang kreatif. Itu saya setuju. Ya Allah sudah memberi kita sebuah alat untuk kreatif.

Sekarang mari kita lihat. Bagaimana kreatifitas ini berkembang dengan dengan umur karena muncul pertanyaan anak kita waktu bayi mana yang lebih kreatif dengan kita saat ini siapa yang mengatakan anak setuju semua setuju? atau kita yang lebih kreatif? anak yang lebih kreatif? nah kita lihat ya anak itu diberi label 95 plus begitu masuk SD dia turun ke 75 begitu masuk ke sekolah menengah turun 50 masuk ke puruan tinggi kira-kira berapa nih?

murid-murid kita diskon 50% dapat 25 nah kita, ini murid kita ya kalau yang ini berapa? ini kita ini Pertanyaannya, masih ada sisa gak ya? Jangan-jangan sudah bablas.

Alhamdulillah, masih ada juga dikit. 10%. Saya tanya tadi, mana yang lebih kreatif kita atau anak kita?

Bapak ibu udah benar jawabnya, anak kita. Maka itu kata orang, it's normal. But, not natural.

Sebenarnya kita lebih berilmu daripada anak kita ya Bapak Ibu ya. Anak-anak kita belum bisa apa-apa. Why?

Mereka lebih kreatif. Kita less kreatif. Harusnya kita lebih kreatif. Sekarang mari kita lihat Bapak Ibu. Ada orang mengatakan, kalau kamu mau kreatif, kamu harus lebih seperti anak-anak.

lebih seperti anak-anak, kenapa? karena kreatifitas itu seolah-olah di asosiasikan dengan anak kecil ternyata itu salah itu salah malah ada yang mengatakan orang dewasa yang kreatif itu adalah anak-anak yang selamat dari pemotongan diskon-diskon tadi kan diskon tadi 95, 75, 50, 25, 10 selamat ya dari diskon-diskon sekarang mari Bapak Ibu saya lewatin ini kita lihat bagaimana otak kita bekerja Ada listrik di dalamnya Tahun 64 ada seorang ahli yang meneliti Apa kerjaan otak Ternyata otak itu punya dua fakultas Yaitu fakultas otak kiri sama fakultas otak kanan Apa yang dilakukan oleh otak kiri kita Ternyata dia bekerja untuk hal-hal yang kata-kata Angka-angka, membuat garis-garis, membuat daftar-daftar, berlogika, beranalisa. Itu fungsi otak kiri.

Apa fungsi otak kanan? Dia lebih suka dengan irama-irama, maka itu bapak ibu-ibu kalau punya anak di rumah yang suka dengan lagu-lagu, itu artinya otak kanan. Suka gambar-megambar, warna-warni, suka membuat bentuk-bentuk.

Suka membuat peta-peta Suka berimajinasi Dan akhirnya suka Meredim Kadang kalau Bapak Ibu-Ibu Yang masih mau punya anak Kira-kira Bapak Ibu-Ibu berdoa otaknya lari kemana nih? fakultas kiri atau fakultas kanan? nah kita kan orangnya kemaruk ya dikasih rendang atau ayam maunya rendang dan ayam betul, kalau bisa dapat dua-duanya Alhamdulillah karena apa? karena kita bisa mensinergikan otak kiri dan otak kanan ternyata itulah dasar kreatifitas ya dasar kreatifitas, karena apa?

kalau dua otak itu pasti lebih kreatif dari daripada satu otak itu menurut ahli otak yang disebut John Medina dua otak lebih kreatif dari satu otak apa istilah dua otak ini disebut namanya whole brain whole brain jadi ada left brain, ada right brain, ada whole brain whole itu kan seluruhan jadi kita bisa menggunakan seluruh otak kita sekarang muncul pertanyaannya whole brain ini lahir atau diciptakan Siapa yang mengatakan lahir? Ini buatan Tuhan. Atau kita bisa mengintervensi?

Kita lihat dulu. Bagaimana otak ini bisa berkomunikasi kiri-kanan? Ternyata menurut statistik, dia ikut hukum Pareto. Bapak-Ibu pasti tahu hukum Pareto.

Hukum 80-20. Ternyata 20% yang nature, yang 80% nurture. Artinya apa?

Artinya kita bisa meng-create, kita bisa mengkondisikan orang yang whole brain. Whole brain itu bukan tergantung nasib. Ada orang mengatakan, ya dia nasibnya anak-anaknya kreatif semua.

Tidak. sekarang bapak ibu yang perlu kita camkan adalah apa? kreatif thinking itu bukan talenta yang natural natural artinya apa? tidak diaktifasi sudah ada aja sendiri ternyata dia adalah keterampilan yang bisa diajarkan dan bisa diperbaiki dengan keyakinan itu makalah kita yakin bahwa kreatifitas itu bisa diajarkan ke mahasiswa kita selama ini kita menganggap kreatifitas itu adalah bawaan oro bawaan oro Bawaan lahir. Sehingga orang kalau gak kreatif, orang menerima.

Ya udahlah, nasib kita gak kreatif. Ternyata sekarang enggak. Beda. Sekarang muncul pertanyaan.

Mana yang benar A sama B? Orang kreatif pasti inovatif, atau orang inovatif pasti kreatif? Siapa yang bilang A?

B. Yang mana bu? B, mantap. Kan UNY udah 10 besar ya Pak Rektor, pasti mantap. B, jadi orang kreatif belum tentu inovatif. Tapi orang inovatif pasti...

kreatif, mari sekarang kita lihat tipe-tipe orang jadi kreatif ini Bapak Ibu dikenal sebagai 4I ada orang yang kreatif secara intuitif intuisinya yang Ada orang yang kreatif secara imajinatif. Ada orang yang kreatif secara inspiratif. Dia bisa menginspirasi orang lain.

Tapi yang kita butuhkan saat ini adalah apa? Orang kreatif yang inovatif. Kalau dia hanya intuitif itu hanya buat diri dia aja. Kalau imaginatif itu dia hanya bisa membayangkan. Kalau ada seorang cewek cakep dia hanya bisa membayangkan.

Kalau cewek ini sampai di rumah gimana bagusnya ya. Itu hanya inspirasi. Berikutnya lagi inspiratif. Inspiratif dia bisa menginspirasi orang lain.

Ini masih lumayan. Tapi yang paling penting adalah yang mana? Yang inovatif. Mari kita lihat bagaimana hubungan inovatif dan kreatif ini.

Orang yang... Yang inovatif, dia punya empat cara untuk melakukan inovasi. Yang kita singkat dengan kata-kata DESI. Ada yang nama DESI disini?

Kalau ada yang nama DESI, alhamdulillah namanya dipakai R ini. Apa itu DESI? Yang pertama adalah duplication.

Jadi orang melakukan inovasi itu dengan menduplikasi produk-produk online. Itu sudah dilakukan oleh Jepang, dilakukan oleh Korea, sekarang dilakukan oleh China. Dia menduplikasi.

Hari ini keluar dari Amerika, besok keluar versi KW-nya. iPhone, di China banyak versi KW-nya. Yang kedua, extension.

Extension artinya apa? Dulu barang-barang yang terbuang, sekarang jadi obat. Dulu barang-barang yang hanya terpakai, dijual murah, sekarang diubah bentuknya. Di extension dia.

Kemudian yang ketiga adalah sintesis. Digabung-gabungkan dia Sehingga menjadi produk baru Dan yang terakhir adalah Invention Invention itu mungkin saat ini agak jarang Kita kan tidak bisa membayangkan ada Newton baru Mendel baru Susah susah menjadi inventor saat ini. Maka itu kita nanti akan bermain di yang 3 itu aja.

4 ini disingkat dengan apa? DC. Duplication, Extension, Synthesis, dan Invention.

Oke? Sekarang kita masuk bagian yang terakhir. Ini bagian yang paling lama, tapi akan sangat singkat. Innovation.

Jadi Bapak Ibu lihat tadi ya, change, creativity, innovation. Saya ini menggunakan presentasi metode mind mapping. Berita gembiranya lah Pak Rektor tadi malam sudah mengatakan, Pak Johan mudah-mudahan bulan depan ada 60 orang dosen. yang kita akan latih metoda-metoda seperti ini nanti mendapat sertifikasi internasional langsung dari UK. Sehingga beliau-beliau yang selesai TOT itu akan menjadi international trainer.

Siap-siap nanti sekarang berdoa aja menemukan terpilih. Kreativiti selalu temannya innovation. Ini adalah dua kata yang tidak bisa dipisah. Kenapa?

Karena dia melibatkan kedua belah otak. Kalau kita hanya menggunakan otak kiri saja tidak bisa kreativiti dan inovasi. Kita menggunakan otak kanan saja tidak bisa, harus dua. Apa tadi istilahnya kalau dua-duanya?

Whole brain. Whole brain. Oke? Kreativiti dan inovasi itu bisa ditinjau membutuhkan tiga komponen.

Komponen pertama adalah disebut namanya mindset. Komponen kedua disebut namanya skillset. Komponen ketiga disebut namanya toolset.

Mari kita lihat overview-nya sebentar. Ini dikenal juga disilah namanya MST-set. MST-set. Mind, skill, tool. Tiga-nya itu harus berpadu.

Sekarang kita lihat apa skillset? Skillset untuk inovasi ada dua. Disebut namanya CCTS.

CCTS adalah Creative Thinking and Critical Thinking. Artinya seorang yang inovasi itu dia harus punya keterampilan. Keterampilan apa?

Keterampilan berpikir kreatif dan keterampilan berpikir kritis. Kemudian yang kedua, dia harus punya tool. Nah tool ini banyak. Tool set untuk kreativiti inovasi banyak, tapi saya memilih dua yaitu mind map dan six thinking head.

Itu alat kreativiti yang saya anggap paling efektif dan kemudian paling banyak digunakan saat ini di dunia. Kemudian yang terakhir adalah mindset. Kenapa banyak inovasi gagal?

Skillnya udah bagus, toolnya sudah canggih, tapi tetap gagal inovasinya. Karena mereka tidak punya apa? Mindset. Mindset.

Apa itu mindset? Mindset adalah cara berpikir. Habitual the way of thinking. Itu disebut namanya mindset. Karena mindset ini ada dua macam.

Ada yang disebut namanya grow mindset. Mindset tumbuh. Orang mindset tumbuh ini dicirikan oleh apa? Mudah menerima perubahan. Mudah menerima perubahan.

Ada metode baru, pelibikan baru. Dia menyesuaikan diri. Sehingga orang-orang yang grow mindset ini akrab dengan apa yang disebut namanya OCD.

OCD. Apa itu OCD? Obstacles. Rintangan-rintangan. Apa itu C?

Challenges. Apa itu D? Difficulties. Sehingga orang bisa grow kalau dia akrab dengan OCD.

Sebaliknya, yang anti-OCD tersebut namanya fix. Fix. Dia biasa pakai papan tulis diganti dengan laptop. nyusahin dia ngisi biasa manual disuruh pencet-pencet, pak rektor nyusahin kita aja itu namanya fake mindset, jadi kalau ada di UND yang fake mindset, harus kita transformasi, harus menjadi apa grow mindset, kenapa?

fake mindset ini populasinya banyak kalau populasinya banyak, dia menghemat orang untuk grow sehingga dia tidak bisa kita harapkan untuk maju Oke, Pak Ibu, jadi hari siang ini kita konsentrasi pada yang kuning. Yang kuning apa? Skillset.

Nanti di ujung-ujung acara kita singgung sedikit toolset dan mindset. Oke? Sekarang inovasi itu pas.

Pasti perpaduan dari tiga hal. Yaitu apa? Secara teknologi mungkin.

Secara human dibutuhkan. Dan yang terakhir apa? Secara bisnis menguntungkan. Banyak inovasi-inovasi yang dibutuhkan orang.

Yang secara teknologi mungkin. tapi gak bisa dijual. Maka itu akhirnya inovasinya mati.

Gak laku. Sebuah teknik inovasi yang paling banyak digunakan orang di dunia adalah buatan Harvard. Yang disebut namanya adalah design thinking. Design thinking ini untuk memudah kita menghafal, kita ingat aja, EDPT.

EDPT. What is EDPT? E itu adalah namanya empathize. Empathy. Empathy.

Ya, empathy. Misalnya, Pak Rektor lihat. lihat mahasiswa kalau mendaftar semester baru, rame, macet, jalan. Nah itu empati.

Wah bagaimana kalau saya bisa menghilangkan kemacetnya itu? Itu empati. Kemudian Pak Rektor sampai ke kantor, define, di define.

Panggil para Wakil Rektor, Pak ini kita bisa atasi ini, apa yang harus kita lakukan? Itu namanya define. Kemudian terakhir kita cari idenya, idenya namanya ideate. Kemudian kita bikin prototipe-nya.

Oke ini mungkin kita terapkan untuk pasca sadana Anda dulu, karena sedikit. Kemudian kita tes. dari tes nanti kita akan melihat mana kelemahan-kelemaannya, nanti kita perbaiki, baru nanti kita terapkan seluruh universitas.

Itu kira-kira namanya ADPT. Saya dalam PhD saya, saya berkonsentrasi kepada yang di tengah. Itu namanya IDET. Kenapa?

IDET ini adalah sentralnya. Kita bisa minta tolong orang untuk meng-empatize. Kita bisa minta tolong orang ke-define.

Kita bisa minta orang untuk bikin prototype. Tapi IDET ini harus si emosional. yang punya rumah yang meng-create.

Karena dia yang tahu butuhnya apa. Kita lihat. Saya, Bapak Ibu, orang teknik kimia. Mungkin kalau Bapak Ibu yang dari teknik, pasti sangat kenal dengan skema ini. Tapi saya mengubah skemanya.

Kalau biasanya input, proses, output, saya sekarang ubah. Learning, thinking, memory. Learning itu input, thinking itu proses, memory itu output.

Maka itu karena apa? Karena thinking itu adalah proses. Proses.

sekarang thinking apa yang mau kita pelajari? ada 2 thinking yang sangat penting yaitu sebut namanya CCTS CCTS oke, mungkin kalau bapak ibu mau lihat kesini, mana unsur yang kreatif? yang panahnya ke dalam atau yang panahnya keluar? yang kreatif yang keluar? mantap, karena apa?

kalau kreatif ini pasti divergent kalau critical itu pasti convergent, oke UNE, mantap 10 besar jawabannya gak ada yang salah satupun orang dari creativity to innovation itu tidak pernah menciptakan satu ide langsung satu ide itu berhasil pasti menciptakan banyak ide dulu, nanti diseleksi ide mana yang paling cocok kadang-kadang dari 3000 cuma 2 yang sukses saya bikin petanya jadi PhD saya itu murni adalah membuat model ini apa modelnya? ada scam ada create ada inovasi, ada camper ada ide Ini modelnya. Model tangki bocor istilahnya.

Kalau kami di teknik kimia sebutnya model tangki bocor. Kemudian apa prosesnya? Ini saya sebut namanya creativity innovation model.

Proses yang pertama itu disebut generatif proses. Proses kita menciptakan ide-ide. Yang kedua disebut evaluatif proses.

Ketika kita mengevaluasi ide mana yang terbaik, ide mana yang paling murah, ide mana yang tidak melanggar aturan. Kenapa? Ketika kreatif kita tidak memikirkan hal-hal yang mengganggu.

Ketika kita evaluatif kita boleh memikir apa yang mungkin mengganggu ide kita. Sekarang pasti ada tiga kata yang Bapak Ibu-Ibu tidak tahu. Yang mana kira-kira? kira-kira tiga kata.

Scam, create, dan camper. Nah, ini sekarang dalam waktu lima menit, mari kita bahas itu. Sekarang kalau mau inovasi, apa fokus kita? Apanya yang mau diinovasi?

Orang mudah mengatakan inovasi, tapi orang-orang bikin, apanya yang mau diinovasi, Pak? Ada fokusnya, ada alat bantunya. Jadi skam ini adalah apa?

Objek yang akan kita lihat. Kalau kita lihat handphone ini, apa yang kita lihat? Pertama, kita lihat saiznya.

Kenapa iPhone-nya Pak Rektor lebih gede daripada saya? Kedua, kita lihat color-nya. Kenapa sekarang handphone banyak yang emas, gold? Banyak yang... Sekarang warna silver, warna hitam, color.

Yang berikutnya lagi, use, penggunaan. Kenapa sekarang obat banyak berasal dari hal-hal yang dulu dibuang? Sekarang kulit manggis, sekarang dipakai orang untuk obat.

Dulu dibuang-buang. orang dulu manggis di kampung saya di Bukit Tinggi hanya untuk bertaruh dipotong itunya apa tanda buahnya tanya 765 Maribu nanti buka kalau benar lewat 5000 kalau bayar 5000 orang menciptakan banyak obat dari kulit manggis, itu use berikutnya lagi, material seperti Pak Yanto bicara kemarin iPhone X dan iPhone 8 sekarang produksinya mulai dihentikan, kenapa? kalau jatuh langsung pecah, karena ini kaca bisa gak materialnya diganti? itu material, berikutnya lagi part kenapa mobil sekarang gak pakai carburator?

Kenapa? Karena kalau operator itu yang bisa menyetelnya hanya orang yang ahli nujum. Ibu ingat kalau mobil ini pas itu, pakai klik-klik, ada hanya dia yang bisa.

Sekarang enggak pakai operator, pakai sistem injeksi, partnya berkurang. Dan yang terakhir adalah shape. Kenapa bentuk botol air ini harus begini?

Kenapa enggak lurus saja dari atas ke bawah? Jadi hal-hal inilah yang menjadi fokus orang untuk menginovasi. Jadi kalau kita mau mengajarkan ke mahasiswa kita, kita harus kasih tau juga objeknya.

Kira-kira apa yang mungkin diinovasikan. Saya membawakan kuliah ini. karena saya dosen luar biasa di Universitas Ciputra, Surabaya. Ini untuk entrepreneurship satu. Namanya creating ideas.

Mungkin orang meng-create idea. Karena biasanya apa? Ideanya gak keluar, creative thinkingnya gak bisa masuk.

Karena kita lihat, input, proses, output. Proses pertama yang harus dilakukan untuk melakukan inovasi adalah mapping. Mapping cara kerja, mapping prosedur.

Maka itu biasanya kita sangat mudah kalau orang yang sudah ISO. Kalau ISO kan sudah ada dokumen prosesnya, itu sangat mudah di inovasi. Karena sudah kelihatan di mana sumbatan-sumbatannya.

Ya mapping proses. Dari mapping proses kita kelihatan mananya yang mungkin. di inovasikan, apakah size-nya, apakah color-nya apakah use-nya, apakah material-nya apakah part-nya, apakah shape-nya jadi mapping proses itu adalah kita mengidentifikasi bagian mana yang bisa kita inovasi setelah itu, baru kita masuk ke create Apa itu create? Create itu adalah ternyata singkatan dari combine. Jadi chain itu disebut combine.

Apa itu combine? Combine itu bisa menggabungkan, bisa melebur, bisa... memperbesar. Itu namanya combine. Combine ini adalah teknik inovasi yang paling banyak dilakukan orang.

Ciri-cirinya apa? Orang suka sesuatu yang 3 in 1, 2 in 1, 4 in 1. Itu yang in one in one itu, yang X in one itu, semuanya adalah menggunakan teknik combine. Bapak ibu lihat ya, kopi dicampur dengan susu, dicampur dengan karamel, dicampur dengan coklat, itu akan menghasilkan produk yang unlimited banyaknya. Pergi aja ke Starbucks.

Malah kadang-kadang ke Starbucks kita yang bingung, mau pesan apa pak? Dilihat gak ada yang ngerti satu pun. Ini namanya cafe latte lah, cappuccino, moccaccino, gak ada. Kenapa?

Karena hanya mereka bermain dengan combine. Ini. Kalau ini 2 banding 1, hasilnya kapelate.

Kalau ini 1 banding 3, hasilnya moccacino. Itu aja. Maka itu combine adalah satu teknik inovasi yang paling fundamental.

Paling fundamental. Yang kedua, reverse. Reverse-nya adalah membalik.

Balik. Kalau A ke B, B ke A. Balik.

Mungkin Bapak Ibu kalau yang tahu teknologi air, sekarang ada teknologi air yang paling berkembang, itu sebuah namanya reverse osmosis. Reverse osmosis. Itu proses penyaringan yang sangat baik.

Atau susun ulang. ABC sekarang ACB, itu namanya reverse. Berikutnya lagi, eliminate.

Eliminate, menghilangkan. Bapak Ibu kalau pergi ke Indomaret atau Alpamat, Bapak Ibu akan sekarang menemukan teh botol yang tahu. Tawar, setuju apa Pak Bebo?

Teh botol yang tawar. Nah itu proses eliminate. Karena apa? Dia meng-eliminate gulanya. Gulanya, meng-eliminate.

Sehingga eliminate itu artinya apa? Hapus atau perkecil. Hapus atau perkecil.

Biasanya sekarang kalau di Singapura, apa yang dihapus atau diperkecil? Gula, garam, minyak. Less oil, less salt, less sugar.

Kalau kita beli produk itu di 7-Eleven atau di NTUC, apa nama mini market-mini market yang ada di singapore kita dapat poin nanti kalau kumpul sekian poin dapat voucher sekian 5 dollar, 6 dollar, 7 dollar pemerintah mendorong kita untuk membeli hal lain kalau yang kita beli yang manis harga mahal kalau kita beli yang tawar agak murah kalau kita beli yang tawar agak murah Beli yang tawar, murah banget. Murah banget, pakai poin lagi. Oke, berikutnya lagi. Alternatif.

Alternatif adalah menukar atau mengganti material. Misalnya material ini sulit didapat. Material ini mencemar. mengeluarkan lingkungan. Material ini susah penanganannya.

Ditukar. Seperti Bapak Ibu lihat handphone. Ada dari plastik, ada dari kaca, dulu pernah dari kayu.

Ganti. Burger. Sekarang dulu burgernya roti biasa, sekarang pakai roti gandum. Dulu teh, teh hitam, sekarang teh green tea, ditukar.

Ini alternatif ini sangat banyak inovasi. Berikutnya lagi, twist. Twist itu memutar.

Yaitu, Bypass atau puter Dan yang terakhir adalah Kebalikan dari combine Yaitu elaborate Elaborate adalah Urai Pisah Pecah Ini Pak Bibi Ibu Ini adalah Proses kreatif Dari sinilah Kita akan mendapatkan ide-ide Sehingga sekarang Pak Bibi Ibu Di universitas-universitas di luar negeri Dia memelati mahasiswanya Kalau ada sebuah produk Di balai Diputar ini, ini, ini Kenapa? Supaya budaya inovasi dia itu keluar Jadi kalau diberi benda itu Dia mulai berpikir ya Ini kalau dipecah gimana ya Ini kalau digabung sama ini gimana ya Kalau ini dibalik gimana ya Budaya itu kan keluar kalau ada habituasinya Karena mari kita melangkah Bagaimana kita melakukan ini? Kita lakukan dalam bentuk matrix itu matrix, kita bikin matrix sederhana jadi kalau kita punya sebuah produk, kita create dia bagaimana kita mengecreate nya? mana yang bisa di combine?

oh mungkin size nya bisa di combine, kalau size nya bisa di combine, cross disana oh ini yang bisa di combine itu warnanya supaya putih dan merah menjadi pink, itu di combine warnanya oh ini bisa di balik Oh ini bisa diputer, oh ini bisa diurai. Bapak Ibu, create itu disebut juga namanya adalah basic creative activities. Basic creative activities. Mungkin kalau Bapak Ibu pernah nonton film, Mike Gaver dulu waktu zaman-zaman kita Nah itulah contoh orang yang melakukan ini Dia dipenjara atau ditangkap Tapi dia menemukan benda-benda yang bisa jadi Senjata dia, itulah contoh kreatif Oke Pak Ibu, kita lanjut Kita masuk ke kedua Setelah idenya keluar, misalnya muncul 10 ide, ide itu harus dievaluasi.

Mana yang paling bisa diimplementasikan? Kita masuk ke tangki yang kedua yang disebut namanya Kemper. Apa itu Kemper? Kemper is critical thinking. Apa C yang pertama?

C yang pertama namanya konsekuensis. Apa akibatnya? Apa konsekuensinya? Apa dampaknya kalau ini digabung? Kalau ini diputer?

Kalau ini dibalik? Kalau ini diurai? Atau ini diganti? Apa akibatnya?

Jadi kita menghitung konsekuensinya. Kemudian yang kedua, apa asumsi-asumsi yang kita gunakan ketika kita menggabungnya? Apa pendekatan-pendekatan yang kita lakukan? Yang ketiga, apa tujuan kita melakukannya?

Karena biasanya kalau orang inovasi, Bapak Ibu, tujuannya itu ideal. Kalau bisa, murah. Tahan lama, abis itu murah, tahan lama, abis itu ada yang jual di sebelah rumah kita.

Pokoknya maunya ideal. Sama nih cari menantu. Kalau bisa dapat menantu, mama maunya sederhana aja, cantik, kaya, pintar.

Itu kan gak ada di dunia. Harus pilih salah satu. Gak ada. Jadi main isu itu adalah artinya apa?

Apa isu utama yang kita mau? Apa fokusnya? Apa tak?

sasarannya. Jadi kita harus define di sana. Kemudian berikutnya lagi, prejudice. Di sini kita menggunakan pengalaman kita.

Dengan pengalaman kita ini, kita mengatakan kalau ini digabung, kalau ini diputer, kayaknya bisa masalah. Ini experience berbicara. Jadi kita memberi ruang untuk experience berbicara.

Oke? Nah ini prejudice. Berikutnya lagi, evidence.

Udah ada bukti belum? Udah ada contoh belum? Jadi ini bukti, contoh. Dan yang terakhir adalah relevan gak?

Karena biasanya orang kreatif itu Dia batasnya gak ada, borderless Sehingga kadang-kadang ide itu aneh-aneh Sehingga relevan Handal gak? Oke? Jadi Bapak Ibu, bagaimana kita melakukan ini?

Kita bikin matrik lagi Sebut namanya evaluative process metric Kalau tadi generative process metric Nah sekarang ide-ide yang sudah keluar itu kita evaluasi Bagaimana konsekuensinya? bagaimana asumsinya, bagaimana main ideanya, bagaimana prejudicenya, bagaimana evidentnya, bagaimana relevansinya sehingga bapak ibu lihat ya, teknik-teknik ini yang saya kemarin ini sudah terapkan di Pertamina ya terapkan di Astra, mereka sekarang tiap saat para manajer-manajernya kerjaannya mengisi matriknya aja. Mengisi matriknya aja. Bagaimana mobil tahun depan.

Bagaimana motor tahun depan. Mereka bikin matrik-matrik. Dan mudahnya apa?

Matrik ini bisa disimpan sebagai backup untuk pengembangan yang lebih lanjut. Mungkin teknologinya belum ketemu. Begitu teknologinya ketemu, wah, yang ini bisa dilakukan. Makanya Bapak Ibu lihat ya, yang punya mobil Honda, coba lihat. Setiap keluar mobil Honda, ada sesuatu yang berbeda.

maka itu Honda mengatakan we are the innovate bagaimana kita melakukannya? saya menyusun sebuah metode ibu masih ingat tadi kan itunya metode yang pertama adalah sebut namanya kumpulkan data baik data yang available maupun data yang dibutuhkan itu langkah pertama kalau di dalam sitting head disebut namanya topi putih Topi putih Berdasarkan data Kembangkan ide Ide satu evaluasi Benefit dan weakness nya Ide dua juga begitu Ide tiga juga begitu Berikutnya lagi Putuskan ide mana yang terbaik Kemudian lakukan assessment Apa kelemahan ide ini Dan yang terakhir adalah Kembangan ide-ide untuk mengatasi itunya. Kemudian yang terakhir adalah feeling.

Bagaimana pengalaman kita melihat ide ini? Jadi Bapak Ibu, dalam inovasi, itu feeling tetap kerja, khususnya orang-orang yang sudah jam terbang tinggi. biasanya chairmannya, GMnya, direkturnya itu dia punya feeling karena dia udah bermain di industri itu puluhan tahun karena itu feeling itu tetap ada, maka dia ada intuisi atau impresi karena wabah ibu, kapan orang melakukan inovasi?

Ada tiga kemungkinan Dia bisa melakukan inovasi itu waktu X Atau waktu Y Atau waktu Z Mana yang paling baik menurut Bapak Ibu? Di X, di Y, atau di Z? Inovasi itu ada tiga istilah Ada namanya antisipatif Ada namanya reaktif Ada namanya kritis Kira-kira waktu yang tepat untuk inovasi dimana menurut Bapak Ibu? Antisipatif, artinya apa? Perusahaannya masih sehat, universitasnya masih maju, dia sudah melakukan inovasi.

Jangan tunggu lawan muncul dulu. Biasanya reaktif itu, kalau lawan muncul, kita nidu. Jangan sampai udah mau nyungsep. baru inovasi biasanya yang terjadi adalah telat mikir kalau telat mikir artinya apa?

udah mau bangkrut baru mau inovasi seperti apa? Nokia seperti Blackberry dulu kan kita bangga punya Blackberry sekarang malu punya Blackberry peri malah. Ya kan?

Gak mau dipakai. Kenapa? Dia terlambat.

Karena dia ketika kritis, dia baru itu. Ketika muncul Android sama iPhone, dia masih santai-santai aja. Begitu nyungsep, baru dia lakukan inovasi.

Ya? Oke. Ada sebuah istilah yang mungkin akan menginspirasi kita. Apa istilahnya?

Masa depan itu adalah milik orang yang bisa melihat kemungkinan-kemungkinan. Sebelum kemungkinan itu menjadi jelas. Kenapa? Kalau...

dia sudah jelas, sudah diambil oleh orang lain. Jadi sebelum jelas, dia kita ambil. Bagaimana caranya? Caranya seperti tadi.

Kita meng-create possibility-possibility itu. Bagaimana cara meng-create-nya? Dengan meng-comptide, dengan meng-reverse, dengan meng-eliminate, dengan meng-alternative twist atau leverage. Saya sudah mencari padanan bahasa Indonesia. Padanan Indonesia adalah GBHTPU.

Kau main itu gabung. Reverse itu balik. Eliminate itu hapus, alternative itu tukar, twist itu putar, elaborate itu urai. Jadi dengan menggabung, dengan membalik, dengan menghapus, dengan menukar, dengan memutar dan mengurai, itulah kita meng-create possibility-possibility. Kalau kita menemukan posibilitas itu baru kita yang tahu.

Begitu produknya keluar, semua orang lihat. Apa yang terjadi? Duplikasi, duplikasi, duplikasi. Mati kita? Enggak.

Kita keluar dengan lagi possibility yang lain. Maka itu orang R&D itu sekarang sangat sibuk. Sangat sibuk. Karena apa?

Begitu product launching itu waktunya kadang-kadang 2 minggu. Begitu 2 minggu KW-nya langsung keluar. Apalagi orang Indonesia itu paling-paling pintar banget.

KW 1, KW 2, sampai KW 4 juga. Oke, saya masukin yang terakhir ini sebelum nanti kita tanya jawab. Saya masuk ke bagian yang terakhir yang disebut nama apa?

School 2.0 Jadi Bapak Ibu, ada sebuah acara yang dulu dilakukan di Doha, Qatar. Tapi tahun ini enggak ada, karena Qatar lagi diblokir sama Arab Saudi ya, Prabu ya. Namanya WISE. WISE itu World Innovation Summit for Education.

Jadi di sini berkumpul orang-orang dari puluhan negara untuk mempresentasikan apa inovasi-inovasi dalam dunia pendidikan yang sudah mereka lakukan. Kemudian saya waktu itu pernah mewakili Singapura untuk hadir di sini. Sekarang saya bercerita siapa pemenangnya ketika saya hadir di sana. Pemenangnya adalah seorang ibu.

Namanya Vicky Colbert. Dari mana dia? Dari Amerika?

Enggak. Dari Singapura? Enggak.

Dari Inggris? Enggak. Dari Harvard?

Enggak. Dari mana? Dari Columbia. Coba bapak ibu-ibu bayangkan, kalau bapak ibu mendengar kata Columbia, apa yang kira-kira dalam otak kita?

Perang, narkoba, mayat berkelimpangan di jalan. Karena ini negara-negara horor. Jadi kalau bapak-bapak mau ditukaskan ke Kolombia, kalau bisa minta ampun dulu, jangan payah lain saja. Susah. Kenapa dia menang?

Kenapa dia menang? Sehingga si ibu ini sekarang menjadi menteri pendidikan di negaranya. Kenapa metode yang diciptakan dia itu ditiru oleh berbagai negara. Ternyata setelah saya baca artikel-artikel dia, ternyata yang dilakukan sama dia itu sangat sederhana. Cuma dia pintar membungkusnya.

Isinya gudeg, cuma bungkusnya alangkah indahnya. Sehingga ditiru orang lain. Apa isinya? Dia menyebutkan School 2.0, Innovation for Education. Apa isinya?

Pertama, participative learning. Ini mungkin yang kemarin Pak Rektor mengatakan, jangan lagi ada ceramah di dalam kelas. Karena ceramah itu gurunya yang menjadi centernya.

Harusnya dosennya yang di center, harusnya studentnya yang jadi center. Bagaimana cara membaliknya? Harus participative. Bagaimana supaya dia participative?

Rely out kelasnya. Kelasnya jangan lagi melihat punggung, harus berhadapan. Berikutnya lagi.

Gurunya atau dosennya harus jadi fasilitator. Jangan gurunya produser, fasilitator, sutradara sekaligus pemain. Jadi muridnya jadi penonton.

Berikutnya lagi, gunakan learning technology. Jadi nanti Bapak Ibu yang terpilih 60 orang itu, nanti Bapak Ibu juga kita installkan sebuah software di dalam itu. Sehingga Bapak Ibu bisa mengajar dengan cara sangat kreatif. Dan yang terakhir adalah di combine. Bahwa kognitif, pendidikan karakter, dan terdiri dari skill itu harus menjadi satu.

Harus menjadi satu. Dan yang terakhir adalah, kalau kita bisa melakukan itu, Insyallah murid-murid kita, mahasiswa-mahasiswa kita akan menjadi seorang pembelajar. belajar sejati. Dia akan belajar terus.

Akan mencari ilmu terus. Sekarang, bagaimana kalau kita tidak melakukannya? Wah, ini bahaya.

Pendidikan bisa di-disrupt. Siapa yang di-disrupt pertama? Gak ada muridnya.

Apa kata muridnya? Yang diajarkan oleh guru sama dosennya itu, saya udah tahu semua. Dari mana?

Dari sini. Jadi yang di-strap pertama itu adalah muridnya. Yang kedua, orang tua. Orang tua mengatakan, aduh saya masukin sekolahnya ke sini yang diajarin imu-imu masa lalu. Yang gak akan kepake sekarang.

Nah, orang tuanya. Karena orang tua sekarang udah banyak yang kelas. mereka boleh lebih pilih, karena itu homeschooling sekarang banyak, sehingga orang bisa memilih pelajaran mana aja yang dibutuhkan oleh anaknya ketiga, teknologi orang sekarang teknologi tidak mengharuskan ada tatap muka secara langsung, seperti kata para rektor, nanti kalau kau konferensi saya di singapur yang dengar di jogja gak perlu saya harus terbang ke singapur pakai teknologi dan yang terakhir adalah skill, skill yang kita ajarkan itu tidak relevan gak terpakai yang kita berikan itu skill zaman old yang sekarang adalah skill zaman now gak cocok, ada gap jadi inilah empat unsur yang akan mendistrupsi pendidikan saya ingin kalau kita gak hati-hati, apa yang terjadi?

Pendidikan akan menjadi apa? Sejarah. Buku-buku sejarah anak-anak kita 20-30 tahun yang lalu akan berisi dengan sekolah. Apa itu sekolah?

Sekolah ini adalah sebuah organisasi zaman dulu kala. Ada kepala sekolah, ada guru, ada ini. Sekarang Bapak Ibu sebagai penutup saya mau dibocoran aja ya.

Kan tadi saya mengatakan ada 3 set ya. Ada mindset, ada skill set, ada tool set. Saya lihat tool set dulu.

Apa itu tool setnya? Tool set itu yang kita kenalkan adalah mind mapping. Karena apa? Mind mapping ini memudahkan kita untuk memahami informasi.

Saya kemudian sudah menciptakan sebuah metode yang disebut namanya Mind Map Based Learning. Itu nanti akan mendukung pembelajaran kita di kelas, sehingga kita tidak perlu berseramah lagi, muridnya yang bekerja. Itu sebenarnya cocok dengan...

dengan kurikulum 2013, tapi kurikulum 2013 ini agak kurang baik nasibnya, karena dia pakai angka 13 ini tanya Prof. Yanto, kenapa pakai angka 13? harusnya di cepetin setahun kurikulum 2013 itu selamat kenapa? kalau naik satu lagi juga sial juga kurikulum 2014-2014 juga gak bagus angkanya prorekturnya ya 13-14 harusnya ini hari, sehingga intraday apa sekarang kurikulum? tiap tahun direvisi baru gurunya pelajaran yang satu udah datang lagi revisi yang lain ya ini main mimpi Berikutnya lagi, sick thinking head yang kita tadi belajar. Saya akan menutup, ini saya lewatin saja.

Ini, bapak ibu, orang di dunia ini bisa dibagi dua kelompok. Ada orang tip merah, PDP, ada orang ijo, P3 dan teman-teman PKB. Kalau merah itu disebut namanya FIG, kalau ijo itu disebut namanya GROW.

Apa bedanya? Dan inilah cara berpikirnya. Kalau orang tipe merah, eh sorry, tipe merah, dia berpikir namanya adalah CBT. CBT itu Constraint Based Thinking. Apapun yang diubah, dia hanya memikirkan sulitnya.

Oh ini sulit nih, lama nih, susah nih. Itu namanya Contraint Based Thinking Lawannya adalah apa? OBT, orang OBT itu adalah orang yang berpikir maju Jadi kalau dirubah sesuatu dia pikirkan, wah ini memang sulit di awal, tapi akan mudah nanti akan lebih efektif akan less error, akan efisien.

Sehingga ada dua sifat, orang constraint itu dia know dan yes, orang opportunity dia punya yes dan no. no. Apa dia yes no? Perubahan.

Orang kontren no terhadap perubahan. Orang operat O, yes terhadap perubahan. Berikutnya lagi, orang yes, orang merah, sangat suka dengan comfort zone.

Udahlah kita gini-gini aja, udah 20 tahun juga aman-aman aja kok, gaji lancar, badan sehat, udah aman. Tapi kalau orang tipe hijau, gak mau dia. Kalau begini-begini aja, bosan. Jangan lupa.

Kita ke kantor apa yang mau kita lakukan Itu itu aja Nah itu tipe ijo Tipe ijo itulah yang bisa mendukung kita untuk maju Kalau banyak tipe merah Masalah Tapi berita baiknya apa Yang merah bisa dicet ijo Nah pakai pilok Cara nge-chatnya Nanti ada ilmunya Nanti yang ikut TOT nanti dikasih ilmunya Ini saya tutup Sekarang, Bapak Ibu Ibu, apa yang dilakukan oleh dunia internasional terhadap pendidikan? Dia membagi tiga keterampilan. Keterampilan dasar disebut namanya learning how to learn.

Ibaratnya apa? Memberi kail, tidak memberi ikan. Jadi anak-anak itu diajar bagaimana cara belajar.

Kalau cara belajarnya berkembang, akan berkembang keterampilan. Keterampilan apa? CCTS, yaitu Creative and Critical Thinking Skill.

Kalau Creative and Critical Thinking Skillnya berkembang, apa jadinya? Bisa lah dia melakukan kreativiti dan inovasi. Sekarang tugas berat buat UNJ. Karena SMA-nya tidak menyiapkan CCTS, maka...

CCTS nya harus ditarik ke puruan tinggi, maka itu banyak sekarang puruan tinggi di dunia yang mengajarkan CCTS sebagai MKU nanti mungkin suatu saat nanti kita di UNDN juga ada CCTS sekolah menengah yang sekolah SD nya, SMP nya tidak mengajarkan learning how to learn terpaksa ditarik ke depan, kenapa? kurang modal bagaimana cara menariknya kalau di puruan tinggi saya sudah menerapkannya di berbagai bisa jadikan mata Bisa mata kuliah baru atau bisa mata kuliah pilihan. Bisa disisipkan di mata kuliah yang telah ada.

Misalnya di MKU ada ilmu budaya dasar, ilmu alamiah dasar, mungkin beberapa jam disisip. Bisa dimasukkan ke unit-unit kegiatan. Misalnya kemarin Prof. Yanto katakan ada creativity center. Atau bisa dijadikan materi ospek. Daripada ospek cuma disuruh pusat-pusat doang kan.

Jadi banyak cara-cara menyisipkannya. Oke menurut saya itu ujung dari presentasi saya. Mudah-mudahan sekilas info ini.

membangkitkan minat Bapak Ibu-Ibu untuk bisa melakukan inovasi-inovasi. Kata kuncinya Pak, inovasi itu bukan barang mewah. Bukan barang mewah. Bisa dilakukan oleh semua orang. Yang penting adalah apa?

Mau. Oke, Prof. Yanto silahkan. Terima kasih Pak Johan. Hebat kan teman saya. Seputakan yang meriah.

Jadi inilah bukti nyata kalau saya sering berjalan-jalan di luar kampus Pak Rektor Jadi saya punya teman saya bawa ke sini Gak usah pakai sudi banding yang mahal-mahal Sudah ada di sini Siapa Pak Rektor? Pak Johan, nama lengkapnya adalah insinyur dokteran Johan Yoga MSCM UTPSD. Lahir di Bukit Tinggi 8 Oktober 1964. Alamatnya di Singapura, silahkan jalan ke sana kalau punya duit.

Department of Chemical and Duction, Outram Park, Singapura. Pendidikannya SD sampai SMA Bukit Tinggi. S1 Teknik Kimia ITB Bandung dan Matematika UT.

S2 MSC-nya in Management of Technology di Singapura. S3 PhD in Applied Creativity and Innovation, Singapura. International Certification, beliau memegang sertifikasi. diikat internasional yang berkeahlian dalam bidang learning how to learn, multiple intelligence, Gartner. Saya mempelajari Gartner sampai apal tapi belum tahu orangnya.

Pak Johan adalah temannya, teman sejawat Gartner. Kemudian dalam bidang character education, mindset development, creative and critical thinking skill. Pengalaman yang dulu-dulu bekerja di perusahaan minyak Amerika. 10 tahun bekerja.

sudah bisa untuk bekal selama hidupnya. Saya bocorin. Karena ketika saya baru kenal beliau, bagaimana saya bisa mengundang Bapak ke UNJ.

Karena pelatihan beliau dalam satu package itu 100 juta. Jangan katanya untuk payah, untuk gratis. Alhamdulillah.

Kemudian juga di Komite Internasional Singapura. Saat sekarang International Satisfied Trade... trainer for Asia dosen luar biasa di berbagai universitas jadi kalau misalnya pasasan jana sini mengundang Pak Juan untuk berceramah saya kira jadi kalau misalnya sulit menghubungi Pak Juan lewat saya bukan saya jadi broker bukan lalu jadi struktur di berbagai deklat dan pusdeklat konsultan SDM dan pendidikan di promosi Kabupaten Kota Nah inilah saudara-saudara contoh moderator yang kreatif selalu reverse membacakan kurikulum VT nya di balik ternyata ada teorinya disitu Alhamdulillah saya menjadi orang kreatif Alhamdulillah berteman dengan orang kreatif dan contoh ini ya ini contoh yang tidak kreatif ini saya selalu menerima ini message orang tidak kreatif ini lihat gadekan BPKB mobil Anda bisa take over beli segresmi Hubungi Indri 08-221-027-7544 Ini orang segoblok-gobloknya Masa mantan rektor menggadekan BPKP Luar biasa ini tidak kreatif ini, orang seperti ini, jangan ditiru.

Tapi ingat ketika saya jadi rektor dulu ada tagline yang sekarang menjadi jiwa dari kita bersama, Publish of Paris. Nah saatnya kita bertemu. bertanya memang ini tadi baru mutiara-mutiara nya harus kita gali mutiara itu simbol batu yang paling keras di dunia yang menjadi sumber-sumber energi yang luar biasa maka Mari kita bertanya ini memang harus sering mengundang Pak Johan kesini dan kedepan supaya kita maju kato telepon peguam lagi kita bekerja keras yang lain juga bekerja keras di sini Silahkan saudara-saudara sampai pukul 12 lah Pak Riktor ya 12.15 terima kasih luar biasa Jadi Pak Riktor kalau diusuli oleh Ketua Majelis Guru Besar itu kelihatannya gak mau menolak Kita sampai 12.15, jangan khawatir, di luar itu kelihatan kalau ada putih-putih ada makanan mungkin. Yang pertama Direktur Pasca, Profesor Sikit.

Yang kedua Bu, sampai Bu Farida bukan? Oh iya Bu Farida, empat dulu. Yang itu, coba, siapa saudara? Ya sudah lah gampang, ya.

Saudara, saya mengingat orang itu memang susah, karena sudah tua. Satu lagi, ya berdiri. Ya sudah, saya kasih nanti kesempatan. Yang pertama, Pak Profesor Sigit, Pak D. Sigit.

Kemudian yang kedua, Bu Faridah. Yang ketiga ada di tengah sana dan tengah sana. Silahkan.

Terima kasih. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Yanto, juga pada pembicara dan juga Pak Rektor dan semuanya atas kesempatan yang sangat baik dan bermanfaat ini. Dalam rangka untuk mengembangkan kreativitas. dan inovasi, tadi membangun mindset, skillset, dan toolset saya mencermati kemudian ingin menanyakan menambahkan kedudukan-kedudukan yang tadi kemungkinan masih ada yang belum disebut. Yang pertama misalnya tentang resources atau konteksnya resources atau konteksnya, karena resources itu kan bersifat terbatas bagaimana diantara interaksi kita itu dalam rangka untuk mengadakan semacam interaksi untuk secara mungkin kompromi-kompromi antara satu orang, satu sisi, satu lembaga, satu negara dan lain dalam mengelola resursus yang ada itu.

Yang pertama. Yang kedua adalah tentang networking yang belum disinggung. Karena sekarang itu kan networking sangat penting sekali.

Networking itu kaitannya dengan konstruktif atau membangun. Nah, mind mapping dalam rangka untuk konstruktif itu bagaimana? Kemudian konstelasinya seperti itu.

Kemudian kaitannya dengan... mindset, ada satu hal lagi yang namanya judgment. Pengambilan keputusan. Kita suatu saat harus selalu mengambil keputusan.

Baik dalam reverse, meng-combine, dan sebagainya. Seni judgment juga penting. Dan yang lagi adalah collaboration.

To collaborate, tapi sebenarnya itu bentuknya tadi daripada combine. Dan yang terakhir adalah rule. Karena adalah absolutely rule.

Ada rule yang dibuat oleh manusia, ada yang relatively rule. Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Perkenalkan nama saya Roshid, saya mahasiswa UNI, angkatan 2015. Sangat menarik ketika kita membahas tentang mind mapping. Ada beberapa pertanyaan, yang pertama tadi yang masih ada VR yang mengganjal itu. Kita sudah tahu bahwasannya fix mindset itu lebih banyak daripada ground mindset. tadi Bapak masih bilang bagaimana caranya?

itu masih banyak tanda tanya bagaimana cara mengubah fixed mindset menjadi ground-based Terkaitan dengan kami mahasiswa kan banyak dosen yang mungkin tidak menerima akan perubahan jaman itu ya Pak ya, nah mungkin Bapak ada sesuatu apa yang bisa kami lakukan gitu agar bagaimana cara biar ya sopan santun bilang kepada Bapak atau Ibu dosen supaya ini loh jaman kita Bu Ini loh zaman kita, Pak. Karena ketika kita menerapkan pada prinsip-prinsip zaman dulu, misalkan menulis di papan tulis, terus kita mencatatnya sampai selesai, dan lain-lain, itu hanya berjalan 5 menit saja, Pak. 5 menit ilmu itu hanya kita dapatkan 5 menit saja.

Nah, lantas 45 menit ke depannya seperti apa? Yaitu kita sudah blank, kita sudah tidak ada di dalam kelas, pikiran kita sudah kemana-mana. Nah, itu mungkin sedikit banyak yang kita...

Kita buka dari teman-teman mahasiswa itu. Terus, yang ketiga tentang skam, Pak. Skam itu kan dengan subjek terhadap objek. Berarti terhadap suatu benda atau dan lain-lain. Bagaimana dengan subjek terhadap subjek?

Dalam artian dosen kepada mahasiswa atau mahasiswa kepada dosen? Seperti itu, Pak. Oke, mungkin itu saja Pak. Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bu Farida, maaf Bu Farida. Tadi saya bilang dua, tapi ternyata tiga. Kreatif itu. Terima kasih.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Senang sekali bertemu dengan... dengan bapak ya inspiratif sekali yang ini Pak kalau kita lihat tipe merah itu dominan bak sangat dominan Jadi kalau kita mau begini itu pasti uh apalagi sudah dibilang nanti, enggak sopan lah kurang ini nah mungkin mindset seseorang itu dipengaruhi oleh budaya budaya Jogja itu Pak kalau kita kritis itu sudah orang sahabat kita menjadi sedikit nah ini gimana mengatasinya yang kedua Pak Kami di sini misalnya saja ada sesuatu, karena kami negeri kan tidak terlalu bebas.

Tadi Bapak banyak mencontohkan itu kan di perusahaan. Kita ini di perguruan tinggi saja negeri. Segala sesuatu itu ada yang constraint, yang diberikan, yang harus dilakukan.

Dari sisi mananya yang kami bisa inovatif. Mungkin Bapak bisa memberikan kepada kami karena kurikulum dan sebagainya. Dan apabila kami bisa menemukan keadaan yang lebih baik, Apalagi jurusan Pak, tidak bisa. Misalnya dibutuhkan apa, jurusan di sana kami langsung bisa berubah.

Itu tidak bisa. Dari sejak dulu saya kuliah sampai sekarang kayaknya jurusannya itu saja. Nah itulah.

Mungkin Bapak bisa memberikan pada kami, terutama saya sebagai dosen sosial. Di mana kami bisa melakukan itu. Terima kasih Pak. Mungkin banyak yang bertanya yang lain. Saya sudahi.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nama saya Husnu dari Fakultas Ekonomi. Sebenarnya ingin saya tanyakan hampir sama dengan Ibu yang dari FIS, Ibu Farida ya. Karena seperti yang kita ketahui presentasi dari...

fixed tinker itu lebih banyak dibandingkan dengan growth dan mungkin bagi generasi muda yang saat-saat ini mungkin merasa not being a part of the environment jika budaya atau kulturnya masih mendukung adanya fixed thinker. So, maybe do you have any suggestion for that? And in your opinion, how about Indonesian people?

Do you think that Indonesian people is more creative than others? From your experience, thank you very much. Oke, jadi ini ada empat pertanyaan ya.

Saya pertama nih Pak Sigit. Jadi memang inovasi itu ya. Kan tadi saya mengatakan ada MSDS-nya.

Memang tidak, itu kan makro. Ketika dia masuk ke jalan mikro, muncullah resource-nya gimana, network-nya, adjustment-nya. Jadi Bapak Ibu, yang MST itu ibarat kata ekonomi makronya baru.

Sehingga di setiap komponen-komponen itu adalah ini komponen mikronya. Ketika kita critical thinkingnya, unsur judgmentnya mungkin masih. masuk disana, ketika kita melakukan creative thinkingnya, kita ada memasukkan unsur-unsur seperti network dan lain-lain, sehingga kita kan berhubungan dengan pihak luar. Tapi disini sebenarnya kuncinya apa? Kunci utamanya adalah di proses yang kedua, yaitu critical.

Boleh dikatakan orang mudah menciptakan ide, ide bisa 10, bisa 100, bisa 1000, bisa cepat. Kenapa? Ketika orang meng-idea creative, rating itu kan gak ada batasnya ya bayar boleh aja ide tapi ketika kita sampai pada evaluatif proses, keluarlah ini semua resource nya ada gak adjustment kita bagaimana kita memilih antara A dan B kemudian berikutnya lagi, rule kita mendukung gak ini ya bayar, rule kita mendukung gak ini sesuai dengan aturan gak Dan berikutnya lagi, bisa gak kita berkolaborasi sama orang lain?

Dengan luar negeri, dengan perguruan tinggi lain ya Pak ya? Memang dua proses ini Bapak Ibu, yang paling, itu makanya namanya critical thinking process. Karena apa? Inilah yang menentukan sebuah idea.

itu bisa diimplementasikan atau enggak? Contoh Bapak Ibu ya. Kenapa di Indonesia berita-berita hoax itu sangat laku?

Kan laku banget ya Pak. Tiap sebentar masuk hoax. Tapi kalau kita tinggal di Singapura, Singapura, Bapak Ibu.

Enggak, boleh dikatakan saya enggak pernah menerima sekalipun hoax. Kenapa? Ini kan masalah mindset ya.

Mungkin orang-orang di Singapura itu udah berpikir ya, saya bikin hoax pun, pasti enggak ada orang yang percaya. Tau-tau misalnya katakan, eh, hari ini MRT gratis semua. Orang itu tinggal-tingginya bekerja.

Pemerintah Singapura malah denda yang banyak. Masa hari ini tumpen mau kasih kreatif? Enggak mungkin. sehingga orang gak akan percaya beda disini kan apa tadi dikasih hoax dimana kelemahannya Bapak Ibu di critical thinking tadi ya Pak dia gak melihat role-nya gimana dia gak melihat resource-nya gimana dia melihat network-nya memungkinkah jadi yang dikatakan Pak Sigit itu itu prioritas itu akan masuk di critical thinking semua dan itu yang paling lama ada yang kadang-kadang bisa salah mengambil keputusan bisa salah mengambil keputusan disana kalau salah akhirnya apa?

hasil inovasi-inovasi itu itu mubazir. Gak berguna. Karena apa? Karena kreatif thinking itu hanya adalah langkah awal.

Langkah akhir itu akan ditutupkan oleh critical thinking. Maka itu orang sekarang kalau boleh memilih, orang memilih critical thinking. Karena apa?

Kreatif thinking itu suruh ada orang lain yang banyak perusahaan-perusahaan yang bisa. Nama perusahaan yang paling top di dunia namanya IDEO. Nanti Bapak Ibu usut. Itu adalah perusahaan yang bisa membuat ide tentang apa saja, Pak. Nanti dia kisah.

kasih ke kita misalnya 5 atau 10 idea nanti kita di internal yang mengkritikal thinking kan jadi yang kata pak Sigit tadi itu semuanya itu masuk di rumpun kritikal thinking dan itu yang paling penting yang paling menentukan apa karena itu adalah langkah terakhir sebelum ini dilaksanakan atau enggak ya pak ya itu ya mudah-mudahan menjawab pak Sigit ya oke jadi berikutnya lagi ini adik mahasiswa kita nih bener namanya Rosyid ya betul angkatan 2 2015 ya artinya 2015 baru masuk sini ya jadi masih sangat muda nih jadi 2015 itu baru angka A masuk tingkat 3 ya. Ini hampir sama nanti saya hubungkan dengan Ibu Farida tadi ya. Ini masalah mindset itu memang itu adalah kunci dari segalanya.

Ada kata orang sini paradok of success. Kenapa orang sukses-sukses itu ketika dia sekolah ketika dia kunci. dia bukan orang-orang yang top, bukan orang-orang yang terpandang, bukan orang-orang yang kumlaut, bukan orang-orang yang bintang-bintangnya kampus atau bintang-bintangnya sekolah.

Kenapa? Ternyata banyak bintang-bintang sekolah seperti itu, yang pertama dia jalur merah, fake mindset. Kenapa?

Dia mungkin merasa pinter. Kumlaut, semua kumlaut, mana kumlaut, dia merasa pinter. Jadi sulit berkolaborasi dengan orang lain.

Kenapa? Dia menganggap... Lutom terus, ini dulu IP 2, ini drop out IP ISACOM, Bapak Ibu tahu kan ISACOM IP 1, itu adalah organisasinya, ISACOM. Jadi orang-orang seperti itu terjadi paradok of success.

Bapak Ibu saya ada cerita lucu sedikit ya, jadi ketika tahun 2015 yang lalu, di ITB, ini karena adeknya pas lagi 2015, makanya saya tadi konfirmasi ya, jadi kami ini dulu di... ITB Angkatan 85. Jadi kan kami pas 30 tahun ya. Jadi saya disuruh jadi stand up comedy.

Jadi saya ilmunya Prof. Yanto ada sedikit nih. Stand up comedy. Stand up comedy-nya harus tidak boleh pornografi. Harus cerdas, smart. Apa yang saya lakukan?

Saya minta ke jurusan teknik kimia ITB IP orang ketika lulus. Kan enggak? Kemudian saya lacak satu persatu jadi siapa dia sekarang?

Jadi direktur, jadi pemilik perusahaan, jadi ada pengangguran juga ada. Apa yang terjadi Bapak Ibu? Tidak satu pun orang yang IP3 jadi direktur.

Kan ini paradoks kan? Paradoks, betul gak bapak ibu ya? Paradoks Ya jadi direktur disuruh 2 koma 2 koma Direktur dia Garuda Food Garutur di berbagai perusahaan 2, kemudian ada perusahaan-perusahaan swasta saya tanya lagi, siapa yang punya?

ternyata kelompok Isakom yang punya Oh, IP 1, jadi ketika saya dapat list tuh, curisanya drop out, DO, DO, DO, DO. Ternyata pekerjaan sekarang pemilik PT ini, pemilik PT ini, akhirnya saya bikin jokes-jokes sama di ITB. Kalau mau jadi direktur utama, syaratnya apa?

Syaratnya apa? Gak boleh IP 3 katanya. Sarat mau jadi punya perusahaan apa? Punya perusahaan apa?

Isacom Kenapa? Di dunia bapak ibu lihat ya Bill Gates Yang punya Facebook Semuanya orang-orang yang Tapi itu kan dalam bentuk stand up comedy. Tapi sebenarnya apa yang terjadi? Mereka itu kan keluar mungkin karena mereka creative thinking dan critical thinking itu tidak bekerja. Seperti yang ibu katakan tadi ya ibu ya.

Kita di paguai negeri gimana? jawab yang pertama. Memindahkan F ke G is not easy. Tidak akan mudah.

Apalagi dia sudah memegang merah ini long time. Sehingga Bapak Ibu-Ibu kalau mengharapkan seorang guru besar pindah dari F ke G sebutnya mungkin most unlikely. most unlikely sangat kecil kemungkinan kenapa? karena dia sudah nyaman dengan merah ini dan sukses dia di merah ya sukses di merah lalu putus asa gak kita? enggak, kenapa?

kita gak mungkin change dia apa yang kita bisa lakukan? kita sweet sweet itu artinya apa? disasar tertentu kita butuh beliau jadi hijau kita dorong dia bersama-sama supaya jadi hijau.

Caranya apa? Selalu mengatakan begini, ini cara perubahannya nanti Rosit juga begitu ya. Jadi orang F, itu selalu egonya nomor satu. Nomor satu, contoh misalnya ya. Sekarang dosen gak boleh pakai whiteboard.

orang F langsung berontak kan, wah gimana ini, saya ini udah ngajar pakai whiteboard ini udah 30 tahun kok sekarang gak boleh pakai itu, itu namanya adalah fake mindset voice fake mindset voice dan itu volumenya biasanya gede, apalagi kita berdapat dengan atasan misalnya Bagaimana kita masuk ke dia? Kita masuknya sederhana aja. Prof, kira-kira kita ada gak opsi lain?

Jadi itu yang perlu disederhana. Kita gak memantah dia, tapi kita mengatakan, ada gak opsi lain selain ini? Kalau kita lakukan itu dengan baik, apa yang terjadi?

Pasti dia mikir kan, kenapa staff saya minta saya ada opsi lain? Opsi lain itu kita yang langsung keluarkan. Kenapa? Biasanya orang F itu kalau dia udah ke-ke di yang satu, itu opsi lainnya gak ada dia.

Kita yang siap dengan. Jadi sebelum kita sampai dengan dia, kita harus siap dengan ide. Ide itu yang merubah itu disebut namanya grow mindset voice.

Grow mindset voice. Artinya apa? Ini pertaruhannya, kritikalnya keluar.

Si prof itu akan memilih ikut saya atau ikut ini. Inilah kemampuan kita berkolaborasi. Kita yakinkan dia.

Kalau kita ikut yang F, ini yang akan terjadi. Kalau kita ikut yang G, ini yang akan terjadi. Ingat, kita tidak mungkin mengubah diri.

dia, tapi kita berharap di saat-saat tertentu, dia mensweet. Seperti kita sweet lampu ya. Gelap ketika dia merah, sekali-sekali kita minta dia terang. Tapi yang kita harapkan kan mahasiswa kita. Tadi Rosyit tanya ya, mahasiswa kita.

Mahasiswa kita, kan lebih mudah. Ya lebih mudah. Artinya apa? Kita memberi contoh-contoh ke mereka. Tipe-tipe F ini apa?

Tipe-tipe G ini apa? Itulah terjadi paradok-paradok seperti itu. Kenapa orang...

drop out bisa jadi orang nomor satu terkaya di dunia. Kan itu paradok. Dengan paradok-paradok biasanya apa yang terjadi, Bapak Ibu?

Mereka sadar. Iya ya, saya kalau bertahan di yang merah ini, saya akan menjadi seperti ini. Nanti saya tunjukin bukunya, Bapak Ibu. Ada bukunya, ada dijual di Gramedia, udah diterjemahkan.

Ini dikarang oleh seorang profesor fisiologi namanya Carol Dweck. Apa judul bukunya? Mindset. The New Knowledge of Success.

98 ribu harganya juga lah harganya, ya 98 ribu, cari di ikram media ada, itu Profesor Karol Dweck tuh Profesor Psikologi dari Stanford dia menjelaskan tentang bagaimana dia perjuangannya F dan G ini berubah, dan jawabannya adalah it's not easy, karena apa? kita harus akrab dengan tadi apa ingatnya? OCD. OCD. Obstacles, challenges, difficulties.

Biasanya terjadi apa? Orang gak tabah dengan yang tiga ini. Oleh karena itu mindsetnya harus kita kunci.

Setiap kamu mengalami kesulitan artinya kamu udah mau pinter. Kalau kamu belum merasa sulit, itu artinya kamu masih bodoh. Stay foolish, stay hungry, kata Steve Jobs. Jadi begitu merasa sulit, artinya dia punya keyakinan.

Oh, sulit ya, susah ya, ini udah mau pinter. Jadi kalau mudah, gak mau pinter. Kalau sudah sulit, mau pinter. Itu kira-kira cara merubah F ke G.

Kemudian masalah kreativitas. Mana yang lebih kreatif orang luar sama kita? Bapak Ibu mungkin sudah bisa menjawabnya.

Ditentukan oleh jumlah startup-startup, jumlah orang-orang muda yang tahu-tahu jadi orang terkaya di dunia, itu pasti luar. Western, ini ada sebuah artikel lagi, dikarang oleh seorang profesor di Australia. Judulnya apa? Why Eastern More Creative Than Asian? Kenapa orang Barat itu lebih kreatif daripada orang Asia?

Dia bilang salah satunya adalah budaya. Karena tadi, memang budaya ini adalah sesuatu yang mengunci. Yang begini enggak sopan, yang begini enggak boleh, yang begini melanggar.

Memang itu. Memang itu kita take for granted lah. Kita kan enggak mungkin mengubah itu ya.

Cuma, kan itu kan tidak berlaku di seluruh sendi kehidupan. Di mana sendi kehidupan yang mungkin masih bisa kita enggak ngikutin itu, kita lakukanlah inovasi-inovasi perubahan-perubahan. Dan, Tapi kalau sudah dikunci dengan adat ini-ini, ya kita have to follow. Tidak ada pilihan. Oke Bapak Ibu, kira-kira itu jawaban saya.

Terlebih terkurang mungkin nanti kita bisa tambah lagi. Terima kasih. Sih, ada yang bertanya lagi masih 15 menit, saya kira 2 lagi.

2 lagi, paling belakang tolong maju ke sini. Saratnya untuk menjadi direktur, maju. Di belakangnya sudah memenuhi syarat untuk jadi direktur, tapi di depan sini aja. Kemudian yang dari sayap sini satu lagi, ada yang memanfaatkan?

Kalau enggak ada ya dari sini lagi, Pak Gusnur, namanya ini Gusnur, yang Gusnur belakangan nanti ya silahkan. Terima kasih Pak Johan, hampir mirip pertanyaan saya, jadi karena menurut saya yang sangat penting itu ketika bagaimana komunitas itu menjadi komunitas. misalnya UNJ dan juga mungkin kampung saya juga, itu menjadi komunitas yang mindset group.

Karena itulah saya pernah nulis juga mengapa dunia pendidikan itu terutama sama sarjana pendidikan dan drama ini juga beberapa waktu juga Pak Gufron itu juga mengkritik bahwa kebanyakan itu kita terlena oleh metode. Jadi selalu interaksi terus, sementara materinya enggak dipelajari. Dan juga tidak mau serawung.

Jadi mestinya dunia pendidikan itu juga taruhlah kadang jurusan sosiologi juga sarung antropologi. Jujur serawung filsafat, serawung ekonomi, serawung teknik, dan seterusnya. Dan cuma informasi saja, saya sedang terus intent mengembangkan angklung, dan angklung itu tidak usah digoyang dan menjadi angklung elektrik.

Terima kasih. Terima kasih. Pak Nur Hadi. Pak Nur Hadi. Wakil Dekan Bidak 2, tolong bertanya supaya kamar mandinya bersih terus.

Terima kasih, Assalamualaikum Wr. Wb. Terima kasih Pak Rektor, Pak Yanto, Pak Moderator dan Pak Johan sebagai resumber.

Tadi disampaikan untuk kreativitas, melaksanakan kreativitas dan inovasi itu banyak tantangan. Dan alternatif di dalam menyiasati berbagai tantangan itu antara lain bisa mengkonsumsi. ...reserve, hapus, tukar, putar, urai. Itu kan bisa, tadi dikatakan bisa ini, bisa itu, bisa itu. Itu semua adalah suatu alternatif.

Nah, base alternatifnya itu adalah optimasi. Kemudian ini... Ini berarti optimasi dengan constraint. Nah teori-teori optimasi dengan constraint tadi itu belum disampaikan. Ini baru ini loh pilihannya ada A, B, C, D, E, F, G. Terima kasih mohon untuk bisa ditambahkan lagi.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Oke tadi yang bapak yang bikin angklung gak digoyang bisa bunyi ini ya. Memang inilah kendala yang banyak dihadapi oleh orang.

Sebuah organisasi kalau mayoritasnya merah, memang kadang-kadang hijaunya ini tertutup. Kenapa? Karena merah ini menjanjikan...

Peningmatan, mudah, nyaman, adem, stabil-stabil aja, business as usual. Sementara kalau hijau ini menawarkan suatu penderitaan. Kita harus su... kulit, harus berdarah-darah, harus ini. Bagaimana kita memotivasi orang sana?

Dengan contoh, example-example. Makanya saya katakan, cari buku itu, mindset Carol Dweck itu, di sana dia akan memberi contoh-contoh yang sangat banyak. Sehingga apa yang terjadi?

Apalagi misalnya UND, kumpulan mahasiswa-mahasiswa yang kaum intelektual. Dengan membaca kisah-kisah inspiratif orang itu, saya yakin dia pasti berubah. Pasti berubah.

berubah. Kenapa? Karena yang dikumpulkan oleh Carol Dweck itu 30 tahun pengalaman punya.

30 tahun pengalaman dengan contoh berbagai macam profesi orang. Ada yang wira swasta, ada yang pegawai, ada olahragawan. Banyak sekali.

Sehingga di sana dia meyakinkan orang bahwa kamu harus mentransformasi dari F ke G. Tapi muncul pertanyaan. Pak, mungkin gak diubah Saya sebenarnya orang yang lebih sedikit pragmatis.

Saya jarang menggunakan kata change your mindset. Karena kalau change itu kayak totally different ya Pak ya. Tapi saya selalu mengatakan sweet your mindset.

Artinya sweet apa? Kita berubah ketika saat diperlukan. Ketika saat diperlukan.

Misalnya tadi ya Bu ya, ketika kita berhadapan dengan adat istiadat, ya udahlah bagaimana boleh buat ya. Tapi ketika kita berhadapan dengan situasi yang... yang tidak mengikat dengan adat-adat, kita mulai sweet. Jadi kita tidak change, tapi kita sweet.

Sehingga apa yang terjadi? Dengan makin banyak orang yang sweet, artinya sweet apa? Kan agak buah-buah.

Kadang-kadang merah, kadang-kadang hijau. Apa yang terjadi? Hal ini akan melihat, oh ternyata orang yang merah ini bisa hijau juga ya.

Akibatnya apa? Orang yang merah sekarang, dia enggak pakai satu bendera. Dia pakai dua bendera.

Ada merah, ada hijau. Minimal 50-50 dulu. Ini maafkan.

Akibatnya apa? Nah, kok? Komunitas ijo itu tumbuh.

Namanya grow mindset. Grow mindset ini kan harus dipupukin terus supaya dia bisa. Kenapa?

Dia menawarkan penderitaan. Dia menawarkan kesulitan. Dia menawarkan sesuatu yang menantang. Sementara yang merah itu kenapa orang suka di sana?

Ya itu menawarkan comfort zone. Enak. Tinggal ikut saja.

Saya tadi yang Ibu Farida lupa sedikit masalah SOP. Kan kalau di pokoknya negeri itu kan... itu kan SOP nya tuh baku ya bu ya, baku, boleh dikatakan udah ya ini, udah ansih dia udah seperti itu.

Tapi tetap ada ruang, dimana ada ruangnya? Di implementasi detail. Kan mungkin yang diatur disana kan mungkin sampai Z ya bu ya. Ketika di implementasi detail lah kita melakukan inovasi-inovasi.

Jadi itu disebutnya namanya operational inovasi, jadi ketika melakukannya kita melakukan inovasi. Ya bu ya, oke? Ini yang terakhir nih. Pak Nur, memang create dan itu gabung, urai, pisah itu ya, itu kan kita ibarat kata baru di tahap namanya idea creating.

Ada satu kunci. Di idea creating itu jarang sekali kita hanya bermain satu saja. Artinya apa? Hanya combine doang.

Enggak, biasanya kita pakai dua atau tiga metode sekaligus secara sinergi. Artinya apa? Kita combine sekaligus kita eliminate.

Sehingga dia merupakan sebuah optimisasi dari berbagai langkah-langkah ini. Kenapa? Kalau single saja kontraksi. Dan ini banyak Ini digabung doang, ini gak bisa. Sehingga digabung, ini dibuang.

Digabung, ini dibalik. Digabung, ini diganti. Jadi create itu adalah sebuah langkah terpadu.

Jadi dia tidak individual. Dia tidak pasial. Dia bisa dipakai dua, bisa dipakai tiga, bisa dipakai empat.

Kenapa? Setiap langkah pasti ada weakness-nya. Ada constraint-nya.

Sehingga dengan memadukan, misalnya combine dengan eliminate, kita bisa mengurangi constraint-nya. Jadi kesimpulannya adalah... langkah kreatif aktivitas tadi itu, 6 itu bukan berarti 6 individual. Dia 6 itu bisa dipadu. Bisa 2, bisa 3, bisa 4. Tapi ingat prinsipnya.

Di idea creating itu, kita jangan langsung memasukkan kritikalnya. Bapak-Ibu pasti sering banyak ya. Di tempat kami, baru ngomong ide baru saja, langsung di blok. Banyak dia Bapak-Ibu ya.

Banyak di blok. Artinya apa? Ide-nya belum keluar, belum berarti.

critical thinkingnya udah keluar. Eh, itu adat-adat gak boleh misalnya. Eh, ini aturan gak boleh.

Itu mematikan ide. Saya ambil contoh ya. Kemarin ini saya habis ketemu sama Prof. Yanto, saya diundang oleh Pertamina Lubrikan.

Pertamina yang oli. Dia kan saingan, dia kan kelas dunia ya Pak ya. Top one, segala macam oli lah, kastrol.

Kenapa Pertamina bisa unggul? Dia melakukan inovasi. Inovasi-inovasi dia dari mana? Dari hasil ini.

Dia curi top one sedikit, dia curi Castro sedikit, sehingga kalau Castro bilang kami punya A, si top one bilang B, si Ferdinand bilang kami punya A. A plus B, sehingga dia sekarang cukup bagus. Kemudian director itu teman saya di ITB dulu, dia bilang, Jo, kita sekarang sudah mengalahkan top one.

Kita sekarang sudah mengalahkan kastrol. Dari mana? Dari cara meng-combine tadi. Ternyata apa yang terjadi Ketika di combine ada unsur yang Jadi constraint Jadi A tambah B itu ternyata B ini ada B kecilnya Jadi misalnya B besar B kecil Ternyata kalau A besar dengan B besar Tambah B kecil itu akan merusak mesin Sehingga B kecilnya harus Di eliminate dulu Nah digabung jadi dia combine dan Eliminate langsung sekali jalan Oke Sekian Prof Terima kasih.

Jamnya masih 4 menit untuk closing remark. Bahwa apa yang kita lakukan di forum ini sangat produktif. Mudah-mudahan yang mendengarkan berpahala, yang berceramah berpahala.

melakukan membuat pahala dan juga menambah pahala yang ceramah tanpa mengurangi pahala yang melakukan dan moderator lebih berpahala lagi ini kelebihan kotbah Jumat kemarin terima kasih ada satu Pak Purpoit Teman-teman semua, ini kan tadi yang kita berikan ini kan baru sekilas info. Saya yakin teman-teman yang ada di sini ini pasti ada yang ingin mendalaminya, ada bukunya enggak Pak, ada artikelnya enggak Pak. Saya sangat senang berbagi hal-hal. hal-hal seperti itu. Bapak Ibu bisa hubungi saya lewat email atau lewat WA.

Ini WA walaupun nomornya Indonesia itu on terus. Biasa ada sesekali pergi ke Singapura, ada alamat saya di sana. Pinnacle Exaction. kalau teman-teman pergi ke tempat saya, nanti saya suruh lihat Singapura dari lantai 51. Jadi saya tinggal di apartemen yang 8 tower, disambung dengan jembatan.

Jadi kami pagi-pagi itu bisa naik sepeda di lantai 51, sambil lihat, saya pernah kirim fotonya ke Profesor Suyanto itu, dari lantai 51 melihat Singapura. Jadi saya sangat senang kalau bisa berbagi, bagi e-booknya, bagi artikelnya. Karena apa?

Inovasi dan kreativitas ini borderless. Tidak ada orang yang bisa mengklaim saya paling... Paling jago dalam bidang inovasi.

Kenapa? Borderless. Jangan sungkan-sungkan, kita udah berteman. Nanti saya juga akan sering datang ke Jogja ini.

Pokoknya kita akan membantu UND ini menjadi universitas yang paling inovatif. Terima kasih, demikianlah sangat terbukanya Pak Johan. Seorang-seorang bisa telpon Pak Johan langsung, tapi telponnya lewat WA saja.

Kalau lewat telpon pribadi bisa bangkrut kita ke Singapura. Demikianlah saya kira kita... Karena waktu harus menutup pula, Pak Johan akan segera ke Surakarta.

Dan setelah dari Surakarta, entah kemana lagi. Pokoknya berputar seperti setrikaan. Maju mundur, maju mundur.

Dan lama-lama seperti kipas angin. Ini ciri khas seorang yang kreatif. Marilah kita tutup acara ini dengan bacaan hamdalah.