Transcript for:
Memahami Profesi Copywriter dan Tugasnya

Atau mulai ada yang tertarik berkarir di dunia komunikasi dan advertising? Well, kebetulan di video ini gue akan bahas semuanya tentang profesi sebagai seorang copywriter. Tapi ya, please tulis feedback kalian di kolom komentar sekarang sambil kita masuk ke opening berikut.

Di channel ini gue upload konten apapun yang gue suka. Subscribe dan nyalain lonceng notifikasi jadi gak ketinggalan video berikutnya. Memasuki tahun 2022 berarti menandai 20 tahun gue berprofesi sebagai seorang copywriter. Tentu aja dalam 10 tahun terakhir Gue udah naik ke level managerial Tapi kalau boleh milih Gue tetap melihat diri gue sebagai seorang copywriter Sebagaimana 20 tahun lalu Saat gue mulai memasuki dunia kreatif Komunikasi dan advertising ini Gue masih seorang copywriter Yang demen mikirin ide-ide kreatif Atau menemukan sudut pandang baru Atas suatu hal Masih demen nyoret-nyoret dan nulis kopi-kopi yang menarik juga dan juga menggelitik, ya setidaknya buat diri gue sendiri.

Dan enaknya sekarang media pelampiasan energi kreatif ini makin banyak. Kalau ide-ide yang gak di-approve klien kantor, ya bisa gue alihkan ke konten-konten gue sendiri di berbagai media. Mulai dari YouTube, Instagram, Twitter, dan lain-lain.

Dan ini juga yang jadi bahasan gue nanti, sebagai copywriter di jaman internet dan sosial media kayak sekarang, resource yang bisa jadi inspirasi atau percik... ikan percikan buat nyari ide kreatif itu sekarang banyak banget. Sekaligus buat ngelatih otak kreatif kita tetap jalan, medianya juga makin banyak.

Jadi iya, di video ini gue akan bahas experience gue menjadi copywriter selama 20 tahun. Oh iya, secara pembahasan video ini tidak akan terlalu terstruktur dan juga definitif atau textbook, karena gue hanya share based on experience gue selama menjalani profesi ini. Tapi mudah-mudahan ada satu atau dua hal yang bisa bermanfaat buat kalian yang... memang tertarik untuk menekuni bidang yang satu ini.

Oke, mari kita mulai. Pertama kita ke definisi dulu. Kalau ngomongin istilah copywriter, untuk orang awam mungkin agak asing dengan istilah ini.

Apa copywriter? Penulis copy. Apa itu copy? Tulisan dalam materi iklan. Kenapa istilahnya copy?

Nah, malah panjang lagi kalau dijelasin. Menurut gue malah istilah bahasa Indonesianya malah lebih jelas, yaitu penulis naskah iklan. Clear kan?

Dan dari definisi penulis naskah iklan ini, kita mulai bisa mengelaborasi hal-hal yang lebih detail lagi terkait dengan profesi copywriter ini. Pertanyaan paling basic yang bisa kita tanyakan adalah, apakah seorang copywriter itu kerjanya hanya nulis aja? Dan jawabannya tentu aja tidak.

Bahwa menulis adalah bagian dari tanggung jawab terbesar seorang copywriter, itu benar. Tapi no, seorang copywriter tidak menghabiskan waktu bekerjanya hanya untuk menulis aja. Dan ini akan make sense pada saat gue elaborasi lebih detail lagi nanti.

Karena kalau iya, iklan-iklan seperti ini, copywriternya jangan-jangan makan gaji buta. Atau sebaliknya, iklan-iklan kayak gini nih, berarti art directornya yang gabut. Makanya personally menurut gue di era komunikasi modern kayak sekarang, dikotomi art director dan copywriter, di mana art director hanya ngurusin art alias aspek seni, dan copywriter hanya ngurusin tulisan, harusnya udah nggak relevan lagi. Baik copywriter dan art director, Kreatif DNA-nya harus hybrid, dalam arti seorang copywriter juga harus punya knowledge dan sense of art.

Baik lagi, menulis itu juga merupakan sebuah bentuk seni. Sementara di sisi lain, seorang art director juga harus mempunyai kapabilitas mendeskripsikan sense of art-nya dalam bentuk komunikasi verbal. Kembali lagi, mau art director atau copywriter, mereka berdua berada dalam satu departemen yaitu departemen kreatif. Dan tugas utama seorang kreatif itu cuma satu. melahirkan sebuah ide.

Kalau ngomongin awal perjalanan gue jadi copywriter, pertanyaan paling mendasar yang mungkin terlontar adalah kenapa bisa jadi copywriter? Kenapa memilih jadi copywriter dan bukan yang lain? Well, jawaban-jawabannya sebenarnya simple aja. Kenapa jadi copywriter? Karena gue kuliahnya di jurusan komunikasi advertising.

Dan 20 tahun lalu, dunia agency advertising itu sedang hype-hypenya bersamaan dengan munculnya TV-TV swasta. Kalau pertanyaannya kenapa memilih jadi copywriter? Apakah sebelumnya gue memang udah hobi menulis? Jawabannya ya enggak juga.

Gue milih jadi copywriter karena menurut gue di departemen kreatif kayaknya skillnya kok lebih mudah dipelajari dibanding dengan art director yang harus punya referensi art yang bagus, harus bisa nge-layout, harus bisa mengoperasikan software-software design, dan lain-lain. Intinya memilih jadi copywriter, skillnya lebih memungkinkan untuk dipelajari secara otodidak. Bahkan gue punya banyak temen copywriter yang sama sekali bukan lulusan ilmu komunikasi, tapi jurusan teknik. Mulai dari teknik mesin, perminyakan, sampai teknik industri.

Intinya apa? Jangan hilang harapan dulu kalau sekarang kalian tertarik buat jadi copywriter, namun bukan berasal dari jurusan ilmu komunikasi atau advertising. Karena menjadi kreatif itu bisa dipelajari dan bisa dilatih. Apalagi di jaman internet dan sosial media kayak sekarang. Tempat latihan dan mengasah skill-nya tuh banyak banget.

Nanti akan kita elaborasi lebih lanjut. Oke, pertanyaan berikutnya yang mungkin muncul dari kalian yang penasaran adalah copywriter itu kerjaannya apa aja sih? Atau day-to-day seorang copywriter itu ngapain aja? Oh iya, sebelum gue jawab, disclaimer dulu. Experience yang gue ceritain di sini adalah berdasarkan setting sebuah advertising dan communication agency ya.

Karena kalau ngomongin copywriter, di jaman sekarang bukan cuma ada di agency. Bisa di sebuah startup, design house. Sampai di client side pun ada copywriter in house. Secara fungsional mungkin sama.

Tapi kalau ngomongin struktur, tasking, dan culture itu bisa sangat jauh berbeda. So keep that in mind. Nah jadi copywriter sehari-harinya ngapain aja nih?

Well percaya atau enggak dalam sehari waktu yang dihabiskan adalah untuk job desk dengan title bengong. Yes kalian gak salah denger. Bahkan menurut gue job desk seorang copywriter agency itu sebenarnya cuma tiga.

Pertama bengong, kedua nulis. ketiga presentasi dan produksi udah, tiga itu aja diulang-ulang dan kita akan elaborasi lebih detail lagi let's go pertama, bengong jangan salah, konteks disini adalah bengong produktif bengong yang bagian dari tugas pekerjaan bahasa kerennya brainstorming alias badai otak wih, keren ya padahal sebenarnya mah ya bengang-bengong sama nyeletuk-nyeletuk antar tim kreatif aja ya sesekali tim account atau tim planner juga ikutan Nah di sesi brainstorming ini sebenarnya momen yang paling seru dari kerjaan seorang kreatif. Karena di sesi ini menurut gue gak ada yang namanya copywriter, art director, designer, dan lain-lain. Semuanya sama jadi satu yaitu tim kreatif. Berdasarkan brief yang kita terima, disinilah kita berusaha untuk ngide, ngonsep, bayangin visual, nyoret-nyoret, nyari referensi, dan lain-lain untuk menjawab brief komunikasi tadi.

Beberapa tips yang bisa gue kasih terkait sesi brainstorming ini adalah Pertama, jangan takut mengeluarkan ide dan jangan mematikan ide. Keluarin aja semua yang ada di otak. Nah kenapa jangan takut mengeluarkan ide ini tips yang sangat penting? Karena sebuah celetukan ide berpotensi untuk men-trigger ide-ide yang lain yang mungkin lebih oke.

Di sesi ini gak ada ide yang benar atau salah, bagus atau jelek. Karena tujuannya bukan itu. Tujuannya adalah mengenerate ide sebanyak-banyaknya sehingga nanti bisa kita pilih yang menurut kita paling menarik Sekaligus paling menjawab brief dan nanti akan dipoles lagi saat internal review. Yang kedua, pergunakan mantra gimana kalau untuk mengeluarkan atau memancing ide-ide lain.

Gimana kalau ngomongnya begini? Eh gimana kalau ada adegan ini? Wah gue inget nih referensi ini nih. Gimana kalau kita twist jadi kayak gini? Keluarin semuanya.

Ingat, ini emang sesi yang dihususkan untuk berandai-andai dan ngayal babu. Gapapa ngaco aja, ngelantur aja, ngablu aja. Asal sesuai dengan brief yang ada. Ketiga ini sebenarnya terkait dengan dinamika tim saat brainstorming. Saran gue adalah be flexible.

Dalam arti setiap orang punya style dan cara masing-masing dalam mengeluarkan ide. Jangan kaku dan terpaku dengan satu metode aja. Kalau itu hanya akan menghambat lahirnya sebuah ide.

Contoh, ada orang yang dalam situasi tim malah susah buat ngeluarin ide-ide. Tapi begitu sendirian ide-idenya banyak dan bagus-bagus. Ya silahkan aja brainstorm sendirian gak masalah. Lalu ada yang demennya pakai tools macem-macem kayak mind mapping.

Terus ada yang butuh lihat-lihat referensi dulu baru ketrigger ide-idenya. Gak apa-apa bebasin aja, fleksibel aja. Karena tujuan dari sesi ini cuma satu, dapet ide. That's it.

Oke itu proses pertama ya, bengong. Setelah bengong-bengong produktif dan dapet ide, dilanjutkan dengan proses menulis. Nah kalau di proses pertama tugas dari masing-masing anggota kreatif belum spesifik.

Di proses kedua ini mulai spesifik nih. Tasking yang dilakukan oleh masing-masing tim kreatif. Karena ide komunikasinya udah dapet, berarti lanjut ngerjain yang sifatnya eksekusi, bukan konsep lagi. Dan itu udah keliatan bentuk jadinya. Kalau art director biasanya ya nge-layout, nyari referensi video, bikin storyboard, dan lain-lain, tergantung medianya apa.

Copywriter juga kayak gitu, langsung nulis aja. Kalau butuhnya TVC, ya berarti tulis storyline-nya seperti apa. Kalau misalkan butuhnya print ad, headline dan body copy-nya seperti apa.

Kalau radio spot, ya tulis script radio-nya seperti apa. Menulis storyline buat TVC dengan menulis skrip buat radio itu jauh berbeda konsepnya dan gak bisa disamain. Ada yang tau gak kenapa?

Nah, tulis di kolom komentar kalau tahu. Atau tulis di kolom komentar juga kalau kalian mau gue bahas seluk-beluk bikin iklan radio di video-video selanjutnya. Oke, udah dua ya.

Pertama, bengong. Kedua, nulis. Apa kerjaan copywriter ketiga?

Presentasi dan produksi. Ide komunikasi yang udah dipikirkan pada saat brainstorm dan udah jadi eksekusi kreatifnya harus dipresentasiin ke klien dong. Well, sebenarnya ini bukan cuma tugas seorang copywriter sih.

Tapi skill presentasi ini wajib dimiliki setiap anggota departemen di sebuah agensi. Karena sebenarnya agensi itu kan jualannya ide komunikasi. Dan ide-ide tersebut tidak akan jadi apa-apa kalau kita tidak bisa mempresentasikannya. Dan sesi presentasi ini biasanya sesi yang paling ditunggu-tunggu oleh klien karena di sesi ini mereka mengharapkan ide-ide yang out of the box, menarik, keren, lucu, dan lain-lain. Jadi mendengarkan agensi mempresentasikan ide kreatifnya adalah hiburan tersendiri untuk.

...untuk para klien. Dan jangan salah, buat agensi, khususnya tim kreatif......momen ini juga momen yang paling seru. Karena ini semacam panggung kita untuk tampil menyampaikan ide-ide kita. Presentasi kreatif adalah momen tampil, manggung......atau ngamennya agensi ke klien. Nggak tahu sekarang masih dilakukan oleh para agensi atau nggak......tapi dulu tuh gue dan tim agensi sering banget presentasi ke klien......dengan kostum tertentu, bawa props macem-macem......main drama, dan nyanyi aja sering.

Satu hal yang harus diingat adalah ide itu penting. Tapi bagaimana kita menjual ide tersebut itu jauh lebih penting. Gue dulu punya klien yang selalu membuka meeting presentasi kreatif dengan kalimat, Oke guys, surprise us.

Ini kalimat yang bagus banget karena memotivasi tim agency untuk keluar dengan ide-ide brilian yang akan mengejutkan klien. Nah setelah presentasi dan idenya disetujui oleh klien, prosesnya akan dilanjutkan dengan produksi. Baik lagi. Media-media apa aja yang mau diproduksi?

TVC atau video digital? Yaudah, berarti kita lanjut shooting dan editing. Karena tugas ini udah dibebankan kepada pihak yang lebih capable yaitu PH, ya disini tugas JNC adalah supervisi. Khusus untuk copywriter sendiri, tugas spesifik di tahap ini adalah supervisi yang berhubungan dengan suara. Misalnya, di dalam TVC-nya ada announcer yang ngomongin tentang produk.

Ya kalian supervisi voice-over-nya. Mulai dari talent yang pas siapa, yang sesuai dengan karakter yang diinginkan, Delivery-nya seperti apa dan lain-lain. Ini adalah salah satu skill yang berperan besar juga dalam hal pembuatan konten-konten gue loh. Nanti kita breakdown dikit ya. Setelah produksinya selesai, materinya rilis ke media, tugas tim kreatif agensi pun selesai.

Dan siap untuk menunggu brief berikutnya dan prosesnya akan berulang lagi. Kira-kira seperti itulah gambaran dari tugas seorang copywriter di sebuah advertising agency. Tentu aja gambaran di atas adalah... oversimplified karena realita dinamikanya tidak akan semulus itu juga ide-ide yang dirijek atasan atau klien revisi kerjaan berulang-ulang syuting gak lancar dan lain-lain ya itu pasti ada wajarlah itu bagian dari dinamika hidup juga.

Oke setelah kalian mendengar sedikit tentang profesi seorang copywriter mungkin di benak kalian langsung muncul pemikiran kok seru ya jadi copywriter kira-kira gue bisa gak ya nyoba-nyoba jadi copywriter? Nah gue punya sedikit checklist nih kira-kira trade at atau ciri-ciri apa aja yang biasanya dimiliki oleh seorang copywriter. Dan kalau kalian punya trait berikut, mungkin kalian cocok untuk jadi seorang copywriter.

Coba perhatikan, ini menarik nih. Yang pertama, garing. Atau setidaknya penggemar jokes-jokes garing. Konteks garing di sini adalah jokes yang syarat dengan kata-kata plesetan. Jangan salah, kalau kalian demen jokes garing, atau malah sering bikin jokes-jokes garing, kalian berpotensi buat jadi seorang copywriter loh.

Karena kalau ngomongin teknis, plesetan garing ini termasuk dalam skill word. playing yang akan berguna banget buat melahirkan ide dan juga bikin kopi-kopi yang menarik. Word playing adalah sebuah skill berkomunikasi yang mengerti tentang sebuah konteks dan mampu mentwistnya agar komunikasi menjadi lebih menarik. Jadi buat kalian yang garing dan hobi plesetan, jangan sia-siakan skill kalian.

Trade yang kedua suka menghayal. Tapi jangan salah, konteks menghayal di sini adalah berimajinasi dan memikirkan sebuah kemungkinan. Seperti yang gue bilang di awal, bengong bisa menjadi bagian dari proses kreatif. Kalau sekarang kalian sering ngomong, eh seru atau lucu atau menarik kali ya kalau dibikin begini dan begini atau gue tuh kebayangnya begini-begini-begini, pasti keren deh. Dan itu adalah sebuah pemikiran yang imajinatif, berarti kalian punya bakat jadi copywriter dan anak kreatif in general.

Karena kalau ngomongin tugas anak kreatif kebanyakannya ya itu, mikirin cerita, mikirin adegan, mikirin visual, mikirin ngomongnya apa dan lain-lain. Dan itu biasanya bermula dari berhayal. Trade ketiga, kalian seorang observer. Apa aja diperhatiin.

Dan kalian adalah seorang yang peka. peka terhadap keadaan sekitar, peka terhadap tren, tahu apa yang lagi hype, jargon-jargon apa yang lagi sering dipakai, seperti apa fenomena sosial media, siapa yang lagi tubir di timeline, dan lain-lain. Karena ini semua akan menjadi referensi pada saat proses mencari ide. Buat kalian yang mau jadi copywriter, nah coba deh, mulai latih trade-trade tersebut.

Dan seperti yang gue bilang di awal, dengan keajaran sosial media, mengasah skill menjadi copywriter itu semakin mudah, terkait dengan dua hal. Pertama, resource untuk memperkaya ide, jadi, Atau setidaknya menambah referensi semakin banyak. Di sosial media banyak banget akun-akun yang menarik, lucu, dan kreatif. Belum lagi fenomena meme sebagai sebuah media untuk menyampaikan ide dengan cara yang baru.

Ini semua bisa jadi pemantik otak kreatif kita untuk mengeluarkan ide-ide yang segar. Itu yang pertama sebagai resource. Yang kedua, sosial media sebagai tempat untuk mengeluarkan ide dan kreativitas kita. Kalian punya ide-ide yang menarik? Nah, coba deh share di sosial media.

Punya kalimat-kalimat yang lucu-lucu? Coba post ke Twitter. Coba bikin konsep iklan dan post ke Instagram atau YouTube. Ini adalah media-media yang bisa mengasah kita untuk kreatif dan berkarya. Kalau kalian follow gue di social media, gue cukup banyak melakukan ini di akun-akun Twitter atau Instagram gue.

Atau ya di YouTube gue apabila gue merasa ide itu layak jadi sebuah video. Semua yang gue lakukan di social media platform gue adalah wujud dari penyaluran ide dan kreativitas gue. Oke, bahasan terakhir menjawab pertanyaan bagaimana menjadi seorang copywriter mempengaruhi proses gue bikin konten. Jawabannya adalah pengaruhnya besar banget. Sebenernya kan bikin iklan dan bikin konten di channel gue secara kreatif kurang lebih sama lah prosesnya.

Pertama, harus mikirin ide dan konsepnya dulu. Itu kenapa kalau kalian lihat video-video gue itu gak cuma bahas tentang produk, tapi ada ide di belakangnya dan ada komunikasi yang ingin gue sampaikan di luar dari produk tersebut. Sebenernya ini pun terjadi karena di lingkungan kreatif gue selalu di challenge dan ditanya ya idenya apa, komunikasinya apa, mau ngomongnya apa dan gimana. Menjadi copywriter dan berada di lingkungan kreatif menuntut gue untuk melihat lebih jauh dari apa yang ada di depan mata.

Terus apa lagi yang menyangkut pembuatan konten? Tentu aja bagaimana gue menulis skrip dan membawakan voice over. Penonton atau kalian yang follow gue di sosial media...

banyak yang selalu bilang kalau baca tulisan gue itu nadanya pasti sama kayak dengerin VO gue. Nah ini terjadi karena sebagai seorang copywriter kalian akan familiar dengan teknik bagaimana menyampaikan narasi yang tepat, bagaimana delivery sebuah voice over, intonasinya harus seperti apa, bagian-bagian mana yang harus diberi penekanan bagian mana yang harus berekspresi melalui kalimat dan kata-kata kapan harus memberi jeda dan lain-lain ini adalah bagian dari tugas copywriter... Pada saat mensupervisi dan memberikan arahan kepada talent voice over.

Pada saat membuat iklan radio ataupun announcer untuk sebuah TVC. Dan gue udah melakukan ini selama 20 tahun. Jadi udah lumayan familiar lah ya.

Dan yang pasti semuanya berguna banget dalam mengemas konten-konten gue. Baik yang ada di channel ini ataupun akun-akun sosial media lainnya. Nah itu aja kira-kira yang bisa gue share terkait dengan salah satu pekerjaan gue yaitu copywriter.

Mudah-mudahan bermanfaat buat kalian yang tertarik untuk menjadi seorang copywriter. Ya ataupun tim kreatif secara general lah. Oh iya sedikit survei. Kalau di antara kalian ada yang copywriter juga. Nah tolong absen di kolom komentar.

Dan share juga experience kalian. Termasuk suka dan dukanya. Biar teman-teman yang lain yang berminat jadi copywriter. Bisa lebih banyak dapat gambaran tentang.

Bagaimana sih kehidupan di dunia kreatif. Dan khususnya menjadi seorang copywriter. Oke segitu aja video kali ini. Seperti biasa klik like kalau kalian suka video ini. Dislike aja kalau gak suka.

Follow Instagram gue tangan belang. Cek link di deskripsi untuk informasi lebih lanjut tentang video ini. Thanks for watching, I'll see you next time.