Saudara Kejaksaan Agung memeriksa 6 orang saksi terkait kasus korupsi Jiwasraya. Salah satu yang diperiksa adalah mantan Direktur Utama, Hendrys Manrahim. Kejaksaan Agung terus meneliti kedugaan korupsi asuransi Jiwasraya.
Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Adi Togariswan menyebut memeriksa 6 orang mantan ketinggi Jiwasraya sebagai saksi. Di antaranya mantan dirut Jiwasraya Hendricks Manharahim. Satu orang tidak hadir pemeriksaan yaitu mantan komisaris utama asuransi Jiwasraya, Joni Wiguna. Penyidik akan mengirim surat panggilan kembali terhadap Joni Wiguna.
Tadi saya sampaikan juga, ada dari yang kita panggil, ada satu orang yang tidak, yang tidak datang. Pak Jengi Biguna, yang mantan komisaris utama asuransi Jilasta. Alasannya apa gitu?
Saya belum dapat informasi dari UTIM kenapa dia datang. DPR akan membahas rencana pembentukan panitia khusus untuk menyelidiki kasus yang terjadi pada PT Jiwasraya. Sejumlah anggota DPR menilai pembentukan pansus ini langkah yang tepat bagi DPR untuk mengawasi penanganan kasus Jiwasraya.
Proses pembentukan pansus ini akan dibahas dalam rapat pimpinan dan badan musyawarah untuk mengakomodasi suara fraksi-fraksi terkait usulan pembentukan pansus. Dari DPR untuk melakukan kerja-kerja pengawasan. Tidak usah juga, saya kira kami yang di B3 juga termasuk alergi terhadap pansus itu.
Tetapi juga dari awal harus kita ingat. Saya mengatakan juga bahwa tentu kalau nantinya kita sepakat di hadapan SUS ini bukan tujuan politis, ini tujuan untuk membantu mengawal penegakan hukum dalam kasus Jiwasraya yang saat ini ditangani oleh Kejaksaan Agung itu benar-benar on the track menurut hukumnya. Menurut hukumnya itu ya tentu berdasarkan analisis hukum dan bukti-bukti dan fakta-fakta yang ditemukan. Investigasi Badan Pemeriksa Keuangan BPK terhadap asuransi Jiwasraya semakin menguak kejelekan Jiwasraya termasuk adanya kong kali kong di dalamnya. BPK menegaskan ada 16 temuan terkait pengelolaan bisnis, investasi, dan pendapatan asuransi Jiwasraya.
Salah satunya, investasi yang dilakukan Jiwasraya pada tahun 2014 hingga 2015 yang dilakukan tanpa kajian. Investasi pada saham Trio. SUGI dan LCGP tahun 2014 dan 2015 tidak didukung oleh kajian usulan penempatan saham yang memadai.
PT. AJS berpotensi terhadap resiko gagal bayar atas transaksi investasi pembelian medium terms note dari PT. Hanson.
dan PT AJS kurang optimal dalam mengawasi reksadana yang dimiliki dan terdapat penempatan saham secara tidak langsung di satu perusahaan yang berkinerja kurang baik. Jadi ini sudah dideteksi semenjak tahun 2020. 2016 ya kondisi kita sekarang adalah situasi yang mengharuskan kita untuk memiliki pilihan kebijakan yang berhati-hati dimana kasus Jiwasra ini cukup besar skalanya bahkan saya katakan gigantik sehingga memiliki resiko sistemik. Oleh karena itu kami mengambil kebijakan masalah-masalah yang terjadi di PT Jiwasraya ini akan kita ungkap. Hasil audit investigasi BPK memperlihatkan kasus gagal bayar asurasi Jiwasraya bermula sejak tahun 2006. Saat itu berdasarkan catatan BPK, Jiwasraya telah membukukan laba semu. Lalu pada tahun 2014, alih-alih melakukan perbaikan perusahaan, Jiwasraya justru menggelontorkan dana sponsor untuk klub sepak bola Inggris Manchester City.
Di tahun 2015, Jiwasraya meluncurkan produk GS Saving Plan dengan cost of one tinggi di atas bunga deposito. BPK menyebut produk saving plan ini merupakan produk yang memberikan kontribusi pendapatan tertinggi sejak tahun 2015. Selanjutnya di tahun 2017, Jiwasraya memperoleh opini tidak wajar dalam laporan keuangannya karena adanya kekurangan pencadangan sebesar 7,7 triliun rupiah. Berlanjut ke tahun 2018, Jiwasraya membukukan kerugian unaudited sebanyak 15,3 triliun rupiah. Pada September 2019, kerugian menurun.
menjadi 13,7 triliun rupiah. Kemudian pada November 2019, Jiwasraya mengalami negatif ekuiti 27,2 triliun rupiah. Kementerian BUMN mengapresiasi hasil temuan BPK tentang Jiwasraya. Staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulinga meminta semua pihak mempercayakan penyelesaian kasus ini kepada pendegak hukum. Sementara secara bisnis, pihak Kementerian BUMN akan melakukan langkah perbaikan dan penyelamatan perusahaan Jiwasraya.
Sekarang kita serahkan itu kepada kejasaan, hasil dari investigasinya BPK itu bisa dipegangkan kejasaan untuk bisa dipakai sebagai alat untuk bukti baru untuk kerugian negara. apapun namanya itu, kurnia nasabah. Sehingga bisa tindak lanjutnya oleh teman-teman BPK. Dan kita harapkan teman-teman kerjaan juga bisa bekerja dengan cepat dan kita hargai. Dan kami dari kementerian akan mengerjakan dari sisi bisnis.
Sehingga warning yang diberikan oleh... oleh BPK bahwa ini bisa jadi sistemik bisa kita mitigasi bisa kita mitigasi dan bisa kita selesaikan dengan baik secara bisnis kami tetap tidak mau berusaha dengan sekuat tenaga, tidak memanfaatkan dan talangan itu usaha kita jadi supaya ini terjadi maka cara bisnis yang kami lagi lakukan ini ini adalah langkah terbaik supaya tidak mengganggu anggaran negara mengganggu uang negara terima kasih Kasus Jiwasraya ini memasuki babak baru setelah BPK mengumumkan hasil audit investigasinya Tidak hanya Menteri Keuangan yang akan membahas audit BPK Pihak Kejaksaan Agung kini juga tengah mengincar pihak-pihak yang dianggap terlibat dan bertanggung jawab dengan kasus Jiwasraya