Transcript for:
Perbedaan Zakat, Infak, dan Sedekah

5 menit bisa tahu bedanya zakat, infak, dan sedekah. Pernah nggak sih waktu mau berbagi kebaikan, lalu ada yang tanya, ini mau infak, sedekah, atau zakat? Nah loh, emangnya beda? Assalamualaikum, selamat datang di Basnes Islampedia. Setelah episode lalu kita telah membahas mengenai 8 asnaf yang berhak menerima zakat, kali ini kita akan lebih mendalami lagi apa sih bedanya zakat, infak, dan sedekah.

Dan sedekah dalam 5 menit. Meski sama-sama berbagi kebaikan, secara garis besar ketiganya memang beda dari sifat hukum yang mendasarinya. Zakat, hukumnya wajib atau fardu'ain.

Infak, hukumnya ada yang wajib, sunnah, bahkan haram. Dan sedekah, hukumnya sunnah. Mari kita lihat lebih lanjut penjelasan perbedaan zakat, infak, serta sedekah selengkapnya. Secara bahasa, zakat. Menurut bahasa adalah tumbuh, berkah, berkembang atau bertambah.

Ini dikarenakan zakat erat kaitannya dengan tumbuh atau berkembangnya harta. Infak berdasarkan bahasa berasal dari kata anfako, yang berarti mengeluarkan atau membelanjakan harta. Menurut terminologi syariat, infak berarti mengeluarkan sebagian harta atau penghasilan untuk suatu kepentingan.

Sedekah menurut bahasa diambil dari bahasa arat sodako, berasal dari kata sinik. yang berarti kebenaran. Secara terminologi, sedekah berarti pemberian sukarela kepada orang lain, terutama kepada orang-orang yang lebih membutuhkan, yang tidak ditentukan jenis, jumlah, maupun waktunya.

Sedekah tidak terbatas pada pemberian yang bersifat material saja, tetapi juga dapat berupa jasa yang bermanfaat bagi orang lain, salah satunya tersenyum. Zakat Zakat terbagi menjadi dua, yaitu zakat fitrah dan zakat maw. Zakat fitrah wajib dibayarkan oleh setiap muslim senilai 3,5 liter atau 2,5 kilogram bahan makanan pokok pada bulan suci Ramadan.

Zakat ma'am, yang memiliki arti zakat harta. Zakat ini dikeluarkan oleh seorang muslim terkait harta yang dimiliki, seperti zakat perdagangan, zakat penghasilan, zakat pabungan, zakat emas, dan jenis zakat berbasis kepemilikan lainnya. Kita wajib zakat jika telah mencapai nisab dan haul.

Misal, harta yang tersimpan dari hasil progresi atau usahanya selama 1 tahun yang artinya telah mencapai haul. Dengan nilai setara harga emas 85 gram, artinya telah mencapai nisab. Maka, ia sudah wajib untuk membayar zakat 2,5% dari penghasilannya.

Infak, inti dari infak adalah mengeluarkan harta atau perpindahan harta, baik untuk kebaikan ataupun keburukan. Nah loh, untuk keburukan. Disebutkan contohnya dalam Al-Quran Surat Al-Anfal ayat 36, yang artinya, sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi orang dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam jahat namlah orang-orang yang kafir itu digumpulkan.

Hukum infak beragam, tergantung jenisnya. Ada infak wajib seperti membayar kafarat, nazar, dan menafkahi keluarga. Infak sunnah seperti memberikan santunan anak yatim.

Berbeda dengan zakat, nilai infak tidak terikat dan penyalurannya tidak khusus untuk golongan tertentu. Sedekah. Hukum dari sedekah adalah sunnah. Yaitu amalan yang jika dilakukan akan mendapatkan pahala dan tidak dikerjakan tidak akan mendapatkan dosa. Inti dari sedekah adalah memberikan kebaikan ke orang lain, bisa dengan material maupun non-material.

Ada beberapa hadis yang menganjurkan tentang sedekah. Sedekah sebagai amal yang tak terputus meski seseorang sudah meninggal dunia. Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya ketiga perkara.

Yaitu sedekah jariah, ilmu yang dimanfaatkan dari doa anak yang suling. Tidak akan habis harta-harta dengan bersedekah. Harta tidak akan berkurang dengan sedekah.

Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan menguatkan bahwa adik. Dari penjelasan episode ini, sahabat Basna sudah mengetahui bagaimana perbedaan zakat, infak, serta sedekah yang semuanya memberikan manfaat dalam menyejahterakan umat. Sampai bertemu di Islampedia selanjutnya Wassalamualaikum Wr.

Wb