Panduan Akuntansi Persediaan Menengah

Oct 17, 2024

Akuntansi Keuangan Menengah: Penilaian Persediaan

Buku Referensi

  • Buku: Intermediate Accounting karya Kyusho, Wigan, dan Warfield.
  • Edisi IFRS, edisi ke-3.

Tujuan Pembelajaran

  1. Membahas klasifikasi persediaan dan perbedaan sistem persediaan.
  2. Menjelaskan barang dan biaya yang termasuk dalam persediaan.
  3. Membandingkan asumsi arus biaya untuk persediaan.
  4. Menentukan dampak kesalahan dalam persediaan terhadap laporan keuangan.

Klasifikasi Persediaan dan Sistem Persediaan

  • Definisi Persediaan (PSHK 14): Aset untuk dijual dalam operasi bisnis normal.
  • Jenis Perusahaan: Perusahaan Dagang vs. Manufaktur
    • Perusahaan Dagang: Contoh: Carrefour, memiliki persediaan barang dagangan.
    • Perusahaan Manufaktur: Contoh: Nissan, memiliki persediaan barang jadi, setengah jadi, dan bahan baku.
    • Perusahaan Jasa: Tidak memiliki persediaan.

Arus Biaya

  • Perusahaan Dagang: Simpel, dari persediaan ke harga pokok penjualan (cost of goods sold).
  • Perusahaan Manufaktur: Kompleks, melalui bahan baku, tenaga kerja, overhead, dan setengah jadi.

Sistem Persediaan

  • Sistem Perpetual:
    • Pembelian di-debit ke akun persediaan.
    • Catatan saldo berkelanjutan; fluktuatif sesuai pembelian dan penjualan.
  • Sistem Periodik:
    • Pembelian di-debit ke akun pembelian, bukan persediaan.
    • Saldo awal tidak berubah sampai akhir tahun.

Barang dan Biaya dalam Persediaan

Barang

  1. Goods in Transit: Kepemilikan tergantung syarat FOB (Shipping Point vs. Destination).
  2. Barang Konsinyasi: Barang titipan, pemilik tetap consigner.
  3. Barang Dijual dengan Perjanjian Beli Kembali: Transaksi dipandang sebagai pinjaman.
  4. Barang dengan Hak Pengembalian: Mengakui pendapatan hanya untuk barang yang diperkirakan tidak dikembalikan.

Biaya

  1. Produk Cost: Melibatkan biaya langsung hingga barang siap dijual.
  2. Period Cost: Biaya tidak langsung, tidak termasuk dalam biaya persediaan.
  3. Potongan Pembelian: Mengurangi biaya persediaan.

Metode Arus Biaya Persediaan

  1. Identifikasi Khusus: Untuk barang bernilai tinggi dan mudah dibedakan.
  2. Biaya Rata-rata (Average Cost):
    • Rata-rata Tertimbang: Menghitung rata-rata di akhir periode.
    • Rata-rata Bergerak: Menghitung rata-rata setiap ada pembelian.
  3. FIFO (First In First Out): Barang yang masuk pertama kali dijual pertama kali.

Dampak Kesalahan pada Persediaan

  • Kesalahan Persediaan Akhir: Memengaruhi laporan posisi keuangan dan laba rugi.
    • Understated inventory = Overstated cost of goods sold = Understated net income.
  • Pembelian dan Persediaan yang Salah: Bisa saling menghapus efeknya pada laporan.

Kesimpulan

  • Pentingnya memilih metode pencatatan persediaan yang tepat dan konsisten.
  • Pengendalian dan verifikasi persediaan secara berkala untuk akurasi laporan keuangan.