Transcript for:
Kehidupan Baru dalam Kristus

Tuhan malam hari ini sebab Tuhan baik dalam hidup kami Tuhan yang memberkati kami yang ada di Zoom ini bahkan Tuhan juga yang akan memberkati mereka yang menonton dimana saja mereka berada malam hari ini Tuhan jamah hati mereka, Tuhan berkati mereka, supaya ketika mereka menonton, kami percaya ada urapan baru terjadi dan mereka pun Menjadi diubahkan di dalam Tuhan. Bahkan kami juga yang ada di Zoom ini. Kami juga diubahkan. Menjadi orang-orang yang menang. Terpujilah nama Tuhan memberkati.

Semua yang terlibat dalam. Kegiatan malam hari ini. Baik moderator bahkan pembicara. Tuhan memberkati mulut bibir mereka. Supaya apa yang keluar dari mulut mereka.

Biarlah perkataan Tuhan Yesus yang terjadi. Terpujilah nama Tuhan. Kami siap mulai sum kami malam hari ini.

Dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa mengucap syukur. Amin. Ibu pendeta Dr. Suriani S. Watimena, NTH, lebih dikenal dengan nama Suriani Panto, lahir di Tanjung Uban 11 Februari 1962. Beliau mengenai pendidikan di SD Negeri 1, Tarampario, SMP Gideon, Jakarta Utara, SMA Negeri 13, Jakarta Utara, Sarjana Teologi, Julfon Advanced Studies, SAS, World of Life, Filipina, Major, Pak Mukri, Persekutuan Pemuda Indonesia Youth for Christ Mengajar sekolah minggu Pelayanan dari COCM Dan Berita Hidup Mengajar Bible Study Mudah-mudih Indonesia Makati, Filipina Mengajar Bible Study Khusus Ibu-ibu diploma Kedutaan Indonesia Makati, Filipina Penyiar Radio Kristen FEBC Paris Broadcasting Company International Pelayanan di Handicap Hospital Colorado Pelayanan penginjilan Keliling bersama tim Ambassador International Sebagai penerjemah dan pengkotbah Ditaskis menjadi pendeta oleh Senudik Gereja Kristen Sahabat Indonesia GKSI Sekarang jadi GSI Gereja Sahabat di Indonesia Mengajar di STT Inalta Jakarta Mengajar di STT Duloh Jelangkap Jakarta Bendara Yayasan STT Inalta Gembala Sidang KSI Jemaat Shalom Ketua Kursus Musik STT Jakarta Yamuger Pengurus BPS Sinode GSI Pendara Umum selama 2 tahun Misionari di Kalbar bersama suami Buka Training Center Sahabat Mengajar di beberapa STT PMW, Aras Tamar, Ekklesia, Katu Istiwa Pelayanan penginjilan radio Landak Bermasmut Penginjilan keliling Pedalaman Kalbar, Buka Jaringan Doa Wanita, Kabupaten Landak, Blast Strike, JDW Kalbar Balik Pindah Ke Jakarta, Mentor JDW Pulau Kalimantan Sampai Sekarang Sekretaris Umum Sino-D GSI, Badan Pertimbangan Gembala Sida GSI, Uke Mene, Fasilitator Trainer My Home Anggota Badan Pertimbangan Sino-D GSI, Gembala Sida GSI Sejalo Wakil Gembala Gereja, Ars CCG City of Debit Jakarta Youtuber anggota ASTI Dengan nama channel Suriani Pantau Dari Zoom Semadone Menyuarakan pengajaran Pengajaran firman Tuhan Yang membangun iman Kita akan sama-sama belajar kebenaran firman Tuhan. Ini bagian yang ketiga dari menghidupi kehidupan yang baru di dalam Tuhan Yesus. Kita berdoa sekali lagi.

Kami serahkan jam ini ke dalam tangan Tuhan. Kami minta roh kudus menyingkapkan kebenaran-Mu Tuhan supaya apa yang kami pelajari, apa yang kami dengar, kami dapat mengerti dan kami terus bertumbuh. di dalam kebenaran akan Tuhan. Terima kasih.

Perfirmanlah Tuhan kami siap mendengar. Dalam nama Yesus. Haleluya.

Amin. Saudaraku yang kekasih minggu lalu, kita juga sudah belajar di bagian yang kedua, bagaimana kita menjadi sama dalam kematian Tuhan Yesus, dan juga menjadi satu atau menjadi sama dengan kebangkitan Tuhan Yesus. Jadi artinya bahwa kita ini turut mati.

Mati bersama-sama dengan Kristus dalam kematiannya. Dan juga kita dibangkitkan dengan kehidupan yang baru. Ketika Yesus bangkit, kita juga dibangkitkan.

Dan kita menerima kehidupan yang baru. Dan cara kita untuk menghidupi kehidupan yang baru, Tuhan mau supaya kita mati bagi diri dan hidup bagi Allah. Nah pada hari ini bagian yang berikutnya itu adalah dari kematian kepada kebangkitan.

dari kematian kepada kebangkitan Kristus. Mari kita membuka Alkitab kita dari Roma, kuasal yang ke-6, ayat yang ke-4, dan yang ke-5, demikian bunyinya. Roma 6, ayat 4 dan 5, demikian bunyinya. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan dia oleh baptisan dalam kematian, supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapak.

Demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematiannya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitannya. Nah saudara yang kekasih, setelah kita mati bagi diri, dan setelah kita mengalami penolakan penyangkalan diri, kemudian dilanjutkan dengan kebangkitan Tuhan Yesus. Nah baptisan adalah penyerahan nyawa kita.

Penyerahan nyawa kita sendiri untuk mati. mati terhadap kemauan, kepentingan-kepentingan diri sendiri. Jadi kita mati dalam Kristus agar dapat hidup. Jika kematian itu sesungguhnya merupakan kesudahan kita, maka kita adalah orang-orang terbodoh. Semua pemberitaan kita sia-sia bahkan orang-orang yang, kita ini adalah orang-orang yang malang.

Jadi saudara harus tahu bahwa Kematian itu bukanlah akhir dari segalanya, tetapi justru kematian itu adalah permulaan. Permulaan dari satu kehidupan yang baru. Jadi lewat kebangkitan kita mendapat hidup yang kekal dan hidup yang baru.

Tuhan mengalahkan maut dengan kematiannya. Jadi Tuhan telah mengalahkan maut dengan kematiannya dan kita melakukan hal yang sama. Jadi saudara, minggu lalu kita sudah belajar bahwa ketika kita percaya sama Tuhan Yesus, ketika kita dilahirkan kembali, semua karya Tuhan Yesus di atas kayu salib, itu juga yang kita alami.

Jadi mati bersama dengan Yesus itu bukan secara fisik, tetapi itu secara pengalaman rohani. Jadi kita juga turut mati bersama-sama dengan dia, dengan dosa-dosa kita. Dosa-dosa kita dikuburkan dan kemudian kita bangkit bersama-sama dengan Yesus dengan kebangkitan yang baru. Jadi lewat kebangkitan kita mendapat hidup yang kekal. Kita mendapatkan hidup yang baru.

Jadi Tuhan mengalahkan maut dengan kematiannya. Sekali lagi Tuhan mengalahkan maut dengan kematiannya dan kita melakukan hal yang sama. Walaupun baptisan...

Adalah kematian atas diri yang akan menyertai kematian kita terhadap diri sendiri. Adalah pelepasan yang mengagumkan dari kebangkitan. Kita baca dari Filipi.

Filipi 3 ayat yang ke-10. Filipi 3 ayat yang ke-10. Lihat.

Filipi 3 ayat yang ke-10. Yang ku kehendaki ialah mengenal dia. dan kuasa kebangkitannya dan persekutuan dalam penderitaannya di mana aku menjadi serupa dengan dia dalam kematiannya. Jadi dengan kuasa kebangkitan Kristus, inilah kita dapat melawan keangkuhan diri. Tapiat-tabiat lama kita, kita akan kagum melihat Petrus yang adalah pengecut, tidak percaya, penakut, lemah, mempentingkan diri sendiri, sekarang setelah mengalami kebangkitan Kristus.

Mereka semuanya, bahkan murid-murid Tuhan Yesus, mereka bangkit sebagai orang-orang pemenang. Hidup mereka benar-benar diubah. Mereka mendapatkan hidup yang baru dengan penuh kuasa yang sangat luar biasa.

Jadi kita melihat di sini, tetapi sayang sekali hanya sedikit sekali orang Kristen yang mempercayai kebangkitan. Jadi sekali lagi ada kuasa di dalam kebangkitan Kristus. Sebab itulah Paus mengatakan yang Aku kehendaki.

Ialah untuk mengenal kuasa kebangkitannya. Jadi kuasa kebangkitan Tuhan Yesus itulah yang membawa kemenangan demi kemenangan bagi orang-orang percaya. Ada perbedaan antara mengerti secara intelektual dan menetujui fakta kebangkitan dan beriman pada kebangkitan. Ada perbedaan besar antara percaya. dalam pikiran kita dan percaya dalam hati kita.

Jika kita sungguh-sungguh percaya dalam hati kita akan kebenaran dan kebangkitan, maka hidup kita akan berbeda sama sekali. Dan hidup dari kehidupan banyak orang. Kita melihat di sini bahwa lewat kebangkitan Kristus, hidup murid-murid diubah menjadi rasul-rasul yang melihat. Jadi lewat kebangkitan Tuhan Yesus dan oleh kuasa daripada roh kudus yang bekerja di dalam diri mereka.

Mereka menjadi orang-orang yang melitan. Nah setelah kebangkitan Tuhan Yesus, kita melihat bagaimana Tuhan masih tinggal di dunia ini 40 hari lamanya. Dan kemudian dia benar-benar memanfaatkan waktu 40 hari ini bersama-sama dengan murid-muridnya.

Dan dia berbicara. bicara kepada mereka tentang kerajaan surga. Kenapa, saudara? Karena tugasnya sudah selesai.

Tugasnya sudah selesai. Tugas untuk pengampunan dosa sudah selesai. Dan dia akan pergi kepada Bapak.

Dia akan kembali ke tempatnya. Tetapi untuk kita semuanya, Tuhan memerintahkan kepada kita untuk pergi, untuk membangun. kerajaannya. Kita lihat mulai dari awal Tuhan Yesus selama dia masih hidup di dunia ini, dia berkali-kali mengajar tentang kerajaan surga. Dalam perumpamaan-perumpamaan tentang kerajaan surga, tentang kerajaan Allah.

Dan kemudian ini yang akan kita teruskan. Dia memberikan legesi kepada kita untuk membangun kerajaannya. Tugasnya sudah selesai di dunia ini.

Dan kemudian sekarang kita diberi kuasa untuk menjadi saksi Tuhan. Untuk meneruskan membangun kerajaannya di bumi ini. Kita lihat bahwa ada beberapa peristiwa di dalam penampakannya. Ada dua tujuan.

Jadi berkali-kali dia menampakkan dirinya kepada murid-muridnya. Dan ada dua tujuan. Yang pertama untuk mengesahkan akan kebangkitannya.

Mengapa dia berulang-ulang kali menyatakan dirinya, menampakkan dirinya kepada murid-muridnya. Yang pertama itu adalah untuk mengesahkan kebangkitannya. Kedua, untuk memperlengkapi pengajaran Yesus di suatu kesempatan.

Di sini dikatakan bahwa murid-muridnya mengenai kerajaan Allah. Jadi berulang-ulang kali dalam kesempatan ini dia mengajar kepada murid-muridnya. tentang kerajaan Allah dalam terang kemuliaan, dalam terang kebangkitan tubuh Yesus yang mulia.

Jadi dia membuktikan bahwa ia telah selesai mengerjakan karya keselamatannya kepada manusia dan sekarang memberi kepercayaan pelayanan pendamaian itu untuk kita semua yang percaya kepadanya. Jadi kepada rasul-rasul. dan kepada orang yang percaya kepadanya. Dan kita dapat melihat itu di dalam kisah Rasul 1 Ede 8. Tetapi kamu akan menerima kuasa kalau roh kudus turun ke atas kamu.

Dan kamu akan menjadi saksiku di Yerusalem, dan di seluruh Yodea, dan Samaria, dan sampai ke ujung bumi. Jadi sama halnya, saudara, Kristus dibangkitkan oleh roh kudus, demikian juga orang percaya. Roh kudus membangkitkan kita dan memerdekakan kita.

Di dalam Roma Fasal yang ke-8 ayat yang kedua, roh itu memberi hidup dan memerdekakan kita dari hukum dosa dan hukum maut. Silakan baca di dalam Roma Fasal yang ke-8 ayat kedua. Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.

Jadi saudara, Kristus dibangkitkan oleh roh kudus. Dan demikian juga kita. Ketika kita percaya, kita juga dibangkitkan oleh roh kudus.

Roh kudus yang membangkitkan Tuhan Yesus sama membangkitkan kita dari kematian rohani. Jadi ketika kita percaya, seketika kita menerima dia, kita menerima kuasa untuk menjadikan anak-anak alam. Dan kita dimatraikan dengan roh kudus.

Roh kudus itulah yang menghidupkan kita, yang memberi hidup. Jadi roh kita yang sudah mati, yang terpisah dari Allah, ketika kita percaya Yesus, kita dilahirkan kembali, roh kita dihidupkan. Ada kehidupan Allah dalam kehidupan kita.

Dan yang sangat luar biasa, bahwa roh itu bukan hanya memberikan hidup kepada kita, tetapi memerdekakan, telah memerdekakan kita dari hukum dosa dan hukum maut. Kita melihat bahwa rasul-rasul, jadi rasul-rasul Tuhan itu kita melihat bahwa dikatakan mereka akan mengubah dunia. Wah luar biasa. Karena mereka akan menjadi saksi lewat apa? Lewat kebangkitan, kuasa kebangkitan dan kuasa roh kudus yang bekerja di dalam kehidupan rasul-rasul.

Jadi... kita melihat mereka telah diubah dengan sedemikian rupa oleh Tuhan. Dan kemudian lewat mereka juga lah dunia ini diubah. Dengan cara bagaimana? Dengan cara memberitakan kabar baik bagi dunia.

Jadi baptisan adalah gambaran di mana orang percaya beridentifikasi dengan Kristus dan dalam kematian. Dikubur, dibangkitkan. Ini adalah simbol.

dari pengalaman di dalam manusia. Jadi Paulus di sini bukan berbicara mengenai dibaptis dengan air yang menyelam orang percaya dalam kematian Kristus. Akan tetapi di sini berbicara mengenai baptisan dalam roh yang dikerjakan oleh roh kudus.

Saat kita percaya, baptisan ini gambaran akan apa yang roh kudus akan kerjakan di dalam kita. Jadi saudara kita melihat bagaimana kehidupan murid-murid Tuhan Yesus. Jadi ketika murid-murid Tuhan Yesus, kalau kita baca, sebelum roh kudus turun, pada saat Tuhan Yesus dibangkitkan, Tuhan Yesus menghembusi mereka dengan roh kudus.

Disitulah kelahiran kembali. Mereka dilahirkan kembali. Akan tetapi saudara kita melihat. Mereka juga perlu dibaptis oleh roh kudus. Mereka perlu diperlengkapi oleh roh kudus.

Sebab itu sebelum Yesus naik ke surga, dia berkata kepada murid-muridnya, supaya mereka tunggu di Yerusalem, menantikan akan kedatangan roh kudus. Di mana roh kudus akan membaptis mereka. Jadi ketika roh kudus datang di hari Pentecostal, Bagaimana mereka dibaptis oleh roh kudus. Kuasa Tuhan sangat luar biasa.

Mereka diperlengkapi oleh kuasa. Dimana Petrus yang tadinya pengecut, Petrus yang tadinya penakut. Ketika dia berkotbah pada hari Pentakosa. Kita melihat 3.000 orang bertobat.

Jadi kita melihat disini bahwa roh kudus yang... yang mengidentifikasikan mereka dengan Kristus. Dan dalam kematiannya dikuburkan dan dibangkitkan, itu berarti orang percaya sekarang mempunyai hubungan yang baru dengan dosanya, yaitu mati.

bagi dosa, mati bagi dosa, dan hidup bagi dosa. Paulus katakan, aku telah disalipkan dengan Kristus. Galatia 2 ayat 19. Padahal Paulus belum pernah berjumpa dengan Tuhan Yesus secara fisik, secara jasmani.

Karena ketika itu Tuhan Yesus sudah naik ke surga, dia belum bertemu secara fisik. Tuhan Yesus menampakkan dirinya di Zamsik dengan sinar yang menderam. Dan Tuhan Yesus mengatakan, mengapa engkau mengenianya aku? Dan Yesus katakan bahwa dia dipilih, Paulus dipilih untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa yang lain.

Jadi kita melihat di sini, Paulus katakan, aku telah disalibkan dengan Kristus. Dia tidak pernah disalibkan secara fisik. Tetapi yang dimaksudkan di sini adalah bahwa dia dosa-dosanya, dirinya telah disalibkan dengan Kristus. Jika seorang peminum atau alkoholik mati, itu berarti dia tidak lagi tergoda oleh alkohol. Jika seorang narkoba mati, dia tidak lagi tergoda dengan drug, dengan obat-obat narkoba.

obat-obat narkotik. Karena tubuhnya mati, rasa dosa, dan tidak ada lagi keinginan untuk bertekun dalam dosa. Jadi Kristus bukan hanya mati karena dosa, tetapi ketika ia dibangkitkan, ia mendapatkan hidup yang baru, demikian juga kita. Ini bukan hanya mati bagi dosa, tetapi kita telah dibangkitkan dari kematian, dan sekarang kita hidup. Kita hidup, kita berjalan dalam kuasa kebangkitan Kristus.

Kita berbuah dalam kuasa roh kudus. Dan kita hidup dalam hidup yang baru. Jadi betul-betul dalam hidup yang baru yang dipimpin oleh roh kudus.

Ayat yang kelima, kita akan menjadi sama dengan apa yang sama dengan kebangkitannya. Sama halnya dengan menjadi sama dengan kematiannya. Minggu yang lalu kita belajar. Kita menjadi sama dengan kematiannya. Dan sekarang kita menjadi sama dengan kebangkitannya.

Betapa banyak orang Kristen hidup di antara. Mereka hidup di antara Mesir dan Kanaan. Mereka hidup di antara Mesir dan Kanaan itu artinya apa? Hidup di Padanggurun. Selamat tetapi tidak pernah puas.

Atau mereka hidup di antara Jumat Agung dan Pasca. Percaya pada salib. tetapi tidak masuk ke dalam kuasa kemuliaan dari kebangkitan. Jadi mereka, kita lihat di sini, sudah percaya kepada Tuhan.

Tetapi tidak pernah mengalami kuasa kebangkitan Tuhan Yesus. Kita lihat di dalam ayat yang kelima dari Roma fasal ke-6 yang kita sudah baca sebelumnya. Kita baca sekali lagi. Roma fasal 6. Ya Allah, pasal 6, ayat yang kelima sekali lagi.

Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematiannya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitannya. Jadi kita menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitannya. Jadi kita lihat kita mengalami sama seperti Kristus. Sekali lagi, ada banyak orang Kristen hidup di antara.

Yaitu mereka hidup antara Mesir dan Kanaan. Mereka sudah percaya Tuhan Yesus. Bahkan mereka sudah terima Tuhan Yesus.

Tetapi kehidupan mereka masih seperti di padang burun. Hidup mereka kering, masih hidup dalam daging. Tidak pernah mengalami Tuhan. Jadi kita melihat di sini itulah sebabnya betapa pentingnya bagi kita hidup di dalam kuasa kebangkitan.

Hidup dalam kuasa kebangkitan ini memberi jaminan bahwa kita akan memperoleh kebangkitan tubuh juga di dalam masa depan. Setelah kita mati. Nah ayat yang keempat menunjukkan bahwa kita berbagi dengan kuasa kebangkitan Kristus.

sekarang dimulai sejak ia dibangkitkan dengan Kristus dari hari keselamatan. Jadi kita lihat di sini betul-betul ketika kita mati bersama dengan Kristus. Kita menjadi satu dengan kematiannya dan kita juga menjadi satu dengan kebangkitannya.

Coba kita baca di dalam kolose 2, ayat 1 dan 3. Kita baca kolose, kolose fasal 2, ayat 1 dan 3. Bisa minta tolong Ibu Ana bacakan ayat 2 dan 3. Baik. Kolose 2 ayat 1 dan 2. Karena aku mau supaya kamu tahu betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu. Kolose ya. Itu betul ya?

Kolose 2. Ya oke. 1 sampai 3. Ya, silakan. Karena aku mau supaya kamu tahu betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu dan untuk mereka yang di Laodikia dan untuk semuanya yang belum mengenal aku pribadi. Supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih. Sehingga mereka memperoleh segala kekayaan.

dan keyakinan, pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus. Ayat yang ketiga, sebab di dalam dialah tersembunyi segala harta, hikmat, dan pengetahuan. Amin. Jadi kita melihat di sini bahwa jelas orang percaya tidak akan bisa bebas dalam hidup sejak mereka mempunyai hidup yang baru.

Ada orang gini. Ada orang mengatakan begini sama saya, Bu, kan kita diselamatkan karena kasih karunia. Kita diselamatkan karena kasih karunia.

Boleh dong kita bertekun dalam dosa supaya kasih karunia Tuhan semakin bertambah? Sama sekali tidak. Jadi orang yang sudah percaya, kita lihat di sini, kita harus tahu kita sudah mati.

Minggu yang lalu kita belajar kita sudah mati. Mati bagi diri, itu artinya mati bagi daging dan hidup bagi Allah. Orang percaya tidak akan bisa bebas hidup dalam dosa sejak ia mempunyai hidup yang baru. Ia telah diidentifikasikan dengan Kristus. Kristus berdiam di dalam kita dan kita berdiam di dalam dia.

Dalam doa Tuhan Yesus bagi murid-muridnya. Supaya mereka semua menjadi satu sama seperti engkau ya Bapak di dalam aku dan aku dalam engkau. Agar mereka juga ada di dalam kita.

Jadi supaya dunia percaya bahwa engkau yang telah mengutus aku. Jadi dalam ayat-ayat ini kesatuan sang Bapak dengan anak terlihat sebagai pola hidup orang percaya di dalam alam. Di dalam kiasan pokok anggur kita melihat tinggal. Tinggal di dalam aku dan aku tinggal di dalam kamu. Ini posisi kita.

Posisi kita di dalam krisis sama seperti pokok anggur dengan ranting-rantingnya. Tinggallah di dalam aku dan aku di dalam kamu. Jadi kita lihat ranting-ranting tidak berguna kecuali tinggal pada pokok. Kalau tidak, mustahil dia dapat berguna. Karena ranting-ranting tidak akan mungkin dapat berbuah tanpa tinggal pada pokok.

Jadi kita melihat di sini orang yang sudah percaya sama Tuhan Yesus. Orang yang sudah dilahirkan kembali. Bagaimana supaya mereka terus mendapatkan hidup berkemenangan.

Dan juga supaya mereka dapat berbuah. Mau tidak mau mereka harus tinggal pada pokok. Ranting bagaimanapun juga tidak akan pernah dapat berbuat tanpa tinggal kepada pokok itu.

Jadi kita lihat di sini bahwa lebih lagi ranting-ranting itu tidak berguna kecuali jika dia tidak tinggal, jika dia kecuali jika tinggal di dalam pokok angkur. Kalau tidak mustahil, hingga ranting-ranting itu harus dibakar. Jadi dengan cara ini Tuhan Yesus menjelaskan kedudukan hidup.

kedudukan hidupnya yang bersentral di dalam kehidupan. Mari kita coba lihat di dalam Yohanes Fasa yang kelima belas, ayat lima dan enam. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.

Barang siapa tinggal di dalam aku dan aku di dalam dia, ia berbuah banyak sebab di luar aku. Kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barang siapa tidak tinggal dalam aku, ia dibuang keluar seperti ranting dan menjadi kering.

Kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api, lalu dibakar. Jika kamu tidak tinggal di dalam aku dan firmanku, maaf, jika kamu tinggal di dalam aku dan firmanku tinggal di dalam kamu, Mintalah apa saja yang kamu kendaki dan kamu akan menerimanya. Jelas, saudara ya.

Jadi jelas bahwa sumber daripada kehidupan, sumber daripada kekuatan kehidupan itu hanya pada Yesus Kristus. Ini menunjukkan bagaimana kesatuan hubungan kita dengan Kristus. Jadi kita sebagai orang yang saudara percaya tidak akan bisa terpisah dari Kristus. Bagaimana kita bisa menghidupi kehidupan yang baru sebagai orang percaya.

Tetap tinggal pada pokok itu. Kita lihat di dalam Roma sekarang. Roma yang ke-6. Kita lihat Roma 6 dan yang ke-6.

Silahkan baca. Roma 6 ayat 6. Karena kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan. Supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya.

Agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Karena kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan. Jadi kita melihat telah turut disalibkan.

manusia lama kita dan supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya jadi dengan mati bersama dengan Kristus dan bangkit bersama dengan Kristus itu berarti Kristus menjadi sentral dalam hidup kita dan kemudian kita melihat di sini bahwa kuasa dosa hilang kuasanya jadi kuasa dalam daging Sekarang bukan lagi kuasa dosa yang bekerja dalam gaging kita. Tetapi kuasa roh kudus tinggal di dalam kita. Kuasa roh kudus inilah yang bekerja di dalam dan melalui kita.

Dan oleh sebab itulah dengan kuasa ini juga yang membawa kita dari kemenangan demi kemenangan. Tetapi di sini dikatakan bahwa agar jangan kamu menghambatkan diri lagi. Agar kamu jangan menghambatkan diri lagi kepada dosa.

Jadi artinya saudara, Tuhan sudah mengerjakan di dalam kehidupan kita. Dia sudah menyelamatkan kita. Kemudian dia sudah membangkitkan kita dari kematian rohani. Dan kemudian mendapat hidup yang kekal. Kuasa dosa di dalam daging kita hilang kuasanya.

Nah bagian kita adalah... Jangan lagi mau dihambahkan kepada dosa. Kenapa masih ada kata jangan lagi menghambahkan diri kepada dosa. Ternyata memang kita ini sudah diselamatkan.

Kita sudah dalam posisi Tuhan. Di dalam Tuhan. Akan tetapi kita masih hidup di dunia ini. Kita masih hidup di dunia ini. Jadi ada banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi.

hidup di dunia ini, tetapi Alkitab jelas mengatakan bahwa kita diberi kuasa untuk menang. Sudah ada kodrat ilahi. Tadi saya katakan bahwa murid-murid Tuhan Yesus yang tadinya pengecut, yang tadinya takut, yang menyangkal Tuhan.

Tetapi ketika mengalami kuasa kebangkitan Kristus, dibaptis oleh roh kudus, hidup mereka tidak sama lagi. Mereka menjadi rasul-rasul yang melit. mereka tidak takut mati, mereka benar-benar mempunyai kehidupan yang berbuah bagi Kristus.

Jadi hidup mereka benar-benar berubah. Sebab itu kita melihat manusia lama, kita lihat istilah manusia lama. Jadi kita harus tahu bahwa apa yang dimaksudkan dengan manusia lama di sini. Manusia lama ini hanya sebagian, kita lihat di sini, tidak boleh ditafsirkan seakan-akan manusia lama kita hanya sebagian saja dari diri kita. Seandainya demikian, orang percaya merupakan manusia yang tiga serangkai, yaitu manusia lama, manusia baru, dan diri kita sendiri.

Bukan, bukan begitu maksudnya. Manusia lama adalah saya dalam persekutuan dengan Adam. Itu apa artinya manusia lama?

Saya dengan persekutuan dengan Adam. Coba baca di dalam Roma 5 ayat 12. Roma 5 ayat 12. Silakan baca bu. Roma 5 ayat 12. Roma 5 ayat 12. Adam dan Kristus.

Sebab itu sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang. Dan oleh dosa itu juga maut. Demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang.

Karena semua orang telah berbuat dosa. Amin. Jadi manusia Adam itu adalah manusia.

Manusia lama itu adalah manusia Adam. Diri saya yang turut berdosa bersama Adam. Jadi kita mewarisi dosa dari Adam. Kita mewarisi dosa dari Adam. Orang-orang seberang sana bilang enak aja katanya.

Adam yang berbuat dosa kenapa kita juga kena imbasnya. Kita tahu bahwa ketika Tuhan menjadikan manusia, dia menjadikan kita begitu sempurna, tidak bercacat. Menjadi serupa, maksudnya menurut gambar dan rupa Allah.

Akan tetapi ketika manusia jatuh dalam dosa. Di dalam kejadian yang ketiga kita melihat di situ. Kejadian yang kelima, yang ketiga. Kita mengambil rupa Adam. Jadi Adam ini perwakilan dari seluruh manusia.

Dan apa yang dibuat oleh Adam itu juga kita buat. Dosa-dosa Adam juga kita lakukan. Jadi manusia lama itu adalah saya yang turut mengambil bagian. dosa Adam bersama dengan Adam. Maka kita tidak boleh menganggap dosa kita itu sebagai perbuatan kita yang kita sebut manusia lama.

Dosa itu adalah perbuatan kita sendiri yang masih termasuk lingkungan Adam. Jadi dengan iman kita menerima kenyataan ini bahwa manusia lama kita telah turut disalipkan. Manusia lama kita telah turut disalipkan. Bukan berdasarkan pengalaman, karena kalau kita berdasarkan pengalaman kita akan goya.

Tetapi karena iman berdasarkan iman, iman berdasarkan kepada firman Allah. Yaitu kebenaran Injil. Itu berarti memandang kenyataan kita sebagaimana Tuhan memandang kita.

Dan oleh melalui rohnya. kita ini kemudian berjuang dalam kehidupan kita bersehari-hari. Kehidupan kita sehari-hari menyalipkan manusia lama kita dan menempuh dalam kehidupan yang baik. Jadi perjalanan itu dimulai. Ungkapan supaya tubuh dosa hilang kuasanya dalam bahasa Asli itu artinya hilang.

Tetap memakai bentuk lampau. Ini tetap mengenai peristiwa di Golgota. Ungkapan tubuh atau tubuh dosa. Jadi tubuh, kuasa dosa dalam tubuh kita. Ini mencakup seluruh diri kita.

Khususnya hidup kita yang nyata. Yang dikuasai dosa. Karena kita merupakan alat sarana dosa.

Itu sendiri. Kita tidak berdaya terhadapnya. Bahkan dosa telah bersatu dengan kita. Seperti halnya sel-sel badan kita itu yang lama diganti. Sehingga seluruh badan rusak akhirnya mati.

Akan tetapi dalam kematian Kristus tubuh kita kemudian hilang kuasanya. Kuasa tubuh kita, kuasa dosa dalam tubuh kita hilang kuasanya. Mari kita baca di dalam ayat yang ke-12. Di dalam ayat ke-12. Di dalam Roma Fasal yang ke-6.

Roma Fasal 6 ayat 12. Silahkan baca. Iya. Roma 6 ayat 12. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang panah. Supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi dalam tubuhmu yang panah supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya jadi jelas Paulus menegaskan bahwa jangan lagi kita mengizinkan dosa menguasai kita kembali di dalam pelajaran yang pertama Ada kuasa, kuasa yang membangkitkan Kristus dari kematian.

Kuasa itu juga yang bekerja di dalam kita, yang mematikan perbuatan-perbuatan tubuh kita di dalam daging kita. Jadi orang Kristen tidak harus katakan, iya terhadap dosa. Ada kuasa yang bekerja di dalam diri kita.

Dan di sini dikatakan, jangan lagi kamu menurut keinginan daging. Jadi kalau seandainya kita jatuh ke dalam dosa, itu pilihan kita. Karena kita terseret oleh dosa, tergoda oleh dosa.

Karena setiap orang percaya kita harus tahu kita sudah diperlengkapi. Posisi kita ini aman. Posisi kita ini sebagai anak Allah. Kita telah menerima kuasa roh kudus yang bekerja. di dalam diri kita.

Untuk apa? Supaya kita terluput dari hawan nafsu dunia. Jadi kalau seandainya kita jatuh, kita masih jatuh, itu berarti itu pilihan kita. Itulah sebabnya perlu bertumbuh di dalam. Ada banyak orang Kristen hidup di antara Mesir dan Kanaan.

Karena mereka masih membiarkan diri mereka diperbudak oleh dosa. Padahal mereka sudah bebas. Padahal mereka sudah bebas dari itu. Tetapi kenapa mereka masih terus jatuh ke dalam dosa?

Nah, mari kita lihat di sini, di dalam ayat yang kita baca, di dalam ayat yang ke-7. Di sini juga Paulus menegaskan bahwa Jangan lagi kita mengizinkan dosa menguasai kita kembali. Di dalam ayat yang ketujuh mengatakan, ia telah bebas dari dosa. Kita lihat, ia telah bebas dari dosa.

Namun kita melihat ini ada banyak orang tak berdaya. Tak berdaya. Kenapa?

Paulus katakan, aku ingin. berbuat baik tetapi bukan apa yang inginkan itu yang aku lakukan pada coba kita lihat kita lihat di sini yang ketujuh sebab siapapun yang telah mati ia telah bebas dari dosa kita lihat kita telah bebas dari dosa kemudian kita baca di dalam ayat yang ke-7 Silakan Ibu Ana. Iya, sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Ayat 8. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga dengan dia.

Iya, kemudian ayat yang ke-9. Karena kita tahu bahwa Kristus... Sesudah ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi.

Maut tidak berkuasa lagi atas dia. Sampai ayat 12 ya. Sebab kematiannya adalah kematian terhadap dosa.

Satu kali dan untuk selama-lamanya. Dan kehidupannya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya. Bahwa kamu telah mati bagi dosa.

Tetapi kamu hidup bagi Allah. dalam Kristus Yesus. Sebab itu, pendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang panah supaya kamu jangan lagi menuruti do'i miname.

Jadi ini tegas sekali, saudara, tegas sekali. Bahwa sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang panah. Supaya jangan lagi kamu menuruti keinginan daging. Demikian Paulus menyebutkan tujuan dari penyalipan manusia lama di sini akhirnya memakai bentuk kata sekarang.

Peristiwa Golgotha bukan berdiri sendiri yang cukup dianggap benar saja. Akan tetapi peristiwa tersebut bertujuan membawa perubahan total dalam kehidupan kita. yang nyata bagi orang percaya.

Jadi salib Tuhan Yesus, peristiwa Golgotha, peristiwa kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, itu bukan hanya cerita peristiwa, tetapi itu betul-betul menjadi nyata, menjadi pengalaman hidup. Jadi orang-orang yang sudah ada di dalam Kristus mati bersama dengan Yesus, dan bangkit bersama dengan Tuhan Yesus. Betul-betul orang yang mengalami perubahan.

Nah pertanyaannya adalah, mengapa ada orang banyak mengatakan bahwa mereka sudah percaya Yesus, sudah bertobat, tetapi hidup mereka tidak berubah-berubah. Dan ini banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul di berbagai. Bahkan mereka seakan-akan sulit sekali.

Kenapa? Kenapa mereka masih terikat? Pertanyaannya kita kembali lagi, apakah benar-benar mereka sudah bertobat berlahir baru?

Atau mereka masih percaya itu masih dalam akal mereka, tetapi belum betul-betul mengalami kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus? Karena orang yang sudah betul-betul mengalami kematian dan kebangkitan Kristus, orang yang sudah mengalami kelahiran kembali, Mereka sudah menerima roh kudus. Roh kudus itulah yang mengubah mereka. Sebab itu firman Tuhan jelas.

Manusia lama kita ini dipimpin oleh dosa dan aku. Jadi manusia lama kita ini dipimpin oleh dosa dan aku. Ada pepatah dunia mengatakan hatiku adalah rajaku.

Sebelum kita mengenal Allah kuasa dosa begitu menguasai diri kita dan aku. Dan juga begitu hidup yang nyata sehingga segala sesuatu yang kita buat termasuk dosa adalah dengan maksud memuaskan aku. Ini dulu sebelum kita percaya sama Tuhan Yesus. Keinginan dagingku, keinginan mataku, kemegahanku dan semua mengarah kepada aku.

Ungkapan bukan aku lagi sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. oleh Paulus, saat Anda dan saya menerima Kristus, kita dibaptis dalam Kristus dan dimatraikan oleh roh kudus. Ini berarti Anda dan saya adalah milik Kristus. Ialah Tuhan dan Raja kita yang sekarang memimpin kehidupan kita sepenuhnya. Jadi bukan aku lagi.

Jadi dia memimpin kita lewat roh kudusnya. Yang tinggal di dalam kita. Jadi jelas saudara ya.

Sekali lagi bahwa aku, self, manusia lama kita, kedagingan kita telah turut disalibkan bersama dengan Yesus. Kita lihat di dalam Galatia fasal yang kedua ayat 19b. Dan ayat 20. Kita lihat bagian terakhir. Aku telah disalibkan dengan Kristus.

Namun aku hidup. Tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup. Melainkan Kristus yang hidup di dalam aku dan hidup.

Aku yang kehidupi sekarang di dalam daging adalah hidup oleh iman dalam anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan dirinya untuk aku. Jadi Paulus katakan aku telah disalipkan dengan Kristus. Aku telah mati bersama dengan Kristus.

Dan sekarang ini aku hidup. dalam kehidupan kebangkitan Kristus. Itu maksudnya. Dia bukan lagi hidup untuk dirinya sendiri, melainkan Kristus yang hidup dalam aku.

Dan hidupku yang kuhidupi sekarang dalam daging. Hidup yang kita hidupi sekarang dalam daging. Adalah hidup oleh iman dalam anak Allah yang telah mengasihi aku. Dan yang menyerahkan dirinya untuk aku.

Ini dahsyat saudara. Inilah kemenangan. Paulus pernah mengalami masa-masa sulit seperti tadi saya katakan.

Krisis demi krisis. Dia ingin berbuat baik namun dosa yang dia lakukan. Dan sampai pada satu titik dia katakan, Aku manusia celaka.

Siapakah yang dapat melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah dalam Yesus Kristus. Jadi sekali lagi, kemenangan kita hanya dalam Yesus Kristus. Apakah Kristus menjadi pusat dalam kehidupan saudara? Apakah saudara membiarkan roh kudus berkuasa sepenuhnya di dalam kehidupan saudara dan saya?

Inilah penentu, penentu kemenangan kita untuk hidup yang berkemenangan. Kita melihat menghidupkan hidup sepenuhnya di dalam dan melalui kita. Dia yang menghidupi kehidupannya sepenuhnya dalam kita. Sehingga kehidupan Kristus semakin nyata di dalam hidup kita, dan kehidupan kita semakin berkurang.

Kehidupan seperti ini adalah hidup, adalah hidup. Inilah yang dikatakan di dalam Roma 6 ayat 10 dan 11. Mati bagi diri dan hidup bagi Allah. Jadi saat Anda dan saya katakan.

katakan kepada Allah, ini hidupku ambillah alih Tuhan. Maka ia akan mengambil alih sepenuhnya hidup kita. Hanya dengan jalan demikian Anda dan saya dapat menikmati kehidupan yang baru. Jadi untuk menghidupi kehidupan yang baru, total surrender kepada Tuhan Yesus.

Benar-benar total. Kita baca ayat 10 dan 11. Tadi kita sudah baca sekali lagi. Silakan tolong baca. Ayat yang ke 10. 11. 10 dan 11. Sebab kematiannya adalah kematian terhadap dosa. Satu kali dan untuk selama-lamanya.

Dan kehidupannya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya. Kamu memandangnya.

Bahwa kamu telah mati bagi dosa. Tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Amin. Kalau kita memandangnya bahwa kita betul-betul sudah mati.

Dan hidup kita ini adalah Kristus. Tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Ini dasyat sekali. Ini pernyatakan Paulus pengalaman hidupnya.

Sehingga dia katakan apa? Hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan. Betul-betul berpusat kepada Kristus. Jadi demikianlah kita akan menikmati kehidupan yang baru. Kita tidak akan pernah mengalami kehidupan yang baru selama kita merasa daging kita masih hidup.

Aku kita masih hidup. Itu tidak akan pernah alami. Jadi kita harus mati dulu bersama dengan Kristus. Dan kemudian mengalami kuasa kebangkitannya.

Dengan kuasa kebangkitannya itu kita mendapatkan kemenangan. Yang artinya berpusat kepada krisis betul-betul. hidup Kristus menjadi nyata dalam kehidupan kita.

Baru kita dapat menikmati kehidupan yang baru, agar ada terjadi perubahan-perubahan secara total di dalam batinia kita, dalam hidup kita. Supaya kamu diperbahari di dalam roh dan pikiran dan mengenakan manusia yang baru, yang telah diciptakan menurut kendak Allah di dalam kebenaran, kekudusan yang sesungguhnya. Dan hidup kita terus diperbaharui dari hari ke hari.

Kita baca dari Efesus 4 ayat 23 dan 24. Efesus 4 ayat 23 dan 24. Silahkan baca Ibu. Efesus 4 ayat 23 dan 24. Efesus 4 ayat 23 dan 24. Supaya kamu dibaharui. di dalam roh dan pikiranmu dan mengenakan manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya amin kita dan pikiran kita terus diperbaharui dari hari ke hari dan mengenakan manusia baru yang telah diciptakan menurut ganda Allah ingat manusia lama kita yaitu manusia yang kita warisi dari Adam nah itu sudah berlalu dan sekarang kita mendapatkan kehidupan yang baru yang telah diciptakan menurut Anda Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

Selanjutnya mari kita melihat lagi dari kalimat yang dari Galatia 2 ayat 20, dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging. Ada kalimat, dan hidupku yang kuhidupi sekarang dalam daging. Jadi Paulus memberikan kesaksian bahwa hidupnya yang ia jalani dalam daging, ini selama masih di dunia ini, oleh iman dalam anak Allah.

Kita lihat, dan hidupku yang kuhidupi sekarang dalam daging, yang sekarang selama kita masih hidup di dunia ini, itu adalah hidup oleh iman kepada Yesus yang adalah anak Allah. Jelas di sini. Paulus ingin mengatakan bahwa hidupnya bukan hidup di bawah taurat dan kekuatan usaha daging.

Tetapi di bawah kuasa karunia Allah. Jadi kita tidak lagi berkuasa atas bekerja di dalam daging tetapi berdasarkan kasih karunia Allah. Bisa enggak orang melayani karena daging?

Bisa. bisa nggak orang berdoa pun kelihatannya tapi dengan daging bisa kelihatannya luar biasa bisa saja dengan menyembah Tuhan wa nangis dengan nangis wa luar biasa saya pernah waktu saya masih SMP karena saya kan dulu dari muslim ya Jadi waktu saya bertobat terima Tuhan Yesus, saya masih SMP. Jadi saya sekolah di SMP itu sekolah Kristen.

Jadi sekolah Kristen. Jadi ada teman saya, waduh, itu luar biasa sekali. Nakalnya luar biasa. Dia cewek. Saya paling sebel sama dia itu dulu ya, waktu saya masih SMP.

Umpamanya kita lagi makan es, dia tinggal rampas aja dia ambil. Dia nggak pernah minta. Karena kebetulan dia cucu daripada yang punya sekolah itu. Semenah-menah.

Jadi banyak orang yang kesel sama dia. Satu ketika kami diundang KKR. KKR karena ini sekolah.

Kami diundang KKR. Jadi waktu khutbah, ini teman yang nakal ini saudara. Ketika dipanggil, ayo siapa yang mau juk ke depan? Mau bertobat terima Tuhan Yesus.

Dia maju ke depan. Dia maju ke depan. Kemudian dia nangis keguling-guling.

Dalam hati saya. Karena saya baru dari seberang ya. Wah ini pasti hidupnya berubah ini. Pasti besok dia gak lagi nakal.

ngambil barang orang seenaknya, makanan orang seenaknya. Saya pikir seperti itu. Ternyata saudara nggak ada pernah berubah.

Setiap kali ada KKR, setiap kali ada acara-acara, wah nangis, betul-betul nangis, meraung. Besoknya tetap aku masih seperti yang dulu. Nggak pernah berubah saudara.

Hidupnya tetap. Kenapa? Karena dilakukan dalam daging. Jadi hidup, menjalani kehidupan yang baru ini bukan dengan daging. Tetapi dengan kuasa roh kudus, dengan iman kepada Tuhan Yesus.

Segala sesuatu yang dilakukan dengan daging, kita akan capek. Kenapa? Ada orang melayani akhirnya capek, lelah, mundur. Yang luar biasa. Melayani Tuhan dengan berapi-api tadinya.

Tetapi karena satu dua hal kecewa. Kemudian kecewa sama Gembala. Kecewa sama hamba-hamba Tuhan yang lain. Akhirnya mundur.

Dan melupakan Tuhan. Kenapa? Karena segala sesuatu dilakukan di dalam daging.

Jadi ingat hidupku yang hidup di dalam daging ini. Bukan lagi digerakkan oleh daging. Daging itu sudah berlalu, sudah mati. Itu adalah manusia lama kita.

Sekarang aku hidup. Hidup oleh iman di dalam anak alam. Yang telah mengasihi aku dan menyerahkan dirinya untuk aku. Jadi Paulus memberi kesaksian bahwa hidupnya yang dia jalani dalam daging ini selama masih di dunia ini adalah oleh iman dalam anak alam. Jelas bahwa Paulus di sini ingin mengatakan bahwa hidupnya bukan dihidup di bawah taurat atau kekuasaan daging, kekuatan daging, tetapi oleh karena kasih karunia.

Hidup yang baru yang kita miliki dari kematian dan kebangkitan Kristus tidak akan mungkin dapat dihidupi di dalam daging. Sekali lagi. Hidup yang baru yang kita miliki dari kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus.

Tidak akan mungkin dapat dihidupi di dalam daging. Ranting tidak akan mungkin dapat berbuah dari dirinya sendiri. Banyak orang percaya salah menafsirkan hal ini.

Mereka berpikir sebagai orang percaya, sebagai orang Kristen mereka harus berbuah. Kemudian mereka berusaha dengan usaha daya mereka, dengan segala kekuatan mereka, tanpa melibatkan Tuhan. Inilah yang membuat orang-orang Galatia memulai dengan roh, tapi kemudian berakhir dengan daging. Jadi bukan usaha kita.

Ingat, kita hanya tinggal di dalam dia. Tinggal di dalam firmanya. dan membiarkan roh Tuhan bekerja di diri kita. Kita mulai dari Injil, kemudian berakhir di hukum Torah. Mereka mulai dengan kemerdekaan, namun berakhir dalam perbudakan.

Mereka gagal, tetapi kalau berhasil mereka bangga. Apa bedanya orang yang hidup dalam roh dengan daging? Apakah dengan daging orang bisa beragama?

Oh bisa. Belakangnya beragama sekali. Sekali lagi.

Kekristenan ini bukanlah agama. Saudara bisa lakukan ritual dengan sangat luar biasa. Tata ibadah yang sangat luar biasa.

Keliatannya luar biasa. Sekali lagi. Tapi tanpa hubungan dengan Tuhan. Tanpa pekerjaan daripada roh kudus semuanya itu adalah sia-sia.

Semuanya pada hakikatnya adalah mati. Jadi ini yang perlu kita ketahui di dalam kita menjalani kehidupan yang baru. Mudah-mudahan saudara dapat mengerti apa yang saya maksudkan nanti dalam pertanyaan-pertanyaannya. Memang ini kelihatannya agak sulit ya.

Bagaimana sih membedakan yang daging dengan roh? Bagaimana sih dapat membedakan dengan daging, perbuatan daging dengan roh. Perbuatan daging itu ketika dia berhasil, dia bangga wah, sehingga merasa safe righteousness, merasa diri itu paling benar.

Dan bukan hanya itu, akhirnya menjadi legalistik. Orang-orang farisi menganggap dirinya lebih benar dari orang lain. Sehingga mereka seenaknya menghakimi orang.

Beragama ya beragama. Giat di dalam pekerjaan Tuhan, ya giat. Tetapi menghakimi orang sana-sini. Dan menganggap dirinya lebih baik daripada yang lain.

Apakah ini terjadi di dalam gereja? Oh banyak. Sebab itu kita akan bisa melihat yang namanya perbuatan daging atau perbuatan roh.

Tapi ketika roh kudus ada di dalamnya, kita melihat apa yang terjadi. Di situ ada kasih, di situ ada sukacita, ada damai. Ruah roh menguasai kehidupan.

Dari mana kita melihat dari hasil buahnya? Sebab itu di dalam. Matius fasal yang ke-7, ayat 21. Bukan orang yang menjepit, kita lihat aja ya, supaya lihat ayatnya ya.

Mulai dari ayat yang ke-21. Bukan setiap orang yang berseru kepada Tuhan-Tuhan akan masuk ke dalam kerajaan surga, melainkan dia yang melakukan. Kehendakku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang berseru kepada aku. Tuhan, Tuhan bukankah kami bermelubuat demi namamu.

Dan mengusir setan-setan demi namamu. Mengadakan banyak murzizat demi namamu. Namamu juga.

Ayat yang ke-23. Pada waktu itulah aku akan berterus terang kepada mereka. Dan berkata.

Aku. Aku tidak pernah mengenal kamu. Enyahlah daripada aku.

Kamu sekalian pembuat kejahatan. Perhatikan di sini. Bukan orang yang berseru-seru Tuhan.

Tapi melakukan kehendak Bapak. Apa itu kehendak Bapak? Percaya kepada anaknya.

Diselamatkan. Itu kehendak Bapak. Karena untuk itulah Tuhan Yesus datang ke dunia.

Mati di atas kayu salib. Supaya orang yang percaya kepadanya tidak binasa, melainkan hidup yang kekal. Itu jelas sekali, saudara.

Coba kita melihat di dalam Yohanes Fasal yang ke-8 ayat 38. Yohanes Fasal yang ke-8 ayat 38. Silakan, tolong dibaca. Bu? Iya. Yohanes 8 ayat 38. Apa yang kulihat pada Bapak, itulah yang kukatakan.

Dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari Bapakmu. Maaf, coba Yohanes 6. Yohanes 6 ayat 38. Sebab aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendakku, tetapi untuk melakukan kehendak dia yang telah mengutus aku. Ayat berikutnya.

Dan inilah kehendak dia yang telah mengutus aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikannya. Kepadaku jangan ada yang hilang, tetapi supaya ku bangkitkan pada akhir jaman. Jadi jelas ya, ayat yang ke-40 juga.

Sebab inilah kehendak pataku, yaitu supaya setiap orang yang melihat anak dan yang percaya kepadanya beroleh hidup yang akan. Dan supaya aku membangkitkannya pada akhir jaman. Kita kembali kepada Matius pasal 7. Matius pasal 7 ayat yang ke-21.

Bukan setiap orang yang berseru-seru kepadaku Tuhan-Tuhan akan masuk ke dalam kerajaan surga melainkan melakukan kandak Bapakku. Tadi jelas di dalam Yohanes pasal yang ke-21. Apa kendak Bapak? Supaya percaya kepada Tuhan Yesus dan diselamatkan.

Nah itu, jadi orang yang berseru-seru hanya dengan daging, dengan kekuatan diri, tetapi tidak ada hubungan dengan Tuhan. Tuhan bilang, sorry, aku tidak pernah kenal kamu. Ini dia berbicara kepada orang-orang farisi. Orang-orang farisi yang menganggap dirinya benar, beragamawi dan sebagainya.

Tapi kosong. Mereka hanya melakukan ritual-ritual keibadahan. Ritual-ritual semuanya.

Apakah kita tidak perlu melakukan ritual? Boleh. Kita perlu beribadah? Ya boleh. Firman Tuhan, kita harus beribadah.

Tetapi dilakukan dengan daging atau dengan roh? Apakah kita melakukannya karena kita memiliki hubungan dengan Tuhan? Atau itu hanya sekedar cerimonia.

Nah itu yang penting. Itu yang kita harus lihat. Makanya segala sesuatu yang dikerjakan dengan daging. Semuanya tidak berguna.

Tidak bermanfaat bagi Tuhan. Sebab itu di dalam ayat 23 itu dikatakan. Penyala engkau.

Kamu sekalian yang membuat kejahatan. Aku tidak pernah mengenal engkau. Bagaimana supaya kita dikenal Tuhan? Kita dikenal ketika kita menjadi anaknya.

Kata mengenal di sini. Kata mengenal di sini itu dipakai kata ginosko. Itu artinya kita mengalami Tuhan. Kita bukan hanya sekedar tahu. Tapi mengalami Tuhan.

Mengalami kematian dan kebangkitannya. Mengalami kuasa roh kudus. Inilah yang mengubah hidup kita. Jadi tanpa demikian kita tidak akan bisa.

Menghidupi kehidupan yang baru. Dan kemudian kalimat yang lain lagi. Di dalam Galatia 2 ayat 20. Bukan aku lagi melainkan Kristus.

Kita lihat. Bukan aku lagi melainkan Kristus. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging. adalah hidup oleh iman dalam anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan dirinya untuk aku.

Dalam kalimat yang pertama, namun aku hidup tetapi bukan aku lagi. Sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup dalam aku. Jadi kita lihat. Bukan aku lagi, melainkan Kristus. Oleh iman dalam anak Allah.

Ini berarti hidup baru yang dihidupi oleh iman dalam anak Allah. Jadi sekali lagi, hidup yang baru yang dihidupi oleh iman dalam anak Allah. Orang benar akan hidup oleh iman. Inilah yang membawa kita kepada kesempurnaan.

Wadah syat ya saudara. Mari kita lakukan itu dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan. Kita baca di dalam Ibrani 12 ayat 2a. Terus Yesus yang menjadi pusat. Dengan terus mata yang tertuju kepada Tuhan.

Dan Yesus itu sendiri yang akan membawa kita. pada iman kita kepada kesempurnaan. Silahkan baca. Ibrani 12 ayat 2. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus yang memimpin kita dalam iman dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan. Yang dengan mengabaikan kehinaan, tekun memikul salib, Ganti sukacita yang disediakan bagi dia.

Yang sekarang duduk di sebelah kanan tahta Allah. Saya mau tanya. Siapa yang membawa iman kita kepada kesempurnaan?

Di sini jelas. Yang kita lihat di sini dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Dalam apa?

Dalam iman. Kita mata, kita tertuju kepada Yesus. Hidup kita ini hidup oleh iman kepada Yesus.

dengan memandang kepada Yesus, berpusat kepada Kristus, dan yang membawa iman kita kepada kesempurnaan. Jadi Yesus sendiri yang membawa iman kita kepada kesempurnaan. Jadi iman dengan daging itu beda. Daging dengan roh juga beda. Jadi oleh sebab itu, saudara, kita melihat di sini bahwa kemerdekaan dalam hidup yang baru adalah oleh iman.

dalam anak Allah dan oleh Yesus Kristus sendiri yang membawa iman kita kepada kesempurnaan. Ini dasar banget. Sebab itu ada beberapa langkah sebelum kita selesai di dalam Roma Fasal yang ke-6 supaya kita bertumbuh ke pertumbuhan iman dan mengalami kemerdekaan. Yang pertama, kata yang sering disebut pakai di dalam Roma 6 itu adalah kata tahu. Kata tahu.

Coba kita lihat, coba baca ayat yang ketiga, ayat yang ke-6, ayat 9, ayat 16, Roma 6, ayat yang ketiga. Iya. Roma 6, ayat yang ketiga, atau tidak tahukah kami bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematiannya. Jadi tidak tahukah kamu?

Itu artinya, Paulus itu mengingatkan kepada jemaat, kepada kita, kamu tidak tahu ya, bahwa kamu itu telah dibaptis dalam kematian Yesus. Itu artinya mengingatkan akan posisi kita. Posisi kita yang telah mendapatkan kehidupan yang baru itu dalam dia.

Kemudian ayat yang ke-6. Silakan Bu, ayat yang ke-6. Ayat yang ke-6.

Karena kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan. Supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya. Agar jangan kita menghambatan diri lagi kepada dosa.

Karena kita tahu, itu artinya jelas, mengingatkan akan posisi kita, kita tahu akan firman Tuhan kebenaran yang sesungguhnya. Tadi diingatkan bahwa kita sudah mati bagi dosa, dan di sini juga dikatakan bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan. Jadi ini harus benar-benar menjadi pengetahuan kita, pertumbuh dalam pengetahuan, pengertian yang benar akan firman Tuhan.

Kesadaran yang sungguh bahwa tidak tahukah kamu, tidak tahukah kamu. Itu artinya tidak tahukah kamu, kamu sudah dibapas dengan kekudus. Kamu sudah menjadi satu dengan kematian dan kebangkitan Kristus. Tidak tahukah kamu, kamu terus disalibkan.

Tubuh dosamu telah hilang kuasa. Jadi mengingatkan kembali akan posisi kita. Ayat yang ke-9. Ayat yang ke-9.

Karena kita tahu. Bahwa Kristus sesudah ia bangkit dari antara orang mati tidak mati lagi. Mau tidak berkuasa lagi atas dia. Amin.

Karena kita tahu juga bahwa Kristus sesudah ia bangkit di antara orang mati tidak mati lagi. Dan mau tidak lagi berkuasa atas dia. Dan kemudian ayat 16. Ayat 16. 16 ya.

Apakah kamu tidak tahu bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk menataatinya, kamu adalah hamba orang itu yang harus kamu taatin. Baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran. Jadi alasan mengapa Paulus menggunakan kata tahu berulang kali adalah supaya kita tahu doktrin dasar kehidupan rohani kita sangatlah tergantung pada pengetahuan kita akan firman Tuhan. Jadi dia diingatkan pada firman Tuhan. Makanya kehidupan yang baru itu harus hidup di dalam kebenaran firman Tuhan, pengetahuan akan firman Tuhan.

Mengapa banyak orang percaya tidak mengalami kemerdekaan dalam kehidupan baru mereka? Karena banyak diantaranya tidak mengerti akan keberadaan mereka. Tidak tahu identitas mereka. Inilah identitas kita. Di dalam Tuhan.

Kalau orang itu tahu identitas kita yang sebenarnya, hidupnya tidak akan terboyakkan. Jadi di sini tahu akan kebenaran Injil yang berpegang teguh di dalamnya. Maka kebenaran itu akan memerdekakan kita.

Tuhan Yesus katakan, kalau kamu mengerti, akan kebenaran. Kalau kamu tahu akan kebenaran, maka kebenaran itu akan memperdekakan kita. Tahu menyangkut pikiran intelektual.

Jadi kita tidak usah kaget iblis ingin mengontrol pikiran kita, pikiran orang percaya. Allah mau agar anak-anaknya memiliki pikiran rohani. Tetapi iblis mau agar kita memiliki pikiran duniawi. pikiran kedagingan. Ibis tidak mau kita bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Tuhan, Juru Selamat kita.

Ibis menyerang kita sama seperti ia menyerang Hawa dengan cara mengendalikan pikiran kita dan mencoba membuat kita mengabaikan kehendak Allah. Ini jelas. Jadi tahu ini menyangkut intelektual.

Jadi iman itu, ada orang bilang, iman aja yang penting, iman aja nggak usah pakai pikiran. Salah. Iman itu harus ada pikiran.

Kenapa saudara terima Tuhan Yesus? Karena saudara tahu bahwa dia juruselamat. Ketika kita mendengar firman Tuhan, pikiran kita dibukakan, disingkapkan. Makanya Paulus katakan juga di dalam 2 Korintus 3. Mereka baca-baca kitab Musa, mereka dengar-dengar, ada selubung dalam pikiran mereka. Sehingga mereka tidak mengerti.

Tetapi ketika firman Tuhan kita dengar, dibuka pikiran rohani kita, kita mengerti. Kita mengerti apa yang kita percayai. Dan kita percayai apa yang kita mengerti. Jadi kita mengerti firman Tuhan itu.

Kalau kita percaya sama sesuatu tetapi kita tidak mengerti, itu namanya tahyul. Kenapa kamu percaya? Penting percaya aja.

Kenapa alasannya percaya? Itu namanya tahu. Tetapi kita mengerti apa yang kita percayai dan kita percaya apa yang kita mengerti. Sebab itulah berulang kali, ya berulang kali Paulus katakan, kamu tahu, kamu tahu. Jadi yang pertama itu adalah kita melihat, kita harus tahu.

Jadi firman Tuhan. Kita harus mengerti akan hal ini. Dan kita bukan hanya tahu di sini. Ada beberapa kata juga yang dipakai di sini adalah kita lihat memandangnya. Endaklah engkau memandangnya.

Kita baca di dalam ayat yang ke-11. Silakan. Demikianlah endaknya kamu memandangnya. Bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

Amin. Saudara, memandangnya itu memperhitungkan. Demikianlah kamu memandangnya.

Demikianlah pikiran kamu itu memandangnya. Bahwa kamu itu benar-benar telah mati bagi dosa dan hidup bagi Allah. Consider ourself.

Kita benar-benar menyadari, memandangnya. Bahwa kita ini benar-benar mati. Jadi bukan hanya tahu, tetapi kita memandangnya.

Jadi asan kata itu, memperhitungkan. Kata ini digunakan lebih dari 40 kali dalam perjanjian baru. 15 kali dalam kitab Roma.

Kata menganggap. memandang, dipakai juga dengan menganggap, memandang, ataupun diterjemahkan, diperhitungkan. Demikianlah kamu perhitung dirimu, demikianlah kamu memandang dirimu, demikianlah kamu menganggap dirimu. Jadi betul-betul inilah saya yang sebenarnya. Dan kemudian kita melihat bahwa ini penting sekali.

penting buat kita Anda dan saya harus memandang sesuai dengan Allah memandang Kalau Tuhan katakan bahwa kita sudah mati dari dosa dan hidup bagi Allah, dan kita juga harus memiliki pandangan yang sama dengan Tuhan, ini adalah tindakan iman berdasarkan fakta kebenaran firman Tuhan. Firman Tuhan sudah kita katakan demikian, kita tahu dan demikian, kita harus memandangnya. Ini fakta sejarah di mana Kristus telah mati dan bangkit bagi kita. Dan kita pun menjadi satu dengan sejarah itu.

Menjadi satu dalam pengalaman bersama Kristus. Jadi kata tahu berpusat kepada pikiran. Dan yang kedua memandang berpusat pada hati. Sekali lagi. Kata tahu itu berpusat daripada pikiran.

Kita tahu knowledge kita. Memandang itu benar-benar keyakinan kita. Bahwa memang benar-benar kita ini sudah. mati dan bangkit bersama Yesus.

Ungkapan memandang dalam ayat 11 merumuskan keyakinan iman yang berdasarkan pengetahuan. Jadi siapa bilang iman itu tidak pakai pengertian, tidak pakai pengetahuan. Justru karena kita mengerti. Pertama elemen iman itu kita mengerti.

Yang kedua itu masukkan ke dalam hati menjadi satu keyakinan. Dan kemudian setelah keyakinan, tindakan kita. menyertainya. Jadi jelas di sini ya saudara. Jadi ini kebenaran firman Tuhan dan kemudian yang terakhir kita lihat kata menyerahkan.

Ayat yang ke-12 ya sebenarnya mulai dari ayat 12. Silakan Ibu ayat 12. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang panah. Supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Amin.

Terus ayat yang ke-13. Yang ke-13. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman. Tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah.

Sebagai orang-orang yang dahulu mati tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. Jadi saudara, menyerahkan. Itu kita adalah menyerahkan.

Menyerahkan apa? Anggota-anggota tubuh kita menjadi apa? menjadi senjata kebenaran kalau tadinya diserahkan kepada daging ya kan diserahkan kepada daging diserahkan pada iblis saudara kita harus tahu senjata yang empuk itu bagi iblis itu adalah tubuh kita dia pakai saya pernah pelayanan pelepasan pelepasan saya bilang keluar kamu di dalam tubuh Terus roh itu yang ada dalam dia bilang, enak aja saya sudah lama tinggal di sini. Saya nyaman di sini, kamu tiba-tiba suruh saya keluar. Saya bilang, eh kamu ikut.

Anang ini, tubuh jiwa dan rohnya sudah lunas dibayar dengan darah Yesus. Dan kau tidak berkuasa atas tubuh ini. Dan akhirnya roh itu pergi.

Ya tubuhnya. Jadi iblis itu mau pakai mulut kita, mau pakai pikiran kita, tindakan. Semua anggota tubuh kita ini dipakai senjata kelaliman.

Tetapi sekarang jangan kamu menyerahkan anggota-anggota tubuh. Kita bilang sama Tuhan, Tuhan ini mulut saya, ini pikiran saya, seluruh anggota tubuh saya. Dan yang terakhir, mari kita baca di dalam Roma 12, ayat 1. Roma 12, ayat 1. Ayat 1 dan 2 ya.

Silahkan baca Iya Roma 12 ayat 1 dan 2 Persembahan yang benar Karena itu saudara-saudara Demi kemurahan Allah Aku menasehatkan kamu Supaya kamu mempersembahkan tubuhmu Sebagai persembahan yang hidup Yang kudus Dan yang berkenan kepada Allah Itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan. Manakah kehendak Allah? Apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna? Jadi menyerahkan diri, mempersembahkan tubuh kita, jadi persembahan dengan anggota-anggota tubuh kita, jadi persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah.

Ibadah yang sejati itu adalah mempersembahkan tubuh kita. Bukan ritual-ritual. Bukan banyaknya ke gereja, bukan berarti nggak ke gereja.

Itu maksudnya. Tadi saya sudah terangkan. Jadi mempersembahkan tubuh kita, kemudian supaya karena tubuh kita ini baik Allah, kemudian mengalami perubahan budi.

Bagaimana kita bisa mengalami perubahan budi? Kalau kita nggak bergaul dengan firman. Firman Tuhan yang mengubah pikiran.

Dulu waktu saya sekolah di Filipina, Kalau mau baca firman Tuhan itu kita bilang kita mau cuci otak kita. Jadi firman Tuhan itu mencuci otak kita yang rusak, yang kotor, dicuci oleh Tuhan. Lewat kebenaran firman Tuhan. Sehingga kita akan mengalami perubahan budi ketika firman Tuhan menguasai kehidupan kita. Itu saja.

Jadi mari kita menjalani kehidupan manusia yang baru ini. Hidup yang berpusat kepada Kristus. kita harus sadar bahwa kita sudah disalibkan kita sudah mati bersama Yesus dan ada kuasa kebangkitan yang bekerja dalam hidup kita biarkan Tuhan Yesus menjadi pusat sehingga hidup kita boleh berbuah bagi dia mari kita ingat tahu posisi kita dan kita juga harus memandangnya seperti itu sama Yesus memandang Dan kemudian kita mau juga menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan. Itu saja. Tuhan Yesus memberkati.

Minta salah satu teman yang ada di sini berdoa buat firman Tuhan yang barusan kita dengar. Dan kemudian kita masuk dalam pertanyaan-pertanyaan. Kalau ada ya, silakan. Ya, baik. Mari kita berdoa.

Bapak di dalam surga kami mengucap syukur karena pada malam hari ini kami bisa mendengarkan sebagian dari sabdamu ya Bapak yang dibawakan oleh Ibu Pendeta Suryani. Bapak terima kasih biarlah firman yang dibawakan ini menjadi remah buat kami yang berada di Zoom maupun yang mendengarkan di Youtube. Terima kasih Bapak, terima kasih sebentar kami akan berdiskusi bareng.

muka pimpin kami dan kami percaya kekudus terpujilah nama dalam nama Yesus amin salam selamat malam ibu suriani iya selamat malam ibu tadi saya dengan penjelasan materi saya jadi menangkap seperti ini hmm Kalau ada salah Ibu tolong koreksi ya. Berarti Ibu tadi kan mengatakan bahwa banyak orang percaya yang hidupnya tidak sampai ke tanah kanaan. Jadi seperti antara Mesir dan tanah kanaan di Teguh. Berarti di area Padanggurun ya Ibu ya. Saya menangkapnya dari semua penjelasan materi Ibu.

orang yang percaya ini berada di Padang Burung itu dikarenakan dia tidak pernah mengerti kehendak Tuhan atas dirinya dan hidupnya dan juga tidak pernah mengerti ajaran kebenaran firman yang dia imani dan dia percaya seperti itu iya iya betul Makanya memang harus bertumbuh ya. Coba kita lihat ya. Makanya orang yang sudah percaya Yesus itu harus bertumbuh. Kalau mereka nggak bertumbuh, mereka nggak diubah oleh Tuhan. Coba 2 Petrus ya.

2 Petrus. 2 Petrus 1 ayat yang... Hai eh ayat mudaik kelima belakang baca 5-7 dan seterusnya 2 Petrus 1 ayat 5 ya Ibu? Ayat 5 sampai 7 dulu.

Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan. Dan kepada kebajikan pengetahuan. Dan kepada pengetahuan penguasaan diri. Kepada penguasaan diri, ketekunan. Dan kepada ketekunan, kesalahan.

Dan kepada kesalahan, kasih akan saudara-saudara. Dan kepada kasih akan saudara-saudara, kasih akan semua orang. Amin.

Etapan. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya. Menjadi giat dan berhasil.

Dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus Tuhan kita. Bilang. Tetapi barang siapa tidak memiliki semuanya itu. Ia menjadi kita dan kicik. Karena ia lupa bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.

Ya, ayat 10. Karena itu saudara-saudara. aku berusahalah sungguh-sungguh supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh sebab jikalau kamu melakukannya kamu tidak akan pernah tersandung ya jelas ya ya ini jadi jelas saya ini ya jadi jelas itu jadi karena mereka enggak punya itu semua hanya mereka lupa mereka lupa bahwa mereka lupa lah dosa-dosanya pernah diampuni karena gak bertumbuh jadi itu penting kira-kira ini jawabannya Ibu Aling iya Ibu kita harus berusaha sendiri bukan hanya berhenti dari percaya menerima Yesus sebagai Jumat Selamat tapi kita juga harus berusaha untuk mengerti kehadapan Tuhan bagi kita dan hidup dalam iman ya dan juga kebenaran firmannya kita harus mengerti kita harus belajar untuk paham, ya terima kasih Bu, untuk penjelasannya Tuhan berkati dan inilah kegagalan orang-orang yang ada di Padanggurun akhirnya Mereka gak pernah mengalami yang namanya kanaan ya Ya kanaan itu bukan sorga ya Kita harus tahu Karena di kanaan itu Hidup yang berkelimpan dan kemenangan Kita harus tahu Karena di kanaan itu kan mereka harus berperang Kalau mereka gak menang atas daging Mereka gak akan bisa menang atas kota Nah itu Jadi kan padang gurung ini kan mengambarkan daging ya Keinginan daging Daging yang berperan, sangat berperan pada mereka. Termasuk daging soal perut. Sampai satu titik mereka bilang, kami teringat akan ikan di Mesir, teringat akan bawang putih, bawang merah, ketimun, semangka, dan sebagainya.

Jadi daging yang menguasai. Akhirnya mereka tidak pernah mengalami yang namanya menikmati, yang namanya perhentian. Jadi Kristen pada menurun Berarti ibu yang namanya Tanah kanan itu adalah Janji-janji Tuhan ya Bu Janji Tuhan digenapi Dan berkat Tuhan juga termasuk Dan berkemenangan Menang atas musuh dari kota ke kota mereka menang-menangkan dan pernah satu kali mereka kalah karena ada akan itu yang mencuri barang-barang itu rampasan ingat ya jika ada dosa mereka kalah itu memang hidup di dalam kanaan itu juga tidak sembarangan seperti tadi saya katakan jadi benar-benar tetap dalam Tuhan Terima kasih Ibu penjelasannya luasnya. Sama-sama.

Jadi mendapat pencerahan. Terima kasih Ibu. Ya sama sama Bu Ali.

Iya baik terima kasih Bu Ali. Barangkali masih ada yang mau bertanya atau mau diskusi silahkan resend. Iya kalau belum ada ya saya tanya dulu ya. Jadi gini ya Bu tadi itu kan apa.

Daging ya Bu? Dagingan. Berarti kalau misalkan orang Kristen yang sudah tahu, harusnya kita jangan melakukan dosa.

Karena kita sudah ditebus oleh Kristus. Berarti kita kalau masih melakukan, kita itu artinya berkompromi dengan dosa. Jadi ketika kita jatuh dalam dosa, itu kan aku. kelemahan kita kan, kita mengikuti jadi makanya diakobus bilang kalau umpamanya kita mungkin saya bisa gambarkan seperti ini, Martin Luther pernah berkata demikian, kita tidak bisa mencegah burung berterbangan di kepala kita tapi kita bisa mencegah dia bersarang di pikiran kita di kepala kita nah, godaan-godaan itu Selama di dunia ini, godaan itu akan terus ada di depan kita. Tapi satu hal yang luar biasa, bagaimana kita bisa menang atas godaan-godaan itu, itu adalah karena kita beriman kepada Tuhan.

Godaan bisa datang, tetapi kalau posisi kita di dalam Tuhan itu aman. Firman Tuhan, posisi kita. Kita dipenuhi oleh roh kudus dan berjalan dalam kuasa roh kudus. Ya godaan itu godaan, tinggal godaan. Tapi kita bisa maju terus gitu loh.

Dan kita gak kompromi terhadap dosa. Sebab itu Alkitab juga katakan bahwa orang yang dilahirkan kembali itu, yang dilahirkan dalam ala itu tidak lagi berbuat dosa. Itu artinya tidak bisa bertekun dalam dosa. Orang Kristen. yang dikatakan sudah lahir baru, kalau mereka berbuat dosa itu tidak sejahtera, tidak nyaman hidup mereka, tidak bisa menikmati, mereka tidak bisa menikmati dosa, karena itu bukan kodrat mereka lagi, bukan kodrat mereka lagi, sebab itu firman Tuhan di dalam 1 Yohanes 2, ayat 1 dan 2, anak-anakku kukatakan kepadamu, Jika kamu jatuh dalam dosa, berbuat dosa, kita mempunyai pengantara yang adil.

Dalam perjalanan kita bisa saja kita karena kelemahan kita, kita jatuh. Tetapi karena kita punya roh kudus, ketika roh kudus menemplak kita, kita menyadarkan kita, kita cepat-cepat minta ampun sama Tuhan. Kita bertobat, minta ampun, dan biarkan darah Yesus menyucikan kita terus menerus. Jadi gitu. Jadi pengampunan itu tersedia terus.

Jadi jangan di dalam Yohanes 1 ayat 8, jangan kita bilang kita enggak berdosa. Kalau kita katakan bahwa kita tidak berdosa, kita menipu diri kita sendiri. Ketika kita ditegur, ketika kita dinyatakan kita berdosa.

Jangan bilang kita gak berdosa. Tapi kita ngaku. Jengga darah Yesus terus. Jadi ini proses.

Jadi proses. Dalam kehidupan kita itu proses. Itulah namanya penyalipan daging. Yang minggu lalu menyangkal diri. Ikut salib.

Ikut Tuhan. Setiap hari. Hari demi hari.

Yang luar biasa kan Tuhan. Tuhan itu kan seperti Bapak ya. Atau anaknya yang masih kecil.

Dikasih baju. bajunya bagus, sudah dimandiin tiba-tiba jatuh di kot, jangan main di kot ya jangan main-main di pinggir-pinggir, nanti kamu jatuh tetapi nakal jatuh akhirnya masuk kot, bajunya kotor kan gak langsung dibuang, kamu bukan anakku lagi kan gak gitu gitu kan, ya kan gitu ya jadi seperti itu jadi hidup kita terus diubah dari waktu ke waktu, kira-kira ya begitu, kira-kira mengerti ya apa yang saya terangkan artinya kita itu harus mengendalikan diri penguasaan diri kita itu harus dapat gitu ya tapi bukan dengan daging bukan dengan daging ya karena penguasaan diri itu kan juga salah satu buah ruh ya kalau dengan daging gak mau, gak mau, tapi lama-lama mau juga kan iya betul sabar-sabar, 2-3 kali sabar 3-4 kali melejakan iya kan sama seperti ini ya contoh kayak misalkan teman gitu ya ngajak kita berhenti ke gereja disana ada bazar kita awalnya gak mau tapi lama-lama pasti mau kan gitu ya Ibu contohnya akhirnya tertentu jadi closing statementnya jelas bahwa kita dari kematian kepada kebangkitan jadi mati bagi diri dan hidup bagi Allah Bagaimana kita bisa menjalani kehidupan kita yang baru ini. Tidak berdasarkan kedagingan kita, kekuatan kita, aku kita. Tetapi hidup dalam roh.

Jadi betul-betul hidup yang dipimpin oleh roh. Jadi ada dua kehidupan kekristianan, manusia duniawi dan manusia roh. Kalau kita baca, saya ingin bacakan di dalam Roma Fasal yang ke-8.

Roma Fasal 8, mulai dari ayat ke-5. Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang daging. Mereka yang hidup menurut roh, memikirkan hal-hal yang dari roh.

Karena keinginan daging adalah maut. Tetapi keinginan roh adalah hidup yang damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah.

Karena ia tidak takut kepada hukum Allah, hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging tidak mungkin berkenan kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam roh.

Jika memang roh Allah diam di dalam kamu, Tetapi jika orang tidak memiliki roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh kebenaran. Dan jika roh dia yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka ia Yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati.

Akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh rohnya. Yang diam di dalam kamu. Ya dasar. Jadi ini saudara firman Tuhan. Mari kita serahkan hidup kita sepenuhnya kepada Kristus.

Dengan hidup yang berpusat kepada Kristus. Dan membiarkan roh kudus. memimpin kehidupan kita sepanjang. Tuhan Yesus memberkati.

Bapak di dalam nama Yesus, terima kasih untuk kebenaran firman Tuhan. Pada malam ini kami belajar. Kami bersyukur karena kami sudah mati bersama Yesus.

Dan juga kami bangkit bersama Yesus. Dengan kehidupan yang baru. Biarlah kehidupan yang baru yang kami miliki. Di dalam Kristus kami boleh menghidupinya.

Dengan hidup yang berpusat kepada Kristus. Dan dengan kekuatan kuasa roh kudus. Supaya kami bertumbuh di dalam pengetahuan akan firman Tuhan. Sehingga kami tidak tergoyahkan apapun. Oleh apa kata dunia dan apa yang Iblis usahakan.

Untuk kami ragu akan firman Tuhan. Dan biarlah kami memandang diri kami, menganggap diri kami, dan memperhitungkan diri kami. Sama seperti Tuhan memandang, menganggap, dan memperhitungkan kami. Kami memikirkan apa yang berpikir seperti Tuhan berpikir juga tentang kami. Dan kami mau menyerahkan seluruh anggota-anggota tubuh kami sepenuhnya kepadamu.

Terima kasih Bapak terpuji nama Tuhan dalam nama Yesus. Saya berdoa. Saudara mari angkat hati kita terima berkat dari Tuhan.

Damai sejahtera sukacita yang melimpa dari Bapak di dalam Tuhan Yesus Kristus. bersekutuan yang manis dalam roh kudus senantiasa menyertai saudara mulai hari ini sampai maranata. Haleluya. Amin.

Terima kasih.