Transcript for:
Memahami Gagasan Pokok dalam Teks

Halo kawan-kawan, balik lagi bersama gue Imam, tutor bahasa Indonesia kalian di Alternativa Project Pada video kali ini, gue akan membahas sesuatu yang cukup umum ya Ya, ketika kita belajar Gramatical atau kita belajar tata bahasa Indonesia, pasti ini akan menjadi materi yang penting buat kita Dan ini pun akan ada banyak pertanyaan terkait materi ini di soal-soal bahasa Indonesia Baik itu soal di sekolah, soal UTBK, dan soal persiapan masuk PTN lainnya seperti SIMAK UI dan UTUL UGM Jadi sebenarnya gue akan membahas tentang gagasan pokok Ya, lebih tepatnya mencari gagasan pokok pada sebuah kalimat. Ya, tapi sebenarnya bukan pada kalimatnya sih, tapi lebih kepada menemukan kalimat yang cocok untuk menjadi gagasan pokok pada sebuah bacaan atau paragraf. Karena nggak semua bacaan dalam satu paragraf itu adalah gagasan pokok, dan nggak semua gagasan pokok itu ada di awal bacaan.

Nah, ini akan gue bahas di video ini. Sebetulnya mudah banget bagi kita untuk menetapkan gagasan pokok pada sebuah bacaan atau paragraf. Ini sebenarnya lebih terkait pada masalah ketelitian kita dalam memahami bacaan dan bagaimana kita memiliki kemampuan untuk membedakan mana gagasan pokok dan mana bukan gagasan pokok. Atau dalam bacaan itu disebut sebagai kalimat menjelas. Sebenarnya banyak sekali yang memiliki kesulitan terkait mencari gagasan pokok pada bacaan karena punya perspektif bahwa gagasan pokok itu pasti ada di awal kalimat.

Ya memang ini bukan jadi hal yang salah secara sepenuhnya, tapi kurang lengkap. Kayak gitu. Nah sebenarnya ini akan kita bahas secara berjalan ya dalam video ini. Kayak gitu.

Pertama kita pahami dulu ya gagasan pokok itu apa sih? Kayak gitu kan. Ya sebenarnya gagasan pokok juga itu merujuk pada penyebutan lain dari ide utama, pemikiran utama, inti masalah, atau topik utama. Ya intinya apa?

Gagasan pokok itu punya berbagai macam penyebutan. Tergantung bagaimana soal itu... menginginkan jawaban dari kita itu terkait apa.

Dan ini pun letaknya sebenarnya berbeda-beda ya, antara ide utama, pemikiran utama, inti masalah, dan topik utama. Itu nggak selalu ngebahas tentang yang namanya itu bacaan. Bisa juga nanti kita mencari ide pokok atau gagasan pokok pada sebuah paragraf.

Bahkan kita bisa mencari gagasan pokok pada sebuah kalimat. Itu yang nanti disebut sebagai inti masalah atau inti kalimat. Nah, gagasan pokok sendiri atau apalah penyebutan tadi ya, itu sebenarnya terdapat pada sebuah bacaan paragraf dan kalimat.

Tadi gue udah sebutin ya. Jadi pada bacaan, misalnya, gagasan pokok itu terletak pada paragraf tertentu. Kemudian pada setiap paragraf juga memiliki gagasan pokok.

Jadi gagasan pokok pada sebuah paragraf ya, itu bisa dibilang sebagai topik. Kayak gitu. Kemudian pada sebuah kalimat, gagasan pokok itu ingin melihat ya. Atau kita bisa melihat di bagian sampung itu pada inti permasalahan dari apa yang disebutkan atau ingin dikatakan dari sebuah kalimat. Itu disebut sebagai inti kalimat.

Nah, kayak gitu. Jadi, ya memang baik itu bacaan, baik itu paragraf, baik itu kalimat, itu punya masalah berbeda yang memiliki topik tertentu. Nah, kemudian pada bacaan tadi ya, kita bisa lihat bahwa ada bahasan ya, atau ada kalimat yang merujuk secara umum tentang masalah apa yang ingin diangkat.

Nah, kalau pada paragraf, Itu, paragraf itu ingin menjelaskan apa. Dan pada kalimat, kalimat itu ingin melakukan tindakan seperti apa. Jadi kayak begitu.

Sekarang kita akan melihat bagaimana posisi dari gagasan pokok itu ada di mana saja. Pada sebuah bacaan yang akan kita tulisin di sini. Ya, bukan nulis bacaan sih, tapi lebih pada posisi aja gitu ya.

Kita analogikan suatu bacaan memiliki tiga paragraf ya. Ya, ini gue gambarin dulu ya. Lalu... Di mana sih gagasan pokok itu bisa disematkan atau bisa kita temukan pada bacaan ini? Kayak gitu dari tiga paragraf ini.

Ya pertama kita bisa lihat ya bahwa gagasan pokok bisa datang di awal bacaan. Kemudian di tengah bacaan. Ya atau dalam bacaan bukan berarti ada di tengah-tengah ya. Tapi secara jumlah paragraf atau kalimat itu ya bukan kayak gitu.

Ya kan takutnya mentang-mentang di tengah. Nanti perspektif lu adalah bahwa misalnya kalau ada tiga paragraf ya berarti paragraf kedua. Terus kalau dihitung kalimatnya, misalnya ada 15 kalimat, terus lo milih kalimat ke-8, bukan kayak gitu.

Tapi di tengah itu maksudnya ada di antara kalimat-kalimat itu. Jadi bisa aja kalau misalnya ada 15 kalimat, bisa aja di paragraf ke-2 terus di kalimat 5. Bisa aja, intinya dia ada di tengah-tengah bacaan. Karena itu di antara kalimat-kalimat itu. Kemudian gagasan pokok terletak di akhir bacaan. Nah, umumnya ini sebagai kesimpulan.

Kayak gitu. Sedangkan pada awal dan tengah bacaan, gagasan pokok itu memiliki masalah utama atau bacaan itu sendiri. Untuk membedakan kalimat yang mengandung masalah atau enggak, kita bisa langsung menganalisis ciri-cirinya sih sebenarnya. Kayak gitu. Kita masuk pada ciri-ciri gagasan pokok ya.

Setidaknya gue bisa melihat atau menurut gue sendiri ya, ada empat ciri-ciri gagasan pokok yang gue pahamin. Pertama, mengandung ide utama yang berdiri sendiri. Ini dapat dipahami sebagai suatu masalah utama di dalam bacaan.

Jadi bacaan itu memiliki masalah yang ingin disampaikan atau masalah yang ingin dijelaskan. Jadi kalimat gagasan pokok ini sebenarnya memberikan masalah yang harus dijelaskan oleh kalimat lain. Atau paragraf selanjutnya Nah, kalimat selanjutnya atau paragraf selanjutnya yang gak mengandung gagasan pokok Ini disebut sebagai kalimat penjelas Nanti bacaan itu, gagasan pokok itu akan meminta dua hal dalam kalimat penjelas itu Kalau dia gagasan pokoknya di awal kalimat, dia akan meminta alasan atau sebab Oke, itu nanti akhirnya apa?

Dia itu nanti akan berupa penjelasan-penjelasan yang runut gitu ya Dari atas hingga ke bawah Sedangkan kalau misalnya di Tengah, ya itu bisa dua. Dia akan memiliki latar belakang masalah di awal kalimat dan akan diuraikan di kalimat setelah gagasan pokok itu. Kayak gitu ya.

Kalau misalnya di belakang, dia itu akan menjadi kesimpulan dari urayan-urayan penjelas yang ada di atasnya. Jadi misalnya kayak gitu. Nah kemudian kalau kita lihat lagi di sini ya. Kalimat ini biasanya dijelaskan dengan kalimat yang menggantung. Ya gue pakai istilah menggantung untuk membentuk...

perspektif kita bahwa kalimat ini sebenarnya gak selesai gitu, atau kalimat ini nanggung banget sih ngejelasinnya gitu misalnya kalau ada kalimat ini ya, bentuknya sih umumnya kalimat deduktif, jadi kalimat deduktif itu membentuk kalimat yang bersifat umum, tidak rinci kayak gitu ya kemudian dia perlu diperjelas oleh kalimat penjelas gitu, nah misalnya gue analogikan pada bacaan seperti yang mengangkat masalah kayak gini ya Jakarta diprediksi tenggelam nah pernyataan ini Mengandung masalah yang kita sebut sebagai gagasan pokok itu. Kalimat penjelas ini akan menjelaskan masalah seperti apa atau solusi masalahnya dari, ya tadi ya, kutipan kalimat yang menggantung ini. Sebenarnya kita kan bisa punya pertanyaan masalah gitu ya.

Misalnya apa? Kita kan membaca ya, Jakarta prediksi tenggelam. Ya ini kalimat menggantung gitu.

Contoh apa? Prediksinya kapan? Kenapa bisa tenggelam?

Nah ini nggak dijawab dalam kalimat seperti ini ya, atau kalimat deduksi seperti ini. Dan ini menjadi gagasan pokok. dari bacaan. Nanti apa? Dari pertanyaan masalah ini ya, umumnya nanti akan ada kalimat-kalimat penjelas yang akan menjawab pertanyaan masalah dari keagasan pokok itu tadi.

Ya tadi misalnya itu ya, prediksinya kapan, prediksinya dari siapa, terus kenapa bisa tenggelam, itu nanti akan dijawab untuk menjawab kutipan kalimat tadi, Jakarta ada prediksi tenggelam. Kemudian terakhir ya, kita memiliki bentuk deduksi dari awal atau induksi ya pada kesimpulan. Kayak gitu, ini Cara membedakannya sebenarnya gampang banget sih kayak gitu. Pada kalimat kesimpulan, gagasan pokok berada pada akhir bacaan. Kita pahamin seperti ini dulu.

Kemudian induksi sendiri diartikan sebagai apa? Menjelaskan hal umum secara khusus. Atau mengerucut sesuatu yang luas menjadi sesuatu yang sempit.

Nah ini yang tadi gue bahas ya, bahwa pada kalimat deduksi, dia itu membutuhkan penjelasan-penjelasan setelahnya. Sedangkan pada kalimat induksi, dia itu dibentuk ya, di bagian akhir dari urayan-urayan sebelumnya. Jadi gagasan pokok pada akhir bacaan atau sebagai penutup itu berbentuk solusi dari berbagai masalah yang dibahas pada bacaan atau yang diuraikan di atasnya.

Misalkan balik lagi pada gagasan pokok Jakarta Depresi Tenggelam tadi, kita bisa melihat jika gagasan berbentuk simpulan di akhir bacaan, maka umumnya kalimat dari atas hingga bawah itu akan membahas secara rinci faktor-faktor penyebab Jakarta Tenggelam. Kemudian di akhirnya, Gagasan pokok akan menutup penjelasan tadi dengan kalimat misalnya seperti ini Jadi demikian, masalah-masalah tersebut menjawab prediksi Jakarta tenggelam Nah kalau misalnya kita tanya lagi ya Misalnya gini kan, kita tanya lagi di akhir penutupnya Ya masalahnya apa sih? Kok Jakarta akhirnya terjawab prediksi tenggelam?

Nah ternyata apa? Masalahnya sudah diuraikan di kalimat-kalimat sebelumnya Jadi kalau diperhatikan, kalimat penutup ini tetap berbentuk sebagai Gagasan pokok karena perlu jawab Misalnya tadi ya, pada masalah-masalah apa sih yang harus dijelaskan Dan itu akhirnya sudah diuraikan di atas Jadi gue tekanin lagi ya Pada awal dan tengah bacaan Gagasan pokok itu, sorry ya, diulang Pada awal bacaan, gagasan pokok itu berbentuk masalah yang perlu dijelaskan Di kalimat-kalimat setelahnya Pada tengah kalimat, gagasan pokok tetap berbentuk masalah yang perlu dijawab Cuman dia ada dua struktur yang membentuk. Pertama apa?

Latar belakang di atas, yang latar belakang ini masalah. Kemudian apa? Penjelasan. Kayak gitu.

Jadi ini kayak semacam apa? Dia itu diurahin dulu masalahnya kayak gimana, latar belakangnya kayak gimana. Kemudian ketemu masalahnya di tengah bacaan.

Nah nanti di bawahnya itu lebih ke penjelas-penjelas dari masalah itu. Kemudian di akhir kalimat dia akan berbentuk kesimpulan yang utuh. Ya kan kesimpulan ini akan menjelaskan secara umum masalah-masalah yang diuraikan dari atas hingga ke bawah.

Jadi kayak gitu. Ya gue rasa sih. Gampang banget ya untuk kita membayangkan ini.

Oke, buat mengimplementasikan apa yang tadi gue jelasin, kita akan ambil contoh ya pada sebuah potongan paragraf yang dalam bentuk bacaan. Kita baca dulu ya. Agustin Levin Tarti mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa suasana angkringan memikat hatinya. Dia menjelaskan beberapa angkringan di Jogja memberikan kesan hangat.

Kemudian pelanggan disuguhi alunan musik dan gelak tawa dari para musisi jalanan. Kehidupan malam di Yogyakarta sangatlah hidup dikarenakan kumpulan angkringan ini. Nah, dari sini sebenarnya kita sudah nyambung ya, bahwa sebenarnya kalau kita lihat secara cermat ya, gagasan pokok itu terletak pada awal kalimat. Gue tandai nih.

Nah, kita lihat ya, pada kalimat pertama dijelaskan bahwa Bintarti meneliti suasana angkringan yang memikat hatinya. Kemudian kita... Garis bawahi ya, kutipan memikat hatinya ini bersifat umum menurut gue.

Tidak menjelaskan sesuatu secara detail. Jadi ini yang gue bilang tadi kalimat yang menggantung. Kalau misalnya kita pertanyakan ya, apa sih memikat hatinya? Kan kayak begitu.

Ini ya menurut gue akhirnya kita harus tandai dulu sebagai premis bahwa oh memikat hati karena apa nih. Nah akhirnya kita tandai nih, misalnya oh ternyata di kalimat selahnya ya. Memikat hatinya itu karena suasananya hangat, gitu ya. Kemudian disuguhi gelak tawa.

Kemudian suasananya hidup gitu kan. Suasannya hidup karena apa? Ya, karena ada kumpulan anggringan ini. Misalnya kayak gitu. Jadi premis-premis yang gue lingkarin di sini, ya kan, gue tandai ini, pada perkalimat itu menjadi penjelas dari masalah yang ada ya.

Tapi masalah itu bukan berarti kayak masalah secara resisi negatif, tapi kepada apa sih yang mau disampaikan. Intinya kan kayak gitu. Jadi masalahnya adalah kenapa si Bintarti terpikat hatinya Itu harus kita jawab Dan ternyata itu terkait dengan suasana angkringan di Yogyakarta Intinya kayak gitu kalau kita simpulin Jadi kita bisa lihat akhirnya Kalau kita lihat dari sini Kita bisa menguraikan ciri-ciri dari gagasan awal pada bacaan ini Jadi gagasan pokok ini kan ada di awal kalimat Nah pertama kita tulis ya Bentuknya ini menurut gue adalah berpola sebab-akibat Nah ini merujuk kepada masalah Ini kalau misalnya kita belajar yang sebelumnya, itu kayak ada dijelaskan dan menjelaskan.

Jadi kita mencari struktur kalimat yang seperti itu. Jadi kalimat yang gagasan pokok ini umumnya berbentuk D atau dijelaskan. Sedangkan kalimat penjelas itu bersifat menjelaskan dari gagasan pokok itu. Kemudian awal kalimat bisa sebab atau akibat. Ini tergantung bagaimana nanti kalimat penjelas bentuknya seperti apa.

Kemudian apa? Kalimat seterusnya menjadi jawaban atas masalah pada awal kalimat Itu gak jauh beda dari penjelasan gue di atas Oke sekarang kita akan lanjut ya Gue akan mencari gagasan pokok pada awal, tengah, dan akhir paragraf Nah pada contoh kali ini gue akan tetap menggunakan satu bacaan Untuk memperlihatkan kepada kalian semua perbedaan kalimat gagasan pokok ya Dari tiga sudut pandang yang berbeda Pertama Kalau tadi kan kita hanya di awal aja, kali ini kita akan bahas ketiganya. Oke, sekarang kita akan baca dulu ya kalimat-kalimat ini.

Bacaan ini, intinya. Para ilmuwan berulang kali melakukan penelitian untuk melihat ancaman terhadap dunia saat ini. Tak hanya itu, masyarakat yang menyadari perubahan iklim, LSM, dan aktivis di beberapa negara juga terus berupaya menyadarkan pemerintah akan dampak perubahan iklim yang disebabkan kebakaran hutan dan pembakaran bahan bakar posil.

Selain itu, para editor jurnal penelitian pada awal September memimpin pemberitaan terkait bahaya perubahan iklim. Terlebih perubahan iklim yang makin mengkhawatirkan dengan peningkatan muka air laut. Terlebih mereka khawatir akan perubahan iklim akan sangat berdampak pada kesehatan.

Jadi diperlukan upaya nyata untuk mengatasi perubahan iklim oleh semua pihak. Nah sekarang kita cari gagasan pokoknya. Gue akan menggunakan 4 warna untuk Meng-highlight ya, kayak gini, untuk menjelaskan sesuatu kepada kalian Oke, pertama kita lihat ya bahwa kalimat awal ini merupakan gagasan pokok Kita pahami lagi masalahnya ya Masalahnya apa sih?

Kayak gitu, ancaman terhadap Dunia. Nah itu ancaman seperti apa? Nah jawaban ini masih bersifat deduksi.

Dia masih memberikan masalah, tapi dia tidak memberikan pernyataan. Atau apa? Ini polanya bukan sebab-akibat. Kayak itu dalam satu kalimat yang ada.

Jadi ini masih bersifat kalimat yang menyatakan masalah saja. Atau dia itu perlu dijelasin. Kayak itu.

Nah kemudian kita lihat. Jawaban ini bisa kita lihat pada kalimat selanjutnya. Oh ternyata ancamannya karena...

Kebakaran hutan dan bahan bakar posil Jadi kalau kita lihat ya Kalimat 1 dan 2 itu punya masalah yang sama Hanya saja kalimat 2 menyertakan apa sebabnya Sedangkan kalimat 1 enggak Jadi bisa dibilang kalimat 1 ini Menumpang penjelasan dari kalimat kedua Kayak gitu Nah ini makanya gue bedain warnanya Kemudian gagasan pokok pada tengah kalimat Nah ini bisa kita lihat pada kalimat ke Kalimat ke berapa? Kalimat ketiga Ini gue tanya lagi nih Ini apa? Bahasanya ya berupa perubahan iklim Bahaya perubahan iklim Nah kalau kita lihat ini apa?

Bahayanya itu gimana sih? Bahaya perubahan iklim itu seperti apa? Nah kalau kita lihat lagi kan Kita lihat bahwa kalimat penjelasnya berarti Oh, kalimat penjelas itu ada di selanjutnya nih Ternyata bahayanya itu terkait dengan peningkatan muka air laut Kalau dibaca kalimat setelahnya itu ya Ini sengaja nggak gue lingkarin deh Biar kalian baca juga Kemudian pada penutup kita bisa lihat bahwa ini juga berbentuk gagasan pokok Disini dijelasin bahwa jadi diperlukan upaya nyata mengatasi perubahan iklim oleh semua pihak Kita lingkarin lagi nih boy Upaya nyatanya itu kayak gimana?

Ini kan upaya itu berupa tindakan ya Tindakannya gimana? Kayak gitu kan Nah kalau misalnya kita lihat disini ya Kemudian kita udah lingkarin kayak gini selanjutnya Ini kan sebenarnya apa? Bahwa ini gak ngejelasin apapun Kayak gitu kan Dan ini perlu penjelasan Dan penutup ini akhirnya dijelasin oleh atasnya Sebagai urayan Dan berarti di dalam satu paragraf ini ya Itu mengandung tiga gagasan pokok Ya sengaja memang tiga Karena memang ini untuk menunjukkan perbedaannya Kayak gitu kan Terus kita lihat ya bahwa Disini apa Jadi sifat kalimat ini umum gitu kan Jadi apa kalimat gagasan pokok ini beristipatnya umum?

Dia mengasih remah-remah masalah tanpa solusi. Sehingga kalau kita cermati ya, kalimat satu, kalimat yang di tengah dan kalimat yang di akhir ini, hanya menjelaskan terkait permasalahan atau sebatas solusi tanpa penjelasan. Di kalimat satu dan kalimat tengahnya, gagasan pokok di awal dan tengah kalimat, kita melihat bahwa Dia itu berusaha menyajikan masalah Yang dia itu perlu dijelaskan Jadi akhirnya membutuhkan kalimat yang sifatnya menjelaskan Sedangkan remah-remah di akhir ya Di penutup itu, gagasan pokok itu berbentuk sebagai Solusi praktis atau sebatas pada tanggapan Dari masalah yang ada pada bacaan di atas Yang jadi ya, intinya apa?

Kalimat galasampok ini menciptakan sebuah masalah tanpa mengandung solusi dari masalah itu Sehingga akhirnya apa dia perlu ditopang oleh kalimat selanjutnya Atau kalimat sebelumnya Atau sebelum dan sesudahnya yang menjadi latar belakang Menjadi penjelas dan menjadi penutup Atau solusi dari masalah yang dia suguhkan kepada kita Jadi akhirnya kita bisa merumuskan ciri-cirinya ya Kegitu Jadi kita akan merumuskan ciri-ciri gagasan pokok pada awal, tengah, dan akhir paragraf. Biar nggak bingung, gue jabarin kayak gini nih. Di awal, kita melihat bahwa gagasan pokok ini berbentuk sebagai masalah. Ini ngasih kata kunci untuk dicari jawabannya pada kalimat penjelas setelahnya.

Kemudian di tengah, ini juga menjadi masalah juga. Itu berarti apa? Akan ada bentuk kalimat yang memiliki rupa, bentuk, dan morfologi secara kemiripan dengan gagasan pokok di awal kalimat.

Tapi bisa juga di tengah itu maksudnya bukan berarti mencari kalimat yang sifatnya umum seperti awal kalimat. Kadang apa? Dalam satu bacaan atau satu paragraf, dia itu nggak mengandung gagasan pokok sama sekali di dalam bacaan itu.

Nah, biasanya akhirnya kita disuruh di soal ya untuk membentuk gagasan pokok kita sendiri atau kita menyimpulkan nih gagasan pokok itu sendiri seperti apa. Jadi kita membentuk gagasan pokok kita sendiri. Jika memang kalimat di bacaan itu... Hanya sebatas kalimat penjelas semua. Jadi kita berimajinasi aja nih sebenarnya gagasan pokok itu atau masalah itu nanti seperti apa.

Kayak itu. Kemudian di akhir, atau sebagai kesimpulan, kita akan melihat bahwa Beda nih simpulan gagasan di tengah dan di akhir Kalau di tengah tadi kan kita melihat kesimpulan itu Jika memang tidak ada kalimat gagasan pokoknya Atau memang kalimat itu bersifat penjelasan semua Nah di akhir ini umumnya menjadi penutup Atau menjadi closing dari urayan-urayan masalah yang sudah ada di atas Dan kalimat gagasan pokok di akhir ini akan bersifat sebagai penyimpul Atau meringkas masalah dari uraian-urain yang ada di atasnya. Kemudian secara mudah, gagasan pokok itu harus memiliki pertanyaan masalah. Kemudian masalah dijelaskan atau terjawab pada kalimat sebelum atau sesudah gagasan pokok.

Ini bentuknya sebagai kalimat penjelas atau yang menjelaskan masalah atau solusi dari gagasan pokok itu. Itu secara mudah kalau kita mau memahami gagasan pokok itu seperti apa. Oke, gue rasa mungkin kita akan mudah ke depannya untuk melihat posisi dari gagasan pokok itu sendiri.

Sedikit tips aja dari gue, lebih baik kita memperhatikan kalimat setiap paragraf jika gagasan gak ada di awal kalimat. Jadi kan akhirnya kita mencari kata kunci dari semua itu juga yang tadi gue sebut sebagai premis-premis. Kemudian gagasan pokok itu sebenarnya gak ada pada satu rangkaian kalimat yang utuh, tapi lebih kepada... Inti kalimat dari kalimat itu sendiri Kayak gitu Nah, umumnya kan kadang kalau kita mendapatkan pertanyaan ya pada soal Gagasan pokok terletak pada kalimat apa Nah, akhirnya kita harus banget gitu Kayak kita tuh ngeliat di atas dulu Dan sedangkan di jawaban itu kok nggak utuh Nggak semua kalimat dimasukkan ke dalam opsi Dan memang kayak begitu Intinya apa?

Kita mencari intinya aja gitu Dari kalimat itu ngomongin apa Kayak itu Dan itu akan menjadi Gagasan pokok, kayak gitu. Ya, gue harap sih ya dengan kalian nonton video ini, kalian bisa lebih keren lagi buat belajar Bahasa Indonesia. Kayak gitu, dan mudah-mudahan ya apa yang gue sampaikan ini menjadi sesuatu yang mudah bagi kalian dan mengedukasi kita semua.

Dan mohon maaf ya kalau misalnya gue ada kesalahan dalam menyampaikan beberapa materi terkait materi Bahasa Indonesia ini. Gue akan selalu nerima saran dan perbaikan dari kalian semua di kolom komentar. Mungkin sekian aja dari gue dan sampai jumpa di video selanjutnya Gue Imam, terima kasih