Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Apa kabar teman-teman semuanya Semoga dalam keadaan sehat selalu Dan senantiasa dalam lindungan Allah Subhanahu wa ta'ala Baiklah teman-teman pada video kali ini Saya akan menjelaskan tentang Teknik wawancara Yang mana wawancara merupakan salah satu metode dalam rangka pengumpulan data atau informasi yang akan kita susun menjadi sebuah berita Seperti apa teknik wawancara yang baik? Ikuti video ini sampai tuntas Teman-teman jangan lupa like juga dan subscribe channel ini ya Supaya saya lebih bermanfaat lagi dalam berbagi manfaat untuk teman-teman Baiklah teman-teman pada kesempatan kali ini Saya akan berbagi pengalaman atau kita belajar bersama Tentang teknik wawancara Yang mana wawancara sendiri merupakan metode Untuk memperoleh berita atau memperoleh data-data Yang akan kita susun menjadi sebuah berita Nah metode untuk memperoleh berita sendiri itu ada berapa macam gitu ya yang pertama itu wawancara kemudian ada observasi, ada riset kepustakaan, ada press release atau press conference dan juga ada statement of informant, nah dari sekian metode untuk memperoleh berita ini, wawancara merupakan cara yang paling sering digunakan atau paling banyak digunakan untuk menggali sebuah data atau memperoleh sebuah informasi karena itu pada kesempatan kali ini saya akan membahas Kita akan belajar bersama tentang teknik wawancara Bagaimana wawancara yang baik sehingga kita memperoleh informasi atau data-data yang baik yang akurat Sebelum lebih lanjut kita belajar tentang tekniknya Kita perlu tahu dulu tentang bentuk dan proses wawancara Nah secara umum wawancara memiliki dua bentuk Yang pertama wawancara lisan Dan yang kedua wawancara lisan wawancara tertulis wawancara lisan ini sering dilakukan wartawan yang mengadakan percakapan dan tanya jawab langsung atau melakukan tetap muka dengan narasumbernya kemudian kalau wawancara tertulis ini biasanya wartawan ini harus menyiapkan dulu daftar-daftar pertanyaannya dan biasanya dikirim melalui email dan nanti jawaban-jawabannya juga akan kembali dikirim via email jadi eee Di sini wartawan menyiapkan daftar pertanyaannya dulu sebelum nanti dikirim ke narasumber yang akan kita gali informasinya Bisa juga tidak hanya dikirim lewat email tapi bisa juga dengan melalui media whatsapp atau yang lainnya gitu ya Karena sekarang sudah banyak media-media yang bisa kita manfaatkan untuk wawancara secara tertulis Kemudian bila dilihat dari prosesnya, wawancara dapat dibagi menjadi tiga bagian utama. Yang pertama wawancara dipersiapkan, kemudian wawancara bertelpon, dan yang ketiga wawancara dadakan. Kalau wawancara dipersiapkan, ini biasa terjadi bila wartawan telah mengadakan janji dengan arah sumber. Jadi sebelumnya biasanya wartawan janji dulu.
Dengan arah sumber untuk mengadakan Wawancara dan disini temanya Juga biasanya sudah ditentukan Atau topiknya sudah ditentukan Misalkan pak nanti saya mau Wawancara tentang ini kapan kita bisa Ketemu tempatnya dimana kapan Jadi biasanya Wartawan itu Mempersiapkan diri Dengan topiknya apa Kemudian nanti daftar pertanyaannya Sudah disiapkan terlebih dahulu Dan Wawancara yang dipersiapkan juga Juga ini termasuk dalam konferensi pres atau jumpa pres ini juga termasuk dalam bagian wawancara yang dipersiapkan. Jadi ketika mau ada jumpa pres kan biasa sudah ada informasi besok mau ada jumpa pres tentang ini atau nanti sore mau ada jumpa pres tentang ini. Jadi si wartawan punya kesempatan untuk mempersiapkan kira-kira materi apa yang akan ditanyakan dalam jumpa pres itu.
Kemudian wawancara bertelpon Ini biasanya dilakukan oleh Wartawan yang sudah saling kenal Dengan narasumbernya Jadi narasumber Juga biasanya Enggan diwawancara oleh Nomor telpon asing Atau orang yang belum dikenal Jadi Wawancara bertelpon ini biasanya yang sudah antara satu dengan yang lainnya sudah saling kenal Kemudian yang ketiga adalah wawancara dadakan Nah ini wawancara dadakan ini merupakan bagian dari seni jurnalistik Yang mau tidak mau, suka tidak suka harus dijalani oleh seorang wartawan Oleh karena itu wartawan memang dituntut untuk punya kemampuan untuk melakukan wawancara dadakan misalkan ada kasus kebakaran, ada kasus tabrakan Maka otomatis si wartawan harus dituntut melakukan wawancara dengan sumber-sumber yang kompeten yang terkait dengan peristiwa atau kejadian itu Jadi bisa mulai dari tanya Bapak nama sumber beritanya, posisinya sebagai apa Artinya dalam hal ini biar kita tahu bahwa sumber itu merupakan sumber yang kompeten Misalkan dalam kasus kebakaran Kita tanya apakah Orang ini benar-benar sebagai saksi atau tidak Pas kejadian ini posisinya di mana Sehingga ketika ditanya tentang Kronologinya itu jangan sampai Dia ngarang-ngarang atau Tidak tahu secara persis Begitu juga misalkan dalam kasus Tabrakan, maka pastikan Bahwa yang kita tanya adalah Sumber yang kompeten yang benar-benar Tahu kejadiannya Atau misalkan Cara dendamkan misalkan Si wartawan itu Ketemu dengan pejabat Misalkan pas Di bandara atau Dimana tiba-tiba ketemu Pak gubernur atau ketemu Siapa gitu ya Pak Menteri Kalau seandainya pas lagi Di ruang tunggu kan ini banyak waktu Ini bisa digunakan untuk Melakukan wawancara dadakan Ini tentunya Si wartawan harus Punya Sedikit pengetahuan paling tidak mengetahui isu-isu apa yang sedang terjadi saat ini sehingga punya bahan yang bisa ditanyakan ke narasumber. Makanya sebagai wartawan itu dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan yang terjadi di luar, baik melalui media televisi maupun melalui media online maupun melalui media cetak. Jangan mentang-mentang wartawan kemudian tidak mau membaca berita atau melihat berita yang di TV ya sehingga ketika ada pejabat yang kita ketemu secara mendadak dan sebenarnya sangat layak untuk jadi sumber berita tapi kita lewatkan secara sia-sia. Nah ini makanya wartawan setiap hari harus dituntut untuk membekali diri sebelum terjun ke lapangan baiklah teman-teman materi berikutnya yang perlu kita pelajari bersama yaitu tentang persiapan wawancara nah untuk persiapan wawancara sendiri yang pertama adalah kita menentukan tema jadi penentuan tema jadi mengapa suatu tema harus diangkat dan kenapa harus diangkat sekarang nah ini kita harus tentukan gitu ya kira-kira alasannya apa dan kenapa harus diangkat sekarang kemudian yang kedua kita menentukan angle nya ya Jadi angle atau sudut pandang sebuah berita ini dipikirkan untuk membantu tulisan supaya terfokus Jadi tulisan yang tidak terfokus itu hanya akan membingungkan pembaca Oleh karena itu untuk menentukan angel salah satu cara yang termudah adalah dengan membuat pertanyaan tunggal tentang apa yang akan kita tulis Tapi nanti jika seandainya dalam wawancara itu nanti ada informasi lain yang disampaikan Maka itu bisa dibuat dengan judul lain Atau jika informasi yang sangat penting tersebut tidak cukup untuk dibuat dalam berita tersendiri Maka bisa dibuat subjudul dalam satu berita itu Jadi seandainya dalam wawancara ternyata ada materi penting yang disampaikan oleh narasumber Sementara beda topik bisa dibuat dengan berita sendiri Tapi seandainya materinya kurang banyak maka bisa tetap digabung jadi satu berita Tapi nanti Bisa dibikin subjudul Di dalam berita itu Kemudian persiapan yang ketiga Kita membuat online Atau kerangka berita Yang antara lain berisi Tentang tema berita Anglenya Latar belakang masalah kemudian narasumbernya siapa dan daftar pertanyaannya apa saja jadi itu kita susun dulu kerangkanya supaya wawancaranya menjadi terarah Kemudian kita selanjutnya Tentang etika wawancara Jadi supaya Wawancara kita Bermartabat Kita harus beretika juga Supaya kita Kalau kita mau dihargai orang Kita juga harus berupaya menghargai orang juga Jadi yang pertama Etika berwarancara itu Kita Identifikasi diri dengan menyebut nama diri dan nama media untuk wawancara resmi jadi kita mengenalkan diri jadi misalkan saya dari nama ini dari media ini ini yang pertama supaya narasumbernya tahu jadi jangan sampai narasumbernya tidak tahu Anda siapa dan wartawan dari mana kemudian yang selanjutnya sebelum berwawancara etikanya kita harus menjelaskan maksud wawancara itu sendiri kemudian yang ketiga membuat janji dan apabila kita sudah membuat janji maka usahakan kita datang tepat waktu bahkan kalau bisa sebelum waktu yang ditentukan kita sudah stand by di lokasi supaya ada ada apa ya ada sedikit napas untuk kita istirahat dan nanti pas wawancara juga tidak tergoboh-goboh seperti ini Kemudian yang selanjutnya Off the record Ketika ada Pernyataan yang narasumber Meminta untuk off the record Kita harus menghormati Permintaan itu Jadi ini merupakan Etika seorang jurnalist Jika ada yang off the record Maka kita juga harus Menghormati apa yang disampaikan itu Artinya Statement yang Ternyata man of the record Deregulasi itu kita tidak boleh Memberitakannya karena Etikanya harus begitu Kemudian atribusi sumber Kita juga harus menghormati Permintaan sumber agar Nama dan kedudukannya tidak disebut Misalkan Seorang saksi Yang diminta keterangan Tapi dia Enggan minta agar Namanya tidak disebut agar demi Keamanannya ini kita juga harus Menghormatinya Terima kasih. Kemudian apa teknik atau tips sukses dalam melakukan wawancara?
Yang pertama adalah mengajukan pertanyaan kontekstual atau pertanyaan yang relevan dengan masalah pokok. Jadi usahakan pertanyaannya yang terkait dengan temanya atau masalah yang dibahas di tempat itu. Kemudian pakai acuan dalam pertanyaan.
Nah ini... Seperti tadi bahwa kita dalam melakukan wawancara kita harus menunjukkan daftar pertanyaan Daftar pertanyaan ini menjadi acuan kita dalam berwawancara Sehingga ketika seperti itu maka narasumber akan menghargai perwawancara Karena dengan begitu kan arah sumber menarik, oh ini ternyata wartawannya juga sudah sedikit banyak telah paham dengan latar belakang masalah. Kemudian yang selanjutnya ajukan pertanyaan singkat, padat. dan langsung ke persoalan. Jadi, tidak usah bertele-tele.
Yang berikutnya, ajukan pertanyaan yang berorientasi ke masa depan. Jadi, misalkan, kasus ini ke depannya seperti apa, atau dengan kejadian ini, langkah dari Pemda selanjutnya seperti apa. Jadi, yang berorientasi ke depan. Kemudian tips selanjutnya yaitu ajukan pertanyaan yang meminta sumber untuk berpikir Jadi pertanyaan yang baik berawal dengan kata mengapa Jadi pertanyaan mengapa ini nantinya akan memberikan jawaban urean yang jelas dan biasanya agak sedikit panjang jadi dengan urean yang panjang itu maka pembaca juga akan semakin mudah memahami berita yang kita sampaikan kemudian apabila ada sumber yang ditanya kemudian menjawabnya ya atau tidak itu juga perlu dikejar dengan pertanyaan mengapa misalkan apakah bapak mendukung program ini kalau jawabannya ya dikejar saja langsung dengan pertanyaan mengapa bapak mendukung itu atau seandainya tidak mengapa bapak tidak mendukung itu nanti juga ini juga akan menggambarkan kepada pembaca tentang alasan mendukung dan tidaknya kemudian tips selanjutnya adalah tidak boleh cegan-cegan Atau tidak malu-malu mengajukan pertanyaan ulang atas hal-hal yang belum jelas atau belum dimengerti.
Jadi tidak boleh segan-segan mengajukan pertanyaan ulang atas hal-hal yang belum jelas untuk dimengerti. Kalau belum paham ya tanya saja Pramuka saja tidak boleh malu apalagi wartawan Ada istilah juga malu bertanya sesah di jalan Tapi prinsip yang paling baik bagi wartawan adalah Lebih baik Malu di depan narasumber Daripada malu di Hadapan pembaca Nanti setelah muncul tulisannya Ternyata tulisannya salah kan kita lebih malu Di pembaca yang banyak orang Jadi lebih baik Malu sedikit di depan Narasumber untuk memastikan Bahwa berita itu benar Daripada nanti justru Malu di hadapan pembaca Karena wah ini wartawan bagaimana Tidak tahu Tidak tahu sekali atau salah tulis Atau bagaimana Lebih baik memastikan bahwa Sebuah statement itu benar seperti apa Sehingga ketika terbit itu sudah tidak terjadi kesalahan Kemudian tips sukses wawancara selanjutnya yaitu Tahu momentum yang tepat Juga tahu apa yang layak dan tidak layak untuk ditanyakan Sekaligus cara bertanya yang pas Jadi terkait momentum yang tepat ini Biasanya kita harus tahu dulu situasi narasumber ya Pas lagi kondisi sibuk banget apa tidak Atau pas dalam kondisi lagi marah atau tidak Nah ini untuk tahu momentum yang tepat itu Kita bisa menggali informasi ke Hai orang-orang yang terdekatnya misalkan tanya ke sekretaris pribadinya atau keajudannya itu Bapak kondisinya seperti apa sekarang yang lagi-lagi cerah atau lagi mendung gitu ya kalau sekiranya pas lagi mendung gitu ya itu lebih baik ditunda dulu karena momentumnya kurang tepatnya wawancara yang baik adalah ketika narasumbernya juga dalam kondisi yang lagi-lagi fresh gitu ya tidak tidak banyak beban misalkan Jadi kita perlu cari momentum yang tepat Juga harus tahu apa yang layak dan tidak layak untuk ditanyakan Biasanya hal-hal yang sensitif terkait masalah pribadi ini juga Kalau tidak ada kaitannya dengan berita ya lebih baik harus tidak usah ditanyakan gitu ya Jadi kita harus bisa memilah-milah mana yang layak untuk ditanyakan dan yang tidak Kemudian tip selanjutnya jauhi pertanyaan yang bernada menggurui gitu ya biasanya narasumber tidak suka ketika ada wartawan yang bertanya nya panjang lebar seakan-akan dia menggurui itu ya menganggap bahwa pertanyaan itu seolah-olah bukan untuk menggali informasi tapi seolah-olah untuk menggurui gitu jadi hindari pertanyaan yang bernada menggurui Kemudian juga hindari pertanyaan yang bergaya Interrogasi seperti halnya penyidik Jadi dicerita dengan pertanyaan yang berdubit-dubit Hindari seperti itu Jadi gayanya ya gaya santai Dan gaya bahwa kita adalah Seolah-olah sebagai pembaca yang memang Sedang mencari tahu informasi yang Yang sebenarnya yang seperti apa penjelasannya yang baik Sehingga Nanti narasumber juga enak dalam memberikan penjelasannya kemudian hindari pertanyaan yang bersifat menguji narasumber jadi sebenarnya wartawan itu sudah tahu bahwa jawabannya pasti akan seperti ini jadi tidak usah ngetes-ngetes narasumber ya jadi fokus bahwa tujuan wawancara adalah untuk menggali informasi jadi bukan niatnya untuk menguji-menguji jadi fokuslah Untuk menggali informasi yang lengkap dan akurat Kemudian tips selanjutnya Untuk hal-hal yang spesifik Wartawan perlu terlebih dahulu memaparkan persoalan yang hendak ditanyakan Atau dimintakan pendapat dari narasumber Hal-hal yang spesifik Misalkan yang terkait Detail-detailnya dari program misalkan itu perlu ditanyakan dulu jangan sampai atau terkait data-data yang lebih rinci lagi perlu ditanyakan dulu jangan sampai pas wawancara ternyata data itu belum di Sehingga Pengertian perlu terlebih dahulu Memaparkan persoalan yang hendak dimintakan Pendapat dari narasumber itu Jadi ketika Bertemu nanti Semua data maupun pendapat Yang Anda Anda dimintakan juga akan dijelaskan secara gamblang gitu ya jadi jadi nanti tidak narasumber tidak beralasan ah tadi kamu enggak menyampaikan tentang ini jadi jadi nanti dulu sudah tentang hal itu jangan sampai seperti itu kemudian hindari kalimat tanya yang bersifat mengadu domba jadi yang yang yang provokatif layang mengadu domba itu ya jadi hindari kalimat-kalimat tanya yang seperti itu Baik teman-teman materi yang terakhir dari teknik wawancara ini adalah Tentang mengumpulkan informasi dengan tepat Jadi seorang wartawan itu harus mengambil langkah-langkah pencegahan Untuk menghindari kesalahan fakta Jadi baik wartawan junior maupun senior ini tetap harus mengambil langkah-langkah ini Supaya tidak terjadi kesalahan fakta Yang pertama ya bila Anda mewawancari seseorang Bila Anda mewawancari sarai seseorang tanyakan nama umur alamat dan nomor telepon teleponnya dan ini dalam hal mengumpulkan informasi nama itu terutama ya kemudian ejalah namanya dan bacakan informasi yang anda peroleh sehingga sumber berita bisa mengoreksinya nama-nama ini sehingga apabila namanya susah nah ini perlu di eja supaya tidak salah penulisan kemudian nomor telepon tadi bahwa nomor telepon itu kita minta bukan untuk keperluan untuk ditulis berita namun wartawan memperlu mengetahui nomor teleponnya itu untuk mengadakan kontak dengan sumber berita tersebut misalkan ada data yang kurang atau keterangan yang kurang lengkap nanti pas menulis beritanya bisa kita telepon gitu ya pas-pas nulis beritanya ternyata Oh ini keterangannya kurang berarti kita tinggal telepon ke sumber berita tadi kemudian bila informasi atau sumber itu anda peroleh dari dari tangan kedua misalkan tanya ke ajudannya atau tanya ke temannya dari narasumber itu maka kita perlu meng-crosscheck kembali ya supaya nama itu adalah atau informasi itu adalah benar-benar yang valid dan akurat Kemudian, bahwa Anda sebagai seorang jurnalis atau wartawan itu jangan sekali-kali beranggapan bahwa Anda mengetahui semuanya. Anda harus selalu mengecek ulang setiap informasi yang penting.
Jadi, jangan beranggapan. bahwa, wah ini saya sudah tahu semuanya tapi harus mengecek ulang setiap informasi yang penting kemudian, bila tulisan Anda menyakut materi yang rumit pastikanlah dulu bahwa Anda mengetahui hal itu jadi kembali kembali lagi pastikan ya apalagi menyangkut hal-hal yang rumit jadi kita wajib memastikan karena apabila kita sebagai jurnalis sendiri sulit untuk memahami nanti apalagi pembaca jadi kita harus pastikan dulu ya materi yang rumit tadi bahwa itu adalah pas dan jelas Hai kemudian yang terakhir bila materi atau data yang disampaikan oleh narasumber itu menggunakan data statistik Atau data matematis Maka reporter atau wartawan Harus mengecek angka-angkanya dan menghitung Karena Statistik itu harus dicermati secara benar Dengan penuh kecurigaan Jangan sampai Terjadi Kesalahan data atau fakta Jadi tanyakanlah Kepada sumber secara cermat Untuk meyakinkan kebenaran angka-angka tersebut Misalkan Angka Kasus-kasus positif Terima kasih Corona itu ya itu data-data itu juga data statistiknya itu juga perlu dicermati eh angka-angka naik dan turunnya jangan sampai misalkan di data jumlah meninggal sudah bertambah tapi di grafiknya ternyata belum ditambahkan lagi statistiknya ini perlu kecermatan tadi ya sehingga ini semua demi keakurasian dan kevalidan data yang akan kita sampaikan kepada masyarakat melalui berita kita jadi demikian teman-teman tentang teknik wawancara atau penggalian informasi dengan teknik wawancara pada kesempatan kali ini Hai yang tadi teman-teman penjelasan saya tentang teknik wawancara semoga bermanfaat dan dapat diambil hikmahnya ya teman-teman apabila ada hal-hal yang kurang jelas atau ada pertanyaan silahkan tulis di kolom komen ya Oh ya teman-teman Jangan lupa share juga ke media sosial teman-teman Siapa tahu di luar sana juga ada teman-teman yang butuh informasi seputar teknik wawancara ini Dari saya cukup sekian Akhirul kalam Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Sampai jumpa di video selanjutnya