Situ Be'et merupakan salah satu daerah yang berada di wilayah kecamatan Mangkubumi, kota Tasikmalaya. Kampung ini dikenal sebagai sentra anyaman bambu. Banyak yang diproduksi oleh para pengusaha di Situ Be'et ini dengan berbahan dasar bambu juga yang lainnya, seperti dari pandan, mendong, untuk dijadikan berbagai jenis barang kemasan dan souvenir.
Jenis-jenis produk yang dibuat bisa berupa kemasan untuk buah-buahan, baki hantaran, ataupun produk rumah tangga. Salah satu dari sekian banyak pengusaha yang ada yaitu bernama SKB Situ BF. Usaha anyaman bambu milik Noneng Nur Aini ini mulai dirintis sejak tahun 1983. Kala itu masih dikelola oleh kedua orang tuanya. Saat ini, SKB Situ B.E.D. sudah menawungi sekitar 6 kelompok pengrajin anyaman bambu, yang dalam perharinya bisa menghasilkan sedikitnya 90 buah anyaman bambu.
B.E.D. Pemasarannya ke Bandung, ke Serbon, ke Jakarta, ke Jogja, ke Bali juga. Kalau per hari itu satu kelompok ada tiga orang. Satu kelompok bisa mengerjakan 90 biji.
Noneng memaparkan, untuk pembuatan satu jenis barang anyaman bambu, tak butuh waktu yang lama. Mulai dari bambu yang utuh, dipotong-potong, lalu diserat atau disisit, kemudian langsung dianyang. Dalam pemasarannya kali ini, untuk sekali pengiriman bisa mencapai 800 pcs per toko Harganya pun sangat bervariatif dan terjangkau, tergantung jenis barang yang dijual Dan yang berharga Harap, meskipun di tengah pandemi COVID-19 ini, anyaman bambu, khususnya produk asli putra daerah Tasik Malaya, tidaklah layu. Usahanya bisa terus baju dan berkembang, mewarnai kancah kerajinan tangan di mata luas. Dari Tasik Malaya, Useb Kusnadi, melaporkan.