Transcript for:
Pentingnya GMP dalam Keamanan Pangan

GMP, Good Manufacturing Practice, adalah persyaratan minimum sanitasi dan pengolahan atau prasyarat dasar dan program umum bagi industri pangan untuk untuk menghasilkan produk bermutu layak dan aman secara konsisten di tingkat produksi distribusi dan ritel pedoman bagi industri pangan Bagaimana cara pengolahan yang baik jadi GMP adalah program menunjang keberhasilan dan implementasi sistem HACCP sehingga produk pangan yang dihasilkan bermutu. Berikut ini adalah dampak penyimpangan keamanan pangan yang terjadi pada pemerintahan, industri, dan konsumen. Makanan merupakan hal yang penting bagi manusia. Saat ini banyak terjadi penyakit yang disebabkan oleh makanan, biasa disebut foodborne disease atau penyakit bawaan makanan seperti diare atau keracunan makanan.

sebab penyakit bawaan makanan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pendingin makanan yang tidak tepat, membiarkan makanan selama kurang dari 12 jam, kontaminasi makanan mentah ke dalam makanan non-rehitting, penanganan makanan yang tidak tepat, makanan oleh pekerja yang menderita infeksi atau penyakit proses pemasakan dan pemanasan tidak cukup penyimpanan makanan dalam keadaan hangat kurang dari 65°C pemanasan kembali makanan dengan suhu yang tidak tepat makanan dari sumber tidak aman kerugian dari produk yang tidak aman akan mengakibatkan penarikan produk dari peredaran finansial berkurang kepercayaan menurun dan kebentukan hukum berikut ini merupakan peraturan Peraturan keamanan pangan yang ada di Indonesia. Peraturan perundangan terkait jaminan produk aman dan GMP di Indonesia. Good practice di sepanjang rantai makanan.

10 Prinsip GMP 1. Mendesain fasilitas, bangunan, dan peralatan yang sesuai karakteristik produk. 2. Mengikuti instruksi kerja yang ditetapkan. 3. Mencatat, mendokumentasi, dan mencari. pekerjaan yang dilakukan 4 melakukan validasi 5 memelihara fasilitas dan peralatan 6 menetapkan SOP Ika dan melaksanakannya 7 memastikan kompetensi 8. Mencegah kontaminasi silam 9. Menjaga kualitas sesuai spesifikasi 10. Melaksanakan audit untuk memastikan kesesuaian dan kinerja Ruang lingkup GMP adalah Building, Utility, Maintenance, Sanitation, Storage, Management Lingkungan Dipersyaratkan bahwa lingkungan sarana pengolahan harus terawat dengan baik Bersih dan terbebas dari sampah kering maupun basah, sistem pembuangan dan penanganan limbah cukup baik dan sistem saluran pembuangan air dalam kondisi lancar.

Aspek GMP-GHP Menurut Kodeks 1969 3. Penetapan Desain Fasilitas dan Peralatan 3.2 Fasilitas Fasilitas Cleaning Peralatan dan sarana kebersihan harus mencukupi. Dilengkapi dengan jalur air dingin atau panas bila diperlukan. Peralatan kebersihan dibedakan sesuai level hijin atau zoning.

Tempat mencuci peralatan kebersihan harus terpisah dari tempat mencuci peralatan kontak produk atau material atau produk. Kualitas Udara dan Ventilasi Ventilasi baik alami maupun mekanis harus disediakan dengan cukup dan meminimasi airborne contamination, misal dari kondensasi dan aerosol. Mengontrol suhu ruangan, kelembapan, dan bau yang bisa mempengaruhi produk. Aliran udara harus mengalir dari area hijin tinggi ke area hijin rendah.

  1. Kontrol operasi 7.2 Aspek Kunci GMP Kontrol Waktu dan suhu dikontrol untuk mencegah keberadaan atau pertumbuhan mikroba mempertahankan umur simpan 7.2 2 tahapan proses spesifik misal penambahan BTP untuk mencegah kerusakan produk atau pertumbuhan mikroba Spesifikasi Mirobiologi, Fisik, Kimia, Alergen Berdasarkan sains, ditetapkan untuk material, produk, proses. Dilengkapi parameter, metode analisa, batas keberterimaan, dan prosedur monitoring. Manajemen Alergen Alergen, kacang pohon, susu, telur, krustasea, ikan, kacang tanah kedelai gluten dan turunannya pemisahan labelan pemisahan peralatan pengaturan urutan produksi kedatangan bahan baku hanya menggunakan material yang sesuai spesifikasi supplier audit pengecekan material melalui koal inspeksi analisa ditetapkan untuk material yang kritis kemasan Desain packaging dan gas untuk pengemas harus memadai, tidak mengkontaminasi, dan cocok untuk produk yang dikemas.

Label dan identifikasi lot produk harus terbaca jelas. 7.3 Air Air, es, steam yang kontak produk harus sesuai persyaratan kualitas mutu air. Sistem saluran terpisah dari air untuk penggunaan umum, air hidran, air toilet, Air yang didaur ulang harus dipastikan memenuhi mutu air sebelum digunakan.

7.4 Dokumen dan Rekaman Disimpan melebihi umur simpan produk atau sesuai peraturan perundangan yang berlaku. 7.5 Penarikan Produk Produk mengandung bahaya pangan yang bisa mengakibatkan gangguan kesehatan, prosedur penarikan dan disposisi pengembalian dan pemusnahan produk harus ditetapkan, mengikuti peraturan perundangan yang berlaku. 8. Informasi produk dan kesadaran konsumer 8.1 Identifikasi lot dan kemampuan telusur Memudahkan penarikan produk dan rotasi produk 8.2 Informasi produk Mengenai cara penanganan, persiapan, display, penyimpanan, dan penyajian produk dengan benar 8.3 Pelabelan produk Termasuk informasi alergen dan mengacu pada peraturan pelabelan produk 8.4 Edukasi Konsumer Program edukasi mengenai hijin secara umum, menjelaskan pentingnya membaca label produk, menginformasikan hubungan suhu dan kontaminasi produk, serta keberadaan alergen.

  1. Transportasi 9.1 Produk harus terlindungi dari debu dan uap selama proses transportasi. 9.2 Persyaratan Alat angkut tidak boleh mencemari produk, bisa dibersihkan, disanitasi, dan dikeringkan. Memungkinkan pemisahan antara produk pangan dan non-pangan secara efektif.

Suhu dan kelembapan terkontrol dan bisa dimonitor bila diperlukan untuk mencegah kerusakan produk dan pertumbuhan mikroba. 9.3 Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Transportasi Harus dijaga dalam keadaan baik dan bersih, ditandai hanya untuk produk pangan. Desain dan tata letak.

Susunan diatur sesuai dengan urutan produksi. Konstruksi bangunan. Peralatan. Peralatan yang baik tidak bersih dari media yang menyebabkan bakteri tumbuh.

Kalibrasi. Kalibrasi merupakan proses untuk memastikan bahwa semua inspeksi, pengujian atau ekipmen pengukuran membaca dengan tepat dan bahwa ekipmen tersebut mempunyai tingkat ketepatan yang sesuai. Beberapa ekipmen dapat dikalibrasi dengan membandingkannya dengan standar nasional atau internasional seperti skala penimbangan, fasilitas persediaan air, Tersedia cukup, memenuhi persyaratan air minum, sistem terpisah dan teridentifikasi antara air layak minum dan yang tidak layak, sanitasi, sanitasi karyawan, sanitasi peralatan, sanitasi gedung, penanganan hama, suatu upaya yang dilakukan oleh manusia untuk mewujudkan dan menjamin kondisi lingkungan, terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air, dan udara yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.

Kemasan, dapat melindungi dan mempertahankan mutu dari pengaruh luar, tidak berpengaruh terhadap isi, bahan tidak toksik dan menimbulkan ancaman keamanan dan kelayakan, dapat menjamin keutuhan dan keaslian isi, tahan terhadap perlakuan selama pengolahan, pengangkutan dan peredaran, tidak merugikan atau membahayakan konsumen, bersih dan saniter atau steril. Prosedur Implementasi GMP Tujuan, membantu industri mengembangkan dan menerapkan GMP meliputi seleksi bahan baku, penanganan dan pengolahan, bahan pembantu, bahan kimia, pengemasan, penyimpanan, distribusi, prosedur implementasi GMP. 1. Seleksi bahan baku. 2. Penanganan dan pengolahan.

  1. Bahan pembantu. 4. Bahan kimia. 5. Pengemasan, 6. Penyimpanan, 7. Distribusi.

Pendekatan Sistem Pengelolaan GMP