Transcript for:
Pembahasan Ikatan Kimia dan Soal

Intro Assalamualaikum Wr Wb bertemu lagi bersama ibu di channel kelas kimia apa kabar semuanya? sehat selalu ya di video kali ini kita akan membahas soal-soal dari materi ikatan kimia mulai dari ikatan ion dan ikatan kovalen serta sifat-sifatnya Bentuk molekul sampai dengan kegaya antar ukul disertai dengan tips dan trik agar mengerjakan soal bisa menjadi lebih mudah. Tapi sebelum kita mulai, mari kita awali pembelajaran kali ini dengan membaca basalah terlebih dahulu, agar selalu diberikan kelanjutan.

Bismillahirrohmanirrohim. Baiklah, kita langsung mulai ya. Kita mulai dari soal nomor 1. Pasangan senyawa berikut yang merupakan pasangan senyawa yang memiliki ikatan kovalen adalah A.

HCL dan KCL B. H2S dan Na2S C. NH3 dan CH4 D. CH4 dan FeCl2, serta E. CO2 dan MgCl2. Ya, kita sudah belajar bahwa ikatan ionik adalah ikatan yang terjadi antara logam dengan non-logam. Sementara ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi antara non-logam dengan non-logam.

Unsur logam itu mana saja ya? Nah, ingat bahwa unsur-unsur logam itu terletak pada golongan 1A, kecuali hidrogen, kemudian ada di golongan 2A dan golongan 3A, kecuali boron. Serta, unsur-unsur logam terdapat pada golongan transisi, yaitu golongan yang terletak pada blok D atau golongan B.

Contohnya, besi atau FE, kemudian tembaga atau CU, emas atau AU. Zeng atau Zn dan lain sebagainya Jadi dari soal di atas Dapat disimpulkan bahwa Yang termasuk ikatan ionik adalah KCl Karena K itu golongan 1A Kemudian Na2s Na juga golongan 1A FeCl2, Fe adalah besi terletak pada golongan transisi. Kemudian ada MgCl2, magnesium terletak pada golongan kedua, 2A. Kemudian yang termasuk ikatan kovalen selain itu ya, HCl, H2S, NH3, CH4, dan CO2.

Kesemuanya itu merupakan unsur-unsur non-logam. Jadi jawabannya adalah C. Kemudian soal nomor 2, beberapa unsur dengan nomor atom masing-masing K sama dengan 8, L9, M11, N16, dan O19. membentuk senyawa dengan ikatan ion adalah A, K dengan M, B, K dengan L, C, L dengan N, D, K dengan O, dan E, K dengan M. Sebelum kita mengerjakan soal ini, yang perlu diingat bahwa untuk mencapai kestabilan, jika suatu elektron mempunyai elektron valensi kurang dari 4, maka dia cenderung akan melepaskan elektronnya.

Nah, jika elektron valensinya itu lebih dari 4, dia akan cenderung untuk menangkap atau menerima elektron. Oke, sekarang kita konfigurasikan masing-masing elektron. Yang pertama, 8K.

Konfigurasi elektronnya 2,6. Karena elektron valensinya lebih dari 4, maka dia akan cenderung menangkap berapa elektron? Untuk stabil, elektron valensi harus 8 ya, untuk mencapai kaedah optet.

Makanya dia akan menerima atau menangkap 2 elektron. Kemudian 9L, 2,7, elektron valensinya 7. Untuk mencapai kaedah optet. Mencapai kestabilan, dia akan cenderung untuk menerima 1 elektron.

Kemudian 11M281, elektron valensinya berapa? Ya, 1. Dia akan cenderung untuk melepas 1 elektron. Ya, elektron valensinya kan kurang dari 4 ya.

Kemudian 16N, yaitu 286. Kecenderungannya, untuk mencapai stabil, dia akan menerima atau menangkap 2 elektron. Dan terakhir, 9B. Dia akan melepaskan satu elektronnya untuk mencapai kestabilan. Nah, sekarang pasangan mana yang dapat membentuk senyawa dengan ikatan ion? Kita ingat ya, bahwa pada ikatan ion terjadi serah terima elektron.

Jadi, satu atom melepas elektron, dan sementara atom lain akan menerima elektron. Jadi, kalau dari data di sini, terlihat bahwa jawabannya adalah A, K dengan M. K itu menerima 2 elektron, sementara M menangkap, eh melepas 1 elektron.

Selanjutnya soal nomor 3. Senyawa yang terbentuk dari 13A dengan 16B adalah? Ya, pilihan yang A, A2B, kemudian B, A3B, kemudian yang C, AB2, D, A2B3, dan E. A3, B2 kita konfigurasikan terlebih dahulu unsur-unsur A dengan B 13A 283 untuk mencapai kestabilan dia akan melepaskan 3 elektron sehingga ion yang terbentuk adalah A3+, karena dia melepaskan 3 elektron kemudian 16B 286 dia akan cenderung untuk menerima 2 elektron ion yang terbentuk adalah B2 min karena dia menangkap atau menerima jadi muatannya positif, negatif nah dari ion A3 plus dengan B2 min akan membentuk senyawa A2 B3 jadi jawabannya adalah D kemudian soal nomor 4 Unsur A dengan nomor atom 11 dan B dengan nomor atom 16 dapat membentuk senyawa dengan rumus kimia dan jenis ikatannya A adalah AB, ikatannya ionik, kemudian AB2, ikatannya kovalen, A2B, jenis ikatannya ionik A2B dengan jenis ikatan kovalen serta AB2 dengan jenis ikatan ionik. Kita konfigurasikan dulu ya dari unsur A dan unsur B tersebut.

11A281 cenderung untuk yang menerima lepas satu elektron. Ion yang terbentuk adalah A+. Kemudian untuk 16B286 cenderung untuk menerima atau menangkap 2 elektron yang terbentuk adalah B2 min kemudian dari ion A plus dengan B2 min akan terbentuk senyawa AB2 kemudian untuk menentukan jenis ikatannya bagaimana? nah kita ingat bahwa pada ikatan ion terjadi serah terima elektron atom 1 melepaskan atom kedua menerima atau menangkap.

Sedangkan kalau pada ikatan kevalen terjadi penggunaan elektron secara bersama-sama. Dapat disimpulkan bahwa senyawa yang terbentuk adalah A2B dengan jenis ikatan ion. Sehingga pilihan jawaban yang tepat adalah C. Kemudian soal nomor 5. Perhatikan gambar struktur lewits dari senyawa H2SO4 berikut ini.

Ikatan kovalen koordinasi ditunjukkan oleh nomor berapa, dengan diketahui nomor atom H sama dengan 1, S sama dengan 16, dan O sama dengan 8. Ingat ya, ikatan kovalen koordinasi itu terbentuk dari penggunaan elektron secara bersama-sama. Tetapi, elektron yang dipergunakan untuk berikatan berasal hanya dari salah satu atom saja. Nah, dari soal di atas, dari gambar struktur lewis di atas, terlihat bahwa nomor 1 itu menunjukkan ikatan kovalen tunggal.

Kemudian nomor 2 juga ikatan kovalen tunggal. Nomor 3, perhatikan ya, nomor 3 itu juga ikatan kovalen tunggal. Sementara nomor 4 itu adalah ikatan kovalen koordinasi.

Untuk berikatan hanya berasal dari elektron milik S atau sulfur. Ya, paham ya? Sementara yang nomor 5 adalah pasangan elektron bebas.

Sehingga jawaban untuk soal ini adalah D. Nomor 6, suatu senyawa dengan rumus molekul XJ. Jika konfigurasi elektronnya X adalah 1S2, 2S2, 2P6, 3S2, 3P6, dan 4S2, sementara Y adalah 1S2, 2S2, dan 2P4, maka XJ tersebut mempunyai ikatan apa?

Ikatan kovalen polar, kovalen koordinasi, kovalen nonpolar, elektrovalen atau ikatan logam. Dari konfigurasi elektron yang diketahui, dapat dilihatnya untuk unsur X dengan elektron terakhir terletak pada suku lid S. Jumlah elektronnya berapa? Ya, 2. Jadi, untuk X ini terletak pada golongan 2A yang termasuk dalam unsur logam kemudian unsur Y elektron terakhir terletak pada subkulit P kalian perhatikan ya untuk menentukan golongannya dulu sudah pernah belajar bahwa untuk elektron terakhir yang terletak pada subkulit P menentukan golongannya S ditambah P jadi golongannya adalah 2 ditambah 4, 6 A yang merupakan unsur-unsur non-logam Nah, dan sudah jelas ya, unsur logam dengan non-logam akan membentuk ikatan ion atau disebut juga dengan elektrovalen. Jadi jawabannya adalah D.

Selanjutnya soal nomor 7. Jumlah pasangan yang terikat atom pusat suatu molekul adalah 3. Sedangkan pasangan elektron bebasnya sama dengan 0, maka bentuk molekulnya adalah A. Oktahedral, B. Segitiga planar, C. Tetrahedral, D. Segitiga bipiramida, dan E.

Linear. Ya, kita kerjakan ya. Di situ diketahui bahwa pasangan yang terikat atau pusat suatu molekul adalah 3, jadi pasangan elektron ikatannya ada 3. Sementara pasangan elektron bebasnya sama dengan 0. Kemudian dapat ditentukan rumus tipe molekul dari AXMEN yaitu AX3. Nah dari rumus ini terbentuk molekul segitiga datar.

Lanjut ya soal nomor 8. Diketahui nomor atom X adalah 7. Dan nomor atom Y adalah 1. Senyawa yang terbentuk dari ikatan antara X dan Y adalah XY3. Maka bentuk molekulnya adalah A. Oktahedral B. Segitiga planar C. Segitiga piramida D. Segitiga bipiramida Dan E. Linear Pertama-tama kita konfigurasikan elektron dari X dan Y.

7X 2,5 Untuk menjadi stabil, dia akan menerima 3 elektron. Kemudian Y dengan nomor atom 1, konfigurasi elektronnya 1. Cenderung untuk menerima 1 elektron. Kemudian kita buat struktur Lewis-nya ya.

Atom X, elektron valensinya berapa? 5. Kita buat simbol Lewis-nya dengan elektron yang tidak berpasangan ada 3. Kemudian Y. Tadi. Senyawa yang terbentuk adalah XJ3, jadi Y-nya ada 3 dengan masing-masing 1 elektron.

Nah, atom X dan Y akan memasangkan elektron-elektron dari yang tidak berpasangan, yang mereka miliki. Dari struktur Lewis yang telah dibuat, terlihat bahwa ada 3 pasang elektron ikatan atau PEI dan 1 pasang elektron bebas. Sehingga, Setelah dimasukkan ke dalam rumus, tipe molekul dari X, Y, 3 adalah AX3 dengan bentuk molekulnya adalah trigonal piramida.

Jadi jawabannya apa? Ya, C. Sekarang nomor 9 ya. Di antara senyawa-senyawa berikut yang dapat membentuk ikatan hidrogen adalah AHCl, BH2S, CNH3, DCH4 dan ECO2 Sebelumnya kita harus tahu bahwa ikatan hidrogen adalah ikat terbentuk jika atom hidrogen atau atom H berikatan langsung dengan unsur-unsur F, O, atau N Nah disini ibu ada trik untuk menghafalkan senyawa ikatan hidrogen itu seperti apa Handphone, jadi ikatan antara H dengan F, O, N Contohnya adalah HF H2O dan NH3 Jadi pilihan jawaban yang tepat adalah NH3C Sekarang soal nomor 10 Perhatikan tabel data fisik dan daya hantar larutan L dan M berikut Senyawa L mempunyai titik leleh minus 155 derajat Celcius, sementara M 810 derajat Celcius.

Kemudian untuk daya hantar listriknya, senyawa L dalam bentuk lelehan dia tidak menghantarkan listrik, tetapi dalam bentuk larutan dapat menghantarkan listrik. Sementara senyawa M, baik dalam bentuk larutan maupun lelehan dia dapat menghantarkan listrik. Nah, dari data tersebut, ikatan yang terdapat dalam senyawa L dan M berturut-turut adalah A.

Kovalen polar dan ion B. Kovalen koordinasi dan ion C. Kovalen polar dan hidrogen D.

Kovalen non-polar dan ion serta E. Kovalen non-polar dan hidrogen Berikut ini adalah sifat dari senyawa ion, senyawa kovalen polar, dan senyawa kovalen nonpolar. Untuk senyawa ion memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi, dan lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik. Jadi dua-duanya, baik itu lelehan ataupun larutannya dapat menghantarkan listrik. Kemudian, senyawa kovalen polar mempunyai titik didih dan titik leleh yang lebih rendah.

Nah, bagaimana daya hantar listriknya? Untuk senyawa kovalen polar, La Larutannya masih dapat menghantarkan listrik, sementara lelehannya tidak dapat menghantarkan listrik. Kemudian, untuk senyawa kovalen nonpolar mempunyai titik bibi dan titik leleh yang rendah, yang sangat rendah. Dan, daya hantar listriknya, larutan maupun lelehannya tidak dapat menghantarkan listrik. Jadi, pada tabel tadi jawabannya adalah A, senyawa ion dan senyawa kovalen polar.

Alhamdulillah selesai sudah pembahasan kita kali ini Tetap semangat belajar dan wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh