Fenomena FOMO dalam Branding Mie

Sep 23, 2024

Smart Branding Bersama Yusuf Wuhadi

Pendahuluan

  • Selamat pagi, Smart Listener!
  • Membahas fenomena viral tentang dua merek mie instan: Indomie dan Migaga.
  • Muncul isu yang ramai dibicarakan di media sosial.

Kasus Indomie vs Migaga

  • Kasus pengambilalihan Indomie oleh Indofood dari Jayadi menjadi viral.
  • Muncul meme dan perbincangan di kalangan warganet.
  • Aspek penting: FOMO Marketing (Fear Of Missing Out).

FOMO Marketing

  • FOMO terjadi ketika netizen merasa tertinggal dari tren yang sedang populer.
  • Authenticity: kekuatan dari netizen bukan brand itu sendiri.
  • Kejadian: Migaga tiba-tiba menjadi populer saat Indomie mendapatkan kritik.
  • Stok Migaga di supermarket habis akibat fenomena ini.

Pengaruh Media Sosial

  • Video tentang sejarah Indomie menjadi viral, di mana terdapat narasi bahwa Pak Jayadi sebagai sosok yang tertindas.
  • Netizen Movement: terbentuk dari rasa simpati kepada Pak Jayadi dan Migaga.
  • Munculnya social proof, di mana orang cenderung mengikuti tren yang ada.

Dampak di Pasar

  • Saham Indofood (Indomie) anjlok hingga 5 triliun karena sentimen negatif.
  • Impulse buying dan panic buying terjadi pada Migaga.

Strategies for Brands

Indomie

  • Tidak perlu merespons terlalu cepat, biarkan waktu meredakan situasi.
  • Fokus pada aspek emosional dan heritage, membangun kembali reputasi.

Migaga

  • Manfaatkan momentum untuk meningkatkan awareness dan loyalitas pelanggan.
  • Tambah varian produk dan edukasi konsumen tentang produk.

Pesaing (Mie Sedap)

  • Kesempatan untuk memanfaatkan situasi dan meningkatkan penjualan.

Menciptakan Story yang Efektif

  • Storytelling harus terkait dengan value proposition produk.
  • Tempatkan customer sebagai hero, bukan brand.
  • Gunakan user-generated content untuk menarik perhatian.

Kesimpulan

  • Netizen movement adalah kekuatan dalam pemasaran modern.
  • Brand harus peka terhadap perubahan dan sentimen netizen.
  • Merespons dengan bijaksana untuk menghindari blunder dan menjaga reputasi.