Transcript for:
Fenomena FOMO dalam Branding Mie

Smart Branding Smart Branding Bersama Yusuf Wuhadi Managing Partner Inventure Selamat pagi, Smart Listener Apa kabar Anda di kesempatan hari ini? Sudah sampai di bulan September 2023 Gak kerasa ya, kita udah hampir menjelang penghujung tahun 2003. Kami doakan semuanya dalam keadaan sehat walafiat, tidak kurang suatu apapun juga dan seperti biasa, selamat sampai di tujuan bagi Anda Smart Business yang hari ini baru beranjak menuju ke tempat aktivitas Anda. Atau jangan-jangan sudah sampai di kantor nih pagi-pagi. Yaudah, kita akan temani Anda dengan sebuah hal yang jadi perbincangan hangat di social media beberapa waktu lalu di program Smart Branding kali ini, karena memang Lagi dihebohkan dengan isu mie instan dari dua merek terkenal di Indonesia.

Yaitu Indomie dan juga Migaga. Ini isunya lagi hangat. Diperbicara oleh segelintir warganet di dunia jagad maya.

Bahkan banyak sekali meme yang beredar. Kalau kabarnya kalau Indomie dan juga Migaga berantem dalam tanda petiknya. Tetap yang menang mie sedap katanya.

Nah hari ini kita akan bicara dalam program Smart Branding. Bersama dengan Mas... Yusuh Hadi atau Mas Iwo Selamat pagi Mas Iwo Pagi teman-teman semuanya Di seluruh kota, di seluruh Indonesia Baik, Indomie versus Migaga Dan FOMO Marketing Ini juga agak panjang ya Karena keterkaitannya itu erat gitu loh Antara dua hal yang akan kita bahas ini Indomie, Migaga dan juga FOMO Marketing Mas, biar tidak berharap-harap cemas Tentang apa yang menjadi sebuah perbincangan utama pada pagi hari ini Nah ini kan dampaknya masif ya, dirasakan gitu loh.

Apalagi kasus pengambil alihan Indomie oleh Indofood dari Jayadi viral minggu ini. Boleh kita disampaikan backgroundnya dulu mas? Sebenarnya hal utama penyebab terjadinya keviral ini itu seperti apa mas?

Agar duduk persoalan itu bisa kita tahu. Ya, jadi mungkin kita lebih ngomong ke kaitan dari bukan peristiwa ini sendiri ya. Tapi lebih kepada bagaimana FOMO bekerja ya.

Bagaimana FOMO marketing terjadi Karena memang banyak Kasus dimana FOMO itu terjadi Lebih karena Authenticity yaitu kekuatan Netizen ya Bukan kekuatan brand gitu ya Ini Migaga ini gak tau apa-apa Tiba-tiba Dapet rezeki nomplok gitu ya Tiba-tiba dapet sesuatu yang Membuat tiba-tiba orang Penasaran gitu ya Pengen beli dan memang terjadi Bahwa stok migaga di beberapa supermarket itu habis gitu ya. Jadi ini yang menarik ya untuk kita jadikan case bagaimana apa namanya, follow marketing ini bekerja gitu ya. Jadi mungkin agar teman-teman mungkin ada yang nggak ngikuti viralnya, kasusnya ya. Jadi ini ceritanya adalah ada satu...

Satu video gitu ya yang beredar di satu konten yang beredar di media sosial teman-teman. Yang isinya adalah tentang sejarahnya Indomie gitu ya kira-kira ya. Jadi ternyata Indomie ini awalnya adalah punya Pak Jayadi yang kemudian beliau bikin mie gaga.

Yang konon katanya diambil alih oleh Indofood gitu ya grup salim. Nah terus sehingga menjadi... besar seperti sekarang ya pada waktu itu memang masih kecil ya ya bukan berarti Indofood enggak ada casanya sama sekali ya karena pasti dikembangkan dan kemudian jadi besar seperti sekarang gitu ya tapi yang banyak di apa diperbincangkan dan kemudian menimbulkan simpati empati adalah seolah-olah itu diambil dari yang yang menciptakan adalah si Pak jayadi yang kemudian diambil dan kemudian setelah diambil Pak Jayadini menciptakan produk baru namanya Migaga gitu ya. Nah ini yang kemudian menimbulkan apa ya, di satu sisi simpati tapi di sisi lain ketidaksenangan gitu ya.

Dan ini kemudian sekali lagi kekuatan sosial media itu... Ketika satu orang menyampaikan unek-uneknya atau menyampaikan perasaannya dan itu di post di social media, maka kemudian netizen seluruh Indonesia kemudian berame-rame ikutan. Jadi ada perasaan, ada FOMO di situ, namanya social proof.

Saya sering cerita bahwa orang itu akan berkecenderungan untuk... mengikuti apa yang dilakukan oleh orang lain. Karena self-promotion atau self-branding.

Karena kita mengungkapkan apa isi kita di sosial media itu banyak dalam banyak kasus itu bukan karena kita memang ingin tetapi ada faktor-faktor lain yang disebut sebagai self-branding atau self-promotion. Namun, di... Ungkapan kita adalah kita, gitu ya, untuk menunjukkan siapa kita, gitu ya.

Maka ketika ada certain, awalnya cuma beberapa orang menunjukkan simpati, menunjukkan pembelaan, ya. Tetapi kemudian kita-kita yang lain, ya, orang-orang yang lain, ya, itu jadi social proof, ya. Jadi terpengaruh dan kemudian juga ikut-ikutan, ya. Satu orang diikuti 10 orang, 10 orang masing-masing diikuti. 10 orang lagi Masing-masing 10 orang tadi Diikuti lagi 10 orang lagi Jadi sebuah deret ukur sehingga dalam waktu Ukuran detik atau menit Maka rasa simpati Itu menjadi masif ya terjadi Dan kemudian Ini yang menarik Kemudian berimplikasi Ke yang lain ya Jadi sampai kepada Mungkin juga konten itu agak-agak Tidak ada hubungannya ya tiba-tiba Apa namanya Maksudnya Mi Gaga kemudian habis itu tiba-tiba langka gitu ya di berbagai channel di supermarket minimarket Dan yang menarik adalah sahamnya Indomie ya Indofood CBP tiba-tiba anjlok gitu ya Jadi sampai ruginya sampai 5 triliun ya minggu lalu ya Nggak tahu sekarang apakah makin turun lagi atau sudah comeback gitu ya Jadi itu sampai ya rasa simpati itu sampai kemudian Mempengaruhi sentimen di pasar modal dan menyebabkan harga produsen Indomie, yaitu Indofood CBP, ikutan terkoreksi.

Ini fenomena yang menarik bagaimana FOMO itu bisa menjalar atau contagious atau menular ke orang-orang lain secara masif dalam waktu yang cepat. Inilah yang saya katakan energi. FOMO yang luar biasa Yang kemudian bisa Punya dampak marketing yang luar biasa Dampak marketingnya dua Di satu sisi bagi Indofood jelek ya karena Menimbulkan sentimen negatif Tetapi bagi Migaga itu bagus Karena ada simpati tadi kemudian Terjadi Impulse buying atau Bahkan panic buying ya yang Kemudian menyebabkan Uh apa migaka jadi langka itu ya jadi dampaknya ke marketing gitu ya dampaknya ke orang kemudian nyerebu migaka ya mungkin secara umum ceritanya kayak gitu jadi ini satu hal yang zaman dulu waktu kita belum ada handphone belum ada sosial media hal-hal seperti ini nggak akan terjadi jadi sekarang kebebasan itu mencerminkan siapa jadi kita sebenarnya ya Mas Iwa ya betul kita akan beritahu sebentar jadi mungkin bagi Anda yang baru bergabung silahkan mulai berkomentar Sebetulnya kita nggak membahas detail tentang kasus ini dari awal sampai akhir. Tidak, itu ya inti bahasan kita. Kita disclaimer dulu.

Kita akan coba melihat dari sisi FOMO marketingnya. Karena nanti di sesi kedua mungkin kalau Anda melihat judulnya Indomie versus Migaga dan juga FOMO marketing. Apa sih keterkaitannya viralitas belakangan ini yang terjadi antara Indomie dan juga Migaga itu kalau dikaitkan dengan FOMO marketing.

Nah nanti Mas Iwo jelasin nih bagaimana fenomena ini bisa dijelaskan secara gamblang dengan konsep. Tapi nanti di sesi berikutnya. Anda jangan kemana-mana, kami akan segera kembali. Pagi, siang, dan malam.

Jangan merasa kesepian karena Smart FM akan hadir menemani Anda sepanjang hari ini dengan ragam informasi dan juga lagu pilihan spesial untuk Anda. Smart FM hadir menemani perjalanan Anda. Dengan jangkauan yang lebih luas, Smart FM bisa Anda dengarkan melalui stream web di radiosmartfm.com dan aplikasi Juts Music.

Smart FM, the spirit of Indonesia, part of KG Radio Network. Smart Listener, yang baru untuk Anda. Program Smart Family Business dan Wacana Business. Mulai saat ini akan menggudara di setiap hari Kamis jam 7 malam waktu Indonesia Barat atau 8 malam waktu Indonesia Tengah dalam Smart Enterprise. Bersama Patricia Susanto, CEO The Jakarta Consulting Group dan para pelaku bisnis serta leader.

Smart Enterprise setiap Kamis jam 7 malam waktu Indonesia Barat atau 8 malam waktu Indonesia Tengah hanya di Smart FM. Part of Kompas Gramedia Radio Network. Dengarkan Smart FM kapan saja dan dimana saja melalui aplikasi Jux Music.

Smart FM, business and inspiration, part of Kompas Gramedia Radio Network. Kembali anda simak Smart Branding bersama Yusuf Hadi, Managing Partner Inventure. Indomie versus Migaga dan homomarketing masih jadi bahasan kita di program Smart Branding untuk pagi hari ini bersama dengan Mas Yusofi atau Mas Iwo Terima kasih bagi Anda yang sudah berkirim pertanyaan dan juga komentar di WhatsApp kami Jadi bagi Anda yang belum bergabung silahkan Anda bisa berkomentar di 0812 11 12 9 59 Kami juga live audio visual di kanal YouTube Smart FM Jangan lupa yang ingin berkomentar juga bisa di kanal YouTube Dan Anda bisa like dan juga subscribe ya untuk terus mendukung program-program kami tayangkan di kanal Youtube Smart FM. Walaupun yang menang tetap misedap katanya.

Itu memang benar ya. Nah mungkin kita perlu disclaimer dulu. Dalam pembahasan kali ini tidak membahas secara hukum pidananya seperti apa atau penyebab utamanya hingga berujung seperti apa, tidak.

Tapi kita akan melihat dari perspektifnya promo marketing. Mungkin ini sehubungan pula dengan bukunya Mas Iwo ya. Akan ada buku yang membahas tentang promo marketing. Nah hari ini... kita akan coba bahas lebih jauh tentang bagaimana sebetulnya hubungan viralitas dengan FOMO Marketing dan boleh nggak Mas Iwo, fenomena ini dijelaskan dengan konsepnya FOMO Marketing, silahkan Mas Iwo ya teman-teman, ini aku nunjukin ini, nunjukin apa namanya, kelihatan nggak ya?

belum ya? di Youtube jelas di Youtube bisa ya? ya bisa Oke, ya teman-teman, jadi kita menarik ya, kita mumpung ada case-nya, jadi kita coba bahas bagaimana proses ini terjadi, semua fenomena ini terjadi. Yang pertama adalah sumbernya adalah yang namanya story, teman-teman.

Makanya saya mengatakan storytelling, story adalah kekuatan marketing yang luar biasa. Ya, story bisa membentuk. perasaan orang membutuhkan emosi, masa yang kemudian menggerakkan mereka. Ini saya sebut netizen movement. Jadi ketika mereka menumpahkan ketidaksenangan ke Indofood dan sebaliknya kesimpatian kepada Migaga, itu terbentuk oleh adanya story.

Jadi video yang muncul awal-awal mengenai perjalanan sejarah. Indomie dan Migaga itu menciptakan, di situ ada story ya, di mana story itu dinarasikan ya, dinarasikan seolah-olah Pak Jayadi itu sebagai sosok yang tertindas gitu ya, yang mendapatkan ketidakadilan lah, kira-kira gitu ya. Terjadi satu narasi di situ, dan narasi itu berkembang di kalangan netizen ya, dan... Kemudian setelah berkembang, kemudian antar mereka itu saling conversation, saling curhat.

Dan kemudian dari conversation itu kemudian muncullah apa yang saya sebut common, sympathy. Common sympathy itu perasaan simpatik secara bersama-sama. Jadi common itu bersama-sama, shared sympathy.

Jadi... Pengalaman atau common experience Jadi orang itu ngalami hal yang sama Itu dikonfirmasi ketika mereka saling curhat Dan kemudian mereka merasakan hal yang sama Oleh adanya narasi itu Perasaan bersama ini atau common sympathy ini Atau simpati secara bareng-bareng rame-rame ini Karena mereka ngalaminya Itulah yang kemudian mendorong mereka Membuat mereka membentuk atau menciptakan sebuah movement gitu ya. Jadi kalau fisik itu kira-kira demonstrasi gitu.

Tetapi ini karena kan di sosial media ya. Saya menyebutnya netizen movement. Jadi mereka tiba-tiba tergerak gitu ya. Dan kemudian mereka melakukan quote-unquote movement gitu. Yang movement itu tadi tujuannya dua.

Yang pertama adalah simpati. Simpati yang kemudian menciptakan, mereka ingin membangun kepedulian. Begitadanya simpati menciptakan kepedulian dan kepedulian itu diwujudkan dalam berbagai hal. Yang pertama adalah mereka kemudian penasaran untuk ingin mencoba.

Mencoba bagaimana sih apakah... Apa namanya, migaga ini seenak indomie gitu. Karena kita tahu kan, yang kita tahu selama ini kan indomie ya.

Karena dia udah market share udah tinggi sekali, dan kita kayaknya bangsa Indonesia nggak ada yang nggak pernah nyoba indomie. Jadi tetapi nggak banyak yang nyoba migaga gitu, makanya ngelihat karena yang bikin itu sama, ini apa sih bedanya sama indomie. Jadi mereka kemudian jadi penasaran gitu ya.

Sekaligus mereka... Ikut-ikutan untuk nyoba migaga ini sekaligus sebagai ekspresi untuk peduli tadi itu gitu ya. Terus bahkan ada yang agak-agak destruktif gitu ya. Kita pindah aja ke migaga, nggak lagi ke indomie misalnya kayak begitu ya. Ini-ini ungkapan-ungkapan yang kemudian mereka ungkapkan, mereka katakan di sosial media dan itu kemudian mempengaruhi yang lain gitu.

Sehingga yang lain terbentuk opininya, sehingga kemudian dengan cepat sekali Hai eh movement itu tercipta gitu ya movement itu kalau saya bagi jadi dua yang pertama ini kedua belah pihak ini yang satu dirugikan yang satu di diuntungkan ya jadi yang di dirugikan tentu saja indomie jendela indomie kan nggak tahu apa-apa ini ya tetapi karena adanya peristiwa ini tiba-tiba banyak orang yang kemudian Wah bilang enggak lagi beli indomie gitu ya, tapi kalau saya terus terang saya karena udah cinta sama indomie kayaknya udah gak bisa terutama indomie goreng itu saya waduh, itu pokoknya ngangenin betul lah ya, jadi walaupun ada peristiwa ini saya kayaknya gak terpengaruh ya, saya kira teman-teman juga gitu banyak ya teman-teman yang karena FOMO ya, jadi terus kemudian terbawa gitu ya, FOMO itu kan terbawa kita pengen ikut-ikut gitu, yang lain Protes, maksud saya enggak protes. Yang selain simpati, maksud saya enggak simpati. Ikut-ikutan simpati, maka terus kemudian kayak membawa ikut. Tapi saya yakin ini hanya sebentar, nanti pasti akan balik lagi. Yang kedua adalah simpati kepada atau terciptanya FOMO buying di kalangan orang yang beli netizen ini dengan cara mereka...

Penasaran, pengen nyoba gitu. Makanya minggu kemarin banyak supermarket yang tiba-tiba kosong gitu ya. Ini namanya impulse buying atau panic buying ya. Panic buying kalau orang sudah begitu lihat. Berita bahwa di supermarket itu kosong, banyak yang testimoni saya ke supermarket kok habis gitu.

Maka yang lain kemudian mikir, waduh ini semua pada beli nih. Makanya dia cepat-cepat beli gitu. Ini yang kemudian menciptakan panic buying. Atau secara umum sebenarnya adalah FOMO buying.

FOMO buying adalah fenomena di mana orang beli bukan karena sebenarnya intrinsik dia ingin beli, tetapi karena... Faktor orang lain sudah pada beli, maka saya juga harus ikutkan beli. Apalagi ketika muncul viralitas, seolah-olah di banyak supermarket itu stoknya migaga itu menipis.

Itulah yang membuat kemudian dia panik, terus kemudian cepat beli. Dulu masih ingat Hulan Bakri, teman-teman ulang tahun 45. Awalnya enggak apa-apa, biasa. Tapi begitu ada ngantri, emak-emak pada ngantri, taruh di TikTok.

Maka yang lain langsung nyertai. serbu Holland Bakery. Ini kira-kira kasusnya sama, tentu saja ini menjadi rejeki bagi migaga. Tapi juga sebaliknya sentimen negatif kepada Indomie dan yang menarik lagi, sentimen negatif ini sampai ke bursa, sampai para investor itu jadi terpengaruh dan kemudian harganya Indomie, Indofood itu terkoreksi.

Indofood CBP ini kemudian terkoreksi gitu, sampai ruginya, sampai ya penurunan itu menciptakan kerugian sampai dengan 5 triliun. 5 triliun gede loh ya, nggak kecil ya. Jadi luar biasa dampak dari netizen movement yang didrive oleh story di dalam social media yang kemudian menghasilkan FOMO buying.

Oke, baik. Jadi ini bukan ya gitu ya, ketika ada sebuah cerita menimbulkan satu simpati yang simpatnya lebih common, sehingga... membuat sebuah pergerakan ya, memilih antara ya mie gaga ataupun mie juga indomie bahkan ini yang kena yang kena negatif sentimennya ya indomie gitu loh walaupun aku menangnya adalah mie sedap baik-baik, terima kasih Mas Iwo, sebelum kita break, saya coba berkomentar dulu, oh ini ada pertanyaan banyak sekali, Pak Alek Andaru, terima kasih ikut menyimak dari Pontianak Kalau menurut aku sih super mie, Mas Iwo bagaimana?

Mie yang kesukaan saya terutama mie goreng katanya. Gorengnya double pakai telur, terus dikasih saat-saat. Buat sarapan pagi ya.

Ini menarik pertanyaannya dari Pak Sutopo. Apa tuh? Pagi Mas Iwo dan juga Mas Daryl. Menarik tentang POMO. Ijin tanya, value apa yang kritis dalam menciptakan POMO?

Khususnya dalam bisnis pendidikan di perguruan tinggi keagamaan. Terima kasih, salam POMO. Kita bahas nanti ya Mas Iwo ya Ya nanti kita bahas di sesi berikutnya Bersabar buat Anda yang sudah kirimkan pertanyaan Kita masih punya 2 sesi, masih panjang waktunya Untuk mendiskusikan hal ini, walaupun pusat bahasan kita Adalah tentang Indomie Versus Migaga dan Pomo Marketing Sekali lagi kita disclaimer, bagi Anda yang baru bergabung Tidak membahas permasalahan ini Dari awal, tengah, sampai dengan akhir Tapi kita hanya menikapi dari sisi Pomo Marketing Siapa tahu, kalau Anda Mengalami permasalahan seperti Yang terjadi antara Indomie Dan juga Migaga, ya setidaknya Dapat keuntungan cuan profit lebih lah Dari kombo bayi Dari produk Anda Nah kita berhenti sebentar ya Mas Ibu ya Nanti kita sambung lagi Oke Sampai berikut ya Tetap bersama kami Smart Market Insight, pindah jam siar. Kini, Smart Market Insight bisa Anda dengarkan di hari Selasa, jam 7 malam waktu Indonesia Barat dan 8 malam waktu Indonesia Tengah. Bersama Ryan Filbert, praktisi pasar modal Indonesia.

Smart FM, part of KG Radio Network. Hai Small Listeners, masih ingat dengan pepatah lama yang mengatakan banyak jalan menuju Roma? Hal yang sama juga berlaku untuk menikmati Smart FM. Anda bisa mendengarkan lewat...

Live streaming di Radiosmartfm.com Halo selamat malam Di seluruh pelosok-pelosantara Kami doakan Anda gempar dan sehat Tidak kurang suatu apapun juga Youtube channel Radiosmartfm Kita analisa dulu target market kita Ya Karena ujung-ujung kan bisnis adalah jualan kan ya. Target market kita. Facebook Smart FM dan Jux Music.

Smart FM, your truly business partner. Business and inspiration. Part of Kompas Gramedia Radio Network.

Yang terbaru dari Smart FM. Peluang ekonomi syariah Indonesia masih sangat luas dan berpotensi. BESAR Ikuti perkembangannya setiap Senin jam 7 malam waktu Indonesia Barat Hanya di Smart Syariah Smart FM Business and Inspiration Part of Kompas Gramedia Radio Network Yang terbaru dari SMA DAPA, dapatkan perspektif berbeda dari sisi motivasi berdasarkan teosentrik motivation and leadership dalam smart motivation bersama Eloy Zaludu, teosentrik motivator and leadership.

Kembali anda simak Smart Branding bersama Yusro Hadi, Managing Partner, Inventure. Terima kasih Anda masih terus bersama kami dalam program Smart Branding bersama dengan Mas Yusuf Hadi, Managing Partner Inventor. Dan hari ini kita masih membahas tentang hal yang sempat viral ya di minggu-minggu terakhir tentang Indomie versus Migaga dan juga keterkaitannya dengan pembom marketing. Sebetulnya dari kasus ini kita bisa mendapatkan banyak sekali pembelajaran tentang pembom marketing termasuk strategi-strategi yang perlu dilakukan. Nah fenomenanya sudah dijelaskan tadi secara konsep pembom marketing oleh Mas Iwo.

Tapi sebelum kita bahas tentang sebaiknya tuh brand respon netizen movement ini bagaimana gitu loh. Karena saya yakin banyak sekali kasus-kasus yang tidak terekspos. Yang erat kaitannya dengan kasus Migaga dan juga Indomie ini mas ya. Cuma tidak terekspos gitu ya. Mas saya izin ke pertanyaan dulu ya mas ya.

Oke. Oke ini dari WhatsApp yang tadi sudah ada pertanyaan yang masuk dari Pak Alek Andaro. Saya mau menuju ke Pak Ilmi NR di Bekasi.

Kejadian seperti ini, apakah memang karena karakter netizen Indonesia ataukah di luar negeri ada juga yang kayak gini Mas Iwo? Sangat begitu berpengaruh ya individu owner, padahal produknya Indofood kan memang bagus dan dibangun memang sangat baik. Mohon pencerahannya Mas.

Nah apakah ini hanya di Indonesia aja atau di macam negara sebenarnya kasus kayak gini juga ada gitu loh Mas. Cuman kita nggak terlalu knowing tentang kasus ini Mas. Ya saya kira tipikal dari netizen kita memang agak berbeda ya kita ini memang apa ya menurut saya super kreatif dan apa ya super sosialize gitu ya jadi menurut saya sih diluar ya ya ada tetapi enggak se-extreme di kita saya enggak tahu ini bagian dari tradisi juga dan tradisi yang mungkin juga ada aspek-aspek tradisi yang existing physical dibawa ke ke apa online ya atau mungkin memang Ya dulu awalnya dari Twitter, dari Facebook gitu, kemudian punya satu culture online sendiri gitu yang mungkin agak tercerabut dari culture atau nilai-nilai yang fisik gitu ya, yang selama ini kita kenal.

Tapi menurut saya Indonesia agak beda, kita gampang sekali untuk mengulik sesuatu yang ya dalam banyak kasus tuh remeh-temeh gitu ya, tapi sama netizen bisa diungkap, bisa dianalisis, bisa... diperbincangkan dengan sangat-sangat perspektif yang berbeda yang kadang-kadang kita nggak sangka. Jadi bagaimana proses ini dari story, kemudian common sympathy sampai netizen movement ini menurut saya agak-agak jelimet juga. Saya kadang-kadang juga nggak kepikir sebelumnya bisa seperti ini.

Jadi menurut saya faktor bahwa netizen kita ini adalah jenis netizen yang sangat aktif dan sangat kreatif Saya kira ada pengaruhnya gitu ya, jadi yang saya kira di luar juga nggak sehibuh ini ya, kita ini nggak tahu ini bagus atau jelek ya, banyak bagusnya mungkin juga ada jeleknya. Semoga terjawab ya pertanyaan yang masuk ya, dari Pak siapa tadi, Pak Ilmi. Oke baik, saya mau ke Pak Sutopo, Mas Iwo menarik nih tentang FOMO, izin menanyakan Mas Iwo, value apa yang kritis dalam menciptakan FOMO? khususnya dalam bidang pendidikan, abisis pendidikan di perguruan tinggi keagamaan.

Terima kasih. Salam FOMO katanya. Silahkan Mas Iwo. Ya, kalau FOMO di dunia pendidikan, nah ini coba nih pendidikan ini juga macam-macam ya. Pendidikan di, saya nggak tahu ini apakah yang, karena pendidikan yang universiti, yang di SMA, sama yang di anak-anak itu beda.

FOMO-nya juga akan berbeda. Misalnya kalau anak-anak, teman-teman bisa memainkan FOMO terkait dengan anak-anak sebagai influencer. Ya Dan emaknya sebagai decision maker gitu ya. Karena emak itu kalau sama anak udah segalanya lah.

Itu bisa memainkan FOMO di situ ya. Dengan menciptakan sekolah yang katakanlah menjadikan kemandirian anak misalnya. Yang itu kemudian sangat mempengaruhi emaknya gitu ya.

Itu misalnya itu kalau yang bawah ya. Yang apa namanya sekolah untuk anak-anak ya. Kemudian kalau untuk pendidikan tinggi ya. Biasanya.

dengan menciptakan misalnya bisa lulusannya atau pendekatan sekolahnya seperti apa, misalnya punya kolaborasi dengan luar negeri, dan seterusnya. Itu yang kemudian bisa menciptakan perbincangan. Jadi banyak hul-hul, banyak peluang-peluang yang bisa kita ciptakan sehingga omongan, story seperti yang terjadi di Indomie dan Migaga ini bisa terwujud di pendidikan. Tapi memang sangat luas. Ya teman-teman tinggal apa keunikan dari produk sekolah itu yang kemudian bisa memicu story atau cerita di kalangan netizen.

Banyak sekali peluang-peluang cerita yang bisa memungkinkan perbincangan di sosial media. Baik, baik. Mas satu lagi ya sebelum kita bahas tentang berarti itu harus merespon kayak apa sih dengan movement ini. Karena ini keterkaitannya cerat juga dengan sebuah kasus yang lagi...

lagi happening, saya ngikutin juga kasus ini tentang rangka Honda, Mas. Honda dengan konsep terbaru, itu kan sekarang lagi viral, sampai pemerintah turun tangan. Nah, ini bagaimana Mas Iwo menyikapi ini? Ini pertanyaan dari Pak Hidayat. Silahkan.

Oke, nyambung sebenarnya dengan ini. Jadi kita langsung ya, kita sambungin ya. Jadi kan sebenarnya nasibnya Honda kan kira-kira hampir sama dengan nasibnya Indomie ini. Jadi dari adanya netizen movement ini ada...

Ada dua dampak, yang pertama ada good ke Migaga dan bad ke Indomie. Yang pertama kita Indomie dulu ya. Teman-teman, dari sisi Indomie, karena ini menyangkut corporate story, atau corporate heritage, atau corporate history, maka tentu saja, mungkin menurut saya jangan sekarang.

Saya kira langkah Indofood sekarang benar, Indomie. Lebih baik diam karena toh juga... Dia nggak bisa jelaskan juga Nggak perlu, nggak ada yang Mendesak untuk dijelaskan karena di video ini Sudah dijelaskan Tapi secara Pelan-pelan ke depan mesti harus Indomie membalikan Atau memperbaiki Negatif sentimen ini Jadi ini kan Selalu makanya kalau di dalam brand itu Ada emosional, ada Functional ya, kalau rasanya Indomie Itu fungsional, value ya Kalau kita ngomong value Terus kemudian ada heritage, ada sejarah itu emosional. Jadi ini juga pembelajaran ke teman-teman juga bahwa sebuah brand hebat itu tidak hanya karena fungsional, dalam konteks mie instan tidak hanya rasanya, tetapi juga banyak story, banyak background, banyak sejarah yang melingkupi produk tersebut. Ini yang terkena serangan netizen adalah di aspek emosionalnya.

Tetapi kalau kita lihat... Iklannya Indomie selama ini Dia punya advantage juga karena Indomie selalu ngomong Indonesia dan Indomie menjadi duta bagi Indonesia di luar Karena udah disukai, dicintai Di 80 negara gitu Itulah aset yang mungkin Saya kira ke depan ini Dalam minggu-minggu ke depan harus Tapi mungkin malah agak jauh sih Karena kalau kelihatan responsif malah Nanti dibuli lagi oleh netizen Pelan-pelan mesti harus di Tonjolkan lagi nilai-nilai dari Indomie Jadi menurut saya ini bagusnya Indomie tidak hanya mengandalkan rasa Tapi juga mengandalkan bahwa dia menjadi kebanggaan Indonesia Karena disukai di banyak negara di luar Itu pelan-pelan nanti dinaikkan kembali agar reputasinya balik lagi Itu untuk yang Indomie Kira-kira sama dengan yang Honda tadi Cuma kalau Honda menurut saya responnya saja yang kurang cepat cepat ya, jadi mestinya harus cepat dan ketika ini menyangkut keselamatan, mestinya CEO langsung ngomong ya, dan minta maaf, dan meng-clarify, dan kemudian memperbaiki, itu disampaikan secara transparan, secara conversation, harus disampaikan ke publik secara dialogis gitu ya. Nah itu yang mungkin menurut saya kurang.

Mudah-mudahan nanti beberapa minggu ke depan Honda akan bisa lebih responsif. Nah sekarang kalau untuk... Mi Gaga gimana ya responnya?

Ini yang menarik teman-teman. Ini karena rejeki kan. Tiba-tiba netizen awarenessnya pengen ngerti ya. Awarenessnya langsung naik dan orang pengen ngerti varian-varian segala macam. Ini kan marketing yang luar biasa.

Yang gratis gitu ya. Rejeki nomplok. Makanya bagi Mi Gaga mesti harus memanfaatkan momentum ini untuk pertama meningkatkan awareness. Kedua meningkatkan persif quality. Dan yang ketiga menitakan loyalty gitu ya.

Bahkan kalau bisa bangun evangelism gitu ya, artinya orang bisa menjadi fanatik ke Migaga gitu. Yang paling basic adalah di hari-hari ini ketika muncul tadi di banyak supermarket kosong, maka mesti harus kerja keras untuk bagaimana ngisi di channel-channel itu ya. Jadi orang cari tidak akan dapatkan Migaga.

Karena ini kan kesempatan untuk... Educate customer gitu ya. Jadi ini mesti harus riding the wave.

Harus cepat dilakukan. Bagi pesaing selain Indomie dan Migaga. Mie Sedap contohnya bisa juga memanfaatkan untuk riding the wave gitu ya.

Jadi konon katanya ada dua gajah bertempur. Tetapi yang di tengah-tengah ini bukannya mati. Tapi justru memancing di air keruh bisa saja gitu ya. Kayak kemarin misalnya Honda kena musibah itu Yamaha. melakukan riding the wave dengan mengatakan bahwa rangkanya kuat dan seterusnya ya jadi ini indahnya persaingannya apa namanya migaga sama Indomie saling apa bersaing ya lagi goncang-gancing maka misda barangkali masuk bisa juga gitu ya jadi itu yang namanya riding the wave itu Oke Mas saya berpikir gini Mas kalau untuk menciptakan sebuah riding the wave antara sebuah titer mungkin juga atau mungkin produk lain Apakah jika seandainya, Mas Iwo, seandainya hal ini set by design, apakah menguntungkan sebagai sebuah bentuk strategi marketing untuk bisa meningkatkan penjualan dari migaga misalnya?

By design gimana? Cipakan story dengan kesengajaan sehingga menimbulkan... Oke, teman-teman, umumnya sesuatu yang disettingan, sesuatu yang disetting, umumnya dampak FOMO-nya atau dampak viralitasnya itu enggak. besar biasanya.

Makanya kenapa saya katakan teman-teman ini Migaga ini mendapatkan respon yang luar biasa, simpati yang luar biasa dan FOMO bayang yang luar biasa. Ini karena semuanya bukan karena settingan gitu ya. Dan netizen itu punya sensitivity punya apa ya, sense gitu, sesuatu itu disetting atau enggak gitu. Dan kalau misalnya ada satu yang Awalnya dilihatnya otentik, tetapi kemudian oh ternyata settingan, maka kemudian pada saat yang sama juga akan FOMO-nya akan lenyap gitu ya, akan menguap gitu ya, viralitasnya dan sebagainya.

Jadi teman-teman kekuatan kenapa FOMO marketing ini atau horizontal marketing ini agak pelik ya, karena semuanya dikendalikan oleh netizen ya dengan berbagai interaksinya, jadi bukan didrive oleh brand. Ini Indomie tidak tahu apa-apa, Migaga juga tidak tahu apa-apa, tiba-tiba muncul ini, yang satu celaka, yang satunya untung, ini tidak bisa dan tidak bisa menghindar. Jadi inilah yang saya sebut sebagai prinsip pertama dari pemerintah marketing, yaitu authenticity. Authenticity adalah marketing digerakkan bukan oleh brand owner, oleh pemilik brand, tetapi oleh customer. Customer is your most powerful salesman sekaligus customer is your most powerful distractor.

Jadi haters. Jadi di satu sisi bagus tapi di sisi lain bisa juga jelek. Dan brand nggak bisa apa-apa.

Nyawa brand ada di netizen sekarang, ada di konsumen. Jadi kita... Kalau sudah netizen melakukan movement, maka brand tidak bisa berbuat apa-apa kecuali meminimalisir dampaknya.

Tidak seperti dulu. Dulu kita memasang billboard, kita memasang iklan di TV, maka besok langsung produknya laris manis. Tapi sekarang nasib brand ditentukan oleh netizen. Kita masih punya beberapa komentar yang masuk, tapi sebelumnya nanti kita akan coba mendengarkan ya, apa sih pembelajaran yang bisa kita peluk dari kasus ini. Nanti mohon bersabar buat ada yang sudah kirim pertanyaan, khususnya untuk Pak Pramudia di Malang.

Beliau menanyakan bagaimana cara menciptakan story yang menimbulkan netizen movement bagi bisnis jasa laundry dan kos-kosa. Nah, nanti bisa terakhir kita bahas hal itu ya. Anda jangan kemana-mana, kami akan segera kembali. dibaca akan tersimpan di pikiran dan mempengaruhi keputusan dan tindakan kita. Smart FM, the spirit of Indonesia, menjadi sahabat terbaik Anda.

Menghadirkan lebih dari sekedar informasi yang menghibur, namun mengukap kebenaran. Berbagi inspirasi dan bersama-sama merawat asa. Apakah yang dimaksud dengan sukses adalah? Maka bila sosialisasi berkurang maka secara otomatis keuangan berputar itu akan menipis.

Di digital, kamu lakukan apapun rekam jejak digital kamu dan kapan saja tinggal dibuka. Subscribe Youtube Smart FM dan mari nikmati berbagai lainan video Smart FM di Youtube Channel Smart FM. Semua kami hadirkan untuk mengedukasi, menginspirasi. Menguatkan dan bersama Anda merawat asa.

Mau bersuara? Mau berpendapat? Di sini aja! Yuk, sampaikan suara dan pendapat Anda di Voice of You. Setiap hari Senin sampai dengan Jumat di jam 11 sampai...

Sampai jam 1 siang dan jam 4 sore hingga jam 7 malam. Sampaikan suara atau pendapat Anda ke WhatsApp Smart FM 0812 11. 12959 dan dapatkan hadiah menarik. Jangan lupa tulis nama dan domisili Anda.

Smart FM, part of KG Radio Network. Business and Inspiration. Hidup bergerak demikian cepat, mengikuti pergerakan tata surya dan seluruh alam semesta. Manusia dapat mempelajarinya, memberikan kebijaksanaan dalam menentukan setiap langkah.

Nama astrolog Indonesia guna diwijaya. Dapatkan pemahaman yang benar? mengenai energi alam semesta untuk kebaikan hidup dalam program Smart Astro Science. Live di Facebook Smart FM setiap Rabu jam 12 siang. Buka wawasan Anda Smart Listeners dalam Smart Astro Science.

Smart FM, Business and Inspiration. Smart FM, the spirit of Indonesia Kembali anda simak Smart Branding bersama Yusuf Hadi, Managing Partner, InVenture 9 menit tersisa di sesi terakhir ini, memang tidak cukup banyak waktu yang diberikan untuk perbincangan satu jam ini, tapi mudah-mudahan nanti di menit-menit terakhir, Mas Iwo mampu memberikan satu pembelajaran yang sangat berharga ya, dari permasalahan-permasalahan terjadi, khususnya yang lagi viral saat ini tentang kasus Indomie versus Migaga, dan juga keterkaitannya dengan pengumuman marketing. Oke, saya mau ke pertanyaan yang masuk dulu, sebelum nanti kita bahas apa sih sebenarnya lesson learned-nya.

Pak Pramudia, terima kasih di Malangkota. Mas Iwo, beliau menanyakan bagaimana cara menciptakan story yang menimbulkan netizen movement bagi Pak Pram yang berbisnis jasa laundry dan kos-kosan. Silahkan.

Ya, sebenarnya teman-teman, kalau kita bikin story, maka story itu mesti harus nge-link ke value proposition product. Kita punya story, ada story yang apa namanya... Viral dan seterusnya hebat gitu. Tapi kalau nggak nyambung ke produk kita nggak ada gunanya. Dan tentu saja story itu harus positif.

Jangan negatif ke brand kita. Tadi contohnya story untuk Indomie. Itu menjadi negatif untuk Indomie.

Tetapi good untuk Megaga. Jadi makanya penting teman-teman. Saya kebetulan juga punya satu training program. Yang mengenai bagaimana menciptakan story.

Brain story Jadi teman-teman yang pertama adalah Teman-teman harus identifikasi Value proposition kita Kekuatan kita Biasanya ada fungsi dan emosional Bisa aspek fungsi Bisa emosional Terus kemudian susunlah Hai story-story itu selalu biasanya ada hirunya dan hero itu hirunya bukan brand kalau zaman dulu Hero itu brand brandnya sekarang mulai pendulumnya mulai bergeser ya kalau kita bikin story maka hirunya adalah customer gitu ya Jadi misalnya apa laundry tadi ya ya laundry itu misalnya ketika kita menempatkan hirunya adalah customer maka Katakanlah dengan solusi kita, solusi laundry kita, konsumen menjadi, misalnya mak-mak menjadi pahlawan bagi anak-anak atau menjadi pahlawan bagi suami gitu ya. Karena mencucinya bersih gitu ya. Jadi, hero-nya adalah mak-mak gitu.

Makanya nanti pada waktu bikin konten, maka menempatkan mak-mak yang gunakan laundry kita, namanya brand persona, customer persona, itu mak-mak. Itu kita... Kita bikin story-nya seolah-olah mereka itu menjadi hero bagi keluarga karena mendapatkan layanan yang solusi yang luar biasa karena adanya laundry kita.

Jadi mekanisme gitu. Ketika kita bikin story, teman-teman, maka hero-nya sekarang kalau dulu Apple, Steve Jobs, itu hero, hebat. Tetapi sekarang-sekarang ketika era...

Apa namanya era social media sekarang maka hero itu justru harus ditempatkan hero-nya adalah si customer ya bukan brand. Karena customer ini yang kemudian ketika diangkat maka mereka akan senang gitu ya. Hero-nya adalah customer bukan brand gitu. Satu lagi boleh mas terakhir?

Iya. Ini Pak Rudi Irwansyah, terima kasih. Mas Iwo menciptakan situasi komo kan nggak gampang ya mas? Ya. Bagaimana strategi untuk mempertahankan brand dengan komo?

di kondisi digitalisasi dan humanisme. Mohon tips ya, Mas. Ya, ini mesti harus baca buku saya. Bahas di sana.

Teman-teman, ada lima prinsip. Cepat saja ya. Jadi yang pertama adalah authenticity.

Authenticity intinya adalah kita sejauh mungkin menempatkan customer sebagai promoter kita. Makanya user-generated content itu menjadi penting. Sebenarnya munculnya isu Indomie dan... Migaga ini juga karena adanya User generated content dari Big Alpha Dia Bikin Konten, bukan yang bikin Bukan Indofood, bukan Migaga User generated content Terus kemudian yang kedua Imagiasi, itu menciptakan Limited availability, limited time Dan limited people Terus yang ketiga relevansi Mesti harus relevan Ya konten yang kita bikin terus kemudian yang ketiga adalah validasi atau validation validity yaitu kita menciptakan mendorong sebentar, mendorong baterainya habis ada buku yang mungkin perlu di parodi ya terus kemudian validasi ya teman-teman ya menciptakan social proof Karena orang itu pengen ikut-ikutan orang lain, namanya social proof. Dan yang terakhir adalah virality, bagaimana kita menciptakan konten yang shareable, yang memungkinkan konten itu bisa merambat dari satu netizen ke netizen yang lain.

Ada lima itu intinya bagaimana kita mewujudkan FOMO. Bisa juga teman-teman ikuti terus ya, ini ya IG saya, jadi saya selalu update mengenai FOMO. Marketing ini Yusuf Hadi Nanti banyak belajar dari sana bagaimana kita Mensikapi FOMO dan menciptakan FOMO marketing di brand kita Oke, berikutnya Ini ada komentar yang masuk Saya bacakan dulu deh satu deh Oh, Pak Mulya Dijaya Thank you for using Gaga as your reference Oke, thank you Pak Mulya Dijaya Baik mas, hal yang perlu disampaikan Sehubungan dengan pembelajaran berarti Dari kasus ini, silahkan singkat saja Dua menit terakhir Yang pertama adalah teman-teman bahwa netizen movement sekarang menjadi kekuatan yang luar biasa di dalam marketing, di dalam bisnis.

Setiap brand sekarang harus punya sensitivity untuk bisa membaca dan merespon setiap netizen movement ini. Jadi apa yang dilakukan netizen terhadap... Migaga maupun terhadap Indomie, ini yang saya sebut sebagai netizen movement. Dan netizen movement ini terbentuk karena story dalam kasus ini.

Dan itu pengaruhnya luar biasa baik ke Indomie maupun ke... Mi Gaga gitu ya. Sebenarnya nggak cuman ini ya. Kemarin ada Honda, sebelumnya ada Aiger, sebelumnya ada ST, dulu pernah sampai Somasi, segala macem ya. Jadi ini adalah kasus kesekian kali yang menunjukkan bahwa netizen menjadi kekuatan demokrasi brand yang...

Jadi ini kayak people power ya. Kalau di politik itu kayak people power gitu ya. Bayangkan.

Jadi ketika Pak Harto dulu... Jatuh ya karena kekuatan Mahasiswa, kekuatan people power Netizen ini kayak people power Makanya Apa kita gak bisa melawan Kalau di demokrasi Itu suara rakyat, suara Tuhan Ini juga gitu, kira-kira suara netizen Itu kayak suara Tuhan gitu ya Makanya instead of kita melawan Maka kita mesti harus Merespon dengan wise Gak mesti benar karena Gak seluruhnya Apa yang dilakukan netizen ini juga benar gitu ya. Tapi ada teori yang mengatakan bahwa we are smarter than me.

Netizen ini kan we. We itu biasanya menurut teorinya we itu akan lebih benar ketimbang me gitu ya. Makanya yang didengar adalah yang we ini atau netizen yang jumlahnya besar jumlahnya jutaan itu ya.

Jadi intinya itu yang paling sederhana adalah brand harus mulai punya sensitivitas terhadap apa yang di... aspirasi yang dibawa oleh netizen dan kita harus merespon dengan sebaik mungkin agar brand kita tidak blunder gitu ya, brand kita tidak jatuh, ya tidak sengsara oleh adanya netizen movement, kira-kira gitu. Baik, Mas Iwo terima kasih bagi hari ini.

Terima kasih teman-teman. Semua yang mau belajar banyak tentang marketing, Anda bisa beli bukunya Mas Sohadi di toko buku masih tersisa, masih ada maksud kami atau bisa langsung di Instagram Mas Iwo, nanti timnya Mas Iwo akan berespon Terima kasih. untuk pengiriman buku ke tempat Anda. Dan banyak sekali lesson learned yang didapatkan dari perbicaraan hari ini berhubungan dengan fidelitas antara Indomie, Migaga, dan keterkaitan dengan komo marketing.

Kalau Anda ingin melakukan hal-hal yang dilakukan, yang disampaikan Mas Iwo, silakan putar ulang tayangan ini. Dan jangan lupa untuk Anda yang sudah menyaksikan, mohon izin untuk berkenan like dan juga subscribe ya. Karena kami terus bersemangat memberikan konten-konten edukatif sehubungan dengan program yang kami tayangkan di setiap hari ya dalam program-program Spot FM.

Mas Iwa thank you, ketemu lagi 2 pagi ke depan ya Mas Iwa Terima kasih, terima kasih semuanya Dan semuanya ini lah akhir perbincangan kita hari ini Terima kasih banyak atas waktu dan kebersamaan Anda Saya Daryl Adam, selamat pagi dan sampai jumpa