Transcript for:
Regulasi Ekspresi Gen pada Prokaryotik

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Di video-video sebelumnya kita telah mempelajari bagaimana peristiwa transkripsi dan translasi terjadi di prokaryotik dan eukaryotik Peristiwa transkripsi dan translasi merupakan serangkaian peristiwa ekspresi genetik Nah pada video kali ini mari kita pelajari bagaimana ekspresi genetik tersebut dapat dikontrol atau diregulasi Pada video kali ini mari kita fokuskan peristiwa regulasi ekspresi gen pada prokaryotik, serta kita akan menyinggung keberadaan operon di dalam bakteri. Bila kita belajar terkait ekspresi genetik, maka kita dapat pengelompokkan gen menjadi tiga kelompok utama. Yang pertama adalah gen-gen konstitutif, yang kedua adalah gen-gen inducible, dan yang ketiga adalah gen-gen repressible.

Gen-gen konstitutif adalah gen-gen yang selalu diekspresikan Ekspresinya kontinu, hampir setiap waktu Nah gen-gen ini mengkode enzim atau protein yang harus tersedia secara tercukupi sepanjang waktu Misalkan saja gen-gen yang mengkode tRNA, gen-gen yang mengkode rRNA, gen-gen yang mengkode polipeptida menyusun ribosome Ataupun gen-gen yang mengkode enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme-metabolisme penting di dalam sel. Enzim dan protein ini harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu. Sehingga gen-gen yang mengkode enzim dan protein lainnya tadi itu harus diekspresikan secara kontinu setiap saat. Itulah gen-gen konstitutif. Berbeda dengan gen-gen konstitutif, Gen-gen inducible dan repressible itu laju ekspresi genetiknya bisa berbeda setiap waktu.

Ada kalanya laju ekspresinya tinggi, ada kalanya juga laju ekspresinya ditekan hingga hampir tidak diekspresikan sama sekali. Sekarang untuk mempelajari gen-gen inducible dan repressible, mari kita bayangkan kondisi semacam ini. Seperti yang kita ketahui, seluruh makhluk hidup itu butuh karbohidrat. Salah satu manfaat atau fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi.

Karbohidrat dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup, seperti manusia yang multiseluler hingga bakteri yang hanya uniseluler. Misalkan saja E. coli ini. E.coli butuh karbohidrat seperti glukosa. Nah glukosa ini nanti akan masuk ke dalam sel bakteri ini kemudian glukosa akan melewati berbagai metabolisme sehingga glukosa dapat dijadikan sumber energi bagi bakteri.

Kita ketahui glukosa itu menu sakarida Sehingga dia sudah siap pakai Namun selain glukosa ada karbohidrat lain Yang terkelompok ke dalam di sakarida Ataupun mungkin polisakarida Yang dikasa sakarida misalkan laktosa Meskipun dia lebih kompleks Karena dia juga karbohidrat Laktosa ini juga bisa digunakan sebagai sumber energi bagi ekolai Namun ketika laktosa akan dijadikan sumber energi, bakteri harus menyiapkan dua enzim lainnya, dua enzim tambahan, untuk memproses laktosa. Dua enzim tersebut, misalkan beta-galactosidase-permease dan beta-galactosidase. Nah, permease ini fungsinya memasukkan laktosa ke dalam sel, sedangkan galactosidase memecah laktosa tersebut menjadi glukosa dan galactosa. Seperti yang kita pelajari di video translasi, Enzim-enzim atau protein itu kan sebelum dihasilkan harus terjadi peristiwa transkripsi dan translasi pada gen yang mengkode enzim tersebut.

Nah disini ketika laktosa ingin dimanfaatkan sebagai sumber energi, sel harus mensintesis dua enzim ini. Dan kita ketahui peristiwa translasi itu butuh energi yang sangat banyak. Kita telah belajar ya, setiap pergerakan ribosom satu langkah dia butuh 1 GTP.

Ketika inisiasi translasi juga butuh GTP. Nah. Kalau enzim-enzim ini selalu ditranskripsikan dan ditranslasikan Mohon maaf maksudnya gennya ya Bila gen-gen pengkode 2 enzim ini selalu ditranskripsikan, ditranslasikan Maka si sel ini harus meng... mengeluarkan energi terus untuk menghasilkan enzim-enzim ini.

Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah laktosa selalu tersedia di lingkungan? Dan kalau tidak tersedia di lingkungan, bukannya nanti akan membuang energi, kalau enzim ini dihasilkan tetapi laktosa tidak ada. Ternyata, ketika laktosa tidak ada di lingkungan, enzim-enzim ini ditekan sintesisnya, dengan artian lain ekspresi gen, Pada gen-gen yang mengkode kedua enzim ini ditekan, jadinya peristiwa transkripsi dan translasinya ditekan. Sehingga si sel ini dapat menghemat energi.

Namun ketika laktosa hadir, gen-gen tersebut diinduksi untuk mengekspresikan kode-kode yang dia simpan di gen tersebut. Jadinya gen-gennya diekspresikan ketika laktosa hadir. Sehingga laktosa meng... Induksi ekspresi gen dari gen-gen tersebut Sehingga enzim-enzim ini dihasilkan Jadinya enzim-enzim ini disintesis oleh sel Ketika sel itu memang membutuhkan enzim ini untuk memproses laktosa Nah gen-gen yang dapat diinduksi oleh kondisi lingkungan ini Kita kenal sebagai gen-gen inducible Sehingga kalau kita grafikkan Maka grafiknya bisa seperti ini Ke arah atas ini, sumbu Y ini merupakan aktivitas enzim yang terlibat dalam metabolisme laktosa, sedangkan ini menit.

Nah, di sini dapat kita lihat ketika laktosa ditambahkan, maka sintesis enzim akan meningkat. Meningkat sangat signifikan Nah ini berarti ketika laktosa ditambahkan ekspresi gennya terinduksi untuk meningkat Inilah gen-gen inducible Salah satu contohnya adalah gen-gen yang terlibat dalam metabolisme laktosa Laktosa itu dipecah ya Kalau kita belajar metabolisme itu kan ada katabolisme, ada anabolisme Katabolisme itu memecah, anabolisme itu mensintesis Nah, enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme laktosa fungsinya memecah, fungsinya terlibat dalam katabolisme. Sehingga, pada umumnya, gen-gen inducible itu terlibat dalam peristiwa katabolisme, peristiwa pemecahan makro...

molekul atau molekul tertentu kemudian sekarang kita contohkan yang gen-gen repressible nah sama seperti manusia E.coli atau bakteri lain itu dapat juga mensintesis beberapa asam amino, misalkan saja triptofan nah triptofan ini termasuk asam amino ya Nah ternyata ketika satu triptofan akan disintesis, dia harus melibatkan 5 gen yang berbeda. Jadinya 5 gen tersebut harus diekspresikan sehingga menghasilkan enzim-enzim tertentu. Dan enzim-enzim ini terlibat dalam peristiwa biosintesis triptofan.

Dan tentunya ini butuh energi. Menariknya ketika di medium atau di lingkungan terdapat triptofan yang bebas Yang dapat dia ambil Maka biosintesis triptofan yang dilakukan oleh E.coli dihentikan Atau ditekan Jadinya kalau di lingkungan ada triptofan, ya sudah sel tersebut menggunakan triptofan dari lingkungan saja. Dia ambil saja daripada dia membuat.

Karena kalau membuat, dia butuh mengekspresikan 5 gen. Daripada mengekspresikan 5 gen yang membutuhkan energi, ya sudah ambil triptofan dari lingkungan saja. Sehingga di sini kehadiran triptofan di lingkungan menekan ekspresi gen-gen yang terlibat dalam biosintesis triptofan. Sehingga bila digrafikan, grafiknya bisa seperti ini.

Ketika triptofan ditambahkan, ekspresi gen atau sintesis enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme pembentukan triptofan langsung menurun, alias direpresi, ditekan. Nah gen-gen yang ekspresinya dapat ditekan akibat perubahan kondisi lingkungan ini kita kenal sebagai gen-gen represibel. Nah kalau kita berbicara metabolisme, tadi kan kita singgung biosintesis triptofan, jadinya pembentukan triptofan. Pembentukan itu termasuk anabolisme. Sehingga dapat kita katakan pada umumnya gen-gen repressibel itu terlibat dalam anabolisme.

Dengan demikian kita bisa menyimpulkan seperti ini. Ada 3 gen ya, 3 kelompok gen. Gen-gen konstitutif itu gen-gen yang selalu diekspresikan secara kontinu. Gen-gen inducible adalah gen-gen yang ekspresinya dapat diinduksi oleh kondisi lingkungan.

Dan gen-gen ini pada umumnya terlibat dalam katabolisme Sedangkan gen-gen repressible adalah gen-gen yang ekspresinya dapat ditekan akibat perubahan kondisi lingkungan Dan gen-gen ini pada umumnya terlibat dalam peristiwa anabolisme Nah Sekarang, kalau berbicara regulasi ekspresi genetik, kita akan mengenal kelompok gen yang dinamakan gen regulator. Namanya saja regulator. Gen regulator adalah gen-gen yang fungsinya meregulasi ekspresi gen lainnya. Jadinya kalau kita belajar genom, kita belajar... Genetika, gen di dalam satu sel itu kan banyak Nah ada kelompok gen yang fungsinya itu menghasilkan produk Dan produknya ini dapat mengatur ekspresi genetik gen yang lain Nah kelompok gen yang dapat menghasilkan produk semacam itu dikenal sebagai gen regulator Nah gen regulator ini produknya ada dua macam Bisa aktivator, bisa represor Aktivator itu dia produk ini ketika Ketika bekerja dia dapat meningkatkan ekspresi gen lainnya Sedangkan represor sebaliknya Represor ini ketika bekerja fungsinya menekan ekspresi genetik gen lainnya Nah pada regulasi ekspresi genetik ketika gen regulatornya menghasilkan aktivator Maka regulasi ekspresi genetik tersebut dikenal sebagai kelompok mekanisme kontrol positif Sedangkan, bila gen regulatornya menghasilkan represor, dia dikenal sebagai mekanisme kontrol negatif.

Jadinya ekspresi genetik itu ada kontrol positif dan kontrol negatif. Menghasilkan aktivator, dia positif. Kalau gen regulatornya menghasilkan represor, dia kontrol negatif.

Dalam artian lain, kalau gen regulatornya menghasilkan produk yang dapat meningkatkan ekspresi genetik gen lainnya, dia termasuk kontrol positif. Namun, bila gen regulatornya menghasilkan produk yang dapat menekan ekspresi genetik gen lainnya, maka terjadi peristiwa kontrol negatif. Nah, aktivator dan represor ini kan produk dari gen regulator Karena dia produk dari gen, maka aktivator dan represor ini protein Bagaimana cara kerjanya sehingga dia dapat meningkatkan atau menekan ekspresi genetik lainnya?

Nah, untuk melakukan kerjanya tersebut, baik aktivator maupun represor ini harus menempel di daerah tertentu di materi genetik, di DNA. Nah, tempat penempel... Penempelan aktifator atau represor atau tempat penempelan produk dari gen regulator dinamakan regulator protein binding site.

Atau kita singkat sebagai RBBS. RPBS. Ya, jadinya RPBS. RPBS ini daerah di DNA yang peranannya atau fungsinya adalah sebagai tempat penempelan produk dari gen regulator.

Begitu ya. Sebagai daerah untuk ditempeli oleh produk dari gen regulator. Bisa aktivator, bisa represor.

Nah menariknya ketika aktivator atau represor akan menempel atau tidak akan menempel pada RPBS itu juga melibatkan molekul lain. Nah, molekul lain tersebut adalah molekul efektor. Molekul efektor ini akan menentukan apakah aktivator atau represor bisa menempel atau tidak bisa menempel pada RPBS.

Ketika molekul efektor hadir, dia bisa saja menyebabkan aktivator atau represor menempel. Ketika tidak hadir, dia bisa saja menyebabkan aktivator dan represor tidak bisa menempel. Begitu juga sebaliknya. Nah, molekul efektor ini dapat dikelombokkan menjadi dua. Ya, ini adalah molekul efektor.

Yaitu inducer dan corepresor. Dia dikatakan inducer kalau terlibat dalam peningkatan ekspresi genetik. Dan dia dikatakan corepresor bila dia terlibat dalam peristiwa penekanan ekspresi genetik gen tertentu.

Begitu ya, inducer menginduksi, corepresor bersama dengan represor menekan. Begitu. Nah ini skemanya biar kita bisa membedakan antara kontrol positif dan kontrol negatif serta inducer dan corepressor. Nah ini ya kita lihat yang inducible terlebih dahulu.

Inducible ini bisa kontrol negatif, bisa kontrol positif Tadi sudah kita singgung gen-gen inducible adalah gen-gen yang ketika kondisi lingkungannya berubah ekspresi genetiknya meningkat Sehingga gen-gen inducible ini kalau kondisi lingkungannya tidak terjadi apa-apa dia ekspresi genetiknya ditekan Sehingga disini bisa kita lihat Ketika lingkungannya normal Ekspresi genetiknya tidak ditingkatkan. Nah, kenapa kok bisa tidak terjadi transkripsi dan translasi alias tidak diekspresikan gennya? Karena ternyata gen regulator pada skema yang pertama ini menghasilkan represor.

Nah, seperti yang kita singgung di slide sebelumnya, ketika gen regulator menghasilkan represor, maka mekanismenya disebut sebagai kontrol negatif. Ingat ya, tadi kan ada kontrol positif dan negatif. Dikatakan negatif kalau gen regulatornya menghasilkan represor.

Nah, di sini gen regulator menghasilkan represor. Dan represor ini akan menempel di RPBS. Nah, RPBS ini berdekatan dengan promotor.

Akibatnya RNA polimerase, enzim yang terlibat dalam peristiwa transkripsi tidak akan bisa menempel di promotor. Penempelannya terganggu Karena penempelan erenapoli merasa di promotor terganggu atau dihalangi oleh represor Maka peristiwa transkripsi tidak dapat terjadi Nah dia termasuk inducible Kenapa? Ketika kondisi lingkungannya berubah Yang awalnya gennya tidak dapat diekspresikan bisa diekspresikan Nah ini skemanya Nah ketika kondisi lingkungan berubah maka sel akan menghasilkan inducer Inducer akan menempel di represor Dan ketika represor ketempelan inducible Represor ini tidak bisa menempel di RPC RPBS ketika RPBS tidak ketempelan repesor maka RNA polimerase dapat menempel di promotor Karena RNA polimerase menempel di promotor maka peristiwa transkripsi dapat dilakukan Nah disini molekul efektornya dikatakan induser Kenapa?

Karena disini bisa kita lihat Dia terlibat dalam peristiwa peningkatan ekspresi genetik gen tertentu Ingat ya tadi molekul efektor itu ada dua macam Induser dan korepresor Kalau dia terlibat dalam peningkatan ekspresi genetik Dia dikatakan induser Contohnya ini Kehadiran induser dapat menempel pada represor Sehingga represor tidak dapat menempel di RPBS Sehingga kehadiran inducer dapat meningkatkan ekspresi genetik gen ini. Nah, sekarang kita lihat peristiwa inducible yang positif kontrol atau mekanisme kontrol positif. Oke. Seperti yang saya singgung tadi, karena dia masih sistem inducible, pada awalnya gennya tidak ditranskripsikan.

Namun perubahan kondisi lingkungan dapat menyebabkan gen-gen tersebut menjadi dapat diekspresikan atau ekspresinya meningkat. Dan di sini termasuk mekanisme kontrol positif. Ingat, kalau mekanisme kontrol positif, karakteristiknya gen regulatornya menghasilkan aktivator Berbeda dengan kontrol negatif Kalau kontrol negatif, hasilnya represor Kalau kontrol positif, gen regulator menghasilkan aktivator Pada kondisi lingkungan awal, regulator tetap menghasilkan aktivator Tapi aktivatornya ini masih bersifat inaktif Karena dia bersifat inaktif, dia tidak bisa menempel di RPBS Nah ini menariknya di sini Pada mekanisme kontrol positif di skema ini RNA polimerase tidak akan mau menempel di promotor ketika aktifator belum menempel di RPPS Berkebalikan dengan disini Kalau disini tadi Repressor ketika nempel di RPBS RNA polimerase tidak bisa nempel Kalau disini sebaliknya Aktifator kalau tidak nempel di RPBS RNA polimerase tidak bisa menempel Kempel di promotor Masalahnya, aktivatornya masih inaktif Nah, ketika kondisi lingkungan berubah Cell akan menghasilkan Inducer Karena dia inducible ya Nah Inducer ini akan menempel di aktivator yang inaktif tadi.

Ketika aktivator yang inaktif ketempelan inducer, maka aktivator tersebut menjadi aktif. Ketika aktifatornya aktif, dia bisa menempel di RPBS Dan ketika RPBS sudah ketempelan aktifator Maka promotor bisa ketempelan oleh RNA polimerase Begitu ya Artinya, RNA polimerase ini akan nempel di promotor ketika RPBS sudah ketempelan aktivator. Namun, aktivator baru bisa nempel di RPBS kalau dia aktif.

Dia bisa aktif bila dia bergabung dengan induk. Inducer akan disintesis ketika kondisi lingkungan berubah Lagi-lagi di sini, molekul efektornya terlibat dalam perciwa peningkatan ekspresi genetik Sehingga molekul efektornya kita kenal sebagai inducer Dan lagi-lagi, awalnya tidak diekspresikan karena kondisi lingkungan berubah Maka ekspresinya terjadi Sehingga dikatakan sebagai sistem yang inducible Gen-gen yang inducible Gen-gen yang dapat diinduksi peningkatan ekspresi genetik genetiknya akibat perubahan lingkungan. Nah, sekarang kita lihat yang sistem repressible.

Seperti yang kita singgung di awal, repressible itu gen-gen yang dapat ditekan ekspresi genetiknya ketika kondisi lingkungan berubah. Sekarang kita lihat yang mekanisme kontrol negatif terlebih dahulu. Karena mekanisme kontrol negatif, maka karakteristik utamanya adalah gen regulatornya menghasilkan repressor. Dan karena ini termasuk sistem inducible, maka pada kondisi awal ekspresi genetiknya...

Berjalan dengan Bagus, laju ekspresi genetiknya tinggi Namun perubahan kondisi lingkungan akan menyebabkan ekspresi genetiknya ditekan Sehingga namanya sistem repressible Nah kita lihat yang mekanisme kontrol negatif terlebih dahulu Gen regulatornya menghasilkan represor Dan ternyata represor ini tidak akan menempel di RPBS sebelum dia membentuk kompleks dengan corepresor Nah corepresor ini hanya Yang akan dihasilkan ketika kondisi lingkungan berubah Sehingga ketika kondisi lingkungan tidak berubah Represor tidak dapat memaduk kompleks dengan korepresor Sehingga represor tidak dapat menempel dengan RPPS Ketika represor tidak menempel di RPPS Maka polimerase dapat menempel di promotor Akibatnya transkripsi dapat terjadi Namun ketika kondisi lingkungan berubah Terbentuk atau muncullah korepresor korepresor akan membentuk kompleks dengan represor sehingga represor dapat menempel di RPBS akibatnya apa? polimerase tidak dapat menempel di promotor Dan akibat akhirnya ekspresi genetik gen ini terganggu atau ditekan Sekarang kita lihat yang mekanisme kontrol positif Dia mekanisme kontrol positif maka pastinya gen regulatornya menghasilkan aktivator Karena dia termasuk sistem repressible maka pada awalnya ekspresi genetiknya lancar Namun perubahan kondisi lingkungan menyebabkan ekspresi genetiknya ditekan Nah Nah ini ya, gen regulatornya menghasilkan aktivator. Ketika kondisi longkingannya tidak mengalami perubahan, aktivator ini dapat menempel di RPBS.

Ketika aktivator menempel di RPBS, maka polimerase bisa menempel di promotor. Begitu ya, ini syaratnya promotor baru ketempelan polimerase ketika dia sudah ada aktivator di RBBS. Karena polimerase dapat menempel di promotor, ekspresi kinetik berjalan.

Namun ketika kondisi lingkungan berubah, terbentuklah atau munculah korepresor. Korepresor akan menempel di aktivator sehingga aktivator menjadi inaktif. Jadinya aktivator baru...

Bisa aktif ketika dia bebas seperti ini Ketika dia ketempelan ke repressor Aktifator ini tidak bisa menempel di RPBS Akibatnya apa? RNA polimerase tidak mau nempel di promotor Karena RNA polimerase baru bisa nempel di promotor ketika ada aktivator di RPBS Sehingga dapat kita tebak Ekspresi genetik gen-gen di sini tidak dapat dilakukan Alias laju transkripsinya tertekan Terepresi Nah sekarang, kalau kita berbicara regulasi ekspresi genetik pada bakteri atau ekole atau prokaryotik, kita akan mengenal sistem operon. Seperti yang saya singgung di awal, ketika ada laktosa di lingkungan, maka sel akan menghasilkan enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme laktosa. Enzim-enzimnya lebih dari satu.

Begitu juga ketika tidak ada triptofan. Atau ketika ada triptofan. Ketika triptofan tidak hadir, maka sel harus menghasilkan beberapa enzim yang terlibat dalam peristiwa sintesis triptofan.

Enzimnya banyak. Nah, pada bakteri, enzim-enzimnya banyak. Enzim yang terlibat dalam satu metabolisme, satu rangkaian metabolisme seperti contoh-contoh tadi, itu biasanya berada dalam operon yang sama. Enzim-enzim yang terlibat dalam peristiwa metabolisme laktosa, terkumpul dalam operon lak. Enzim-enzim yang terlibat dalam sintesis triptofan, itu terkumpul dalam operon TRP atau operon triptofan.

Nah, kumpulan gen tadi kita kenal sebagai operon. Sekarang kita lihat komponen operon. Dan apa sebenarnya operon?

Apakah kita bisa mengartikan dengan kumpulan gen saja? Nah, secara sederhana kita dapat mengertikan operon itu sebagai serangkaian DNA yang tersusun atas beberapa gen-gen struktural, operator, dan promotor. Itu ya, operon sederhananya seperti itu.

Ya, jadinya... DNA yang tersusun atas beberapa gen-gen struktural Beberapa, artinya tidak hanya satu, tapi lebih dari satu Beberapa gen-gen struktural Promotor bisa satu bisa lebih Dan operator bisa satu bisa lebih Nah operon ini regulasinya diatur oleh gen regulator Karena dia gen, maka dia tentunya juga punya promotor. Ingat, bab transkripsi. Setiap gen yang bisa ditranskripsikan itu butuh promotor. Gen regulator, dia bisa ditranskripsikan sehingga dia juga punya promotor.

Operon ini juga bisa diekspresikan karena dia juga punya promotor. Nah, ketika operon ini aktif, maka seluruh gen-gen struktural ini menjadi aktif. Nah, ini kelebihan dari operon. Jadinya sel hanya melibatkan satu mekanisme kontrol Dan satu mekanisme kontrol tersebut dapat menyebabkan seluruh gen di dalam operon menjadi aktif atau inaktif Ini keunggulannya Jadi dapat menghemat energi, dapat mengefisiensi mekanisme regulasi ekspresi gen Berbeda kalau gen-gen ini terpisah Gen-gen ini tidak dalam satu operon Jadinya tidak ada operon misalkan di manusia itu ya Di manusia tidak ada operon Dia punya satu promotor Gen A promotornya A Gen B promotornya B Sehingga untuk mengaktifkan gen-gen yang terlibat dalam metabolisme tertentu Maka pengaktifannya ya harus mengaktifkan setiap gen-gen tadi secara terpisah Namun karena ada operon, sekali peristiwa pengaktifan seluruh gen yang terlibat dalam metabolisme tersebut aktif semua. Ketika ingin ditekan sekali saja, maka semua gen tadi akan ditekan.

Karena dia ke dalam satu operon. Begitu ya, itu operon. Itu salah satu kelebihan dari kehadiran operon. Hai Oke nah operon itu bisa diinduksi induk Sibel bisa juga repressible misalkan ini ini operonnya terdiri atas tiga gen-gen struktural kemudian dia ini contohnya induk Sibel kemudian Regulatornya menghasilkan represor Karena represor Hasilnya maka dia termasuk negatif Ingat ya Kalau gen regulatornya menghasilkan represor Maka dia termasuk mekanisme negatif Nah bisa kita lihat Hanya sekali mekanisme mekanisme regulator menghasilkan represor kemudian dia nempel disini maka ketiga gen ini langsung inaktif tidak perlu melibatkan tiga daerah yang berbeda juga tidak perlu melibatkan tiga gen regulator yang berbeda dengan adanya operon satu regulator menghasilkan satu represor represor bisa menempel di satu daerah rpbs maka tiga gen langsung ditekan 6 ketika kita tadi belajar mekanisme regulasi kita Mengenal daerah RPBS sebagai tempat penempelan produk dari gen regulator Nah RPBS pada operon kita kenal sebagai operator Nah operator ini peranannya sebagai RPBS Tempat penempelan produk dari gen regulator Sedangkan promotor sebagai tempat penempelan polimerase Sedangkan gen-gen struktural peranannya untuk menghasilkan protein atau enzim Begitu ya Begitu juga operon juga bisa Dalam sistem repressible Sama, jadinya Sekali Mekanisme dia bisa dapat Menekan atau mengaktifkan lebih dari Satu gen Demikian penjelasan saya terkait regulasi ekspresi gen Pada prokaryotik dan operon Di video selanjutnya mari kita Dalami salah satu contoh operon Yang terkenal yaitu operon lak Atau operon laktosa Terima kasih atas perhatiannya Mohon maaf bila ada kesalahan Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh