Transcript for:
Sejarah Perang Batak dan Sisingamangaraja

[Musik] Kyuhyun kupu-kupu hari ini kita akan membahas materi Perang Batak latar belakang perlawanan satu setelah perang Padri berakhir Belanda terus meluaskan daerah pengaruhnya Belanda mulai memasuki tanah Batak seperti Mandailing angkola Padanglawas Sipirok bahkan sampai ke Tapanuli hal ini merupakan ancaman serius bagi kekuasaan raja Batak yaitu Sisingamangaraja ke-12 yang kedua masuknya Belanda ke tanah Batak ini juga disertai dengan penyebaran agama Kristen Penyebaran agama Kristen ini ditentang oleh Sisingamangaraja ke-12 warna dikhawatirkan per dengan agama Kristen itu akan menghilangkan tatanan tradisional dan bentuk kesatuan negeri yang telah ada secara turun temurun untuk menghalangi proses kristenisasi ini pada tahun 1877 Raja Sisingamangaraja ke-12 berkampanye keliling ke daerah-daerah untuk menghimbau agar masyarakat mengusir para zending yang memaksakan agama Kristen kepada penduduk jalannya perlawanan satu pada tahun 1878 Praja Sisingamangaraja ke-12 angkat senjata memimpin rakyat Batak untuk melawan Belanda yang kedua pertempuran pertama kali terjadi di bahal Batu Sisingamangaraja ke-12 dengan pasukannya berusaha memberikan perlawanan sekuat tenaga tetapi nampaknya kekuatan pasukan Batak ini tidak seimbang dengan kekuatan tentara Belanda sehingga pasukan si hingga Mangaraja ini harus ditarik mundur yang ketiga Perang Batak ini semakin meluas ke daerah-daerah lain setelah berhasil menggagalkan berbagai serangan dari pasukan Sisingamangaraja ke-12 Belanda mulai bergerak kebakaran yang merupakan benteng dan istana kerajaan Sisingamangaraja dengan jumlah pasukan yang cukup besar Belanda mulai mengepung Bakara akhirnya benteng dan istana Bakara dapat diduduki Belanda Sisimangaraja dan sisa pasukannya berhasil meloloskan diri dan menyingkir ke daerah paranginan di bagian selatan Danau Toba lantas klintung Tambunan Laguboti dan terus ke billige dengan kekuatan pasukannya Belanda dapat menguasai tempat-tempat itu semua sehingga hampir semua daerah di sekitar danau toba sudah bisa dikuasai Belanda akhir ndak pada tanggal 17 Jun 1967 pasukan Belanda dikerahkan untuk menangkap Sisingamangaraja ke-12 di pos pertahanannya di AIC sibulbulon di daerah dari Dalam keadaan terdesak Sisimangaraja ke-12 dengan putra-putranya tetap bertahan dan melakukan perlawanan sekuat tenaga tetapi dalam pertempuran itu Sisimangaraja ke-12 tertembak mati begitu juga putrinya lopian dan dua orang putranya Sultan Nagari dan patuan dengan demikian berakhirlah Perang Batak demikian pertemuan untuk hari ini Terima kasih mudah-mudahan ada manfaatnya lho hai hai