Saudara, ini adalah ibadah yang ketiga dan saya tahu ini adalah ibadah yang terpendek makanya saya tidak bisa bertele-tele atau berapa ya saya harus langsung singkat dan langsung to the point Nah, saudara di hari ulang tahun ICC yang ke-16 ini saudara, otomatis kita selalu berpikir jika kita sedang hadir di dalam satu perayaan ulang tahun, otomatis kita ingin memberikan sebuah hadiah yang pantas, benar gak saudara? Dan terutama jika kita tahu saudara Saudara bahwa ini adalah hari ulang tahun gereja ICC. Karena gereja ICC dilahirkan oleh kuasa roh kudus. Dilahirkan oleh Tuhan.
Maka saudara ini pun juga menjadi hari ulang tahunnya Tuhan bagi gereja kita. Sampai terbang kata amin. Dan oleh sebab itu apa yang kita bisa berikan kepada Tuhan. Apa kado istimewa yang kita bisa berikan kepada Tuhan.
Terutama kepada satu sosok yang memiliki segalanya. Dia tidak memerlukan. Dia memerlukan apapun, dia maha kuasa, dia maha tahu dan dia saudara memiliki segalanya.
Apa saja yang kita bisa berikan kepadanya saudara. Dan saudara di ibadah pertama tadi kita telah belajar. Yaitu dari Yohanes 4 kita tahu bahwa Tuhan sedang mencari, mencari seorang penyembah yang benar.
Jikalau Tuhan harus mencari artinya barang ini. Ini yang dia sedang cari sangat berharga dan langka. Kalau misalnya barang ini awam dia tidak perlu mencari.
Justru karena barang ini sangat berharga, langka dan tidak awam. Dia harus mencari. Dan dia mencari apa? Dia mencari jemaat.
Dia mencari gereja yang dipenuhi dengan penyembah-penyembah yang benar. Dan saudara di ibadah pertama saya telah bahas apa artinya menjadi seorang penyembah yang benar. Seorang penyembah benar menyembah Tuhan di dalam kebenaran. Kehidupannya sama di gereja dan juga di luar.
Konsisten. Karakternya dan juga kerohaniannya sama. Siapa setuju bisa berkata amin. Juga dia menyembah Tuhan di dalam roh. Hatinya terhubung dengan Tuhan.
Dia tidak ogawahan, dia terhubung, dia serius untuk menyembah Tuhan. Itu adalah ibadah pertama. Nah kedua efek daripada seorang penyembah. yang benar adalah menjadi penjala manusia.
Saudara hadiah kedua yang paling pantas sekali bagi Tuhan adalah yang memiliki segalanya adalah apa? Jiwa-jiwa yang masih belum diselamatkan. Karena dari segala sesuatu yang dia miliki yang dia tidak punya adalah jiwa-jiwa yang belum percaya kepada Tuhan.
Siapa yang berkata amin. Oleh sebab itu hadiah yang terindah, hadiah yang terbaik adalah kita menjadi penjala manusia dan mempersatukan. Tersembahkan kepada Tuhan.
Teman-teman kita yang masih belum percaya. Tadi di ibadah kedua saya telah bahas. Bagaimana kita bisa menjadi penjala manusia. Dan ini adalah. Apa yang akan menyenangkan hati Tuhan.
Sebagai gereja. Nah saat kita memasuki ibadah yang ketiga ini. Saudara saya tadi di ibadah kedua.
Berakhir dengan menyatakan kepada saudara. Wanita perempuan. Wanita Samaria.
yang dibuka matanya dengan kebenaran, untuk bagaimana bisa menjadi penyembah yang benar, dan akhirnya dibebaskan dari dosanya, dia akhirnya pergi ke kota. Dan waktu dia pergi ke kota, dia mulai bersaksi. Dan waktu dia bersaksi, dia mengundang semua teman-teman, yang ada di kota untuk pergi ketemu dengan Yesus. Nah, saat itulah Yesus berkata kepada murid-muridnya.
Dia berkata kepada mereka, Mari lihatlah, lihat apa? Mereka melihat ladang yang sudah siap dituai. Yaitu masa yang sedang berbondong-bondong datang. Untuk mendengar firman Tuhan.
Nah pada saat kita melihat masa seperti itu. Apa reaksinya? Nah saudara ada satu peristiwa yang sama. Saat Yesus melihat masa.
Saat Yesus mengundang murid-muridnya untuk melihat masa. Dan apa pelajaran di sana yang kita bisa dapatkan. Dan orang seperti apa yang kita bisa mempersembahkan diri.
Sebagai hadiah yang pantas kepada Tuhan. Di hari ulang tahun ICC yang ke-16 ini. Oke, mari kita lihat Matthew 9. Ayat 35-38.
Saudara, demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa. Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga. Melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
Lihat 30-an. Melihat orang banyak di situ, tergeraklah hati Yesus. Oleh belas kasihan kepada mereka.
Karena mereka lelah. Dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka katanya kepada murid-muridnya. Tuayan memang banyak. Tetapi pekerja sedikit.
Karena itu mintalah kepada Tuhan yang mempunyai tuayan. Supaya ia mengirim pekerja-pekerja untuk tuayan tersebut. Saudara. inilah persembahan atau hadiah yang paling pantas kepada Tuhan.
Yang ketiga adalah apa? Kita harus mempersembahkan diri sebagai pekerja di ladangnya tuayan. Ibadah pertama kita kita harus mempersembahkan diri sebagai penyembah yang benar.
Di ibadah kedua, kita harus mempersembahkan diri sebagai penjala manusia. Dan mempersembahkan jiwa-jiwa yang hilang kepada Tuhan. Siapa yang berkata amin?
Di ibadah ketiga ini, kita harus mau mempersembahkan diri sebagai pekerja di ladangnya Tuhan. Saudara, kita semua sangat familiar dengan ayat ini. Karena ketika Yesus melihat konflik, Kondisi orang banyak disitu.
Kondisi orang-orang yaitu tuayan yang datang menghampiri dia. Saudara hati dia tergerak dengan belas kasihan. Dan yang menggerakkan hati Yesus bukanlah kondisi eksterior muka orang-orang tersebut. Tetapi Yesus melihat kondisi interior orang tersebut. Karena saudara banyak orang datang ke gereja di luar kelihatan.
Katan kaya tetapi di dalamnya sangat miskin. Banyak orang datang ke gereja di luarnya baik-baik saja. Tetapi di dalamnya hancur. Dan oleh sebab itu Yesus tergerak. Saat dia melihat kondisi interior daripada masa atau tuayan di depan matanya.
Ayat 36 dia berkata. Dia melihat karena mereka lelah dan terlantar. Seperti ini. Seperti domba yang tidak bergembala.
Lelah karena mereka ini seperti kayak orang Bandung. Bekerja keras tetapi tidak menghasilkan kepuasan. Di luarnya kelihatannya kaya, kenyang, kesannya sehat. Tetapi di dalamnya banyak yang miskin, lapar dan terluka. Lebih parah lagi kondisi kerohanian mereka pun juga sangat memprihatinkan.
Mereka seakan tidak terhubung di dalam... Dalam rumah Tuhan tidak digembalakan dengan baik. Tidak tertanam di dalam komunitas gereja.
Dan saudara kenyataannya yang saya tadi telah bagikan. Diskripsikan adalah kondisi manusia. Yang sekarang ini kita semua bisa lihat di mana-mana.
Di Singapura dan juga di Indonesia. Nah saudara, saya sekali lagi saudara ingin membagikan kepada saudara satu laporan yang saya dapati di Singapura di channel News Asia. Dan saya percaya kondisi ini barangkali saudara pun juga sangat familiar di Indonesia.
Saudara, baru-baru ini ada sebuah laporan di channel News Asia yang mengutip sebuah pertanyaan atas laporan dunia yang menyebutkan bahwa Singapura menduduki peringkat teratas sebagai negara. Para Asia yang merasa paling bahagia. Nah pada saat saudara laporan ini keluar di channel News Asia. Orang-orang Singapura waktu baca ini semua pada ketawa.
Karena mereka tidak percaya dengan laporan tersebut. Karena laporan ini bilang bahwa rakyat Singapura adalah rakyat yang paling merasa bahagia dari seluruh Asia. Nah, jadi... Yang awam-awam ya, yang orang-orang biasa melihat laporan ini semuanya gak percaya.
Semuanya ketawa. Kenapa saudara? Karena jika kita disimak lebih dalam lagi daripada laporan ini, faktor yang mereka pakai untuk mengukur level kebahagiaan adalah hal-hal yang sifatnya makro dan eksternal.
Contohnya mereka bilang karena Singapura GDP-nya sangat tinggi otomatis mereka merasa bahagia. Mereka juga bilang karena di Singapura pemerintahannya memiliki social support atau infrastruktur dukungan sosial yang baik otomatis itu artinya rakyatnya merasa bahagia. Atau Negara ini mengalami kebebasan.
Persepsi level korupsi di negara tersebut sangat rendah. Bagi mereka artinya rakyatnya bahagia. Saudara siapa setuju?
Faktor-faktor ini semuanya belum tentu. Menentukan bahwa rakyatnya akan merasa bahagia. Siapa tahu berkata amin.
Nah saudara, otomatis orang Singapura yang membaca laporan ini pada ketawa. Gak percaya. Kenyataannya saudara karena mayoritas yang mereka rasakan di bawah, di antara rakyat adalah banyak yang merasa stres.
Banyak yang merasa tidak gembira saat mereka menjalani kehidupannya. Sedangkan lihat laporan survei yang saya cantum di sini. Mereka bilang, Our 2022 Quality of Life Survey found that Singaporeans have become unhappier since 2016. Jadi negaranya lebih maju, lebih kaya, lebih makmur, tapi rakyatnya malahan makin tidak bahagia. Despite median household income levels rising over those years, Singaporeans are enjoying life less and feeling a decreased sense of achievement, control, and purpose.
Saudara, kenyataannya rakyat di Singapura barangkali saudara bisa identify juga, juga sama di Indonesia. Seperti yang terjadi di Matius pasal 9, mereka kelihatannya tuh bahagia di luar, tetapi di dalamnya terpuruk, tertekan, terluka, dan merasa hampa. Saudara, saat Yesus melihat kondisi mereka, hatinya tergerak dengan belas kasihan.
Nah saudara, saya mau tanya, jika saudara mampu memiliki pandangan seperti Yesus, yang bisa ekstri melihatnya. melihat kondisi dalam setiap manusia, siapa setuju? Saudara pasti akan tergerak dengan belas kasihan.
Nah masalahnya saudara, kita ini saat melihat kondisi manusia, kita hanya melihat kondisi luarnya. Tetapi jika kita lebih pekat lagi dengan roh kudus, kita akan merasakan hati roh kudus, hati Tuhan terhadap kota Bandung. Karena saudara banyak di antara kita, Diluarnya kelihatannya baik, tapi banyak diantara kita juga yang dalamnya merasa terpuruk. Dan disitulah saudara gereja ya dipakai oleh Tuhan untuk menjadi saudara satu alat bagi dia untuk menjamah. Untuk membawa pemulihan.
Untuk menggembalai domba-domba yang hilang. Siapa yang berkata amin. Nah saudara pertanyaan saya sekarang hari ini adalah ini saudara. Bagaimana dengan saudara?
Saat saudara melihat kondisi kota Bandung seperti ini. Saudara lihat apa yang Yesus lakukan. Hatinya tergerak dengan belas kasihan.
Hatinya tergerak dengan belas kasihan. Nah saudara saya mau tanya. Kalau misalnya saya tergerak dengan belas kasihan. Apalagi Yesus.
Seharusnya saudara dia melakukan sesuatu dong. Benar gak saudara ya? Tetapi kenyataannya saat dia melihat kondisi tuayan yang begitu memprihatinkan, dia tidak melakukan sesuatu.
Dia memilih untuk berpaling kepada muridnya. Dan saudara apa yang dia lakukan? Dia berpaling kepada murid-muridnya di ayat yang ke-37 dan berkata kepada dia, kepada mereka, Tuayan memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Nah saudara lihat, dia lihat kondisi tuayan yang sangat memprihatinkan.
Tetapi dia tidak memilih untuk melakukan sesuatu. Padahal dia ini adalah Tuhan. Tetapi dia memilih untuk berpaling kepada murid-muridnya. Dan berkata kepada mereka, tuayan banyak. Tetapi pekerja sedikit.
Artinya saudara, dia seharusnya bisa Untuk turun dan terlibat. Tetapi dia memilih untuk partner. Dengan kita untuk membawa pemulihan.
Jadi saudara hadiah yang ketiga. Yang kita bisa berikan kepada Tuhan. Sebagai individu adalah.
Menjadi pekerja Tuhan di ladang tuayan. Ayo kita beri kemohonan terbaik bagi Tuhan Yesus. Karena saudara dia sendiri padahal bisa, tetapi dia memilih untuk tidak melakukan dengan caranya sendiri. Dia malahan memilih untuk partner dengan kita-kita, dengan manusia, dengan gereja untuk membawa pemulihan kepada masyarakat tuayan kota.
Nah saudara, saya mau tanya lagi ya. Saat dia berpaling kepada muridnya, dan dia saudara berkata kepada mereka, tuayan banyak, tetapi pekerjanya sedikit. Oke ya, saya mau tanya, saya minta Pak Sriopi ya, untuk berdiri di tengah saya, di samping saya. Oke ya, ini misalnya murid Yesus. Ini murid Yesus yang paling top lah.
Puji Tuhan ya. Nah pada saat saudara dia berdiri samping Yesus. Dan Yesus melihat kondisi tuayan yang sangat terpuruk tersebut. Yesus berpaling kepada muridnya.
Dia melihat begini nih. Waduh kondisi tuayan sangat memprihatinkan. Mereka terpuruk kondisinya di dalam.
Job. Tuayan banyak. Tetapi Job pekerjanya sedikit.
Yuk, sekali lagi ya. Tuayan banyak, tetapi pekerjanya sedikit. Nah, respon kamu seharusnya apa? Saya akan mengajakannya. Saudara, oke ya, amen.
Ini jawaban yang kita seharusnya berikan. Jadi ini adalah textbook answer. Bener gak saudara? Kenyataannya, waktu Tuhan Yesus berkata kepada kita, berpaling kepada muridnya.
Nih, nih, nih. Jawab, jawab, jawab. Dulu lihat tuh jawab. Tuayan tuh ya, sangat banyak.
Tapi lihat kondisi mereka. Terpuruk sekali. Jawab, gimana ya? Tuayan banyak. Keperluan gereja banyak.
Keperluan gereja itu sangat banyak sekali. ICC ini memerlukan banyak volunter. Banyak hal-hal yang kita ini harus lakukan.
Tapi yob, pekerjanya sedikit. Gimana ya? Sudara, textbook answernya adalah Tuhan, saya akan menjawab. Ya kan?
Bener kan? Tapi kebanyakan kita jawabannya adalah apa? Iya ya. Iya ya pendeta ya, kasihan ya pendeta ya, yaudah dah gue kasih duit lebih banyak lagi deh.
Atau enggak, biasanya jawabannya adalah apa? Iya ya pendeta, here am I, send him, hallelujah right. Saudara, thank you ya kasih Yopi ketemu tangan ya. Kenyataannya reaksi kita, respon kita saat Yesus mem-sodorkan keperluan ini kepada kita murid-muridnya tanggapan kita selalu apa saudara? Aduh iya ya, kesian ya.
Tapi Yesus, I'm very busy. Gue gak ada waktu. Kalau gitu, here am I Lord.
Send Osmar. Here am I Lord. Send Eras. Here am I Lord.
Send Adriel. Here am I Lord. Send Yopi. Never send me. Karena gue ini gak ada waktu.
Nah saudara, ini saudara yang Tuhan ingin tekankan kepada kita. Saat dia berpaling kepada muridnya, tujuannya adalah supaya muridnya meresponi kebutuhan yang ada di depan mata. Tetapi kenyataannya kita sebagai manusia tidak bisa melihat Atau tidak tergerak dengan belas kasihan. Dan oleh sebab itu kita mencoba untuk menghindar. Untuk terlibat di dalam pekerjaan di ladangnya Tuhan.
Kita mendingan suruh orang lain daripada kita sendiri. Kita mendingan saudara memberi daripada terlibat. Saudara kemarin ini saudara Paus Franciscus ada di Indonesia dan dia juga ada di Singapura. Dia memberi satu pepatah demikian saudara yang menurut saya lumayan sangat berarti sekali. Dia bilang begini, kita gereja sering...
Sering memberi amal atau memberi uang kepada yang miskin. Dan itu baik dan itu sangat diperlukan. Tetapi dia bilang begini, tetapi siapa di antara kita saat kita memberi rela untuk menyentuh tanah atau tangan orang miskin tersebut.
Karena pada saat kita memberi sering kita hanya memberi tanpa terlibat atau menyentuh tangan orang miskin tersebut. Kita hanya memberi sekedar memberi. Tetapi jika kita memberi dengan sekaligus menyentuh tangan orang miskin tersebut.
Kita bukan hanya memberikan belas kasihan. Kita terlibat dan kita merasakan rasa sengsara mereka. Dan saudara dia bilang begini, itulah persembahan yang terbaik. Persembahan yang ada action tapi juga merasakan.
Merasakan kesusahan orang-orang masyarakat yang miskin. Nah tetapi kita saudara, sama pekerja di ladangnya Tuhan maunya hanya memberi. Tetapi tidak mau terlibat.
Apakah itu adalah pekerja yang baik di mata Tuhan? Saudara, jangan salah sangka ya. Saya ingin tetap saudara tetap memberi jika tidak bisa terlibat.
Siapa bisa berkata amin? Kalau enggak saya enggak bakalan diundang lagi ke sini lagi. Tetapi yang saya ingin tekankan adalah apa yang Tuhan inginkan dari kita adalah bukan hanya sekedar bisa memberi, tetapi juga terlibat.
Terlibat di dalam pekerjaan ladang tuayan. Saudara, di sini saudara. Prioritas Tuhan bukanlah menjadi prioritas utama kita. Karena kita tidak menganggap ini adalah sebuah hal yang penting.
Tetapi saudara Tuhan berkata kepada murid-muridnya. Ini keperluan sangat banyak. Tapi pekerja sedikit.
Dan saudara sering respond kita adalah apa? Here am I Lord, send others. But don't ever send me.
Nah bagaimana saudara kita menyelesaikan masalah ini? Bagaimana saudara kita ini? Solusinya apa Karena sudara jujur Di gereja banyak keperluan Pekerjanya sangat sedikit Dan kita perlu pekerja-pekerja Untuk terlibat di dalam ladangnya tuayan Tetapi sudara kita gak bisa maksa orang Untuk terlibat untuk bekerja Bener gak sudara Mana bisa kita memaksa orang Gak mungkin Orangnya harus tergerak dengan belas kasihan. Belas kasihan pun juga tidak bisa dipaksain.
Juga tidak bisa dibuat-buat. Masa setiap minggu kita tayangin video orang yang miskin. Supaya menggerakkan hati kita untuk bisa terlibat di dalam pekerjaan ladangnya Tuhan.
Itu kan gak etis. Itu kan tidak elok, benar gak saudara? Kita mau kita terlibat di dalam pekerjaan Tuhan dengan sendirinya.
Dimana kita benar-benar merasa belas kasihan Tuhan dan kita sendiri yang volunter. Pastor Sandra, saya rela, saya mau. Itu yang namanya pekerja yang baik di ladang tuainya Tuhan. Benar gak saudara?
Nah tapi caranya bagaimana? Gak bisa dong ya kita pakai insentif. Gak bisa dong kita juga dibuat-buat.
Gak bisa dong kita juga paksa. Caranya bagaimana? Nah saudara dia bilang begini. Tuhan bilang begini tadi kan. Jikalau kekurangan pekerjaan di ladangnya tuainya.
Apa yang kita harus lakukan? Berdoa. Kepada Tuhan empunya tuayan untuk mengirimkan pekerja-pekerja di ladangnya. Nah saudara caranya bagaimana?
Yang pertama, belas kasihan Tuhan hanya bisa tertanam lewat doa. Jadi jika kita memerlukan pekerja, mulainya dari mana? Mulailah berdoa kepada Tuhan empunya tuayan. Jadi saudara, solusi yang pertama adalah berdoa.
Katakan bersama-sama dengan saya, berdoa. Nah saudara, lihat saat saudara, saat Yesus mempersembahkan kepada muridnya, kebutuhan. di ladang tuayan, ia berkata, mintalah kepada Tuhan yang empunya tuayan. Karena saudara dialah yang akan mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuayan tersebut.
Dialah yang akan menanamkan belas kasihan tersebut di dalam hati manusia. Roh Kuduslah yang akan bekerja dan bergerak untuk menggerakkan hati kita. Bukannya video kita, bukannya kita, bukannya motivasi kita. Siapa-siapa kata amin.
Tetap. Tapi saudara kita mulai dengan berdoa. Berdoa untuk gereja.
Berdoa untuk pelayanan di gereja. Nah saudara, tetapi biasanya setiap kali kita semua didorong untuk berdoa untuk sebuah kebutuhan. Biasanya di dalam pikiran kita adalah cara Tuhan menjawab doa kita ini adalah mengirim orang lain. Boleh gak saudara?
Jadi katakan disuruh doa nih Oke ya kita harus doa Supaya ada cukup pekerja-pekerja Kita doa, kita doa Tapi waktu kita selalu berdoa nih ya Di dalam pikiran kita, di dalam benak kita Gak pernah kepikir kitanya yang akan menjadi pekerja Pikiran kita adalah apa? Tuhan kirimkan doa, kirimkanlah pekerja, kirimkanlah pekerja, kirimkanlah pekerja, kirimkanlah pekerja. Tetapi diri kita sendiri gak pernah kepikir bahwa kitanya yang harus dikirim.
Kita kepikirannya adalah apa? Orang lain yang akan dikirim oleh Tuhan. Orang lain akan, Tuhan itu dengan ajaibnya mengambil orang lain dari luar, ditanam disini.
Dialah yang jadi pekerja. Tetapi apakah itu adalah caranya Tuhan? Nah kita lihat apa yang terjadi disini.
Saat Tuhan berkata kepada muridnya. Ya. Pekerja kurang.
Kamu berdoa. Nah jadi si Yopi ini tadi kan begitu kan. Disuruh oleh Tuhan ya. Dia bilang.
Here am I Lord. Send others. Jadi Tuhan gak marah, Tuhan tetap oke lah, Yop kalau memang belum siap jangan paksain. Tetapi mulailah dulu ya, mulai dulu, mulai berdoa. Oke deh kalau kamu gak bisa volunteer, bisa gak kamu berdoa?
Berdoa supaya Tuhan mengirim pekerja-pekerja. Otomatis Yopi bilang kalau doa mah gak aman, oke lah. Karena di dalam pikiran Yopi, di dalam setiap pikiran kita adalah, waktu kita berdoa untuk pekerja, gak bakalan Tuhan kirim gue, orang lain yang akan dikirim.
Ya kan? Tetapi apa yang terjadi ya? Saat mereka mulai berdoa, itu kan Matthew 9, ya kan? Apa yang terjadi saudara?
Setelah mereka berdoa, ayat lanjutannya adalah Matthew 10.1. Kalau saudara lihat Matthew 11, kita lihat judul dan kejadian yang terjadi di Matthew 10. Matthew 11 setelah mereka berdoa, apa yang terjadi? Judulnya Yesus memanggil ke-12 rasul. Dan di ayat yang ke-5 selanjutnya, Yesus mengutus ke-12 rasul tersebut untuk berdoa.
Untuk pergi ke ladang misi atau tempat penuaian. Apa yang terjadi saudara? Murid-murid Yesus yang tadinya berdoa untuk tuayan, untuk pekerja-pekerja. Pekerja memenuhi kebutuhan di ladang tuayan. Akhirnya tergerak sendiri.
Untuk mempersembahkan dirinya. Sebagai pekerja di ladangnya Tuhan. Dalam bahasa Inggris saudara. Ayat ini saudara.
Kesimpulannya adalah apa? Those who pray for the harvest. Will be the ones who send themselves into the harvest field. Ya, those who pray for the harvest will eventually be the one who send themselves into the harvest field.
Karena saudara, Tuhan punya tuayan yang akan menggerakkan hati mereka yang berdoa. Supaya akhirnya mereka sendiri yang akan menjawab panggilan Tuhan untuk menjadi pekerja di ladang tuayannya. Ayo kita beri kemenangan terbaik bagi Tuhan Yesus. Saudara, this is what you need to do. Kalau misalnya kurang pekerja, berdoa.
Supaya saudara waktu kita berdoa, Tuhan lah yang akan menggerakkan hati kita. Dan kita sendiri yang akan volunteer. Pastor Chandra, kemarin saya berdoa. Tuhan berbicara kepada saya, ini adalah waktunya saya keluar dari zona nyaman saya.
Haleluya. Kenapa? Those who pray for the harvest will eventually send themselves into the harvest field.
Jadi solusi pertama adalah jika kita memerlukan pekerja di gereja, mulailah dengan berdoa. Mulailah untuk membagi beban kepada... Murid-muridnya, lihat apa yang Yesus lakukan.
Dia panggil murid-muridnya. Muridnya, lihat nih. Pekerjaan itu banyak. Kebutuhan itu banyak.
Tapi pekerjaannya sedikit. Tetapi dia gak maksa. Dia gak maksa. Dia gak manipulasi.
Yang dia lakukan adalah apa? Oke, berdoalah kepada Tuhan Empunya Tuhayan. Supaya dia yang akan mengirim pekerja-pekerja. Saat mereka berdoa, roh kudus menggerak hati mereka. Dan akhirnya, Mereka sendirilah yang mengutus diri sendiri untuk menjadi pekerja di ladang tuayan.
Oh haleluya, kita beri kemuliaan terbaik bagi Tuhan Yesus. Yang kedua, terakhir. Oke right?
Saudara, pekerjaan penuayan itu mencakup semua. semua aspek yang kebutuhan tuayan. Jadi saudara, segala aspek kebutuhan tuayan, itu memerlukan pekerja. Jadi jangan pikir bahwa pekerja-pekerja di ladang tuayan, itu hanya tergolong dalam aspek pengembalaan saja. Tetapi saudara, pekerja di ladangnya tuayan Tuhan, itu saudara mencakup semua aspek.
Asyir, itu juga pekerja di ladang tuayan. Saudara berkata, Amen. Multimedia, audio, musisi, WL semuanya adalah pekerja di ladang tuayan Tuhan.
Bukan hanya sekedar mereka yang ada di atas panggung saja atau mereka yang bisa berkotbah atau komsel leader. Saudara arti kata pekerja ini bukan hanya sekedar orang yang terlibat dalam memenangkan jiwa. Atau orang yang rajin membawa orang yang belum percaya ke gereja. Saudara pekerja di ladang tuayan disini memiliki arti orang yang melibatkan diri dengan pekerjaan yang terhubung dengan tuayan. Siapa yang berkata amin.
Nah saudara kita lihat disini apa yang Yesus katakan. Yesus berkata demikian supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuayan itu. Notis, dia gak bilang berdoa kepada Tuhan untuk kirim banyaknya pekerja.
Untuk tuayan itu. Dia hanya berdoa supaya orang yang berkualitas. Orang yang cocok untuk memenuhi kebutuhan tuayan tersebut.
Orang seperti inilah yang akan dikirim oleh Tuhan. Jadi saudara jangan saudara tertuju hanya kepada jumlah. Tetapi berdoa supaya mencari orang yang tepat. Siapa yang mengatakan amin?
Karena satu orang yang tepat itu cukup daripada seratus orang yang tidak tepat. Nah itu sebabnya saudara yang kita perlukan hanya satu orang. Gak perlu sepuluh orang.
Karena kalau misalnya satu orang ini memiliki hati untuk memenuhi kebutuhan tuayan tersebut. Satu orang ini mampu menjalani sepuluh pekerjaan orang lain yang tidak tepat. Oh sampai saya berkata amin Dan saudara arti kata lagi saudara Berdoa kepada Tuhan Tuhan Empunya Tuayan Untuk mengirimkan Pekerja-pekerja mengirimkan Katakan bersama-sama dengan saya mengirimkan Nah saudara tau gak Mengirimkan atau dalam bahasa Inggris It's called send Send dalam bahasa Yunaninya adalah Ekbalo Yang memiliki arti to throw out, to drive out, to send for a purpose.
Artinya saudara, kalau kita kirim orang ya, gak perlu kepikiran orang ini harus orang yang berpengalaman. Atau orang yang hebat. Yang penting... adalah orang ini mau diutus. Mau dikirim.
Mau untuk terjun langsung. Untuk throw out. Untuk terjun langsung.
Nah, orang seperti inilah yang kita harus kirim. Bukannya orang yang harus dilatih, semuanya ini memang penting, tetapi yang kita harus kirim adalah orang yang mau diutus, yang mau terjun langsung, yang mau saudara, tanpa kepikiran panjang terlibat karena dia tergerak untuk memenuhi kebutuhan oh siapa-siapa kata amin saudara, inilah yang kita harus dapati dari Tuhan Ya, saudara ICC, kalau misalnya kita ingin gereja ini bertumbuh dan bertambah, artinya yang kita sedang harus siapkan adalah pekerja-pekerja di ladang tuayan Tuhan. Karena kalau misalnya tuayannya banyak dan pekerjanya sedikit, gak mungkin saudara tuayan tersebut akan tertampung.
Tetapi jika pekerjanya banyak, banyak bukan berarti hanya sekedar jumlah, banyak artinya pekerja-pekerja yang tepat memenuhi kebutuhan tuayan, maka saudara tuayan yang Tuhan bawa, yang berikan kepada gereja akan tertampung dan orang-orang akan dengan baik digembalai. Oh siapa yang berkata amin. Ayo kita beri kembalian terbaik bagi Tuhan Yesus. Saudara, yang terakhir saudara, kita lihat Yesaya pasal 6 ayat 8. Yesaya pasal 6 ayat 8. Yesaya mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Dan saat itulah ia sadar akan kekurangan dirinya yang perlu belas kasihan Tuhan untuk supaya dosanya diampuni.
Dan baru setelah itu di Yesaya Pasal 68, Tuhan berfirman kepada dia. Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata, siapakah yang akan kuutus? Siapakah yang mau pergi untuk aku? Hari ini saudara, di ICC ulang tahun yang ke-16, Tuhan juga sedang mengatakan pertanyaan ini kepada gereja ICC.
Kebutuhan kota Bandung banyak, tuayan juga banyak. Tapi pekerja-pekerja sedikit. Siapa yang akan bisa saya kirim? Siapa yang bisa saya kirim? Saudara saya berdoa, supaya di hari ulang tahunnya Tuhan dan ICC yang ke-16 ini, kita semua bisa menjawab, Here am I Lord, send me.
Not send others. Tetapi waktu saat dia sering berdoa, sering menyembah, Tuhan sedang secara diam-diam mempersiapkan dia. Tetapi pada saat ada kesempatan untuk melawan Goliat, Saudara, dia tidak segan-sengan untuk maju dan berjalan. berlari menghadap Goliat.
Karena dia melihat kesempatan itu adalah kesempatan di mana Tuhan akan bekerja di dalam kehidupan dia. Dan pada saat dia lari dan dia menuju ke medan peperangan, untuk menghadapi Goliath. Dia saudara tidak terampil sama sekali untuk perang.
Tetapi saudara, urapan Tuhan bekerja. Dan akhirnya urapan Tuhan lah yang memenangkan pertarungan tersebut. Bukannya kepinteran dia. Disinilah saudara, kita semua harus sadar.
Saat kita available, anointing akan datang. Yang kita harus siapkan adalah hati kita. Yang kita harus siapkan adalah hubungan kita dengan Tuhan.
Tetapi pada saat ada satu keperluan. Dan kita mau untuk menyodorkan diri. Mempersembahkan diri sebagai alatnya Tuhan. Disitulah urapan akan terjadi. Saudara dengan ini saya akan selesai.
Saya masih ingat saudara. Waktu saudara gereja kita kena kasus. Semua pemimpin-pemimpin kita. Dari ring satu, ring dua. Semuanya diambil Tidak ada satu orang pun Di kepemimpinan kita di atas Yang bisa merepresentasi gereja Dan akhirnya sudara Otomatis yang harus dipilih adalah Ring 3 dan ring 4 Dan sudara Boleh dibilang Bad lucknya ya Sialnya itu Saya itu ring 3 dan ring 4 nya Dan otomatis sudara Karena mereka memerlukan seorang pemimpin Untuk menjadi interim leadership Mereka memilih saya dengan Pastor Bobby Saya waktu itu baru umur 35 Miskin, pendeta yang miskin Gak berpengalaman Saya masih ingat saudara hari itu Bang mau ketemu dengan gereja Para bangkir harus ketemu dengan gereja Karena gereja baru saja mengambil hutang 45 juta dolar untuk membeli saham kedua Suntec City.
Dan otomatis, jika pemimpin daripada gereja sudah tidak ada lagi, bangkir was-was. Apakah gereja mampu untuk bisa membaik? Bayar hutang tersebut, obligasi tersebut, bener gak saudara? Saya masih ingat para bangkir ketemu di conference room dan mereka tanya, absennya Pasar Kong, siapa yang hari ini akan memimpin gereja ini? Siapa muka untuk gereja Siti?
Semua penatua-penatua kita Menunjuk ke Pastor Aris Dan Pastor Bobby Saya masih ingat Muka-muka para bangkir langsung menjadi pucat Karena mereka melihat Siapa orang ini Ya, gak berpengalaman, masih muda, gak punya apa-apa, gak ada pelayanan di luar negeri, mana mungkin mereka bisa memenuhi obligasi. Tetapi saudara saya dan Pastor Bobby berkata kepada mereka, mereka tanya, mampukah gereja untuk memenuhi obligasi 45 juta dolar ini? Kami berdua berkata, yes.
Saudara, yes. Kita percayalah, saudara singkat cerita. Setiap bank tidak mau memberikan kita pinjaman. Kita mencoba untuk mengolor waktu.
Kita mencoba untuk extend masa pinjaman tersebut. Karena satu setengah tahun kemudian kita harus lunas. Kita mencoba untuk supaya ini diperpanjang sampai enam tahun. Supaya kita bisa secara perlahan memenuhi obligasi kita.
Saya masih ingat. Sudah oke. Tapi di hari sebelumnya kita tanda tangan. Bank kembali kepada kita dan berkata, sorry maaf departemen legal kita tidak mengizinkan agreement ini untuk berlanjut. Akhirnya gagal.
Satu demi satu kita gagal. Tapi saudara saya masih ingat, kalau misalnya Tuhan, Sudah berbicara dan kita rela untuk dipakai oleh Tuhan. Pasti akan ada jalan keluarnya.
Urapan pasti ada. Saya berkata amin. Walaupun kita ini tidak berpengalaman.
Saya masih ingat saya dan Pastor Bobby. Kita runding dan akhirnya kita ngomong begini. Oke lah, gak ada jalan keluar.
Coba kita tanya kita punya lawyer. Karena lawyer ini tuh kenal dengan banyak orang-orang kaya. Kita tanya mereka, coba kamu kita hubungin lawyer kita.
Kita minta tolong kepada lawyer ini untuk hubungin kita dengan orang-orang kaya. Siapa tahu kita bisa minta bantuan dari mereka. Sudah pas, lawyer kita dua hari kemudian kembali.
Dan berkata, ini ada satu orang. Tapi bukan orang Kristen. Tapi dia tertarik. Nah singkat cerita, dia datang ke gereja. Dia ikuti ibadah kita.
Dan di ibadah tersebut dia merasa tersentuh. Lihat saudara, yang tersentuh dengan belas kasihan adalah Tuhan empunya tuayan. Bukannya kita, dia tergerak. Dan saudara, di ibadah kita saat dia melihat, saat dia mendengar firman, dia merasakan hadirat Tuhan, hatinya tergerak. Dan ujung-ujungnya dialah yang memberikan kita pinjaman.
Saya masih ingat kita semua runding, nego, sampai akhirnya di hari haknya, tanggal Agustus 8, itu adalah hari terakhir kita harus bayar. Agustus 9, Agustus 8 jam 5 saya berhasil tanda tangan dan akhirnya pinjaman mengalir dan kita lunasi pinjaman kita dengan bank tersebut. Antara kita dengan dia, kita mengalami perjanjian, 6 tahun kita akan lunasi, tetapi puji Tuhan, walaupun tidak ada Pastor Kong, walaupun tidak ada yang lain, dalam kurun waktu 4 tahun saja, bukannya 6 tahun, 4 tahun, kita selesaikan, kita lunaskan seluruh 45 juta dolar untuk pinjaman tersebut. Kita beri kembali terbaik bagi Tuhan Yesus. Saudara.
Ini luar biasa, karena ini benar-benar adalah pekerjaan Tuhan, bukannya pekerjaan manusia. Jika kita rela, kita akan melihat keajaiban Tuhan. Saudara, di ibadah terakhir hari ini, saya akan selesaikan kotbahan seri saya. Ibadah pertama, kado yang terindah bagi Tuhan.
Menyediakan diri sebagai penyembah yang benar Ibadah kedua Jadikan diri sebagai penjala manusia Tetapi yang ketiga Relah untuk terjun langsung ke lapangan Untuk menjadi pekerja di ladangnya Tuhan Tiga hal ini yang akan menyenangkan hati Tuhan Sebagai kado yang terindah Untuk hari ulang tahun ICC yang ke-16 Saya percaya Saudara-saudara yang berkati Dalam nama Tuhan Yesus Semua yang percaya mengatakan Amin Kita beri kebenaran terbaik bagi Tuhan Haleluya Saudara mari kita semua bangkit berdiri ya Amin Siapa hari ini telah diberkati oleh Tuhan Amin Ya Saya mengimbau kepada saudara Jika lo masih belum mendengar firman Tuhan Di ibadah 1-2 Dengar Dengarkan Pasti saudara akan diberkati Dan yang ketiga ini saudara Siapa hari ini ingin menjadi Partner dengan Pastor Chandra Partner Untuk menjadi pekerja Di ladang Padang tuainya Tuhan. Siapa-siapa kata amin. Nah kalau saudara masih.
Oga-ogahan. Untuk angkat tangan. Gak apa-apa. Mulailah berdoa.
Jadi hari ini sebelum kita selesai. Siapa setuju. Ada banyak kebutuhan di gereja ini. Maukah kita sama-sama berdoa.
Supaya Tuhan yang akan memenuhi segala kebutuhan ini. Dan saya berdoa supaya Tuhan yang akan menggerak hati saudara. Amin. Mari saudara kita angkat tangan, kita berdoa untuk gereja ini.