Ibu Puri, jadi wanita karir atau ibu rumah tangga? Menjadi ibu yang bahagia Mau menjadi wanita karir atau menjadi ibu rumah tangga Yang penting bagi seorang ibu itu adalah bahagia Menjadi ibu yang bahagia Tapi masyarakat masih banyak yang berpikir bahwa Kalau perempuan itu bagusnya ngurus anak Ngurus suami di rumah aja Gimana tuh? Ya, saya setuju bahwa tugas dan peran utama seorang ibu dan istri itu adalah Mengurus suami dan anak-anak dengan cara apa? Dengan cara yang bahagia Bagaimana supaya bahagia?
Yaitu seorang perempuan harus berdaya dan berkarya Karena karya itu adalah ungkapan dari cinta Perempuan berdaya dan berkarya Ini pasti erat kaitannya dengan tema kita Terkait dengan pentingnya perspektif gender di keluarga Ya Ya dan kali ini kita akan berbicara tentang pentingnya perspektif gender di keluarga Dan sudah hadir narasumber istimewa Ibu Puri Pramudani Beliau adalah dosen PGSD UHAMKA Yang juga merupakan kepala sekolah perempuan berkemajuan UHAMKA Terima kasih sudah hadir di Podcast Keluarga Jakarta Dan kita akan berbincang banyak nih Dari cerita-ceritanya ini pasti akan banyak yang seru Dan saya ingin banyak sekali Minta cerita-cerita yang inspiratif karena kita tahu bahwa Bupuri ini tidak hanya berkegiatan di kampus Tapi juga ada kegiatan-kegiatan lain yang diharapkan Memang ini tadi ya, bisa membuat perempuan-perempuan Khususnya di Jakarta ini punya karya, berdaya, dan tadi Sharing cinta gitu ya Tapi kalau bicara tentang perspektif gender Ada yang bilang bahwa ini Ya setidaknya tadi pada saat kita bicara tentang kesearaan tuh selalu mengatakan bahwa Perempuan nih pengennya apa sih? Pengen bersaing sama laki-laki Atau kayak gimana sih kalau menurut Bu Puri? Ya betul mas ya, di masyarakat kan sekarang masih ada dualisme ya Menjadi ibu rumah tangga dan menjadi wanita karir gitu ya Kadang yang wanita karir itu dibilang mau menyaingi laki-laki Padahal tidak seperti itu Bagi saya semua ibu itu bekerja Ibu yang bekerja di ranah domestik, yaitu di rumah Ibu yang bekerja di ranah publik, yaitu di masyarakat Pada intinya semua ibu itu bekerja Sehingga tadi ketika misalkan ditanya Bagaimana dengan terkait dengan kesetaraan gender atau responsif gender Intinya yang terpenting adalah rido dan support dari keluarga Saya sendiri disini sering mengatakan ya Kepada suami saya apa, tidak apa-apa gitu Saya bekerja, berkarir kadang apa namanya, mohon maaf ya mungkin dari jenjang akademik juga saya lebih tinggi dari suami tetapi beliau yang mendukung gitu ya kalau ada mah postdoc aja dan udah pokoknya karena dia tahu bahwa potensi saya di akademik tugas suami adalah mencari nafkah saya tanya, tidak apa-apa itu kalau seperti itu saya istilahnya kita perempuan lebih tinggi tidak apa-apa kata suami, yang terpenting suami hanya minta dua dari saya yaitu menjadi istri yang hafizatun yang bisa Menjaga kehormatan keluarga dan menjadi istri yang konitatun Ketika komunikasi dibangun, ketika apa yang kita inginkan diantara peran suami dan istri itu terbangun dengan baik Insya Allah itu akan dijalani dengan baik juga Apa yang bisa dikatakan kepada suami sehingga suami Karena kan saya juga ingin Bu Puri bisa membuka Pikiran-pikiran suami-suami yang belum tentu sama seperti suaminya Ibu Puri Begitu sangat terbuka Apa alasannya sehingga kita harus punya peran dalam arti saling mendukung tadi?
Yang terpenting kita saling tahu apa yang kita butuhkan Apa yang kita inginkan Komunikasi tadi ya Yang dibangun saya maunya apa Suami maunya apa Dan yang terpenting kita tahu Jadi saya setuju bahwa peran utama dari seorang istri dan ibu itu adalah Mengurus suami dan anak-anak Jadi kalau bicara kodrak ya itu clear ya Itu dulu kewajiban utama Tetapi ketika itu sudah terpenuhi Kita bisa tetap berkarya dengan Disupport tadi oleh suami Saya sebagai seorang istri Misalkan mencoba menjalankan peran sebaik mungkin Tentunya feedback dari suami juga Dia akan mensupport Lain halnya kalau misalkan Kita tidak melaksanakan tugas itu dengan baik, itulah yang terjadi miskomunikasi dalam keluarga biasanya. Tapi apakah mungkin juga ada sebagian yang memang pada saat mengejar karir, akhirnya lupa dengan kodratnya, atau tadi pada saat posisinya sudah jauh lebih tinggi, ya akhirnya menjadi semakin dominan di keluarga dan membuat... Perspektif tentang gender ini memang masih bias Masih banyak tadi Masih tetap tidak merelakan seorang istri itu hebat gitu Mungkin itu tadi kembali lagi Intinya adalah komunikasi di awal harus dibangun kesepakatan dulu ya Tadi kan saya dengan suami sudah bersepakat bahwa tugas suami adalah mencari nafkah Dia yang bekerja gitu dan Jujur yang menginginkan menjadi dosen itu adalah suami juga gitu ya Karena dia bilang gitu ya Kenapa suami ingin saya menjadi dosen? Bukan untuk mencari nafkah Bukan untuk istilahnya menjadi wanita karir Yang sibuk atau seperti apa Suami minta saya menjadi dosen Karena mengajar itu adalah ibadah Mengajar itu adalah dakwah Itu juga untuk membantu suami Kalau kata suami ya nanti di akhirat nanti Kalau hisabnya misalkan kurang Itu bisa terbantu dengan amalan-amalan dakwah Melalui mengajar tadi Jadi memang harus ada kesepakatan Ini pembagian peran di mana Sehingga kalau berkaitan dengan nafkah Ya itu berarti tugasnya suami mencari kebutuhan material untuk keluarga Tetapi suami ingin kenapa saya maju di bidang akademik Dia hanya ingin ibunya itu bisa mengajarkan dan mendidik anak-anak dengan baik Plus bisa mengajar mahasiswa itu Jadi modal pertamanya yang memang harus dibangun adalah komunikasi Itu kunci yang pertama Tapi kita tahu juga faktanya bicara tentang kekerasan dalam rumah tangga Ini kan angkanya tidak sedikit Ini apakah Tadi terkait dengan memang komunikasinya yang kurang Atau ada hal lain yang membuat memang Bicara tentang kekerasan dalam rumah tangga Ini kan juga rat kaitannya juga nih Dengan perjuangan kesetaraan juga nih Bagaimana? Ya saya pernah ini mengikuti satu komunitas ya mas ya Dimana disana kita di belajar bagaimana Fitrah seorang laki-laki dan perempuan Sedangkan perempuan itu sebagai pembasuh luka gitu ya Karena perempuan itu yang diutamakan itu adalah Eee kasih sayang gitu kan ya perasaan sehingga kalau laki-laki itu logikanya mungkin ya yang lebih jalan sehingga kalau di keluarga memang kita beri kesepakatan kalau yang misalkan mendidik dengan tanda kutip tegas itu bagian dari suami ayahnya ketika anak-anak melakukan kesalahan itu suami yang langsung bertindak gitu tetapi pada saat suami dalam tanda kutip misalkan memarahi anak-anak marahnya dalam tanda kutip mendidik saya sudah menyiapkan bahu saya sebagai pembasuh luka Sehingga memang kedua peran itu harus ada gitu Kalau misalkan satu tidak bisa terbangun gitu ya Nah itu yang mungkin akan sulit dan pada akhirnya terjadi miskomunikasi yang mengakibatkan kekerasan dalam rumah tangga Sehingga pembagian peran itu harus jelas tadi Kalau itu kan bicara tentang orang tua terhadap anak Tapi kalau bicara tentang kasus kekerasan dalam rumah tangga, suami dan istri gitu kan Apakah ini juga ada kaitannya dengan perspektif mereka tentang gender?
Iya Jadi pengalaman saya ketika di rumah, apalagi pada saat pandemi yang kita semua WFH, saya harus mengajar. Tetapi tetap saya sambil menyuapi suami ketika pulang mau dalam kondisi apapun saya sedang sibuk. Saya berusaha tutup laptop dulu, matikan HP. Artinya di sana memang tetap kita itu ada norma-norma yang harus dijalankan.
Sehingga kalau misalkan kita... Komunikasinya dengan baik dengan suami Insya Allah sih kalau menurut saya tidak akan ada kekerasan itu Baik, tapi yang menarik adalah perempuan berkemajuan Apa? Kenapa harus berkemajuan kata yang dipilih?
Karena ada istilah yang mengatakan kemarin Jika kita mendidik satu perempuan Maka itu adalah mendidik satu bangsa katanya Mencerdaskan satu perempuan itu minimal mencerdaskan satu keluarga Karena Ibu itu adalah madrasah utama bagi anak-anak Setuju ya mas ya? Sehingga kenapa perempuan harus berkemajuan Itu tadi yang diinginkan oleh suami saya Kenapa suami saya minta saya Sekolah setinggi-tingginya Bahkan sampai ke luar negeri Bukan untuk apa-apa, untuk anak Bahkan ini saya punya sedikit cerita mas Ketika setiap saya hamil ini Saya sudah Anak tiga Orang bilang saya katanya macanaga Mama cantik anak tiga Mama cantik anak tiga Tiga-tiganya ketika saya hamil Biasanya kan kalau Lagi hamil itu suami yang biasanya itu membelikan makanan, pengen apa. Kalau suami saya belikannya apa? Buku matematika.
Saya harus belajar, Mas. Ya ampun, boro-boro ya kalau lagi kayak gitu yang ada makan, lagi muat-muat apa. Tapi saat itu suami bilang, tolong ini untuk bayi kita gitu ya. Artinya bukan untuk saya sendiri gitu. Jadi harus dibiasakan kecerdasan intelektual, emosional itu dari mulai dikandungan.
Sehingga pada saat saya mengandung itu mau tidak mau saya... Menuruti mengerjakan soal-soal matematika Mendengarkan murota, musik-musik klasik seperti itu Baik, tapi ini menarik ya Bicara tentang pencapaian pendidikan dari Ibu Puri ini Saya juga dengar banyak cerita Pernah juga baca kisahnya Ini kan tidak mudah ya, LDR-an Dan ternyata suami itu yang ngurus tiga anak itu selama bu Puri kuliah Bagaimana, boleh diceritakan nggak? Bagaimana peran itu kok bisa smooth, berjalan gitu Dan akhirnya ya pencapaian bisa diraih Ya, karena memang diawali dengan karir saya itu Atas rido suami ya, jadi suami tahu bahwa Seorang dosen itu harus S3 gitu kan ya Dan suami tahu juga Macanaga yang sedang S3 Mama cantik Anak tiga sedang S3 itu Pastinya penuh dengan drama gitu kan ya Tetapi pada akhirnya semua berbahagia Bergembira karena support dari keluarga Sehingga pada saat itu Suami bilang ya sudah gak apa-apa Sementara waktu Ditinggalkan dulu pada saat itu Saya memang mengambil riset ya di Belanda selama 3 bulan tidak apa-apa semua tugas-tugas di rumah, semua yang menjadi hak-hak beliau itu beliau rela untuk menggantikan peran saya saat itu, tapi dengan catatan saya harus lulus tepat waktu saya harus lulus 3 tahun, sehingga ketika saya lulus tepat waktu diharapkan ya, saya bisa berkiprah di masyarakat, tapi juga tetap kembali dan mengetumakan keluarga, dan Alhamdulillah atas izin Allah itu bisa tercapai, dan kemarin memang Saat saya sidang promosi kemarin yang sesuai di berita itu Memang pas di hari ulang tahun suami saya Sehingga memang itu saya persembahkan semuanya untuk suami Karena apapun yang ada di berita itu ya Misalkan saya disini hanya menegaskan bukan berarti saya yang hebat gitu ya Tetapi Alhamdulillah atas izin Allah Pencapaian itu bisa terjadi karena supporting sistemnya Supporting keluarganya, supporting dari suaminya yang hebat gitu ya Artinya IPK 4 itu ada bagian suami disitu Iya banget mas Itu dibagi dua lah istilahnya Karena kalau tidak seperti itu Saya yakin saya tidak akan bisa dititik itu ya Ketika tidak ada Tapi bagaimana sekali lagi Memelihara komitmen bersama itu Supaya memang semua peran di keluarga itu kan Tadi anak mungkin ditinggal Pas lagi sakit Atau adalah kewajiban-kewajiban lain Yang memang tentu harus Di sharing antara suami dan istri Bagaimana supaya ini memang bisa mulus gitu ya Pembagian perannya itu Sebetulnya kalau boleh jujur tidak semulus itu ya Semua penuh liku-liku, semua perjuangan Mungkin orang lebih banyak melihat ke hasil akhir Padahal itu semua penuh dengan liku-liku Penuh dengan air mata, penuh dengan perjuangan Dan insya Allah ini semua saya sedang dalam proses dibukukan mas ya Ini yang tadi kisah macanaga yang sedang S3 dan dalam waktu dekat ini juga insya Allah sudah di launching dalam bentuk lagu dan itu berisi cerita yang penuh dengan liku-liku perjuangan kita apa pesan yang sebetulnya ingin disampaikan kepada publik dari buku, dari lagu yang sudah di release kebetulan memang judul buku dan judul lagunya itu semua indah pada waktunya mas saya ya yakin semua di kita disini baik yang ada di sini maupun yang ada di rumah dimanapun juga semua sedang berjuang semua sedang berjuang di jalannya masing-masing gitu ya hanya perjuangannya beda-beda ya ada tetapi saya yakin semua itu akan indah pada waktunya plus tadi ya cerita saya juga tidak semudah yang dibayangkan dengan air mata saat saya di Belanda anak saya yang paling kecil itu apa dirawat berkali-kali di rumah sakit ya itu tadi ya kalau perempuan kadang yang diutamakan perasaan saya ingin pulang gitu ya mencari tiket pulang dari Belanda ke Indonesia saat itu saya bilang sudah disana saja percayakan dengan kita yang ada disini dan saya saat itu berkeyakinan kalau suami rido insya Allah Allah juga rido dan semua akan ada jalannya baik kalau bicara tentang lagu boleh dong satu bait lagunya gitu satu bait aja mungkin ya di awal ya Inca warna pelangi saat hujan berhenti kering air mata ini setelah hari ini kini bahagia ku tiba saat ku Nah itu tubi kontinya ya Dan sudah ada 3 lagu loh Betul, jadi mas selama 3 tahun saya studi S3 itu Saya menciptakan 3 lagu yang memang terinspirasi dari disertasi Lagu yang pertama judulnya Doa dan Cinta Itu saya ciptakan pada saat menjelang ujian seminar proposal Lagu yang kedua judulnya Mahabatullah Itu saya ciptakan pada saat saya mengambil data disertasi sedang galau-galaunya Yaitulah healingnya dalam bentuk lagu Makanya saya tadi katakan bahwa karya itu adalah ungkapan dari cinta Sehingga kita bisa berkarya apapun ya Sebagai seorang ibu bisa menulis buku, bisa membuat lagu Atau mungkin ada yang senang memasak gitu Itu adalah ungkapan-ungkapan cinta yang memang itu bentuk apa yang kita rasakan Termasuk yang tadi semua indah pada waktunya Saya yakin semua yang sedang berjuang ketika tadi sesuai lirik tadi Setelah...
Hujan pasti ada pelangi Dalam Quran juga disabutkan ya Di Quran Al-Insyurah Bahwa dibalik semua kesulitan akan ada kemudahan Karena betul tadi ya Setelah berjuang, setelah liku-liku Ada kebahagiaan Tapi hal yang paling berat dalam perjuangan Apa? Itu tadi yang anak-anak sakit gitu ya Mas pada saat kemarin sampai ke Menjelang sidang promosi pun Saya saat itu was-was gitu ya Sepertinya saya tidak bisa menghadiri karena memang anak saya cukup parah sakitnya saat itu. Tetapi lagi-lagi mungkin doa dan support dari semuanya seperti ada keajaiban. Makanya memang judul disertasi saya juga itu mengembangkan satu desain yang dinamakan Nara Cantik. Nara Cantik itu hasil formulasi saya dengan para pendidik di Belanda.
Noticing and Reflective Ability Provoked by. Challenging and realistic Tetapi Nara itu adalah sebetulnya anak saya yang ketiga itu Yang memang dilahirkan pada saat saya sedang studi S3 Dan harapannya semoga dengan dibuatnya Satu karya Nara cantik itu menjadi doa Semoga Nara menjadi anak yang soleha dan sehat selalu Artinya kalau saya mungkin salah atau benar saya nggak tahu ya Tapi pada saat keluarga itu membangun kepercayaan Pada saat pencapaian itu diraih, ternyata kembali lagi ke keluarga ya Gak bakal lah cinta itu lari kemana-mana Kalau di keluarganya itu udah penuh dengan peran dan penuh dengan cinta Tapi ada tips gak supaya masyarakat juga sadar dengan perspektif gender ini di keluarga? Ya, tipsnya yang tadi yang pertama yang saya katakan selalu berkali-kali ya Di pembicaraan kita hari ini yang pertama adalah komunikasi Antara suami dan istri dan juga dengan anak juga ya berikan kepercayaan, kalau boleh sedikit saya sharing saya memang sebelum saya ke Belanda kemarin pokoknya dari zaman berapa tahun ini tidak ada ART baru kemarin saja karena pas saya ke Belanda baru ada ART lagi tapi itu adalah keputusan saya pada saat itu saya hamil besar sedang S3 tapi saya sendiri yang memutuskan tidak mau ada ART kenapa?
karena saya ingin membangun teamwork saya punya anak tiga, yang pertama kelas 5 SD saya berikan jabatan sebagai Direktur Direktur Akomodasi dan Konsumsi Jadi tugasnya belanja, naik sepeda listrik, dan juga Kalau ada tamu dia bagian yang beli makanan gitu Direktur Akomodasi dan Konsumsi Anak saya yang kedua, kelas 1 SD, 7 tahun Dia jabatannya itu adalah Menteri Perairan dan Direktur Kebersihan Apa itu tugasnya? Jadi suami kan mewajibkan kita minum air putih itu minimal 2 liter ya Jadi kita masing-masing punya tumbler dan itu tusinya Anak saya yang kedua untuk ngisi air Sekalipun kelas 1 SD Iya, ngisi air di tumbler itu ya Jadi udah punya, ini punya Mumu Mumu itu panggilan ke saya, Bubu ke ayahnya Dan direktur kebersihan Jadi untuk yang buang di appers adik bayi Itu tugas yang kedua Akang Zian namanya Dan itu berjalan ya? Iya, dan suami juga kebetulan senang masak gitu ya Jadi Pada saat kalau misalkan kita lagi di rumah seperti kemarin Suami yang masak, saya yang cuci piring Capek sih mas, tapi seneng gitu ya Terbangun gitu peran masing-masing Dan kemistri keluarga itu lebih terbangun Jadi lebih seru lah gitu ternyata Luar biasa sekali, sangat menginspirasi Banyak hal yang bisa kita ambil dari cerita perjuangan Ibu Puri Kemudian dari pembagian peran Yang itu tentu saja bisa terimplementasi Karena Komitmen, kemudian juga tadi memelihara komunikasi Mudah-mudahan apa yang tadi disampaikan oleh Ibu Puri Bisa juga terimplementasi kepada keluarga Jakarta Karena kita sangat berharap nih ya Memang terkait dengan perspektif gender di keluarga ini Benar-benar nyata dalam memujudkan keluarga Jakarta yang bahagia Terima kasih banyak atas waktunya Ibu Puri Luar biasa banget, banyak cerita-cerita yang menginspirasi Dan keluarga Jakarta pasti setuju ya makanya jangan lupa untuk membagikan video ini like dan komen juga ya tetap bersama kami karena kita juga nanti akan menghadirkan narasumber-narasumber istimewa lainnya di Podcast Keluarga Jakarta saya Aditya Turatma, sampai jumpa