Transcript for:
Dasar Akidah dan Tawhid dalam Kehidupan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrahmanirrahim Kami muslimi dan muslimat, rahmatullahi wabarakatuh Saat ini kita akan membahas tentang akidah dan tawhid dan fungsinya dalam kehidupan Kita tahu bahwa akidah inilah yang ditanamkan Rasulullah selama 13 tahun di Mekah Dengan akidah inilah yang kuat, akhirnya para sahabat nabi bisa meninggalkan kejahilihan mereka Dan bisa berumah Islam dengan sepenuh hati Dan akidah adalah fondasi dalam kita beragama Ketika Jika akidah kita kuat, seluruhnya akan menjadi ringan. Ibadah menjadi ringan. Serekah menjadi ringan. Berkubur menjadi ringan. Tapi kalau akidah kita lemah, tawhid kita lemah, kita akan susah melakukan seluruh langkah ibadah. Makanya Rasulullah mengajarkan, akidah dulu ditanami mekah, baru nanti syariah diturunkan Allah di Madinah. Fungsi akidah dan tawhid. Akidah ini sebenarnya adalah perjanjian kita kepada Allah waktu kita di alam arwah. Kita berjanji akan menyembah Allah. mata ketika turun di dunia menjadikan Allah segala-galanya dalam kehidupan makanya akhlak kita kepada Allah adalah bagaimana kita mendahulukan Allah dari apapun fungsi akidah ada tiga makanya kita harus mendidik generasi kita dengan akidah yang kuat yang pertama fungsi akidah adalah membajakan diri kita artinya membajakan bahwa kita harus bermental baja dalam menghadapi kehidupan ini sebab kenapa hidup ini banyak kejutan oleh Allah Ada kejutan yang menyenangkan dan ada yang tidak menyenangkan Kalau kejutan yang menyenangkan Kita tinggal bersyukur kepada Allah Tapi kadang-kadang ada kejutan yang tidak menyenangkan Corona kita contohkan Bagaimana kita tidak memprediksi Akan terjadi corona ini Dihantam oleh seluruh Corona ini seluruh kehidupan kita Ibadah, haji dibatalkan Perdagangan, morak marit Pendidikan, ibadah Dan segala macam Nah kalau mental kita tidak kuat Kalau terlihat yang ini ujian ujian daripada Allah, dan ada hikmah di belakang ini, remuk hidup kita banyak orang yang mau nikah sudah menyiapkan dari bulan Januari dari bulan Februari, tiba-tiba corona, resepsi sudah disiapkan segala macamnya ya itulah, kejutan yang tidak menyenangkan dalam kehidupan kita baru buka usaha dihantam corona kita baru bikin perusahaan bikin warung untuk berusaha tapi, ya hantam nah, kalau kaki dah tidak kita kuat, remuk hidup kita betul Maka banyak orang menjadi stres segala macam. Maka sampai kita dengar cerita sampai bunuh diri segala macam. Kenapa? Karena dia nggak yakin dengan Allah SWT. Tidak yakin dengan Allah yang ngatur kehidupan. Itulah gunanya. Membajakan diri kita kepada Allah. Kalau kejadian menyenangkan ya. Tiba-tiba kita dapat bonus dari kantor. Kita tidak dapat pembagian dari orang lain. Tiba-tiba mungkin hutang kita dibayar. Kita tinggal bersyukur kepada Allah. Tapi kalau kejadian tidak menyenangkan. Orang-orang yang kuat akidah dan tauhidnya Dia akan memandang kehidupan ini Sebagai bentuk daripada ujian daripada Allah Inilah konteksnya Makanya ulama dulu kita lihat Ketika mereka jalan yang kita jelaskan Ketika jalan menanjak Mereka malah Kalau kita biasanya ngeluh Mereka malah tertanggung Setelah jalan menanjak pasti ada nanti jalan menurun Ketika jalan menurun Kita malah tertanggung Mereka malah menangis Karena pasti ada jalan menanjak lagi ujian lagi daripada Allah, itu fungsi akhidat pertama, yang kedua ini sangat penting juga adalah mengajarkan kita dari kesyirikan sebab syirik ini dosa paling besar berujuklah semua kita kita dosa besar yang bikin para ulama nomor satunya pasti kesyirikan kepada Allah dan ini dosa tidak terampun nih kalau dosa lain mungkin Allah mengampun, kita mungkin pernah melakukan dosa besar yang lain ribah lah, mungkin ribah berzinah segala macam tapi kita belum sempat tahu sampai meninggal mungkin Mungkin Allah mengampuni. Tapi kalau syirik, tidak. Kalau tidak, tobat sebelum meninggal. Bersihkan dari kesyirikan. Tidak ada ampunan dari Allah. Apa itu syirik? Syirik adalah kita berusaha di dunia bukan dengan cara syariah. Apa itu syariah? Dimensi kemanusiaan. Semua ada ilmunya. Misalnya Gunung Morapi, kita punya ilmu. Vulkanologi. Ahlinya ada. Tanyakan kepada dia. Gak usah kita lempar sesajen Lempar sesajen lah Sedekah gunung lah segala macam Sedekah laut, ada ilmunya Kita bikin bangunan, bikin jembatan Nanam kepala kambing, kepala kebo Segala macam, ada teknik sipil Ilmunya adalah teknik sipil Berapa besinya, berapa semennya Itu akan membuat bangun super kuat Rumah tangga ada ilmunya, ilmu parenting Banyak ulama kita yang mendalami ilmu parenting Gak usah kita nanam Itulah siram tiap pagi sore Kalau sakit ya dokter ilmunya, kalau obatnya farfasi, semua Allah memberikan. Wallah mal'adha samakullaha. Allah mengajarkan Anda berbagai ilmu. Jadi, dengan menggunakan dimensi ilmu, kita jauh daripada kesyirik. Jadi, kalau segala sesuatu, sudah terkena obat ilmu. Yang ketiga, usia akidah yang juga penting adalah bagaimana kita menyikapi ya gaib secara benar. Tapi ini bagian juga daripada titik ruang kita nanti kita akan bertahun-tahun. Misalnya ketika Allah menurunkan Al-Quran, Al-lazi na'i'u'nu nabiru la'ibih. Kita juga harus tahu apa itu yang wa'ib. Dan bagaimana memperlakukan yang wa'ib. Misalnya arwah wa'ib. Kemana arwah setelah meninggal? Ya masuk kalam barzah sampai hari kemudian. Tidak ada istilahnya arwah gentayangan. Tidak ada istilahnya arwah yang pulang setiap minggu. Ini kan bentuk daripada kekeluargaan kita dalam menyikapi arwah. Lalu, misalnya tentang sorga neraka. Itu kan waib. Itu kan waib sorga neraka itu. Siapa yang masuk sorga? Innalazina amanu wa aminus solihat. Jadi salah kita mengatakan semua agama masuk sorga, keliru. Yang masuk sorga itu adalah orang-orang beriman dan beramal sholat. Nah ini kan betul, Pak. Orang-orang kafir juga begitu. Orang kafir, ya masuk sorga. Kalian tidak lakukan jenaka seperti itu. Yang melakukan jenaka itu adalah orang kafir. ini kata yang goib segala macam, arwah menyikapi yang goib harus sesuai dengan petunjuk daripada Al-Quran, inilah akidah dan tawhid kita, jadi masih kita didik generasi kita dengan akidah dan tawhid yang kuat mereka akan bisa menjalani kehidupan ini dengan tenang, tidak kerasa gerusuk, karena akhirat itu lebih utama dipikirkan daripada kehidupan di dunia. Kita tidak berlomba anak-anak kita, kita juarakan segala macam, semua nanti di akhirat yang kita butuhkan adalah keimanan kemasolehan mereka yang mendoakan kita nanti di akhir zaman. Mereka kita didik anak kita dengan akhirat yang kuat, dengan tawhid yang kuat, agar bisa mereka nanti sukses di dunia akhirat, bahagia di dunia dan akhirat, dan bisa berkumpul nanti dengan kita di sorga jan, sebagai bermanfaat maaf ada kata yang salah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh