Transcript for:
Variasi Warna Kulit Manusia

Ada berapa jenis warna kulit yang kalian ketahui? 2? 3? 4?

Mengapa warna kulit manusia berbeda-beda? Dan, ada berapa banyak sih warna kulit manusia? Yuk, cari tahu jawabannya melalui video ini. Sebelum kita mulai, Tau gak kalian bahwa manusia modern atau Homo Sapiens dulunya memiliki warna kulit yang sama, yaitu semuanya berkulit gelap?

Tunggu, kok bisa? Lalu, kenapa sekarang warna kulit jadi berbeda-beda? Kuncinya ada di migrasi, evolusi, melanin, dan matahari.

Ketika terpapar sinar matahari berlebih, kulit mulai terbakar, dan DNA pada kulit menjadi rusak. Jika kerusakannya berat dan terjadi terus-menerus, maka dapat terjadi kanker kulit. Saat ini, kita beruntung memiliki sunblock yang melindungi kita dari bahaya paparan sinar matahari berlebih.

Namun, nenek moyang manusia pada saat itu belum memiliki sunblock. Lalu, bagaimana mereka bisa bertahan dari efek sinar UV berlebih? Jawabannya adalah dengan sunblock alami, yaitu melanin.

Melanin yang diproduksi oleh melanocyt pada kulit berfungsi sebagai tameng terhadap sinar matahari. 280 ribu tahun yang lalu, Homo sapiens tinggal di benua Afrika. Karena posisi tempat tinggalnya yang berada di garis ekuator, tingkat radiasi dan paparan sinar UV sangat besar.

Sebagai bentuk perlindungan diri, mereka memproduksi banyak melanin sehingga warna kulitnya menjadi gelap. Kemudian, 50 ribu tahun yang lalu, Homo sapiens mulai bermigrasi ke berbagai penjuru dunia. Pada detik ini, Homo sapiens kemudian harus menyesuaikan diri lagi dengan kondisi tempat tinggal barunya. Bagi yang bermigrasi ke daerah Kutub dan Eropa, mereka tidak terpapar secukup banyak sinar matahari. Dengan kondisi tubuh yang terbiasa memproduksi melanin dalam jumlah besar sehingga menghalangi penyerapan sinar matahari, mereka mengalami kekurangan vitamin D yang melemahkan tulang.

Untuk dapat membentuk vitamin D, tubuh manusia membentukkan sinar UV. Hal ini menyebabkan tubuh kembali berevolusi untuk mengurangi produksi melanin dan mengubah struktur melaninnya sehingga warna kulit menjadi lebih cerah dan dapat menyerap lebih banyak sinar UV. Demikian juga dengan yang bermigrasi ke Asia. Warna kulit Homo sapiens berubah seiring dengan evolusi dan adaptasi lingkungan baru, dan kemudian terus diturunkan hingga saat ini.

Jumlah melanin yang diproduksi tubuh, paparan sinar UV, gen, lingkungan, dan pigment yang ada di kulit, semuanya berperan dalam variasi warna kulit yang bisa kita amati antar ras berbeda. Terdapat 4 kromofor, atau pigment warna, yaitu karotenoid, hemoglobin, melanin, dan oksi hemoglobin. Dengan menyerap panjang lombang cahaya yang unik dan membiarkan warna merah dipantulkan, oksi hemoglobin dan hemoglobin menyebabkan timbulnya warna merah muda pada kulit kaukasia. Karotenoid menyebabkan pigmentasi kuning oranye. Dua tipe melanin yang ada akibat mutasi dan evolusi adalah eumelanin dan veomelanin.

Eumelanin memberikan warna coklat kehitaman dan Veomelanin memberikan warna kuning kemerahan. Individu dengan kulit gelap memiliki lebih banyak Eumelanin, sedangkan yang lebih terang memiliki lebih banyak Veomelanin. Campuran beragam kromofor inilah yang menjadikan warna kulit menjadi beragam.

Menurut skala Fitzpatrick, terdapat 6 kategori mendasar warna kulit manusia saat ini. Tipe 1. Light Pale White Tipe 2, White, Fair. Tipe 3, Medium White to Light Brown. Tipe 4, Olive, Moderate Brown. Tipe 5, Brown, Dark Brown.

Tipe 6, Very Dark Brown to Black. Skala ini merangkum skala warna kulit pertama yang dibuat oleh Von Luschen. Biasanya, tipe 1 dan 2 ditemukan pada ras Kaukasia.

Tipe 3 dan 4 ditemukan pada Mongoloid. Serta tipe 5 dan 6 pada ras Negroid. Sekian video kali ini.

Apakah kalian masih memiliki pertanyaan mengenai warna kulit? Tulis jawaban kalian di kolom komentar di bawah. Dan jangan lupa untuk like, share, dan subscribe ke Neuron, supaya kalian tidak ketinggalan video-video baru kami. Jika ada topik lain yang kalian ingin kami bahas, kalian bisa tulis itu juga di kolom komentar.

Semua sumber yang kami gunakan dalam video ini dapat kalian lihat di kolom deskripsi. Terima kasih telah menonton, dan sampai jumpa di video berikutnya.