Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Selalu saja kita ucapkan kalimat suci, kalimat mulia Kalimat yang penuh dengan berkah kepada zat yang maha suci Maha mulia dan maha berkah Allah subhanahu wa ta'ala yang telah menciptakan semua yang di langit, yang di bumi, dan di kedalaman lautan dan dia telah menggantungkan segala kebutuhan kita untuk roda kehidupan di muka bumi ini dengan kalimat sederhana dan penuh dengan berkah, Alhamdulillah Maka sering-seringlah mengucapkan kalimat ini. Selanjutnya kita panjatkan salam hormat kita yang penuh dengan penghargaan dan cinta serta rasa rindu kepada manusia terbaik yang telah diperintahkan oleh Allah memang untuk dicontohi hidupnya dan dijadikan sebagai suri. Serta Allah bersama malaikatnya mengucapkan salam hormat secara langsung kepada manusia terbaik ini Bersama dengan malaikatnya Dan dijadikan ibadah untuk orang-orang yang beriman Maka sangat wajar kalau kita selalu mengucapkan salawat dan taslim kepada Nabi Besar Muhammad Menajikan bahasan kita Riyadus Salihin dan kita masuk ke bab baru Pada pagi ini semoga Allah berkahi Bab Sabar Dan sabar ini definisi sederhananya adalah adalah menerima takdir Allah dan ikhtiar mencari jalan keluar semampunya jadi sabar itu adalah menerima takdir Allah kemudian ikhtiar mencari jalan keluar semampunya sesuai dengan syariat Allah jadi harus dihubungkan dengan potongan definisi terakhir itu tadi hai hai sesuai dengan syariat Allah menerima takdir Allah kemudian ikhtiar mencari jalan keluar semampunya sesuai dengan syariat Allah misal, seseorang diantara kita bangun di pagi hari, flow Sakit misalnya, demam. Maka ini takdir Allah. Bagaimana caranya supaya dia sabar, dia terima dulu itu.
Oh Allah sedang menguji saya dengan penyakit ini misalnya. Kemudian langkah kedua, ikhtiar. Cari jalan keluar semampunya. Minum obat, ke dokter, minum air hangat. Semampunya.
Lalu sesuai dengan syariat Allah. Enggak boleh kita berobat dengan hal-hal yang diharamkan. Sebagaimana sabda Nabi SAW dalam hadis yang sahih, Allah tidak akan menjadikan kesembuhan kalian dari hal-hal yang ia haramkan. Allah tidak akan menjadikan kesembuhan kalian dari hal-hal yang ia haramkan. Itu contoh daripada aplikasi definisi sabar tadi.
Seseorang meninggal, orang yang kita cintai misalnya meninggal. Maka sabar, terima itu sebagai keputusan dari Allah. Kemudian ikhtiar semampunya. Urus jenazahnya.
Doakan. Sadaqah buat dia. Karena itu yang diperintahkan sesuai dengan syariat Allah. Dan tidak boleh kita melanggar.
Jangan niyaha misalnya. Niyaha itu teriak-teriak. Doain keburukan.
Buat diri kita sendiri. Kenapa dia yang mati? Kenapa bukan saya? Atau dia mengatakan kenapa dia mati?
Allah gak adil. Naudzubillah. Ini semua tidak boleh.
Jadi ikhtiarannya harus sesuai dengan syariat Allah. Ini kurang lebih definisi daripada sabar. Dan sabar ini adalah salah satu perangkat di dalam agama Islam yang sangat ampuh dan kuat untuk digunakan dalam roda kehidupan di muka bumi ini. Tentu ada banyak perangkat-perangkat yang Allah siapkan, tawakkal, menyerahkan urusan kepada Allah, sabar, yakin, ikhlas, banyak.
Tapi kita sedang membahas bab sabar ini. Dalilnya, kalau Allah yang Maha Suci dan Maha Pemurah memerintahkan kita untuk bersabar, yang pertama adalah Surah Al-Imran ayat 200. A'udhu Billahi Minash Shaitanir Rajim Ya'ayyuhal-ladhina amanus biru wa sabiru Al-ayah Tentu dan lanjutan ayat ini, tapi saksi bahasan diangkat oleh Imam Nawwi Rahimahullah Sampai disini Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian Dan kuatkan kesabaran kalian Jangan hanya sabar di hari pertama, sabar sampai akhir Karena semua cobaan yang datang yang membutuhkan perangkat sabar ini ada nilai pahalanya. Makin seseorang itu kuat, menguatkan jiwanya.
Meyakini tentang janji-janji Allah kepada orang-orang beriman pasti akan diberikan jalan keluar dari hidupnya. Fa'inna ma'al usri yusra. Di setiap kesulitan pasti ada kemudahan.
Inna ma'al usri yusra. Pasti di setiap kesulitan ada kemudahan. Yang penting sesuai dengan hukum Allah pasti akan diberikan jalan keluar. Maka tentu saja...
dia akan tenang di sini, dia kuatkan kesabarannya jadi perhatikan lafat dari Allah yang mahasuci dan ini kekal ditilawakan sampai hari kiamat oleh orang beriman bukan cuma sabar tapi kuatkan kesabaran, artinya komitmen, istiqamah dengan sabar itu dan tentu teman-teman sekalian setiap ada masalah yang datang ada hadith lain yang berbunyi sesungguhnya beratnya cobaan itu di awalnya saja Misal pertama kematian, pada saat itu saja sebenarnya. Kalau berlalu hari-hari makin ringan. Semestinya berarti kita makin berlalu hari makin bisa melaluinya. Bukan malah hari pertama, hari kedua sabar, tenang, diam.
Kemudian di hari seminggu kemudian, sebulan kemudian baru berkelukusah kepada teman-temannya. Ini tidak tepat karena yang sebenarnya menyakitkan di hari pertama itu. Hari-hari selanjutnya sudah lebih ringan. Makanya Nabi SAW mengatakan tadi, Inna masadmatu fil'ula.
Sesungguhnya beratnya cobaan itu di awalnya saja. Selebihnya sudah mudah. Hari pertama kematian, hari pertama hilangnya barang, Kalau sudah berlalu waktu selesai Tidak ada masalah Ayat yang lain Surah Al-Baqarah 155 Namun sebelum saya baca surah ini Tentu ada hal yang harus difahami Ada namanya ujian Cobaan Dan ini datangnya secara individu Bahasa Indonesia begitu ya Ujian, cobaan Kalau bahasa Arabnya ini dirangkum dengan kalimat musibah tetapi kita lihat bahasa Indonesia ada namanya cobaan dan ujian dan ini datangnya kepada individu beriman muslim atau kafir seperti misalnya sakit nggak mungkin orang sampai mati enggak pernah sakit cuma mungkin tinggal berat ringannya sakit itu ada penyakit standar tidak ada orang tidak pernah flu misalnya tidak pernah demam itu sudah umum sakit perut Itu udah biasa tuh, udah umum. Ada juga yang sifatnya, atau meninggalnya keluarga, yang kita cintai dan seterusnya, ada yang lain namanya bencana. Bencana beda.
Gak bisa kita misalnya kalau sakit perut, saya mengatakan saya kena bencana. Tapi saya kena cobaan. Karena bencana ini sifatnya umum.
Dia merata. Kena kepada mayoritas masyarakat kayak tsunami, gempa, longsor, banjir. Nah kalau yang pertama, cobaan-cobaan yang kita lalui dalam kehidupan sehari-hari ini pasti datang.
Jadi Bapak Ibu harus tahu, sebagaimana kita sehat, kita pasti akan sakit. Sebagaimana kita muda, kita pasti akan, itu pasti. Sebagaimana kita hidup, kita akan mati.
Sebagaimana ada dunia, ada akhirat. Itu selalu. Berpasangan-pasangan Orang kalau paham tentang sistem ini Pada saat dia sakit dia tahu Misal dia flu Dan umumnya cobaan datang pasti lebih sedikit dibandingkan nikmat Seperti misal sekarang Bapak Ibu sini yang hadir Anggap umur seseorang diantara kita misalnya 50 tahun, 60an orang yang tua misalnya.
Baik, dari 60 tahun umur itu, mana lebih banyak? Merasakan kenikmatan atau merasakan cobaan? Umumnya orang merasakan kenikmatan.
Mungkin dari sekian umur itu, dari 60 tahun misalnya dia 40 tahun sehat. 50 tahun sehat, mungkin baru 10 tahun dia sakit. Atau mungkin kita dalam 1 tahun 365 hari kita sehat.
Tahun depan, 1 minggu Allah coba dengan flu. Kalau kita mau bicara adil, Mesti setahun sakit, setahun sehat. Atau setahun sehat, setahun sakit.
Mestinya. Kalau difahami ini kita akan tenang dan bisa sabar. Oh ternyata Allah lagi mau melihat, Saya ini menikmati enggak, bersyukur enggak dengan nikmat yang ada kemarin. Kenapa ada orang begitu? Saking luar biasanya nikmat Allah pada dia, Sampai dia lupakan itu.
Dia bisa aktivitas, bawa mobil kesana sini, keluar. Satu tahun, dua tahun, enggak pernah sakit. Akhirnya Allah coba dia, supaya dia tahu besarnya nikmat itu. Orang kalau sudah masuk di ruangan ICU, itu baru tahu bagaimana luar biasanya nikmatnya kesehatan.
Kita pada saat meriang, baru kita tahu nikmatnya minum air es itu. Orang itu minum, teguk dengan enaknya, kita sentuh saja ketakutan. Gak bisa.
Maka cobaan-cobaan juga punya makna di sini. Supaya manusia sadar. Ulama merincikan tentang manfaat sabar dalam cobaan ini yang datang secara individu. Yang pertama, agar dia menyadari bahwasannya dia makhluk. Itu harus disadari ini Bapak-Ibu sekalian.
Karena cobaan kita sakit, kita lemah. Kemudian ada target kita yang tidak bisa terpenuhi. Itu semua untuk memberikan kesadaran.
Bahwasanya kita makhluk, kita punya batas. Kita punya batas. Makan kita terbatas, aktivitas kita terbatas. Ada saatnya walaupun kita mengejar target yang besar, tapi kita capek, letih, harus istirahat.
Maka dia sadar bahwasanya dia makhluk. Itu manfaat yang pertama. Yang kedua, dari masalah cobaan dan ujian ini, untuk mendapatkan ekstra pahala atau janji-janji dari Allah.
Jadi di surga itu misalnya ada derajat kita gak bisa jangkau kecuali 100 tahun puasa, 100 tahun sholat malam. Tapi umur kita cuma 80, dari 80 juga yang kita pakai ibadah paling cuma 50, 30 habis. Padahal hal-hal yang jalan-jalan lah, masa anak-anak sebelum balik lah, segala macam.
Baik bagaimana caranya? Sementara Allah dengan kemahamurahannya mau kita dapat fasilitas itu. Maka Allah coba dengan penyakit 10 tahun. 10 tahun dapat derajat yang 100 tahun. Karena semua jenis ibadah itu, pasti balasannya lebih besar daripada cobaannya.
Mungkin kita sholat 2 rakaat saja, sudah cukup membuat kita diberikan kesehatan 2 tahun. Allah membalas dengan banyak hal. Dan Allah itu kalau membalas tidak pernah pas-pasan. Pasti Allah mengatakan, Begairi hisab.
Tidak ada perhitungannya kalau Allah sudah balas. Kalau kita berniaga dengan Allah, tanda kutip di sini, pasti kita akan untung dibandingkan berniaga dengan manusia yang sama sekali tidak pernah kecuali ada perhitungan. Sementara Allah sementara tidak seperti itu. Sedikit beriman, sebagaimana hadis Qudsi, kalau hambaku mendekatkan diri kepada aku satu jengkal, aku satu siku, kalau dia satu siku, aku satu lengan, bahasa sederhananya gitu ya. Kalau dia berlari, berjalan, saya berlari kepadanya.
Sedikit ibadah, Allah sentuhkan keimanan. Kita merasa dekat dengan Sampai Cipta Allah. Begitu pula kalau orang-orang yang fasik, itu kalau orang beriman.
Kalau orang beriman, diberikan cobaan, maka untuk tinggikan derajatnya. Kalau orang fasik, muslim yang banyak dosanya, belum sempat taubat, atau orang kafir, untuk menjadi peringatan buat dia. Supaya dia berhenti.
Sejahat-jahatnya seseorang Bapak Ibu sekalian Ada saatnya dia capek dia tidur malam hari Supaya dia sadar ini salah Seringkali dia merasa mimpi buruk Dia merasa juga ketakutan Atau Allah SWT punya cara mengirim sinyal kepada dia untuk berhenti dari kejahatannya Bahkan saya pernah bahasakan Kepergoknya seorang pencuri itu bentuk kasih sayang Allah kepada dia Karena kalau tidak kepergok Mencuri terus, tapi kapan dia kepergok dia kapok, dia gak mau. Maka ini harus digaris bawah ini. Dan seringkali sebelum dia mencuri pasti datang sinyalnya Allah. Yang paling sederhana ketakutan, khawatir.
Kemudian kalau tetap melangkah Allah datangkan dia kepergok orang lain. Kalau tetap melakukan lagi nanti akhirnya Allah SWT berhentikan dengan caranya masyarakat atau manusia digerakkan oleh Allah untuk mengebukin dia. Supaya dia berhenti. Jadi jangan sampai menunggu cobaan Allah lebih berat datang, baru kita mau berhenti.
Orang mu'min itu cerdas. Begitu peringatan datang, dia berhenti segera. Begitu dia mau selingkuh berbuat dosa, ada rasa takut, berhenti sudah.
Selesai. Tetap dia melangkah, nanti suaminya atau istrinya telepon. Peringatan lebih jauh.
Nggak mau diangkat, tetap melangkah. Ini yang lebih berat nanti. Makin dibiarkan makin berat nanti.
Nanti akhirnya ketemu sama tetangganya. Kelihat oleh orang. Malu.
Tetap juga dia ngotot. Oh ini kalau di Jakarta ketahuan. Kalau ke Bogor gak ketahuan. Nanti di sana lebih parah. Pas masuk hotel kepergok sama polisi.
Malu di media diangkat semuanya. Nah jadi masalah. Jadi orang mu'min itu cerdas.
Dia harus tahu. Dan sudah saya bilang. Setiap ada waswas syaitan.
Membuka pintu untuk kita buat dosa. Sadarlah Bapak Ibu sekalian dosa itu adalah bagian kecil dari kehidupan manusia Artinya sedikit sekali itemnya Sementara yang halal, yang baik, itemnya banyak sekali. Kalau kita diberikan hawa nafsu lalu tidak dikasih kesempatan untuk melampiaskannya oleh Allah, ini bahaya memang, susah sekali. Tapi enggak, Allah kasih kita nikah.
Udah sampai hamil silahkan. Enggak ada masalah. Enggak malu, anaknya jelas statusnya dan seterusnya. Jadi poin yang kedua tadi, manfaat daripada sabar adalah Allah meninggikan derajat bagi orang-orang beriman dan Allah memberikan peringatan bagi orang-orang fasik untuk berhenti dan juga orang-orang kafir.
Yang ketiga, manfaat daripada sabar agar seseorang lebih merasakan besarnya nikmat yang sedang Allah berikan. Agar seseorang lebih merasakan besarnya nikmat yang sedang dia rasakan atau diberikan. Sebenarnya saya kasih contoh, orang kalau sudah sakit baru dia tahu nilainya kesehatan.
Pada saat punggungnya sakit, dia lihat ada orang olahraga dengan semangat, enggak sakit, enak sekali rupanya. Makanya kata Nabi SAW, dua nikmat yang banyak dilupakan oleh manusia, kesehatan dan waktu luang. Jadi Bapak Ibu jangan lalai dengan sehat itu, luar biasa nikmatnya Allah. Kita bisa duduk tekukin kaki sekarang seperti ini, nikmat yang luar biasa.
Bagaimana kalau sudah lututnya sakit, enggak bisa. Kita masih bisa melihat, ada orang buta, kita masih bisa mendengar, ada orang tuli, kita masih bisa berbicara, ada orang bisu. Jadi bersyukur kepada Allah SWT. Dengan cobaan datang, kita akan lebih tahu nilainya nikmat itu. Kita akan lebih tahu nanti.
Tadi orang kalau sudah meriang baru tahu nikmatnya minum air es. Dan seterusnya. Kemudian kita masuk ke dalil yang setelahnya.
Dan ini maksud saya adalah dalil yang kita bahas masalah ujian dan cobaan dulu. Yang datang secara individu. Maaf saja sudah kita sebutkan. Dalilnya adalah Al-Baqarah 155. Kalau ini pasti akan datang.
Kayak misalnya tadi sakit. Kemudian gangguan orang. Hilangnya barang. Meninggalnya orang yang dicintai.
Secara individu kafir atau beriman akan datang. Dalilnya Al-Baqarah 155. Di buku kita ada itu. wa basyiris salbirin sungguh kami akan memberi cobaan kepada kalian ini yang dimaksud adalah cobaan dan ujian tadi yang datang kepada individu beriman atau kafir, sama datang kepadanya namun kita sudah jelaskan kalau orang beriman manfaatnya meninggikan derajatnya melipatkan dakan pahalanya orang kafir atau falsik untuk memberi peringatan berhenti dari kesalahannya dan kami akan, dan sungguh kami akan memberikan cobaan kepada kalian dengan Allah gunakan kalimat sedikit, mungkin bagi kita sudah besar, tapi bagi Allah kecil sekali.
Bahkan ada hadith yang berbunyi Allah tidak akan menguji seorang hamba melampaui kafasitasnya. Gak mungkin, pasti kita mampu lakukan itu. Allah mau kita belajar. Sedikit ketakutan, sedikit kelaparan, sedikit kekurangan harta, sedikit kekurangan jiwa, dan sedikit hasil buah-buahan.
Panen, keuntungan didapatkan. Dan beritakanlah berita gembira kepada orang-orang sabar. Dan disini saksi bahasan kita adalah berita gembira untuk orang-orang yang sabar. Dia dijadikan sebagai perangkatnya. Kalau bencana, tadi kita jelaskan ujian dan cobaan.
Kalau bencana yang sifatnya merata, semua orang kena, maka ini... Hanya disebabkan karena dosa yang merata pula. Kalau di satu komunitas masyarakat itu tersebar perzinahan, tersebar riba, tersebar segala macam. Jangan heran kalau datang cobaan-cobaan, bencana maksud saya.
Bencana yang besar, banjir, longsor, apalah itu pasti datang. Kalau sudah merata dan tidak ada yang luruskan itu pasti terjadi. Dalilnya tidak ada dalam buku kita ditulis. Surah Hud, surah nomor 11. Ayat 117 Surah Hud Surah nomor 11 Ayat 117 Sudah buka?
117 Audzubillahiminasyaitonirrojim Wama kana rabbuka liyuhlikalkura bidhulmin wa ahluha muslihun dan tidak akan pernah Tuhanmu membinasakan satu negeri sementara penduduknya berbuat kebaikan Sudah? Kita pindah dari selanjutnya surah Al-Qasas. Jadi perhatikan tadi Ahud itu 117 bukti nyata Allah menjanjikan kepada kita dan Allah tidak akan pungkiri janjinya. Tidak mungkin bencana datang sementara penduduk negeri itu. Bukan masih beriman, muslihun itu berbuat kebaikan, kepatuhan.
Artinya mereka berbuat kebaikan-kebaikan. Jadi gak mungkin kalau kita patuh, kita sholat, kita ibadah segala macam, kemudian datang bencana, gak mungkin. Kalau kita lihat Indonesia sekarang datang bencana Tapi masih belum merata ya Ada banyak wilayah yang kena Ini karena masih berimbang antara orang yang berbuat salah Dengan orang yang berbuat baik Tapi kalau merata Hampir seluruh negeri seperti kita tahu negerinya Hanya kaum lut.
Satu negeri mayoritasnya homoseksual. Allah binasakan sekalian. Kaum salih.
Kaum samud. Kaumnya nabi salih. Satu negeri semuanya.
Pencuri. Curang. Dengan timbangan.
Mereka sudah saling tahu ini. Saling mencuri. Sampai suami istri pun tidak saling tenang. Karena bisa ditipu oleh pasangannya.
Dia nasihatnya tidak mau. Dibinasain sekalian. Dalil yang selanjutnya surah Al-Qasas, surah nomor 28 ayat 58 dan 59. Al-Qasas 28 surah nomor 28 ayat 58 sampai 59. Ini rajin nulis karena mau ditanya atau mau ilmu? Saya lihat Masya Allah sekarang, wah rajin. Nanti Tommy pertemuan akan datang, jangan taruh buku di sini.
Saya mau lihat nulis gak. Ilmu ini ya, untuk diterapkan dalam kehidupan, bukan karena buku. Baiklah, Alhamdulillah.
Jangan ada yang tersinggung, karena kalau tersinggung berarti kena itu ya. Gak tersinggung kok, tapi mukanya cembrut ya. Baik kita baca surah Al-Qasas 28 ayat 58 dan 59 Saya bacakan 58 nya Audzubillahiminasyaitonirrojim Wa kam ahlakna min karyatim batirat ma'isyetaha Fatilka masakinuhum lam tuskam min ba'dihim illa qalila Wa kunna nahnul warithin Dan berapa banyak penduduk negeri yang telah kami binasakan Banyak Yang Allah s.w.t. sudah berdasarkan. Ini diceritakan sebagian kecil.
Yang sudah bersenang-senang dengan kehidupan mereka. Berfoya-foya, zina sana-sini, mabuk, segala macam mereka lakukan. Maka itu lihat tempat-tempat kediaman mereka yang tidak didiami lagi.
Sesudah mereka. Kecuali sebagian kecil, ada sebagian orang yang masih menempati. Tapi sudah tidak ada.
Paling pun cuma jadi kenangan sejarah. Kayak kita tahu misalnya, Madain Saleh. yang ada di Saudi, yang tempatnya kaum Salih.
Ada sekarang, kita bisa lihat tempatnya mereka, atau mungkin yang di Jordania, yang dianggap itu juga bagian daripada kemungkinan di situ juga tempatnya, karena masih diterkatakan oleh banyaknya ahli sejarah. Di Petra, itu juga sama. Tapi kita cuma bisa lihat paling dijaga oleh pemerintah. Makanya Allah mengatakan, lihatlah tempat kediaman mereka. Tidak ada lagi yang huni.
Mereka punya dulu suri foyo-foyo, mereka nyanyi-nyanyi, mereka nari-nari segala macam. Tapi lihat tempat tinggal mereka, tinggal kenangan. Dan tidak ada yang ditinggali kecuali sedikit.
Maknanya adalah hanya jadi kenangan sejarah. Dan kami adalah pewarisnya. Kami ambil alih tempat mereka. Udah, jadi bagian dari bumi kembali. Ayat 59 Perhatikan baik-baik ayat ini Dan tidak ada Tuhanmu Hai Muhammad, mustahil Allah membinasakan kota-kota Sebelum dia mengutus ke kota-kota tersebut rasul yang membacakan ayat-ayat kami kepada mereka.
Pasti sampai dulu peringatan. Allah enggak mungkuk walaupun negeri itu zalim. Tapi belum ada orang yang menyampaikan kebenaran maka Allah belum binasakan.
Orang-orang Quraysh itu menyembah berhala. Sudah lama. Dari zamannya Amr ibn Luhay.
Ratusan tahun sebelum lahir Nabi Muhammad SAW. Memang belum ada yang sampaikan kepada mereka masalah itu. Sampai Allah lahirkan di kota mereka Nabi Muhammad SAW, didakwahi 13 tahun, sampai Nabi diusir dari Mekah, masih mendakwahi dari Madinah 10 tahun, tidak mau juga? Sudah sekalian Allah subhanahu wa ta'ala hukum Tapi karena mereka membuka diri 10 tahun Tahun 8 Hijriah Awal tahun 9 Hijriah Nabi SAW menyerang mereka Akhirnya mereka takluk Dan dikuasai banyak masuk Islam Ya sudah Mereka menerima hukum Allah Maka Allah subhanahu wa ta'ala tidak jadi hukum Dan tidak ada Tuhan membinasakan kota-kota sebelum dia mengutus di ibu kota atau di kota tersebut seorang Rasul membacakan ayat-ayat kami dan perhatikan penutupan ayat.
Dan tidak pernah pula kami membinasakan kota-kota kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan apa? Kezaliman. Gak mungkin Allah binasakan kalau tidak berbuat kezaliman.
Maka ini perlu digaris bawahi. Harus ada penyebab dulu. Para sahabat mengatakan. Kami sangat tahu dan sadar, kami sangat tahu dan sadar, kalau kami akan memenangkan peperangan melawan musuh, kalau kami sudah dengar dalam benteng musuh mereka mencacimaki Allah dan Rasulnya.
Betul mereka orang kafir, didakwahi, dikepung, tapi masih terjadi perang manusia biasa. Kapan kemenangan Allah datang, justru kalau makin memuncak kejahatan mereka. Kami tahu kami akan menang, justru kalau kami dengar cacian dari benteng musuh kepada Allah dan Rasulnya. Kapan mereka mencaci maka itu sudah selesai, besok kita menang tuh.
Seperti itulah. Karena ada kezaliman yang terjadi yang luar biasa, maka Allah binasakan. Jadi ini dalil-dalil berhubungan dengan masalah bencana. Kita pindah ke dalil selanjutnya, kembali ke buku kita.
Tadi itu kita ambil dari Al-Baqarah 155 ya. Kita rincikan tentang masalah perbedaan antara ujian, cobaan, dan bencana. Serta dalil masing-masing. Selanjutnya Imam Nawi r.a. menyebutkan dalil yang ketiga dalam bahasan Bab Sabar ini.
Dalil tentang pentingnya sabar dan diperintahkan dalam agama surah Az-Zumar ayat 10. Az-Zumar ayat 10. Di buku kita ada ini. Audzubillahiminasyaitonirrojim innama yuaffas sabiruna ajirahum bigairi hisab sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas termasuk puncak sabar kalau berhubungan dengan hukum Allah tidak bergeruk kesah kecuali kepada Allah itu puncak kesabaran Puncak kesabaran dalam hubungan dengan Allah. Misal Allah kasih penyakit.
Berhubungan dengan Allah. Tidak berkeluh kesah kecuali kepada Allah. Puncak kesabaran. Kalau cobaannya dari manusia.
Difitnah, digibah. Diganggu, dibenci. Tidak membalas keburukan. Mereka dengan keburukan. Itu puncak kesabaran.
Sekali lagi kalau berhubungan dengan haknya Allah, puncak kesabaran, artinya yang paling banyak pahalanya, tidak berkeluh-kesah kecuali kepada Allah. Dia sakit, hanya menyebutkan kepada Allah. Kalaupun misalnya dia harus dikonsultasi sama dokter, dokter yang tahu, tidak ada semua orang tahu.
Ada orang subhanallah flu, satu kampung semua tahu kalau dia flu. Semua tahu. Semuanya keluh-kesah. Dan puncak kesabaran kalau cobaan dari manusia tidak membalas keburukan mereka dengan keburukan. Jangan dia gunjing kita, kita gunjing juga.
Jangan dia fitnah, kita fitnah. Jangan dia benci, kita benci. Sama-sama bodoh ini berarti.
Balaslah kebodohan dengan kepintaran dan kecerdasan. Senyum, bijaksana, enggak perlu sama sekali kita membalas kebodohan dengan kebodohan. Nabi SAW mengajarkan kepada kita akhlak yang luar biasa. Saya kadang-kadang kalau baca sejarah beliau itu, coba terapkan dalam kehidupan sehari-hari, luar biasa manusia ini.
Wajar Allah SWT memilih sebagai penutup para nabi dan rasul. Beliau sudah diganggu, dilemparin kotoran, dilempar batu, segala macam. Sabar.
Enggak melawan. Karena dia tahu. Nabi SAW tahu orang-orang ini bodoh.
Dibiarin saja. Dan pada saat pembebasan. Itu di Mekah ya. Pada saat pembebasan kota Mekah terjadi. Ada 10 orang dari orang kafir.
Yang Nabi SAW bilang. Dimanapun kalian temui 10 orang ini bunuh. Penjahat berat.
Karena Nabi SAW waktu mau masuk ke Mekah. Belum bilang kepada Abu Sofyan. Siapapun yang masuk ke rumahmu, hai Abu Sofyan, aman.
Siapa yang masuk ke masjid, aman. Kata Abu Sofyan, rumahku masih kecil. Masjid masih kecil ya Rasulullah.
Karena dia sudah syahadat waktu itu. Kata Nabi SAW, siapa yang menutup pintu rumahnya dia aman. Nanti kalau pasukan muslim masuk ke Mekah, dia nggak ada di jalan, dia dalam rumah aman, nggak akan diganggu. Tapi kalau di jalan ini, bebas hukumnya.
Bisa dibunuh, bisa segala macam. Kata Abu Sufyan kalau ini luas, dia pun pulang sampaikan kepada orang-orang Mekah masalah itu. Tapi Nabi SAW titip pesan pada pasukan, siapapun yang kalian temukan masuk masjid haram, ke rumah Abu Sufyan, masuk ke rumahnya masih-masih tutup pintu, jangan ganggu. Kecuali 10 orang, ini 10 orang harus dihukum, jahat sekali.
Ternyata dari 10 orang ini Bapak Ibu sekalian, yang terbunuh hanya 3 orang. Karena mereka pun pada saat bertemu dengan Nabi SAW tidak mau minta maaf. Sombong sekali.
Yang tujuh orang masih dimaafin. Karena mereka minta maaf dan masuk Islam. Termasuk adalah Wahsyi yang membunuh paman Nabi SAW di Perang Uhud. Yang menombak Hamzah.
Dan merobek dadanya sehingga mengeluarkan jantungnya. Itu pembebasan kota Mekan Nabi bilang termasuk Wahsyi. Dimanapun kalian temui walaupun dia bergantung pada... Kiswahnya Ka'bah bunuh Tapi ternyata waktu Wahsyi dengar itu Dia langsung segera datang kepada Nabi SAW Minta maaf Lalu kemudian dia syahadat Nabi SAW terima Bayangkan sakit hatinya Nabi SAW pada saat itu Pamannya dibunuh Kata para sahabat Karena Hamzah ini paman Nabi yang sangat Nabi sayangi Karena dua orang pamannya yang sempat masuk Islam Abbas dan Hamzah.
Hamzah yang paling besar perannya. Karena masuk Islam dari awal fase Mekah. Abbas masuk Islam sebelum pembebasan kota Mekah. Di tahun 8 Hijri ya. Kata para sahabat kami tidak pernah melihat Nabi SAW menangis terisak-isak.
Dibandingkan pada saat dia melihat jenazah pamannya Hamzah di Uhud. Luar biasa gitu. Karena sudah tidak dikenal wajahnya, hidungnya dipotong, darah-darah. Nama-nya dadanya dirobek segala macam lah.
Hal yang buruk sekali. Yang bunuh Wahsy. Tapi waktu Wahsy datang, maafkan saya Rasulullah, saya akan syahadat. Berat ini sebenarnya. Tapi Nabi SAW mengatakan, baiklah syahadat, selesai.
Ikrimah bin Abi Jahal, anaknya Abu Jahal, ikut sama ayahnya, suka perangi Islam. Tapi setelah pembahasan, Nabi juga bilang, Ikrimah bin Abi Jahal dimanapun kalian temui, bunuh dia. Dia dengar istrinya Ummu Hakim masuk Islam duluan.
Baru istrinya mengatakannya Rasulullah. Berikanlah keamanan kepada Ikrimah. Saya akan coba ajak dia masuk Islam.
Kata Nabi SAW silahkan. Padahal ini tadi orang musuh Islam suka perangin Islam. Sampai waktu pembebasan kota Mekah pun. Banyak orang musuh Islam.
Ikrimah masih keluar dari kota Mekah. Masih bentuk pasukan menyerang muslimin. Tapi subhanallah hati Nabi SAW mulia memaafkan didahulukan. Karena memang Islam menyuruh kita itu ya. Sudah pernah saya jelaskan kalau orang pun menyakiti atau menyakiti kita, yang paling pertama perintah agama apa?
Maafkan. Itu dulu. Misal kalau orang menggibah, orang menggunjing ya, fitnah, yang paling pertama maafin. Baik Ustadz, kalau saya maafin bagaimana dia? Apakah dia akan lepas dari hukuman Allah?
Jawabannya tidak. Tidak usah khawatir soal itu. Karena syarat dia lepas dari hukuman Allah, dia harus minta maaf. Selama dia tidak minta maaf, maka hukuman Allah mengancam dia. Kita disuruh begitu ada orang yang datang mengganggu kita, maafin duluan.
Supaya kita dapat pahala, hati kita jadi bersih. Begitu perintah Allah. Sudah begitu perintah Allah. Begitu pula dengan pasangan hidup, Bapak-Ibu sekalian.
Orang muda memaafkan memang. Enggak usah dendam-dendaman. Jadi WA-WA yang sudah disimpan dari lima tahun lalu, hapus. Hapus semua itu. Semua yang pernah disimpan berhubungan dengan suami hapus.
Jangan keluar dari majelis ini kecuali hapus ya. Ya mau hapus. BBM atau WA-nya kepada suami yang buruk saya kasih hadiah buku.
Nggak usah ada pertanyaan. Supaya hatinya bersih. Allah bilang, وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ Dan orang yang suka memaafkan orang lain.
وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ Allah suka dengan orang yang baik-baik. Jadilah orang baik. Jadi puncak daripada pahala sabar kalau berhubungan dengan haknya Allah kita tidak berkuluk kesah kecuali kepadanya. Dan puncak daripada pahala kalau seseorang lagi dicoba melalui manusia maka tidak membalas keburukannya dengan keburukan.
Justru sebaliknya memaafkan. Dan ayat surah Az-Zumar akan berlaku pada dua orang ini. Yang berkuluk kesah hanya kepada Allah.
Dan tidak membalas keburukan manusia dengan keburukan yang sama. Yang Allah bilang tadi Az-Zumar, sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah, yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. Tanpa batas.
Ada seorang orang salih, Bapak-Ibu sekalian, kisah berhubungan dengan keluk kesah kepada Allah. Orang miskin, anaknya 4-5 orang, susah hidupnya. Kisah dulu, kisah klasik. Dia lagi duduk, istrinya hidangkan makan, makan pas-pasan antara dia istri sama anak-anaknya 5 ini.
Orang miskin, susah hidupnya. Ada yang ketuk pintu malam-malam, begitu ketuk pintu dibuka, disuruh istrinya buka. Buka ternyata orang miskin yang lain minta makanan.
Orang miskin yang lain minta makanan. Maka istrinya lihat ke suaminya. Apa perintahnya nih?
Suaminya bilang kasih aja. Semuanya dikasih. Karena kalau dibagi dua gak cukup.
Orang miskin tuh bawa anaknya banyak. Gak cukup makanan. Lalu kemudian istrinya sama suaminya, suami istrinya orang beriman kepada Allah tahu. Ya sudah sabar. Tapi subhanallah beberapa saat kemudian kalau kita beberapa jam kemudian lah.
Menjelang malam hari, lebih gelap ya sudah mulai masuk pertengahan malam jam 12 malam. Mereka kelaparan semua. Istrinya bilang anak-anaknya nangis.
Saya lapar, kamu juga lapar, anak-anak lapar bagaimana? Kata suaminya tenanglah, saya akan coba cari jalan keluar minta kepada Allah. Istrinya gak faham suaminya mau kemana. Dia pakai bajunya, baju keluar, kemudian dia keluar pergi ke masjid dekat rumahnya.
Malam hari, jam 2 malam. Dia keluar, dia masuk di masjid, lalu dia sholat tahajud. Dan ini sifat orang beriman.
Berkelukusan sama Allah itu jangan cuma hal yang besar, dari hal yang kecil. Manja sama Allah itu baik. Ngeluh terus, minta terus sama Allah. Allah suka hambanya yang tamak dengan rahmat Allah.
Tamak dengan rahmat Allah. Sudah sehat minta ditambah kesehatan. Sudah kaya minta ditambah kekayaan.
Selalu minta tamak dengan rahmat Allah. Dan sudah pernah saya bilang meminta sesuatu. Agar nikmat ditambah. Atau bertahan.
Itu adalah pahala lebih besar daripada kalau cobaan sudah datang. Baru kita minta diangkat cobaan tersebut. Kita sehat minta agar Allah pertahankan kesehatan. Itu lebih besar pahalanya dibandingkan nanti sakit. Baru minta disembuhkan.
Jadi tamak dengan rahmat Allah itu penting. Kalau bahasa saya sebenarnya bermanja-manja sama Allah. Selalu ya Allah bantu, ya Allah tolong, ya Allah mudahkan, ya Allah terus hidupnya.
Kalimatnya selalu begitu. Orang ini masuk ke dalam masjid, dia sholat malam lalu dia minta sama Allah doanya begitu. Ya Allah engkau tahu aku kelaparan dengan istriku dan anakku malam ini, maka berilah kami makan.
Minta makan sama Allah. Maka yang terjadi dalam kisah ini dikatakan ada seorang raja, pemimpin wilayah itu. Sudah satu minggu mau taubat, sudah seminggu mau taubat. Dia tidak tahu harus kemana.
Pada malam itu dimana orang-orang soleh yang miskin ini sedang ibadah, minta tolong kepada Allah dikasih makan. Raja ini gelisah, dia keluar lalu dia bawa satu kantong uang emasnya. Dia bawa juga sekantong makanan yang terbaik yang dia punya di istanahnya. Kemudian dia bilang, ya Allah sebagai bentuk taubatku kepadamu, saya akan berikan ini kepada hambamu yang kau tunjuk.
Lalu kemudian sebagai bentuk juga, saya tidak memilih kecuali engkau yang memilih Allah, saya tidak akan pegang tali kekangan kuda ini, saya biarkan dia jalan kemana. Akhirnya orang raja ini naik di atas kudanya, dia bawa itu kemudian jalan kudanya, kudanya mampir di masjid yang ada orang sholat itu. Dia bilang saya tidak tahu kenapa kuda ini mampir di masjid, lalu saya turun saya temukan di masjid, waktu zaman dulu gak ada lampu, gak ada penerangan.
Cuma dia dengar suara, kelap di masjid. Dia masuk, temukan ada orang ini lagi berkelukusan sama Allah. Minta ya Allah saya sama istri saya kelaparan sama anak-anak.
Berilah kami makan. Maka dia bilang, Raja ini pun setelah orang itu berdoa, sholat. Lalu dipanggil, dia bilang, saya seorang Raja di sini.
Saya Raja di sini, saya sadar bertobat kepada Allah. Dan saya dengar doamu, tadi kau minta makanan. Maka ini saya kasih. Ini harta saya yang saya niat sholatkan dengan makanan. Ambillah.
Dan kalau kau punya masalah lagi. Datang ke istana saya, kapan saja? Kira-kira saya mau tanya Bapak Ibu sekarang, kita jujur menjawab.
Kalau saat ini kita di posisi orang ini, kita sudah dapat solusi. Kalau kita sekarang mungkin ada orang kasih kartu nama, ini ya, butuh apa saja, telepon saya. Misal presiden, tidak usah presiden, terlalu tinggi lah.
Misal seseorang kita temui orang kaya, ada masalah apa saja, telepon ke saya, saya akan bantu. Saya yakin umumnya orang meninggalkan Allah pada saat itu. Sudah selesai, dia pikir orang ini sudah bantu, sudah selesai. Tiap hari telepon orang itu, telepon dikasih bantuan.
Perhatikan orang soleh ini, apa yang dia bilang. Waktu raja itu bilang, kalau ada keperluan apapun datang ke istana saya. Dia bilang, saya demi Allah tidak akan datang kepada Anda kalau saya punya masalah. Tapi saya akan datang kepada Allah, Tuhan saya dan Tuhan Anda. Yang telah mengutus Anda datang kepada saya malam ini membuat makanan.
Justru kalau ada sudah solusi dari Allah, makin dekat sama Allah. Jangan sudah dikasih lupa ini. Ini poin penting bagaimana kita jaga berkeluh kesah kepada Allah.
Jadi jangan berpikir Bapak Ibu sekarang masa sih saya bisa sembuh hanya karena saya sujud. Masa sih saya bisa mendapatkan keturunan hanya karena saya sujud? Ini kesalahan ini.
Justru harus kita fahami kalau itu bisa. Dan Allah punya cara. Setiap jawaban Allah kalau datang, itu sesuai dengan sistem atau sunnatullah yang telah Allah ciptakan di alam kita ini. Misal, saya berkurung kesah. Ya Allah, sendal saya putus, gantikanlah.
Sahabat begitu ya. Para sahabat nabi itu kalau sendalnya putus. Ya Allah sendal saya putus gantikanlah. Allah gak lemparin sendal dari langit. Gak mungkin.
Tapi apa yang terjadi? Allah gerakkan sesuai dengan sistem yang ada. Allah buat ada orang lain melihat kita kesian dikasih sendal.
Atau dia dapat duit dia bisa beli sendal. Jawabannya Allah begitu. Dalam bentuk sinyal datangnya. Jadi harus peka menangkap itu. Kemudian selanjutnya.
Tentu juga yang ini tadi contoh. Kisah orang yang berkeluh kesah. Kalau berhubungan dengan cobaan dari Allah. Dia tidak keluh kesah kecuali kepada Allah. Sekarang kita masuk ke contoh.
Kalau cobaan dari manusia. Tadi saya bilang orang digunjing. Orang dihina.
Orang di fitnah segala macam. Dia tidak balas kebodohan dengan kebodohan. Jangan pelanggaran dengan pelanggaran. Pasangannya selingkuh dia juga selingkuh. Dua-dua dosa.
Dua-dua dihukum sama Allah. Tidak ada urusan sama kita itu. Tidak ada urusan sama kita. Maka kisahnya seperti misalnya Abdullah bin Abbas r.a pernah lagi jalan dicacimaki oleh seseorang tanpa sebab ini.
Datang tiba-tiba cacimaki dia. Ibn Abbas dengarin saja apa yang disampaikan orang itu. Sudah selesai kata Ibn Abbas, sudah selesai.
Dia bilang iya, orang ini kebetulan lihat Ibn Abbas pakai jubah baru. Ini kamu itu mentang-mentang sahabat nabi, kamu itu pakai jubah mahal-mahal segala macam. Hasut, orang hasut gitu.
Tiba-tiba bayangin kalau kita lagi naik di mobil orang ketuk kaca. Kamu kenapa pakai mobil baru? Apa urusannya sama orang ini?
Mungkin kita marah-marah sama orang ini. Ibn Abbas diam, didengarin semua, sudah selesai. Karena tidak mungkin tergerak orang ini mengucapkan sesuatu kecuali memang ada sebabnya.
Dia biarkan, sudah selesai. Sudah selesai kamu sudah? Baik, dibuka jubahnya.
Ini ambil hadiah buat kamu. Sampai orang itu malu. Sudah cacimaki dikasih hadiah lagi.
Dan yang dia sorotin ini adalah jubahnya Ibn Abbas. Sampai akhirnya menjadi muridnya Ibn Abbas. Bisa gak kira-kira kalau orang ketuk kaca mobil.
Kenapa pakai mobil baru? Ambil deh mobilnya. Baik. Kisah yang lain. Ali bin Hussein.
Ini cucu Nabi SAW. Anaknya Hussein. Terkenal dengan Zainal Abidin. Masyur dengan kesalihannya. Dia pernah jalan dicacimaki oleh orang, tanpa sebab ini, mentang-mentang kau turunan nabi, mentang-mentang kau begini, mentang-mentang kau begini, dicacimaki, dia diam saja, dia gak bicara banyak, didengarin orang-orang sekitarnya sudah marah nih, tapi karena dia, dia diam.
Orang diam semua. Sampai sudah selesai dia bilang, Wahai saudaraku, kalau seandainya kamu tahu lebih banyak tentang aku, mungkin kau akan lebih banyak cerita tentang keburukan. Saya ini banyak dengan keburukan.
Kemudian dia bilang sama orang di sekitarnya, ada pegang uang, ada bawa duit. Kasih orang ini seribu dirham. Dan tunjukkan alamat kita. Siapa tahu dia punya hajat. Orang itu jadi tambah malu.
Kenapa perilaku akhlak yang mulia. Ini yang Islam ajarkan kepada kita. Karena saat kita kepancing emosi, kontrol, tenang.
Jangan dibalas. Gak ada gunanya itu. Gak ada manfaatnya.
Hanya akan merusak kejiwaan kita. Kata-kata jadi kasar, hidup kita jadi tidak tenang. Tapi kalau kita gunakan teori Sher ini, kita akan tenang. Kita bisa makan, kita bisa tidur, kita bisa segala-galanya.
Baik kita pindah dari yang selanjutnya, yang keempat oleh Imam Nabi SAW diangkat surah Ashura ayat 43 Yang bunyinya Ashura 43 ada di buku kita itu Tapi orang-orang yang sabar dan suka memaafkan Sesungguhnya perbuatan yang dimakan termasuk hal-hal yang diutamakan. Pahalanya besar. Bukan balas keburukan dengan keburukan.
Sabar, maafin. Sabar, maafin. Itu teori syariah. Yang pilih selain ini susah hidupnya. Dia dicoba sama Allah, ada orang datang ganggu dia untuk menikah derajatnya, lalu dia balas.
Gak jadi dapat derajatnya. Ya sabar, orang ujian. Kita lagi mau ujian masuk di ruangan panas. Tapi ujian untuk naik kelas.
Mati AC-nya. Sabar aja. Pasti akan dapat sesuatu. Selanjutnya Al-Baqarah 153. Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi menyuruh kita menjadikan sabar dan sholat sebagai perangkat kita untuk bisa melalui kehidupan kita di muka bumi ini. Audzubillahiminasyaitonirrojim Istainu bisabri wassalah Inna allaha ma'assabirin Mintalah pertolongan kepada Allah Dengan sabar dan mengerjakan sholat Sesungguhnya Allah Beserta orang-orang yang sabar Allah selalu bersama Dengan mereka Dan disini sabar sekali lagi seperti definisi awal ya, bukan sabar elus dada duduk manis, itu enggak.
Biasa ada orang, ada masyarakat Indonesia sabar ya disuruh duduk, tenang. Bukan itu, sabar tadi terima takdir Allah. Ikhtiar semampunya. Sesuai dengan syariat.
Ada orang utang dengan kita gak bayar. Udah saya sabar aja. Enggak. Masih duduk saya gak usah nagih. Enggak.
Nagih. Ikhtiar. Sampaikan ini sudah jatuh tempo.
Bayar saudaraku. Kalau enggak nanti berat hari kiamat. Ingatkan. Kalau dia juga tidak mau ya sudah.
Di situ kita sudah ikhtiar. Kembalikan kepada Allah SWT. Kemudian juga surah Muhammad ayat 31 dari selanjutnya.
Sungguh kami benar-benar akan menguji kalian. Hingga kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan sabar di antara kalian. Pasti di sini Allah s.w.t akan menguji.
Orang-orang ini sabar atau tidak. Baik, dan ayat-ayat kata Imam Nabi s.a.w. dalam masalah ini sangat banyak dan sangat populer sebenarnya, tapi ini sebagian kecil dari ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang keutamaan sabar. Kita akan masuk ke hadis pertama dalam bab kita ini, nomor 26. Jadi berarti Bapak Ibu sudah belajar sampai hari ini 26 hadis. Sudah hafal berapa?
Kok balasnya ke ta'wa? Saya tanya berapa? Kalau baca na'is dia juga bisa.
Saya bacakan hadithnya dari Abu Malik al-Harith bin Asim al-Ash'ari r.a. Beliau berkata, Rasulullah s.a.w. telah bersabda At-tuhuru syatrul iman Walhamdulillah Hadis ini suhiri Wad Imam Muslim Terjemahannya, bersuci itu adalah separuh keimanan atau bagian daripada keimanan. Kita lihat situ ada put note nomor 62 di bawah, ada tulisan kecil. Artinya kelipatan pahala bersuci itu bisa mencapai derajat setengah pahala iman. Bersuci maksudnya adalah uduk.
Selalu uduk. Uduk batal, uduk lagi, uduk lagi, uduk lagi. Itu pahalanya besar.
Karena selalu kalau uduk lagi, dia dalam keadaan suci, setiap saat bisa sholat, dan juga setiap kali dia uduk dosanya gugur. Maka selalu dalam keadaan uduk. Usahakan komitmen itu. Pertahankan.
Itu pahalanya seperti mendapatkan setengah keimanan. Untuk keimanan sangat besar sekali. Dan kalimat Alhamdulillah, kalimat mulia, kalimat suci ini sering saya ucapkan di awal pembukaan materi. Selalu saya katakan itu.
Kalau kalimat ini Bapak Ibu sekalian kalimat sederhana, tapi mahal sekali. Alhamdulillah kata Nabi SAW memenuhi timbangan pada hari kiamat. Sering mengucapkan Alhamdulillah berat ditimbangan amal hari kiamat.
Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah terus. Dan puncak daripada kalimat syukur Alhamdulillah diucapkan kalau seseorang mengucapkannya baik dalam keadaan senang atau sedih. Lagi ada nikmat atau ada cobaan, lisannya cuma mengatakan Alhamdulillah. Cobaan pun datang, Alhamdulillah.
Karena kadang-kadang ada hal yang kita anggap cobaan tapi ternyata nikmat. Seperti pernah saya jelaskan, lapar, haus. Orang kalau ditanya mau lapar atau haus enggak, mungkin jawabannya tidak. Tapi kalau tanpa lapar enggak enak makan. Tanpa haus enggak enak minum.
Capek misalnya, tanpa capek enggak enak orang istirahat. Maka ini juga nikmat Allah, kita memilahnya ini gak mudah gitu. Makanya puncak pahala daripada syukur yang akan menambahkan timbang atau memberatkan timbang hari kiamat, selalu lisanya Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.
Apa saja? Alhamdulillah. Mau keluar rumah hujan?
Alhamdulillah. Mau pakai baju masih basah, belum diserikah? Alhamdulillah.
Mau makan belum selesai masakan? Alhamdulillah. Saya sebutin hal-hal yang berat supaya sadar. Kalau orang kenyang bilang Alhamdulillah sudah biasa.
Orang mau keluar cerah sudah biasa Alhamdulillah. Tapi kalau kita sudah terbiasa bersyukur dalam hal-hal yang berat. Maka hal yang dasarnya nikmat kita akan pasti mudah mengucapkan. Coba Bapak Ibu muhasabat.
Dalam sehari berapa kali bilang Alhamdulillah coba. Sudah dijalanin belum itu? Semuanya Alhamdulillah.
Karena ini berat di timbangan amal hari kiamat. Belum lagi memang kalimat Alhamdulillah yang pendek ini itu menjadi penyebab bertambahnya ni'mat. Selanjutnya, dan kalimat Subhanallah, Maha Sushi Allah, dan Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, keduanya memenuhi atau ia memenuhi antara langit dan bumi. Kata para ulam hadith yang dimaksud adalah pahalanya yang diberikan dengan mengucapkan dua kalimat ini Subhanallah walhamdulillah ini memenuhi antara langit dan bumi pahalanya besar sekali sampai ada hadith yang lain berbunyi kata Nabi SAW saya mengucapkan satu kali saja Subhanallah walhamdulillah wa la ilaha illallah wa Allahu akbar lebih saya cintai daripada terbitnya matahari Maknanya apa? Kalau orang ucapin sekali ini, lebih baik nanti lebih gembira dia pada hari kiamat mendapatkan pahalanya daripada matahari terbit untuk bumi kayak sekarang.
Semua makhluk bisa menikmati. Kalau matahari gak terbit gimana kita bisa aktivitas itu? Gelap terus seperti malam misalnya.
Tapi ini luar biasa. Jadi matahari fungsinya sangat luar biasa, menerangi kehidupan, semuanya membutuhkannya. Kalimat satu, subhanallah, walhamdulillah, walailah, ilhamullah, Allah akbar, lebih baik daripada matahari terbit. Satu kali, bagaimana kalau sepuluh kali? Bapak ibu lagi macet di jalan, daripada lihat pelat mobilnya orang, di sebelah orang pakai helm warna apa, nggak perlu.
Subhanallah, walhamdulillah, walailah, ilhamullah, Allah akbar. Kalau lagi iseng nggak ada kegiatan, nggak usah buka HP, telepon siapa ya, nggak, zikir. Baca subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha illallah, Allah abad. Kalau buka HP juga, rindu dengan pesan dari Allah, baca Al-Quran.
Masa orang rindu dengan pesan temannya, pesannya Allah, nggak senang. Itu pesannya Allah dari langit itu. Baca dan setiap huruf dapat pahala.
Menambah keimanan, banyak sekali manfaatnya. Kemudian dikatakan, sholat itu adalah cahaya. Makna sholat itu cahaya, ulama hadith merincikan mengatakan banyak maknanya, diantaranya adalah yang paling kalau kita simpulkan dari keseluruhan pendapat cahaya disini bisa kita katakan dua poin yang pertama, cahaya sholat itu adalah memberikan cahaya di wajah dan dalam kehidupan si pelakunya yang mengerjakan sholat jadi subhanallah orang yang sholat itu walaupun dia berkulit hitam dari Afrika ada cahaya di wajahnya Bukan tentu cahaya seperti cahaya lampu. Tapi cahaya maksudnya bercahaya, orang suka melihatnya.
Subhanallah, dulu kami punya teman-teman di Madinah dari Afrika. Mungkin kulitnya sangat luar biasa, gelap. Tapi walaupun kita ketemu senyumnya, tegurannya, kita merasa nyaman dengan orangnya. Saya telusuri ternyata teman-teman ini gak pernah tinggalin sholat tahajud. Dan selalu ranking satu.
Luar biasa, komlaut terus nilainya. Saya dulu di kampus itu, termasuk pribadi saya, saya suka cari orang yang berprestasi. Siapa yang berprestasi saya dekatin. Apa sebabnya Allah berikan dia bisa jadi komlaut, bisa jadi gini. Sehingga saya bisa-bisa belajar dengan mereka.
Dan jangan berteman sama orang-orang malas, orang-orang budo. Ini kita jadi seperti mereka nanti. Kita berteman dengan 10 orang pemalas, kita jadi pemalas. 10 ahli maksiat, kita jadi maksiat.
Kita berteman dengan 10 orang soleh, kita jadi orang soleh. Tapi kelihatan cahaya. Yang kedua, makna sholat cahaya adalah Allah akan menjadikan sholatnya menjadi cahaya yang terang pada hari kiamat.
Sehingga pada saat nanti ditimbang amal, maka itu keluar bercahaya terang. Bercahaya terang. Tentu ada banyak makna yang lain ya, diantaranya Allah mahalis mengatakan cahaya, menunjuk cahaya juga dalam kehidupannya, dalam arti kata dia kalau kemana-mana, kalau dia sholat, maka sholat akan bisa menjadi petunjuk bagi hidupnya. Allah akan jadikan itu sebagai petunjuk hidupnya, dia kemana, dia kemana, di muka bumi ini juga begitu.
Tapi yang kita simpulkan tadi dua poin itu. Sholat akan menjadi cahaya di tubuhnya atau di wajahnya. dan juga dalam kehidupannya dan yang kedua adalah menjadi cahaya pada hari kiamat di timbangan amal itu sendiri selanjutnya lanjutkan hadis, sadaqah adalah bukti kita lihat putnot nomor 63 di bawah bukti atas keimanan orang yang memberikan sadaqah kepada yang berhak menerimanya dan sudah saya bilang bapak ibu sekalian sadaqah, sadaqah, kata kunci kaya makin sering sadaqah makin besar pahalanya, makin terbuka pintunya Kita bukan kapitalis mengatakan menabung pangkal kaya.
Islam, sodaka pangkal kaya. Nggak bakal pernah bisa ketemu antara nabung sama sodaka. Orang kalau nabung nggak bakal keluarkan. Kalau sodaka berarti tidak bakal nabung.
Terus makin royal di jalan Allah, maka makin besar yang datang. Pakai resep ini. Selalu kasih orang.
Dan kalau kasih orang jangan nanggung-nanggung ini. Saya pernah jalan dengan salah satu kerabat, masya Allah mobilnya mewah sekali, orangnya kaya raya. Kemudian di dekat kaca mobil ditaruh uang seribu-seribu baru. Dia bilang sama saya, ini saya kasih orang-orang miskinin.
Saya cuma gak enak mau tegur, tapi saya berpikir kalau dia taruh seratus ribu disitu, mungkin tidak akan goyang sedikit pun kantongnya, luar biasa kaya raya. Tapi seribu rupiah dikasih orang miskin dalam kondisi kaya raya. Bagaimana ini? Padahal dia sebenarnya orang miskin yang datang kan cuma penyebab.
Sebenarnya kita sedang transaksi dengan Allah itu. Mereka itu penyebab saja. Makanya para sahabat itu setiap hari, setiap hari ya. Mereka itu kalau sudah sholat duha segala macam keluar bawa kantong-kantong isinya harta mereka. Kalau ditanya mau kemana?
Investasi. Investasi dengan Allah. Allah janjikan minimal 10 kali lipat.
1000 persen. Gak akan pernah ada perusahaan apapun di muka bumi janjikan 1000 persen. Cash lagi.
Kasih sekarang dikasih langsung. Hadis Bukhari, hadis Qudsi berbunyi kata Nabi SAW. Ya benar Adam, amfik, amfik alik. Wahi anak Adam berinfaklah jalanku, aku akan berinfak untukmu. Royal.
Di jalan Allah jangan berhitungan. Yang kita harus hemat Yang tidak boleh keluarkan di jalan maksiat Tapi kalau di jalan kebenaran jangan hitung-hitungan Tidak usah hitung Korek kantongnya, berapa yang tertangkap Yang pegang, kasih saja Jangan lihat dulu, oh ini kebesaran Tukar dengan yang lebih kecil Tadinya malaikat mau catat pahala besar Pindah ke pahala yang kecil Sadaqah bisa menjadi Burhan atau bukti Akan kata sebagian ulama hadith, saksi. Akan menjadi saksi.
Atau makna yang tepat adalah bukti. Allah akan buktikan dengan sodakahnya. Allah akan balas sodakah itu.
Yang pernah saya ceritakan kisah Uthman bin Affan r.a. Yang pernah mendatangkan sekian ratus ekor untah. Penuh dengan kebutuhan sehari-hari. Pada saat orang Yahudi dan orang Munafik di Madinah menguasai pasar dan mereka meninggikan harga. Maka Uthman mengutus seribu ekor unta yang pergi ke negeri Syam, beli semua kebutuhan-kebutuhan kemudian pas mau masuk ke Madinah satu ekor unta dipegang oleh satu orang ya berarti seribu ekor unta dengan seribu orang supirnya kalau kita seribu, anggaplah seribu pickup kemudian Uthman bin Affan lagi tunggu di Madinah, tunggu datang kemudian orang-orang pedagang Yahudi dan munafik ini dengar, mereka nahan kafirah itu dekat pintu gerbang jangan dimasukkan, punya siapa ini?
mereka tanya pada Pegawai-pegawainya Uthman. Mereka bilang Uthman bin Affan. Uthman dipanggil.
Mau transaksi Uthman? Kata Uthman berapa kali mau beli? Kata mereka ada satu orang bilang. Saya akan tambah setiap item satu kali lipat.
100 persen. Satu dirham dua dirham. 10 ribu rupiah jadi 20 ribu langsung. 50 ribu jadi 100 ribu.
Semua ini saya beli sama unta-untanya. Kita masukin seribu pickup. Dari luar kota isinya misalnya semangka.
Semuanya dibeli sama mobil-mobilnya. Kata Uthman saya mau lebih, ada orang bilang 2 kali lipat, 200 persen, dia bilang saya mau lebih, ada yang bilang 3 kali lipat, saya mau lebih kata Uthman, sampai terakhir orang Yahudi paling kaya mengatakan saya akan bayar tidak lagi orang lebih banyak dari saya, 5 kali lipat, jadi kalau 1 dirham jadi 6 dirham, langsung dilipat gandakan, 10 ribu jadi 60 ribu rupiah, 100 ribu jadi 600 ribu, kata Uthman saya mau lebih. Kata si Yahudi itu, hai Uthman kau sudah gila nih, semua ini beli sama unta-untanya, dilipat gandakan lagi harganya, 5 kali lipat, dia bilang ada yang beli dari saya lebih banyak. Mau tau?
Mereka bilang tentu saja. Dia panggil pegawainya, iklanin di Madinah, panggil semua umat Islam. Begitu mereka datang, Uthman bilang saksikanlah ini semua wakaf buat kalian, ambil, gratis. Ini pedagang-pedagang semua tau ini keuntungannya besar, depan mata mereka diperebutkan oleh orang, gratis.
Gratis. Sudah habis kata Uthman balik ke mereka. Apa kalian tahu siapa yang bisa beli lebih banyak daripada penawaran kalian?
Kata si Yahudi tadi yang tawarkan lima kali lipat. Hai Uthman, apa lagi yang bisa kau jual? Sudah habis.
Kata dia, Allah membeli dari saya minimal sepuluh kali lipat. Sepuluh ribu persen. Begitu orang mu'min memahaminya. Jadi jangan ragu, keluar pasti datang. Mustahil tidak.
Tidak usah perhitungan dengan masalah ini. Jadi kalau ada celengan masjid lewat. Jangan lagi cari uang yang kecil, uang yang kotor.
Kadang-kadang orang tidak malu sama Allah, sudah dikasih kesehatan cari koin lagi. Bunyi celengan gitu. Selanjutnya, saksi bahasan kita di sini, wassobru dia dan sabar itu pelitah kehidupan.
Artinya orang yang sabar bercahaya hidupnya. dapat petunjuk dan ini saksi bahasan kita. Dan kita tahu pelita artinya penerang di waktu gelap.
Kita akan gunakan bahasanya di bahasa Indonesia, pelita itu kalau gelap, kemudian ada alat untuk digunakan menerangi. Maka bisa dikatakan pelita, biasanya dipakai pelita kehidupan. Seperti itulah, ini kesabaran.
Dan sudah panjang lebar kita sebutkan dari definisi, manfaat, dan seterusnya tadi dari awal bahasan. Kemudian lanjutan hadithnya adalah dikatakan Al-Quran adalah hujjah atau argumen yang membelahmu atau justru mencelakakanmu. Al-Quran harusnya kita baca, amalkan, pelajari. Itu akan jadi penolong.
Baca, hafal, amalkan. Dan akan mencelakakan kalau apa ditinggalkan. Enggak mau sama sekali dipelajari, enggak mau tahu apa isinya. Muslim tapi tidak faham masalah ini. Terus saja Al-Quran mengatakan jangan dia mengatakan boleh.
Ini semua adalah pembangkangan. Dia bisa mencelakakan seseorang. Kata Nabi SAW menutupkan hadis setiap orang berangkat di waktu pagi.
Maksudnya adalah Putno nomor 64 berangkat pagi-pagi untuk melakukan keperluannya. Maka ada yang memerdekakan dirinya dari azab. Dan ada yang membinasakan dengan menjauhkan diri dari hamparan ridha Allah. Maksudnya setiap orang di pagi hari sudah mulai beraktifitas gitu kan Untuk menjual dirinya Maksudnya kepada Allah Dia patuh, dia nikmati halal, dia jauhi yang haram, dia berarti menyelamatkan dirinya Atau dia mencelakakannya Maka ada yang memberdekakan dirinya dari api neraka Dan ada pula yang justru membinasakannya Orang yang sibuk dengan majelis ilmu kayak begini Orang yang sibuk transaksi jual halal Orang yang sibuk apalah ya Kegiatan-kegiatan mencari nafkah yang halal, jenguk orang sakit, bakti dengan orang tuahnya, apalah.
Ya ini semua adalah memerdekakan diri dari api neraka. Tapi orang yang keluar dengan niat mengatur strategi menipu orang, mencacimaki orang lain dan seterusnya, ini semua adalah membinasakan dirinya sendiri. Dan hadis suhih ini diriwayatkan oleh imam muslim sebagaimana sudah kita jelaskan tadi.
Baik ini hadis yang kita bahas, kita akan lanjutkan satu hadis lagi ya. Hadis 27 baru kita buka pertanyaan silahkan ditulis di kertas tentunya sesuai dengan tema. Dari Abu Sa'id Sa'ad bin Malik bin Sinan al-Khudri r.a An-Nasan min al-Ansari sa'alu Rasulullah s.a.w. Fa'atahum Thumma sa'aluhu fa'atahum Hatta nafidha ma'indah Faqala lahum hina Bahwasannya ada beberapa orang dari kaum ansar Meminta kepada Rasulullah Maka beliau memberi mereka Kemudian mereka meminta lagi Kemudian beliau memberinya Atau memberi mereka hingga habislah Apa yang ada pada beliau Jadi disekitar Nabi SAW ada banyak Sesuatu disitu ada kurma ada segala macam Ada orang minta dikasih Sampai habis Apa yang disekitar Nabi SAW Terima kasih.
Maka beliau bersabda kepada mereka ketika beliau telah menginfakkan segala hal yang ada di tangan beliau. Harta apa saja yang ada padaku, aku tidak akan menyimpannya dari kalian. Barang siapa yang menahan diri dengan tidak meminta-minta, maka Allah akan menjaganya dari minta-minta.
Siapa yang muliakan diri tidak meminta-minta, Allah akan jaga dia. Sebagaimana ada hadith lain yang berbunyi. Siapa yang membuka, siapa yang menjaga.
Afaf, kemuliaan, tidak minta-minta Allah bukakan baginya pintu kekayaan Dan siapa yang membuka Siapa yang membuka pintu mengemis Maka Allah bukakan baginya pintu kemiskinan Barang siapa yang merasa cukup Maksudnya dengan apa yang Allah berikan Maka Allah akan menjadikannya berkecukupan Dan barang siapa yang berusaha Untuk sabar, maka Allah akan Menjadikannya sebagai penyabar Dan seseorang tidaklah diberi Suatu karuni yang lebih baik dan lebih luas Daripada kesabar Hadis ini memberikan pelajaran kepada kita Bapak Ibu sekalian Bahwasannya sadaqah di jalan Allah Tidak boleh ada perhitungan Ada sebuah hadis yang lain Hadis suhih itu mulia sekali Pernah Nabi SAW Memotong seekor kambing Kemudian setelah masak Aisyah sudah masak Nabi SAW suruh bagi-bagiin Bagi-bagiin hai Aisyah Aisyah bagi-bagiin kepada tetangganya, kepada orang-orang. Dan Aisyah meninggalkan punggungnya kambing itu. Ada sisa, tidak elah tulang rusuk atau punggungnya. Itu yang masih ada sisa ditinggalkan untuk Nabi SAW. Setelah Aisyah bagi semua, kata Nabi SAW, Wahai Aisyah, apa yang tertinggal dari kambingnya?
Kata Aisyah, tinggal punggungnya ya Rasulullah. Kata Nabi SAW, terbalik wahai Aisyah. Yang tertinggal seluruhnya kecuali punggungnya. Faham maksudnya?
Jadi sebenarnya yang ada, yang masih sisa, justru yang sudah kita sodakahin tuh. Kita akan bawa ke akhirat. Yang tinggal ini justru itu yang yang masih semusia, masih untuk kita makan saja selesai. Tapi yang kita kasih, itu yang kita bawa. Itu yang tersisa, ini yang gak tersisa sebenarnya.
Karena hanya kita makan. Jadi makna ini dalam sekali. Bagaimana Nabi SAW berikan pelajaran kepada istrinya, kalau sodaka itu penting sekali.
Dan yang kita keluarkan itu manfaatnya besar. Makanya Abdullah bin Masud juga pernah mengatakan dan kalau masih ingat statement ini, saya pernah bilang Abdullah bin Masud berkata, siapa diantara kalian yang bisa meletakkan hartanya di langit sehingga tidak dijangkau oleh pencuri dan dimakan oleh rayap, lakukanlah. Ada satu orang kaya yang lain, pernah sodaka terus kerjanya tiap hari.
Dari keuntungan dagangannya, dikembalikan ke modal sebagian-sebagian sodaka terus. Sampai teman-temannya punya bangunan-bangunan yang banyak, dia masih belum. Dia biasa saja.
Maka teman-teman yang bilang, hai Fulan, kalau kau lakukan seperti kami, pastilah kau berarti sayang dengan hartamu. Sekarang kau gak sayang ini. Habis saja berikan orang miskin terus. Dia bilang, salah. Saya justru sayang dengan harta saya.
Saking sayangnya saya mau bawa harta saya ke sana, ke akhirat. Kalian yang tidak sayang, kalau kalian meninggal, hartanya dibagi-bagi kepada ahli waris. Justru saya sayang dengan itu.
Dengan sodoknya itu berarti... Sayang. Kemudian penutupan hadis disini dikatakan. Atau dalam hadis dikatakan. Siapa yang membuka pintu minta-minta.
Maka ini. Siapa yang tidak membuka pintu minta-minta. Allah akan membuatnya.
Berkecukupan. Ini sudah janji dari Nabi SAW. Siapa yang buka pintu mengemis. Maka ini berarti dia akan dibukakan pintu kemiskinan. Subhanallah ada saya temukan orang kaya sebenarnya.
Kadang-kadang begitu kita temukan. Datang ke rumah temannya. Masuk di dapur minta ini. Masuk di ruang tamu minta ini.
Minta. Kenapa minta ini? Dia bisa beli. Dia mampu. Hadith Nabi jelas.
Siapa yang buka pintu minta-minta. Allah bukakan baginya pintu kemiskinan. Siapa yang mulia, dia menjaga kemuliaan.
Beda kalau kita dikasih ya. Bedakan antara kita dikasih hadiah. Karena Nabi SAW terima hadiah. Dengan orang yang sengaja mengemis, minta.
Maka membuka pintu-pintu minta, buka pintu kemiskinan. Dan siapa yang merasa cukup, tercukupkan di sini. Dan penutupan hadis mengatakan.
Dan barang siapa yang berusaha bersabar, dia mau melalui dengan kesabaran, maka Allah akan menjadikannya sebagai penyabar. Dan ketahuilah seseorang tidaklah diberi suatu karunia yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran. Itu sesuatu yang sangat luar biasa, besar, manfaatnya dalam kehidupan. Baik kita berdoa kepada Allah SWT semoga majlis kita diberkahi olehnya. Dan dijadikan sebagai tambahan amal kita pada hari kiamat.
Dan semoga saja seluruh amal yang pernah kita kerjakan. yang akan kita kerjakan sampai ajal menjelang datang diterima dengan kemahamurahannya dan semoga semua dosa yang pernah kita kerjakan sekecil sampai sebesar apapun diganti dengan kemahamurahan sampai mencipta menjadi pahala dan kita mendoakan Indonesia untuk selalu makmur, damai, dan teram Dan seluruh muslimin bersatu di bawah bendera Tauhid. La ilaha illallah Muhammad Rasulullah.
Kembali dalam segala ibadah mereka kepada Al-Quran dan Sunnah. Dan semoga Allah juga memberikan pimpin-pimpinnya muslim yang adil kembali kepada Al-Quran dan Sunnah. Dan juga semoga Indonesia menjadi contoh bagi negara-negara yang lain.
Dan kita selalu mendoakan surat kita di Palestine, di Syria, di Yemen, di Irak, di Myanmar, di Ahsak. Dimanapun mereka berada dan sedang tertindas. Semoga Allah ikhlaskan niat mereka.
Terima para syuhadat mereka. Mulakan Islam di tangan mereka dan tangan kita semua. Dan semoga Allah... Allah partisipasikan kita bersama mereka di pahala baik dengan doa, dengan haratan juga, dengan jiwa kita. Dan semoga Allah dengan kemahamurahannya menyatukan kita semua di surga firdausnya tanpa hisap.
Sebagai mana yang saya jelaskan di majlis ilmu yang mulia ini. Allahualam ini mungkin yang kita sampaikan mudah-mudahan bermanfaat. Subhanakallahumma bihamdika.
Asyadu an la ilaha ila antasakfiruka wa atubu ilaih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.