Ikatan Kovalen dan Pengertian Umumnya
Pengertian Umum
- Unsur non-logam membentuk ikatan melalui penggunaan bersama elektron valensi.
- Atom non-logam tidak melakukan serah terima elektron seperti ikatan ion karena:
- Berada pada golongan 5A sampai 7A.
- Memiliki elektron valensi yang banyak.
- Sulit melepaskan elektron untuk mencapai konfigurasi stabil.
- Cenderung meng-share elektron untuk membentuk ikatan kovalen.
Ikatan Kovalen
-
Ikatan Kovalen Tunggal:
- Terbentuk dari dua atom yang masing-masing menyumbangkan satu elektron.
- Contoh:
- HCl (Asam Klorida)
- Metana (CH4)
-
Ikatan Kovalen Rangkap:
- Terjadi jika jumlah elektron yang dishare berjumlah 2 atau 3.
- Contoh:
- O2: Masing-masing atom O menyumbangkan 2 elektron.
- N2: Masing-masing atom N menyumbangkan 3 elektron.
Daya Tarik dalam Molekul
- Molekul seperti H2, O2, dan N2 menunjukkan daya tarik besar karena elektronegativitas yang sama.
- Ketika molekul dengan elektronegativitas berbeda, seperti HCl:
- Cl memiliki electronegativitas 3,1 dan H 2,1.
- Elektron lebih dekat kepada Cl, menyebabkan:
- Cl menjadi kutub negatif.
- H menjadi kutub positif.
Pengkutuban Muatan
- Pengkutuban muatan dalam senyawa kovalen bersifat parsial, ditandai dengan delta (δ).
- Ikatan Kovalen Polar:
- Terjadi karena perbedaan elektronegativitas.
Menentukan Polaritas Ikatan
- Jika selisih elektronegativitas:
- 0 atau sangat kecil: Ikatan non-polar.
- Besar: Ikatan kovalen polar.
- Sangat besar: Berpeluang membentuk ikatan ion.
Ikatan Kovalen Koordinasi
- Ikatan Kovalen Koordinasi:
- Terjadi jika hanya satu atom menyumbangkan elektron.
- Contoh:
- Ion ammonium (NH4+): terbentuk dari NH3 dan H+.
- Dinyatakan dengan anak panah dari atom penyumbang ke atom penerima.
Catatan Tambahan: Pastikan untuk memahami perbedaan antara ikatan kovalen polar dan non-polar berdasarkan elektronegativitas, serta ikatan kovalen koordinasi yang melibatkan satu atom penyumbang elektron.