Transcript for:
Permainan Simulasi Rantai Pasokan

Baik, mari kita mulai dengan materi selanjutnya. Seperti yang sudah saya jabarkan di dalam deskripsi perkuliahan, memang biasanya di minggu ke-3 atau minggu ke-4, kita akan bermain sebuah Serious Simulation Games. Itu suatu permainan yang bertujuan untuk serius, dalam arti ini adalah untuk belajar, yang disebut sebagai The Beer Game.

Yang biasanya Anda, saya minta untuk minum bir berkaleng-kaleng, supaya Anda mabuk terus bermain game ini. Enggak ya, ini sebenarnya karena... The Beer Game, walaupun isinya namanya The Beer Game, tidak ada satupun yang haram di dalam permainannya. Kenapa The Beer?

Karena sebenarnya untuk menggambarkan ada proses fermentasi yang membuat adanya production delay di dalam The Beer Game. Jadi sehingga memang di beberapa aplikasi, misalnya di negara-negara muslim, kadang-kadang ditempatkan sebagai root Beer Game atau sebagai power bar Game. Tidak lagi menggunakan beer karena kadang-kadang di negara-negara yang mayoritasnya tidak melarang atau mengharamkan beer ini menjadi permasalahan.

Tapi sayang sekali dengan metode online pada saat ini kita tidak bisa melakukan permainan ini dan saya juga agak kebingungan karena ada beberapa tugas yang sebenarnya berhubungan dengan hal ini tidak bisa kita berikan. Ini adalah sebuah usaha yang mungkin luar biasa keras dalam arti kata adalah tetap dalam perusahaan. perspektif ingin mengubah pola berpikir Anda.

Jadi saya tahu pola berpikir itu tidak mudah untuk diubah dan Anda mungkin harus membutuhkan berkali-kali ditampar, sehingga memang ini sebenarnya sebuah effort yang luar biasa, biasanya dilakukan karena Anda bayangkan ada 100 orang itu harus bermain birgames, saya biasanya membuka board hampir 8-10 board, sebuah board permainannya. Tapi menurut saya penting supaya Anda bisa memahami betapa Anda semua masih terjebak di dalam pola berpikir Anda, walaupun sudah diberikan materi tentang pentingnya perubahan pola berpikir. Sehingga saya akan mengubah polanya dengan hanya meminta Anda untuk menonton video, kira-kira bisa membayangkan bagaimana ininya, dan tetap memberikan tugas, walaupun tugas itu mungkin tidak sedalam seperti yang saya harapkan kalau Anda bermain dengan derby game-nya. Di sisi lain, saya juga berharap Anda, biasanya kalau di dalam perkulian selanjutnya, saya banyak merefleksikan apa yang Anda rasakan di dalam permainan ketika Anda bermain, sebagai ilustrasi.

Saya berharap anda dengan menonton videonya anda bisa melakukan hal ini. Tentunya juga anda mungkin harus perhatikan bahwa, kalau anda mau bermain online, saya sudah kasih sebuah link di situ, dibuat oleh sebuah perusahaan ini, di mana anda bisa merasakan seandainya anda mau bermain dengan komputer lain, dengan lawan lainlah komputer, atau kalau anda mau melakukan grup terhadap 4 orang, karena memang ada 4 chain di situ, saya jelaskan. Tapi silakan kalau Anda mau bermain, kalau ingin mendapatkan gambaran bagaimana kita suka menetap ke jebak di dalam pola berpikir kita, terutama dalam kondisi yang tidak lengkap informasinya untuk mengambil keputusan.

Sehingga hari ini saya akan refokus di dalam materi ini ke ada refleksi terhadap apa yang seharusnya Anda akan mainkan. Jadi biasanya akan saya jelaskan pada saat minggu depan atau setelah dua minggu, karena biasanya minggu ini Anda bermain game, minggu depan Anda mempresentasikan hasilnya, baru minggu depannya lagi saya lihat refleksinya akan seperti apa. Di terpaksa 3 kali pertemuan dengan kita squeeze menjadi 1 kali pertemuan, yaitu saya hanya mengaksumsikan Anda akan menonton videonya, lalu saya akan menjelaskan apa yang kita harapkan dari Anda menonton video tersebut. Mari kita lanjutkan.

Jadi ada 3 agenda dalam materi kali ini, ada di Serious Simulation Game Description, di bahasa yang mendeskripsikan permainannya, kemudian saya berharap Anda mempause videonya, kemudian nonton beberapa video yang saya sarankan untuk Anda tonton. Setelah dari situ akan kita lanjutkan video ini untuk memberikan refleksi terhadap apa yang Anda bisa dapatkan jika Anda bermain terhadap game-nya. Lalu setelah itu saya akan memberikan tugas tentang analisis terutama hubungannya dengan bagaimana Anda bisa menggambarkan komponen-komponen pengambilan keputusan Anda dalam suatu pengambilan keputusan akhir yang berletak pada satu variable. The Beer Game diciptakan di MIT Business School, yaitu mensimpulkan sebuah rantai supply dari pabrik hingga sampai ke customer setelah melalui yang disebut sebagai rantai wholesaler, distributor, and factory. Bagi Anda yang mungkin tidak kerja di supply chain atau berasal dari teknik industri, ilustrasinya memang sebuah hubungan antara supply demand dari sebuah produk dari dia keluarkan dari pabrik sampai ke konsumen itu.

diilustrasikan sebagai sebuah rantai. Rantai atau chains di mana dia saling terhubungan dengan asumsi adalah memang kalau kita bicara supply chain, rantai yang terlemah adalah titik di mana sebuah supply chain itu terganggu atau bisa putus. Nah, di dalam konteks ini memang kita melihat bahwa ada empat, apa namanya, satu adalah factory, Satu adalah distributor, satu adalah wholesaler, dan satu adalah retailer. Ada 4 chain yang digunakan. Di mana nanti ada customer di sebelah sini, dan ada biasanya ada tambahan orang di belakang untuk raw materials.

Nah biasanya ini akan saya bagi di dalam 9 orang atau 8 orang. Di mana 2 orang akan menjadi 1 station, ini namanya 1 station. Walaupun ini adalah definisinya selain 1 chain, tapi saya katakan sebagai 1 station.

Di mana akan terjadi 2, yaitu ada orang yang menggerakkan material, ini adalah material flow. Sedangkan ini adalah information flow. Seperti yang Anda sudah ketahui, mungkin dalam dunia supply chain, kita mengenal ada tiga aspek yang bergerak dalam lantai supply. Satu adalah material, dua adalah informasi, dan tiga adalah uang atau money. Jadi, flow of material, flow of information, and flow of money.

So, tentunya dalam semua barang, bahkan kalau Anda belanja online pun, butuh waktu untuk barang sampai dari pemesan. ke kita, namanya lead time. Jadi kalau Anda order sesuatu, kalau Anda memanfaatkan bebas ongkir, maka dibilang dua sampai empat hari akan sampai kalau Anda ada di Jakarta misalnya. Nah, di factory butuh dua minggu fermentasi, yaitu adalah dari yang disebut sebagai production delay. Itu kenapa namanya The Beer Game, karena diasumsikan fermentasi beer itu membutuhkan waktu dua minggu.

Lead time di sisi yang ini bentuknya fix, yaitu adalah shipping delay. di dalam kotak-kotak yang namanya shipping delay ini, di sini, ini adalah kotak-kotak shipping delay dia fix untuk setiap chain adalah 2 shipping delay, artinya ada 2 minggu jadi ini adalah permainan yang dilakukan dalam 2 minggu nah biasanya dalam permainan yang offline, kita menggunakan kancing tadinya koin, terus berat banget buat saya yang membawanya, jadi saya tidak pakai koin lagi pernah dipakai dengan kacang, tapi kacang adalah makanan, sayang banget. Dan biasanya kalau sudah selesai main, abis kacangnya, karena banyak dimakan juga sama pesertanya.

Satu coin atau satu kacang, itu sama dengan satu krat beer. Jadi kita bermain dengan satu one atau SKUs, stock keeping unitsnya adalah satu krat beer. Kalau dalam dunia supply chain, SKUs adalah satu one di mana barang itu disimpan, stock keeping units.

yang biasanya memang tidak dalam bentuk satuan kalau bir dalam bentuk 6 atau 12 krat bir jadi disini krat birnya yang di asumsikan adalah 6 krat bir tapi yang penting adalah 1 lalu tujuan permainannya adalah mendapatkan total biaya yang terendah pertama ada tentu denda yang ada itu adalah untuk backlog yaitu ketika Anda tidak mampu mendeliver barang yang diminta oleh konsumen atau downstream Anda Saya lupa lagi kalau bicara supply chain, seperti bayangkan air mengalir, air itu akan mengalir dari atas dan ke bawah, sehingga semua chain di atas kita namanya upstream, sedangkan chain yang ada di bawah kita namanya downstream. Di bawah itu artinya adalah yang membeli barang kita, sedangkan yang upstream itu yang kita membeli barangnya dari tempat yang lain. Tentunya, tujuan permainan adalah, kalau Anda tidak mampu mensupply downstream Anda, termasuk customer Anda, bagian retailer, maka backlog adalah 1 per unit, 1 dolar per unit yaitu per crate atau per coin, biaya inventory adalah setengah dolar per unit, jadi kalau semua inventory yang Anda pegang at the end of the siklus dalam sebuah game, kita akan main sekitar 50 cycle biasanya itu setiap waktunya akan memberikan denda sekitar setengah dolar per unit Jadi jika Anda memiliki 10 unit Crude Beer dalam inventory dan 0 backlog, maka biaya pada minggu itu adalah 10 x 0,5 karena tidak ada backlognya, jadi 1 dolar tidak dipakai.

Atau jika Anda memiliki 10 unit Crude Beer dalam inventory dan 10 backlog, maka dia menjadi 10 dolar. Artinya dalam permainan ini Anda harus memiliki sebuah strategi untuk melakukan berapa order yang harus Anda berikan dengan mempertimbangkan lead time, dengan mempertimbangkan kondisi inventory Anda, dengan mempertimbangkan kemungkinan daripada demand daripada downstream Anda, dan berbagai macam variable yang akan saya minta untuk Anda petakan untuk mendapatkan biaya terendah. Seminimal mungkin tanpa, isinya seminimal mungkin pada inventory tanpa melakukan atau mendapatkan backlogs.

Backlogs itu biasanya tidak akumulatif, jadi kalau misalnya Anda sudah tidak bisa mensupply saat ini, dianggap hangus demand-nya pada saat depan. Jadi Anda bilang, oh mungkin minggu depannya bilang sama kita bahwa, oh kan saya punya backlog 5 kemarin, saya punya overstock pada inventory saya 5, saya kirimkan yang minggu lalu ya, nggak bisa, itu sudah hangus namanya. Itu adalah konsepnya, oh sorry, di sini saya jelaskan backlogs adalah order that cannot be fulfilled.

Permanen dilakukan dalam hitungan minggu, Anda diperbolehkan untuk order 0, jadi kalau Anda merasa bahwa demand Anda kecil, sedangkan inventory Anda sudah banyak, maka Anda harus melakukan nol. Tapi tidak bisa negatif. Tapi Anda juga harus melayani order yang diminta jika punya. Jadi, dilarang nahan barang.

Jadi, misalnya Anda sudah marah banget sama downstream Anda, Anda tidak mau supply, walaupun dia minta lima, Anda punya sepuluh, tetap saja dia, ah, saya mau kasih dua saja deh, saya pelit lagian, itu tidak boleh. Diingatkan bahwa kursus order adalah kursus normalisasi, jadi sebenarnya Anda bermain berdua orang di dalam dunia nyata, tapi untuk kali ini di online kita tidak melakukan hal itu. Biasanya kalau dalam dunia nyata ada kertas yang harus anda isi untuk menghitung sebuah form yang bisa anda isi untuk menghitung kondisi anda pada saat itu.

Berupa berapa delaynya, berapa total cost, dan lain sebagainya. Itu dilakukan pada saat akhir siklus permainan. Kita akan bermain dalam biasanya dalam 50-52 siklus.

Ketika begitu, deskripsi. Baik, kembali karena kita tidak mungkin melakukan gamenya secara online. Maka silakan anda lihat videonya, The Beer Game dari Master of Supply Chain and Logistics, kalau tidak saya lupa, MASH, tentang bagaimana sebuah game itu akan dilakukan. Jika anda ingin melihat tentang rules-nya, ada juga sebuah video supplementary tentang bagaimana beer game dilakukan simulasinya tanpa dalam permainan yang bersifat luas seperti dalam beer game MASH. Nah ini adalah sebuah video yang juga saya minta untuk Anda tonton, yaitu adalah bagaimana sebuah news channel, news berita di sekolah di Amerika, bagaimana game is played at the MIT Business School and how it reflects on real life.

Nanti ada satu beberapa pertanyaan yang akan saya minta dalam PTAQ, yaitu adalah kenapa kok coupons buy one get one free program distort the demand pattern and disrupt the supply chain. Yang saya bisa harapkan Anda bisa dapatkan dari salah satu inti sari dari melihat game tersebut yang dijabarkan oleh para responden yang menjawab survei di dalam video tersebut. Nah ini adalah template yang biasa saya berikan kalau sebagai tugas setelah Anda bermain bir game-nya, di mana Anda diminta untuk melakukan sebuah behavior over time graph, di mana ini adalah Empat variable, incoming order, backlog, kemudian current inventory, dan order place, ke dalam sebuah line graph, di mana di bawahnya adalah sebuah waktu, week, dan ini adalah kuantiti di mana Anda merasakan di stasiun Anda. Dan ini adalah tipikal perilaku yang ada, misalnya kalau order place terjadi fluktuasi semacam ini, yang warna merah, current inventory yang warna biru, sedangkan yang incoming order adalah yang warna hijau.

Nah biasanya kan saya minta misalnya Anda menjelaskan kenapa Anda mengambil keputusan tiba-tiba turun. Ini kan keputusan Anda ya. Terus kapan Anda tiba-tiba melihat akselerasi terhadap keputusan Anda. Terus kenapa kalau ini naik. Jadi ini setiap cari deflaksi atau terjadi perubahan direction terhadap apa yang Anda akan lakukan.

Atau terjadi penyelidikan yang terlalu dalam seperti ini, turun naik seperti ini. Saya minta jelaskan. Karena berarti ada keputusan drastis yang sedang Anda lakukan.

dan biasanya keputusan gratis itu bisa memberikan gambaran kenapa kita mengambil keputusan seperti itu sehingga dari sini saya berharap biasanya masuk ke dalam slide berikutnya di mana slide berikutnya adalah Anda memutarkan pemetaan variable jadi karena Anda sebenarnya di sini makanya sederhana, itulah melakukan order place saja maka sebenarnya dari semua informasi yang ada di dalam board game tadi itu mana yang Anda buat sebagai lingkar pertama dan lingkar ketiga atau kedua Kalau ada lingkar ketiga silahkan ditambahkan. Dan nanti kemudian bagaimana ini saling berhubungan dengan yang lain. Makanya ada garis-garis seperti ini.

Panah-panah, maaf. Panah-panah seperti ini. Nah ini yang nanti akan saya berikan tugas, bukan yang sebelumnya. Karena saya tetap merasa bahwa Anda mungkin bisa mendeduksi ini dari lihat orang bermain gamenya.

Jadi nanti tetap ada tugas seperti ini yang akan saya jelaskan di dalam slide terakhir berikutnya. Jadi begitu adalah deskripsi dari permainannya. Kita masuk ke agenda berikutnya adalah The Serious Simulation Game Reflections.

Jadi apa sih yang sebenarnya mau dijabarkan di dalam Reflection Simulation Game? Saya akan menggunakan dua jenis refleksi. Yang pertama adalah refleksi secara supply chain, yang kedua adalah refleksi secara system thinking.

Secara system thinking, sebenarnya kita akan tahu bahwa sebenarnya apa yang terjadi itu tergantung dari reaksi kita. Jadi saya suka sekali menggunakan istilah ini. Life is 10% what happens to you and 90% how you react to it. Jadi apa yang Anda lihat sebagai positif, negatif, menyedihkan, dan menyenangkan itu sebenarnya adalah 90% karena kita bereaksi terhadap impuls yang ada di luar. Jadi kalau kita ingin mengubah perspektif kita, kita harus sadar bahwa sebenarnya semua hal itu tergantung dari reaksi Anda.

Perilaku, jadi... Yang diperhatikan di dalam permainan ini adalah pemahaman terhadap apa itu perilaku. Kalau saya tanyakan kepada Anda apakah itu perilaku, maka Anda bisa saya kalau ngomong ke teman Anda, oh teman saya itu perilakunya baik, teman saya itu perilakunya buruk, teman saya itu murah hati, teman saya itu jahat, teman saya itu ini. Dari mana Anda mendapatkan kesimpulan semacam itu? Kecuali yang disebutkan di dalam media yang tidak jelas dari mana mereka mendapatkan kesimpulan akhir.

Biasanya kalau dari teman Anda, maka Anda mengumpulkan kesimpulan terhadap berbagai macam event atau kejadian yang Anda berinteraksi dengan teman Anda. Misalnya kalau lagi ujian Anda pinjam tip X, itu kalau dia nggak ngasih 2 atau 3 kali, Anda mengatakan, oh ini orang kok jahat banget sih nggak mau nginjamin tip X. Atau ketika Anda lagi keujanan, dia ada orang yang nginjamin, teman Anda yang nginjamin barang-barang mau nganterin Anda pulang, atau mungkin apa namanya, menginjamkan payung, apapun.

Intinya adalah dalam kejadian Anda dalam berinteraksi dengan teman-teman Anda di dalam perkuliahan akan membuat kesimpulan Anda terhadap orang tersebut. Kesimpulan itu dalam bentuk perilaku apa yang teman Anda akan lakukan. Nah, events secara definisi adalah sebuah respons terhadap sebuah gangguan atau impulse.

Artinya adalah ketika Anda ingin mendapatkan sebuah perilaku, maka sebenarnya Anda akan mengganggu orang lain. Ketika Anda meminjam tip X, sebenarnya Anda mengganggu orang lain. Sehingga memang wajar kadang-kadang ada orang yang tidak mau menjamkan tip X ke Anda, apalagi pada sujian.

Karena dianggap takut dilihat nyontek dan sebagainya. Tapi ada respon seradap karena Anda melakukan tujuan. Semua testing Anda kepada orang lain itu biasanya terlalu karena Anda gangguan, tanda kutip, ke orang lain.

Sehingga nanti, sebenarnya ada game yang bisa dimakan di dalam sebuah kelas, sebuah mini game, tapi kembali mohon maaf kita tidak bisa ada offline kelas di sini. kita tidak akan tahu perilaku sebelum kita mengganggu sistem tersebut jadi anda tidak akan tahu bagaimana perilaku seseorang kalau anda tidak pernah berinteraksi dengan dia you cannot do it tapi kadang-kadang, kembali kalau kita ngomong soal sistem thinking kita mengambil kesimpulan berdasarkan mental model kita seolah-olah kita tidak tahu, tapi kita bisa mengambil kesimpulan disebut sebagai mental model juga sehingga sebuah sistem yang steady state tidak terlihat responsnya seperti apa tidak akan memberikan informasi tersebut Sehingga ada berbagai macam pendapat pula, ada pendapat yang secara positif mengatakan adalah kalau Anda memiliki masalah, sebenarnya itu adalah kesempatan yang berharga untuk mengenal daripada sistem tersebut. Jadi jangan dilihat sebagai satu hal yang negatif. Nah, dalam level of analysis, sebenarnya kumpulan daripada event itu adalah akan menghasilkan yang disebut sebagai perilaku.

Jadi ini adalah kumpulan daripada event akan menghasilkan namanya perilaku-perilaku. Kumpulan daripada perilaku membuat kita mengambil kesimpulan pola perilakunya, di mana pola perilaku itu kita pakai untuk memprediksi perilaku dia selanjutnya. Artinya adalah kalau Anda sudah tahu bahwa Anda pasti ditolak menjamin TPEX, apakah Anda akan mencoba lagi pada saat berikutnya?

Kalau ada orang yang iseng sih coba lagi aja, siapa tahu dulu umur-umur tan. Tapi biasanya Anda akan segera menghindari untuk meminjami TPEX ke teman Anda tersebut. Sehingga patterns of behavior itu akan meng-guide apakah Anda akan bisa mendapatkan prediksi terhadap TPEX tadi. Tapi kan Anda juga tahu bahwa pola perilaku itu sebenarnya berasal dari apa yang disebut sebagai systemic structure di dalamnya.

Atau kalau dalam dunia seseorang mungkin tergantung dari pendidikan, keluarga dia, nilai yang diajarkan, dan lain sebagainya untuk masalah baik dan buruk. Sehingga kalau Anda mungkin ingat kalau di keluarga Jawa, kalau mau ada sebuah pepatah, kalau mau mencari jodoh itu harus lihat bibit bobot bebet 3B. struktur keluarganya begini, bepet yang seperti apa ada semacam universal truth ada semacam logika yang bisa diterima untuk urusan bibit-bibet itu, yaitu adalah ya kalau keluarganya baik-baik, berarti kan dia bisa mendidik anaknya baik-baik dan pendidikan itu mahal, sehingga butuh uang jadi biasanya orang yang berpendidikan itu memiliki seterat sosial tertentu Terus biasanya orang yang lebih menarik dilihat, itu lebih positif untuk dilihat orang lain, sehingga dia akan lebih maju karirnya dibanding orang yang jelek. Artinya adalah, ada logika tersebut, setelah pas Anda setuju atau tidak, jangan, don't kill the messenger ya. Saya yang menceritakan bahwa dalam bibit bobot bebet itu, sebenarnya ada unsur logika yang di dalamnya.

Nah, itu bisa dianggap sebagai representatif dari yang namanya systemic structure. Jadi kita bisa melihat orang itu baik atau tidak dari systemic structure-nya. Jadi kadang-kadang itu kenapa mungkin nanti Anda sebagai orang tua atau Anda masih ingat dulu ketika dijodohkan atau diketemu sama orang tua calon Anda dan sebagainya, mereka akan mewawancara Anda soal-soal seperti ini.

Karena mereka berasumsi, jika systemic structure Anda baik, maka Anda akan memiliki pola perilaku yang baik, sehingga Anda akan memiliki pola perilaku yang baik dan pasti akan berinteraksi dengan anaknya mereka dengan baik pula. Jadi itu yang dimaksud dengan... Systemic Structure, ilustrasi yang seperti itu. Artinya adalah kalau Anda sudah mendapatkan Systemic Structure, dengan mudah Anda bisa memprediksi pattern of behavior.

Dan kalau Anda mengubah Systemic Structure-nya, maka pattern of behavior akan berubah, behavior akan berubah, response terhadap event pun akan berubah. Kira-kira begitu logikanya. Jadi satu sisi adalah kita bisa memprediksi Systemic Behavior dari kumpulan daripada perilaku tadi. Di sisi yang lain, setelah kita bisa memprediksi Systemic Behavior, kita bisa memprediksi output daripada perilaku Anda. Ini yang disebut generative thinking, yaitu adalah proses di mana kita seolah-olah bisa mengenerate suatu kesimpulan dari sebuah struktur.

In the middle game, sebenarnya ini yang namanya system structure itu adalah pola permainan ini. Yang saya buat seperti ini, dengan peraturan-aturannya. Aturan-aturannya itu adalah Anda nggak boleh ngomong sama kanan dan kiri. Saya lupa ngasih tahu ini di dalam tadi ya permainan ini. Anda nggak boleh ngomong sama kiri, Anda nggak boleh tahu.

sebenarnya tidak boleh tahu, dia tidak boleh ngomong terhadap kanan dan kirinya jadi ada dua systemic structure yang berperan di dalam beer game satu adalah board game-nya ini sedangkan yang kedua adalah aturannya dan aturan ini yang ternyata lebih intangible tapi lebih powerful di dalam beer game yaitu adalah Anda tidak boleh berkomunikasi dengan kanan dan kiri Anda seperti dalam logika dalam supply chain kalau Anda punya toko misalnya Anda kan tidak tahu berapa inventory-nya distributor atau wholesaler, sorry, wholesaler Wholesaler kan juga nggak tahu inventory distributor. Dia juga nggak tahu distributor order berapa ke factory-nya. Anda sebagai retailer atau toko tidak tahu wholesaler berapa inventory-nya dan berapa dia order-nya, dan sebagainya. Sehingga dalam logika yang sama, di dalam game ini, maka Anda dilarang untuk berbicara atau bertukar informasi ke upstream maupun downstream Anda. Walaupun sebenarnya Anda bisa ngintip, Anda sebenarnya bisa melihat, Dan gara-gara Anda bisa melihat, tapi Anda tidak bisa mengkonfirmasikan ke wholesaler.

Misalnya orang retailer, dia bisa ngintip inventory-nya wholesaler, terus dia kaget, saya minta 8, kenapa kalau wholesaler-nya masih inventory-nya 0? Wah, kita butuh 10 terus nih, kamu kok 0 terus? Kamu kan ingin memberikan informasi, tapi tidak boleh memberikan informasi itu ke dalam wholesaler. Sehingga Anda malah ketidakketahuan itu tahu, tapi menambah panik itu yang menjadi suatu hal yang menarik dalam game ini. Nah, di mana si systemic structure ini akan menghasilkan sebuah perilaku yang ada di bawah ini, yaitu adalah from events to behavior to patterns of behavior.

Behavior over time graph ini adalah patterns of behavior. Yang menarik, yang mungkin juga Anda harus sadari bahwa permainan ini dimainkan untuk anak SMA, untuk anak S1, untuk anak S2, untuk dunia kerja yang memang bagian supply chain, yaitu ada distributor mobil, distributor motor, pada setiap permainan. Dan hampir semuanya terjebak dalam struktur.

Yang saya maksud terjebak dalam struktur adalah semua memiliki sebuah pola yang sama, bahkan mereka merasa sudah menjadi ahli distribusi atau ahli supply chain ketika dimasukkan ke dalam sebuah struktur yang sama. Ini yang disebut sebagai structural threat atau systemic threat, di mana Anda Merasa Anda independen, Anda bisa berpikir berbeda, dan lain sebagainya, tapi ketika masuk ke dalam sebuah struktur yang sama, Anda menjadi terjebak di dalam struktur tersebut, tanpa seperti bisa melihat sekitar Anda. Kalaupun Anda bisa melihat sekitar Anda, teman-teman Anda mungkin masih terjebak dalam struktur tadi, yang kita ngomong dalam social experiment yang pernah kita lihat videonya. Jadi kadang-kadang kita merasa, apa kita yang salah? Jadi kita kembali terjebak ke dalam struktur yang ada.

Nah, di dalam untuk melihat sebuah perilaku, maka kita biasanya melihat apakah satu perilaku berpengaruh kepada perilaku yang lain. Caranya adalah dengan memperhatikan apakah kita akan melihat yang namanya mimicking, following, opposite, atau combination daripada tiga hal di atas. Mimicking adalah misalnya ketika kita mendapatkan perilaku parameter seperti ini, tapi dia... variable kedua memiliki perlaku yang seperti ini dimana di antara kedua variable ini diasumsikan ada causal relationship jadi ada relationshipnya dulu ya baru Anda bisa lihat bahwa dia memikirkan atau tidak sama kalau dengan asumsi seperti ini kita bisa mengatakan bahwa variable A berpengaruh kepada variable B secara mimicking with different scale or number sedangkan kalau following kita lihat adalah Asumsinya pertama tetap ini harus ada hubungan terlebih dahulu antara A dan B di sini. Di mana ini adalah bergerak seperti ini, sedangkan B itu ada bergerak seperti ini.

Kemudian berarti bedanya adalah ini tell me, jadi pergerakan peak-nya ini terjadi beberapa saat setelah A bergerak. Tapi kembali Anda harus melihat bahwa harus ada causal relationship terlebih dahulu di dalam following ini. Opposites, divergent or convergent, jadi ini adalah Dia menaik, sedangkan ini turun. Artinya tetap ada kausal relationship terlebih dahulu. Ini ketika dia naik seperti ini, ternyata dia turun.

Artinya apa? Artinya informasi positif yang ada di sini direspon secara negatif di sebelah sini. Atau opposite terhadap apa yang dilakukan. Kalau kombinasi, maka following yet opposite misalnya.

Jadi ini adalah kembali harus ada logika relationship terlebih dahulu di sini. Maka dia akan naik dulu, agak terlambat, tapi respons naik ini dikembalikan secara negatif oleh ininya. Jadi ini adalah untuk melihat apakah dua variable memiliki pengaruh terhadap satu dengan yang lain, dan bagaimana pengaruhnya, apakah di mimicking, following, atau combination of a book.

Nah, kembali ke industri yang sama, structure drives model behavior over time. Jadi, kalau events-events itu adalah kumpulan dari kejadian, Kita bisa buat pola perilakunya seperti ini. Kita bisa memprediksi strukturnya. Di mana ini bisa kita simulasikan untuk memprediksi perilaku pada events yang akan datang.

So, bagaimana di dalam beer game? Apa dunia Anda? Dunia dalam beer game adalah seperti ini.

Ini adalah informasi yang Anda dapatkan kalau Anda bisa lihat di dalam board gamenya. Berapa cut incoming order Anda? Berapa backlog cost Anda?

Berapa order pace saya? Berapa inventory Anda? Apakah ada delays? Apakah ada my inventory?

Ini adalah yang bagian Anda, yang ini adalah apa yang Anda lihat. Jadi kalau kita gambarkan akan seperti ini, dunia Anda. Nah, masih ingat saya bilang masalah I am my position dalam system thinking? Maka I am my position adalah kita hanya fokus ke dalam dunia kita lagi. Jadi ini di-reinforce oleh aturan intangible dalam beer game, yaitu adalah Anda...

tidak diperbolehkan untuk berbicara dengan yang lain. Jadi, I want to manage my positions. Sehingga Anda tidak mau melihat seolah-olah bagaimana kondisi, walaupun mungkin Anda tahu, Anda seolah-olah merasa bahwa saya tidak boleh dan tidak ingin memproses my supplier's inventory.

Atau saya juga tidak bisa mau, tidak mau melihat berapa beer yang ada di dalam my downstream inventory. Ini adalah contohnya. Ada yang pernah bertanya sama saya, bagaimana Pak jika ada no strategy? Jadi saya hanya mendeliver apa yang customer wants dari ujung sampai ke ujung.

Jadi strateginya itu adalah pokoknya customer minta berapa itu langsung saya supply-kan. Bisa Anda lakukan itu seandainya customer demand-nya konstan. Itu adalah stability achieved in week 11, backlogs in retailer, dan ininya.

But the cost is much lower. Ini sebenarnya menunjukkan kalau Anda memakan sinergi, Antara satu chain dengan chain yang lain di mana Anda berkomunikasi sebenarnya, maka Anda bisa mendapatkan cost yang lebih murah dibandingkan Anda memperhatikan cuma diri Anda sendiri atau my position. So, itu sebabnya actually our precision is very much depending on other players, sehingga we must expand our boundaries, yang namanya Openness Principle ya, di dalam sistem thinking, untuk menciptakan apa yang namanya sinergi, di mana Emerging Properties Principle-nya masuk. Jadi, Anda harus memperluas pola berpikir Anda dengan melibatkan downstream dan upstream Anda dalam bentuk komputer. Ya, make sense dong, Pak, kalau kita bekerja sama, pasti kita akan mendapatkan keuntungan bersama.

Kerjasamanya make sense, tapi keuntungan bersamanya kadang-kadang tidak. Jadi, kadang-kadang kita masih dibebani oleh kepentingan pribadi. Karena memang sudah bilang ya, tidak ada yang universal kecuali kepentingan pribadi.

Sehingga, biasanya cara paling baik adalah mencari bahwa, oke deh, tidak untung-untung banget, tapi everybody happy. Itu bisa dipakai sebagai basis untuk melakukan sinergi. Dan apa namanya, yang kedua yang mau saya ceritain adalah, saya pernah ngambil S2 kan ya di Australia, dan ada satu cerita yang menarik, yaitu di mana saya sedang nunggu bis untuk pulang dari wisuda teman saya yang udah lulus duluan di MBT, terus kita lagi duduk nih yang masih kuliah-kuliah ini, terus nanya, kita tuh sebenarnya belajar apa ya? Karena apa yang kita pelajari itu making sense.

Jadi kita bilang, Are we learning about making senses of everything? Iya, sebenarnya apa yang kita ajarin dari konsep financial modeling dan lain sebagainya, itu ternyata common sense. Kamu kalau mau maju ya harus kayak gini, kamu kalau mau maju ya HR-nya harus bagus, kamu kalau mau maju ya strateginya harus bagus, dan lain sebagainya.

We know that. Kita udah knew bahwa itu harusnya by ideal condition terjadi. So, are we wasting our time for one year untuk belajar senses?

Iya juga ya gitu. Nah, tapi yang saya pelajari setelah saya lulus dari tahun 98 sampai sekarang, itu adalah ternyata yang namanya common sense. Bahwa kami belajar S2 itu adalah belajar common sense. Bahwa, ya seharusnya begitu, ya seharusnya begitu.

Tapi kok ngapain kita spending satu tahun hanya untuk belajar common sense? Tapi setelah saya tadi, 20 tahun setelah lulus ini, akhirnya saya sadar bahwa yang namanya common sense buat saya itu tidak common. Jadi orang lain itu tidak memandang apa yang saya sebagai hal yang wajar buat saya, itu wajar buat mereka.

Jadi memang yang namanya common sense itu harus diajarin. Sebagai hal yang common sense yang seharusnya logikanya benar. Sama dengan konsep ini, ya kalau Anda merasa sinergi ya masuk akal dong Pak.

Iya, tapi ternyata tidak masuk akal buat semua orang. Maka jangan jadi orang yang tidak masuk akal ya kalau nanti Anda sudah selesai lulus dari S2. Jadi memang kadang-kadang... Saya harus akui kita cuma menekankan dan mempertegas common sense Anda, supaya apa yang menjadi common sense itu memang common atau umum ada terjadi dalam semua orang.

Secara system thinking reflections, kita mengetahui bahwa, satu yang saya mau Anda kita highlight, structure influence behavior. When placed in the same system, people, however different, tend to produce similar results. Sehingga ini secara positif bisa Anda lihat sebagai, kalau Anda menciptakan sebuah sistem organisasi yang baik, maka orang-orang di dalam organisasi itu akan menjadi baik. Itu kenapa dalam quality kita selalu mengatakan adalah never blame people, blame the system that make that people make mistake. Yang kedua adalah systemic structure akan mengenerate generative function, patterns of behavior.

Pemahaman terhadap systemic structure akan membantu Anda untuk mengubah perilaku. Nah, pula perilaku akan bisa memprediksi Anda terhadap terhadap Reaktif event, bagaimana orang akan bereaksi terhadap event. Jadi pola perilaku seperti ini.

Yang kedua yang juga saya minta Anda dalami, Anda pahami adalah structure and human system are subtle. Di dalam beer game, ada yang kelihatan, ada yang tidak kelihatan. Dan tidak kelihatan ada yang halus, ada yang kasar. Ada peraturan perusahaan, itu kan tidak kelihatan, hanya bisa dibaca doang.

Tapi itu strict, hard. Tema ada yang halus, yang namanya etika, norma, dan lain sebagainya yang kita bahas di dalam perkuliahan lateral thinking pada saat itu. So, regulations, opinions, formal interrelationship, boss and employee, or informal, high school friends, lulusan yang sama, goals, dan lain sebagainya, itu membangun yang namanya structure, yang akan meng-influence behavior Anda.

The big game supply chain structure and rules, bahwa Anda tidak boleh berbicara dengan orang di sebelah Anda, is the systemic structure. Seperti yang Anda bayangkan, Walaupun subtle dan ada beberapa yang kelihatan dan tidak kelihatan, dia membuat Anda seolah bergerak pada satu aspek tertentu. Systemic structure is concerned with the key interventions that influence behavior over time, karena dia akan mempengaruhi perilaku Anda.

Sehingga, yang ketiga adalah berdasarkan pemahaman satu dan dua ini, titik ungkit atau leverage akan berasal dari kemampuan Anda untuk berpikir berbeda. Terutama ketika Anda ngomong soal human activity system, di mana kompleksitas pasti akan terjadi. Sehingga kita harus mampu melihat struktur di belakangnya orang yang sedang kita, permasalahan yang kita sedang hadapi, bukan orang yang maaf, permasalahan yang kita hadapi.

Sehingga kita karena bisa melihat struktur itu, kita bisa tahu titik ungkit mana di dalam struktur itu yang akan bisa berpengalaman kepada struktur kesekalanan. Kita juga akan melihat kalau Anda merasa di dalam rollercoaster, di mana Anda melakukan extreme instability, maka biasanya Anda... do not understand the structure that create kita harus memastikan Anda melakukan intervensi berdasarkan struktur karena instabilitas jika hanya diselesaikan secara sementara akan terus kembali Nah, bagaimana dengan real life strateginya?

Ini harusnya ada gambar orang memegang ini ya, pecut tapi kenapa dia bergeser ke kanan, saya tidak tahu. Apa yang dilakukan oleh beer game itu menilustrasikan dalam fenomena dunia yang disebut sebagai bullwhip effect, yaitu adalah pecut. Kalau anda pegang pecut itu, kalau anda gerakan sedikit pecutnya, maka di ujung itu sudah terjadi lonjakan yang luar biasa.

Itu terjadi terutama kalau anda lihat variasi yang bisa terjadi adalah ketika begitu consumer sales itu fluktuatif, Retail ordernya fluktuatif karena dari spot terlalu responsif, terlalu peka, wholesale ordernya akan luar biasa, akhirnya manufacture ordernya juga luar biasa. Artinya, semakin berada di end daripada demand, maka dia akan semakin fluktuatif jika masing-masing chain reaktif terhadap segala perubahan. Ini reaktif, ini reaktif, ini reaktif, maka akan terjadi terlalu reaktif. Reaktif bagus, tapi kalau terlalu reaktif, tanpa ada logika di belakangnya, akan menghasilkan ini. Dimana biasanya sources of build-up effects?

Sources of build-up effects terjadi dari yang namanya demand forecast updating. Jadi ini juga merupakan, kalau ini adalah sumber permasalahannya, berarti ini adalah sumber solusinya juga, jadi dua sisi ya. Pertama adalah Anda harus semakin cepat untuk melakukan forecast terhadap demand.

Semakin cepat Anda melakukan perubahan terhadap demand, maka Anda akan lebih reaktif terhadap perubahan dalam demand. Jadi Anda harus memonitor ini. Biasanya solusinya adalah kalau secara teknologi, Anda harus melakukan Customer Relationship Management Shifting and Demand penting untuk Anda melakukan ini yang kedua adalah seberapa cepat Anda mengubah order Anda batch Anda atau SKU Anda jadi kadang-kadang orang memang membeli barang itu tidak mau dalam bentuk besar jadi orang Indonesia memang memiliki kebiasaan yang berbeda dengan orang Amerika orang mereka kebanyakan kaya jadi mereka cenderung untuk membeli dalam bulk besar jadi kalau beli sampo itu 1 liter dan sebagainya Sebagai orang Indonesia, karena masih terbatas income-nya, maka kadang-kadang mereka mendingan beli per saset saja. Saya cuma nyampu mungkin setahun sekali. Anda mungkin kalau kesampu setahun sekali.

Sehingga Anda tinggal beli saset seminggu sekali. Saya belum dapat uang minggu depan, jadi saya tidak mau beli sampo banyak-banyak. Jadi order batching ini juga penting.

Menentukan order batching mana yang paling cocok untuk demand Anda. Yang ketiga adalah price fluctuations, discount, price term, atau payment terms ini memberikan signal yang salah juga kepada bagian production. Kenapa? Kalau Anda buy one get one free, misalnya Anda biasa beli sampo saset seminggu sekali untuk nyampo gitu ya.

Nah ketika Anda buy one get one free sampo saset, apa yang terjadi? Maka Anda selama dua minggu itu cuma beli sekali. Kalau Anda lihat kayak gitu secara keseluruhan, di mana Anda kan seolah turun. Padahal gara-gara discount atau price terms yang buy one get one free itu. Sehingga penting buat orang production ketika melihat demand, kok sales saya turun.

Cek dulu di bagian sales, apakah mereka melakukan price buy one get one free sendiri. Ketiga adalah payment terms. Jadi biasanya ini berlaku buat discount sama.

Jadi intinya adalah dia men-skewt daripada ini ya. cucilan dan lain sebagainya itu juga mempengaruhi price fluctuations yang keempat adalah rationing and shortage gaming kenapa saya bilang gaming? Anda tahu lihat kadang-kadang sekarang ada sebuah gimmick dalam dunia marketing di mana Anda ada launching sebuah produk di mana Anda di shooting Anda sedang ngantri untuk menunjukkan bahwa ternyata produk ini sangat luar biasa padahal yang terjadi memang dibuat servernya itu sedikit Itu kenapa kalau Anda lihat di toko-toko bread pada zaman sekarang, itu biasanya tidak banyak.

Sudah ngantrinya banyak, tetap saja kasirnya tidak dibuka. Kenapa? Karena kadang-kadang orang ketika melewati toko tersebut, kemudian dia melihat orang mengantri, berarti dia akan mengatakan, oh ini toko enak sekali. Sama kalau Anda mencari restoran, ada lima restoran, Anda akan cenderung akan vlogging, yaitu Anda mencari restoran yang paling rame, dengan asumsi restoran tersebut adalah yang paling... enak, ini sama logikanya nah, shortage gaming ini biasanya dipakai untuk melakukan gimmick seperti itu, walaupun sebenarnya sangat tidak baik dan cenderung kalau misalnya akan merusak reputasi daripada produk tersebut itu yang dilakukan oleh Xiaomi itu yang dilakukan oleh berbagai macam produk ketika mereka juga melakukan online sales online sales, sold out, sold out mereka masuk ke social media, mengatakan terima kasih kepada, mohon maaf kepada yang tidak bisa melakukannya, jadi seolah memberikan efek social media yang luar biasa Nah ini berbahaya karena sebenarnya akan menimbulkan signal yang mix terhadap production managernya.

Dia akan cek, ini kok terjadi seperti apa, dan lain sebagainya. Nah, shortage gaming juga berbahaya karena soalnya demandnya luar biasa. Jadi Anda akan bisa mendapatkan yang namanya pseudo demand.

Pseudo demand itu adalah demand yang tidak seharusnya ada di situ. Contohnya gini, kalau Anda butuh suatu barang, Anda tahu barang itu Anda lagi ingin beli, Anda masih ingin offline, Anda tidak mau online, Anda caranya ke toko-toko. Ada tiga toko, misalnya Anda ke Mangga 2 atau entahlah Anda mau beli sesuatu, misalnya mouse yang terakhir dan lain sebagainya. Maka Anda masuk ke toko pertama, ada barang ini nggak?

Oh, nggak ada. Maaf ya, nanti kalau sudah datang saya kasih tahu deh. Oh iya, makasih ya. Anda akan jalan lagi ke toko berikutnya, ada barang ini nggak?

Oh, nggak ada, lagi sold out. Nanti kalau ada, saya kasih tahu. Oh, terima kasih.

Anda masuk ke toko 3, Anda tanya lagi, ketiga toko ini kan nggak saling ngomong ya? Sehingga kira-kira demand-nya berapa total yang diminta, eh, gua butuh tambahan nih, ada yang nyari-nyari banyak. Total berapa demand-nya?

  1. Padahal cuma 1 orang yang bergerak dari satu toko ke toko yang lain. Ini yang disebut sebagai pseudo demand, yang sangat rentan terjadi kalau Anda melakukan shortage gaming, atau Anda memang mendapatkan sebuah produk yang sangat terlaku di pasaran. Yang kelima yang terjadi dalam beer game kita adalah long delay time. Ada lead times, ordering decision, production delay, itu akan men-skew atau membuat informasi yang seharusnya Anda dapatkan itu terlambat. Sehingga ini adalah berbagai macam teknik dalam dunia supply chain untuk mengurangi boobie effect dari masalah demand forecast update, order batching, price fluctuation, shortage gaming.

Terus topiknya adalah perspektifnya apa? Yang pertama tentu information sharing, channel alignment bagaimana membuat para informasi itu membuat setiap channel atau chainnya itu saling berkoordinasi dan menciptakan fleksibilitas dalam operation. Jadi inilah segi ininya. Silahkan Anda baca sendiri tentang bagaimana tiga strategi itu bisa menyelesaikan, tiga strategi itu memiliki aktivitas-aktivitas di dalamnya yang bisa menyelesaikan keempat permasalahan dalam BOWBET tadi.

Nah, untuk assignment Anda, maka seperti yang saya utarakan tadi kembali, saya coba kasih Anda chain overview-nya ini adalah seolah-olah punya Anda jadi Anda baru-baru sudah melihat bagaimana game itu didalankan secara penuh, bagaimana kenapa ordernya cuma sekian di dalam apa namanya, di dalam konsumernya, tapi cuma order yang cuma naik sekali doang itu menimbulkan fluktuasi yang luar biasa coba Anda bayangkan bahwa Anda masih di dalam tugas ini ada satu station ini dimana Anda salah satu di antara ini, tapi kita gabung ya Anda jadi satu orang saja Anda adalah orang yang mengatur stasiun ini atau satu chain overview. Nah, dari sini, ini adalah contoh fluktuasi yang terjadi pada retailer untuk one station, di mana Anda akan melihat betapa satu kenaikan fluktuasi ini berdampak kepada current inventory dan order place serta backlog. Bagaimana backlog berhubungan dengan inventory, bagaimana order pace berhubungan dengan inventory, dan lain sebagainya.

Coba Anda bayangkan, kalau Anda harus di dalam permainan ini, order Anda tergantung dari apa dan bagaimana causality-nya. Sehingga untuk tugas ini, saya kasih Anda template dalam bentuk PowerPoint, di mana Anda harus mengambil salah satu role, distributor atau hosteler. Jadi Anda bayangkan seperti ini, saya tidak mau Anda berada pada end ataupun begin.

Jadi factory dan retailer tidak... Tidak pada posisi itu, tapi ada pada posisi di tengah-tengah Silahkan Anda bayangkan Kalau Anda dalam posisi tersebut Maka dari variable yang sudah saya sebutkan tadi Bagaimana, di mana variable itu letak berada Dan bagaimana hubungannya Lalu Anda narasikan Bahwa saya mengambil order Ketika saya melakukan order place Maka saya akan melakukan ini Saya pertimbangkan ini, saya pertimbangkan ini Dan saya akan pertimbangkan ini Itu kira-kira yang saya minta sebagai tugas Anda Terima kasih di materi berikutnya.