Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Pendidikan Keluarga Negaraan dan Politik
Aug 19, 2024
Catatan Kuliah: Pendidikan Keluarga Negaraan dan Urgensi Pendidikan Politik
Pengenalan
Nama: Alvin Manoharim
Dosen di Universitas Indonesia
Mengajar di jurusan Infokomunikasi, Fakultas Sosial dan Budaya.
Mata kuliah: Pendidikan dan Kebenaran
Materi Utama
Urgensi Pendidikan Politik
Pentingnya pemahaman pendidikan politik bagi mahasiswa.
Pendidikan politik membantu mahasiswa:
Memahami pengetahuan kewarganegaraan.
Menghindari pembunuhan politik dan politikal-militaris.
Fokus pada politik kebangsaan, bukan politik partisan.
Mahasiswa diharapkan:
Menjadi pemilih yang aktif dan cerdas.
Memahami masalah perbangsaan secara komprehensif.
Konsep Pendidikan Keluarga Negaraan
Pendidikan Keluarga Negaraan:
Membentuk warga negara yang cerdas, berkarakter, dan terampil.
Berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang 1945.
Diterapkan dari sekolah dasar hingga perkuliahan.
Tujuan:
Membangun kesadaran bernegara.
Mendorong sikap toleran, demokratis, dan berbudaya.
Berpikir kritis dalam menanggapi informasi.
Tantangan Era Digital
Banyak informasi tersedia, tantangan untuk memilah informasi:
Membedakan berita benar dan hoaks.
Pentingnya pemahaman hak asasi manusia, bela negara, dan hak serta kewajiban warga negara.
Fenomena Political Apathism
Banyak orang yang apatis terhadap politik.
Dampak:
Tidak bisa memberi kontribusi positif terhadap politik.
Gagalnya penyelesaian masalah politik.
Solusi:
Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya partisipasi politik.
Kesimpulan
Pendidikan Keluarga Negaraan penting untuk mengetahui sejarah dan perjuangan bangsa.
Kesadaran akan tanggung jawab sebagai warga negara diperlukan untuk bersosialisasi.
Negara maju sering kali memiliki budaya warganya yang menghargai lingkungan dan sesama.
Pertanyaan retoris: "Apakah kita masih bisa berharap negara kita bisa maju?"
Contoh Negara Maju
Jepang, Jerman, Inggris, Singapura:
Mampu maju meski dengan sumber daya terbatas.
Budaya dan sikap warganya berkontribusi pada kemajuan.
Kontrast dengan masalah yang ada di Indonesia:
Kebiasaan buruk seperti buang sampah sembarangan, ketidakpatuhan lalu lintas, dan intoleransi.
📄
Full transcript