Selamat pagi, salam, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, om swastiastu, namo buddhaya, salam kebajikan. Yang saya hormati, Romo Magnis, selamat ulang tahun, Romo, 88, kata Bu Mari, angka keberuntungan, tidak ada ujung dan tidak ada pangkal. Luar biasa, terima kasih atas kontribusinya luar biasa untuk Republik Indonesia.
Ibu Mari, kawan saya, Pak Purnomo, kawan saya, saya enggak tahu Pak Pur tadi ikut masuk terus hilang. Oh ada di ujung sana itu beliau. Ketua Pak.
wanita tapi sering paling belakang, tapi semua dilihat dan diperhatikan. Romo Beni, Romo Effendi, Pak Siril yang sudah lama sekali enggak ketemu, Bapak Ibu sekalian ada Pak Andreas, kawan saya di Komisi 11, dan teman-teman saya Pak Klas dengan Pak Febriul. Saya tidak bisa menyebut satu persatu. Terima kasih untuk undangannya pada pagi hari ini hadir di seminar nasional para Jesuit Indonesia.
Saya sampai harus diberikan history of Jesuit Indonesia oleh Pak Prastowo. Supaya tahu siapa saja dan apa missionnya. Saya diundang tapi sebetulnya agak ragu karena judulnya adalah perikonomian Indonesia di masa pemerintahan baru.
Saya itu sesuai dengan Romo Magnis, hidupnya selalu menjaga etika. Jadi saya ini etis apa enggak ngomong. Jadi keputusan saya untuk hadir hari ini adalah lebih memaparkan apa yang kita sudah sampaikan, terutama di DPR, Pak Andreas tahu dan tentu apa-apa yang selama ini kita lakukan untuk kemudian ke depan menjadi suatu fokus bagi pemerintahan baru.
Jadi ini adalah disclaimer dari saya supaya tidak dianggap tidak beretika. Kami akan memulai dengan bacaan kondisi perekonomian global yang memang sangat dinamis dan menjadi sangat kompleks. Kalau Pak Cyril Harinawa sangat tahu sebagai bank sentral, mungkin beliau waktu di bank sentral mengalami tahun 70-an, 80-an, waktu itu juga sama, inflasi di Amerika Serikat tinggi sekali, bahkan mencapai double digit.
Sehingga waktu itu bank sentralnya menaikkan suku bunga lebih dasyat dari sekarang hingga 18 persen. Itulah yang kemudian menjadi salah satu shock besar di dalam perekonomian Amerika pasca depresi. Hari ini mungkin inflasinya tidak sedasya, tapi tetap merupakan suatu syok, karena dalam lebih dari satu dekade perekonomian di negara-negara maju inflasinya selalu relatif sangat rendah. Bahkan di Eropa mendekati nol atau kadang-kadang sedikit deflasi. Di Jepang itu sudah hampir dua dekade deflasi.
Inflasi dan deflasi sama dengan berbagai makanan atau obat terlalu banyak pasti jelek. Deflasi membuat orang pesimis karena setiap hari tidak ada... progress yang ada adalah turun turun turun.
Inflasi kalau sedikit membuat orang stimulus sama kayak kita merasa oh ada harapan harga akan naik kalau terlalu banyak dia merampok atau mengerus daya beli dan confidence. Nah inflasi yang terjadi terutama pasca pandemi jadi kita masih ingat tahun 2020 kita semuanya enggak mungkin kumpul seperti ini kita semuanya di rumah distant to each other. Itu karena virus pandemi COVID-19. Sesudah pandeminya bisa diatasi dengan vaksinasi, orang bergerak dan melakukan aktivitas, dan tiba-tiba dengan aktivitas yang normal, permintaan terhadap barang dan jasa melonjak. Dari tadinya tadi Romo FND mengatakan istirahat ya tadi ya.
Tuhan Allah istirahat gitu. Kita waktu pandemi juga diistirahatkan sama alam. Terus sesudah itu tiba-tiba beraktifitas, maka permintaan yang melonjak karena orang mulai beraktifitas kembali tidak bisa diikuti oleh supply side-nya. Itu menimbulkan inflasi pertama. Ditambah dengan Perang di Ukraina, di mana Ukraina dan Rusia adalah lumbung pangan dan lumbung energi, maka Memunculkan alasan kedua inflasi yaitu kenaikan harga energi dan harga pangan.
Gandum, even minyak goreng karena di sana sunflower cooking oil itu adalah supplier besar. Tidak ada sunflower cooking oil, CPO kita naiknya menjadi sangat tinggi. Makanya terjadi krisis minyak goreng di Indonesia perangnya di Ukraina.
Ini yang menggambarkan bagaimana inflasi muncul. Karena disrupsi karena pandemi yang kemudian suddenly normalize dan kemudian terjadi persaingan geopolitik, terjadinya perang yang menimbulkan disrupsi sisi supply. Inflasi yang tinggi, pasti tanya kepada Pak Cyril Harinoa bekas Bank Sentral. Bank Sentral langsung suddenly menjadi fokus perhatian seluruh dunia.
What you could do, Bank Sentral agak defensif, mohon maaf ya Pak Harinowo, dalam artian di dunia mengatakan inflasi ini disebabkan oleh disrupsi supply, jadi bukan karena agrega demand, karena jumlah uang beredar yang lebih besar. Sehingga memang ini menimbulkan kompleksitas dari sisi policy response. Mau tidak mau Bank Sentral tetap harus menaikkan suku bunga dan kenaikan suku bunga karena so sudden inflasinya tinggi maka Bank Sentral juga terpaksa menaikkan suku bunganya cukup cepat dalam waktu yang sangat pendek. Saya beri contoh Amerika Serikat menaikkan 500 basis point itu artinya 5% dari tadinya hampir 0. Kemudian naik menjadi di atas 5 persen.
Hanya dalam waktu kurang 18 bulan. Sama seperti tubuh yang sehat, kalau tiba-tiba kita dihadapkan pada suatu shock, entah itu angin yang sangat keras, suhu AC yang terlalu dingin, atau kita di padang pasir kena matahari terlalu besar, pasti badan sakit. Ekonomi juga sama, dengan shock kenaikan 5 rupiah.
basis point ekonomi pasti melemah. Inilah yang menyebabkan banyak waktu Bapak dan Ibu sekalian ingat banyak prediksi ekonomi dari tahun 2022-2023 dan sekarang kontinu di 2024 dunia tidak baik-baik saja. Karena akan mulai terasa shock itu menyebabkan perlemahan ekonomi.
Ini baru satu sisi dari sisi yang disebut kenaikan inflasi yang menyebabkan kenaikan suku bunga. Dan ternyata inflasinya itu stubborn atau keras kepala dia tetap aja gak mau turun-turun. Perangnya ya tetap jalan namun inflasi tidak segera turun. Dan banyak aspek sekarang analisa ekonomi.
mengenai masalah inflasi ini. Ini yang menyebabkan kemudian muncul terminologi higher for longer, artinya yang higher inflasinya interest rate-nya juga tinggi dan itu enggak dalam waktu yang cepat yang kemudian akan segera turun. Ini mungkin salah satu prospek karena tadi katanya ini tujuannya untuk bicara tentang prospek, ini salah satu prospek yang harus diperhatikan. Kalau US dollar interest ratenya tinggi nanti implikasinya spill over ke seluruh dunia. Tapi ini tidak merupakan satu-satunya masalah dunia, ada tensi geopolitik yang makin meningkat.
Beda dengan 3 dekade terakhir ini, di mana Amerika Serikat bahkan menerima dan mengajak RRT masuk ke WTO, diberi akses pasar, diberikan akses material. Banyak company Amerika Serikat invest di RRT, sekarang ini hubungan mereka retak dan sangat dalam. Karena kemudian di dalam politiknya Amerika, seluruh FDI dan ekspor dari RRT tidak hanya mengancam employment di Amerika, tapi sudah sampai kepada yang dianggap mengancam security dan dominasi Amerika Serikat.
So, the world is tidak baik-baik saja karena masalah geopolitik. Seolah-olah masalah tidak cukup kompleks dengan dua hal ini. Kita juga sekarang kalau kita menebar masalah kita pasti menuai.
Menebar angin, menuai badai. Umat manusia di dunia ini melakukan aktivitas menganggap bumi akan bisa men-sustain activity. Tadinya dunia itu penduduknya 6 miliar jadi 7 miliar, sekarang 8 miliar.
Mungkin akan menjadi 9 miliar dan sesudah itu 9 miliar makin tua. Mohon maaf, Romo Magnis 88 gak tua loh. Tapi kalau penduduk suatu negara yang usianya di atas 65 sudah di atas 10 atau 15 persen itu artinya society itu mulai aging.
Dan banyak negara tetangga kita sudah aging secara sangat cepat, rapid aging. Singapura, Singapura itu sudah lebih dari satu dekade meminta supaya permainan. Puan-puan mau menikah dan punya anak, bahkan ada paket kebijakan negara untuk pacaran, untuk honeymoon, gitu. Nggak manjur juga sih, gitu.
Kemudian RRT. kita semuanya tahu one child policy tapi negara yang diem-diem gak ada one child policy tapi lebih dasyat agingnya adalah South Korea selain Jepang yang kita semuanya tahu negara-negara yang memang very mohon maaf disini male dominated dan mereka sangat alpha male itu menyebabkan perempuan merasa tidak worse untuk kemudian berumah tangga dan so difficult untuk raise children. Ini menyebabkan aging population yang sangat cepat.
Eropa kita sudah kenal, tapi sekarang di Asia itu very rapid. Beberapa kantong yang masih punya pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan manusia, di mana demografinya muda adalah Filipina, semuanya pasti tahu kalau Jesuit. Kita di sini, Afrika, some.
Unfortunately mereka yang makin miskin dan fragile dan anaknya banyak. Dan India. Tapi the rest itu banyak yang sudah mulai aging. Perubahan iklim dan aging population is a combination yang akan memberatkan perekonomian dunia. Dan kita menghadapi juga disrupsi yang terus-menerus dari teknologi digital.
Itulah kondisi yang kita hadapi. Dunia makin fragmented. Sama seperti kita mengatakan what does it mean fragmented?
Ya order yang kemarin mungkin tidak lagi bisa bertahan. There will be new order. Kalau kita namanya order baru, jadi ingat order baru ya.
Tapi dunia ini sekarang namanya new order, ini bukan pesanan order baru, ini adalah majalah ekonomis. Bulan apa itu ya? Bulan lalu. The new economic order, tapi karena masih fragmented kita enggak tahu what new order is gonna look like. Akan seperti apa?
Nah, saya tidak menggarami lautan, saya meng-quote Paus Franciscus tahun 2020 di depan para Jesuit. Beliau mengatakan kita dihadapkan pada pilihan di antara dua jalan. Satu jalan mengarah pada konsolidasi multilateral sebagai ungkapan rasa tanggung jawab global yang diperbarui atas solidaritas yang berakar pada keadilan.
Amazingly kemarin saya di Malaysia diundang di dalam konferensi global ekonomi Islam. Talking about the same keadilan. Mengarah pada pencapaian perdamaian serta persatuan sebagai satu keluarga umat manusia yang merupakan rencana Tuhan bagi dunia kita.
On the other hand, jalan lain dan yang ini sedang mendominasi adalah Menekankan keterpenuhan diri, nasionalism, proteksionism, individualism, dan pengucilan. Jalan ini mengabaikan orang miskin, rentan, dan mereka yang terpinggirkan dalam hidup. Tidak hanya individual, tapi juga negara. Banyak negara yang miskin.
Dan mereka rentan dan mereka sekarang ada di dalam makin terpinggirkan. Dan juga merugikan masyarakat keseluruhan menyebabkan sendiri luka pada semua orang. Jalan ini tidak boleh menang.
Mission, if you accept, is this one. Untuk para Jesuit. Bener gak?
Oke. Saya cuma meng-quote dulu ya, tidak menyuruh loh. Tapi ini exactly persis yang sekarang ini sedang terjadi. Di dalam pertemuan-pertemuan saya, entah di G20, pada saat G20 kita presidensi, disitu mulai bulan Februari tiba-tiba pecah perang Ukraina.
Waktu itu kelompok G7 bilang Sri Mulyani you have to expel Rusia dari G20. Not under Indonesia presidency. We are G20 like it or not G20.
It's not going to be G19 and then become G17 and then G11. And then you G7 you already have a group. Just grouping among yourself. Tapi ini tidak mudah. Di dalam semua fora internasional.
blocking yang disebut tadi, proteksionism makin mengucilkan dan inward looking menjadi sangat kentara. Dan dalam suasana di mana global world fragmented yang paling dirugikan adalah selalu kelompok paling rentan dan miskin. Di semua situasi, climate change yang paling dirugikan dan menderita pasti kelompok yang paling rentan dan miskin.
Global geopolitical fragmentation juga akan sama. Jadi ini adalah keterpanggilan kita sebagai manusia dengan yang memiliki rasa perikemanusiaan, moga-moga yang adil dan berada. Nah kembali ke ekonomi lagi. Kalau kita lihat tahun 2023 lalu kita tutup sebetulnya despite the global economic environment yang sangat difficult, kita tuh situasinya... Alhamdulillah puji syukur relatif baik.
Ekonomi kita masih bisa tumbuh di atas 5 pada saat seluruh ekonominya melemah di dunia ini. Inflasi kita bahkan hanya 2,6 pada saat dunia sedang struggle dengan inflasi sangat tinggi yang menyebabkan tadi higher for longer. Nilai kita cukup.
stabil meskipun lebih lemah dari nilai tukar asumsi karena tadi dengan higher interest rate Federal Reserve capital outflow terdorong keluar kembali ke Amerika Serikat namun dalam situasi Seperti itu suku bunga kita dari SBN surat berharga negara masih relatif stabil di 6,68 di bawah 7 persen. Pada saat Amerika Serikat menaikkan 5 persen kita tidak melonjak menjadi 13 persen. Ini suatu achievement yang remarkable.
Tapi orang biasanya goes unnoticed. Karena dianggap stabilitas itu yang memang seharusnya ada gitu. Kalau stabil ya berarti everything is fine. Tahun ini kita masukin tahun 2024 dan environment-nya belum membaik.
Dan kita sudah merasakan headwind itu terasa sekali. Makanya waktu kuartal 1 dengan pertumbuhan tetap di 5,11 yang kemarin BPS sampaikan itu is a good start. Tapi tidak boleh dianggap taken for granted. Inflasi kita ada di 3% year on year.
Dan nilai tukar kita sempat. Dan melonjak di atas 16 ribu karena tadi higher for longer terus. Suku bunga kita juga mulai terasa pressure-nya mendekati ke 7% di 6,94 end of period-nya.
Secara year to date sampai dengan April masih di 6,74. Harga minyak juga lebih volatile karena kejadian di Iran, kemudian terjadi yang Palestina ini semuanya menimbulkan uncertainty baru di dalam kondisi dunia. Indonesia terus harus menjaga ketahanan.
Karena we cannot complain about weather yang berubah secara cepat. The only one you can control is yourself. Kalau Anda punya ketahanan badan lebih, walaupun ada badai, kita tetap akan kena basah. terterpa angin, kita tidak bisa mengontrol itu, tapi yang kita bisa kontrol adalah badan kita. Resiliency adalah sesuatu yang sangat penting.
Neraca perdagangan kita menjadi salah satu dari sisi external balance. Nanti kalau pertanyaan ke Bu Mari yang susah-susah mengenai hal itu, karena bio bekas menteri perdagangan juga. Tapi Indonesia dengan hilirisasi menciptakan surplus neraca perdagangan yang jauh lebih besar dan ini menciptakan ketahanan lebih besar.
Meskipun kita waspadai tahun 2023 dengan surplus Januari-April mencapai 16 billion, sekarang turun di 10,9. Ini karena tadi weakening export environment kita. Namun inflasi kita masih terjaga baik.
Kita melihat inflasi kita masih 2,6 year to date. Hanya kalau dilihat komponennya di sebelah sini, makanan. Saya teringat ibu saya itu almarhum adalah seorang statistician.
Jadi dia pasti sangat paham mengenai statistik. Itu pun menanyakan. kepada saya karena tadi Pak Tandadius bilang saya hobinya jadi menteri waktu itu saya sudah jadi menteri keuangan waktu itu conversation nya is like this, kok pemerintah bilang inflasi cuman 5% waktu itu itu si mbok kemarin ke pasar harganya beras itu naik 50% ayam naik 30% lebih cara menghitung inflasi Ini seorang yang tidak iliterate loh, beliau profesor, doktor, dan statistician.
Jadi lebih mudah saya bikin conversation, tapi persepsi masyarakat memang seperti itu. They feel hurt directly kepada komoditi terutama pangan, yang itu langsung. Meskipun kalau kita ditanya dan menanyakan ke BPS cara menghitung komposit jumlah barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat lebih dari 100. Dan kemudian masing-masing punya bobot, memang bobot makanan seperti beras, rokok, unfortunately dan juga beberapa barang jasa tertentu termasuk pulsa, itu cukup tinggi di dalam bobot konsumsi masyarakat jadi kalau barang-barang yang dikonsumsi masyarakat itu cukup besar, dia naik sedikit, dia membawa inflasi cukup tinggi. Nah oleh karena itu pemerintah akan terus melihat bahwa masalah inflasi is not only bank sentral problem, karena banyak ini adalah masalah logistik, masalah distribusi, masalah pasokan. Dan ini kita lakukan concerted effort.
Bahkan sekarang di dalam instrumen APBN fiskal, APBN kita, kita sebut Hashtag uang kita bukan uang Sri Mulyani, bukan uang Kemenku, uang kita semuanya. Itu adalah salah satu komponennya adalah insentif fiskal kepada pemerintah daerah. Kita kasih reward kalau inflasi di daerahnya rendah. Jamannya Pak Siril di Bank Sentral belum ada instrumen itu.
Karena kita tahu kadang-kadang suatu... daerah inflasi tinggi karena cabai kalau di Menado hilang, wah itu tinggi banget inflasinya. Dan hal-hal seperti itu yang harus diatasi oleh kepala daerahnya secara antisipatif. Kita memberikan reward kalau...
Kalau inflasi mereka rendah berarti mereka taking care of bucket of commodities. Ini yang menyebabkan Indonesia relatif berhasil menjaga inflasi rendah. Tidak berarti kita sama sekali tidak terpengaruh oleh pergerakan komoditas dunia.
Dengan hal tersebut kita bisa menjaga confidence market atau konsumen. Dan tadi disebutkan growth kita di 5,11 karena konsumsi atau konsumen masih relatif. terjaga, tidak berarti tidak ada masalah, tekanan terasa dan kita sudah lihat bahwa ada pertumbuhan dari penjualan retail.
semen, itu semuanya terpengaruh dan ini yang harus kita waspadai. Namun ekonomi kita masih tumbuh di 5,11 dan ini mampu menciptakan lapangan kerja serta menurunkan kemiskinan. Kalau kemiskinan yang di measure sekarang di 9,36 persen, kemiskinan ekstrim yaitu yang betul-betul basic necessity, kita sekarang sudah mendekati 0 persen. pada akhir tahun ini.
Itu suatu achievement. Artinya kita tidak berorientasi hanya pada pertumbuhan, tapi job creation. Dan ini tidak hanya di Jakarta atau di Jawa. Sekarang pertumbuhan juga tumbuh di berbagai daerah.
Mungkin banyak di ruangan ini menanyakan IKN pakai APBN berapa banyak. Bangunnya kok cuma di Kalimantan. Anda banyak yang tidak tahu bahwa Sumatera...
Jalan tol utara-selatan itu biayanya juga sangat besar. Dan itu diharapkan akan membuat perekonomian Sumatera bisa jauh lebih baik dan diverse sehingga dia bisa perform. Another source of growth dan pemerataan.
Kalimantan, Sulawesi selama ini termasuk daerah yang sangat resilient. Papua dan Maluku banyak ada smelter meningkat. Bali sesudah pandemi recover.
Jadi ini semuanya menggambarkan bahwa perekonomian secara regional juga terus kita jaga sehingga pertumbuhan tidak terkonsentrasi pada satu tempat dan satu daerah saja. Perjalanan Indonesia menuju Indonesia maju masih panjang. Dan kita sekarang walaupun ada di middle, slightly upper, itu tidak berarti menggaranti, menjamin kita akan menjadi high income country. Dari seluruh dunia, 194 negara di dunia yang bisa masuk menjadi advanced high income country itu enggak banyak. Yang bisa lepas dari middle income trap.
itu jauh lebih banyak yang bisa lepas sangat sedikit Asia termasuk yang banyak lulus bagus negara tetangga kita seperti Singapura Taiwan dalam hal ini Hongkong lebih dulu mereka dulu disebut sebagai ekonomi sendiri tapi sekarang bagian dari RRT kemudian Korea Selatan dan sekarang RRT juga akan catching up Ini menyebabkan Asia relatif di kawasan yang vibrant karena Daerah Asia, Asia Timur terutama dalam hal ini adalah relatifly damai. Tidak terjadi perang terus-menerus seperti di Middle East atau to some extent some part of Amerika Latin. Nah, untuk bisa mencapai high income country kita butuh terus investasi di bidang yang sangat penting yaitu manusia. Dalam hal ini, Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas.
Karena kita tidak bisa tumbuh tinggi hanya dengan investasi capital spending untuk hard infrastructure saja. Yang paling penting dan sulit adalah membangun manusia dan membangun institusi. Bangun manusia itu butuh waktu lama dari mulai penciptaan yaitu inception. Sampai dia lahir, preventing mereka tidak stunting, tapi kalaupun dia tidak stunting tapi environmentnya toxic, dia juga akan menjadi anak yang mental health problem dan dia tidak akan menjadi manusia yang healthy dan produktif. Jadi manusia adalah sebuah tanggung jawab yang panjang dan kompleks.
Yang kedua institusi, kalau institusi Romo Magnus tahu banget. Membangun institusi itu very important. Very, very, very complex dan challenging.
Orang lebih mudah bangun hotel langsung kelihatan, potong pita, jadi dipakai. Membangun suatu institusi dibutuhkan suatu membangun karakter bersama, value bersama, integrity, kompetensi. Dan itu luar biasa kompleks.
Karena tadi disebut saya sebagai hobinya sebagai menteri. Jadi saya tahu dari pengalaman pertama saya. Ini adalah bukan seperti membalikan tangan. Tapi itu tidak menjadi excuse, tidak boleh menjadi excuse.
Kalau bilang kompleks, sulit, tidak berarti kemudian kita, oh kalau begitu kita enggak bisa. Enggak juga, bisa tuh. Tapi jangan berharap seperti kita ceplok telur.
Cracking, jadi dalam waktu 2 menit siap saji. That's not the way we build manusia dan institusi. Dan oleh karena itu kita harus terus commit untuk membangun environment.
Dan di sini letaknya kita semua punya peranan. Ada game changer dalam dunia ini yang juga harus kita manfaatkan. Teknologi digital jelas menjadi sesuatu yang akan bisa memberikan akselerasi dari berbagai pembangunan itu.
Komitmen terhadap climate change untuk preventing climate change disaster menimbulkan sekarang tumbuhnya apa yang disebut ekonomi hijau. Energi jelas, tapi tidak hanya energi, transportasi, bahkan teknologi. sampah atau waste management itu semuanya aspek environmentnya dan climate change-nya luar biasa saya berharap kita semuanya bisa makin sadar mengenai hal itu konsumsi plastik bagaimana kita conserving mau mulai melakukan konservasi dan juga hidup secara sirkuler Kita punya sumber daya alam yang sangat banyak dan baik, namun kita baru memulai proses hilirisasi. Ini adalah sebuah komitmen polisi dan kita juga harus memanfaatkan geopolitik yang fragmented tadi, tidak menjadi excuse tapi justru menjadi opportunity untuk kita bisa menarik industri di tempat kita. Inilah...
Apa yang disebut building block untuk membangun Indonesia maju. Jadi kalau kita lihat, kita harus growth-nya cukup tinggi untuk create job dan mengurangi kemiskinan. Growth yang tinggi hanya bisa didapat dengan sumber daya manusia yang baik. institusi yang bersih dan berfungsi, infrastruktur, hard infrastructure dan soft infrastructure dan meneruskan upaya nilai tambah hilirisasi oleh karena itu kita juga perlu untuk terus menjaga terutama kelompok yang rentan dan tertinggal, inclusivity menjadi sangat penting.
Itu komponen yang harus terus kita lakukan. Kalau kita lihat, maka kita bisa meng... mengidentifikasi opportunity tadi namun juga resiko yang muncul kalau kita lihat resiko bagi Indonesia yang paling besar tetap pada kualitas SDM nya SDM itu potensi karena Indonesia demografinya muda tapi dia bisa menjadi resiko liability pada saat SDM-nya tidak ditingkatkan.
Makanya kita selalu debat, bagus, bicara tentang kesehatan, pendidikan, jaminan sosial. Pada saat demografi kita masih muda, debat itu menurut saya baik dan sehat. Kita boleh bicara dan meminjam negara lain seperti ini, karena kalau saya jadi Menteri Keuangan itu sering juga orang-orang menyeletuk.
Mbak ya kayak Nordic Country itu segala macam bebas sampai perguruan tinggi. Dari lahir sampai dia perguruan tinggi dia enggak perlu bayar apa-apa. Memang anak itu enggak bayar, yang bayar orang tuanya.
Tax-nya bisa 65-70% dari income mereka. Aku pernah punya teman di Bank Dunia, dia dari Finlandia. Saya tanya, how much tax you pay?
Oh, around 70%. Jadi kalau kamu dapat 100 ribu, kamu cuma dapat 30 ribu USD? Iya. Itu tidak boleh dikalahkan untuk Anda, enggak juga, tapi anak-anak saya semuanya masuk sampai perguruan tinggi, itu gratis. Orang anggap itu semuanya gratis, enggak ada yang bayar.
Di dunia enggak ada yang gratis, pasti ada yang bayar. Ya dalam hal ini ya if you want to create social safety net seperti di Nordic country then you have to prepare for a very big high income tax. Kalau Anda kepingin yang lebih liberal seperti Amerika semuanya your own money, individual freedom makanya I feel like inflasinya tinggi banget, the most expensive.
Universe TV itu di Amerika Serikat. Makanya saya selalu bilang karena kita mengelola LPDP kita bilang sama Amerika, kalau kamu terlalu mahal anak-anak sekarang lebih senang ke Inggris atau ke Netherlands. Kalau ke Inggris ya karena bisa nonton Liverpool tadi sama atau ke Netherlands yang lebih murah. Jadi saya mau meng-quote lagi ini untuk para Jesuit. Ini lagi ya.
Pasar tidak dengan sendirinya menyelesaikan setiap masalah. That's really true. Seberapapun sering kita diminta meyakini dogma neoliberal. Karena beliau, Paus, adalah negara barat, di sana very market oriented. Apapun problematika yang dihadapi, mazhab pemikiran yang miskin dan monoton ini senantiasa menawarkan resep yang sama.
Yaitu liberalkan, let the market work. Dan let the market solve the problem. Paus Francisus itu dari Argentina bukan? Ya, Argentina ekonominya...
Ya, jadi Anda bisa memahami dari mana dia datang. Neoliberalisme mempertahankan dirinya semata dengan merujuk pada teori-teori sakti tentang spillover atau trickle down. Tanpa menggunakan istilah itu sebagai satu-satunya solusi bagi berbagai masalah sosial. Tidak ada pengakuan memadai pada fakta bahwa spillover tidak menyelesaikan masalah proses. Persoalan ketimpangan, inequality, keadilan tadi ya, yang melahirkan bentuk kekerasan baru dengan mengancam kohesivitas sosial.
That is really true, kalau sebagai ekonom kita bacanya langsung kita ngerti. Karena market memang tidak menyelesaikan masalah keadilan dan inklusivitas. Market itu hanya kerja untuk efisiensi, alokasi resources.
Jadi semua negara tidak boleh membiarkan market bekerja sendiri karena akan terjadi eksploitasi. Di dalam masa kolonialisme itu yang disebut kolonialisme dan exploitation. Itu selalu basisnya kapitalisme dan pure market mechanism.
Maka untuk menyeimbangkan negara harus hadir. Itu kata-kata politik indah, negara hadir. Nah ini Sri Mulyani hadir di sini, wakil negara kira-kira. Jangan tepuk tangan dulu, karena negara itu juga punya masalah yang sangat berat.
So you always like think like messiah ada oh ini negara hadir menyelamatkan kita dari market mekanism neoliberalism. Do you think negara itu kayak malaikat gitu? Nggak juga, negara kan manusia kayak saya gitu.
Moga-moga kayak saya. Negara hadir dia harus dihadirkan dan untuk bisa dihadir dia harus pakai APBN, hashtag uang kita. Jadi negara hadir tidak gratis, dia harus bisa dihadirkan. Saya baru bicara tentang teknikalitisnya, kalau hadir maka dia harus dibiayai, kalau dia dibiayai maka dia harus ngambil pajak.
Saya baru dikasih kiriman sama Pak Prastowo. Pak Prastowo, Lukas nomor berapa Pak? 11? 18? 19?
Lukas 19? Masih ada enggak Pak Prastowo? Kita baca aja ya Pak Prastowo.
Supaya kelihatan bahwa saya knowledgeable katanya. Ya, saya mau menyampaikan bahwa ngurusin negara itu kita enggak kering, kita juga banyak diskusi yang filosofikal juga. Benar enggak Pak Pras?
Pak Pras mana Pak Pras? Kirim ke saya Pak Pras. Kembali. Jadi Lukas 19, kata Pak Pras, ini kalau salah berarti kotasinya dari Pak Pras ya. Disebutkan gimana Pak Pras?
Bahwa... Dia mengambil uang dari kelompok kaya. Dan dia mengatakan, Yesus datang dan dia mengatakan, eh dia melambai-lembaikan tangan si siapa itu namanya Pak Pras orangnya?
Saya, aku gak ngerti namanya tapi kira-kira tahu. Mana Pak Pras ya? Kita cari. Coba saya cari Lukas. Lukas Ya Ada Pak Pras?
Udah ilang Pak Pras? Mana Pak Pras? Tapi kira-kira Yesus lagi berjalan Kemudian ada si Matius ya Satius Dia adalah orang yang Gak bagus katanya, dia suka ngambil-ngambil duit Terus dia naik, majat pohon.
Terus kelihatan, akhirnya Yesus memutuskan datang ke rumahnya. Orang nanya, kenapa Yesus datang ke rumah orang yang kayaknya gak reput tebel gitu. Sekira-kira bener gak ya Pak Pras? Udah dikirim ke saya, supaya saya gak salah quote. Nanti kalau kita salah kitab susi saya dimanain.
Oh, Zakius. But Sakyu stood up and said to the Lord, Look, Lord, here and now I give half of my possession to the poor. Ya, supaya kelihatan jadi baik kan, menyuci, itu nyebokin kalau bahasa.
And if I have cheated anybody out of anything, I will pay back four times the amount. Saya bilang sama Pak. Prastowo, interpretasi saya sebagai Menteri Keuangan adalah kalau kita ngambil, tapi katanya bu ini kan Zakius itu orang jahat, negara kan gak jahat, ya moga-moga. Kita ngambil pajak seperti Zakius, then I have to pay back half of my possession to the poor. Jadi kalau APBN mengambil dari pajak, separuh harus untuk orang-orang yang tidak mampu dan miskin.
Nanti kita lihat profil APBN kita ya. And then disebutkan di bagian keduanya, dan bukan mereka yang saya ambil, mereka akan dapat empat kali lipat benefit. Anda yang bayar pajak, Anda dapat benefitnya.
Kira-kira translasinya dalam pengelolaan APBN seperti ini. Pendapatan diambil dari masyarakat. Mestinya yang mampu kan? Kita ada PTKP, Pendatangan Tidak Kena Pajak.
Jadi yang gak mampu ya gak bayar pajak. Karena saya sering mendapatkan keluhan, saya udah gak punya income, saya harus bayar pajak. Saya bilang, yang mana bayar pajaknya? Kalau gak punya income, Anda gak bayar pajak. Bahkan Anda menikmati hasil dari pajak.
LPG 3 kilo, kalau di rumah-rumah para romo ada LPG yang 3 kilo, itu Anda menikmati hasil dari tadi. Kalau listriknya di 900 VA atau 1200 itu menikmati subsidi banyak. Jadi jangan bilang enggak menikmati APBN-nya. Dan tentu saja kita bisa mengurusin Republik ini relatif aman itu juga karena ada yang bayarin untuk aman.
Nah 50% dan 4 kali lipat itu basically di dalam translation. public finance management adalah Anda harus punya rezim pajak dan APBN yang progresif, bukan regresif yang makin lemah makin dipajakin tinggi. Progresif itu artinya yang bagus, yang punya dia bayar dan itu dipakai untuk equality. Kan sama seperti pesannya Paus tadi, keadilan, inklusivitas.
Dan kita bangun public institution dan public goods, infrastruktur, supaya Anda yang bayar pajak bisa menikmati manfaatnya empat kali lipat. Untuk mobilitas, untuk produktivitas, untuk economic activity. Jadi mengelola APBN kalau kita makhluk beragama, we are not just doing because kita senang aja nyusahin orang dengan mungut-mungut. Atau kita merasa punya power mengelola uang, perasaan kita. sebagai umat manusia yang beragama, kita tahu bahwa ada misi keadilan yang kita bawa di situ.
Dan untuk itu masih banyak yang harus dibenahi. Negara hadir dan hadirnya itu ditopang dengan APBN, itu kita harus mengumpulkan lebih banyak, menghabiskan lebih baik, dan menjaga risiko pembiayaannya. Dan yang paling penting jangan korupsi.
Itu angel banget. Iya, jadi jangan dipikir negara hadir itu negara tidak punya nafsu bagi dirinya sendiri. Negara itu manusia, terdiri dari manusia-manusia dari mulai pejabatnya sampai birokratnya.
Mereka punya interest, makanya dalam mengurus negara dan menciptakan kehadiran negara untuk mengoreksi neoliberalism seperti yang dikatakan Paus Franciscus, we have to make sure bahwa negara itu bersih. There is no conflict of kepentingan. Dia punya integritas, kompetensi, dan profesionalisme. Kalau semua birokrasinya dan pejabatnya full of conflict kepentingan, ya bukan negara hadir, dia nopang aja.
Itu yang menjadi salah satu, kita sering berharap negara hadir menetralisir market, mengoreksi market value. Ini adalah tantangan, ini adalah bagian yang disebut institutional building. Saya enggak tahu apakah saya pernah... perlu dua slide selanjutnya yang mungkin lebih teknikal tapi anak buah saya karena Ibu kalau kemana-mana kan Ibu Menteri keuangan jadi harus lapor dong APBN kita sampai April kira-kira seperti ini itu nanti kalau dikilanya saya bukan Menteri Keuangan Sri Mulyani tukang ngomong Ini pendapatan kita sampai dengan bulan April, belanja kita dan kita masih dalam posisi surplus. Tapi kalau kita lihat sampai dengan April pendapatan kita sebetulnya mengalami tekanan growth-nya negatif.
Belanja kita agak naik tinggi karena kita kemarin ada pemilu jadi banyak front end belanja. Dan untuk tahun 2024 ini kita harus tetap jaga. Karena... Alhamdulillah tahun lalu bagus, 2023. Defisit kita jauh lebih kecil dari yang tadinya didesain.
Ini memberikan kita a little bit buffer. Karena tadinya kita menganggap bahwa penerimaan sekian, belanjanya sekian, defisitnya tadinya harusnya di atas 2%, ternyata kita defisitnya di bawah 1,68. Ini memberikan kita little bit buffer. Dan ini yang kita tetap jaga agar transisi politik dan transisi kepada pemerintahan baru bisa tetap terjaga. Untuk 2025 pemerintahan baru karena berdasarkan siklus APBN tetap dipersiapkan oleh pemerintahan ini, maka kita konsultasi.
Tentu semuanya selalu menanyakan tentang makan siang gratis gimana Bu. Kita memberikan kerangka besar, amplop besarnya. Ini loh APBN yang nanti kita sampaikan kepada pemerintahan baru.
Posturnya seperti ini, pendapatan seperti yang tadi saya sampaikan. Ada tantangan tapi kita akan... akan coba terus reform dari sisi perpajakan kita, memperkuat institusi, membersihkan dari korupsi, meningkatkan investasi di bidang digital sehingga proses bisnis prosesnya menjadi jauh lebih certain dan Less corrupt atau mengurangi interaksi sehingga celah korupsi makin ditutup. Kita juga melakukan pelayanan yang makin baik.
Itu tidak mudah kita bicara tentang 74 ribu kementerian. keuangan, pajak sekitar Rp44.000, biaya cukai Rp15.000. Dan itu terus kita lakukan, sehingga institutional building tidak boleh berhenti.
Namun kita juga sampaikan global environment akan terus dynamic. Dan oleh karena itu tetap kita harus jaga berbagai kemungkinan dampak dari global spillover itu. Dan kita harus tetap fokus pada investasi. Jadi kalau investasi nanti adalah di SDM ya memang itu adalah area of focus. Itu merupakan prasarat kita menuju high income country.
There is no high income country without a good quality of human capital. Jadi mau itu adalah dalam bentuk pendidikan, kesehatan, jaminan seluruh dunia. sosial, melalui menggunakan program makan siang atau makanan bergisi, memberikan ibu-ibu hamil, itu semuanya adalah memang tujuannya at the end the most important asset dari republik ini adalah manusianya.
And that is exactly kalau kita lihat anggaran yang disediakan untuk Pendidikan 20 persen, kesehatan hampir sekitar 6 persen, dan kemudian jaminan sosial itu sudah seperti tadi Zakius lebih dari 50 persen dari APBN kita. Tapi kita tidak boleh hanya cuma manusia tapi infra tidak dibangun karena ya orang perlu untuk mendapatkan produktivitas dan juga mobilitas. Sehingga kita akan terus berfokus kepada tadi manusianya, institusinya dan kemudian kepada infrastruktur dan kita melakukan transformasi ekonomi menciptakan nilai tambah tinggi. Terima kasih. Ini adalah bagian penutup Paus Yohannes Paulus II.
tahun 1991 menyampaikan negara memiliki kewajiban untuk menjamin kebaikan bersama basically kalau dalam bahasa ekonomi itu adalah public goods itu responsibility dari negara dan memastikan bahwa setiap sektor kehidupan sosial tidak terkecuali sektor ekonomi, semua berkontribusi untuk mencapai kebaikan bersama tersebut, sembari menghargai otonomi dari setiap sektor. Basically, fungsi negara menciptakan fondasi yang kuat. Fondasi yang kuat itu adalah institusi. Institusi birokrasi, penegak hukum, kepastian hukum, pengadilan. Itu semuanya menciptakan fondasi keamanan dan kepastian sehingga tadi semua sektor bisa thriving, bisa bekerja secara baik dan kemudian berkontribusi pada perjuangan untuk mencapai negara Indonesia maju, masyarakat adil dan makmur.
Terima kasih. Salam.